Dokumen ini berisi laporan manajemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur 1 hari. Laporan mencakup identifikasi data dasar bayi dan orang tuanya, pemeriksaan fisik dan antropometri bayi, diagnosa utama bayi baru lahir cukup bulan dan kondisi baik, identifikasi potensial masalah seperti hipotermi dan infeksi tali pusat, serta rencana asuhan untuk mencegah potensial masalah tersebut dan memastikan bay
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
1. Perempuan usia 30 tahun datang dengan keluhan terlambat haid dan mual. Pemeriksaan diperlukan untuk menegakkan diagnosa kehamilan adalah tes urine HCG.
2. Perempuan usia 27 tahun hamil 10 minggu mengeluh mual setiap makan. Cara mengatasinya adalah makan sedikit-sedikit tapi sering.
3. Perempuan usia 24 tahun hamil 13 minggu mengeluh mual. Pendidikan kesehatan yang dib
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi mual dan muntah berlebihan pada ibu hamil yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan dehidrasi. Penyebabnya belum jelas tetapi dipengaruhi faktor predisposisi, hormonal, dan psikologis. Gejalanya bervariasi dari ringan hingga berat yang dapat mengancam jiwa. Penanganannya meliputi pencegahan, terapi obat, dan perawatan inap untuk kasus berat.
Dokumen ini berisi laporan manajemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur 1 hari. Laporan mencakup identifikasi data dasar bayi dan orang tuanya, pemeriksaan fisik dan antropometri bayi, diagnosa utama bayi baru lahir cukup bulan dan kondisi baik, identifikasi potensial masalah seperti hipotermi dan infeksi tali pusat, serta rencana asuhan untuk mencegah potensial masalah tersebut dan memastikan bay
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
1. Perempuan usia 30 tahun datang dengan keluhan terlambat haid dan mual. Pemeriksaan diperlukan untuk menegakkan diagnosa kehamilan adalah tes urine HCG.
2. Perempuan usia 27 tahun hamil 10 minggu mengeluh mual setiap makan. Cara mengatasinya adalah makan sedikit-sedikit tapi sering.
3. Perempuan usia 24 tahun hamil 13 minggu mengeluh mual. Pendidikan kesehatan yang dib
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi mual dan muntah berlebihan pada ibu hamil yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan dehidrasi. Penyebabnya belum jelas tetapi dipengaruhi faktor predisposisi, hormonal, dan psikologis. Gejalanya bervariasi dari ringan hingga berat yang dapat mengancam jiwa. Penanganannya meliputi pencegahan, terapi obat, dan perawatan inap untuk kasus berat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pemenuhan nutrisi pada berbagai kelompok usia mulai dari neonatus, bayi, balita, hingga anak pra sekolah. Nutrisi yang dianjurkan berupa ASI eksklusif untuk neonatus dan bayi, sedangkan untuk balita dan anak pra sekolah disarankan makanan pendamping bergizi.
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)pjj_kemenkes
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) adalah strategi untuk mengurangi kematian dan penyakit pada anak di bawah lima tahun dengan fokus pada penyebab utama seperti diare, pneumonia, campak, dan malnutrisi. Tujuannya meliputi anak usia 2 bulan sampai 5 tahun serta tenaga kesehatan puskesmas. Keuntungan program ini termasuk mengurangi kasus ISPA, diare,
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolahGita Kostania
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA NEFROTIK Dnr Creatives
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan anak dengan sindrom nefrotik. Sindrom nefrotik adalah gangguan yang ditandai dengan proteinuria berat, hipoalbuminemia, edema, dan hiperlipidemia. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan sindrom nefrotik pada anak.
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat upaya berkelanjutan untuk meningkatkan pelaksanaan pelayanan kehamilan 10T pada pasien ANC di klinik tersebut dari bulan ke bulan. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain pasien datang dengan umur kehamilan awal dan komplikasi serta ketersediaan alat pemeriksaan rapid protein urine.
