1. 5
KATA PENGANTAR
yukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan.Banyak kendala yang dihadapi
penulis dalam menyusun laporan ini, namunberkat dan karunia-Nya yang disertai kemauan,
ketekunan, serta usaha yang keras darisemua pihak terutama dari supervisor, maka kendala tersebut
dapat teratasi.Melalui laporan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima
kasihyang setinggi-tingginya kepada :1.
Bapak Dr. Maman Rumanta, M.Si selaku Kepala UPBJJ
–
UT Pangkalpinang.2.
Ibu Juniar, S.Pd selaku Supervisor.3.
Bapak Sugiarso, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah SD Negeri 10 Muntok.4.
Bapak Sahana, S.Pd selaku teman sejawat.5.
Rekan-rekan guru SD Negeri 10 Muntok.6.
Murid-murid kelas IV SD Negeri 10 Muntok.Sesungguhnya penulis menyadari banyak sekali
kekurangan dan kejanggalanyang terdapat dalam laporan ini. Oleh karena itu saran dan kritik
yang bersifatmembangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan di dalam penyusunan
laporanini.Harapan penulis mudah-mudahan laporan ini dapat memberikan manfaat
yangberguna untuk lembaga pendidikan. Khususnya bagi rekan-rekan guru dalammembentuk
peserta didik sebagai sumber daya manusia yang bermutu..Muntok, 30 Maret 2011Penulis
S
2.
3. 6
DAFTAR ISI
HalamanLembar Identifikasi dan Pengesahan .........................................................................
iSurat Pernyataan ........................................................................................................ iiAbstrak
...................................................................................................................... iiiKata Pengantar
........................................................................................................... ivDaftar Isi
..................................................................................................................... vDaftar Lampiran
......................................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1B. Rumusan
Masalah ..................................................................................... 2C. Tujuan Perbaikan
...................................................................................... 2D. Manfaat Perbaikan
.................................................................................... 2
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar .......................................................... 3B. Metode
Demonstrasi ................................................................................ 5C. Hasil Belajar
.............................................................................................. 7
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
4. A. Subjek Penelitian ..................................................................................... 10B. Perbaikan
Pembelajaran .......................................................................... 10
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 13B. Pembahasan
.............................................................................................. 14
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 17B. Saran
........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA
............................................................................................... 18
LAMPIRAN
............................................................................................................. 19
7
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pembelajaran ....................................................................... 19Lampiran
2 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I ......................................... 21Lampiran 3
Sistematika Laporan Siklus I ............................................................. 23Lampiran 4 Rencana
Perbaikan Pembelajaran Siklus II ....................................... 24Lampiran 5 Sistematika
Laporan Siklus II ........................................................... 26Lampiran 6 Rencana Perbaikan
Pembelajaran Siklus III ...................................... 27Lampiran 7 Sistematika Laporan Siklus III
5. ........................................................... 29Lampiran 8 Tabel Hasil Evaluasi Siswa Setiap Siklus
.......................................... 30Lampiran 9 Tabel Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran
...................................... 31Lampiran 10 Tabel Lembar Observasi Guru
........................................................... 32Lampiran 11 Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran
Siklus III .......................... 33Lampiran 12 Surat Pernyataan Teman Sejawat
...................................................... 34Lampiran 13 Surat Keterangan Kepala Sekolah
..................................................... 34Lampiran 14 Lembar Konsultasi
........................................................................... 36Lampiran 15 Laporan Hasil Perbaikan
.................................................................. 37
6. 8
I.
PENDAHULUANA.
Latar Belakang
Pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dimanasetiap warga Negara
berhak atas pendidikan itu. Dengan adanya pendidikan makamanusia dapat memperkaya diri
dan mencapai taraf kebudayaan yang lebih tinggi,sehingga masing-masing manusia akan
mengalami banyak perkembangan diberbagai bidang kehidupan.Pendidikan Sekolah Dasar
bukan hanya memberikan bekal kemampuanintlektual, dasar dalam membaca, menulis dan
berhitung saja melainkan jugaberbagai proses pengembangan kemapuan dasar peserta didik
secara optimal dalamsegala aspek.Beberapa hal yang berpengaruh bagi peserta didik
diantaranya sarana-prasarana, motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran, serta
profesionalismeguru, semangat siswa belajar terkadang menurun sehingga terkadang
prosespembelajaran menjadi kurang menarik terutama pada jam-jam pelajaran terakhir.Mata
pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran utama non-eksak disekolah dasar.
