"Sejarah Islam Tanpa Khilafah, apa jadinya?"
Dalam sejarah peradaban umat Islam yang panjang, kisah para khalifah dalam menegakkan, melindungi dan menyebarkan Islam selalu menjadi pusat perhatian. Riwayat pemerintahan mereka telah mendominasi ingatan kaum muslimin. Pernahkah kita berandai, “bagaimana wajah sejarah Islam jika tidak pernah ada seorang pun yang menjalankan peranannya sebagai khalifah di tengah kaum muslimin?
.
Akankah ada yang memerangi gerakan riddah dan nabi-nabi palsu di Jazirah Arab secara efektif?
Akankah ada yang "menyelamatkan" Al-Qur'an (dengan izin Allah) dari kepunahan dokumen dan kesimpang-siuran bacaan secara tepat?
Akankah ada yang memberangkatkan pasukan untuk membebaskan Syam, termasuk Baitul Maqdis, dari penguasaan Bizantium secara gemilang?
Akankah ada yang menaklukkan Irak dan Persia seraya menyudahi kekuasaan Imperium Sasanid secara mengejutkan?
Akankah ada yang membebaskan Mesir dan Afrika Utara dari penguasaan Romawi secara membanggakan?
Akankah ada yang menyebarkan Islam sampai ke "wilayah di balik sungai" (Transoxiana di Asia Tengah) hingga wilayah-wilayah di India secara mengagumkan?
Akankah ada peradaban yang diwarnai dengan penerapan hukum Islam yang mengatur manusia dalam segenap aspek kehidupan mereka secara mengikat?
Alhamdulillah, semua itu atas izin dan pertolongan Allah, terealisasi melalui adanya khilafah. Khilafah adalah bagian dari syariat Allah sebagai metode praktis yang harus ditegakkan oleh umat untuk menegakkan, menjaga dan menyebarkan Islam.
🔊 Simak kajian dari Ustadz Titok Priastomo, "Sejarah Islam tanpa Khilafah; Apa Jadinya?" dalam Obrolan Sore Seputar Islam #40 FIMMISTA Yogyakarta berikut ini:
Tidak bisa dipungkiri saat ini umat islam terdiri dari banyak golongan dan ormas. Namun apakah hal tersebut menghalangi persatuan umat Islam?
Temukan jawabannya dalam materi Islamic Unity oleh ustadz Felix Siauw berikut ini.
Dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim sesuai dengan kemampuannya. Dakwah merupakan amal mulia sebagaimana para Nabi dan Rasulpun mulia karena amal dakwah. Apa landasan dakwah bagi kita...?? Nikmati sedikit slide tentang dakwah berikut ini..!!
"Sejarah Islam Tanpa Khilafah, apa jadinya?"
Dalam sejarah peradaban umat Islam yang panjang, kisah para khalifah dalam menegakkan, melindungi dan menyebarkan Islam selalu menjadi pusat perhatian. Riwayat pemerintahan mereka telah mendominasi ingatan kaum muslimin. Pernahkah kita berandai, “bagaimana wajah sejarah Islam jika tidak pernah ada seorang pun yang menjalankan peranannya sebagai khalifah di tengah kaum muslimin?
.
Akankah ada yang memerangi gerakan riddah dan nabi-nabi palsu di Jazirah Arab secara efektif?
Akankah ada yang "menyelamatkan" Al-Qur'an (dengan izin Allah) dari kepunahan dokumen dan kesimpang-siuran bacaan secara tepat?
Akankah ada yang memberangkatkan pasukan untuk membebaskan Syam, termasuk Baitul Maqdis, dari penguasaan Bizantium secara gemilang?
Akankah ada yang menaklukkan Irak dan Persia seraya menyudahi kekuasaan Imperium Sasanid secara mengejutkan?
Akankah ada yang membebaskan Mesir dan Afrika Utara dari penguasaan Romawi secara membanggakan?
Akankah ada yang menyebarkan Islam sampai ke "wilayah di balik sungai" (Transoxiana di Asia Tengah) hingga wilayah-wilayah di India secara mengagumkan?
Akankah ada peradaban yang diwarnai dengan penerapan hukum Islam yang mengatur manusia dalam segenap aspek kehidupan mereka secara mengikat?
