Dokumen tersebut membahas tentang UU Desa dan pengaturan Desa Adat di Bali berdasarkan UU tersebut. Terdapat diskusi mengenai jenis dan struktur Desa Adat, masa transisi penataan kembali Desa Adat, serta program kerja lanjutan untuk mendaftarkan Desa Adat sesuai UU baru.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Efusi pleura adalah akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura, cairan tersebut mengisi ruangan yang mengelilingi paru. Cairan dalam jumlah yang berlebihan dapat mengganggu pernapasan dengan membatasi peregangan paru selama inhalasi.
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya cairan pleura dalam jumlah yang berlebihan di dalam rongga pleura, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura. Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar 10-200 ml. Cairan pleura komposisinya sama dengan cairan plasma, kecuali pada cairan pleura mempunyai kadar protein lebih rendah yaitu <1,5 />< 30mm.
Diantara celah-celah sel ini terdapat sel limfosit
Di bawah sel-sel mesothelial ini terdapat endopleura yang berisi fibrosit dan histiosit
Di bawahnya terdapat lapisan tengah berupa jaringan kolagen dan serat-serat elastik
Lapisan terbawah terdapat jaringan interstitial subpleura yang banyak mengandung pembuluh darah kapiler dari a. Pulmonalis dan a. Brakhialis serta pembuluh limfe
Menempel kuat pada jaringanparu
Fungsinya. untuk mengabsorbsi cairan. Pleura
• Pleura parietalis
Jaringan lebih tebal terdiri dari sel-sel mesothelial dan jaringan ikat (kolagen dan elastis)
Dalam jaringan ikat tersebut banyak mengandung kapiler dari a. Intercostalis dan a. Mamaria interna, pembuluh limfe, dan banyak reseptor saraf sensoris yang peka terhadap rasa sakit dan perbedaan temperatur. Keseluruhan berasal n. Intercostalis dinding dada dan alirannya sesuai dengan dermatom dada
Mudah menempel dan lepas dari dinding dada di atasnya
Fungsinya untuk memproduksi cairan pleura
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini mengenai gangguan pernapasan yang berjudul` EFUSI PLEURA`.adalah mengetahui patofisiologi dari penyakit pernapasan tersebut.
C. Rumusan Permasalahan
• Untuk mengetahui pengertian efusi pleura
• Untuk mengetahui etiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui manifestasi efusi pleura
• Untuk mengetahui patofisiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui diagnosis efusi pleura
• Untuk mengetahui pengobatan(penatalaksaan) efusi pleura
• Untuk meng
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Efusi pleura adalah akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura, cairan tersebut mengisi ruangan yang mengelilingi paru. Cairan dalam jumlah yang berlebihan dapat mengganggu pernapasan dengan membatasi peregangan paru selama inhalasi.
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya cairan pleura dalam jumlah yang berlebihan di dalam rongga pleura, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura. Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar 10-200 ml. Cairan pleura komposisinya sama dengan cairan plasma, kecuali pada cairan pleura mempunyai kadar protein lebih rendah yaitu <1,5 />< 30mm.
Diantara celah-celah sel ini terdapat sel limfosit
Di bawah sel-sel mesothelial ini terdapat endopleura yang berisi fibrosit dan histiosit
Di bawahnya terdapat lapisan tengah berupa jaringan kolagen dan serat-serat elastik
Lapisan terbawah terdapat jaringan interstitial subpleura yang banyak mengandung pembuluh darah kapiler dari a. Pulmonalis dan a. Brakhialis serta pembuluh limfe
Menempel kuat pada jaringanparu
Fungsinya. untuk mengabsorbsi cairan. Pleura
• Pleura parietalis
Jaringan lebih tebal terdiri dari sel-sel mesothelial dan jaringan ikat (kolagen dan elastis)
Dalam jaringan ikat tersebut banyak mengandung kapiler dari a. Intercostalis dan a. Mamaria interna, pembuluh limfe, dan banyak reseptor saraf sensoris yang peka terhadap rasa sakit dan perbedaan temperatur. Keseluruhan berasal n. Intercostalis dinding dada dan alirannya sesuai dengan dermatom dada
Mudah menempel dan lepas dari dinding dada di atasnya
Fungsinya untuk memproduksi cairan pleura
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini mengenai gangguan pernapasan yang berjudul` EFUSI PLEURA`.adalah mengetahui patofisiologi dari penyakit pernapasan tersebut.
C. Rumusan Permasalahan
• Untuk mengetahui pengertian efusi pleura
• Untuk mengetahui etiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui manifestasi efusi pleura
• Untuk mengetahui patofisiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui diagnosis efusi pleura
• Untuk mengetahui pengobatan(penatalaksaan) efusi pleura
• Untuk meng
www.balidesaadat.com
Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.
www.balidesaadat.com
Uu desa no 6 th 2014 final 021014 update
Oleh :
Dr. Ir. Wayan Koster, MM.