Pembelajaran mata pelajaran ini biasa diajarkan secara konvensionalhampir di setiap sekolah
dasar, dengan metode klasik ceramah sehinggamenciptakan kejenuhan dalam lingkungan
belajar, dikarenakan siswa hanyacenderung mendengar dan mendengarkan. Dan hal tersebut
menyebabkan kurangnyapemahaman siswa terhadap suatu materi ajar.Berkaitan dengan
motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran, ketikaproses pembelajaran yang terjadi di
kelas pada jam pelajaran terakhir, penulismenemukan ada siswa yang kelihatan pasif seperti
tidak ada gairah belajar, sulitmemahami pelajaran yang sedang diikuti bahkan ada yang sibuk
dengan hal lain.Keadaan tersebut menyebabkan rendahnya kemampuan menguasai
materipembelajaran.Di kelas IV untuk materi Alat Komunikasi Masa Lalu dan Masa Kini,
dari 23siswa, hanya 17,39% siswa yang memperoleh nilai > KKM (Kriteria
KetuntasanMinimal) yaitu 65. Jadi hanya 4 orang siswa yang mendapat nilai > 65.
Sedangkan19 orang siswa lainnya mendapat nilai di bawah 65.
7.
8.
9. 9Setelah guru melakukan pengamatan di dalam kelas IV dan refleksipembelajaran yang telah
dilakukan salah satu penyebab rendahnya pencapaian KKMsiswa kemungkinan adalah metode
pembelajaran yang dilakukan tidak mengaktivkan siswa. Oleh karena itu penulis berupaya
meningkatkan aktivitasbelajar siswa yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakanmetode pembelajaran Demonstrasi.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah, rumusan masalah yang
menjadi fokus perbaikan dan pelitian adalah :”Bagaimana meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Alat Komunikasi Masa Lalu dan MasaKini dengan
menggunakan metode demonstrasi di kelas IV SD Negeri 10 Muntok
Bangka Barat”.
C.
Tujuan Perbaikan
1.
10. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaranAlat
Komunikasi Masa Lalu dan Masa Kini dapat meningkatkan hasil belajarsiswa kelas IV di SD
Negeri 10 Muntok Bangka Barat.2.
Untuk mengetahui apakah penggunaan metode Demonstrasi dalam pembelajaranAlat
Komunikasi Masa Lalu dan Masa Kini dapat meningkatkan aktivitas siswakelas IV di SD
Negeri 10 Muntok Bangka Barat.3.
Untuk mendeskripsikan penggunaan demonstrasi dalam upaya meningkatkanaktivitas dan
hasil belajar siswa kelas IV di SD Negeri 10 Muntok Bangka Barat.
D.
Manfaat Perbaikan
1.
Bagi Siswaa.
Dapat meningkatkan minat dan aktifitas belajar siswab.
Menambah tingkat penguasaan materi pelajaran dari sebelumnya2.
Bagi Gurua.
Dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajarb.
Dapat merefleksi kegiatan belajar mengajar3.
Bagi Sekolaha.
Dapat meningkatkan mutu dan keberhasilan sekolahb.
Membawa nama baik sekolah
10
II.
KAJIAN PUSTAKAA.
