2. Penerapan Project Base Learning dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif dan
Hasil Belajar untuk Mata Kuliah Pengendalian Vektor dan Binatang Penganggu
merupakan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Putri FE dkk dari Program Studi
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi. Hasil
penelitian ini ditulis pada BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi di Volume 8 Nomor 2
Tahun 2022 sebanyak 8 halaman. Pokok pembahasan jurnal ini yaitu untuk melihat
pengetahuan mahasiswa terhadap pengendalian vektor untuk menjaga kesehatan. Hal
penting dari penelitian ini yaitu memperhatikan faktor pengaruh lain yang umum dalam
hal Pengendalian Vektor (1).
Secara umum, kelebihan dari penelitian ini yaitu menggunakan bahasa yang bagus dan
penelitian yang pas, analisis yang kuat dan pembahasan yang cukup mudah dipahami
serta sasaran yang tepat. Adapun kekurangannya yaitu penelitian ini tidak menuliskan
tentang sisi psikologis manusia yang berhadapan dengan vektor serta tidak menjelaskan
secara rinci pelaksanaan observasi serta praktikum yang diadakan (1).
3. Metode Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan
selama 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan (planning), pelaksanaan
(action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflecting) (ade Wena, 2010). Setiap siklus
merupakan penerapan model PjBL pada materi I konsep vector dan pengendalian vector berbasis
lingkungan serta materi II konsep ekologi nyamuk dan dan hubungannya dengan penyakit demam
berdarah (DBD). Penelitian ini dilakukan di Universitas Jambi pada Prodi Kesehatan Masyarakat
Perminatan Kesehatan Lingkungan tahun ajaran 2021/2022 (1).
Subyek penelitian ini adalah mahasiswa semester V Perminatan Kesehatan Lingkungan Program
Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi yang
mengambil mata kuliah Pengendalian Vektor dan Binatang Penganggu yang berjumlah 36 orang.
Dalam penelitian ini data diperoleh dari observasi langsung terhadap kegiatan pembelajaran,
wawancara dengan mahasiswa dan siswa yang dipilih secara acak. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini dapat disebut juga dengan teknik triangulasi yaitu penggabungan dari
beberapa instrumen penelitian. Secara lengkap teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, lembar hasil belajar dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini
dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai dari
lapangan (1).
4. Pada bagian hasil penelitian, terlebih dahulu disajikan hasil
observasi tindakan pra siklus menunjukkan permasalahan
kemampuan berpikir kreatif yang rendah pada mahasiswa. Hal
ini terlihat dari perilaku mahasiswa pada saat kegiatan
pengajaran mahasiswa lebih banyak diam saat dosen bertanya
atau meminta pendapat mengenai fenomena yang dijelaskan
dosen, mahasiswa hanya menyampaikan gagasan yang biasa
saja bahkan keluar dari konsep. Selama pembelajaran
berlangsung mahasiswa terlihat tidak fokus, banyak
mengerjakan hal lain diluar materi, tidak mencatat materi yang
diberikan, tidak mau bertanya apabila ada materi yang tidak
jelas. Hasil observasi keterampilan berpikir kreatif mahasiswa
pada mata kuliah pengendalian vektor dapat dilihat pada tabel
1 hingga 7 (1).
5. Berdasarkan hasil penelitian dan teori dari penelitian ini dapat
dilihat bahwa penerapan model PjBL dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar mahasiswa karena
pada model pembelajaran ini dapat melatih mahasiswa menjadi
aktif, berkonsentrasi pada perkuliahan, mahasiswa melakukan
kerjasama yang lebih baik dengan teman dan dosen, melatih
mahasiswa untuk aktif berdiskusi dan melatih siswa agar berani
menyampaikan pendapat dan menerima pendapat orang lain di
depan kelas (1).
Penerapan model Pjbl sangat mempengaruhi kemampuan
berpikir kreatif mahasiswa karena menuntut mahasiswa terlibat
langsung dalam aktifitas pembelajaran serta memberikan
mahasiswa kesempatan dan kepercayaan dalam mengungkapkan
ide-ide melalui penyelesaian proyek yang diberikan hingga
menghasilkan suatu pemikiran yang kreatif (1).
6. Metode yang digunakan pada penelitian ini sudah sangat tepat yaitu dengan metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan selama 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari tahap
perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflecting). Metode
ini juga sejalan dengan penelitian Mufidah N dkk (2022) yang meneliti Kepraktisan E-Module Berbasis
Project Based Learning pada Materi Vektor yang melakukan penelitian secara metode Research and
Development, model pengembangan yang digunakan adalah 4-D yaitu define (pendefinisian), design
(perancangan), development (pengembangan), dan tahap disseminate (penyebaran) (1, 2).
