Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya keberadaan khilafah dalam sejarah Islam, di mana khilafah membantu mempertahankan dan menyebarkan agama Islam melalui perang melawan gerakan riddah dan penaklukan wilayah baru di bawah kepemimpinan para khalifah, seperti Abu Bakar. Tanpa khilafah, Islam mungkin tidak akan bertahan dan tersebar secara global seperti saat ini.
Tidak bisa dipungkiri saat ini umat islam terdiri dari banyak golongan dan ormas. Namun apakah hal tersebut menghalangi persatuan umat Islam?
Temukan jawabannya dalam materi Islamic Unity oleh ustadz Felix Siauw berikut ini.
Tidak bisa dipungkiri saat ini umat islam terdiri dari banyak golongan dan ormas. Namun apakah hal tersebut menghalangi persatuan umat Islam?
Temukan jawabannya dalam materi Islamic Unity oleh ustadz Felix Siauw berikut ini.
Dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim sesuai dengan kemampuannya. Dakwah merupakan amal mulia sebagaimana para Nabi dan Rasulpun mulia karena amal dakwah. Apa landasan dakwah bagi kita...?? Nikmati sedikit slide tentang dakwah berikut ini..!!
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti TawakalAnas Wibowo
asal dari tawakkul adalah al-wukûl. Dikatakan: wakkaltu amrî ilâ fulân, artinya: aku mengembalikan urusanku—dan menyandar-kannya kepada—si fulan. Dikatakan pula: Wakkala fulân, artinya: dia mencukupkan (suatu perkara) kepada si fulan karena percaya dengan kemampuannya. (Al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Ashqalani di dalam Fath al-Bârî)
hakikat tawakal adalah benarnya penyandaran hati kepada Allah SWT dalam meraih maslahat dan menolak madarat dari urusan dunia dan akhirat; mewakilkan (menyerahkan) semua urusan kepada Allah SWT; serta perealisasian iman bahwa tidak ada yang memberi, menghalangi, memadaratkan dan memberikan manfaat kecuali Dia. (Ibn Rajab al-Hanbali di dalam Jâmi’ al-‘Ulûm wa al-Hikam)
usaha menempuh berbagai sebab atau menjalankan kaidah sababiyah merupakan bentuk ketaatan badaniah kepada Allah SWT. tawakal dengan hati kepada Allah SWT merupakan keimanan kepada Dia. menempuh sebab dan tawakal harus ada pada saat bersamaan dan saling beriringan.
menghadapi ujian dengan sabar dan tawakkal. bersabar agar mendapat kebaikan dari Allah SWT. optimis karena rahmat Allah sesungguhnya dekat (QS al-A’raf [7]: 56).
sepenuhnya bertawakal kepada Allah SWT, serta beriman dan percaya dengan janji Allah. beriman dan bertawakal kepada Allah SWT, sebagaimana firmanNya: Sesungguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal hanya kepada Tuhan mereka saja (TQS an-Nahl [16]: 99). berlindung hanya kepada Allah SWT karena Allah SWT telah berfirman (yang artinya): Jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Mahatahu (QS al-A’raf [7]: 200).
berdoa, berikhtiar, dan bertawakal. Juga dengan ketaqwaan kepada Allah SWT karena tanpa ketaqwaan tidak akan ada prestasi.
“Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.’” (TQS. at-Tawbah [9]: 51).
Betapapun beratnya jalan dakwah, bila dilalui dengan tekun, sabar dan tawakal kepada Allah SWT, serta terus terikat dengan jalan yang dicontohkan oleh Junjungan kita Muhammad saw., insya Allah dakwah itu akan membuahkan hasil. siapapun yang terjun langsung dalam dakwah akan merasakan betapa umat ini terus bergerak menuju perbaikan. Denyut nadi kerinduan umat terhadap kehidupan Islam makin nyata. Pengorbanan mereka pun kian tampak. Apalagi perkembangan umat seperti ini terjadi di seluruh Dunia Islam, bahkan di kalangan kaum Muslim di dunia Barat. Kemenangan ini semakin dekat.