Pembelajaran IPS di SD
Pakar pendidikan melihat perilaku belajar sebagai proses psikologis-pedagogis yang ditandai
dengan adanya interaksi individu dengan lingkunganbelajar yang disengaja
diciptakan.Menurut Suwarno (1981), bahwa sekolah sebagai lembaga pendidikanformal
karena mempunyai bentuk (form) yang jelas dalam arti memiliki programyang telah
direncanakan dengan teratur dan ditetapkan dengan resmi.Menurut Winaputra U. S at al
(2008), tentang pendidikan IPS tidak bisadilepaskan dari interaksi fungsional perkembangan
masyarakat Indonesia dengansystem dan praktisi pendidikannya. Jika dilihat secara analitik,
praktis pendidikanIPS dalam kehidupan masyarakat bangsa Negara Indonesia yang sedang dalamproses
pertumbuhan dengan segala krisis yang dialaminya, menunjukkan suatubidang permasalahan
yang utuh, menyeluruh, dan multi-dimensional. Di situ adakonstribusi pengalaman sejarah,
11. kondisi objektif alam, social, ekonomi, politik,budaya, dan pengaruh dunia luar sebagai dampak dari
kehidupan yang semakinmendunia. Oleh karena itu, pendekatan yang perlu digunakan dalam
pengkajianpendidikan IPS adalah pendekatan holistic sebagai pendekatan yang
menuntutkearifan intuisi dan bersifat ekologis. Tentu saja kaidah-kaidah keilmuan
padatataran epistomologi harus tetap menjadi rujukan konseptual. Dengan demikian,kajian
pendidikan IPS tidak bisa tidak harus merupakan suatu kerangka konseptualsistematik atau
integrated system of knowledge (pengetahuan yang terintgrade),synthetic discipline (disiplin)
serta multi-dimensional.Menurut Wiyata dalam Suwarno (1981), alam perguruan adalah
pusatpendidikan yang teristimewa berkewajiban mengusahakan kecerdasakan
pikiran(perkembangan intlektual) beserta pemberian ilmu pengetahuan.Menurut Gagne, yang
terpenting dalam pembelajaran adalah menciptakansuatu kondisi pembelajaran (ekstrnal)
yang dirancang untuk mendukung terjadinyaproses belajar yang bersifat internal.Menurut
Dewi Salma dalam Suprayekti et al (2008), sampai saat inipendidikan kita telah melalui tiga
paradigma, yaitu paradigma pengajaran (teaching),pembelajaran (instruction), dan proses
belajar (learning) :
111.
Paradigma pengajaran (teaching) dapat diartikan bahwa pendidikan hanyaterjadi di sekolah,
dimana sudah ada guru yang mengajar. Guru sebagai satu-satunya narasumber yang akan
mentransfer ilmu. Dalam proses pembelajaran,guru berperan sebagai penyaji materi artinya
guru menjelaskan materi kepadasiswa, sedangkan siswa menyimak dan mengerjakan tugas yang
12. diberikan olehguru. Alat bantu mengajar yang digunakan oleh guru bersifat
mendukungpenjelasan guru, alat bantu tersebut ditentukan oleh guru.2.
Paradigma pembelajaran (instructional). Paradigma ini lebih memberikanperhatian kepada
siswa. Dalam paradigma ini guru tidak hanya sebagai satu-satunya narasumber dan tidak
hanya sebagai pengajar, namun juga sebagaifasilitator yang membantu siswa belajar. Proses
komonikasi dan pendekatansystem mulai diterapkan pada paradigma ini, sebagai proses
komonikasi, guruberperan sebagai komunikator/pengirim pesan. Tugas guru
sebagaikomunikator adalah mengolah pesan dan menentukan penyampaian agar pesandapat
diterima dengan baik oleh siswa. Penerapan pendekatan system yaituguru sebagai subsistem
berperan dalam merancang, mengelola dan menilaiproses pembelajaran. Media digunakan
sebagi sumber belajar dan guru sebagaifasilitator.3.
Paradigma proses belajar (learning). Paradigma ini menggali lebih dalam lagiseluruh aspek
belajar, tidak hanya proses belajar yang berada dalam lingkunganpendidikan formal tapi juga
di lembaga non formal.Menurut Piaget dan Vygotsky dalam Slameto (1995) pada
prosespembelajaran siswa diharapkan mampu membangun pemahamannya sendiri.
Halsenada dikemukakan oleh Eusta Supono (2004) bahwa titik pembelajaran bukan lagiteori
tetapi praktik sehingga siswa mampu merumuskan pemahamannya sendiri danguru cukup
membimbing dan membantu.Menurut Sudjana (1989), pemahaman diartikan sebagai melihat
suatuhubungan atau suatu ide tentang suatu persoalan. Sesuatu itu dipahami selagi fakta-fakta
mengenai persoalan itu dikumpulkan. Selain itu pemahaman dapat diartikansebagai suatu alat
pengguna fakta, jika seseorang memahami suatu objek, proses, idefakta dan melihat
bagaimana menggunakan fakta itu dalam berbagai tujuan. Jadi,menurut Sudjana pemahaman
dapat diartikan sebagai melihat penggunaan sesuatu
12secara produktif berupa kemampuan seseorang untuk menangkap makna darisesuatu yang
telah atau sedang dipelajarinya.Menurut Bloom dalam W.S Winkel (1991), menyatakan
bahwa pemahamanadalah kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang
dipelajariyang menyangkut kedalaman kognitif dan efektif yang dimiliki oleh
individumisalnya seorang guru yang akan melaksanakan pembelajaran secara efektif
danefisien. Mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain.Hamijoyo
dalam Suprayekti et al (2008) mengemukakan inovasi pendidikanadalah suatu perubahan
yang baru dan kualitatif berbeda dari hal yang adasebelumnya serta sengaja diusahkan untuk
meningkatkan kemampuan gunamencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Seiring dengan
pendapat Ibrahim dalamSuprayekti et al (2008), mendefinisikan inovasi pendidikan adalah
inovasi(pembaruan) dalam bidang pendidikan atau inovasi yang dilakukan
untuk memecahkan masalah pendidikan. Inovasi pendidikan merupakan suatu ide,
barang,metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atausekelompok orang
(masyarakat) baik berupa hasil inverse atau diskoversi yangdigunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan atau memecahkan masalah-masalahpendidikan.Cara guru mengajar yang
menarik, menantang siswa berfikir dan berperanaktif akan mempengaruhi motivasi siswa
secara positif. Hamalik O. (1995)menyebutkan pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsurmanusia, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhiuntuk mencapai tujuan pembelajaran.Berdasarkan uraian diatas, penulis
mencoba untuk menggunakan modelpembelajaran make a match untuk memotivasi siswa
yang bertujuan untuk meningkatkan aktifitas belajar, hasil belajar dan pemahaman siswa pada
pelajaranIPS dengan pokok bahasan Jenis Pekerjaan.