Alhamdulillah, semua itu atas izin dan pertolongan Allah, terealisasi melalui adanya khilafah. Khilafah adalah bagian dari syariat Allah sebagai metode praktis yang harus ditegakkan oleh umat untuk menegakkan, menjaga dan menyebarkan Islam.
🔊 Simak kajian dari Ustadz Titok Priastomo, "Sejarah Islam tanpa Khilafah; Apa Jadinya?" dalam Obrolan Sore Seputar Islam #40 FIMMISTA Yogyakarta berikut ini:
Tidak bisa dipungkiri saat ini umat islam terdiri dari banyak golongan dan ormas. Namun apakah hal tersebut menghalangi persatuan umat Islam?
Temukan jawabannya dalam materi Islamic Unity oleh ustadz Felix Siauw berikut ini.
Dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim sesuai dengan kemampuannya. Dakwah merupakan amal mulia sebagaimana para Nabi dan Rasulpun mulia karena amal dakwah. Apa landasan dakwah bagi kita...?? Nikmati sedikit slide tentang dakwah berikut ini..!!
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti TawakalAnas Wibowo
asal dari tawakkul adalah al-wukûl. Dikatakan: wakkaltu amrî ilâ fulân, artinya: aku mengembalikan urusanku—dan menyandar-kannya kepada—si fulan. Dikatakan pula: Wakkala fulân, artinya: dia mencukupkan (suatu perkara) kepada si fulan karena percaya dengan kemampuannya. (Al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Ashqalani di dalam Fath al-Bârî)
hakikat tawakal adalah benarnya penyandaran hati kepada Allah SWT dalam meraih maslahat dan menolak madarat dari urusan dunia dan akhirat; mewakilkan (menyerahkan) semua urusan kepada Allah SWT; serta perealisasian iman bahwa tidak ada yang memberi, menghalangi, memadaratkan dan memberikan manfaat kecuali Dia. (Ibn Rajab al-Hanbali di dalam Jâmi’ al-‘Ulûm wa al-Hikam)
usaha menempuh berbagai sebab atau menjalankan kaidah sababiyah merupakan bentuk ketaatan badaniah kepada Allah SWT. tawakal dengan hati kepada Allah SWT merupakan keimanan kepada Dia. menempuh sebab dan tawakal harus ada pada saat bersamaan dan saling beriringan.
menghadapi ujian dengan sabar dan tawakkal. bersabar agar mendapat kebaikan dari Allah SWT. optimis karena rahmat Allah sesungguhnya dekat (QS al-A’raf [7]: 56).
sepenuhnya bertawakal kepada Allah SWT, serta beriman dan percaya dengan janji Allah. beriman dan bertawakal kepada Allah SWT, sebagaimana firmanNya: Sesungguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal hanya kepada Tuhan mereka saja (TQS an-Nahl [16]: 99). berlindung hanya kepada Allah SWT karena Allah SWT telah berfirman (yang artinya): Jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Mahatahu (QS al-A’raf [7]: 200).
berdoa, berikhtiar, dan bertawakal. Juga dengan ketaqwaan kepada Allah SWT karena tanpa ketaqwaan tidak akan ada prestasi.
“Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.’” (TQS. at-Tawbah [9]: 51).
Betapapun beratnya jalan dakwah, bila dilalui dengan tekun, sabar dan tawakal kepada Allah SWT, serta terus terikat dengan jalan yang dicontohkan oleh Junjungan kita Muhammad saw., insya Allah dakwah itu akan membuahkan hasil. siapapun yang terjun langsung dalam dakwah akan merasakan betapa umat ini terus bergerak menuju perbaikan. Denyut nadi kerinduan umat terhadap kehidupan Islam makin nyata. Pengorbanan mereka pun kian tampak. Apalagi perkembangan umat seperti ini terjadi di seluruh Dunia Islam, bahkan di kalangan kaum Muslim di dunia Barat. Kemenangan ini semakin dekat.
Antara aqidah yang tidak bisa ditawar, Ibadah yang masih kondisional ideal atau darurat, dengan masalah Adat yang tidak termasuk ibadah, juga bukan aqidah. Bijaklah berislam!
Allah SWT menurunkan kita pada zaman yang penuh dengan kerusakan dan zaman ketika Islam hanya disisakan di pojokan masjid.