Makalah ini membahas tentang pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etik dan moral dalam pelayanan kebidanan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tentang pengertian isu etik, moral, dan dilema; teori-teori pengambilan keputusan; serta studi kasus untuk mengilustrasikan kondisi dilematis yang dihadapi bidan.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus hiperbilirubin pada bayi baru lahir. Terdapat 57 kasus hiperbilirubin dari 288 bayi yang dirawat di rumah sakit. Kasus ini menunjukkan gejala kuning pada seluruh tubuh setelah lahir 7 hari. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar bilirubin total sebesar 14,9 mg/dl. Bayi tersebut dirawat dan memantau perkembangannya hingga gejala kuning menghilang.
Dokumen ini memberikan informasi tentang kohort ibu bersalin, yang merupakan proses pengamatan prospektif terhadap ibu hamil dan persalinannya. Dokumen ini menjelaskan cara pengisian kolom-kolom pada format kohort ibu bersalin, seperti data ibu dan bayi, proses persalinan, manajemen aktif kala III, pelayanan, integrasi program kesehatan, komplikasi, dan rujukan.
7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inapmiftachussidiq
SOP tentang pemberian nutrisi pasien rawat inap di Puskesmas Losari memberikan pedoman tentang prosedur skrining gizi, persiapan, pengolahan, penyajian dan pemberian makanan kepada pasien sesuai jadwal dan kebutuhan klinis untuk mencapai pelayanan prima dan kesembuhan.
TATA LAKSANA DAN MANAJEMEN KLINIS GANGGUAN GINJAL AKUTCIkumparan
Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan menetapkan pedoman tata laksana dan manajemen klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada anak, yang meliputi definisi kasus, diagnosis, deteksi dini, dan penanganan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pedoman ini dimaksudkan untuk meningkatkan penanganan pasien anak dengan gangguan ginjal akut progresif yang belum diketahui
Dokumen tersebut membahas model pendokumentasian Kardeks yang digunakan untuk mencatat informasi pasien secara sistematis dalam buku atau kartu. Kardeks mencakup data pasien, diagnosa masalah kesehatan, pengobatan yang diterima, hasil tes diagnostik, dan aktivitas yang diperbolehkan. Model ini memungkinkan berbagi informasi antar tenaga kesehatan tetapi juga memiliki kelemahan seperti data yang tidak lengkap atau sistem yang kurang
Obstruksi biliaris adalah penyumbatan saluran empedu yang menyebabkan empedu tidak dapat mengalir ke usus. Penyebabnya adalah batu empedu, tumor, radang, atau cedera saluran empedu. Gejalanya berupa nyeri perut, ikterus, demam, dan muntah. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan laboratorium. Penatalaksanaannya meliputi penghilangan penyebab sumbatan secara bedah atau drenase, serta pemberian g
Dokumen tersebut membahas tentang atresia ani, yaitu kelainan bawaan dimana anus tidak memiliki lubang keluar normal. Hal ini disebabkan gangguan perkembangan embrionik. Gejala klinisnya adalah bayi tidak dapat buang air besar dan mengalami muntah. Pemeriksaan seperti sinar X dan USG diperlukan untuk mendiagnosis dan menentukan tindakan, seperti kolostomi sementara atau operasi rekonstruksi anus
Makalah ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal di RSUD dr. Soewandhi Surabaya. Terdapat penjelasan tentang ciri-ciri bayi normal, perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir, pemberian nutrisi, penatalaksanaan, dan konsep asuhan kebidanan.
Ibu hamil mengalami gejala hepatitis A seperti demam, mual, nyeri perut, dan BAB cair. Pemeriksaan menunjukkan peningkatan enzim hati dan hasil positif IgM hepatitis A. Ibu diberi terapi suportif seperti nutrisi yang memadai, cairan yang cukup, dan istirahat total untuk memulihkan fungsi hati. Ibu dan bayi perlu pemantauan ketat selama kehamilan karena ada risiko komplikasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Tetanus neonaturum disebabkan oleh infeksi kuman Clostridium tetani yang masuk melalui luka tali pusat yang kotor dan tidak steril, (2) Ibu hamil perlu mendapat imunisasi TT untuk mencegah penyakit pada bayi, dan (3) Beberapa penyakit yang dapat diderita ibu selama hamil antara lain hipertensi, anemia, penyakit jantung, diabetes melitus, dan pen
1. Dokumen tersebut membahas tentang pemenuhan nutrisi pada berbagai kelompok usia mulai dari neonatus, bayi, balita, hingga anak pra sekolah. Nutrisi yang dianjurkan berupa ASI eksklusif untuk neonatus dan bayi, sedangkan untuk balita dan anak pra sekolah disarankan makanan pendamping bergizi.