B.
13. Metode Demonstrasi
Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai sesuatumaksud dalam ilmu
pengetahuan.
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalammembelajarkan siswa agar
terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalampembelajaran.Metode demonstrasi
adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakanatau mempertunjukkan kepada siswa
suatu proses, situasi atau benda tertentu yangsedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun
tiruan, yang sering disertai penjelasanlisan (Djamarah, 2006 : 90).a.
Langkah-langkah Metode Demonstrasi1)
Persiapan-
Menciptakan kondisi belajar siswa untuk melakukan demonstrasi-
Menyediakan alat-alat yang akan didemonstrasikan-
Mengatur tempat duduk siswa2)
Pelaksanaan-
Mengajukan masalah kepada siswa tentang hal / materi yang akandidemonstrasikan dengan
ceramah.-
Menjelaskan dan mendemonstrasikan dengan prosedur atau proses.-
Siswa mengamati / mengikuti pelaksanaan demonstrasi dengan baik.-
Memberikan penjelasan secara singkat dan padat pada saatmendemonstrasikan materi.-
Mengadakan tanya jawab pada siswa.3)
Evaluasi / tindak lanjut-
Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan / mendemonstrasikanmateri sendiri /
berkelompok.-
Membuat kesimpulan hasil demonstrasi-
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa.( Djamarah, 2006 : 101).b.
Kelebihan Metode Demonstrasi-
Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehinggaterhindar
pemahaman yang verbalisme.-
Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari-
Proses pengajaran lebih menarik -
14. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengankenyataan, dan
mencoba melakukan sendiri. ( Djamarah, 2006 : 91)
C.
Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar merupakan aktivitas yang sangat penting dalam prosespendidikan.
Semua proses di lembaga pendidikan formal pada akhirnya akanbermuara pada hasil belajar
yang diwujudkan secara kuantitatif berupa nilai.Begitu pula, bahwa belajar sangat erat
hubungannya dengan prestasi belajar.Karena prestasi itu sendiri, merupakan hasil belajar itu
biasanya dinyatakan dengannilai. Menurut Winarno (1997
), sebagai berikut “
Prestasi belajar adalah hasil dimanaguru melihat bentuk akhir dari pengalaman interaksi
edukatif yang diperhatikanadalah menem
patkan tingkah laku”.
Hasil belajar siswa diperoleh dari interaksi siswa dengan lingkungan yangsengaja
direncanakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Mengajar tidak hanya sekedar
menyampaikan materi pelajaran dari guru kepada siswa, akan tetapimerupakan seluruh
kegiatan dan tindakan yang diupayakan oleh guru untuk terjadinya proses belajar sesuai
dengan tujuan yang telah dirumuskan. Untuk ituguru berperan sebagai fasilitator dan
motifator agar terjadi proses interaksipembelajaran yang melibatkan seluruh peserta
didik.Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi belajar di antaranya faktor guru,siswa,
kurikulum, dan lingkungan.a.
