Sakramen merupakan tanda dan sarana keselamatan Allah yang memberikan rahmat kepada umat manusia. Terdapat tujuh sakramen dalam Gereja Katolik, yaitu baptisan, krisma, ekaristi, tobat, pengurapan orang sakit, perkawinan, dan imamat. Ekaristi dianggap sebagai puncak dan sumber seluruh kehidupan Kristiani.
Dokumen tersebut membahas tentang liturgi sebagai syukur atas iman dan panggilan serta menjelaskan berbagai aspek liturgi seperti doa rosario, renungan, sakramen-sakramen, dan ibadat harian.
Sakramen merupakan tanda dan sarana keselamatan Allah yang memberikan rahmat kepada umat manusia. Terdapat tujuh sakramen dalam Gereja Katolik, yaitu baptisan, krisma, ekaristi, tobat, pengurapan orang sakit, perkawinan, dan imamat. Ekaristi dianggap sebagai puncak dan sumber seluruh kehidupan Kristiani.
Dokumen tersebut membahas tentang liturgi sebagai syukur atas iman dan panggilan serta menjelaskan berbagai aspek liturgi seperti doa rosario, renungan, sakramen-sakramen, dan ibadat harian.
Dogma iv....paper peran Roh Kudus dalam GerejaKalebOM
Paper ini membahas peran penting Roh Kudus dalam pertumbuhan gereja. Roh Kudus memberikan kuasa kepada para murid Yesus untuk menyebarkan Injil sehingga berdampak pada pertumbuhan jemaat secara signifikan. Pertumbuhan gereja juga dipengaruhi oleh fokus pelayanan kepada Kristus, penggunaan firman Tuhan, doa, dan kepemimpinan yang baik.
Yesus Kristus adalah tokoh pusat agama Kristen. Dokumen ini menjelaskan tentang kelahiran, kematian, dan kebangkitan Yesus serta peranannya bagi umat Kristen. Juga dijelaskan tentang berbagai aliran gereja Kristen dan unsur-unsur ibadah mereka.
Konstitusi tentang Liturgi Suci ini membahas pentingnya memperbaharui dan mengembangkan Liturgi agar lebih sesuai dengan kebutuhan zaman. Liturgi merupakan pusat hidup Kristiani dimana karya keselamatan Kristus dilaksanakan dan dilestarikan oleh Gereja melalui Sakramen dan perayaan misteri Paskanya. Kristus hadir dalam Liturgi untuk menyatukan Gereja dengan diri-Nya. Liturgi di dunia ini mengg
1. Dokumen tersebut membahas tentang pandangan Alkitab mengenai politik, dimana dalam Perjanjian Lama sistem pemerintahan Israel awalnya berupa teokrasi dengan Allah sebagai raja, namun kemudian berubah menjadi kerajaan dengan raja manusia. 2. Walaupun demikian, raja hanya berperan sebagai pelaksana kehendak Allah dan legitimasi kekuasaannya berasal dari pengangkatan Allah. 3. Alkitab menekankan bahwa tujuan
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaYakub Unsula
Makalah ini membahas tentang peran diakonia dalam gereja. Diakonia adalah pelayanan yang merupakan salah satu tugas utama gereja selain marturia dan koinonia. Makalah ini menjelaskan pengertian gereja dan diakonia serta bentuk-bentuk diakonia yang ada dalam gereja seperti diakonia karitatif, reformatif, dan transformatif."
Dokumen tersebut membahas tentang evangelisasi sebagai tugas pokok Gereja untuk membagikan kesaksian iman secara efektif dan sederhana. Dokumen tersebut juga membedakan antara evangelis dan evangelizer, di mana evangelizer adalah setiap orang percaya yang dipanggil membawa kabar baik, sedangkan evangelis adalah mereka yang berkomitmen pada pelayanan pewartaan Injil. Proses evangelisasi dimulai dari persahabatan hingga pemuridan,
Roh Kudus memiliki peran penting dalam gereja. Pekerjaannya meliputi membangun dan mempersatukan gereja, memimpin gereja sesuai kehendak Allah, dan terus memanggil umat bagi Kristus. Roh Kudus juga memberikan berbagai karunia seperti hikmat, pengetahuan, iman, penyembuhan, mujizat, dan nubuat untuk melayani gereja.