Anggota Tim Perumus /Pansus RUU Desa
Fraksi PDI Perjuangan DPR RI
Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.
www.balidesaadat.com
UU desa no 6 th 2014
Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.
www.balidesaadat.com
Analisis ilmu hukum terhadap uudesa 2014
Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESADesa Institute
Paparan Kepala Bapermades Propinsi Jawa Tengah
Pada acara Diskusi Publik II UPK KESMES 2015
Fakultas Ekonomi & Bisnis UNDIP
Ikuti Desa Institue :
www.desainstitute.com
www.fb.com/desainstitute
www,twitter.com/desainstitute
www.balidesaadat.com
Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.
www.balidesaadat.com
Uu desa no 6 th 2014 final 021014 update
Oleh :
Dr. Ir. Wayan Koster, MM.
Anggota Tim Perumus /Pansus RUU Desa
Fraksi PDI Perjuangan DPR RI
Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.
www.balidesaadat.com
UU desa no 6 th 2014
Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.
www.balidesaadat.com
Analisis ilmu hukum terhadap uudesa 2014
Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESADesa Institute
Paparan Kepala Bapermades Propinsi Jawa Tengah
Pada acara Diskusi Publik II UPK KESMES 2015
Fakultas Ekonomi & Bisnis UNDIP
Ikuti Desa Institue :
www.desainstitute.com
www.fb.com/desainstitute
www,twitter.com/desainstitute
maraknya pembahasan tentang undang-undang desa membuat orang banyak yang membedah mengenai undang-undang tesebut. terlebih telah dikeluarkanya aturan yang berada dibawahnya yaitu peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang tentang peraturan pelaksanaan undnag-undang nomor 6 tahun 2014 serta peraturan pemerintah nomor 60 tahun tentang dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan belanja Negara
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...Abdul Kasim
Setelah penerbitan Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang petunjuk pelaksanaan UU Desa dan Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 2014 tentang mekanisme pengelolaan Dana Desa yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), maka ada pergeseran dalam mekanisme pengelolaan anggaran di desa.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
1. UU 6 Tahun 2014
Pemahaman
Resiko & tantangan
Harapan
LBF JULI 2014
2. 2 JENIS DESA YANG DIATUR DALAM UU
DESA
DESA DESA ADAT
FUNGSI PEMERINTAHAN
LEMBAGA
ADAT
DESA
Pasal 95
FUNGSI ADAT:
SUSUNAN ASLI + ASAL USUL +
HAK-HAK TRADISIONAL
FUNGSI
PEMERIN
TAHAN
Pasal 105
Pasal 7-95 + 112-122
(Desa Pemerintahan)
BAB XIII Ketentuan Khusus Desa Adat
Pasal 96-111 (Desa Kebudayaan)
3. PEMAHAMAN
• Masyarakat Bali
Dorongan seluruh Masyarakat Bali dengan
pemahaman yg detail melalui semua struktur
kemasyarakatan yang agar pemangku Jabatan
Bupati Walikota se Bali Mendaftarkan Desa Adat
sebagai pilihan masyarakat Bali
4. PERUBAHAN FORMAT DESA ADAT DAN DESA
FUNGSI/URUSAN:
• ADAT
• LAIN-LAIN
SIFAT OTONOM
FUNGSI/URUSAN :
•PEMERINTAHAN
•PEMBANGUNAN
•KEMASYARAKATAN
BBAANNJAJARR BBAANNJAJARR BBAANNJAJARR DUSU
N
DUSU
N
DUSU
N
FUNGSI / URUSAN:
•ADAT
•LAIN-LAIN
•SIFAT OTONOM
FUNGSI / URUSAN :
• PEMERINTAHAN
• PEMBANGUNAN
• KEMASYARAKATAN
• PEMBERDAYAAN
BBAANNJAJARR BBAANNJAJARR BBAANNJAJARR
DINAS
FUNGSI/URUSAN:
• ADAT
• LAIN-LAIN
SIFAT OTONOM
FUNGSI/URUSAN :
•PEMERINTAHAN
•PEMBANGUNAN
•KEMASYARAKATAN
FUNGSI / URUSAN:
•ADAT
•LAIN-LAIN
•SIFAT OTONOM
FUNGSI / URUSAN :
• PEMERINTAHAN
• PEMBANGUNAN
• KEMASYARAKATAN
• PEMBERDAYAAN
Dalam 1 Wilayah
(ada satu rumah dengan 2 kamar)
•Hanya ada Desa Adat
•Hanya ada Banjar (tidak ada Dusun)
•Desa Adat melaksanakan dua fungsi (urusan Adat dan
urusan Pemerintahan)
•Menjamin tidak ada fungsi yang hilang
•Semua perangkat Desa yang ada tetap bisa
dipertahankan.
