SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
WHEEL ALIGMENT
• Kombinasi sistem kemudi dan sistem
suspensi harus menghasilkan stabilitas
kendaraan, stabil dalam pengemudian dan
daya balik kemudi yang baik. Agar sistem
kemudi dan suspensi dapat berfungsi
dengan baik, maka roda-roda depan harus
diatur dengan benar. Untuk menjamin
penanganan kendaraann dengan benar,
dengan cara mengurangi atau memperkecil
stress dan keausan dari tiap komponen, yaitu
dengan mengatur letak geometris
mekanisme suspensi dan kemudi.
• Front wheel aligment terdiri dari
penyetelan sudut geometris dan ukuran
roda-roda dan depan, komponen suspensi
dan komponen kemudisetelah terpasang
pada body (atau chassis), pada umumnya
dapat dikatagorikan dalam elemen berikut
• Camber
• Steering axis (king pin) inclination
• Caster
• Toe angle (toe-in dan toe-out)
• Turning radius
• Pengaturan sudut-sudut dan ukuran-ukuran
ini tergantung pada sistem suspensi, sistem
penggerak roda dan sistem kemudi.
Tujuannya agar kemampuan kendaraan dan
stabilitas kemudi dapat mencapai op[timum,
stabilitas pengemudianserta penggunaan
komponen dapat bertahan lama. Pada
kendaraan yang menggunakan suspensi
belakang model bebas, roda belakang dapat
disetel (camber dan toe-in) seperti halnya
pada roda - roda depan, untuk mengurangi
ketegangan dinamis dan keausan komponen.
• Hasil pengukur ini
tergantung pada beban
kendaraan, dan penempatan
kendaraan ditempat yang
datar, penyetelan roda-roda
depan harus dilakukan pada
tempat datar, sehingga
diperoleh tinggi kendaraan
yang tepat.
2.CAMBER
• Roda-roda depan kendaraan dipasang
dengan bagian atasnya miring
mengarah keluar atau ke dalam (ini
akan dapat dilihat langsung dari bagian
depan). Ini disebut camber dan
pengukurannya dalam derajad
kemiringan dari posisi vertikal. Bila
miringnya roda ke arah luar disebut
camber positif. Sebaliknya bila
miringnya ke arah dalam disebut
camber negatif.
• Pada kendaraan yang memiliki camber
positif, beban bekerja pada steering knuckle
yang berposisi dekat dengan spindle dasar
untuk mengurangi bebanpada steering
knuckle. Tambahan pula roda-roda terdorong
ke dalam untuk mencegah roda-roda agar
tidak lepas. Tujuan camber negatif adalah
untuk mengutamakan kendaraan dapat lurus
dan stabil. Camber negatif mengurangi
ground camber kendaraan selama
menggelinding (kemiringan kendaraan
selama membelok) untuk menyempurnakan
kemampuan belok kendaraan. Camber
negatif di dapat pada kendaraan dengan
mesin depan dan penggerak roda depan
(front engine front wheel drive).
3. STEERING AXIS INCLINATION
• Sumbu tempat roda berputar saat
berbelok ke kiri atau ke kanan disebut
steering axis. Axis (sumbu) ini
digambarkan sebagai garis imajinasi
antara bagian atas dari shock
absorber’s upper support bearing dan
lower suspension arm ball joint. Garis
ini miring ke dalam dapat dibayangkan
dari bagian depan kendaraan yang
biasa disebut kemiringan sumbu
kemudi (steering axis inclination) atau
sudut king pin.
• Jarak “l” yaitu jarak dari titik
potong garis tengah ban dengan
jalan ke titik potong steering axis
dengan jalan disebut OFFSET.
OFFSET yang lebih kecil akan
membuat kemudi menjadi lebih
ringan dan kejutan akibat
pengereman dan percepatan
berkurang. Disamping itu steering
axis inclination menghasilkan daya
balik kemudi dengan cara
memanfaatkan berat kendaraan.
4. CASTER
• Garis tengah steering axis biasanya
miring bila dilihat dari samping. Sudut
yang dibentuk oleh garis ini dengan
garis vertikal disebut caster.Bila
miringnya steering axis ke arah
belakang disebut caster positif,
sebaliknya kemiringan ke arah depan di
sebut caster negatif. Pada umumnya
caster positif yang dipakai, karena
menghasilkan kesetabilan kendaraan
saat berjalan lurus dan daya balik
kemudi setelah membelok.
• Jarak dari titik potong garis tengah
steering axis dengan jalan, ke titik
pusat singgung ban dengan jalan
disebut trail. Caster positif yang besar
menyebabkan trail makin panjang dan
daya balik kemudi makin besar. Akan
tetapi kemudi cenderung menjadi lebih
berat. Caster negatif membuat kemudi
ringan, tetapi kesetabilan kendaraan
saat berjalan lurus menjadi berkurang
dan kemudi kurang dapat di kontrol.
5. TOE ANGLE (TOE-IN DAN TOE-OUT)
• Bila bagian depan roda lebih kecil ke arah
dalam darin pada bagian belakang roda
(dilihat dari atas), ini disebut toe-in.
Sebaliknya susunan yang berlawanan
disebut toe-out. Toe-in dan toe-out
dinyatakan dalam satuan jarak (B-A). Bila
roda-roda depan memiliki camber positif,
maka bagian atas roda miring mengarah ke
luar. Hal ini akan menyebabkan roda-roda
berusaha menggelinding ke arah luar pada
saat mobil berjalan lurus, dan akan terjadi
side-slip. Dan ini akan mengakibatkan ban
menjadi aus. Untuk itu toe-in digunakan pada
roda-roda depan untuk mencegah roda
menggelinding ke luar yang disebabkan oleh
camber.
6. TURNING RADIUS
• Bila roda depan kanan dan kiri
harus mempunyai sudut belok
yang sama besar, turning
radiusnya harus sama (r1 = r2).
Akan tetapi masing-masing roda
akan berputar mengelilingi titik
pusat yang berbeda (01 dan 02).
Akibatnya kendaraan tidak dapat
membelok dengan lembut karena
terjadinya side-slip pada roda-
roda.
TITIK PUSAT BERBEDA PADA SAAT BERBELOK
• Untuk mencegah ini, knuckle arm
dan tie rod di susun agar pada saat
membelok roda-roda sedikit toe-
out. Akibatnya sudutnya belok
roda inner sedikit lebih besar dari
pada sudut belok roda outner dan
titik pusat putaran roda kiri dan
kanan berimpit. Akan tetapi turning
radiusnya berbeda (r1>r2). Prinsip
ini disebut prinsip Ackerman
Janteau.
7. SIDE SLIP
• Side slip adalah jumlah jarak
slipnya roda kiri dan kanan ke arah
samping pada saat kendaraan
bergerak. Side slip diukur dengan
side slip tester pada saat
kendaraan bergerak lurus dan
perlahan. Side slip pada umumnya
dinyatakan dalam mm, per 1 m
bergeraknya kendraan ke depan.
Pada umumnya besarnya side slip
adalah 0 - 3 mm (0 - 0,118 inch).
• Tujuan mengukur side slip adalah
untuk menilai wheel aligment
secara keseluruhan pada saat
kendaraan berjalan lurus.
Terjadinya side slip terutama
disebabkan oleh kesalahan camber
atau toe-in, akan tetapi caster dan
sudut king pin (steering axis
inclination) perlu mendapat
perhatian pula.

