Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan jemaat dalam Gereja Kristen Indonesia. Pembangunan jemaat adalah upaya mengembangkan dan membangun gereja/jemaat secara menyeluruh, terpadu, dan relevan dengan konteks masyarakat yang sedang berubah. Prinsip-prinsip pokok pembangunan jemaat adalah pelaku utamanya adalah jemaat, merupakan proses perubahan, dan mencakupi segenap din
Revitalisasi peran kaum awam dalam Gereja membahas status teologis kaum awam berdasarkan Konsili Vatikan II. Kaum awam memiliki martabat kristiani setara dengan status hidup lainnya dan memiliki tugas kerasulan yang penting bagi Gereja untuk membawa Kerajaan Allah di dunia melalui pembaharuan tata dunia secara kristiani.
Dokumen tersebut membahas potensi kaum awam Kristen masa kini dalam pelayanan gereja. Potensi tersebut meliputi jumlah yang besar, serta kualitas seperti kemampuan finansial, intelektual, profesional, dan teologis. Namun demikian, potensi tersebut belum sepenuhnya digunakan karena kurangnya semangat pelayanan. Diperlukan kuasa Roh Kudus agar potensi kaum awam dapat digunakan untuk pertum
Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya kegiatan pembinaan warga gereja (PWG) di gereja, yang meliputi empat alasan utama yaitu identifikasi masalah dasar manusia seperti dosa dan ketidakberdayaan, lingkungan yang rusak, kealpaan gereja terhadap tugasnya, serta meneruskan pemikiran yang telah dibangun oleh DGI sejak tahun 1950-an tentang pentingnya pembinaan warga gereja.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan jemaat dalam Gereja Kristen Indonesia. Pembangunan jemaat adalah upaya mengembangkan dan membangun gereja/jemaat secara menyeluruh, terpadu, dan relevan dengan konteks masyarakat yang sedang berubah. Prinsip-prinsip pokok pembangunan jemaat adalah pelaku utamanya adalah jemaat, merupakan proses perubahan, dan mencakupi segenap din
Revitalisasi peran kaum awam dalam Gereja membahas status teologis kaum awam berdasarkan Konsili Vatikan II. Kaum awam memiliki martabat kristiani setara dengan status hidup lainnya dan memiliki tugas kerasulan yang penting bagi Gereja untuk membawa Kerajaan Allah di dunia melalui pembaharuan tata dunia secara kristiani.
Dokumen tersebut membahas potensi kaum awam Kristen masa kini dalam pelayanan gereja. Potensi tersebut meliputi jumlah yang besar, serta kualitas seperti kemampuan finansial, intelektual, profesional, dan teologis. Namun demikian, potensi tersebut belum sepenuhnya digunakan karena kurangnya semangat pelayanan. Diperlukan kuasa Roh Kudus agar potensi kaum awam dapat digunakan untuk pertum
Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya kegiatan pembinaan warga gereja (PWG) di gereja, yang meliputi empat alasan utama yaitu identifikasi masalah dasar manusia seperti dosa dan ketidakberdayaan, lingkungan yang rusak, kealpaan gereja terhadap tugasnya, serta meneruskan pemikiran yang telah dibangun oleh DGI sejak tahun 1950-an tentang pentingnya pembinaan warga gereja.
Peran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang BeragamSanto Freddy
Gereja harus ikut serta dalam pemberdayaan masyarakat dengan memberikan bantuan melalui pelayanan sosial, konseling, dan misi ke daerah tertinggal. Partisipasi gereja melalui diakonia, marturia, dan koinonia bertujuan untuk mewartakan Injil serta meningkatkan kepedulian dan kesejahteraan masyarakat secara signifikan dan relevan dengan ikut serta dalam pemberdayaan.
Dokumen ini memberikan panduan untuk sosialisasi pendalaman iman Katolik selama masa Adven tahun 2014 di Keuskupan Semarang. Panduan ini mengajak umat untuk mengembangkan iman yang cerdas, tangguh, dan misioner melalui empat pertemuan selama Adven yang membahas tema-tema tersebut. Pertemuan kelima berupa ibadat pesta keluarga kudus yang mengambil teladan dari keluarga Kudus di Nazareth.