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)pjj_kemenkes
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) adalah strategi untuk mengurangi kematian dan penyakit pada anak di bawah lima tahun dengan fokus pada penyebab utama seperti diare, pneumonia, campak, dan malnutrisi. Tujuannya meliputi anak usia 2 bulan sampai 5 tahun serta tenaga kesehatan puskesmas. Keuntungan program ini termasuk mengurangi kasus ISPA, diare,
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolahGita Kostania
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA NEFROTIK Dnr Creatives
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan anak dengan sindrom nefrotik. Sindrom nefrotik adalah gangguan yang ditandai dengan proteinuria berat, hipoalbuminemia, edema, dan hiperlipidemia. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan sindrom nefrotik pada anak.
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat upaya berkelanjutan untuk meningkatkan pelaksanaan pelayanan kehamilan 10T pada pasien ANC di klinik tersebut dari bulan ke bulan. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain pasien datang dengan umur kehamilan awal dan komplikasi serta ketersediaan alat pemeriksaan rapid protein urine.
Makalah ini membahas tentang pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etik dan moral dalam pelayanan kebidanan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tentang pengertian isu etik, moral, dan dilema; teori-teori pengambilan keputusan; serta studi kasus untuk mengilustrasikan kondisi dilematis yang dihadapi bidan.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus hiperbilirubin pada bayi baru lahir. Terdapat 57 kasus hiperbilirubin dari 288 bayi yang dirawat di rumah sakit. Kasus ini menunjukkan gejala kuning pada seluruh tubuh setelah lahir 7 hari. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar bilirubin total sebesar 14,9 mg/dl. Bayi tersebut dirawat dan memantau perkembangannya hingga gejala kuning menghilang.
Dokumen ini memberikan informasi tentang kohort ibu bersalin, yang merupakan proses pengamatan prospektif terhadap ibu hamil dan persalinannya. Dokumen ini menjelaskan cara pengisian kolom-kolom pada format kohort ibu bersalin, seperti data ibu dan bayi, proses persalinan, manajemen aktif kala III, pelayanan, integrasi program kesehatan, komplikasi, dan rujukan.
7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inapmiftachussidiq
SOP tentang pemberian nutrisi pasien rawat inap di Puskesmas Losari memberikan pedoman tentang prosedur skrining gizi, persiapan, pengolahan, penyajian dan pemberian makanan kepada pasien sesuai jadwal dan kebutuhan klinis untuk mencapai pelayanan prima dan kesembuhan.