Dogma iv....paper peran Roh Kudus dalam GerejaKalebOM
Paper ini membahas peran penting Roh Kudus dalam pertumbuhan gereja. Roh Kudus memberikan kuasa kepada para murid Yesus untuk menyebarkan Injil sehingga berdampak pada pertumbuhan jemaat secara signifikan. Pertumbuhan gereja juga dipengaruhi oleh fokus pelayanan kepada Kristus, penggunaan firman Tuhan, doa, dan kepemimpinan yang baik.
Yesus Kristus adalah tokoh pusat agama Kristen. Dokumen ini menjelaskan tentang kelahiran, kematian, dan kebangkitan Yesus serta peranannya bagi umat Kristen. Juga dijelaskan tentang berbagai aliran gereja Kristen dan unsur-unsur ibadah mereka.
Konstitusi tentang Liturgi Suci ini membahas pentingnya memperbaharui dan mengembangkan Liturgi agar lebih sesuai dengan kebutuhan zaman. Liturgi merupakan pusat hidup Kristiani dimana karya keselamatan Kristus dilaksanakan dan dilestarikan oleh Gereja melalui Sakramen dan perayaan misteri Paskanya. Kristus hadir dalam Liturgi untuk menyatukan Gereja dengan diri-Nya. Liturgi di dunia ini mengg
1. Dokumen tersebut membahas tentang pandangan Alkitab mengenai politik, dimana dalam Perjanjian Lama sistem pemerintahan Israel awalnya berupa teokrasi dengan Allah sebagai raja, namun kemudian berubah menjadi kerajaan dengan raja manusia. 2. Walaupun demikian, raja hanya berperan sebagai pelaksana kehendak Allah dan legitimasi kekuasaannya berasal dari pengangkatan Allah. 3. Alkitab menekankan bahwa tujuan
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaYakub Unsula
Makalah ini membahas tentang peran diakonia dalam gereja. Diakonia adalah pelayanan yang merupakan salah satu tugas utama gereja selain marturia dan koinonia. Makalah ini menjelaskan pengertian gereja dan diakonia serta bentuk-bentuk diakonia yang ada dalam gereja seperti diakonia karitatif, reformatif, dan transformatif."
Dokumen tersebut membahas tentang evangelisasi sebagai tugas pokok Gereja untuk membagikan kesaksian iman secara efektif dan sederhana. Dokumen tersebut juga membedakan antara evangelis dan evangelizer, di mana evangelizer adalah setiap orang percaya yang dipanggil membawa kabar baik, sedangkan evangelis adalah mereka yang berkomitmen pada pelayanan pewartaan Injil. Proses evangelisasi dimulai dari persahabatan hingga pemuridan,
Roh Kudus memiliki peran penting dalam gereja. Pekerjaannya meliputi membangun dan mempersatukan gereja, memimpin gereja sesuai kehendak Allah, dan terus memanggil umat bagi Kristus. Roh Kudus juga memberikan berbagai karunia seperti hikmat, pengetahuan, iman, penyembuhan, mujizat, dan nubuat untuk melayani gereja.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat Gereja yaitu satu, kudus, katolik, dan apostolik. Untuk mewujudkan kesatuan, anggota gereja diimbau untuk taat pada hierarki dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan gereja. Mewujudkan sifat kudus dilakukan dengan mencontoh Kristus dan mengenal orang-orang kudus. Sifat katolik dicapai dengan bersikap terbuka dan bekerjas
Dokumen tersebut membahas empat sifat Gereja yaitu satu, kudus, katolik, dan apostolik. Sifat satu menekankan kesatuan iman dan pimpinan dalam Gereja. Sifat kudus menjelaskan sumber, tujuan, dan anggota Gereja berasal dari dan menuju kekudusan. Sifat katolik mendefinisikan Gereja hidup di tengah berbagai bangsa dengan ajaran yang dapat diterima semua. Sif
1. Dokumen membahas kerjasama antar umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, dan menghormati kepercayaan masing-masing.
2. Umat beragama dan pemerintah harus bekerja sama dalam memelihara kerukunan antar umat beragama di bidang pelayanan, pengaturan, dan pemberdayaan.