Gereja sebagai institusi sosial dan persekutuanSabam Sitinjak
Dokumen tersebut membahas tentang definisi Gereja dalam Alkitab dan bahasa aslinya, peran Gereja sebagai institusi sosial dan persekutuan orang percaya. Gereja didefinisikan sebagai perkumpulan orang-orang percaya yang dipanggil oleh Allah, baik secara individual maupun kelompok, untuk beribadah dan melayani masyarakat. Gereja berperan sebagai institusi sosial namun memiliki identitas khusus karena terbentuk atas
Gereja Myungsung berkembang pesat dari 20 jemaat menjadi 100.000 jemaat dalam 31 tahun berkat program doa pagi dan sistem sel gereja yang efektif. Gereja ini juga aktif dalam misi baik di dalam maupun luar negeri melalui berbagai komisi.
Panduan Adven 2014 memberikan tema "Kelahiran Yesus Meningkatkan Kecerdasan, Ketangguhan dan Semangat Misioner dalam Beriman." Panduan ini mengarahkan umat untuk membentuk iman yang cerdas, tangguh, dan misioner melalui formatio iman yang berfokus pada pertumbuhan spiritual, intelektual, dan emosional yang kuat. Pertemuan Adven menggunakan metode AsIPA yang melibatkan umat secara aktif dalam gerakan pastoral yang transformatif.
Metodologi katekese yang efektif mementingkan proses daripada hasil, melibatkan peserta sebagai subyek aktif, dan membantu mereka menghayati iman dalam kehidupan nyata melalui relasi dengan Tuhan dan sesama.
Dokumen ini membahas sejarah pengakuan iman dalam Gereja Yesus Kristus, mulai dari konsep dasar doktrin iman, kategori doktrin, unsur-unsur terkait doktrin, hingga perkembangan pengakuan iman sejak zaman Gereja Perdana, Konsili-konsili ekumenik, gerakan Reformasi, hingga zaman modern. Dokumen ini juga menjelaskan kontribusi pemikiran tokoh-tokoh teologi perdana seperti Yustinus
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya evangelisasi dan model evangelisasi yang ideal dewasa ini, khususnya melalui pembentukan komunitas-komunitas kecil dimana anggotanya dapat mengalami kehadiran Tuhan dan mempraktekkan iman melalui perbuatan."
Dokumen tersebut membahas tentang ajaran sosial Gereja dan perlunya umat Katolik terlibat dalam kehidupan sosial. Terdapat 3 prioritas utama yang disebutkan yaitu menjadi Gereja kaum miskin dan kaum muda, menjadi Gereja yang benar-benar lokal melalui dialog, serta menjadi Gereja pembatinan yang mendalam.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya evangelisasi dan kebutuhan akan evangelisasi saat ini, serta model evangelisasi yang ideal yaitu membentuk komunitas-komunitas kecil di mana orang dapat mengalami iman secara nyata dan membawa orang lain ke pengalaman yang sama."
Teks tersebut membahas tentang keanggotaan dalam Gereja yang digambarkan sebagai tubuh mistik Kristus. Setiap anggota memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi, seperti anggota tubuh manusia. Teks tersebut juga menjelaskan bahwa semua anggota dihidupi oleh Roh yang sama meskipun peran dan fungsinya berbeda-beda.
Gereja sebagai persekutuan umat yang dipimpin hierarki untuk menggembalakan dan mengembangkan umat. Hierarki terdiri atas Paus, Uskup, Imam, dan Diakon yang melayani umat demi kesejahteraan dan keselamatan bersama.
Proses pengurangan risiko bencana oleh masyarakat meliputi identifikasi ancaman, kerentanan, dan kapasitas komunitas; perencanaan program pengurangan risiko berdasarkan hasil analisis; pelaksanaan dan pemantauan program; serta evaluasi dan penyebarluasan praktik-praktik pengurangan risiko ke komunitas lain.
Peran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang BeragamSanto Freddy
Gereja harus ikut serta dalam pemberdayaan masyarakat dengan memberikan bantuan melalui pelayanan sosial, konseling, dan misi ke daerah tertinggal. Partisipasi gereja melalui diakonia, marturia, dan koinonia bertujuan untuk mewartakan Injil serta meningkatkan kepedulian dan kesejahteraan masyarakat secara signifikan dan relevan dengan ikut serta dalam pemberdayaan.
Dokumen ini memberikan panduan untuk sosialisasi pendalaman iman Katolik selama masa Adven tahun 2014 di Keuskupan Semarang. Panduan ini mengajak umat untuk mengembangkan iman yang cerdas, tangguh, dan misioner melalui empat pertemuan selama Adven yang membahas tema-tema tersebut. Pertemuan kelima berupa ibadat pesta keluarga kudus yang mengambil teladan dari keluarga Kudus di Nazareth.
