DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Tugas2 kelompok5 rpl(b)
1. REKAYASA PERANGKAT LUNAK
SOFTWARE QUALITY ASSURANCE
Kelompok 5
NAMA ANGGOTA :
IDA BAGUS GEDE DWIPERMANA SIDHI (1404505044)
KETUT SULYA ARYA WASIKA (1404505045)
MADE APRISINTIA YUDIADEWI (1404505047)
PUTU WAHYU NOVIAN MARTIKA (1404505048)
PANDE BAGUS NARENDRA MAHAPUTRA (1404505075)
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
2. SOFTWARE QUALITY ASSURANCE (SQA)
Software Quality Assurance adalah serangkaian aktifitas yang sistematik dan
terencana dalam rangka memastikan kualitas dari software. Definisi ini
menekankan pada 3 hal yaitu:
1. Kebutuhan software adalah fondasi ukuran kualitas software, jika software
tidak sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan maka kualitas pun kurang
2. Jika menggunakan suatu standar untuk pembangunan software, software tidak
memenuhi standar tersebut maka dianggap kurang berkualitas
3. Sering kali ada kualitas yang secara langsung diutarakan (tersirat) seperti
kemudahan penggunaan dan pemeliharaan yang baik. Kualitas software
dipertanyakan jika tidak memenuhi kebutuhan ini.
Ketut Sulya Arya Wasika (1404505045)
FAKTOR KUALITAS
Correctness : besarnya program dapat memuaskan spesifikasi dan
objektivitas dari misi pelanggan
Reliability : besarnya program dapat diharapkan memenuhi fungsi-
fungsi yang dikehendaki
Efficiency : jumlah sumber-sumber dan kode yang dibutuhkan program
untuk menjalankan fungsi-fungsi
Integrity : besarnya pengontrolan pengaksesan oleh seseorang yang
tidak mempunyai otorisasi terhadap perangkat lunak atau data
Usability : effort (usaha) yang dibutuhkan untuk mempelajari,
mengoperasikan, menyiapkan input dan mengintepretasi kan output program
Maintainability : usaha yang dibutuhkan untuk menempatkan dan
menetapkan suatu kesalahan pada program
Flexibility : usaha yang dibutuhkan untuk memodifikasi program yang
dioperasikan
Testability : usaha yang dibutuhkan untuk menguji program untuk
menjamin telah dijalankannya program yang diharapkan
Portability : usaha yang dibutuhkan untuk mentransfer program dari
lingkungan sistem perangkat lunak dan atau perangkat keras ke lingkungan
lain
Reusability : besarnya program dapat digunakan oleh aplikasi lain
Interoperability : usaha yang dibutuhkan untuk memasang-kan satu sistem
dengan yang lain
Ida Bagus Gede Dwipermana Sidhi (1404505044)
3. PENGUKURAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK
Auditability : mudah untuk diperiksa mengenai konfirmansi standar
Accuracy : presisi komputasi dan pengontrolan
Communication commonality : derajat pengunaan interface, protokol dan
bandwidth yang standar
Completeness : derajat pencapaian implementasi full dari fungsi-fungsi yang
dibutuhkan
Conciseness : kepadatan program dalam lines of code
Consistency : penggunaan teknik dokumentasi dan perancangan yang
seragam
Data commonality : penggunaan struktur dan tipe data standar
Error tolerance : akibat yang timbul pada saat program menemui kesalahan
Execution efficiency : kinerja waktu eksekusi pada program
Expandability : derajat dimana perancangan terprosedur, data dan arsitektur
dapat diperluas
Generality : kelonggaran aplikasi dari komponen program
Hardware independence : derajat dimana perangkat lunak dipisahkan dari
perangkat keras atau yang mengoperasikannya
Instrumentation : derajat dimana program memonitor operasinya sendiri dan
mengindentifikasikan kesalahan-kesalahan yang timbul
Modularity : kemandirian fungsional dari komponen program
Operability : kemudahan pengoperasian program
Security : ketersediaan mekanisme yang mengontrol atau memproteksi
program dan data
Self-documentation : derajat dimana source code menyediakan dokumentasi
yang berarti
Simplicity : derajat dimana program dapat dimengerti dengan mudah
Software system independence : derajat dimana program berdiri sendiri dari
fitur bahasa pemrograman, karakteristik sistem pengoperasian dan batasan
lainnya yang tidak standar
Traceability : kemampuan untuk menelusuri representasi perancangan atau
komponen program aktual, kembali ke kebutuhan
Training : derajat dimana per. lunak dapat membantu pengguna yang baru
dalam mengaplikasikan sistem
Putu Wahyu Novian Martika (1404505048)
4. AKTIFITAS SQA
Grup SQA melakukan serangkaian aktifitas untuk membantu tim praktisi
pembangun software dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Aktifitas-aktifitas tersebut adalah :
1. Rencana SQA untuk suatu proyek. Dibuat selama merencanakan proyek dan
diperiksa oleh semua pihak. Rencana menentukan cara evaluasi, cara audit
dan review, standar yang akan digunakan, proses untuk error tracking dan
pelaporannya, dokumen yang akan dibuat grup SQA.