More Related Content

What's hot

New step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiNew step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiAduyarp Namor
 
05. pemeriksaan sistem kemudi
05. pemeriksaan sistem kemudi05. pemeriksaan sistem kemudi
05. pemeriksaan sistem kemudiSupriyono Bekasi
 
Bab III Sistem kemudi dan suspensi
Bab III Sistem kemudi dan suspensiBab III Sistem kemudi dan suspensi
Bab III Sistem kemudi dan suspensirizky putra
 
Bab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensiBab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensirizky putra
 
Makalah gardan (autosaved)
Makalah gardan (autosaved)Makalah gardan (autosaved)
Makalah gardan (autosaved)Arly Hidayat
 
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Purwadi ae
 
Job 8 sistem steering oko
Job 8 sistem steering okoJob 8 sistem steering oko
Job 8 sistem steering okoOko Balay
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiFathan Rosidi
 
artikel-sistem-suspensi-kemudi
 artikel-sistem-suspensi-kemudi artikel-sistem-suspensi-kemudi
artikel-sistem-suspensi-kemudiParasian Parasian
 
Spesifikasi mobil all new xenia tipe r m (1)
Spesifikasi mobil all new xenia tipe r m (1)Spesifikasi mobil all new xenia tipe r m (1)
Spesifikasi mobil all new xenia tipe r m (1)Senju VII
 