Gereja sebagai institusi sosial dan persekutuanSabam Sitinjak
Dokumen tersebut membahas tentang definisi Gereja dalam Alkitab dan bahasa aslinya, peran Gereja sebagai institusi sosial dan persekutuan orang percaya. Gereja didefinisikan sebagai perkumpulan orang-orang percaya yang dipanggil oleh Allah, baik secara individual maupun kelompok, untuk beribadah dan melayani masyarakat. Gereja berperan sebagai institusi sosial namun memiliki identitas khusus karena terbentuk atas
Gereja Myungsung berkembang pesat dari 20 jemaat menjadi 100.000 jemaat dalam 31 tahun berkat program doa pagi dan sistem sel gereja yang efektif. Gereja ini juga aktif dalam misi baik di dalam maupun luar negeri melalui berbagai komisi.
Panduan Adven 2014 memberikan tema "Kelahiran Yesus Meningkatkan Kecerdasan, Ketangguhan dan Semangat Misioner dalam Beriman." Panduan ini mengarahkan umat untuk membentuk iman yang cerdas, tangguh, dan misioner melalui formatio iman yang berfokus pada pertumbuhan spiritual, intelektual, dan emosional yang kuat. Pertemuan Adven menggunakan metode AsIPA yang melibatkan umat secara aktif dalam gerakan pastoral yang transformatif.
Metodologi katekese yang efektif mementingkan proses daripada hasil, melibatkan peserta sebagai subyek aktif, dan membantu mereka menghayati iman dalam kehidupan nyata melalui relasi dengan Tuhan dan sesama.
Dokumen ini membahas sejarah pengakuan iman dalam Gereja Yesus Kristus, mulai dari konsep dasar doktrin iman, kategori doktrin, unsur-unsur terkait doktrin, hingga perkembangan pengakuan iman sejak zaman Gereja Perdana, Konsili-konsili ekumenik, gerakan Reformasi, hingga zaman modern. Dokumen ini juga menjelaskan kontribusi pemikiran tokoh-tokoh teologi perdana seperti Yustinus
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya evangelisasi dan model evangelisasi yang ideal dewasa ini, khususnya melalui pembentukan komunitas-komunitas kecil dimana anggotanya dapat mengalami kehadiran Tuhan dan mempraktekkan iman melalui perbuatan."
Dokumen tersebut membahas tentang ajaran sosial Gereja dan perlunya umat Katolik terlibat dalam kehidupan sosial. Terdapat 3 prioritas utama yang disebutkan yaitu menjadi Gereja kaum miskin dan kaum muda, menjadi Gereja yang benar-benar lokal melalui dialog, serta menjadi Gereja pembatinan yang mendalam.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya evangelisasi dan kebutuhan akan evangelisasi saat ini, serta model evangelisasi yang ideal yaitu membentuk komunitas-komunitas kecil di mana orang dapat mengalami iman secara nyata dan membawa orang lain ke pengalaman yang sama."
Teks tersebut membahas tentang keanggotaan dalam Gereja yang digambarkan sebagai tubuh mistik Kristus. Setiap anggota memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi, seperti anggota tubuh manusia. Teks tersebut juga menjelaskan bahwa semua anggota dihidupi oleh Roh yang sama meskipun peran dan fungsinya berbeda-beda.
Gereja sebagai persekutuan umat yang dipimpin hierarki untuk menggembalakan dan mengembangkan umat. Hierarki terdiri atas Paus, Uskup, Imam, dan Diakon yang melayani umat demi kesejahteraan dan keselamatan bersama.
Proses pengurangan risiko bencana oleh masyarakat meliputi identifikasi ancaman, kerentanan, dan kapasitas komunitas; perencanaan program pengurangan risiko berdasarkan hasil analisis; pelaksanaan dan pemantauan program; serta evaluasi dan penyebarluasan praktik-praktik pengurangan risiko ke komunitas lain.
Pada tanggal 18 Juni 2015 Ensiklik Laudato Si’ diterbitkan dalam delapan bahasa serentak (Italia, Jerman, Inggris, Spanyol, Prancis, Polandia, Portu, dan Arab). Ini adalah catatan yang dibuat untuk memebaca dokumen secara penuh dan menyeluruh. Semoga berguna
This document discusses creating a personal learning network (PLN) through various online and offline methods. It suggests using blogs, Google Reader, institutional training, trade journals, and face-to-face meetings as part of a PLN. The document also proposes sharing what is learned about teaching each month in a blog post and discussing teaching and learning with other teachers to build the PLN.
COCSD Professional Portfolio IntroductionTodd Conaway
E-portfolios allow teachers to share examples of their work with students and others online in a blog format. Teachers can include biographical information, their teaching philosophy, resume, courses taught and content on their blog-style e-portfolio. E-portfolios provide a way for teachers to easily update and share what they do.