3. Beberapa bidang kerjasama antar umat beragama adalah penegakan keadilan, perbaikan ekonomi, dan perbaikan ak
Pesan utama dari dokumen tersebut adalah doa selamat natal dan tahun baru. Dokumen tersebut berisi ucapan selamat natal dan tahun baru dalam bahasa Indonesia dan Inggris beserta harapan kebahagiaan dan berkah untuk penerimanya.
Dokumen tersebut merupakan daftar susunan kepanitian acara yang terdiri dari penasehat, pembimbing, dan panitia pelaksana yang mencakup wakil ketua, ketua, sekretaris, bendahara, serta beberapa bidang tugas seperti acara, perlengkapan, dekorasi, konsumsi, dan keamanan.
KEL 12-perkawinan-dalam-tradisi-kristen.pdfELASONIARTI
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang perkawinan dalam tradisi Katolik. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa dalam tradisi Kristen dan Katolik, perkawinan dianggap sebagai ikatan suci yang bersifat monogami dan tak terceraikan, yang didasarkan pada ajaran Alkitab dan hukum kanon Gereja Katolik.
Dokumen tersebut membahas tentang tata kelola desa dan upaya mewujudkan desa mandiri di Kabupaten Kapuas Hulu. Ada beberapa program strategis untuk mencapai kemandirian desa seperti penguatan pelayanan dasar, BUMDes, ekonomi kerakyatan, dan sumber daya tenaga kerja. Status sebagian besar desa masih tertinggal atau sangat tertinggal.
This document discusses strategies for assessing students' reading comprehension cognitive strategies. It outlines several strategies like visualizing, making connections, questioning, predicting, and inferring. It recommends explicitly teaching strategies, modeling their use, and gradually releasing responsibility to students. Assessment should evaluate students' declarative, procedural, and conditional knowledge of strategies. The document discusses using artifacts, talk, observation, rubrics, drama, drawing, interviews and think-alouds to assess strategy use.
2. Ada 5 tugas tugas pokok Gereja, yaitu:
1.Gereja yang mengudusan (liturgia)
2. Gereja membina persekutuan
(koinonia)
3.Gereja yang mewartakan (kerygma)
4.Gereja yang melayani (diakonia)
5.Gereja yang memberi kesaksian
5. Gereja Yang Mengguduskan (Liturgia)
Pada dasarnya, ada tiga tugas pokok Gereja, yaitu tugas
mewartakan (tugas nabiah), tugas menguduskan (tugas
imamiah), dan tugas memimpin atau melayani (tugas rajawi).
Namun, tritugas Gereja tersebut secara pastoral dijabarkan
ke dalam lima tugas, yaitu tugas mewartakan (kerygma),
tugas menguduskan (liturgia), tugas memberi kesaksian
(martyria), tugas melayani (diakonia) dan tugas membina
persekutuan (koinonia).
6. DOA DAN IBADAT
Doa dan ibadat merupakan salah satu tugas Gereja untuk menguduskan umatnya dan
umat manusia. Tugas ini disebut tugas imamiah Gereja.
Kristus Tuhan, Imam Agung, yang dipilih dari antara manusia menjadikan umat baru,
“kerajaan imam-imam bagi Allah dan Bapa-Nya” (Why 1: 6; bdk. 5: 9-10). Mereka yang
dibaptis dan diurapi Roh Kudus disucikan menjadi kediaman rohani dan imamat suci
untuk (sebagai orang kristiani dengan segala perbuatan mereka) mempersembahkan
korban rohani dan mewartakan daya kekuatan-Nya!
Oleh sebab itu, Gereja bertekun dalam doa, memuji Allah, dan mempersembahkan diri
sebagai korban yang hidup, suci, dan berkenan kepada Allah. Gereja memiliki imamat
umum da imamat jabatan, yang dengan cara khasnya masing-masing mengambil bagian
dalam satu imamat Kristus.
7. Imamat umum melaksanakan tugas pengudusan antara lain dengan
berdoa, menyambut sakramen-sakramen, memberi kesaksian hidup ,
pengingkaran diri, serta melaksanakan cinta kasih secara aktif dan
kreatif.
Imamat jabatan membentuk dan memimpin umat serta memberikan
pelayanan sakramen-sakramen.
