Dokumen tersebut membahas tentang landasan teori korelasi antara penguasaan simple past tense dengan kemampuan menulis teks naratif siswa SMA. Teori tersebut mencakup konsep hubungan, pembelajaran grammar, simple past tense, menulis, jenis-jenis teks seperti naratif, deskripsi, recount, procedure, dan news item. Dokumen juga membahas kerangka berpikir dan paradigma serta hipotesis penelitian.
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWANurulbanjar1996
Prinsip kerja sama adalah prinsip yang mengatur apa yang harus dilakukan oleh peserta tutur agar percakapannya terdengar koheren. Menurut Rustono (1999:53) penutur yang tidak memberikan kontribusi terhadap koherensi percakapan sama dengan tidak mengikuti prinsip kerja sama.
IDENTITAS BUKU
Judul : PATHWAY TO ENGLISH for Senior High School Grade XI General Programme
Penulis : Th. M. Sudarwati
Eudia Grace
Editor : Dwi Wahyu Priyanto
Raymond S.
Ukuran Buku : B5 (176 x 250 mm)
Jumlah Halaman : xii + 244 halaman
Penerbit : PT ERLANGGA
Jalan H. Baping Raya No. 100 Ciracas, Jakarta 13740
Tempat Terbit : Jakarta
Tahun Terbit :2014
Ditunjukan Kepada: SMA/MA kelas XI
Menurut BNSP (2007), buku teks yang berkualitas wajib memenuhi empat unsur kelayakan:
a. Kelayakan Isi
b. Kelayakan Penyajian
c. Kelayakan Kebahasaan
d. Kelayakan Kegrafikan
A. Kelayakan Isi
Kesesuaian Uraian Materi dengan KI dan KD
Materi yang tertuang dalam buku teks karangan Th. M. Sudarwati dan Eudia Grace telah sesuai uraian materi dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KD) karena telah memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:
Kelengkapan Materi
Materi yang disajikan dalam buku teks ini telah memuat semua pokok bahasan yang terdapat dalam KI dan KD.
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWANurulbanjar1996
Prinsip kerja sama adalah prinsip yang mengatur apa yang harus dilakukan oleh peserta tutur agar percakapannya terdengar koheren. Menurut Rustono (1999:53) penutur yang tidak memberikan kontribusi terhadap koherensi percakapan sama dengan tidak mengikuti prinsip kerja sama.
IDENTITAS BUKU
Judul : PATHWAY TO ENGLISH for Senior High School Grade XI General Programme
Penulis : Th. M. Sudarwati
Eudia Grace
Editor : Dwi Wahyu Priyanto
Raymond S.
Ukuran Buku : B5 (176 x 250 mm)
Jumlah Halaman : xii + 244 halaman
Penerbit : PT ERLANGGA
Jalan H. Baping Raya No. 100 Ciracas, Jakarta 13740
Tempat Terbit : Jakarta
Tahun Terbit :2014
Ditunjukan Kepada: SMA/MA kelas XI
Menurut BNSP (2007), buku teks yang berkualitas wajib memenuhi empat unsur kelayakan:
a. Kelayakan Isi
b. Kelayakan Penyajian
c. Kelayakan Kebahasaan
d. Kelayakan Kegrafikan
A. Kelayakan Isi
Kesesuaian Uraian Materi dengan KI dan KD
Materi yang tertuang dalam buku teks karangan Th. M. Sudarwati dan Eudia Grace telah sesuai uraian materi dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KD) karena telah memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:
Kelengkapan Materi
Materi yang disajikan dalam buku teks ini telah memuat semua pokok bahasan yang terdapat dalam KI dan KD.
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
1. BAB II
LANDASAN TEORITIK
A. Deskripsi Teori
1. Konsep Hubungan
Secara etimologi, korelasi adalah menghubungkan suatu variabel dengan variabel
lain.variabel-variabel dibentuk secara relasion dan secara causal.jika sebuah
hubungan tidak ada sebab dan efek, ini disebut co-relation yang berarti ada ketidak
jelasan hubungan karena kita tidak tahu dimana variabel penyebab dan variabel
akibat. Disamping itu, jika hubungan di tunjukan penyebab dan efeknya ini di
sebut sebagai causal. Dalam causal jika sebuah variabel sebagai variabel penyebab
jadi variabel yang lain adalah variabel akibat. Setiady mengatakan bahwa’’korelasi
digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel dan sejauh mana
hubungan itu dalam penelitian ini.
