SlideShare a Scribd company logo
BAB II
LANDASAN TEORITIK


A. Deskripsi Teori


    1. Konsep Hubungan


Secara etimologi, korelasi adalah menghubungkan suatu variabel dengan variabel
lain.variabel-variabel dibentuk secara relasion dan secara causal.jika sebuah
hubungan tidak ada sebab dan efek, ini disebut co-relation yang berarti ada ketidak
jelasan hubungan karena kita tidak tahu dimana variabel penyebab dan variabel
akibat. Disamping itu, jika hubungan di tunjukan penyebab dan efeknya ini di
sebut sebagai causal. Dalam causal jika sebuah variabel sebagai variabel penyebab
jadi variabel yang lain adalah variabel akibat. Setiady mengatakan bahwa’’korelasi
digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel dan sejauh mana
hubungan itu dalam penelitian ini.


    2. Konsep Pembelajaran Grammar


Menurut Larsen grammar adalah tidak hanya sebuah bentuk. Ketika grammar
benar-benar meliputi bentuk, agar terhubung, bahasa yang digunakan juga perlu
untuk diketahui arti dari bentuk tersebut, dan kapankah menggunakannya dengan
tepat. Bentuk yang dihubungkan dengan struktur grammar adalah dibentuk dan
dilihat kembali secara teliti.


Setiady mengatakan’’ pembelajaran grammar membutuhkan persiapan yang sangat
teliti’’ Dalam proses persiapan bahan pembelajaran , meliputi taraf penyelesaian
bahan dahulu. Penyeleksian bahan pembelajaran grammar harus dilakukan dengan
hati-hati, mengingat adanya kebutuhan dan level antara siswa yang satu dengan
yang lain. Hal yang berhubungan dengan tata bahasa seharusnya dipikirkan juga –
dirangkai dengan tepat, dengan pertimbangan antara peristiwa yang terjadi dan hal
yang berhubungan dengan grammar secara kompleks pada diri mereka sendiri.
 Pembelajaran grammar tidak hanya membutuhkan pemahaman bentuk atau
grammar bahasa saja tetapi juga meliputi fungsi atau dengan lancar. Dengan kata
lain, harus seimbang antara kelancaran dan ketelitian dalam pembelajaran
grammar. Grammar harus diajarkan secara komunikatif dalam pengertian,siswa
harus dibiasakan atau dilatih untuk menggunakan bentuk bahasa tetapi mereka
menggunakan konteks yang mencerminkan kehidupan sebenarnya.


   3. Konsep Simple Past Tense


Menurut Robby Simple past tense ialah tenses yang digunakan untuk menunjukan
sebuah kejadian atau peristiwa dimasa lampau.


Moreover Lado mengatakan bahwa” Simple past tense adalah teses yang
digunakan untuk menunjukan sebuah kejadian atau peristiwa yang telah terjadi di
waktu lampau dengan bentuk sederhana. Waktu peristiwa atau kejadiannya dapat
diketahui sebagai berikut :


a. Kalimat Verbal
1) Pola kalimat-kalimat positif


            Subject + past tense (verb 2) + O
       Contoh : She studied English last night.
                 They cleaned the class room yesterday.
2) Pola kalimat negative


           Subject + did not + V1+ O
       Contoh : She did not study English last night.
                 They did not clean the class room yesterday.
3) Pola kalimat introgatip


            Did + subjeck + V1 + O
       Contoh : Did she study English last night?
                 Yes, I did
                 No, I did not


b.Kalimat Nominal


1) kalimat positip




      S + were + P            They, We You
      S + was + P              I, She, He, It



   Contoh : They were happy last night.
              I was ill yesterday.




2) kalimat negative




       S + were + not + P             They,we, you
       S + was + not + P              I, she, he it




     Contoh : They were not happy last night.
               I was not ill yesterday.
3) kalimat introgatip




       were + S + P          They,we, you
       was + S + P           I, she, he it




       Contoh : were they happy last night.
                 was you ill yesterday.7




   4. Konsep pembelajaran menulis


Dalam pembelajaran menulis, kosakata dan grammar secara otomatis ikut terlibat.
Persiapan pembelajaran menulis meliputi persiapan kosa kata dan grammar yang di
butuhkan untuk membuat proses penempatan menulis. Pemilihan grammar tidak
hanya didasarkan pada kerap-jarangnya penggunaan tetapi secara sederhana juga
harus dipertimbangkan.8 Dari peryataan diatas, menunjukan bahwa semakin cepat
seharusnya siswa belajar grammar.