TATA LAKSANA DAN MANAJEMEN KLINIS GANGGUAN GINJAL AKUTCIkumparan
Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan menetapkan pedoman tata laksana dan manajemen klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada anak, yang meliputi definisi kasus, diagnosis, deteksi dini, dan penanganan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pedoman ini dimaksudkan untuk meningkatkan penanganan pasien anak dengan gangguan ginjal akut progresif yang belum diketahui
Dokumen tersebut membahas model pendokumentasian Kardeks yang digunakan untuk mencatat informasi pasien secara sistematis dalam buku atau kartu. Kardeks mencakup data pasien, diagnosa masalah kesehatan, pengobatan yang diterima, hasil tes diagnostik, dan aktivitas yang diperbolehkan. Model ini memungkinkan berbagi informasi antar tenaga kesehatan tetapi juga memiliki kelemahan seperti data yang tidak lengkap atau sistem yang kurang
Obstruksi biliaris adalah penyumbatan saluran empedu yang menyebabkan empedu tidak dapat mengalir ke usus. Penyebabnya adalah batu empedu, tumor, radang, atau cedera saluran empedu. Gejalanya berupa nyeri perut, ikterus, demam, dan muntah. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan laboratorium. Penatalaksanaannya meliputi penghilangan penyebab sumbatan secara bedah atau drenase, serta pemberian g
Dokumen tersebut membahas tentang atresia ani, yaitu kelainan bawaan dimana anus tidak memiliki lubang keluar normal. Hal ini disebabkan gangguan perkembangan embrionik. Gejala klinisnya adalah bayi tidak dapat buang air besar dan mengalami muntah. Pemeriksaan seperti sinar X dan USG diperlukan untuk mendiagnosis dan menentukan tindakan, seperti kolostomi sementara atau operasi rekonstruksi anus
Makalah ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal di RSUD dr. Soewandhi Surabaya. Terdapat penjelasan tentang ciri-ciri bayi normal, perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir, pemberian nutrisi, penatalaksanaan, dan konsep asuhan kebidanan.
Ibu hamil mengalami gejala hepatitis A seperti demam, mual, nyeri perut, dan BAB cair. Pemeriksaan menunjukkan peningkatan enzim hati dan hasil positif IgM hepatitis A. Ibu diberi terapi suportif seperti nutrisi yang memadai, cairan yang cukup, dan istirahat total untuk memulihkan fungsi hati. Ibu dan bayi perlu pemantauan ketat selama kehamilan karena ada risiko komplikasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Tetanus neonaturum disebabkan oleh infeksi kuman Clostridium tetani yang masuk melalui luka tali pusat yang kotor dan tidak steril, (2) Ibu hamil perlu mendapat imunisasi TT untuk mencegah penyakit pada bayi, dan (3) Beberapa penyakit yang dapat diderita ibu selama hamil antara lain hipertensi, anemia, penyakit jantung, diabetes melitus, dan pen
Makalah ini membahas tentang deteksi dini pada infeksi masa nifas. Infeksi masa nifas adalah masuknya bakteri pada traktus genitalia wanita setelah melahirkan yang ditandai dengan demam lebih dari 38 derajat selama dua hari pertama pasca persalinan. Infeksi ini disebabkan oleh berbagai bakteri seperti Streptococcus, Staphylococcus, dan Escherichia coli yang masuk melalui luka persalinan atau manipulasi medis
This document provides an overview of infections of the urinary tract. It discusses various types of urinary tract infections including asymptomatic bacteriuria, cystitis, pyelonephritis, and prostatitis. For each type of infection, the document covers epidemiology, pathogenesis, clinical presentation, microbiology, diagnosis, differential diagnosis, and treatment recommendations. It provides treatment guidelines from IDSA and discusses considerations for complicated infections and those involving the upper urinary tract or occurring in men.
1. Deteksi dini komplikasi masa nifas meliputi perdarahan berlebih, infeksi, dan komplikasi lainnya seperti atonia uteri dan retensi plasenta.
2. Penanganan atonia uteri meliputi kompresi bimanual, oksitosin, dan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila perdarahan tidak berhenti.
3. Infeksi masa nifas disebabkan oleh bakteri dan faktor risiko seperti partus l
Dokumen tersebut membahas berbagai komplikasi masa nifas seperti infeksi, eklampsia pascapartum, dan pembengkakan wajah dan ekstremitas. Beberapa penyebab dan gejala infeksi masa nifas dijelaskan seperti demam, nyeri pelvis, dan lokea berbau busuk. Penanganannya meliputi antibiotik dan rujukan ke rumah sakit jika diperlukan.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek kesehatan yang perlu diperiksa sebelum pernikahan (askeb pranikah) seperti pemeriksaan penyakit menular seksual, golongan darah, kesuburan, dan konseling psikologis. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi fisik dan mental calon pasangan, mendeteksi penyakit-penyakit yang dapat membahayakan kehamilan, serta mempersiapkan pas
Dokumen tersebut menjelaskan enam tanda bahaya utama yang dapat terjadi selama masa nifas, yaitu perdarahan berlebihan, pusing dan lemas, nyeri perut dan pelvis, demam di atas 38 derajat Celsius, lochea yang bau busuk, dan perasaan sedih yang berkaitan dengan bayi. Tanda-tanda ini perlu diwaspadai karena dapat membahayakan kesehatan ibu pasca persalinan.