Faktor guruGuru merupakan faktor utama keberhasilan tercapainya pembelajaran Guruharus
memiliki keterampilan mengajar, mengelola tahapan pembelajaran,memanfaatkan metode,
menggunakan media, dan dapat mengalokasikan waktudengan tepat.Keterampilan mengajar
tersebut di antaranya:1)
Keterampilan membuka pelajaran2)
Keterampilan menutup pelajaran3)
Keterampilan menjelaskan4)
Keterampilan mengelola kelas5)
Keterampilan bertanya6)
Keterampilan memberikan penguatanb.
Faktor siswaDi dalam pembelajaran, peserta didik adalah subyek yang akan mencapai
tujuanpembelajaran, bukanlah obyek pembelajaran. Faktor yang berpengaruh di
15antaranya tingkat kecerdasan, gaya belajar, keadaan fisik, dan keadaanmental/psikis.c.
Faktor lingkunganLingkungan dapat berupa lingkungan fisik (kelas, laboratorium,
perpustakaan)dan nonfisik (suasana belajar, cahaya, ventilasi). Kedua lingkungan itu
harusdimanfaatkan secara optimal agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien.Lingkungan
15. fisik dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yangdirencanakan, sedangkan lingkungan
nonfisik digunakan untuk menciptakansuasana belajar yang nyaman dan kondusif.Dari segi alatnya,
penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi
(a)
tes dan
(b)
bukan tes (nontes). Tes bisa terdiri atas tes lisan (menuntut jawaban secaralisan), tes tulisan
(menuntut jawaban secara tulisan), dan tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk
perbuatan). Soal-soal tes ada yang disusun dalam bentuk
(a)
objektif, ada juga yang disusun dalam bentuk
(b)
esai atau uraian. Sedangkan bukantes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuesioner,
wawancara, skalapenilaian, sosiometri, studi kasus, dan lain-lain. Tes hasil belajar ada yang
sudahdibakukan (standardized test), ada pula yang dibuat guru, yakni tes yang tidak
baku.Pada umumnya penilaian hasil belajar di sekolah menggunakan tes buatan guruuntuk
semua bidang studi/mata pelajaran. Tes baku, sekalipun lebih baik dari padates buatan guru,
masih sangat langka sebab membuat tes baku memerlukan beberapakali percobaan dan
analisis dari segi reliabilitas dan validitasnya. Tes sebagai alatpenilaian hasil belajar ada yang
mengutamakan kecepatan (
speed tests
) dan ada pulayang mengutamakan kekuatan (
power test
). Tes objektif pada umumnya termasuk speed tes sebab jumlah pertanyaan cukup banyak
waktunya relatif terbatas,sedangkan tes esai termasuk
power test
sebab jumlah pertanyaan sedikit waktunyarelatif lama. Dilihat dari objek yang dinilai atau
penyajian tes ada yang bersifatindividual dan ada tes yang bersifat kelompok. Tujuan dari
penilaian hasil belajaradalah untuk :a.
Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahuikelebihan dan
kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaranyang ditempuhnya. Dengan
pendeskripsian kecakapan tersebut dapat diketahuipula posisi kemampuan siswa dibandingkan
dengan siswa lainnya
16b.
Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran disekolah, dalamaspek
intelektual, sosial, emosional, moral, dan ketrampilan yakni seberapa jauhkeefektifannya
dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuanpendidikan yang diharapkan.
Keberhasilan pendidikan dan pembelajaranpenting artinya mengingat peranannya sebagai
upaya memanusiakan ataumembudayakan manusia, dalam hal ini para siswa agar menjadi
manusia yangberkualitas.c.
Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan danpenyempurnaan
dalam hal program pendidikan dan pembelajaran serta strategipelaksanaannya. Kegagalan
para siswa dalam hasil belajar yang dicapainyahendakmya tidak dipandang sebagai
kekurangan pada diri siswa semata-mata,tetapi juga bisa disebabkan oleh program
pembelajaran yang diberikankepadanya atau oleh kesalahan strategi dalam mekalsanakan
16. program tersebut.Misalnya kekurangtepatan dalam memilih dan menggunakan metode
mengajardan alat bantu pembelajaran.d.
Memberikan pertanggungjawaban (
accountability
) dari pihak sekolah kepadapihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi
pemerintah,masyarakat, dan para orang tua siswa. Dalam mempertanggungjawabkan hasil-hasil
yang telah dicapainya, sekolah memberikan laporan berbagai kekuatandan kelemahan
pelaksanaan sistem pendidikan serta kendala yang dihadapinya.Laporan disampaikan kepada
pihak yang berkepentingan, misalnya dinaspendidikan setempat melalui petugas yang menanganinya.