The Untold Story - Membuka Kembali Torehan Emas Peradaban IslamRidwan Kurniawan
Jika kita membuka buku pelajaran sejarah dunia manapun, maka kerap kita temukan sejarah yang selalu diceritakan dari sudut pandang barat, dalam urutan yang telah baku. Mulai dari kejayaan peradaban Lembah Nil dan Mesopotamia, Melalui Yunani, Roma, lalu Revolusi Industri, Revolusi Prancis, hingga bangkitnya negara sekuler dan kejayaan demokrasi. Islam hanya merupakan sebuah bab pendek dalam kisah panjang sejarah dunia itu, digabung dengan cerita tentang beberapa peraban lain yang dianggap pinggiran. Sejarah versi Barat selalu menganggap kecil sebuah peradaban yang pernah menjadi pusat dunia ini. Inilah The Untold Story -kisah yang tak terkisahkan. "Deleted scene" dari sejarah dunia yang sengaja ditutupi Barat dan kurikulum pendidikan yang ada sehingga umat Islam tidak memiliki emosi dan kebanggaan pada sejarah pendahulu mereka. Mari kita simak paparan KH.M.Hafidz Abdurrahman presentasi berikut ini.
Download audio di: https://ceramahideologis.wordpress.com/2015/05/17/the-untold-story
Dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim sesuai dengan kemampuannya. Dakwah merupakan amal mulia sebagaimana para Nabi dan Rasulpun mulia karena amal dakwah. Apa landasan dakwah bagi kita...?? Nikmati sedikit slide tentang dakwah berikut ini..!!
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti TawakalAnas Wibowo
asal dari tawakkul adalah al-wukûl. Dikatakan: wakkaltu amrî ilâ fulân, artinya: aku mengembalikan urusanku—dan menyandar-kannya kepada—si fulan. Dikatakan pula: Wakkala fulân, artinya: dia mencukupkan (suatu perkara) kepada si fulan karena percaya dengan kemampuannya. (Al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Ashqalani di dalam Fath al-Bârî)
hakikat tawakal adalah benarnya penyandaran hati kepada Allah SWT dalam meraih maslahat dan menolak madarat dari urusan dunia dan akhirat; mewakilkan (menyerahkan) semua urusan kepada Allah SWT; serta perealisasian iman bahwa tidak ada yang memberi, menghalangi, memadaratkan dan memberikan manfaat kecuali Dia. (Ibn Rajab al-Hanbali di dalam Jâmi’ al-‘Ulûm wa al-Hikam)
usaha menempuh berbagai sebab atau menjalankan kaidah sababiyah merupakan bentuk ketaatan badaniah kepada Allah SWT. tawakal dengan hati kepada Allah SWT merupakan keimanan kepada Dia. menempuh sebab dan tawakal harus ada pada saat bersamaan dan saling beriringan.
menghadapi ujian dengan sabar dan tawakkal. bersabar agar mendapat kebaikan dari Allah SWT. optimis karena rahmat Allah sesungguhnya dekat (QS al-A’raf [7]: 56).
sepenuhnya bertawakal kepada Allah SWT, serta beriman dan percaya dengan janji Allah. beriman dan bertawakal kepada Allah SWT, sebagaimana firmanNya: Sesungguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal hanya kepada Tuhan mereka saja (TQS an-Nahl [16]: 99). berlindung hanya kepada Allah SWT karena Allah SWT telah berfirman (yang artinya): Jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Mahatahu (QS al-A’raf [7]: 200).
berdoa, berikhtiar, dan bertawakal. Juga dengan ketaqwaan kepada Allah SWT karena tanpa ketaqwaan tidak akan ada prestasi.
“Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.’” (TQS. at-Tawbah [9]: 51).