2. Ikut membuat gambaran software proses yang akan digunakan untuk
membangun software.
3. Review aktifitas software engineering untuk memastikan kesesuaian dengan
software proses yang ditentukan
4. Melakukan audit hasil kerja software
5. Memastikan penyimpangan yang terjadi dalam kerja software dan hasil kerja
terdokumentasi dan diatasi sesuai dengan procedure
6. Mencatat ketidak-sesuaian dan melaporkannya ke manajer senior
Pande Bagus Narendra Mahaputra (1404505075)
SOFTWARE REVIEW
Software Review adalah evaluasi elemen software untuk memeriksa/mengontrol
perbedaan dari hasil yang direncanakan sampai rekomendasi perbaikan. Terdapat
3 tipe Software Review, yaitu :
1. Walkthrough
Evaluasi pada elemen software tertentu, identifikasi kesalahan dan
memberikan solusi. Pembangun menjelaskan dan ada tanya jawab yang diatur
oleh moderator.
2. Software Inspection
Evaluasi dokumen dan program sebelum technical review atau testing.
Pemeriksaan oleh rekan dengan checklist hal-hal yang perlu verifikasi dengan
tujuan identifikasi ketidaksesuaian dengan aspek dan standar, dan mengukur
perkembangan.
3. Technical Review
Review semua bagian software untuk membuktikan kesesuaian dengan
spesifikasi, dibangun sesuai standar dan semua perubahan sudah
diterapkan/dilakukan.
Dari ketiga tipe diatas, technical review dianggap efektif dari sudut pandang
jaminan kualitas (quality assurance). Technical review dikerjakan oleh
pembangun software (para praktisi) untuk mereka sendiri. Tujuan technical
review, yaitu:
1. Menemukan error dalam function, logika, atau implementasi
2. Memastikan software memenuhi kebutuhan
5. 3. Memastikan software memenuhi standar
4. Mencapai software yang dibangun dengan cara yang seragam
5. Membuat proyek lebih mudah diatur
Sebagai tambahan, technical review juga merupakan wahana latihan dan melatih
praktisi junior untuk mengamati pendekatan yang berbeda. Beberapa batasan
technical review, yaitu:
1. 3-5 orang terlibat dalam review
2. Persiapan awal untuk masing-masing orang tidak lebih dari 2 jam
3. Durasi pertemuan review tidak lebih dari 2 jam.
Petunjuk pelaksanaan technical review:
1. Review produk, bukan review pembuat produk
2. Buat agenda rapat dan patuhi
3. Batasi debat/perbedaan pendapat
4. Jelaskan masalahnya dan batasannya
5. Mencatat
6. Batasi jumlah yang ikut rapat dan persiapan awal ditekankan
7. Niat checklist untuk tiap produk
8. Terjadwal
9. Peserta rapat perlu mendapat training teknis dan psikologi manusia
10. Review hasil review sebelumnya.
Made Aprisintia Yudiadewi (1404505047)