2. 1. DASAR PENDIDIKAN KHD – MENUNTUN
“Maksud pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat (KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal. 1, paragraf 4)
3. 2. DASAR PENDIDIKAN KHD – PETANI
....SEORANG PETANI (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang
pendidik) yang hanya menanam jagung misalnya, hanya dapat
menuntun tumbuhnya jagung, ia dapat memperbaiki kondisi
tanah, memelihara tanaman jagung, memberi pupuk dan air, membasmi
ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman jagung dan lain
sebagainya. (KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.2, paragraf 1)
4. 3. DASAR PENDIDIKAN KHD – BUDI PEKERTI
Budi pekerti, watak, karakter adalah bersatunya
(perpaduan harmonis) antara gerak pikiran, perasaan, dan
kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan
tenaga/semangat. (KHD 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.6 paragraf
3)
Budi : pikiran, perasaan, kemauan
Pekerti : tenaga
Cipta + Karsa + Karya + Pekerti harus seimbang
Contohnya pada permainan gamelan dan menenun
5. 4. DASAR PENDIDIKAN KHD – BERMAIN
• Bermain adalah kodrat anak
• Pikiran-Perasaan-Kemauan-Tenaga (Cipta-Karsa-
Karya-Pekerti) sudah ada pada diri anak
• Permainan anak dapat menjadi bagian pembelajaran
di sekolah
6. 5. DASAR PENDIDIKAN KHD – KELUARGA
Keluarga adalah tempat yang utama dan paling baik
untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik
bagi seorang anak.
7. 6. PENDIDIKAN YANG BERPIHAK PADA ANAK
(BERPUSAT PADA MURID)
“Bebas dari segala ikatan, dengan suci hati mendekati
sang anak, bukan untuk meminta sesuatu hak, melainkan
untuk berhamba pada sang anak”.
8.
9. Judul Modul : Kesimpulan dan Refleksi
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Nama Peserta: CGP Selvister J.R. Tobe
Latar Belakang:
1. Pembelajaran masih bersifat konvensional hanya
menggunakan ceramah dan penugasan
2. Sumber belajar hanya berpusat pada guru
3. Belum memahami konsep pembelajaran Ki Hajar
Dewantara
Tujuan:
1. Pembelajaran lebih bermakna bagi siswa
2. Siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran
3. Meningkatkan hasil belajar siswa
Tolak Ukur:
1. Kehadiran siswa pada saat pembelajaran
2. Aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran
3. Hasil belajar siswa
Linimasi Tindakan yang Akan
Dikerjakan:
1. Mensosialisasikan pemikiran Ki Hajar
Dewantara pada komunitas sekolah yakni;
kepala sekolah, rekan guru, siswa, dan orang
tua.
2. Mengaitkan materi dan konsep pemikiran KHD
3. Tindakan aksi materi dan rancangan kegiatan
yang dibuat
4. Melakukan kegiatan refleksi diri bersama guru
maupun pribadi
Dukungan yang Dibutuhkan:
1. Alat dan bahan permainan maupun
media pembelajaran dan ATK
2. Keberanian , optimis, dan dukungan dari
komunitas sekolah
3. Cara mendapatkan dukungan yakni terbuka dan
mengungkapkan segala informasi dan kebutuhan
kelancaran aksi nyata yang direncanakan
10. PROGRAM GURU PENGGERAK
PGP
Pendidikan Guru Penggerak adalah program
pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk
menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini
meliputi pelatihan daring, lokakarya,
konferensi, dan Pendampingan selama 9
bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama
program, guru tetap menjalankan tugas
mengajarnya sebagai guru.
11. KONDISI SAAT INI
Terdapat bermacam inisiatif yg telah
dilakukan kemendikbud dalam
mengintervensi guru dan fokus pada
pengetahuan konten pedagogi
PGP fokus pada pengembangan
kepemimpinan pembelajaran dan
kemandirian guru dalam pengembangan
profesional dirinya
Guru tidak dapat menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang
didapatkan dipelatihan karena
kurangnya dukungan dari pemimpin
sekolah
PGP menjadikan kepala sekolah dan
pengawas sekolah sebagai mitra GP untuk
bersama-sama melakukan transformasi
pendidikan di sekolah. Selain itu, program
ini ditujukan untuk para guru yang
berpotensi menjadi pemimpin pendidikan
Indonesia di masa depan.
Pemilihan peserta pelatihan guru
biasanya berdasarkan pada
penunjukkan dan hasil UKG. Belum
ada asesmen menyeluruh untuk
mengetahui kompetensi guru.
PGP akan melakukan asesmen dari sisi
padegogi, kemampuan analitis,
motivasi, dan kompetensi lain sehingga
data peserta pelatihan dan pengukuran
keberhasilan pelatihan yg lebih
obyektif.
ARAHAN PROGRAM BARU