Betapapun beratnya jalan dakwah, bila dilalui dengan tekun, sabar dan tawakal kepada Allah SWT, serta terus terikat dengan jalan yang dicontohkan oleh Junjungan kita Muhammad saw., insya Allah dakwah itu akan membuahkan hasil. siapapun yang terjun langsung dalam dakwah akan merasakan betapa umat ini terus bergerak menuju perbaikan. Denyut nadi kerinduan umat terhadap kehidupan Islam makin nyata. Pengorbanan mereka pun kian tampak. Apalagi perkembangan umat seperti ini terjadi di seluruh Dunia Islam, bahkan di kalangan kaum Muslim di dunia Barat. Kemenangan ini semakin dekat.
The Untold Story - Membuka Kembali Torehan Emas Peradaban IslamRidwan Kurniawan
Jika kita membuka buku pelajaran sejarah dunia manapun, maka kerap kita temukan sejarah yang selalu diceritakan dari sudut pandang barat, dalam urutan yang telah baku. Mulai dari kejayaan peradaban Lembah Nil dan Mesopotamia, Melalui Yunani, Roma, lalu Revolusi Industri, Revolusi Prancis, hingga bangkitnya negara sekuler dan kejayaan demokrasi. Islam hanya merupakan sebuah bab pendek dalam kisah panjang sejarah dunia itu, digabung dengan cerita tentang beberapa peraban lain yang dianggap pinggiran. Sejarah versi Barat selalu menganggap kecil sebuah peradaban yang pernah menjadi pusat dunia ini. Inilah The Untold Story -kisah yang tak terkisahkan. "Deleted scene" dari sejarah dunia yang sengaja ditutupi Barat dan kurikulum pendidikan yang ada sehingga umat Islam tidak memiliki emosi dan kebanggaan pada sejarah pendahulu mereka. Mari kita simak paparan KH.M.Hafidz Abdurrahman presentasi berikut ini.
Download audio di: https://ceramahideologis.wordpress.com/2015/05/17/the-untold-story
Peristiwa Fathu Makkah, sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah SWT. Kememnangan diraih oleh kaum Muslim secara mutlak tanpa pertumpahan darah sedikitpun. Suatu berkah dengan masuknya kaum Quraisy dalam Islam dengan berbondong-bondong. Keadilan Allah sangatlah jelas adanya.
Syi'ah bukanlah madzhab baru dalam sejarah Islam. Ia adalah sekte lama yang lahir dari perselisihan dan rekayasa politik pada zaman khulafa'ur rasyidin. Apa itu syi'ah? Simak presentasi berikut.
Macam Riba dan Contoh-contohnya - Titok PriastomoRidwan Kurniawan
Riba adalah satu diantara dosa-dosa besar (minal kabaa'ir) yang terdapat dalam aktivitas-aktivitas muamalah maliyah yang hari ini menjadi sangat merajalela. Kaum muslimin tahu akan besarnya dosanya, namun mereka sering menyepelekan dosa ini. Hal ini bisa dilihat dari ketidak-aware-an mereka pada transaksi-transaksi yang ada, atau ketidakpahamannya pada jenis-jenis riba. Lantas, riba terbagi atas berapa jenis? Bagaimana contohnya.
Dalam waktu yang terbatas, manusia mempertaruhkan kehidupannya yang abadi di alam akhirat. Jika ia gagal dalam hidupnya, gagallah ia di akhirat. Jika ia sukses dalam hidupnya, sukseslah ia di akhirat. Maka seluruh manusia akan kembali kepada Tuhannya dalam keadaan 'menyesal'. Ada yang membawa penyesalan sangat besar, besar, dan kecil. Tergantung amalannya di dunia. Amalan apakah yang dapat memberikan 'investasi' besar bagi seorang hamba di akhiratnya, dalam hidup yang singkat ini. Amal itulah yang disebut sebagai "Amalan Tertinggi". Amal seperti apakah itu?