Fahamilah bahwa Allah mempunyai maksud diatas semua itu, yaitu kita mesti menjadi orang-orang yang mengambil bagian dalam perjuangan mengembalikan tegaknya aturan Islam dalam seluruh aspek kehidupan sehingga ummat manusia sekarang bisa keluar dari kegelapan menuju cahaya.
Mt albarokah 25_a_gt_2019_hidayah_kesesatan AMIR HAMZAH
HIdayah dan kesesatan, sering dipahami bahwa itu 100% hak ALlah untuk menentukan pada manusia. AKibatnya jika ada manusia sesat dianggap semata karena ia TELAH DISESATKAN ALLAH, betapa kejamnya ALLAH. Sebenarnya bagaimana pemahaman yang benar
Dibawakan pada acara Annisaa Day 8 Februari di ITB.
Untuk video yang ada di dalam slide, dapat dilihat dari youtube http://www.youtube.com/watch?v=-P4eQOLB5Ik
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti TawakalAnas Wibowo
asal dari tawakkul adalah al-wukûl. Dikatakan: wakkaltu amrî ilâ fulân, artinya: aku mengembalikan urusanku—dan menyandar-kannya kepada—si fulan. Dikatakan pula: Wakkala fulân, artinya: dia mencukupkan (suatu perkara) kepada si fulan karena percaya dengan kemampuannya. (Al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Ashqalani di dalam Fath al-Bârî)
hakikat tawakal adalah benarnya penyandaran hati kepada Allah SWT dalam meraih maslahat dan menolak madarat dari urusan dunia dan akhirat; mewakilkan (menyerahkan) semua urusan kepada Allah SWT; serta perealisasian iman bahwa tidak ada yang memberi, menghalangi, memadaratkan dan memberikan manfaat kecuali Dia. (Ibn Rajab al-Hanbali di dalam Jâmi’ al-‘Ulûm wa al-Hikam)
usaha menempuh berbagai sebab atau menjalankan kaidah sababiyah merupakan bentuk ketaatan badaniah kepada Allah SWT. tawakal dengan hati kepada Allah SWT merupakan keimanan kepada Dia. menempuh sebab dan tawakal harus ada pada saat bersamaan dan saling beriringan.
menghadapi ujian dengan sabar dan tawakkal. bersabar agar mendapat kebaikan dari Allah SWT. optimis karena rahmat Allah sesungguhnya dekat (QS al-A’raf [7]: 56).
sepenuhnya bertawakal kepada Allah SWT, serta beriman dan percaya dengan janji Allah. beriman dan bertawakal kepada Allah SWT, sebagaimana firmanNya: Sesungguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal hanya kepada Tuhan mereka saja (TQS an-Nahl [16]: 99). berlindung hanya kepada Allah SWT karena Allah SWT telah berfirman (yang artinya): Jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Mahatahu (QS al-A’raf [7]: 200).
berdoa, berikhtiar, dan bertawakal. Juga dengan ketaqwaan kepada Allah SWT karena tanpa ketaqwaan tidak akan ada prestasi.
“Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.’” (TQS. at-Tawbah [9]: 51).
Betapapun beratnya jalan dakwah, bila dilalui dengan tekun, sabar dan tawakal kepada Allah SWT, serta terus terikat dengan jalan yang dicontohkan oleh Junjungan kita Muhammad saw., insya Allah dakwah itu akan membuahkan hasil. siapapun yang terjun langsung dalam dakwah akan merasakan betapa umat ini terus bergerak menuju perbaikan. Denyut nadi kerinduan umat terhadap kehidupan Islam makin nyata. Pengorbanan mereka pun kian tampak. Apalagi perkembangan umat seperti ini terjadi di seluruh Dunia Islam, bahkan di kalangan kaum Muslim di dunia Barat. Kemenangan ini semakin dekat.
Antara aqidah yang tidak bisa ditawar, Ibadah yang masih kondisional ideal atau darurat, dengan masalah Adat yang tidak termasuk ibadah, juga bukan aqidah. Bijaklah berislam!
Allah SWT menurunkan kita pada zaman yang penuh dengan kerusakan dan zaman ketika Islam hanya disisakan di pojokan masjid.
Fahamilah bahwa Allah mempunyai maksud diatas semua itu, yaitu kita mesti menjadi orang-orang yang mengambil bagian dalam perjuangan mengembalikan tegaknya aturan Islam dalam seluruh aspek kehidupan sehingga ummat manusia sekarang bisa keluar dari kegelapan menuju cahaya.