Menulis adalah proses berpikir. Ini merupakan salah satu cara untuk
menyampaikan maksud kita, ide, dan argument kita sehingga kita dapat
berkomunikasi dengan orang lain. Ketika membantu murid-murid untuk menjadi
lebih baik, guru mempunyai serangkaian tugas yang cukup penting.untuk di
kerjakan. Khususnya ketika murid sedang menulis.
Tugas yang diberikan guru harus dikerjakan sebelum,selama dan sesudahsiswa
menulis adalah sebagai berikut :


° Demontrasi
Guru harus mampu menggambarkan keistimewaan kepada kepada siswanya


° Motivasi dan stimulus
Dimana guru dapat membantu,dengan member stimulus kepada siswa dalam
menuangkan ide, rasa antusias, sedikit pujian terhadap nilai ujian dan sedikit
bujukan, sudah dapat membuat siswa senang.


° dukungan
Guru perlu memberikan dukungan yang lebih ketika siswa menulis dalam kelas.


°Respon
Ketika merespon, guru member reaksi terhadap tugas siswa yang bermacam-
macam.


° evaluasi
Dilakukan evaluasi karena guru ingin menunjukan dimanakah guru telah menulis
dengan baik dan di manakah guru membuat kesalahan.9


Sebelum siswa menulis , guru harus menjelaskan petunjuk-petunjuk yang harus
mereka lakukan untuk membantu siswa dalam aktifitas menulis. Menurut
Pardiyono dalam bukunya Teaching Gerne-base-writing, ada empat petunjuk
yaitu:
•   Petunjuk 1 : memiliki konteks pengetahuan dan penguasaan teks. Hal ini terdiri
                   dari menentukan tujuan atau maksud, memilih gaya yang tepat,
                   membuat elemen teks secara teoritis dan merealisasikan
informasi                     kedalam kalimat yang tersusun benar secara
    gramatikal.
•   Petunjuk 2 : Memiliki pengetahuan mengenai pola dasar kalimat. Siswa di
                       harapkan mampu menjelaskan kalimat secara keseluruhan.
•   Petunjuk 3 : memiliki pengetahuan mengenai perlengkapan karangan. Guru
                       member penjelasan tentang perlengkapan kohesif dan konsep
                       koheren.
•   Petunjuk 4 : mengidentifikasi pola penulisan teks.


    5. Konsep menulis


Menulis adalah gambaran bahasa dalam sebuah teks melalui serangkaian alat yang
digunakan seperti tanda atau simbol. Menulis juga merupakan bagian dari bahasa.
Ini digambarkan dengan tanda atau bentuk symbol dan diketahui sebagai sebuah
system tulisan.10 Tribble mengatakan bahwa ‘’pelajar yang di harapkan untuk
menulis di lingkungan akademik harus menguasai banyak konsep dan pelajaran
mereka sebagaimana membangun sebuah kemampuan untuk mengekspresikannya
secara efektif dan tepat dalam bahasa asing”.11

Menurut Pardiyono menulis teks dapat dibagi kedalam dua bentuk. Penulis
memperkirakan teksnya mempunyai sebuah fungsi, saat pembaca memperkirakan
tulisan, teks, ada tiga fungsi dan arti yaitu:
    a. Identical meaning
        Arti yang sebenarnya ( secara objektif ) ditempatkan pada pemilihan dan
        penggunaan verb ( kata kerja ) dalam proses atau keterangan.


    b. Interpersonal
        Artinya subjektif, digambarkan dalam penggunaan subjek, keterbatasan,
        modal dan modus.
c. Tektual meaning
       Arti keseluruhan teks di kutip dari pemikiran ahli dan perseorangan di
       gambarkan melalui cara berbahasa digunakan dalam perlengkapan teks
       ( koheren dan kohesif): pergantian referensi, tanda pengganti,penghubung
       dan tanda peralihan.