Dokumen tersebut membahas tentang deteksi dini komplikasi masa nifas dan penanganannya. Komplikasi masa nifas yang dijelaskan antara lain perdarahan pervaginam, infeksi masa nifas, sakit kepala dan nyeri epigastrik, pembengkakan di wajah dan ekstremitas, infeksi saluran kemih, mastitis, kehilangan nafsu makan, trombosis vena, dan depresi pasca persalinan beserta gejala dan penanganannya.
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)Indah Triayu
Dokumen tersebut membahas tentang HIV/AIDS dalam kehamilan dan penatalaksanaannya. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain bahwa risiko penularan HIV dari ibu ke bayi dapat dikurangi menjadi kurang dari 5% dengan memberikan terapi antiretroviral untuk ibu hamil dan bayi baru lahir, serta menyusui dengan pengganti ASI. WHO merekomendasikan pemberian regimen TDF+3TC(FTC)+EFV untuk semua ibu hamil
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas berbagai komplikasi yang dapat terjadi pada masa nifas seperti perdarahan berlebih, infeksi, eklampsia, pembengkakan, infeksi saluran kemih, mastitis, kehilangan nafsu makan, dan depresi pasca persalinan. (2) Komplikasi-komplikasi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti luka persalinan, defisiensi
1. Hepatitis adalah penyakit hati yang disebabkan virus, seperti virus hepatitis A, B, C, D, E, F, dan G, serta faktor non virus seperti alkohol dan obat-obatan.
2. Hepatitis pada kehamilan dapat menular ke janin melalui darah atau kontak langsung dan dapat menyebabkan komplikasi berat pada ibu dan janin.
3. Pencegahannya meliputi pemberian imunoglobulin, gizi yang baik, jarak kehamil
asuhan kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit ginjal jessika amelia
Dokumen tersebut membahas pengaruh kehamilan terhadap penyakit ginjal dan saluran kemih. Kehamilan menyebabkan perubahan anatomi dan fungsional pada ginjal dan saluran kemih seperti peningkatan ukuran ginjal, pelebaran ureter, dan peningkatan aliran darah ke ginjal. Dokumen ini juga membahas berbagai penyakit ginjal dan saluran kemih yang sering terjadi selama kehamilan seperti infeksi saluran ke
Dokumen tersebut membahas tentang hepatitis dalam kehamilan. Hepatitis dapat menular dari ibu ke janin baik secara in utero maupun saat persalinan, dan dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu dan janin seperti kematian janin atau bayi baru lahir. Pencegahan hepatitis meliputi pemberian imunoglobulin, menjaga gizi ibu hamil, serta melakukan pemantauan pasca persalinan. Pengobatan tujuannya mengembalikan fungsi hati
1) Dokumen tersebut membahas tentang hiperemesis gravidarum, yaitu kondisi mual dan muntah berlebihan selama kehamilan yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Norovirus dan rotavirus merupakan virus penyebab gastroenteritis yang dapat menimbulkan diare dan muntah. Dalam beberapa kasus lainnya, gejala lain yang ditimbulkan seperti sakit kepala, demam, perut nyeri, mual, dan kejang otot.
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi dan penyakit yang dapat terjadi selama masa nifas, termasuk infeksi nifas, mastitis, kelainan payudara dan uterus. Faktor risiko, gejala, diagnosis, pencegahan dan pengobatan dari kondisi-kondisi tersebut juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas mengenai komplikasi dan penyulit kehamilan pada trimester pertama dan kedua, termasuk anemia pada ibu hamil, hiperemesis gravidarum, kelainan lamanya kehamilan seperti abortus, kehamilan ektopik, kehamilan abdominal, dan mola hidatidosa. Dokumen ini juga membahas mengenai klasifikasi, gejala, diagnosa, dan penatalaksanaan kondisi-kondisi tersebut.