Presentasi elmes=bantalan
Presentasi elmes=bantalanPresentasi elmes=bantalan
Presentasi elmes=bantalanDzulkarnaen
 
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.com
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.comMakalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.com
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.comAsf-Screamo Madridista
 

What's hot (19)

New step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiNew step 1 training manual ii
New step 1 training manual ii
 
05. pemeriksaan sistem kemudi
05. pemeriksaan sistem kemudi05. pemeriksaan sistem kemudi
05. pemeriksaan sistem kemudi
 
Chassis and
Chassis andChassis and
Chassis and
 
Bab III Sistem kemudi dan suspensi
Bab III Sistem kemudi dan suspensiBab III Sistem kemudi dan suspensi
Bab III Sistem kemudi dan suspensi
 
Bab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensiBab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensi
 
Transmisi manual ruri
Transmisi manual ruriTransmisi manual ruri
Transmisi manual ruri
 
Makalah gardan (autosaved)
Makalah gardan (autosaved)Makalah gardan (autosaved)
Makalah gardan (autosaved)
 
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
 
Job 8 sistem steering oko
Job 8 sistem steering okoJob 8 sistem steering oko
Job 8 sistem steering oko
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudi
 
artikel-sistem-suspensi-kemudi
 artikel-sistem-suspensi-kemudi artikel-sistem-suspensi-kemudi
artikel-sistem-suspensi-kemudi
 
13012 8-368214845111
13012 8-36821484511113012 8-368214845111
13012 8-368214845111
 
Spesifikasi mobil all new xenia tipe r m (1)
Spesifikasi mobil all new xenia tipe r m (1)Spesifikasi mobil all new xenia tipe r m (1)
Spesifikasi mobil all new xenia tipe r m (1)
 
Jenis poros penggerak roda
Jenis poros penggerak rodaJenis poros penggerak roda
Jenis poros penggerak roda
 
Rpp gardan
Rpp gardanRpp gardan
Rpp gardan
 
Sistem kemudi
Sistem kemudiSistem kemudi
Sistem kemudi
 
Presentasi elmes=bantalan
Presentasi elmes=bantalanPresentasi elmes=bantalan
Presentasi elmes=bantalan
 
Sistem kemudi
Sistem kemudiSistem kemudi
Sistem kemudi
 
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.com
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.comMakalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.com
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.com
 

Viewers also liked

PERSIAPAN UJIAN SRIPSI
PERSIAPAN UJIAN SRIPSIPERSIAPAN UJIAN SRIPSI
PERSIAPAN UJIAN SRIPSIaduyarpnamor
 
Transmisi otomatis
Transmisi otomatisTransmisi otomatis
Transmisi otomatisaduyarpnamor
 
New step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiNew step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiaduyarpnamor
 
Elk meetup boston - logz.io
Elk meetup boston -  logz.ioElk meetup boston -  logz.io
Elk meetup boston - logz.iotomerlevy9
 
Maritime mueseum
Maritime mueseumMaritime mueseum
Maritime mueseumroom6a
 
Photos with Miss Soo Hee
Photos with Miss Soo HeePhotos with Miss Soo Hee
Photos with Miss Soo Heeroom6a
 
6a rugby taster photos
6a rugby taster photos6a rugby taster photos
6a rugby taster photosroom6a
 

Viewers also liked (15)

PERSIAPAN UJIAN SRIPSI
PERSIAPAN UJIAN SRIPSIPERSIAPAN UJIAN SRIPSI
PERSIAPAN UJIAN SRIPSI
 
Transmisi otomatis
Transmisi otomatisTransmisi otomatis
Transmisi otomatis
 
New step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiNew step 1 training manual ii
New step 1 training manual ii
 
Pemindah daya
Pemindah dayaPemindah daya
Pemindah daya
 
Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manual
 
Pelek roda
Pelek rodaPelek roda
Pelek roda
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Dsp vs asp
Dsp vs aspDsp vs asp
Dsp vs asp
 
Propeller shaft
Propeller shaftPropeller shaft
Propeller shaft
 
Elk meetup boston - logz.io
Elk meetup boston -  logz.ioElk meetup boston -  logz.io
Elk meetup boston - logz.io
 