Syari'at Islam adalah bangunan yang megah berdiri diatas pondasi iman yang kokoh. Syari'at adalah sistem kehidupan yang sempurna. Berbeda dengan konsep hidup agama spiritual, atau ideologi buatan manusia, Islam memiliki perangkat hidup yang mengatur seluruh aspek hidup, bukan cuma ibadah dan moral, namun juga sistem pergaulan, politik, dagang, dan sebagainya.
Sistem ini juga menjamin kebahagiaan bagi manusia di dunia dan di akhirat. Hadzihi sabiili, inilah jalan kita. Jalan kaum muslimin. Jalan mereka yang mendamba kemuliaan hidup.
Ada statemen populer yang sering diajukan pada aktivis yang sering menggaungkan penegakan khilafah. “Tauhid dulu baru khilafah“, atau “Tiada Khilafah tanpa Tauhid“. Seolah-olah dakwah kepada Khilafah itu cenderung mengabaikan tauhid, dan dakwah kepada tauhid perlu meminggirkan slogan-slogan Khilafah. Bagaimana kita semestinya mendudukan musykilah ini? Apa itu tauhid, apa itu khilafah? Perlukah mempertentangkan dakwah tauhid dan dakwah khilafah? Kajian yang dibawakan Ustadz Titok Priastomo ini insya Allah akan mencoba menjawabnya.
Manusia dewasa ini mengalami kebingungan dalam membuat ukuran tentang kepribadian. Banyak orang mengukur kepribadian dari ketampanan-kecantikan, harta, taqdir fisik seperti bentuk bibir, jenis rambut, golongan darah, tanggal lahir, dan sebagainya. Bagi yang mengukur kepribadian dari fisik, ini tampak jelas dari bagaimana manusia mengidolakan para artis televisi dan menjadikannya acuan dalam bersikap dan penampilan. Bagi yang mengukur kepribadian dari taqdir lain seperti zodiak, golongan darah, bentuk bibir, terlihat dari betapa digemarinya ramalan-ramalan atau prediksi2 yang ada di media cetak dan elektronik. Seluruh penilaian tadi pasti akan berujung pada kekeliruan. Sebab Allah SWT Dzat yang menciptakan dan akan menghisab kita tidak menghisab kita dari taqdir fisik maupun harta, tetapi dari hati dan amal perbuatan kita. Lalu bagaimana semestinya kepribadian diukur? Ada dua komponen yang bisa digunakan untuk mengukur kepribadian: 1. Aqliyah (pola pikir) 2.Nafsiyah (pola sikap). Lebih jelasnya, simak saja presentasi berikut:
Download font yg dibutuhkan disini: https://goo.gl/paMOxI
Indonesia dalam Cengkeraman Neoliberalisme NeoimperialismeRidwan Kurniawan
Indonesia telah dipaksa menggunakan sistem sekuler sejak kemerdekaannya. Orde dan rezim datang silih berganti, namun bukan kesejahteraan yang dirasakan. Kehidupan semakin kapitalistik. Negara berlepas tanggungjawab dari urusan-urusan rakyat. Subsidi migas dicabut, pajak dinaikkan, BUMN diprivatisasi. Pendidikan, kesehatan, harus dibayar dengan harga mahal.
Dulu penjajah datang dengan tank, pesawat tempur dan tentara. Namun saat ini penjajah menguasai kita dengan saham, aturan, undang-undang, mafia politik, dan pemikiran liberal. Disisi lain, suara-suara Islam dibungkam. Dicitrakanlah Islam ideologis sebagai ancaman. Padahal sejulerisme, kapitalisme, neoliberal-dan neoimperialisme lah yang telah menghancurkan negeri ini.
12. “Agama Islam telah menguasai hati ratusan
bangsa di negeri-negeri yang terbentang mulai
dari Cina, Indonesia, India hingga Persia, Syam,
Jazirah Arab, Mesir bahkan hingga Maroko dan
Spanyol. Islam pun telah memiliki cita-cita
mereka, menguasai akhlaknya, membentuk
kehidupan¬nya, dan membangkitkan harapan
di tengah-tengah mereka, yang meringankan
urusan kehidupan maupun kesusahan mereka.