1. Demam tifoid dan hepatitis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh berbagai jenis virus dan bakteri, yang menyerang hati dan sistem pencernaan dan menimbulkan berbagai gejala klinis.
2. HIV dan TB merupakan infeksi yang saling berhubungan di mana infeksi satu penyakit dapat mempengaruhi presentasi klinis penyakit yang lain.
3. Penyakit jantung dan lipid memiliki hubungan erat di mana target utama pen
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester I dan II meliputi anemia pada ibu hamil, hiperemesis gravidarum, kelainan lamanya kehamilan seperti abortus, kehamilan ektopik, kehamilan abdominal, mola hidatidosa, dan koriokarsinoma. Berbagai kondisi tersebut dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin, sehingga pencegahan dan penanganan tepat menjadi penting.
Dokumen tersebut membahas tentang salpingitis dan adnexitis. Salpingitis adalah peradangan pada saluran tuba yang disebabkan infeksi bakteri, yang dapat menyebabkan infertilitas. Adnexitis adalah peradangan di daerah panggul wanita yang mencakup tuba falopi dan ovarium. Kedua kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis, dan gejalanya berupa nyeri perut b
Makalah ini membahas tentang penyakit diare, termasuk epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaannya. Diare merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena tingginya angka kematian terutama pada anak-anak. Penyebab utamanya adalah infeksi akibat virus, bakteri, dan parasit disebabkan sanitasi dan higiene yang masih buruk.
3. .
Hepatitis dalam Kehamilan
• Pada kehamilan, hepar ternyata tidak
mengalami pembesar-an.
• Bila kehamilan sudah mencapai trimester
ke III, sukar untuk melakukan palpasi pada
hepar, karena hepar tertutup
olehpembesaran rahim.
4. Pengaruh Hepatitis Virus Pada Kehamilandan
Janin
• Bila hepatitis virus terjadi pada trimester I atau
permulaan trimeseter II maka gejala-gejala nya
akan sama dengan gejala hepatitis virus pada
wanita tidak hamil, namun penderita hendaknya
tetap dirawat di rumah sakit.
• Hepatitis virus yang terjadi pada trimester III,
akan menimbulkan gejala-gejala yang lebih berat
dan penderita umumnya me-nunjukkan gejala-
gejala fulminant
5. • bahwa berat ringan gejala hepatitis virus pada
kehamilan sangat tergantung darikeadaan gizi
Ibu hamil.
• Gizi buruk khususnya defisiensi protein,
ditambah pula me-ningkatnya kebutuhan
protein untuk pertumbuhan
janin,menyebabkan infeksi hepatitis virus
pada kehamilan memberi gejala-gejala yang
jauh lebih berat
6. Penularan virus pada janin, dapat terjadi
dengan beberapa cara, yaitu :
• Melewati placenta
• Kontaminasi dengan darah dan tinja Ibu pada
waktu persalinan
• Kontak langsung bayi baru lahir dengan
Ibunya
• Melewati Air Susu Ibu, pada masa laktasi.
7. Pengobatan
• Pengobatan infeksi hepatitis virus pada
kehamilan tidak berbeda dengan wanita tidak
hamil. Penderita harus tirah baring di rumah
sakit sampai gejala ikterus hilang dan bilirubin
dalam serum menjadi normal.
• Makanan diberikan dengan sedikit
mengandung lemak tetapitinggi protein dan
karbohidrat.
8. Pencegahan
Semua Ibu hamil yang mengalami kontak
langsung dengan penderita hepatitis virus A
hendaknya diberi immuno globulin sejumlah 0,1
cc/kg. berat badan. Gamma globulin
ternyatatidak efektif untuk mencegah hepatitis
virus B.
9. INFEKSI TRAKTUS URINARIUS
• Infeksi Traktus Urinarius ( ITU ) adalah
masuknya kuman atau bibit penyakit dimana
pada urin yang diperiksa ditemukan
mikroorganisme lebih dari 10.000 per ml.
• Ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari
normal ini disebut dengan bakteriuria.
10. • Infeksi Traktus Urinarius dapat mempengaruhi
keadaan ibu dan janin, dampaknya yang akan
ditimbulkan antara lain anemia, hipertensi,
kelahiran prematur dan bayi berat lahir
rendah (BBLR).
• Organisme yang menyerang bagian tertentu
sistem urine menyebabkan infeksi saluran
kencing yaitu ginjal (Pielonefritis), kandung
kemih (Sistitis), atau urine (Bakteriuria).
11. Penyebab organismenya antara lain:
1. penggunaan kateter dalam jangka pendek
2. penggunaan kateter yang lebih lama
3. Terlalu lama menahan kencing
4. Kurang minum
5. Penggunaan toilet yang tidak bersih
6. Kebiasaan cebok yang salah
12. KOMPLIKASI
Infeksi traktus urinarius dapat di klasifikasikan
menjadi 2 bagian :
1. Bakteri tanpa gejala (Asimptomatik)
Beberapa peneliti mendapatkan adanya
hubungan kejadian bakteriuria ini dengan
peningkatan kejadian anemia pada kehamilan,
persalinan premature, gangguan
pertumbuhan janin, dan preeklampsia.
13. 2. Bakteriuria dengan gejala (Simptomatik)
A. SISTITIS
Adalah peradangan kandung kemih tanpa
disertai radang pada bagian atas saluran
kemih.
Faktor sistitis yaitu adanya sisa air kemih yang
tertinggal disamping penggunaan kateter yang
sering dipakai untuk ginekologi atau
persalinan, sehingga kateter ini akan
mendorong kuman-kuman yang ada di uretra
distal yang masuk dalam kandung kemih.
14. Gejala :
a.Disuria (kencing sakit) terutama pada akhir
berkemih
b.Sering berkemih pada bagian atas simfisis
c. Sering tidak dapat menahan untuk
berkemih
d.Air kemih kadang-kadang terasa panas
Gejala Sistemik :
a. Suhu badan meningkat (Demam)
b. Nyeri pinggang
15. Sisitis dapat diobati dengan :
a. Sulfonamid
b. Ampisilin
c. Eritromisin
Penanganan secara umum yakni dilakukan
pengobatan rawat jalan dan pasien dianjurkan
untuk banyak minum. Atur frekuensi berkemih
untuk mengurangi rasa nyeri, rangsangan
untuk selalu berkemih Makin sering berkemih,
nyeri akan makin bertambah.
16. B. PIELONEFRITIS
Merupakan salah satu komplikasi yang sering
dijumpai terjadi pada 1%-2% kehamilan
terutama pada trimester III dan permulaan
masa nifas.
17. Gejala penyakitnya :
a. Mual dan muntah
b. Nyeri pinggang
c. Demam tinggi dan menggigil sekitar 85%
suhu tubuh melebihi 380C dan sekitar 12%
suhu tubuh mencapai 400C.
d. Keluhan sistitis ( merasa sakit pada kandung
kemih)
e. Nafsu makan berkurang
f. Kadang – kadang diare
g. Jumlah urin sangat berkurang (Oliguria)
18. Pengobatan Pielonefritis dengan cara :
a. Penderita harus dirawat
b. Istirahat berbaring
c. diberi cukup cairan infuse RL
d. antibiotika (Ampisilin, Sulfonamid)
e. Observasi persalinan preterm
19. C. GAGAL GINJAL
Gagal ginjal mendadak dalam kehamilan
merupakan komplikasi yang sangat gawat dalam
kehamilan dan nifas, karena dapat menimbulkan
kematian atau kerusakan fungsi ginjal yang tidak
bisa sembuh lagi.
Gagal ginjal dalam kehmilan dapat dicegah bila
dilakukan :
1. Penanganan kehamilan dan persalinan dengan
baik
2.Perdarahan, Syok, dan infeksi segera diatasi atau
diobati dengan baik
3. Pemberian tarnfusi darah dengan hati-hati.