2. Konsep Pembelajaran Grammar
Menurut Larsen grammar adalah tidak hanya sebuah bentuk. Ketika grammar
benar-benar meliputi bentuk, agar terhubung, bahasa yang digunakan juga perlu
untuk diketahui arti dari bentuk tersebut, dan kapankah menggunakannya dengan
tepat. Bentuk yang dihubungkan dengan struktur grammar adalah dibentuk dan
dilihat kembali secara teliti.
Setiady mengatakan’’ pembelajaran grammar membutuhkan persiapan yang sangat
teliti’’ Dalam proses persiapan bahan pembelajaran , meliputi taraf penyelesaian
bahan dahulu. Penyeleksian bahan pembelajaran grammar harus dilakukan dengan
hati-hati, mengingat adanya kebutuhan dan level antara siswa yang satu dengan
yang lain. Hal yang berhubungan dengan tata bahasa seharusnya dipikirkan juga –
2. dirangkai dengan tepat, dengan pertimbangan antara peristiwa yang terjadi dan hal
yang berhubungan dengan grammar secara kompleks pada diri mereka sendiri.
Pembelajaran grammar tidak hanya membutuhkan pemahaman bentuk atau
grammar bahasa saja tetapi juga meliputi fungsi atau dengan lancar. Dengan kata
lain, harus seimbang antara kelancaran dan ketelitian dalam pembelajaran
grammar. Grammar harus diajarkan secara komunikatif dalam pengertian,siswa
harus dibiasakan atau dilatih untuk menggunakan bentuk bahasa tetapi mereka
menggunakan konteks yang mencerminkan kehidupan sebenarnya.
3. Konsep Simple Past Tense
Menurut Robby Simple past tense ialah tenses yang digunakan untuk menunjukan
sebuah kejadian atau peristiwa dimasa lampau.
Moreover Lado mengatakan bahwa” Simple past tense adalah teses yang
digunakan untuk menunjukan sebuah kejadian atau peristiwa yang telah terjadi di
waktu lampau dengan bentuk sederhana. Waktu peristiwa atau kejadiannya dapat
diketahui sebagai berikut :
a. Kalimat Verbal
1) Pola kalimat-kalimat positif
Subject + past tense (verb 2) + O
Contoh : She studied English last night.
They cleaned the class room yesterday.
2) Pola kalimat negative
Subject + did not + V1+ O
Contoh : She did not study English last night.
They did not clean the class room yesterday.
3. 3) Pola kalimat introgatip
Did + subjeck + V1 + O
Contoh : Did she study English last night?
Yes, I did
No, I did not
b.Kalimat Nominal
1) kalimat positip
S + were + P They, We You
S + was + P I, She, He, It
Contoh : They were happy last night.
I was ill yesterday.
2) kalimat negative
S + were + not + P They,we, you
S + was + not + P I, she, he it
Contoh : They were not happy last night.
I was not ill yesterday.
4. 3) kalimat introgatip
were + S + P They,we, you
was + S + P I, she, he it
Contoh : were they happy last night.
was you ill yesterday.7
4. Konsep pembelajaran menulis
Dalam pembelajaran menulis, kosakata dan grammar secara otomatis ikut terlibat.
Persiapan pembelajaran menulis meliputi persiapan kosa kata dan grammar yang di
butuhkan untuk membuat proses penempatan menulis. Pemilihan grammar tidak
hanya didasarkan pada kerap-jarangnya penggunaan tetapi secara sederhana juga
harus dipertimbangkan.8 Dari peryataan diatas, menunjukan bahwa semakin cepat
seharusnya siswa belajar grammar.
Menulis adalah proses berpikir. Ini merupakan salah satu cara untuk
menyampaikan maksud kita, ide, dan argument kita sehingga kita dapat
berkomunikasi dengan orang lain. Ketika membantu murid-murid untuk menjadi
lebih baik, guru mempunyai serangkaian tugas yang cukup penting.untuk di
kerjakan. Khususnya ketika murid sedang menulis.