Islam telah mewujudkan kejayaan dan
kemuliaan bagi mereka sehingga jumlah orang
yang memeluknya dan ber¬pegang teguh
padanya pada saat ini [1926] sekitar 350 juta
jiwa. Agama Islam telah menyatukan mereka
dan melunakkan hati¬nya walaupun ada
perbedaan pendapat maupun latar belakang
politik di antara mereka.”
(Will Durant – The Story of Civilization).
22. ”Demi Allah yang tidak ada ilah selain Dia,
seandainya Abu Bakar tidak menjadi khalifah,
maka Allah tidak akan disembah lagi di muka
bumi”
“... dia memberangkatkan pasukan usamah,
dan setiap kali pasukan itu melewati kabilah
yang hendak murtad, mereka selalu berkata:
“jika saja mereka tidak memiliki kekuatan yang
sedemikian besar, niscaya orang-orang ini tidak
akan keluar dari madinah. Namun demikian,
biarkanlah mereka pergi hingga bertemu
dengan orang-orang Romawi. Kaum muslimin
bertemu dengan pasukan romawi, pasukan
Islam memenangkan pertempuran dan mereka
pulang dengan selamat. Akhirnya, orang-orang
yang ingin murtad itu tetap memeluk Islam.”
(Abu Hurairah)
24. Memerangi Gerakan murtad dan
pembelotan
“Demi Allah sungguh akan saya perangin siapa saja
yang memisahkan antara shalat dengan zakat.
Sebab zakat adalah hak harta , sedangkan
rasulullah telah bersabda: “kecuali dengan hak.”
(Abu Bakar)
25. 11 Pasukan untuk gerakan murtad
1. Khalid bin Walid memimpin brigade pertama menggempur Tulaihah bin
Khuwailid dari Banu Asad dan Malik bin Nuwairah, pemimpin Banu Tamim di
Butah
2. Pasukan Ikrimah bin Abi Jahl menghadapi Musailimah dari Banu Hanifah di
Yamamah
3. Syurahbil bin Hasanah membantu Ikrimah dalam menghadapi Musailimah,
menyusul Amr bin As sebagai bala bantuan dalam menghadapi Quda'ah
4. Pasukan Muhajir bin Abi Umayyah al-Makhzumi menghadapi pasukan Aswad di
Yaman, Amr bin Ma'di Karib az-Zubaidi dan Qais bin Maksyuh al-Muradi.
Kemudian ke Kindah dan Hadramaut menghadapi Asy'as bin Qais
5. Pasukan Suwaid bin Muqarrin al-Awsi ke Tihamah dan Yaman
6. Pasukan Ala' bin al-Hadrami menyerbu Hutam bin Dabi'ah sekutu Banu Qais
bin Sa'labah di Bahrain.
7. Pasukan Huzaifah bin Mihsan al-Gilfani dari Himyar memerangi Zut-Taj Laqit
bin Malik al-Azdi yang mengaku nabi di Oman.