Jadi, seluruh Gereja diberi bagian dalam imamat Kristus untuk
melakukan suatu ibadat
rohani demi kemuliaan Allah dan keselamatan manusia. Yang dimaksudkan
dengan ibadat rohani adalah setiap ibadat yang dilakukan dalam Roh oleh
setiap orang Kristiani.
8. 1.Doa yang Biasa
a. Arti doa
Doa berarti berbicara dengan Tuhan secara pribadi; doa juga merupakan
ungkapa iman secara pribadi dan bersama-sama. Oleh sebab itu, doa-doa
Kristiani biasanya berakar dari kehidupan nyata. Doa yang selalu merupakan
dialog yang bersifat pribadi antara manusia dan Tuhan dalam hidup yang
nyata.
Singkatnya:
Doa selalu merupakan bentuk komunikasi antara manusia dan Tuhan.
Komunikasi ini dapat dalam bentuk batin (meditasi) atau lisan (doa vokal).
Dalam doa-doa itu diungkapkan “kebesaran” (kedalautan-keabsolutan)
Tuhan dan ketergantungan manusia pada Tuhan.
Ada macam-macam isi doa, misalnya doa permohonan, doa syukur, doa
pujian, dsb.
9. b. Fungsi Doa
Peranan dan fungsi doa bagi orang Kristiani, antara lain
sebagai berikut:
Mengkomunikasikan diri kita kepada Allah;
Mempersatukan diri kita dengan Tuhan;
Mengungkapkan cinta, kepercayaan, dan harapan kita kepada
Tuhan;
Membuat diri kita melihat dimensi baru dari hidup dan karya
kita, sehingga kita melihat hidup, perjuangan, dan karya kita
dengan mata iman;
Mengangkat setiap karya kita menjadi karya yang bersifat
apostolis atau merasul.
10. c. Syarat dan cara doa yang baik
Syarat-syarat doa yang baik:
- Didoakan dengan hati;
- Berakar dan bertolak dari pengalaman hidup;
- Diucapkan dengan rendah hati.
Cara-cara berdoa yang baik: Berdoa
secara batiniah.
“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamar...” (lih.
Mat 6: 5-6)
Berdoa dengan cara sederhana dan jujur
“Lagipula dalam doamu janganlah kamu bertele-tele...” (lih. Mat
6: 7)
11. 2. Doa Resmi Gereja
Doa kelompok yang resmi itu disebut ibadat atau liturgi. Doa itu doa
resmi Gereja. Oleh
karena itu, liturgi tidak hanya merupakan “kegiatan suci yang sangat
istimewa”, tetapi juga wahana utama untuk mengantar umat Kristiani
ke dalam persatuan pribadi dengan Kristus.
Liturgi merupakan perayaan iman. Perayaan iman tersebut
merupakan pengungkapan iman Gereja, di mana orang yang ikut dalam
perayaan iman mengambil bagian dalam misteri yang dirayakan. Tentu
saja bukan hanya dengan partisipasi lahiriah, tetapi yang pokok adalah
hati yang ikut menghayati apa yang diungkapkan dalam doa.
12. Liturgi sungguh-sungguh menjadi doa dalam arti penuh, bila
semua yang hadir secara
pribadi dapat bertemu dengan Tuhan dalam doa bersama itu.
Dengan demikian terjadi apa yang dikatakan Tuhan: “... di mana
ada dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku
ada di tengah-tengah mereka” (Mat 18: 20). Atau dengan
rumusan Konsili Vatikan II. “Di dalam jemaat-jemaat, meskipun
sering hanya kecil dan miskin, atau tinggal tersebar, hiduplah
Kristus, dan berkat kekuatan-Nya terhimpunlah Gereja yang
satu, kudus, katolik, dan apostolik” (Lumen Gentium, art. 26).
13. SAKRAMEN-SAKRAMEN GEREJA
Doa dan ibadat liturgi sebagai sarana
pengudusan umat dalam kesatuan dengan Kristus
berlaku secara istimewa untuk upacara-upacara
liturgi yang disebut sakramen. Boleh dikatakan,
tujuh sakramen merupakan liturgi dalam arti yang
paling penuh.