b. Jenis-jenis Teks


   a. Narative
       Teks naratif adalah jenis teks yang digunakan untuk menceritakan kejadian
       dimassa lampau. Yang menunjukan pengalaman dan pemecahan masalah
       untuk menghibur dan biasanya memberikan pesan moral kepada pembaca.12
       paragraf naratif menceritakan salah satu peristiwa atau kejadian. Penulis
       membawa peristiwa tersebut dalam kehidupannya. Ini menggambarkan apa
       yang seseorang lakukan di waktu lampau. Berdasarkan pernyataan di atas
       naratif berisi sebuah gagasan pokok dari tindakan yang dilakukan dan
       dikombinasikan menjadi sebuah peristiwa dalam sebuah unit waktu atau
       naratif adalah sebuah gagasan yang mencoba untuk menggambarkan
       kepada pembaca tentang peristiwa yang sudah terjadi. Dan sruktur teks
       naratif terdiri dari :
       •    Orientasi : memperkenalkan peran utama dalam keadaan tempat dan
                         waktu.
       •   Evaluasi : mempelajari kembali keadaan.
       •   Permasalahan: masalah yang timbul.
       •   Pemecahan masalah: masalah yang dipecahkan menjadi lebih baik atau
                                  buruk.
       •   Ke-orientasi : hasil terbaik.


   b. Deskripsi
Menurut pardiyono, deskripsi adalah jenis teks yang mempunyai fungsi
          spesifik untuk menggambarkan tentang sebuah objek ( beryawa atau tidak
          beryawa).13 ini terdiri dari gambaranyang detail tentang objek tujuan dalam
          mengidentifikasi. Jadi dengan penggunaan teks deskripsi kita dapat
          menggambarkan hal, orang dan tempat secara khusus.


                Struktur teks deskripsi sebagai berikut:
            •      Pengenalan : menyebutkan nama pekerjaan, profesi dan karir.
            •      Gambaran : menyebutkan keistimewaan


c. Recount


                Pardiyono mengatakan bahwa recount merupakan salah satu jenis teks
    yang di buat dengan tujuan untuk menginformasikan            tentang pengalaman
    lampau.14 struktur teks recount terdiri dari :
    •     Orientasi : bagian teks yang terdiri dari topic atau sesuatu yang dapat
                    memberikan informasi kepada pembaca.
    •     Menceritakan peristiwa.
    •     Re orientasi


d. Procedure


    Tujuan teks procedure adalah untuk menunjukan pekerjaan yang dilakukan. Ini
membantu kita untuk mengerjakan tugas atau membuat sesuatu, ini membantu kita
untuk mengerjakan tugas atau membuat sesuatu, prosedur itu bisa menjadi
petunjuk atau instruksi.
    Strukturnya terdiri dari:
•       Topic dan tujuan peryataan.
•    Serangkaian langkah-langkah untuk menyelesaikan pekerjaan dinyatakan
     dalam topic.
•    Penutup atau kesimpulan.


e. News item


    News item merupakan jenis teks yang mempunyai fungsi pokok atau tujuan
komunikatif untuk memberikan informasi kepada pembaca atau pendengar
mengenai     peristiwa   setiap     hari   yang   beritanya   penting   atau   dapat
dipertimbangkan.15
    sruktur teori dalam teks news item adalah:
    •   Garis besar : berita yang di sampaikan
    •   Ringkasan peristiwa.
    •   Latar belakang peristiwa.
    •   Sumber.




B. kerangka Berpikir dan Paradigma


1.Kerangka Berpikir


    Sebagaimana kita ketahui bahwa menulis adalah salah satu keterampilan bahasa.
Dengan menulis kita dapat mengekspresikan ide kita.Grammar mempunyai
peranan penting dalam menulis karena grammar tidak hanya bentuk tetapi kita
memerlukannya untuk mengetahui arti dari bentuk tetapi juga kapan kita
menggunakannya secara tepat. Siswa SMA diharapkan mampu mengekspresikan
ide mereka dalam bentuk yang benar dengan menggunakan grammar yang benar.
Jika siswa masih mengalami kesulitan pola grammar yang benar dalam
menulis,mereka akan menulis teks dengan pola yang salah dan mereka tidak dapat
mengekspresikan ide mereka dengan cara yang benar. Tetapi jika siswa menguasai
tenses dengan tapat, mereka dappat menulis secara logisdan pembaca dapat
mengetahui maksud penulis karena menggunakan grammar yang benar. Ini akan
lebih berarti bagi tulisan kita.