The document discusses various options for online and traditional professional development activities for educators, including reading trade journals, attending institutional training, listening to podcasts, participating in discussion blogs, attending online events in Second Life, and joining organized online discussion sessions around watched educational videos. It promotes the idea of divisions hosting monthly online video and discussion sessions to facilitate professional development and connection among educators.
New Faculty Orientation (social networks)Todd Conaway
Social media is a tool that enables frictionless social learning opportunities through sharing content and answering questions. The interconnected nature of social learning exponentially amplifies the rate at which information can be exchanged. Social learning is an action that uses online social technologies.
Todd ponders the challenges of building meaningful online communities that last beyond a single class semester or year. He acknowledges the constraints of learning management systems but believes communities could form more frequently if teachers and students embraced the idea of ongoing learning networks rather than seeing their class as an isolated event. Todd suggests role modeling active engagement, relating content to the present, recognizing weekly student contributions, allowing outside content, and following a 30/30/30 rule for discussion to help form communities within the constraints of the current class semester.
Online Communication: intent vs. impactTodd Conaway
This document discusses the difference between intent and impact in online communication. It notes that while the intent of a message may be clear, honest, reflective, or pleasant, the impact could be different depending on how it is received by others. The document suggests considering what the impact will be before posting online as messages may be interpreted differently than intended. It highlights the need to think about both intent and impact for effective online discussion.
This document discusses various topics related to technology including not being a techno-evangelist, field trips, technology with heart, not having an iPod, Sloan-C in Second Life, your digital personality, tools for personal and professional use such as blogs, wikis, Ning, and Google. It also mentions that the author's mom lives in Oregon.
This document is a photo album created by Todd Conaway. The album likely contains photographs organized in some manner for viewing or sharing. The title and author provide the basic information needed to identify what type of item this document represents and who created it.
Sinar matahari adalah sumber energi utama bagi organisme hidup dan membantu menjaga suhu bumi. Gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana berperan penting dalam mempertahankan suhu bumi meskipun hanya 1% dari atmosfer. Tanpa gas-gas ini, suhu bumi akan terlalu rendah untuk mendukung kehidupan.
Presentation resiliensi keluarga karitas indonesiabudhi pr
Dokumen tersebut membahas konsep resiliensi masyarakat terhadap bencana. Secara garis besar menjelaskan (1) komunitas di daerah rawan bencana lebih tangguh terhadap risiko dan mampu menghadapi serta pulih dari gangguan dengan martabat, (2) kerangka kerja resiliensi Karina yang meliputi 7 tingkat resiliensi mulai dari ketahanan hidup individu hingga dukungan kebijakan, (3) peran berbag
1. The document discusses creating personality and ambiance in online courses through things like instructor role, sharing of instructor background, and use of multimedia like videos.
2. It notes the importance of social interaction and community building among students for effective learning. Creating a sense of community online through networking tools and open labs can help students bond.
3. Simple additions by instructors, like sharing background details, can help give online courses more personality.
The document discusses reasons why some people may choose not to own an iPod, such as the risk of accidents from using one while walking due to being distracted, the expense of purchasing digital music compared to physical formats, and the risk of theft or damage that is not a concern with physical media. It also questions whether there are lessons to be learned from those who do not use iPods.
Dokumen tersebut membahas tentang peran gereja di luar yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu koinonia (persekutuan), marturia (bersaksi), dan diakonia (pelayanan). Koinonia meliputi kegiatan doa dan ibadah bersama, marturia meliputi kegiatan pemberitaan injil, sedangkan diakonia meliputi kegiatan pemberian bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan pelayanan transformatif dalam Gereja Katolik. Dokumen tersebut menjelaskan tentang karakter kepemimpinan Gereja Katolik di dunia dan Indonesia, serta ciri-ciri pelayanan transformatif yang membawa sukacita Injil dan semangat gembala yang baik."
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...mbahdarma
Keuskupan Agung Semarang menetapkan th 2024 sebagai tahun katekese, tahun formatio iman berjenjang berkelanjutan atau yang sering disingkat sebagai FIBB
Dogma iv....paper peran Roh Kudus dalam GerejaKalebOM
Paper ini membahas peran penting Roh Kudus dalam pertumbuhan gereja. Roh Kudus memberikan kuasa kepada para murid Yesus untuk menyebarkan Injil sehingga berdampak pada pertumbuhan jemaat secara signifikan. Pertumbuhan gereja juga dipengaruhi oleh fokus pelayanan kepada Kristus, penggunaan firman Tuhan, doa, dan kepemimpinan yang baik.