Poros penggerak
Poros penggerakPoros penggerak
Poros penggerak
 
Maritime mueseum
Maritime mueseumMaritime mueseum
Maritime mueseum
 
Photos with Miss Soo Hee
Photos with Miss Soo HeePhotos with Miss Soo Hee
Photos with Miss Soo Hee
 
6a rugby taster photos
6a rugby taster photos6a rugby taster photos
6a rugby taster photos
 
Sistem rem
Sistem remSistem rem
Sistem rem
 

Similar to Wheel alighment

sistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKR
sistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKRsistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKR
sistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKRsolikin00
 
6. FUNGSI FRONT WHEEL ALIGNMENT-TKRO 2.ppt
6. FUNGSI FRONT WHEEL ALIGNMENT-TKRO 2.ppt6. FUNGSI FRONT WHEEL ALIGNMENT-TKRO 2.ppt
6. FUNGSI FRONT WHEEL ALIGNMENT-TKRO 2.pptsandirustandi8
 
Chassisand 130124063734-phpapp02
Chassisand 130124063734-phpapp02Chassisand 130124063734-phpapp02
Chassisand 130124063734-phpapp02Wan Janee
 
SISTEM SUSPENSI KENDARAAN DAN PEMODELANNYA kulon.pptx
SISTEM SUSPENSI KENDARAAN DAN PEMODELANNYA kulon.pptxSISTEM SUSPENSI KENDARAAN DAN PEMODELANNYA kulon.pptx
SISTEM SUSPENSI KENDARAAN DAN PEMODELANNYA kulon.pptxagussusanto460387
 
SMK KEBANGSAAN INDONESIA MAKASSAR.pptx
SMK KEBANGSAAN INDONESIA MAKASSAR.pptxSMK KEBANGSAAN INDONESIA MAKASSAR.pptx
SMK KEBANGSAAN INDONESIA MAKASSAR.pptxsmkkebangsaanmks
 
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).pptPerawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).pptMuhammadRizki543854
 
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).pptPerawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).pptSudiharjoDheDocTor
 
Diesel Engine Modul 8 Lok CC 204.pptx
Diesel Engine Modul 8 Lok CC 204.pptxDiesel Engine Modul 8 Lok CC 204.pptx
Diesel Engine Modul 8 Lok CC 204.pptxDEPOLOKBDARSIPDC
 
materi 1.pdf
materi 1.pdfmateri 1.pdf
materi 1.pdfcecepdeni
 
makalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remmakalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remyusuf ahmad
 
rangka-rang-spd-motor.ppt
rangka-rang-spd-motor.pptrangka-rang-spd-motor.ppt
rangka-rang-spd-motor.pptherwan6
 
Analisis roda.pptx
Analisis roda.pptxAnalisis roda.pptx
Analisis roda.pptxAdiAdi385174
 
Analisis roda.pptx
Analisis roda.pptxAnalisis roda.pptx
Analisis roda.pptxAdiAdi385174
 

Similar to Wheel alighment (19)

sistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKR
sistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKRsistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKR
sistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKR
 
Differential & axle ruri
Differential & axle ruriDifferential & axle ruri
Differential & axle ruri
 
6. FUNGSI FRONT WHEEL ALIGNMENT-TKRO 2.ppt
6. FUNGSI FRONT WHEEL ALIGNMENT-TKRO 2.ppt6. FUNGSI FRONT WHEEL ALIGNMENT-TKRO 2.ppt
6. FUNGSI FRONT WHEEL ALIGNMENT-TKRO 2.ppt
 
Chassisand 130124063734-phpapp02
Chassisand 130124063734-phpapp02Chassisand 130124063734-phpapp02
Chassisand 130124063734-phpapp02
 
SISTEM SUSPENSI KENDARAAN DAN PEMODELANNYA kulon.pptx
SISTEM SUSPENSI KENDARAAN DAN PEMODELANNYA kulon.pptxSISTEM SUSPENSI KENDARAAN DAN PEMODELANNYA kulon.pptx
SISTEM SUSPENSI KENDARAAN DAN PEMODELANNYA kulon.pptx
 
SMK KEBANGSAAN INDONESIA MAKASSAR.pptx
SMK KEBANGSAAN INDONESIA MAKASSAR.pptxSMK KEBANGSAAN INDONESIA MAKASSAR.pptx
SMK KEBANGSAAN INDONESIA MAKASSAR.pptx
 
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).pptPerawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
 