Mt albarokah 25_a_gt_2019_hidayah_kesesatan AMIR HAMZAH
HIdayah dan kesesatan, sering dipahami bahwa itu 100% hak ALlah untuk menentukan pada manusia. AKibatnya jika ada manusia sesat dianggap semata karena ia TELAH DISESATKAN ALLAH, betapa kejamnya ALLAH. Sebenarnya bagaimana pemahaman yang benar
Dibawakan pada acara Annisaa Day 8 Februari di ITB.
Untuk video yang ada di dalam slide, dapat dilihat dari youtube http://www.youtube.com/watch?v=-P4eQOLB5Ik
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTAnas Wibowo
Banyak para muslimah yang mengunakan jilbab belum sesuai dengan kriteria-kriteria syariat. ”jilbab gaul”, ”jilbab modis”, tidak bisa disebut dengan jilbab. Jilbab yang benar akan berpengaruh kebaikan, membukanya justru membuka peluang besar jalan maksiat.
7. Sebelum datang Islam
• Romawi, Yahudi, Nasrani: Hina dan direndahkan,
pelampiasan hawa nafsu, diperlakukan seperti
binatang
• Arab Jahiliyah: Bayi perempuan dikubur hidup-hidup
• (An-Nahl :58-59 dan At-Takwir :8-9)
• Eropa : wanita dianggap setan
8. Setelah Datang Islam
• dilindungi kehormatan mereka
• memberikan hak-hak wanita secara
sempurna
• meninggikan derajat wanita
• wanita sebagai unsur yang memegang
peranan penting dalam membangun
masyarakat yang beradab.
• memiliki kedudukan dan posisi yang mulia
dan sama
10. Yang dicari…
• kepuasan pribadi
• materi dunia
• popularitas
hawa nafsu yang tak
terbelenggu.
11. • Gaya hidup, mode busana, selera dan
hal-hal yang menyangkut muslimah
berkiblat ke barat = waspada!
• Melecehkan kehormatan, kesucian dan
kewibawaannya sendiri.
• Dampak : lupa pada peranan yang
sesungguhnya
12. Ideologi gado-gado : mencampurkan yang hak dan
yang batil
Dampak:
- menghilangkan Islam dari kaum muslimin
- Golongan yang kehilangan kontrol
- Kaum muslimin menjadi mangsa yang siap diterkam
oleh siapapun juga
-Terlena oleh kelezatan duniawi
Busana buka-bukaan dan memamerkan tubuh = orang
yang memiliki rasa malu akan berpaling darinya.
13. • Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi, lakukanlah apa
yang kamu kehendaki. (HR. Bukhari)
• Sifat malu adalah sebagian dari iman.. (HR. Bukhari dan
Tirmidzi)
14. Cantik?
Kecantikan bukan terletak pada
pakaian yang dipakai tetapi ia
bergantung kepada keelokan akhlak
dan budi pekerti"
Cantik = Ketaatan pada Allah
15. Cantik Luar Cantik dalam
1. Penampilan 1. kesehatan
2. Menjaga tingkah laku 2. berilmu
3. Kebersihan
16. Perintah berhijab
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan
kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian
indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling
baik (Al A’raaf)
17. • “Wahai Nabi! Katakan pada istrimu,
anak2 perempuanmu, istri2 orang
mukmin,
Hendaklah mrk menutup jilbabnya ke
seluruh tubuh mrk”
yg demikian itu agar mereka lbh mudah
dikenal dan tidak diganggu, Allah
Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang” (Al Ahzab 59)
18. Asbabun Nuzul Al Ahzab 59
Isteri2 Rasulullah pernah keluar malam
untuk hajat buang air. kaum munafiqin
menganggu dan menyakiti. Rasul pun
menegur dan mrk menjawab: “kami
hanya mengganggu hamba sahaya”.
Turunlah ayat (surat Al Ahzab[33];59) :
perintah untuk berpakaian tertutup agar
berbeda dari hamba sahaya.
