memahami komunikasi dasar, akan lebih memudahkan dalam memahami banyak tipikal komunikasi lainnya, dan komunikasi politik adalah salah satu yang cukup mudah ditemukan dalam kehidupan keseharian manusia.
memahami komunikasi dasar, akan lebih memudahkan dalam memahami banyak tipikal komunikasi lainnya, dan komunikasi politik adalah salah satu yang cukup mudah ditemukan dalam kehidupan keseharian manusia.
Komunikasi Efektif (Makul Dasar-dasar komunikasi)BEM FKM UNSRI
Â
materi persentasi mata kuliah dasar-dasar komunikasi. smt I. fakultas kesehatan masyarakat. universitas sriwijaya palembang. tahun 2013-2014. created by : dhiahRF
Teori Retorika adalah salah satu dari sekian banyak teori komunikasi terkenal lainnya. Level komunikasi dari teori Retorika ini adalah komunikasi publik atau komunikasi massa.
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Aristoteles, seorang filsuf dari Yunani.
Pengantar semiotika: Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders PeirceToto Haryadi
Â
Pengantar semiotika sebagai teori dalam melakukan interpretasi karya visual. Semiotika yang akan dibahas fokus pada semiologi Saussure dan semiotika Peirce.
Pada slide ini juga dijelaskan perbedaan konsep semiologi Saussure dengan konsep semiotika Peirce, sehingga bisa memilih salah satu teori sesuai dengan karya yang dianalisis serta sesuai dengan kebutuhannya
Tugas Rangkuman
Judul Buku : Teknik Presentasi dan Negosiasi
Pengarang : Drs. Zen Achmad, MM
Prodi : Ekonomi Manajemen
Universitas krisnadwipayana
Dosen Pengampu : Dr. P. Eddy Sanusi S, SE. MM
Komunikasi Efektif (Makul Dasar-dasar komunikasi)BEM FKM UNSRI
Â
materi persentasi mata kuliah dasar-dasar komunikasi. smt I. fakultas kesehatan masyarakat. universitas sriwijaya palembang. tahun 2013-2014. created by : dhiahRF
Teori Retorika adalah salah satu dari sekian banyak teori komunikasi terkenal lainnya. Level komunikasi dari teori Retorika ini adalah komunikasi publik atau komunikasi massa.
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Aristoteles, seorang filsuf dari Yunani.
Pengantar semiotika: Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders PeirceToto Haryadi
Â
Pengantar semiotika sebagai teori dalam melakukan interpretasi karya visual. Semiotika yang akan dibahas fokus pada semiologi Saussure dan semiotika Peirce.
Pada slide ini juga dijelaskan perbedaan konsep semiologi Saussure dengan konsep semiotika Peirce, sehingga bisa memilih salah satu teori sesuai dengan karya yang dianalisis serta sesuai dengan kebutuhannya
Tugas Rangkuman
Judul Buku : Teknik Presentasi dan Negosiasi
Pengarang : Drs. Zen Achmad, MM
Prodi : Ekonomi Manajemen
Universitas krisnadwipayana
Dosen Pengampu : Dr. P. Eddy Sanusi S, SE. MM
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Â
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. KELOMPOK 5
FA C H R I O N O V I R Z A – 4 4 2 0 1 0 11
P U T R I AYA K H A I R A N I – 4 4 2 0 1 0 3 6
M A D I N AT U Z Z A H R O H – 4 4 2 0 1 0 3 1
F R I S T I A T I TA M A H – 4 4 2 0 1 0 2 0
K H A N Z A D Z A K I R A H – 4 4 2 0 1 0 4 2
D Z I K Y A M A N U L H I K A M – 4 4 2 0 1 0 0 9
2. PENDAHULUAN
• MODEL
Model adalah respresentasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak. Dengan
menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut
• FUNGSI MODEL KOMUNIKASI
1. Melukiskan proses komunikasi
2. Menunjukan hubungan visual
3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi
3. WILBUR SCHRAMM (1954)
• Wilbur Schramm mempunyai nama lengkap Wilbur Lang
Schramm, seorang pakar komunikasi berparadigma
positivistik dari Amerika Serikat. Beliau lahir di Marietta, yakni
sebuah kota yang terletak di batas selatan Ohio, yang diberi
nama oleh penjajah Perancis pada tanggal 5 Agustus 1907
dan meninggal di Honolulu, Hawaii pada tanggal 27
Desember 1987. Leluhur Schramm berasal dari
Schrammsburg, Jerman, dan nama Jerman yang didapat
Schramm dikarenakan kesulitan keluarganya selama Perang
Dunia I, sewaktu Schramm masih anak-anak. Ayahnya
adalah seorang pengacara di Marietta, yang membuka
praktek legal yang berprospek kurang bagus.
4. Merupakan orang pertama yang mengubah model Shannon and Weaver. Ia memiliki
konsep decoding dan encoding sebagai aktivitas yang dilakukan secara simultan oleh
pengirim dan penerima, Wilbur juga membuat ketentuan-ketentuan untuk pertukaran dua
arah pesan.