2. Paradigma


   “paradigma adalah merupakan cara pandang yang digunakan oleh seseorang
atau kelompok orang untuk mengamati suatu gejala atau peristiwaberdasarkan
pada paradigm tersebut. Maka orang ataukelompok orang tersebut dapat
menngamati gejala yang bersangkutan “.19
   Berdasarkan pendapat tersebut, paradigm dalam penelitian ini adalah :

                                                                                 H
                          Baik                                   Baik            I
Penguasan                                  Kemampuan
                                                                                 P
simple past                                menulis teks
                         Cukup                                  Cukup            O
tense siswa                                naratif siswa
                                                                                 T
                                                                Kurang           E
                         Kurang
                                                                                 S
                                                                                 I
                                                                                 S
C. Hipotesis


1.Ho :ada hubungan antara penguasaan simple past tense siswa dengan
         kemampuan menulis teks narrative.


2. Hi : tidak ada hubungaan antara penguasaan simple past tense siswa dengan
         kemampuan menulis teks narrative.

More Related Content

What's hot

Rpp kls x sma problem based learning
Rpp kls x sma problem based learningRpp kls x sma problem based learning
Rpp kls x sma problem based learningcc1210
 
Bab v wacana
Bab v wacanaBab v wacana
Bab v wacana
uniihusni
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranDini Zakia
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Operator Warnet Vast Raha
 
Bahan ajar b.inggris xii
Bahan ajar b.inggris xiiBahan ajar b.inggris xii
Bahan ajar b.inggris xii
Andristas Andristas
 
RPP analytical exposition
RPP  analytical exposition  RPP  analytical exposition
RPP analytical exposition
Anggun Puspa Arini
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
samsaharsam
 
Discourse analysis-Genres
Discourse analysis-GenresDiscourse analysis-Genres
Discourse analysis-Genres
nina s
 
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA  PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWAPENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA  PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
Nurulbanjar1996
 
Silabus3 baru
Silabus3 baruSilabus3 baru
Silabus3 barumr endar
 
Pengkajian buku teks sma
Pengkajian buku teks smaPengkajian buku teks sma
Pengkajian buku teks sma
Widya Kurnia Arizona San
 
3. sma bahasa inggris
3. sma bahasa inggris3. sma bahasa inggris
3. sma bahasa inggris
Tri Arisandi Wibowo
 
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaDini Zakia
 
RPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS XII
RPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS XIIRPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS XII
RPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS XII
Amin Eko Wulandari
 
KD 2.8_RPP Bahasa Indonesia SMK XI
KD 2.8_RPP Bahasa Indonesia SMK XIKD 2.8_RPP Bahasa Indonesia SMK XI
KD 2.8_RPP Bahasa Indonesia SMK XIDini Zakia
 
Rpp
RppRpp
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
taufiq99
 
Program semester-bhs-inggris-kelas-xii-semester-2
Program semester-bhs-inggris-kelas-xii-semester-2Program semester-bhs-inggris-kelas-xii-semester-2
Program semester-bhs-inggris-kelas-xii-semester-2Operator Warnet Vast Raha
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Andrian Subekti
 

What's hot (20)

Rpp kls x sma problem based learning
Rpp kls x sma problem based learningRpp kls x sma problem based learning
Rpp kls x sma problem based learning
 
Bab v wacana
Bab v wacanaBab v wacana
Bab v wacana
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Rpp bi new
Rpp bi newRpp bi new
Rpp bi new
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Bahan ajar b.inggris xii
Bahan ajar b.inggris xiiBahan ajar b.inggris xii
Bahan ajar b.inggris xii
 
RPP analytical exposition
RPP  analytical exposition  RPP  analytical exposition
RPP analytical exposition
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Discourse analysis-Genres
Discourse analysis-GenresDiscourse analysis-Genres
Discourse analysis-Genres
 
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA  PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWAPENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA  PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
 
Silabus3 baru
Silabus3 baruSilabus3 baru
Silabus3 baru
 
Pengkajian buku teks sma
Pengkajian buku teks smaPengkajian buku teks sma
Pengkajian buku teks sma
 
3. sma bahasa inggris
3. sma bahasa inggris3. sma bahasa inggris
3. sma bahasa inggris
 
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
 
RPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS XII
RPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS XIIRPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS XII
RPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS XII
 