8. Pasukan Arfajah bin Harsamah menuju Mohrah.
9. Pasukan Amr bin Ash bergerak ke utara untuk menghadapi Quda'ah
10. Pasukan Mi'an bin Hajiz as-Sulami menghadapi Banu Sulaim dan sekutu-
sekutunya di Hawazin
11. Pasukan Khalid bin Sa'id bin As untuk ke utara membebaskan dataran Syam
27. • "Kepada saya diberitahukan adanya orang-orang yang telah
meninggalkan agamanya setelah berikrar dalam Islam dan
menjalankan segala syariatnya, berbalik tidak lagi mengindahkan
Allah Subhanahu wa ta 'ala dan perintah-Nya, tetapi sebaliknya telah
mengikuti kehendak setan... Saya sudah mengeluarkan perintah
kepada polan memimpin pasukan bersenjata yang terdiri atas kaum
Muhajirin, Ansar dan para pengikut yang baik, kepadamu sekalian,
dan saya perintahkan untuk tidak memerangi dan membunuh siapa
pun sebelum diajak mematuhi ajaran Allah. Barang siapa memenuhi
ajakan itu, mengakui dan meninggalkan kesesatan, lalu kembali
mengerjakan pekerjaan yang baik, harus diterima dan dibantu. Tetapi
barang siapa tetap membangkang, maka harus diperangi dan jangan
ada yang ditinggalkan. Mereka harus dihujani dan dibakar dengan
api, dibunuh; perempuan dan anak-anak ditawan, dan siapa pun
janganlah diterima kecuali ke dalam Islam. Barang siapa setuju, itulah
yang baik untuk dirinya dan barang siapa mengelak Allah tidak akan
lemah karenanya. Aku sudah memerintahkan utusanku untuk
membacakan surat ini kepada setiap kelompok dari kamu sekalian.
Dan ajakan itu ialah dengan azan."
Seruan Abu Bakar
28. Perang riddah usai dengan keberhasilan
yang gemilang.
Stabilitas Jazirah Arab bisa dipulihkan
dalam waktu kurang dari 1 tahun.
29. Memulai Penaklukkan Lebih Luas
Khalifah Abu Bakar ra memerintahkan para
panglimanya untuk terus bergerak menuju
menaklukkan Syam (menghadapi Bizantium)
dan Irak (menghadapi Persia)
30. Pasukan Khalid bin Walid, Iyadh bin
Ghunum dan Mutsanna bin Haritsah
diarahkan ke Irak.
Pasukan Yazin bin Abi Sufyan, Syurahbil
bin Hasanah, Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah
dan Amr bin al-’Ash digerakkan ke Syam
31. Beberapa Kota Jatuh ke Tangan Islam
• Semasa Abu Bakar, kaum muslimin telah
memenangkan berbagai perebutan di Irak,
seperti di Ubullah, Madzar, Walajah, Amghisyiya,
Hirah, Anbar, ‘Ainut Tamr, Dawmatul Jandal,
Hushaid, Mushayyakh, dan Firadh.
• Pada periode ini, pasukan Islam tengah
bertempur dengan Bizantium di Yarmuk. Ini
menjadi langkah pertama bagi kemenangan-
kemenangan selanjutnya di seluruh Syam.
32. Apa yg dilakukan Sang Khalifah?
• Menumpas nabi-nabi palsu, memerangi
maraknya gerakan murtad dan
pemberontakan di seluruh Jazirah Arab
• Membuka pintu bagi lajunya penaklukan-
penaklukan Islam ke berbagai negeri dan
mengislamkan penduduknya sampai hari ini.
33. Bayangkan apa jadinya :
• Jika tak pernah ada khalifah yang tegas memerangi
mereka yang tak mau membayar zakat? Bagaimana
syariah Islam bisa tegak dan disegani?
• Jika tak pernah ada khalifah yang dipatuhi perintahnya,
tak ada yang mengangkat para panglima; tak ada yang
memberangkatkan kaum muslimin untuk memerangi
kaum murtad yang mengancam keberlangsungan
Islam? Bagaimana Islam akan bisa dipertahankan
sampai hari ini?
• Jika tak pernah ada khalifah yang memberangkatkan
pasukan untuk berjihad membebaskan berbagai negeri
dari kuasa para tiran, kemudian membawa
penduduknya berbondong-bondong masuk Islam?
Bagaimana Islam akan tersebar dan meluas sampai
negeri ini?
34. Apa kita bisa membayangkan, “Bagaimana wajah sejarah Islam
jika tak pernah ada khilafah?”
Apakah Islam bisa memanjangkan kisahnya sampai hari ini?
Apakah Islam bisa melebarkan ceritanya sampai negeri ini?