• Schramm memberikan gagasan tambahan “field of experience”, atau kerangka acuan
psikologis, hal ini merujuk pada jenis orientasi atau sikap dari interactants (orang yang
berinteraksi) mempertahankan terhadap satu sama lain.
• Termasuk Feedback
5. TERDAPAT 3 UNSUR KOMUNIKASI
SCHRAMM, YAITU:
1. Source (sumber)
Sumber boleh jadi seorang individu (berbicara, menulis, memberi isyarat), atau organisasi
komunikasi (surat kabar, penerbit, tv,dll).
2. Message (Pesan)
Dapat berupa tinta pada kertas, gelombang suara di udara.
3. Destination (Sasaran)
Individu yang mendengarkan, menonton atau membaca.
6. MODEL 3
Pada model ketiga ini, Schramm bekerja sama dengan Osgood sehingga dikenal
sebagai model sirkular Osgood dan Schramm (The Osgood and Schramm Circular
Model). Jika model Shannon dan Weaver merupakan proses yang linear, model ini
dinilai sebagai sirkular dalam derajat yang tinggi. Schramm dan Osgood menitikberatkan
pembahasannya pada perilaku pelaku-pelaku utama dalam proses komunikasi. Tentu
sangat berbeda dengan Shannon dan Weaver yang menitikberatkan perhatiannya
langsung komunikator dan komunikan. Pada Schramm dan Osgood ditunjukkan
fungsinya yang hampir sama. Digambarkan dua pihak berperilaku sama, yaitu encoding
(menyandi), decoding (menyandi-balik) dan interpreting (menafsirkan).
7. Setiap orang dalam proses komunikasi dapat sekaligus sebagai encoder dan decoder
yang secara konstan menyandi balik tanda-tanda disekitar kita. Memberikan kode bisa
juga disebut chanel, sedangkan proses feedback atau umpan balik yang memainkan
peran sangat penting dalam komunikasi. Oleh karena itu, kita jadi tahu bagaimana
pesan yang kita tafsirkan baik dalam bentuk kata-kata sebagai jawaban, anggukan
kepala, gelengan kepala atau salah satu alis yang dinaikan dan sebagainya. Begitu juga
dalam surat pembaca di media cetak seperti surat kabar. Surat pembaca ditujukan
kepada redaksi sebagai protes atas editorial yang ditulis pada surat kabar tersebut
ataupun tepuk tangan pendengar ceramah.
8. KOMPONEN-KOMPONEN MODEL
KOMUNIKASI SCHRAMM 3
• Pengirim pesan (sender/transmitter), adalah orang yang mengirim pesan.
• Encoder adalah orang yang mengkonversi pesan agar dapat dikirim dalam bentuk kode-kode.
• Decoder adalah orang yang menerima pesan yang telah di-encode yang dikirimkan oleh
encoder dan mengkonversinya ke dalam bahasa yang dapat dipahami oleh orang itu.
• Interpreter adalah orang yang mencoba untuk memahami dan menganalisa pesan. Pesan
diterima setelah interpretasi. Interpreter dan penerima pesan adalah orang yang sama.
• Pesan (message) adalah data yang dikirim oleh pengirim pesan dan informasi yang diterima
oleh penerima pesan.
• Umpan balik (feedback) adalah proses memberi respon atau tanggapan terhadap pesan yang
diterima oleh penerima
• Media (medium) adalah saluran yang digunakan untuk mengirim pesan.
• Gangguan (noise) adalah interferensi dan interupsi yang terjadi selama proses komunikasi
berlangsung. Gangguan juga dapat terjadi karena adanya perbedaan makna pesan yang
dikirimkan oleh pengirim pesan dan makna pesan yang diinterpretasikan oleh penerima pesan
yang dikenal dengan gangguan semantik.
9. PROSES KOMUNIKASI MODEL
SCHRAMM 3
Ketika sumber mengirimkan pesan kepada penerima pesan atau sumber kedua, hal
pertama yang dilakukan sumber adalah meng-encode pesan. Pesan yang telah di-encode
tersebut kemudian diterima oleh penerima pesan atau sumber kedua dengan cara meng-
decode pesan tersebut untuk mendapatkan pesan atau informasi yang utuh. Kemudian,
penerima pesan berperan sebagai sumber, meng-encode pesan lain atau umpan balik dan
mengirimkannya kembali kepada pengirim pesan atau sumber pertama.
10. CONTOH
• Seorang mahasiswa jurusan komunikasi dari Universitas BSI bertemu
dengan seorang mahasiswa jurusan komunikasi dari universitas yang
berbeda. Maka terjadilah komunikasi dengan mudah karena memiliki latar
belakang atau pengalaman yang sama.
11. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
SCHRAMM 3
KELEBIHAN KEKURANGAN
Model ini memiliki unsur “field of
experience” yang tidak dimiliki oleh model
lain.
Tidak dapat digunakan dalam berbagai
tingkatan komunikasi dan proses
komunikasi yang kompleks.
Umpan balik memberikan kemudahan
untuk mengetahui apakah pesan yang
ditafsirkan oleh penerima pesan sesuai
dengan tujuan atau tidak.
Pesan yang dikirimkan dan diterima
mungkin saja ditafsirkan secara berbeda.