KD 2.8_RPP Bahasa Indonesia SMK XI
KD 2.8_RPP Bahasa Indonesia SMK XIKD 2.8_RPP Bahasa Indonesia SMK XI
KD 2.8_RPP Bahasa Indonesia SMK XI
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Program semester-bhs-inggris-kelas-xii-semester-2
Program semester-bhs-inggris-kelas-xii-semester-2Program semester-bhs-inggris-kelas-xii-semester-2
Program semester-bhs-inggris-kelas-xii-semester-2
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 

Similar to Zuzi Bab Ii

Kelas 7 teks deskripsi
Kelas 7 teks deskripsiKelas 7 teks deskripsi
Kelas 7 teks deskripsi
NoerNoer7
 
Pdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisi
Pdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisiPdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisi
Pdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisi
VidianaVeni
 
Bahan ajar Personal Recount text.docx
Bahan ajar Personal Recount text.docxBahan ajar Personal Recount text.docx
Bahan ajar Personal Recount text.docx
WidaElfinaKasim
 
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaDini Zakia
 
RPP B_INDONESIA KLS VII.doc
RPP B_INDONESIA KLS VII.docRPP B_INDONESIA KLS VII.doc
RPP B_INDONESIA KLS VII.doc
StellaYohanaRikumahu
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
Wahid148954
 
studi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanastudi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacana
AjengIlla
 
Rpp communicative language teaching
Rpp communicative language teachingRpp communicative language teaching
Rpp communicative language teachingansarrullah04
 
Bahasa Indonesia : Artikel
Bahasa Indonesia : ArtikelBahasa Indonesia : Artikel
Bahasa Indonesia : Artikel
Nesha Mutiara
 
Kelompok 4_Modul Ajar Bahasa Indonesia_Teks Cerpen (2).pdf
Kelompok 4_Modul Ajar Bahasa Indonesia_Teks Cerpen (2).pdfKelompok 4_Modul Ajar Bahasa Indonesia_Teks Cerpen (2).pdf
Kelompok 4_Modul Ajar Bahasa Indonesia_Teks Cerpen (2).pdf
Yosi Wulandari
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
zazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
zazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
zazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
zazinul ummah
 
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baikBahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
onelmumtaz
 
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docxRESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
arumsuseno
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
taufiq99
 
Rpp kurikulum 2013
Rpp kurikulum 2013Rpp kurikulum 2013
Rpp kurikulum 2013
Anggi F. Jayanti
 

Similar to Zuzi Bab Ii (20)

Kelas 7 teks deskripsi
Kelas 7 teks deskripsiKelas 7 teks deskripsi
Kelas 7 teks deskripsi
 
Pdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisi
Pdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisiPdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisi
Pdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisi
 
Bahan ajar Personal Recount text.docx
Bahan ajar Personal Recount text.docxBahan ajar Personal Recount text.docx
Bahan ajar Personal Recount text.docx
 
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
 
RPP B_INDONESIA KLS VII.doc
RPP B_INDONESIA KLS VII.docRPP B_INDONESIA KLS VII.doc
RPP B_INDONESIA KLS VII.doc
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
 
studi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanastudi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacana
 
Rpp communicative language teaching
Rpp communicative language teachingRpp communicative language teaching
Rpp communicative language teaching
 
Bahasa Indonesia : Artikel
Bahasa Indonesia : ArtikelBahasa Indonesia : Artikel
Bahasa Indonesia : Artikel
 
Kelompok 4_Modul Ajar Bahasa Indonesia_Teks Cerpen (2).pdf
Kelompok 4_Modul Ajar Bahasa Indonesia_Teks Cerpen (2).pdfKelompok 4_Modul Ajar Bahasa Indonesia_Teks Cerpen (2).pdf
Kelompok 4_Modul Ajar Bahasa Indonesia_Teks Cerpen (2).pdf
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baikBahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
 
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docxRESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
 
Pertemuan ke 14
Pertemuan ke 14Pertemuan ke 14
Pertemuan ke 14
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
 