14. A. ARTI DAN MAKNA SAKRAMEN
1. Sakramen adalah Lambang atau Simbol
Sakramen-sakramen Gereja Katolik melambangkan dan mengungkapkan
karya penyelamatan Allah dan pengalaman dasariah manusia yang
terselamatkan.
2. Sakramen-Sakramen Mengungkapkan Karya Tuhan yang
Menyelamatkan
Sakramen-sakramen adalah “Tangan Kristus” yang menjamah kita,
merangkul kita, dan
menyembuhkan kita. Meskipun yang tampak di mata kita dan yang bergaung
di telinga kita hanya hal-hal atau tanda-tanda biasa, namun Kristuslah yang
berkarya lewat tanda-tanda itu. Dengan perantaraan para pelayan-Nya,
Kristus sungguh aktif berkarya dalam umat Allah.
15. 3. Sakramen-Sakramen Meningkatkan dan Menjamin Mutu Hidup
Kita sebagai Orang Kristiani
Sakramen-sakramen adalah cara dan sarana bagi Kristus untuk
menjadi “tampak” dan dengan demikian dapat dialami oleh
manusia dewasa ini.
Sakramen-sakramen sebagai “tanda” kehadiran Kristus
menantikan sikap pribadi (sikap batin) dari manusia. Sikap batin itu
ialah iman dan kehendak baik.
Perayaan sakramen adalah suatu “PERTEMUAN” antara Kristus
dan manusia. Walaupun Kristus mahakuasa, Ia tidak akan
menyelamatkan orang yang memang tidak mau diselamatkan atau
yang tidak percaya.
17. 1.Sakramen Permandian (Tanda Iman)
Jika seseorang secara resmi menyatakan tobat dan imannya kepada Yesus Kristus, serta
bertekad untuk bersama umat ikut serta dalam tugas panggilan Kristus, maka dia diterima dalam
umat dengan upacara yang sejakzaman para rasul disebut sakramen permandian.
Kenyataan yang lebih dalam ialah bahwa orang yang menerima sakramen permandian diterima
oleh Kristus menjadi anggota Tubuh-Nya, Umat Allah (Gereja). Orang yang telah dipermandikan
harus bersama Kristus “mati bagi dosa” supaya dalam Kristus, ia hidup bagi Allah. Kebenaran itu
diperagakan, dirayakan, dan dilambangkan dalam peristiwa pencurahan air pada dahinya,
sementara wakil umat (imam) mengatakan, “Aku mempermandikan engkau dalam nama Bapa,
Putra, dan Roh Kudus.”
Dengan permandian, mulailah babak baru dalam hidup seseorang. Kristus sendiri menjiwai dia
melalui Roh-Nya, makasegalapelanggaran dan dosa yang telah diperbuatnya dihapus.
18. 2.Sakramen Penguatan /Krisma (Tanda Kedewasaan)
Orang yang telah dipermandikan ditandai dengan minyak
(krisma), tanda kekuatan Roh Kudus, sebelum diutus untuk
memperjuangkan cita-cita Kristus dalam Gereja dan
masyarakat. Kepada setiap orang, Roh Kudus memberikan
karisma-karisma-Nya (bakat kemampuan). Dengan bakat
kemampuan yang diterima dari Tuhan, orang yang
bersangkutan diharapkan hidup bukan untuk diri sendiri,
melainkan untuk ikut membina Tubuh Kristus (Umat Allah).
19. 3. Sakramen Ekaristi (Tanda Kesatuan)
Roti dan anggur menyatakan bagaimana Yesus mati (menumpahkan
darah). Ia harus mati demi pengampunan dosa-dosa. Maka, sejak zaman
para rasul, umat Kristen berkumpul untuk bersyukur kepada Allah Bapa
yang membangkitkan Yesus dari alam maut dan menjadikan-Nya Tuhan
dan Penyelamat.
Berkumpul di sekitar meja Altar untuk menyambut Kristus dalam sabda
dan perjamuan- Nya merupakan kehadiran Gereja yang paling nyata dan
penuh; ungkapan yang paling konkret dari persatuan umat dan Tuhan serta
persatuan para anggotanya.
20. 4. Sakramen Tobat
Usaha untuk bangun lagi sesudah jatuh, berbaik lagi dengan Tuhan dan
sesama, merupakan unsur yang hakiki dan harus selalu ada dalam hidup
kita.