Dalam 1 Wilayah (ada dua
rumah) :
• ada Desa Adat dan Desa Dinas
• ada Banjar dan Dusun
5. STRUKTUR ORGANISASI DESA ADAT (SIMULASI ALTERNATIF)
PARUMAN
DESA
BBAANNJAJARR BBAANNJAJARR BBAANNJAJARR BBAANNJAJARR
5
YOWANA/
DAA TARUNA
KAUR/
BAGA
KAUR/
BAGA
BANDESA
ADAT
SABHA
DESA
SABHA
DESA
PERANGKAT DS ADAT LAINNYA/
PERBEKEL/PTJUH HUB ANTARLBGA
KERTHA
DESA
KERTHA
DESA
FUNGSI ADAT
( SUSUNAN ASLI )
PARUMAN
DESA
PACALANG/
JAGA BHAYA
LEMBAGA LPD
LAINNYA
FUNGSI
PEMERINTAHAN
STRUKTUR
FUNGSI
PERANGKAT
DESA ADAT
PERANGKAT
DESA ADAT
STRUKTUR
WILAYAH
STRUKTUR
WILAYAH
LEMBAGA
KELENGKAPAN
DESA ADAT
LEMBAGA
KELENGKAPAN
DESA ADAT
KAUR/
BAGA
PATAJUH BANDESA 1, 2, 3
BAGA BAGA BAGA
BUM
DESA
KAUR/
BAGA
6. MAJELIS ADAT
PROVINSI PEMPROV
e
MAJELIS ADAT
KAB/KOTA
PEMKAB/
PEMKOT
MAJELIS ADAT
KECAMATAN
FUNGSI
ADAT
SABHA
DESA
KERTHA
DESA
Antara Lain:
Agama, Adat
Budaya
Warga Adat
(Basis: KK)
Aset+Milik Adat
Administrasi
FUNGSI
PEMERINTAHAN
(Keuangan, Kependudukan, Perizinan, dll)
Pembangunan, Kemasyarakatan, Pemberdayaan
Penduduk
(Warga Negara, Basis: Perseorangan)
Penugasan dari Pemerintah/Pemda
Dana dari APBN dan APBD
LPJ
DESA ADAT
BANDESA ADAT
PERBEKEL
TATA HUBUNGAN NEGARA/
PEMDA DGN MAJELIS ADAT
DAN DESA ADAT
7. PENDAFTARAN pilihan DESA ADAT
Pendaftaran Walikota Bupati Se Bali
perihal Pilihan Desa Adat
Registrasi oleh Gubernur Bali
8. Kajian Desa Adat Yang Ada
• Problematik, analisa kajian & solusi
– Kajian terhadap Keberagaman Karakter Desa
Pekraman yang ada saat ini
– Tantangan yang harus disiapkan dalam tata kelola
Desa Adat selanjutnya sesuai fungsi fungsi luhur
Desa Pekraman serta sejalan dan selaras dengan
Undang Undang & Peraturan Pemerintah yang
berlaku
– Meminimalkan resiko Konflik yang bisa muncul
9. IDENTIFIKASI
TIPOLOGI DESA PAKRAMAN DI BALI KINI
KELOMPOK I : 1 DESA PAKRAMAN = 1 DESA DINAS/KELURAHAN
KELOMPOK II : 1 DESA PAKRAMAN = BEBERAPA DESA DINAS/KELURAHAN
KELOMPOK III : DESA-DESA PAKRAMAN KECIL (WILAYAH MAUPUN KRAMA)
KELOMPOK IV : 1 DESA DINAS/KELURAHAN = BEBERAPA DESA PAKRAMAN
KELOMPOK V : DESA/BANJAR BERKARAKTERISTIK KHUSUS
KELOMPOK VI : 1 DESA PAKRAMAN = BEBERAPA DESA DINAS/KELURAHAN +
BEDA KECAMATAN (DALAM 1 KABUPATEN)
KELOMPOK VII : 1 DESA PAKRAMAN = BEBERAPA DESA DINAS/KELURAHAN +
BEDA KECAMATAN + BEDA KABUPATEN/KOTA
10. MASA TRANSISI
• Persiapan Penyempurnaan Struktur Desa Adat
berdasarkan keberagaman karakter Desa
Pakraman yang ada
• Persiapan Penyelarasan Struktur dan aturan
Adminitrasi tata kelola Desa Adat menyangkut
Management Keuangan dan Management
Pembangunan
• Penyiapan SDM pengemong struktural Desa Adat
yang harus selaras dengan syarat syarat atas tata
aturan Desa Pekraman & Undang Undang serta
Peraturan Pemerintah yang berlaku
11. USULAN
• Usulan Konkrit kepada Majelis Desa Pakraman
• Usulan Kepada Wakil Rakyat DPRD tk2
Kabupaten dan Kotamadya
• Usulan Kepada Bupati Walikota se Bali
Untuk memenuhi ketetapan Undang Undang 6 tahun 2014
PENGAJUAN DESA ADAT
SEBAGAI PILIHAN
13. PROGRAM KERJA LANJUTAN
MENYUSUN Segenap Masukan dalam
Penataan Ulang Desa Pekraman Kepada
seluruh Pihak Terkait dalam penyusunan
PERDA BALI tentang desa ADAT termasuk
Peraturan Pelaksanaannya dikemudian
hari.