Rpp kurikulum 2013
Rpp kurikulum 2013Rpp kurikulum 2013
Rpp kurikulum 2013
 

Zuzi Bab Ii

  • 1. BAB II LANDASAN TEORITIK A. Deskripsi Teori 1. Konsep Hubungan Secara etimologi, korelasi adalah menghubungkan suatu variabel dengan variabel lain.variabel-variabel dibentuk secara relasion dan secara causal.jika sebuah hubungan tidak ada sebab dan efek, ini disebut co-relation yang berarti ada ketidak jelasan hubungan karena kita tidak tahu dimana variabel penyebab dan variabel akibat. Disamping itu, jika hubungan di tunjukan penyebab dan efeknya ini di sebut sebagai causal. Dalam causal jika sebuah variabel sebagai variabel penyebab jadi variabel yang lain adalah variabel akibat. Setiady mengatakan bahwa’’korelasi digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel dan sejauh mana hubungan itu dalam penelitian ini. 2. Konsep Pembelajaran Grammar Menurut Larsen grammar adalah tidak hanya sebuah bentuk. Ketika grammar benar-benar meliputi bentuk, agar terhubung, bahasa yang digunakan juga perlu untuk diketahui arti dari bentuk tersebut, dan kapankah menggunakannya dengan tepat. Bentuk yang dihubungkan dengan struktur grammar adalah dibentuk dan dilihat kembali secara teliti. Setiady mengatakan’’ pembelajaran grammar membutuhkan persiapan yang sangat teliti’’ Dalam proses persiapan bahan pembelajaran , meliputi taraf penyelesaian bahan dahulu. Penyeleksian bahan pembelajaran grammar harus dilakukan dengan hati-hati, mengingat adanya kebutuhan dan level antara siswa yang satu dengan yang lain. Hal yang berhubungan dengan tata bahasa seharusnya dipikirkan juga –
  • 2. dirangkai dengan tepat, dengan pertimbangan antara peristiwa yang terjadi dan hal yang berhubungan dengan grammar secara kompleks pada diri mereka sendiri. Pembelajaran grammar tidak hanya membutuhkan pemahaman bentuk atau grammar bahasa saja tetapi juga meliputi fungsi atau dengan lancar. Dengan kata lain, harus seimbang antara kelancaran dan ketelitian dalam pembelajaran grammar. Grammar harus diajarkan secara komunikatif dalam pengertian,siswa harus dibiasakan atau dilatih untuk menggunakan bentuk bahasa tetapi mereka menggunakan konteks yang mencerminkan kehidupan sebenarnya. 3. Konsep Simple Past Tense Menurut Robby Simple past tense ialah tenses yang digunakan untuk menunjukan sebuah kejadian atau peristiwa dimasa lampau. Moreover Lado mengatakan bahwa” Simple past tense adalah teses yang digunakan untuk menunjukan sebuah kejadian atau peristiwa yang telah terjadi di waktu lampau dengan bentuk sederhana. Waktu peristiwa atau kejadiannya dapat diketahui sebagai berikut : a. Kalimat Verbal 1) Pola kalimat-kalimat positif Subject + past tense (verb 2) + O Contoh : She studied English last night. They cleaned the class room yesterday. 2) Pola kalimat negative Subject + did not + V1+ O Contoh : She did not study English last night. They did not clean the class room yesterday.
  • 3. 3) Pola kalimat introgatip Did + subjeck + V1 + O Contoh : Did she study English last night? Yes, I did No, I did not b.Kalimat Nominal 1) kalimat positip S + were + P They, We You S + was + P I, She, He, It Contoh : They were happy last night. I was ill yesterday. 2) kalimat negative S + were + not + P They,we, you S + was + not + P I, she, he it Contoh : They were not happy last night. I was not ill yesterday.