Dokumen tersebut membahas perubahan-perubahan besar yang terjadi dalam Gereja Katolik pasca Konsili Vatikan II, mulai dari perubahan pandangan tentang hirarki dan peran umat dalam Gereja, penekanan pada komunitas umat daripada lembaga, sikap terbuka terhadap dialog antaragama, dan upaya-upaya pembaruan yang masih berlangsung dalam berbagai aspek kehidupan Gereja.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan Kristianitas di belahan bumi selatan dan tantangan masa depan misi Gereja di era globalisasi, dengan menekankan pentingnya memahami dinamika hubungan antara agama Kristen dengan budaya lokal."
2. Pertanyaan refleksi awal:
1. Apa yang menjadikan saya tetap
menjadi orang Katolik ?
2. Pengalaman masa lalu apa yang
menjadikan saya “mempunyai sikap
negatif” menjadi orang katolik ?
Griyo Kasantosan Wangon Keuskupan Purwokerto
3. Pengertian Paguyuban umat berimanmenurut saya ?
Sekelompok orang buta dan seekor gajah
Griyo Kasantosan Wangon Keuskupan Purwokerto
4. Enam facet dalam “ berlian “ Gereja.
Komunitas
Sabda Allah
Komunitas Komunitas
Para murid Rahmat
Komunitas Komunitas
institusional pelayan
Komunitas
sakramental
(Mark Link, SJ –The Catholic Vision. No. 16)
Model Paguyuban Umat beriman
Griyo Kasantosan Wangon Keuskupan Purwokerto
5. Model diskripsi kekuatan kelemahan
Komunitas para Komunitas perdana, Jesus Terbuka, siap berkembang Komunitas cenderung
murid/komunitas iman menjadi pusat dan para iman yang kokoh dan kurang nya rasa “pengarah
murid memberi kesaksian dinamis dan kepemimpinan”
akan jesus yang wafat,
bangkit dan akan kembali
Komunitas Sabda Allah Fokus pada sabda Allah dan Sabda menjadi sumber Penghargaan thd tradisi dan
tugasnya mewartakan hidup dan iman kristiani segi sakramental gereja
sabda Allah kurang
Komunitas Rahmat “Umat Allah “(Im 20:26, Yoh Komunitas Kaum beriman, Pelayanan ad extra kurang
15,5) Tubuh Mistik Kristus kristus sumber hidup dan diperhitungkan sebagai
aktivitas rahmat.
Komunitas Institusional Mat 16:18-19: petrus Identitas jelas, organisasi Bahaya diktator, birokrasi,
menjadi batu karang, dan penampilan sangat kuat menekankan kuasa klerus
Hirarki memperoleh
wewenang ilahi.
Kepemimpinan petrus
Komunitas sakramental Gereja menghadirkan wajah Allah yang jauh tak Hal-hal ritual dijadikan
Kristus, Kristus terperikan dapat dilihat, ibadat pokok. Formalisme
menampilkan wajah Allah didengar dan dijamah. agama
(Yoh 14:9) Melalui Gereja, Jesus
melanjutkan karya
penyelamatanNya
Komunitas Pelayanan Kerajaan Allah tidak hanya Pelayanan kepada semua Bahaya jatuh dalam
diomongkan tetapi juga orang terutama kaum sosialisme, mudah
diwujudkan secara nyata, marginal menjadi prioritas mengadopsi nilai-nilai
opsi kepada kaum mmiskin, tinggi. sekular disamakan begitu
tertindas dan difabel. saja dng nilai-nilai iman
6. Gereja tidak sama dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan atau partai
Atau negara.
Gereja mempunyai 2 dimensi: manusiawi dan ilahi.
* Dimensi Ilahi (tak dapat dilihat) :
“ Kristus yang hidup menyatukan umat beriman dan Dia sebagai Kepala”
* Dimensi Manusiawi (dapat dilihat)
“ Paguyuban yang dipersatukan oleh iman akan Yesus”.
Oleh Karena itu bicara soal Gereja: Paroki, Dewan Pastoral Paroki dan lembaga-
Lembaga Gerejawi, tidak bisa melepaskan diri dari IMAN AKAN YESUS.
Konsekwensinya adalah segala kegiatan-kegiatan gerejawi
(IBADAT, RAPAT, RESTRA, MANAJEMEN PAROKI, KARYA
SOSIAL, PENDIDIKAN, KESEHATAN dsb) tidak lain adalah ungkapan dan
perwujudan Iman.
Griyo Kasantosan Wangon Keuskupan Purwokerto