Sedangkanpertanggungjawaban kepada masyarakat dan orang tua disampaikan melaluilaporan
kemajuan belajar siswa (raport) pada setiap akhir program, semester.(Direktorat Tenaga
Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan MutuPendidik Dan Tenaga Kependidikan,
Departemen Pendidikan Nasional (2008)).
17
III.
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARANA.
Subjek Penelitian
Perbaikan pembelajaran materi Alat Komunikasi Masa Lalu dan Masa Kiniyang dilaksanakan di
kelas IV SD Negeri 10 Muntok Kabupaten Bangka Baratdengan jumlah siswa 23 orang, terdiri dari
laki-laki 12 orang dan perempuan 11orang, dengan jadwal sebagai berikut :
No. Hari / Tanggal Siklus Pokok Bahasan
1. Rabu, 16 Maret 2011 I Alat Komunikasi2. Rabu, 23 Maret 2011 II Alat Komunikasi3.
Rabu, 30 Maret 2011 III Alat Komunikasi
B.
Perbaikan Pembelajaran
1.
Siklus 1
a.
RencanaMenyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus I, menyiapkan sistematikalaporan
siklus I, menggunakan metode ceramah.b.
PelaksanaanPada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I ini , di kegiatan awal
gurumemotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali
pengetahuan awal siswa yang dapat dikaitkan dengan materi.Setelah itu guru menyampaikan
tujuan pembelajaran kepada siswa.Kemudian di kegiatan inti guru menjelaskan materi Alat
Komunikasimenggunakan buku pegangan dan menunjukkan gambar-gambar yang adadalam
buku. Lalu guru melakukan Tanya jawab tentang materi kepada siswa.Dan di kegiatan akhir
guru memberikan latihan soal kepada siswa secaraindividu.
18c.
17. PengamatanSetelah perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan, diadakanlah diskusidengan
teman sejawat, dari pengamatan yang telah dilakukan bersamamenunjukkan hasil yang belum
sesuai dengan yang diharapkan.d.
RefleksiBerdasarkan tidak optimalnya pembelajaran siklus I yang didapat dari hasildiskusi
bersama teman sejawat, maka peneliti perlu melaksanakan perbaikanpembelajaran siklus II.
2.
Siklus II
a.
RencanaMenyiapkan rencana perbaikan pembelajaran siklus II, menyiapkansistematika
laporan siklus II , menyiapkan alat peraga gambar.b.
PelaksanaanPada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II ini, di awal pertemuanguru
memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali pengetahuan
siswa yang berkaitan dengan materi. Setelah itu gurumenyampaikan tujuan pembelajaran. Di
kegiatan inti guru menjelaskanmateri dan memperlihatkan gambar. Lalu guru melakukan
tanya jawabtentang materi dengan siswa. Dan di kegiatan akhir guru dan siswa
membuatrangkuman tentang materi. Kemudian memberikan latihan soal kepada siswauntuk
dikerjakan secara individu.c.
PengamatanSetelah perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan, diadakanlah diskusidengan
teman sejawat, dari pengamatan yang telah dilakukan bersamamenunjukkan hasil yang lebih
baik dari siklus I namun masih belum sepertiyang diharapkan.d.
RefleksiBerdasarkan penyebab tidak optimalnya pembelajaran siklus II dan hasildiskusi
bersama teman sejawat, maka peneliti perlu melaksanakan perbaikanpembelajaran siklus III.
19
3.
Siklus III
a.
RencanaMenyiapkan rencana perbaikan pembelajaran siklus III, menyiapkansistematika
laporan siklus III, menyiapkan alat peraga gambar, kentongan,handphone dan lembar kerja
siswa (LKS).b.
PelaksanaanPada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus III ini di awal pertemuan,guru
memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali pengetahuan
siswa yang berkaitan dengan materi. Setelah itu gurumenyampaikan kompetensi dasar dan
indikator pembelajaran. Di kegiataninti, guru menjelaskan materi pelajaran, menjelaskan
tentang benda-bendayang sudah dipersiapkan (kentongan dan handphone), setelah selesai
gurudan siswa membuat rangkuman tentang materi. Di kegiatan akhir gurumemberikan
latihan soal kepada siswa untuk dikerjakan secara individu.c.
18. PengamatanSesudah perbaikan pembelajaran siklus III dilaksanakan diadakan diskusidengan
teman sejawat, dari pengamatan yang dilakukan bersamamenunjukkan hasil yang sesuai dengan
yang diharapkan.d.