5. Tugas yang diberikan guru harus dikerjakan sebelum,selama dan sesudahsiswa
menulis adalah sebagai berikut :
° Demontrasi
Guru harus mampu menggambarkan keistimewaan kepada kepada siswanya
° Motivasi dan stimulus
Dimana guru dapat membantu,dengan member stimulus kepada siswa dalam
menuangkan ide, rasa antusias, sedikit pujian terhadap nilai ujian dan sedikit
bujukan, sudah dapat membuat siswa senang.
° dukungan
Guru perlu memberikan dukungan yang lebih ketika siswa menulis dalam kelas.
°Respon
Ketika merespon, guru member reaksi terhadap tugas siswa yang bermacam-
macam.
° evaluasi
Dilakukan evaluasi karena guru ingin menunjukan dimanakah guru telah menulis
dengan baik dan di manakah guru membuat kesalahan.9
Sebelum siswa menulis , guru harus menjelaskan petunjuk-petunjuk yang harus
mereka lakukan untuk membantu siswa dalam aktifitas menulis. Menurut
Pardiyono dalam bukunya Teaching Gerne-base-writing, ada empat petunjuk
yaitu:
• Petunjuk 1 : memiliki konteks pengetahuan dan penguasaan teks. Hal ini terdiri
dari menentukan tujuan atau maksud, memilih gaya yang tepat,
membuat elemen teks secara teoritis dan merealisasikan
6. informasi kedalam kalimat yang tersusun benar secara
gramatikal.
• Petunjuk 2 : Memiliki pengetahuan mengenai pola dasar kalimat. Siswa di
harapkan mampu menjelaskan kalimat secara keseluruhan.
• Petunjuk 3 : memiliki pengetahuan mengenai perlengkapan karangan. Guru
member penjelasan tentang perlengkapan kohesif dan konsep
koheren.
• Petunjuk 4 : mengidentifikasi pola penulisan teks.
5. Konsep menulis
Menulis adalah gambaran bahasa dalam sebuah teks melalui serangkaian alat yang
digunakan seperti tanda atau simbol. Menulis juga merupakan bagian dari bahasa.
Ini digambarkan dengan tanda atau bentuk symbol dan diketahui sebagai sebuah
system tulisan.10 Tribble mengatakan bahwa ‘’pelajar yang di harapkan untuk
menulis di lingkungan akademik harus menguasai banyak konsep dan pelajaran
mereka sebagaimana membangun sebuah kemampuan untuk mengekspresikannya
secara efektif dan tepat dalam bahasa asing”.11
Menurut Pardiyono menulis teks dapat dibagi kedalam dua bentuk. Penulis
memperkirakan teksnya mempunyai sebuah fungsi, saat pembaca memperkirakan
tulisan, teks, ada tiga fungsi dan arti yaitu:
a. Identical meaning
Arti yang sebenarnya ( secara objektif ) ditempatkan pada pemilihan dan
penggunaan verb ( kata kerja ) dalam proses atau keterangan.
b. Interpersonal
Artinya subjektif, digambarkan dalam penggunaan subjek, keterbatasan,
modal dan modus.
7. c. Tektual meaning
Arti keseluruhan teks di kutip dari pemikiran ahli dan perseorangan di
gambarkan melalui cara berbahasa digunakan dalam perlengkapan teks
( koheren dan kohesif): pergantian referensi, tanda pengganti,penghubung
dan tanda peralihan.
b. Jenis-jenis Teks
a. Narative
Teks naratif adalah jenis teks yang digunakan untuk menceritakan kejadian
dimassa lampau. Yang menunjukan pengalaman dan pemecahan masalah
untuk menghibur dan biasanya memberikan pesan moral kepada pembaca.12
paragraf naratif menceritakan salah satu peristiwa atau kejadian. Penulis
membawa peristiwa tersebut dalam kehidupannya. Ini menggambarkan apa
yang seseorang lakukan di waktu lampau. Berdasarkan pernyataan di atas
naratif berisi sebuah gagasan pokok dari tindakan yang dilakukan dan
dikombinasikan menjadi sebuah peristiwa dalam sebuah unit waktu atau
naratif adalah sebuah gagasan yang mencoba untuk menggambarkan
kepada pembaca tentang peristiwa yang sudah terjadi. Dan sruktur teks
naratif terdiri dari :
• Orientasi : memperkenalkan peran utama dalam keadaan tempat dan
waktu.