Penelitian ini selain melihat faktor utama yaitu untuk melihat pengetahuan mahasiswa terhadap
pengendalian vektor untuk menjaga kesehatan juga memerhatikan faktor lain yang memengaruhi risiko
yaitu tidak adanya pelatihan untuk pengendalian vektor dan hewan penganggu. Faktor lain yang dapat
memengaruhi yaitu memperhatikan faktor-faktor risiko penularan penyakit. Selain itu faktor kebersihan
lingkungan yang harus dijaga seperti yang dijelaskan pada penelitian Bayani C dkk (2023) yang berjudul
Analisis Pengendalian Vektor Penyakit dan Binatang Pengganggu di Bagian Instalasi Gizi Rumah Sakit
(1, 3).
7. Pada penelitian ini, diketahui kurang menjelaskan secara rinci mengenai pemahaman
manusia terhadap pengendalian vektor juga kurang menjelaskan pemberian materi
pengendalian vektor. Hal ini dapat dibandingkan dengan penelitian Arfah AM dkk (2024)
yang berjudul Edukasi Pengendalian Vektor Nyamuk sebagai Pembawa Penyakit pada Siswa
SMAN 26 Maluku Tengah yang memuat pengabdian masyarakat dengan memberikan
pretest dan postest yang jelas disertai dengan dokumentasi (1, 4).
Pada penelitian ini tidak menuliskan tentang sisi psikologis manusia yang berhadapan
dengan vektor, seperti yang dilakukan pada penelitian P PANK dkk (2023) yang berjudul
Mitigasi Bencana, Kesehatan Lingkungan, dan Pengendalian Vektor Penyakit pada
Kelompok Warga Terdampak Banjir Bandang di Desa Penyaringan, Jembrana. Pada
penelitian tersebut, mereka mengadakan sesi psychohealing untuk mengatasi trauma warga
terhadap banjir dan melakukan edukasi kesehatan dan pengendalian vektor khususnya
pasca banjir (1, 5).
8. Jurnal penelitian ini dapat dinilai sudah bagus baik dari metode serta sasaran yang tepat.
Pada penelitian ini dapat menjelaskan pengetahuan mahasiswa terhadap pengendalian vektor
untuk menjaga kesehatan. Akan tetapi, pada penelitian ini kurang memperhatikan secara rinci
pelaksanaan observasi serta praktikum yang diadakan. Selain itu, penelitian ini juga tidak
menuliskan tentang sisi psikologis manusia yang berhadapan dengan vektor. Berdasarkan
perbandingan yang telah dilakukan dengan penelitian lain yang serupa, maka ada beberapa hal
yang perlu diperbaiki dari hasil penelitian ini. Pertama, sebaiknya penelitian ini lebih
menjelaskan secara rinci materi yang dijelaskan agar para pembaca jurnal dapat menambah
wawasan terhadap hal baru yang mungkin belum diketahui karena ini dapat mempengaruhi
hasil penelitian. Kedua, untuk mengurangi keresahan terhadap binatang pengganggu bisa
mengadakan sesi psychohealing untuk mengatasi trauma terhadap vector yang merajalela.
Ketiga, ada baiknya pada penelitian ini juga membuat grafik hasil pretest dan penjelasan sedikit
tentang apa itu vektor dan jenis hewan-hewannya yang termasuk dalam kategori binatang
pengganggu manusia dari penelitian ini.
9. 1. Putri FE, dkk. 2022. Penerapan Project Base Learning dalam Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar untuk Mata Kuliah Pengendalian Vektor dan Binatang
Penganggu. BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi; 8(2): 128-135.
2. Mufidah N, Tika DN, dan Yunika LN. 2022. Kepraktisan E-Module Berbasis Project Based
Learning Pada Materi Vektor. Jurnal Derivat; 9 (1): 104-112.
3. Bayani C, Abdullah S, dan Cici D. 2023. Analisis Pengendalian Vektor Penyakit dan
Binatang Pengganggu di Bagian Instalasi Gizi Rumah Sakit. Jurnal Masyarakat Sehat
Indonesia; 2 (3): 118-127.
4. Arfah AM, Indasah, dan Nurwijayanti. 2024. Edukasi Pengendalian Vektor Nyamuk
sebagai Pembawa Penyakit pada Siswa SMAN 26 Maluku Tengah. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Inovasi Indonesia; 2 (1): 163-168.
5. Permatananda PANK, dkk. 2023. Mitigasi Bencana, Kesehatan Lingkungan, dan
Pengendalian Vektor Penyakit Pada Kelompok Warga Terdampak Banjir Bandang di
Desa Penyaringan, Jembrana. Communnity Development Journal; 4 (3): 6309-6316.
6. Kanan M, dkk. 2023. Penyuluhan tentang Vektor dan Binatang Pembawa Agen Penyakit
di Desa Dowiwi Kecamatan Simpang Raya Kabupaten Banggai. Jurnal Pengabdian
Maleo; 2 (1) : 28-32.