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).pptPerawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
 
chassis steering suspension
chassis steering suspensionchassis steering suspension
chassis steering suspension
 
rangka-dan-chasis.ppt
rangka-dan-chasis.pptrangka-dan-chasis.ppt
rangka-dan-chasis.ppt
 
Diesel Engine Modul 8 Lok CC 204.pptx
Diesel Engine Modul 8 Lok CC 204.pptxDiesel Engine Modul 8 Lok CC 204.pptx
Diesel Engine Modul 8 Lok CC 204.pptx
 
materi 1.pdf
materi 1.pdfmateri 1.pdf
materi 1.pdf
 
makalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remmakalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan rem
 
Presentation jadi
Presentation jadiPresentation jadi
Presentation jadi
 
AUTOMATIC TRANS.ppt
AUTOMATIC TRANS.pptAUTOMATIC TRANS.ppt
AUTOMATIC TRANS.ppt
 
rangka-rang-spd-motor.ppt
rangka-rang-spd-motor.pptrangka-rang-spd-motor.ppt
rangka-rang-spd-motor.ppt
 
6 rangka dan chasis
6 rangka dan chasis6 rangka dan chasis
6 rangka dan chasis
 
Analisis roda.pptx
Analisis roda.pptxAnalisis roda.pptx
Analisis roda.pptx
 
Analisis roda.pptx
Analisis roda.pptxAnalisis roda.pptx
Analisis roda.pptx
 

Wheel alighment

  • 1. WHEEL ALIGMENT • Kombinasi sistem kemudi dan sistem suspensi harus menghasilkan stabilitas kendaraan, stabil dalam pengemudian dan daya balik kemudi yang baik. Agar sistem kemudi dan suspensi dapat berfungsi dengan baik, maka roda-roda depan harus diatur dengan benar. Untuk menjamin penanganan kendaraann dengan benar, dengan cara mengurangi atau memperkecil stress dan keausan dari tiap komponen, yaitu dengan mengatur letak geometris mekanisme suspensi dan kemudi.
  • 2. • Front wheel aligment terdiri dari penyetelan sudut geometris dan ukuran roda-roda dan depan, komponen suspensi dan komponen kemudisetelah terpasang pada body (atau chassis), pada umumnya dapat dikatagorikan dalam elemen berikut • Camber • Steering axis (king pin) inclination • Caster • Toe angle (toe-in dan toe-out) • Turning radius
  • 3. • Pengaturan sudut-sudut dan ukuran-ukuran ini tergantung pada sistem suspensi, sistem penggerak roda dan sistem kemudi. Tujuannya agar kemampuan kendaraan dan stabilitas kemudi dapat mencapai op[timum, stabilitas pengemudianserta penggunaan komponen dapat bertahan lama. Pada kendaraan yang menggunakan suspensi belakang model bebas, roda belakang dapat disetel (camber dan toe-in) seperti halnya pada roda - roda depan, untuk mengurangi ketegangan dinamis dan keausan komponen.
  • 4. • Hasil pengukur ini tergantung pada beban kendaraan, dan penempatan kendaraan ditempat yang datar, penyetelan roda-roda depan harus dilakukan pada tempat datar, sehingga diperoleh tinggi kendaraan yang tepat.
  • 5. 2.CAMBER • Roda-roda depan kendaraan dipasang dengan bagian atasnya miring mengarah keluar atau ke dalam (ini akan dapat dilihat langsung dari bagian depan). Ini disebut camber dan pengukurannya dalam derajad kemiringan dari posisi vertikal. Bila miringnya roda ke arah luar disebut camber positif. Sebaliknya bila miringnya ke arah dalam disebut camber negatif.
  • 6.
  • 7.
  • 8. • Pada kendaraan yang memiliki camber positif, beban bekerja pada steering knuckle yang berposisi dekat dengan spindle dasar untuk mengurangi bebanpada steering knuckle. Tambahan pula roda-roda terdorong ke dalam untuk mencegah roda-roda agar tidak lepas. Tujuan camber negatif adalah untuk mengutamakan kendaraan dapat lurus dan stabil. Camber negatif mengurangi ground camber kendaraan selama menggelinding (kemiringan kendaraan selama membelok) untuk menyempurnakan kemampuan belok kendaraan. Camber negatif di dapat pada kendaraan dengan mesin depan dan penggerak roda depan (front engine front wheel drive).
  • 9.