19. An nur 31
• Katakanlah kepada wanita yang
beriman: “Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah
mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa)
nampak dari padanya.
dan hendaklah mereka menutupkan
kain kudung kedadanya,
20. Dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada:
- suami / ayah
- ayah suami mereka (mertua),
- putera-putera mereka,/putera-
putera suami mereka (anak)
- Saudara-saudara laki-laki
(kakak/adik)
21. - putera2 saudara lelaki mereka, atau
putera-putera saudara perempuan
mereka(keponakan)
- wanita-wanita islam, atau budak-
budak yang mereka miliki/pelayan-
pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap
wanita)
- anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita.
22. asbabun nuzul An nur 31
• Asma’ binti Murtsid pemilik kebun
kurma, sering dikunjungi wanita-
wanita yang bermain-main di
kebunnya tanpa berkain panjang,
sehinggga kelihatan gelang-gelang
kakinya, dada dan sanggul.
• Asma, berkata “Alangkah buruknya
pemandangan ini, maka turunlah ayat
ini.
23. Hukum hijab: WAJIB sampai hari kiamat
Wanita yang tertutupi hijab : orang yang memiliki
penyakit hati tidak akan berani
Wanita pengumbar aurat : senantiasa
digoda
24. Mengapa tak juga berhijab?
• Takut jelek, takut tak dapat rezeki,
dilarang keluarga dll?
Sesungguhnya…
1. Menjaga kehormatan
2. Menjaga akhlakul karimah/memotong
niat jahat
3. Sebagai tanda wanita-wanita yang taat
pada Rabb-Nya
25. • Allah swt berfirman “Dan tidaklah pantas
bagi seorang mukmin laki-laki dan mukmin
perempuan, setelah Allah menetapkan suatu
perkara, lalu mereka mencari2 pilihan lain.
Siapa yang mendurhakai Allah dan RasulNya,
maka sungguh ia sesat dengan kesesatan
yang nyata “(Al Ahzab 36)
30. Jilbab?
selendang, atau pakaian lebar/longgar
yang dipakai wanita untuk menutupi
seluruh bagian tubuh (kepala, dada dan
bagian belakang tubuhnya)
31. dari Al-Qur’an dan Al-Hadits, wanita dapat
dikatakan berjilbab apabila
• Membungkus/menutupi seluruh tubuh
• Longgar, tidak sempit dan ketat,
• Tidak tipis/ transparan
• tidak berbau harum yang menyengat
• tidak untuk bermewah-mewah atau
memamerkan
• tidak menyerupai kaum laki-laki dan
kaum wanita kafir atau musyrikin
34. Berprestasi!
• - Memiliki buku impian/ life maping/ target
dalam hidup / hidup yang terencana
• - Mengetahui potensi diri ; minat dan bakat
• - Belajar tiada henti
• - Fokus, tidak setengah-setengah
• - Memiliki jiwa kompetitif
• - Produktif
‘What next…what next..’
35. Peranan wanita…
1. Di lingkungan keluarga
ibu (membina, mendidik putra-putri), istri, pengurus rumah tangga.
2. Di lingkungan masyarakat
pencetak dan pembentuk generasi
3. Di lingkungan negara
wanita tiang negara
Maka: “Miliki kepribadian yang kuat dan teguh”
“Membekali diri dengan nilai dan ajaran Islam”
36. Tugas wanita….
-Mendidik generasi penerus
-Menciptakan para patriot
-Menanamkan keutamaan
-Meneguhkan nilai-nilai
-Menghiasi kehidupan dengan cinta, kasih sayang dan
kedamain,
Melihat jati diri yang asli (Al Qur’an dan
Sunnah)
37. Wanita adalah…
Calon bunda!
“Seorang ibu adalah madrasah, apabila engkau
mempersiapkannya,
Berarti telah menyiapkan generasi muda yang baik
dan gagah berani.
Seorang ibu adalah guru pertama dari semua guru
pertama,
Yang pengaruhnya menyentuh seluruh jagat raya”
38. Ya Rabb…
“Cintai dia dengan rengkuhan mahabbah pada-Mu,
Lindungi dia dengan sayap-sayap akhlak sesuai syariat-Mu,
Berkahi dia dalam detik-detik nafas untuk mengharap ridho-Mu,
Biarkan ia meneguk keindahan cinta-Mu
Jadikan ia bidadari surga-Mu…”
41. you if you feel you are complete, you don’t
need to show off!
Kau cantik dengan kesederhanaanmu, dengan
akhlakmu, dengan ilmu dan…
dengan cinta pada Allah yang menggema di
dadamu….