  • 4. 3) kalimat introgatip were + S + P They,we, you was + S + P I, she, he it Contoh : were they happy last night. was you ill yesterday.7 4. Konsep pembelajaran menulis Dalam pembelajaran menulis, kosakata dan grammar secara otomatis ikut terlibat. Persiapan pembelajaran menulis meliputi persiapan kosa kata dan grammar yang di butuhkan untuk membuat proses penempatan menulis. Pemilihan grammar tidak hanya didasarkan pada kerap-jarangnya penggunaan tetapi secara sederhana juga harus dipertimbangkan.8 Dari peryataan diatas, menunjukan bahwa semakin cepat seharusnya siswa belajar grammar. Menulis adalah proses berpikir. Ini merupakan salah satu cara untuk menyampaikan maksud kita, ide, dan argument kita sehingga kita dapat berkomunikasi dengan orang lain. Ketika membantu murid-murid untuk menjadi lebih baik, guru mempunyai serangkaian tugas yang cukup penting.untuk di kerjakan. Khususnya ketika murid sedang menulis.
  • 5. Tugas yang diberikan guru harus dikerjakan sebelum,selama dan sesudahsiswa menulis adalah sebagai berikut : ° Demontrasi Guru harus mampu menggambarkan keistimewaan kepada kepada siswanya ° Motivasi dan stimulus Dimana guru dapat membantu,dengan member stimulus kepada siswa dalam menuangkan ide, rasa antusias, sedikit pujian terhadap nilai ujian dan sedikit bujukan, sudah dapat membuat siswa senang. ° dukungan Guru perlu memberikan dukungan yang lebih ketika siswa menulis dalam kelas. °Respon Ketika merespon, guru member reaksi terhadap tugas siswa yang bermacam- macam. ° evaluasi Dilakukan evaluasi karena guru ingin menunjukan dimanakah guru telah menulis dengan baik dan di manakah guru membuat kesalahan.9 Sebelum siswa menulis , guru harus menjelaskan petunjuk-petunjuk yang harus mereka lakukan untuk membantu siswa dalam aktifitas menulis. Menurut Pardiyono dalam bukunya Teaching Gerne-base-writing, ada empat petunjuk yaitu: • Petunjuk 1 : memiliki konteks pengetahuan dan penguasaan teks. Hal ini terdiri dari menentukan tujuan atau maksud, memilih gaya yang tepat, membuat elemen teks secara teoritis dan merealisasikan
  • 6. informasi kedalam kalimat yang tersusun benar secara gramatikal. • Petunjuk 2 : Memiliki pengetahuan mengenai pola dasar kalimat. Siswa di harapkan mampu menjelaskan kalimat secara keseluruhan. • Petunjuk 3 : memiliki pengetahuan mengenai perlengkapan karangan. Guru member penjelasan tentang perlengkapan kohesif dan konsep koheren. • Petunjuk 4 : mengidentifikasi pola penulisan teks. 5. Konsep menulis Menulis adalah gambaran bahasa dalam sebuah teks melalui serangkaian alat yang digunakan seperti tanda atau simbol. Menulis juga merupakan bagian dari bahasa. Ini digambarkan dengan tanda atau bentuk symbol dan diketahui sebagai sebuah system tulisan.10 Tribble mengatakan bahwa ‘’pelajar yang di harapkan untuk menulis di lingkungan akademik harus menguasai banyak konsep dan pelajaran mereka sebagaimana membangun sebuah kemampuan untuk mengekspresikannya secara efektif dan tepat dalam bahasa asing”.11 Menurut Pardiyono menulis teks dapat dibagi kedalam dua bentuk. Penulis memperkirakan teksnya mempunyai sebuah fungsi, saat pembaca memperkirakan tulisan, teks, ada tiga fungsi dan arti yaitu: a. Identical meaning Arti yang sebenarnya ( secara objektif ) ditempatkan pada pemilihan dan penggunaan verb ( kata kerja ) dalam proses atau keterangan. b. Interpersonal Artinya subjektif, digambarkan dalam penggunaan subjek, keterbatasan, modal dan modus.
  • 7. c. Tektual meaning Arti keseluruhan teks di kutip dari pemikiran ahli dan perseorangan di gambarkan melalui cara berbahasa digunakan dalam perlengkapan teks ( koheren dan kohesif): pergantian referensi, tanda pengganti,penghubung dan tanda peralihan. b. Jenis-jenis Teks a. Narative Teks naratif adalah jenis teks yang digunakan untuk menceritakan kejadian dimassa lampau. Yang menunjukan pengalaman dan pemecahan masalah untuk menghibur dan biasanya memberikan pesan moral kepada pembaca.12 paragraf naratif menceritakan salah satu peristiwa atau kejadian. Penulis membawa peristiwa tersebut dalam kehidupannya. Ini menggambarkan apa yang seseorang lakukan di waktu lampau. Berdasarkan pernyataan di atas naratif berisi sebuah gagasan pokok dari tindakan yang dilakukan dan dikombinasikan menjadi sebuah peristiwa dalam sebuah unit waktu atau naratif adalah sebuah gagasan yang mencoba untuk menggambarkan kepada pembaca tentang peristiwa yang sudah terjadi. Dan sruktur teks naratif terdiri dari : • Orientasi : memperkenalkan peran utama dalam keadaan tempat dan waktu. • Evaluasi : mempelajari kembali keadaan. • Permasalahan: masalah yang timbul. • Pemecahan masalah: masalah yang dipecahkan menjadi lebih baik atau buruk. • Ke-orientasi : hasil terbaik. b. Deskripsi