  • 10. 3. STEERING AXIS INCLINATION • Sumbu tempat roda berputar saat berbelok ke kiri atau ke kanan disebut steering axis. Axis (sumbu) ini digambarkan sebagai garis imajinasi antara bagian atas dari shock absorber’s upper support bearing dan lower suspension arm ball joint. Garis ini miring ke dalam dapat dibayangkan dari bagian depan kendaraan yang biasa disebut kemiringan sumbu kemudi (steering axis inclination) atau sudut king pin.
  • 11. • Jarak “l” yaitu jarak dari titik potong garis tengah ban dengan jalan ke titik potong steering axis dengan jalan disebut OFFSET. OFFSET yang lebih kecil akan membuat kemudi menjadi lebih ringan dan kejutan akibat pengereman dan percepatan berkurang. Disamping itu steering axis inclination menghasilkan daya balik kemudi dengan cara memanfaatkan berat kendaraan.
  • 12.
  • 13. 4. CASTER • Garis tengah steering axis biasanya miring bila dilihat dari samping. Sudut yang dibentuk oleh garis ini dengan garis vertikal disebut caster.Bila miringnya steering axis ke arah belakang disebut caster positif, sebaliknya kemiringan ke arah depan di sebut caster negatif. Pada umumnya caster positif yang dipakai, karena menghasilkan kesetabilan kendaraan saat berjalan lurus dan daya balik kemudi setelah membelok.
  • 14. • Jarak dari titik potong garis tengah steering axis dengan jalan, ke titik pusat singgung ban dengan jalan disebut trail. Caster positif yang besar menyebabkan trail makin panjang dan daya balik kemudi makin besar. Akan tetapi kemudi cenderung menjadi lebih berat. Caster negatif membuat kemudi ringan, tetapi kesetabilan kendaraan saat berjalan lurus menjadi berkurang dan kemudi kurang dapat di kontrol.
  • 15.
  • 16. 5. TOE ANGLE (TOE-IN DAN TOE-OUT) • Bila bagian depan roda lebih kecil ke arah dalam darin pada bagian belakang roda (dilihat dari atas), ini disebut toe-in. Sebaliknya susunan yang berlawanan disebut toe-out. Toe-in dan toe-out dinyatakan dalam satuan jarak (B-A). Bila roda-roda depan memiliki camber positif, maka bagian atas roda miring mengarah ke luar. Hal ini akan menyebabkan roda-roda berusaha menggelinding ke arah luar pada saat mobil berjalan lurus, dan akan terjadi side-slip. Dan ini akan mengakibatkan ban menjadi aus. Untuk itu toe-in digunakan pada roda-roda depan untuk mencegah roda menggelinding ke luar yang disebabkan oleh camber.
  • 17.
  • 18.
  • 19. 6. TURNING RADIUS • Bila roda depan kanan dan kiri harus mempunyai sudut belok yang sama besar, turning radiusnya harus sama (r1 = r2). Akan tetapi masing-masing roda akan berputar mengelilingi titik pusat yang berbeda (01 dan 02). Akibatnya kendaraan tidak dapat membelok dengan lembut karena terjadinya side-slip pada roda- roda.
  • 20.
  • 21. TITIK PUSAT BERBEDA PADA SAAT BERBELOK • Untuk mencegah ini, knuckle arm dan tie rod di susun agar pada saat membelok roda-roda sedikit toe- out. Akibatnya sudutnya belok roda inner sedikit lebih besar dari pada sudut belok roda outner dan titik pusat putaran roda kiri dan kanan berimpit. Akan tetapi turning radiusnya berbeda (r1>r2). Prinsip ini disebut prinsip Ackerman Janteau.
  • 22.
  • 23.
  • 24. 7. SIDE SLIP • Side slip adalah jumlah jarak slipnya roda kiri dan kanan ke arah samping pada saat kendaraan bergerak. Side slip diukur dengan side slip tester pada saat kendaraan bergerak lurus dan perlahan. Side slip pada umumnya dinyatakan dalam mm, per 1 m bergeraknya kendraan ke depan. Pada umumnya besarnya side slip adalah 0 - 3 mm (0 - 0,118 inch).
  • 25.
  • 26. • Tujuan mengukur side slip adalah untuk menilai wheel aligment secara keseluruhan pada saat kendaraan berjalan lurus. Terjadinya side slip terutama disebabkan oleh kesalahan camber atau toe-in, akan tetapi caster dan sudut king pin (steering axis inclination) perlu mendapat perhatian pula.