Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
E transport
1. PEMROGRAMAN INTERNET
(E-Transport)
OLEH KELOMPOK 6 :
PANDE BAGUS NARENDRA MAHAPUTRA (1404505075)
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
E-TRANSPORT
2. 1. Konsep E-Transport
E-Transport atau yang lebih dikenal dengan Smart Mobility dalam lingkup
Smart City adalah sebuah konsep dimana mobilitas didukung oleh moda transportasi
yang beragam, ramah lingkungan, dan sangat terintegrasi dengan ITS (Intelligent
Transport System). Smart Mobility berupaya meningkatkan kemampuan kota dalam
memberikan kesempatan akses yang seluas-luasnya pada lokal maupun internasional.
Konsep ini juga dibuat untuk pengelolaan infrastruktur kota yang dikembangkan di
masa depan, serta merupakan sebuah sistern pengelolaan terpadu dan diorientasikan
untuk menjamin keberpihakan pada kepentingan publik.
Smart Mobility merupakan bagian pada smart city yang mengkhususkan pada
transportasi dan mobilitas masyarakat. Pada smart mobility ini terdapat proses
transportasi dan mobilitas yang smart, sehingga diharapkan tercipta layanan publik
untuk transportasi dan mobilitas yang lebih baik serta menghapus permasalahan umum
di dalam transpotasi.
2. Ruang Lingkup E-Transport
Lingkup E-Transport dapat berbeda pada masing-masing negara tergantung
kepada kebijakan yang dibuat. Secara umum E-Transport mempunyai lingkup-lingkup
sebagai berikut:
a. Advanced Traveller Information System
Sistem ini secara prinsip adalah sistem informasi yang menjadi panduan
kendaraan untuk mendapatkan route jalan yang optimal. Pada pengembangan
selanjutnya sistem ini bahkan diharapkan mampu untuk membantu pengemudi
mengontrol kendaraan agar sampai ditujuan dengan aman, nyaman dan lancar.
Advanced Traveller Information System merupakan terminologi dari ITS
America, sedangkan pada ITS Japan mengembangkan jenis Advances Navigation
System. Teknologi yang digunakan adalah peta digital berbasis Geographic Information
System (GIS), yang dipasang pada on board unit di kendaraan yang mirip dengan PDA
(Personal Digital Assistant).
b. Advanced Traffic Management System
3. Advanced Traffic Managent System digunakan oleh pengelola jalan untuk
memantau lalu lintas dan memberikan informasi real time kepada pengguna jalan.
Tujuan sistem ini agar lalu lintas dapat dioptimalkan pada seluruh route alternatif yang
ada, sehingga kemacetan dapat dihindari atau dikurangi dengan memberikan saran
kepada pemakai jalan. Sistem ini juga memberikan informasi adanya hambatan atau
kecelakaan pada route yang akan ditempuh, sehingga pengemudi dapat memakai
alternatif route lain.
Input informasi di dapat dari sensor-sensor yang terpasang di ruas jalan,
misalkan: digital camera video atau cctv, traffic analyzer, traffic counter dan
sebagainya. Sedangkan untuk menyampaikan informasi kepada pemakai jalan, dapat
digunakan berbagai alternatif media, misalkan: variable message sign atau electronic
sign board, radio siaran khusus pemakai jalan dan sebagainya.
c. Incident Management System.
Incident Management System adalah sistem informasi yang digunakan untuk
berbagai kejadian darurat, misalkan kecelakaan, longsor atau bencana lainnya.
Berdasarkan hasil pemantauan sensor-sensor pada Traffic Management System,
pengelola jalan atau pihak yang berwenang dapat memperoleh informasi lebih awal.
Informasi dapat berupa besarnya kecelakaan, fatalitas kecelakaan, jumlah ambulans
yang diperlukan, tenaga medis yang harus dikirim, alat penolong yang harus
didatangkan dan sebagainya.