RefleksiBerdasarkan pengamatan bersama teman sejawat tentang perbaikanpembelajaran
siklus III maka hasil refleksi dijadikan sebagai bahan laporanpenelitian tindakan kelas.
20
IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA.
Hasil Penelitian
Pembelajaran siklus I, walaupun terlaksana akan tetapi nilai yang diharapkantidak maksimal
dikarenakan metode ceramah yang tidak efektif untuk kegiatanpembelajaran materi yang
diberikan, walaupun kemudian pada siklus II mengalamipeningkatan respon dan efektivitas
belajar siswa akan tetapi masih kurangmemuaskan, dan setelah dilakukan perbaikan pada
siklus III, mengalamipeningkatan respon, efektivitas, hasil belajar yang diharapkan.Berikut
disampaikan Diagram Ketuntasan Belajar siswa.Diagram 4.1 Ketuntasan Belajar Siswa
Selama PembelajaranDari diagram di atas, terlihat adanya peningkatan jumlah siswa yang
tuntasbelajarnya, mulai dari siklus I sampai siklus III. Persentase kenaikan jumlah siswayang
tuntas dari siklus I ke siklus II adalah 17,39%. Kemudian persentase kenaikanketuntasan
belajar siswa dari siklus II ke siklus III adalah 65,22%.Diagram 4.2 Nilai Rata-rata Siswa
Selama Pembelajaran
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.0049.5052.0064.0088.00PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS
II SIKLUS III0 siswa5 siswa10 siswa15 siswa20 siswa25 siswaPRA SIKLUS SIKLUS I
SIKLUS II SIKLUS III4 siswa 4 siswa8 siswa23 siswa19 siswa 19 siswa15 siswa0
siswaTUNTAS TIDAK TUNTAS
19.
20. 21Dari diagram di atas terlihat bahwa terjadi nilai rata-rata siswa selamapembelajaran, mulai
dari siklus I sampai ke siklus III. Peningkatan nilai rata-ratadari siklus I ke siklus II adalah
12%. Kemudian dari siklus II ke siklus III terjadipeningkatan 24%. Peningkatan ini
dikarenakan guru melakukan beberapa kaliperubahan metode pembelajaran di saat
mengajarkan mata pelajaran IPS pokok bahasan Alat Komunikasi kepada siswa kelas IV di SD Negeri
10 Muntok BangkaBarat.Diagram 4.3 Aktivitas Siswa Setiap SiklusPada diagram di atas,
terlihat adanya peningkatan aktivitas siswa mulai darisiklus I sampai siklus III. Peningkatan
itu terlihat di saat siswa semakin beraniMelontarkan Pertanyaan, Berani Menjawab
Pertanyaan yang diberi guru dan Aktif Berkomentar mengenai materi pelajaran dan yang
sedang dipelajari. Selain dari dataaktivitas siswa, selama perbaikan pembelajaran juga
dilakukan pengamatan terhadapaktivitas mengajar guru disamping itu juga dikumpulkan data
tentang hasil evaluasibelajar siswa yang diperoleh dari tes tertulis yang dilakukan selama
perbaikanpembelajaran.
B.