• Evaluasi : mempelajari kembali keadaan.
• Permasalahan: masalah yang timbul.
• Pemecahan masalah: masalah yang dipecahkan menjadi lebih baik atau
buruk.
• Ke-orientasi : hasil terbaik.
b. Deskripsi
8. Menurut pardiyono, deskripsi adalah jenis teks yang mempunyai fungsi
spesifik untuk menggambarkan tentang sebuah objek ( beryawa atau tidak
beryawa).13 ini terdiri dari gambaranyang detail tentang objek tujuan dalam
mengidentifikasi. Jadi dengan penggunaan teks deskripsi kita dapat
menggambarkan hal, orang dan tempat secara khusus.
Struktur teks deskripsi sebagai berikut:
• Pengenalan : menyebutkan nama pekerjaan, profesi dan karir.
• Gambaran : menyebutkan keistimewaan
c. Recount
Pardiyono mengatakan bahwa recount merupakan salah satu jenis teks
yang di buat dengan tujuan untuk menginformasikan tentang pengalaman
lampau.14 struktur teks recount terdiri dari :
• Orientasi : bagian teks yang terdiri dari topic atau sesuatu yang dapat
memberikan informasi kepada pembaca.
• Menceritakan peristiwa.
• Re orientasi
d. Procedure
Tujuan teks procedure adalah untuk menunjukan pekerjaan yang dilakukan. Ini
membantu kita untuk mengerjakan tugas atau membuat sesuatu, ini membantu kita
untuk mengerjakan tugas atau membuat sesuatu, prosedur itu bisa menjadi
petunjuk atau instruksi.
Strukturnya terdiri dari:
• Topic dan tujuan peryataan.
9. • Serangkaian langkah-langkah untuk menyelesaikan pekerjaan dinyatakan
dalam topic.
• Penutup atau kesimpulan.
e. News item
News item merupakan jenis teks yang mempunyai fungsi pokok atau tujuan
komunikatif untuk memberikan informasi kepada pembaca atau pendengar
mengenai peristiwa setiap hari yang beritanya penting atau dapat
dipertimbangkan.15
sruktur teori dalam teks news item adalah:
• Garis besar : berita yang di sampaikan
• Ringkasan peristiwa.
• Latar belakang peristiwa.
• Sumber.
B. kerangka Berpikir dan Paradigma
1.Kerangka Berpikir
Sebagaimana kita ketahui bahwa menulis adalah salah satu keterampilan bahasa.
Dengan menulis kita dapat mengekspresikan ide kita.Grammar mempunyai
peranan penting dalam menulis karena grammar tidak hanya bentuk tetapi kita
memerlukannya untuk mengetahui arti dari bentuk tetapi juga kapan kita
menggunakannya secara tepat. Siswa SMA diharapkan mampu mengekspresikan
ide mereka dalam bentuk yang benar dengan menggunakan grammar yang benar.
Jika siswa masih mengalami kesulitan pola grammar yang benar dalam
menulis,mereka akan menulis teks dengan pola yang salah dan mereka tidak dapat
10. mengekspresikan ide mereka dengan cara yang benar. Tetapi jika siswa menguasai
tenses dengan tapat, mereka dappat menulis secara logisdan pembaca dapat
mengetahui maksud penulis karena menggunakan grammar yang benar. Ini akan
lebih berarti bagi tulisan kita.
2. Paradigma
“paradigma adalah merupakan cara pandang yang digunakan oleh seseorang
atau kelompok orang untuk mengamati suatu gejala atau peristiwaberdasarkan
pada paradigm tersebut. Maka orang ataukelompok orang tersebut dapat
menngamati gejala yang bersangkutan “.19
Berdasarkan pendapat tersebut, paradigm dalam penelitian ini adalah :
H
Baik Baik I
Penguasan Kemampuan
P
simple past menulis teks
Cukup Cukup O
tense siswa naratif siswa
T
Kurang E
Kurang
S
I
S
C. Hipotesis
1.Ho :ada hubungan antara penguasaan simple past tense siswa dengan
kemampuan menulis teks narrative.
2. Hi : tidak ada hubungaan antara penguasaan simple past tense siswa dengan
kemampuan menulis teks narrative.