Informasi ini juga dapat diteruskan ke pihak-pihak lain yang terkait, misalkan
rumah sakit, pemadam kebakaran dan lainnya. Sistem ini juga dapat memberikan
informasi ke rumah sakit mana yang harus dituju agar korban kecelakaan segra sampai
dengan cepat. Selian itu kondisi korban dapat terlebih dahulu disampaikan ke rumah
sakit tersebut sebelum korban sampai di tempat.
d. Electronic Toll Collection System
Persoalan klasik pada jalan tol adalah lama waktu yang diperlukan untuk
transaksi pelanggan di gerbang tol. Electronic Toll Collection diterapkan untuk
mempersingkat waktu transaksi di gerbang tol dengan prinsip :
1) E-Payment atau Cashless Payment, yaitu pembayaran secara elektronis,
tanpa menggunakan uang tunai.
4. 2) Pemrosesan transaksi secara eletronis menggunakan jalur telekomunikasi
antar gerbang tol.
Pada beberapa negara seperti Jepang, Australia dan Amerika Serikat, proses
transaksi di gerbang tol dapat dilakukan tanpa kendaraan harus berhenti. Proses
transaksi dilakukan secara wireless antara unit elektronis yang ada di kendaraan (on
board unit) dengan computer network di jalan tol. Sedangkan sebagian negara seperti
malaysia, menggunakan metoda yang masih memerlukan kendaraan untuk berhenti
sebentar, karena pemakai jalan masih harus melakukan scanning kartu pembayaran pada
reader yang tersedia di gardu tol.
e. Assistance For Safe Driving
Assistance for Safe Driving adalah bentuk dari ITS yang sangat maju.
Kendaraan dilengkapi dengan sejumlah sensor yang dapat mengarahkan pengemudi
unuk berkendara dengan aman. Sensor tersebut dihubungkan dengan sebuah komputer
yang terpasang pada kendaraan.
Manfaat dari sensor dan komputer pada kendaraaan adalah memberitahukan
kepada pengemudi jika tanpa sengaja sang pengemudi melakukan hal-hal:
1) Jarak dengan kendaraan lain terlalu dekat.
2) Berada di lajur jalan yang salah.
3) Kecepatan terlalu tinggi.
4) Terlalu dekat dengan tepi jalan, dsb.
f. Support for Public Transportation
ITS jenis ini diterapkan pada moda transpotasi umum, misalnya: pesawat
terbang, bus, kapal laut, ferri, monorail dan kereta api. Selain diterapkan pada wahana
transportasi publik, sistem ini juga diterapkan pada pada prasarana transportasi publik
seperti: stasiun kereta api, terminal bus, shelter bus, pelabuhan dan bandara.
Tujuan penerapan ini agar pemakai transportasi umum mendapatkan informasi
dan proses transaksi yang nyaman dan cepat.
3. Contoh E-Transport
Ada beberapa contoh Smart Mobility (e-Transport) yang sudah berjalan di
beberapa negara, yaitu :
a. CamShare dan The Busway (daerah Cambridgeshire)
5. Cambridgeshire memiliki sistem transportasi yang cukup baik. Pemerintah
memberi dukungan penuh pada masyarakatnya untuk menggunakan transportasi publik
dan trasportasi yang ramah lingkungan. CamShare dan The Busway merupakan salah
satu terobosan dibidang transportasi yang sudah diterapkan di Cambridgeshire.
1) The Busway
The Busway memiliki jalur yang berbeda dengan busway pada umumnya.
The Busway memiliki jalur tersendiri yang berbentuk seperti jalur trem dan
tidak berada di jalan raya.
The Busway juga memiliki website yang informatif (www.thebusway.info).
Di website ini calon penumpang dapat mengetahui rute, jadwal
kedatangan/keberangkatan bus, serta harga tiket.
The Busway memiliki 3 rute yang menjangkau seluruh kawasan
Cambridgeshire. Halte The Busway juga mempunyai fasilitas yang mendukung
dan memberi kenyamanan bagi penumpang. Misalnya, misalnya Real-Time
Passenger Display dan mesin tiket.