Pembahasan
Pada
siklus I
, menurut guru dan teman sejawat, perbaikan yang dilaksanakandianggap belum berhasil
karena hasil dan aktivitas belajar siswa masih rendah.Dimana siswa lebih cenderung diam,
pasif dan bingung ketika guru menjelaskanmateri, lebih banyak beraktivitas dengan urusan
masing-masing. Sehingga hasilyang didapat tidak terlalu jauh dari hasil belajar pada kegiatan
pra siklus yaitu dari
22rata-rata kelas 49,50 hanya menjadi 52,00. Refleksi yang dilakukan bersama denganteman
sejawat, hal ini terjadi dikarenakan pemberian materi hanya didominasi olehguru sedangkan
siswa cenderung hanya mendengar dan tidak tefokus terhadapmateri yang diberikan.Pada
siklus II
, perbaikan yang dilakukan tujuannya adalah lebihmenyempurnakan kegiatan pada siklus I yaitu
gambar yang diperlihatkan bukanhanya pada buku pegangan akan tetapi juga gambar yang lebih
jelas. Dalam kegiatanperbaikan siklus II ini didapatkan siswa lebih senang, lebih interaktif
dan lebihberminat dan hasil belajar yang didapat juga lebih baik dibandingkan
denganperbaikan pada siklus I yaitu dari rata-rata kelas 52,00 menjadi 64,00. Akan
tetapisetelah melakukan diskusi bersama teman sejawat, hasil belajar yang dicapai padasiklus
II ini belum maksimal dan dianggap belum berhasil dikarenakan dari 23 siswahanya 8 siswa
yang mencapai nilai KKM sedangkan 15 siswa lainnya masih relatif rendah, maka dengan
kesepakatan bersama teman sejawat, perlu dilakukanperbaikan siklus III.Pada
siklus III
, dari dua siklus perbaikan yang sudah dilakukan, penulisbersama teman sejawat menganggap
bahwa ketidak berhasilan pembelajaran yangdilakukan adalah dikarenakan metode yang
digunakan tidak efektif dan tidak sesuaidengan topic pembelajaran yang diberikan. Maka pada siklus
III, guru bersamadengan teman sejawat berdiskusi berusaha menentukan metode yang dapat
lebihmenarik minat belajar siswa, serta meningkatkan aktivitas belajar siswa sehinggadapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil diskusi ini, guru dan temansejawat sepakat untuk
merubah metode pembelajaran dengan menggunakan metodedemonstrasi. Pada kegiatan
perbaikan pada siklus III ini, siswa lebih beranimenjawab ketika guru bertanya, lebih berani
berkomentar dan bertanya ketika siswalain sulit mencari pasangannya, dan hasil dari kegiatan
21. pembelajaran ini yang bisadilihat adalah bukan hanya kegiatan dan aktivitas belajar siswa
yang meningkat akantetapi juga hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan
yaitu darirata-rata kelas 64,00 menjadi 88,00 dengan tingkat nilai ketuntasan
100%.Pelaksanaan siklus ke tiga pembelajaran yang telah dilakukan adalahkegiatan
perbaikan yang dianggap penulis dan teman sejawat paling berhasil danefektif, kerena
memberikan perubahan dan peningkatan penguasaan dan pemahamansiswa terhadap materi
pembelajaran. Perubahan yang dapat dilihat adalah :
231.
Perhatian siswa terhadap materi, lebih terfokus2.
Peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran3.
Peningkatan aktifitas dan interaksi siswa terhadap pelajaran yang diberikan.4.
Peningkatan presentasi nilai siswa.Suatu nilai dan rumusan bahwa, perubahan metode
pembelajaran memilikipotensi unggul dalam rangka meningkatkan efektifitas dan hasil
belajar siswa yanglebih baik. Setiap siswa mempunyai potensi yang sama dalam menerima
pendidikan(positif), jika penyampaian materi yang dilakukan bisa menarik minat siswa
kepadapembentukan suatu konsep. Seiring dengan teori Skinner, bahwa proses
Shaping(pembentukan) yang dilakukan secara bertahap akan menghasilkan penguasaanterhadap perilaku
yang kompleks melalui perancangan (manipulasi) stimulus yangdiskriminatif dan penguatan.
Serta seiring dengan teori
Connectionism Thorndike
bahwa dalil sebab-akibat menyatakan bahwa situasi atau hasil yang menyenangkanyang
diperoleh dari suatu respons akan memperkuat hubungan antara stimulus danrespons atau
perilaku yang muncul.Penulis menemukan penggunaan metode demonstrasi dalam
prosespembelajaran, terdapat nilai penguatan. Dari hasil siklus III ini, dengan
kesepakatanbersama teman sejawat untuk tidak melanjutkan pada siklus berikutnya.
24
V.
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUTA.
Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan, maka dapatdisimpulkan,
keberhasilan dalam suatu proses pembelajaran dapat tercapai dengan :1.
Pembelajaran dengan metode demonstrasi, dapat meningkatkan efektifitas,motivasi, dan
keaktifan belajar siswa kelas IV SD Negeri 10 Muntok.2.
Pembelajaran dengan metode demonstrasi, dapat meningkatkan hasil belajarsiswa siswa kelas
IV SD Negeri 10 Muntok.
B.
Saran
22. Berdasarkan kesimpulan diatas, untuk meningkatkan kualitas pembelajarandan merangsang
motivasi siswa dalam pembelajaran, perlu kiranya gurumemperhatikan hal sebagai berikut :1.
Menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran sepertimetode
demonstrasi.2.
Memberikan penjelasan yang mudah dipahami siswa3.
Menumbuhkan interakasi antar siswa.4.
Menciptakan suasana belajar yang saling percaya dan saling membutuhkan.