Para pengikut Kristus perlu bertobat dan membaharui diri secara terus-
menerus di
hadapan Tuhan dan sesama. Tanda pertobatan di hadapan Tuhan dan
sesama itu diterima dalam perayaan sakramen tobat.
Selama suatu kesalahan berat belum diampuni, ia tidak dapat ikut serta
dalam ibadat umat secara sempurna. Agar dia diterima kembali menjadi
anggota umat yang hidup, dia harus bertobat dan menghadapi wakil umat
(pastor) untuk mendapatkan pengampunan.
21. 5.Sakramen Perminyakan Orang Sakit
Jika seorang anggota umat sakit keras, keprihatinan Tuhan
diungkapkan dengan sakramen perminyakan orang sakit.
Kristus menguatkan si sakit dengan Roh Kudus-Nya yang
ditandakan dengan minyak suci. Dengan demikian, si sakit siap
dan tabah untuk menerima apa saja dari tangan Allah yang
mencintai kita, baik dalam kesembuhan maupun dalam maut.
Dengan menderita seperti Kristus, si sakit menjadi lebih serupa
dengan Kristus.
22. 6. Sakramen Imamat
Umat membutuhkan pelayan-pelayan yang bertugas menunaikan berbagai
tugas pelayanan di tengah umat demi kepentingan dan perkembangan umat
dalam hidup beriman
23. 7. Sakramen Pernikahan
Kristus sendiri hadir dalam cinta suami-istri. Kristus menguduskan cinta
insani menjadi
alat dan sarana keselamatan abadi. Di hadapan umat, kedua mempelai
berjanji satu sama lain untuk setia dan cinta baik dalam suka maupun duka.
Selama hayat dikandung badan.
Allah sendiri menjadi penjamin kesetiaan, maka apa yang disatukan Allah
tidak boleh diceraikan oleh manusia. Sakramen perkawinan berlangsung
selama seumur hidup dan mengandung panggilan luhur untuk membina
keluarga sebagai tanda kasih setia Allah bagi setiap insan. Hidup cinta
mereka menjadi tanda (sakramen) cinta Allah kepada manusia.
24. SAKRAMENTALI DAN DEVOSI DALAM GEREJA
Sakramentali dan devosi merupakan bentuk
dan kegiatan lain dari bentuk dan kegiatan
pengudusan dalam Gereja.
25. 1.Sakramentali
Gereja mengadakan tanda-tanda suci (berupa
ibadat/upacara/pemberkatan) yang mirip dengan sakramen-sakramen yang
disebut sakramentali. Berkat tanda-tanda suci ini berbagai buah rohani
ditandai da diperoleh melalui doa-doa permohonan dengan perantaraan
Gereja.
Aneka ragam sakramentali:
a.Pemberkatan, yakni pemberkatan orang, benda/barang rohani, tempat,
makanan, dsb.
Pemberkatan atas orang atau benda/barang tersebut adalah pujian
kepada Allah dan doa untuk memohon anugerah-anugerah-Nya.
b.Pemberkatan dalam arti tahbisan rendah, yakni pentahbisan orang dan benda.
26. 2. Devosi
Devosi (Latin: devotio = penghormatan)
adalah bentuk-bentuk penghormatan/kebaktian khusus orang
atau umat beriman kepada rahasia kehidupan Yesus yang
tertentu, misalnya kesengsaraan-Nya, Hati-Nya yang
mahakudus, sakramen maha kudus Atau devosi kepada orag-
orang kudus.
Segala macam bentuk devosi ini bersifat sukarela (tidak
mengikat/tidak wajib) dan harus bertujuan untuk semakin
menguatkan iman kita kepada Allah dalam diri Yesus Kristus.
27.
28. . EVALUASI
1.Jelaskan secara singkat arti liturgi1
2.Sebutkan bentuk-bentuk pelayanan gereja dalam bidang liturgi!
3.Jelaskan bentuk-bentuk pewartaan Gereja!
4.Bagaimana menerangkan bentuk keterlibatan remaja dalam karya pewartaan
gereja!
5.Sebutkan dasar-dasar pelayanan gereja dengan ciri-cirinya pada masa kini!
6.Buatlah rencana satu kegiatan pelayanan secara kelompok yang dapat
dilaksanakan!