  • 8. Menurut pardiyono, deskripsi adalah jenis teks yang mempunyai fungsi spesifik untuk menggambarkan tentang sebuah objek ( beryawa atau tidak beryawa).13 ini terdiri dari gambaranyang detail tentang objek tujuan dalam mengidentifikasi. Jadi dengan penggunaan teks deskripsi kita dapat menggambarkan hal, orang dan tempat secara khusus. Struktur teks deskripsi sebagai berikut: • Pengenalan : menyebutkan nama pekerjaan, profesi dan karir. • Gambaran : menyebutkan keistimewaan c. Recount Pardiyono mengatakan bahwa recount merupakan salah satu jenis teks yang di buat dengan tujuan untuk menginformasikan tentang pengalaman lampau.14 struktur teks recount terdiri dari : • Orientasi : bagian teks yang terdiri dari topic atau sesuatu yang dapat memberikan informasi kepada pembaca. • Menceritakan peristiwa. • Re orientasi d. Procedure Tujuan teks procedure adalah untuk menunjukan pekerjaan yang dilakukan. Ini membantu kita untuk mengerjakan tugas atau membuat sesuatu, ini membantu kita untuk mengerjakan tugas atau membuat sesuatu, prosedur itu bisa menjadi petunjuk atau instruksi. Strukturnya terdiri dari: • Topic dan tujuan peryataan.
  • 9. Serangkaian langkah-langkah untuk menyelesaikan pekerjaan dinyatakan dalam topic. • Penutup atau kesimpulan. e. News item News item merupakan jenis teks yang mempunyai fungsi pokok atau tujuan komunikatif untuk memberikan informasi kepada pembaca atau pendengar mengenai peristiwa setiap hari yang beritanya penting atau dapat dipertimbangkan.15 sruktur teori dalam teks news item adalah: • Garis besar : berita yang di sampaikan • Ringkasan peristiwa. • Latar belakang peristiwa. • Sumber. B. kerangka Berpikir dan Paradigma 1.Kerangka Berpikir Sebagaimana kita ketahui bahwa menulis adalah salah satu keterampilan bahasa. Dengan menulis kita dapat mengekspresikan ide kita.Grammar mempunyai peranan penting dalam menulis karena grammar tidak hanya bentuk tetapi kita memerlukannya untuk mengetahui arti dari bentuk tetapi juga kapan kita menggunakannya secara tepat. Siswa SMA diharapkan mampu mengekspresikan ide mereka dalam bentuk yang benar dengan menggunakan grammar yang benar. Jika siswa masih mengalami kesulitan pola grammar yang benar dalam menulis,mereka akan menulis teks dengan pola yang salah dan mereka tidak dapat
  • 10. mengekspresikan ide mereka dengan cara yang benar. Tetapi jika siswa menguasai tenses dengan tapat, mereka dappat menulis secara logisdan pembaca dapat mengetahui maksud penulis karena menggunakan grammar yang benar. Ini akan lebih berarti bagi tulisan kita. 2. Paradigma “paradigma adalah merupakan cara pandang yang digunakan oleh seseorang atau kelompok orang untuk mengamati suatu gejala atau peristiwaberdasarkan pada paradigm tersebut. Maka orang ataukelompok orang tersebut dapat menngamati gejala yang bersangkutan “.19 Berdasarkan pendapat tersebut, paradigm dalam penelitian ini adalah : H Baik Baik I Penguasan Kemampuan P simple past menulis teks Cukup Cukup O tense siswa naratif siswa T Kurang E Kurang S I S C. Hipotesis 1.Ho :ada hubungan antara penguasaan simple past tense siswa dengan kemampuan menulis teks narrative. 2. Hi : tidak ada hubungaan antara penguasaan simple past tense siswa dengan kemampuan menulis teks narrative.