2) CamShare
CamShare adalah sebuah layanan informasi transportasi di Cambridge.
Konsep dari CamShare adalah Sharing Journey. Anggota CamShare dapat
bepergian bersama dengan bersepeda ataupun menggunakan mobil bersama.
CamShare bersifat seperti jejaring sosial yang mempertemukan orang-orang
yang akan bepergian melalui rute yang sama. Website aplikasi CamShare adalah
(https://camshare.liftshare.com/).
b. Tokyo
Perusahaan mobil dari Jepang telah membangun sebuah fasilitas yang diberi
nama Smart Mobility Park yang ada di Tokyo, Jepang. Pembuatan fasilitas ini ditujukan
kepada pemilik mobil Hybrid.
6. Saat memarkir kendaraan mobil di Smart Mobility Park, konsumen dapat
melakukan pengisian atau charging tenaga mobil listriknya. Fasilitas ini tidak hanya
dapat menciptakan udara yang bersih, tetapi juga memberikan fasilitas sepeda listrik
yang dapat digunakan oleh konsumen yang telah menjadi pelanggan Smart Mobility
Park.
c. Sistem Lampu Lalu Lintas Dinamis
Dengan jumlah perjalanan dengan kendaraan yang mencapai 29 juta di tahun
2010, pergerakan kendaraan di Jakarta termasuk dalam katagori tinggi. Kondisi
pergerakan yang tinggi dan ditambah penanganan transportasi umum yang kurang tepat
menimbulkan tingkat kepadatan yang tinggi di Jakarta.
Pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk mengurangi kepadatan
lalulintas seperti misalnya penerapan kebijakan Three in One pada jalan-jalan yang
padat untuk membatasi kendaraan yang bisa melintasi jalan-jalan tersebut, park and
ride, dan pengoperasian KRL commuter Jabodetabek dan Transjakarta Busway.
Beberapa pihak juga telah membantu pemeritah dengan memasang CCTV pada
beberapa jalan dan persimpangan jalan yang dapat langsung megirimkan laporan
mengenai keadaan lalu lintas, mengindentisasi pelanggaran-pelanggaran dan
kecelakaan. Akan tetapi sampai saat ini, teknologi yang digunakan belum sejalan
dengan ide untuk membuat kota Jakarta smarter.
Smart city adalah kota yang mempunyai smart mobility. Smart mobility adalah
suatu sistem transportasi yang sangat baik yang dapat dicapai dengan dengan banyak
cara, salah satunya adalah pengaturan dengan baik lampu lalu lintas di persimpangan
jalan yang memegang peran utama dari sistem. Saat sistem kontrol lampu lalu lintas di
Indonesia ditentukan berdasarkan data lalu lintas kendaraan penuh (saturated traffic
flow data) yang didapat dari survei yang dilakukan secara manual. Data-data ini
kemudian dianalisis untuk menentukan interval dan proporsi waktu untuk lampu hijau
untuk digunakan seterusnya sampai ada data baru, yang artinya sistem kontrol lampu
lalu lintasnya tetap.
Jakarta adalah kota yang dinamis dengan keadaan lalu lintas kendaraan yang
tidak dapat diprediksi. Sistem lampu lalu lintas dengan interval waktu yang telah
ditetapkan tidak efisien untuk digunakan di Jakarta. Kota Jakarta membutuhkan sistem
lampu lalu lintas yang dinamis dengan data yang di update berdasarkan data lalu lintas
7. kendaraan pada saat itu. Seperti disinggung sebelumnya, Jakarta telah mempunyai
CCTV dibeberapa jalan-jalan utama. Idenya adalah untuk mengumpulkan real-time data
lalu lintas kendaraan dari CCTV tersebut dan memasukan data tersebut ke perangkat
lunak the Vehicle Image Recognition Technology (VIRT) yang mampu memberikan
secara real time karakteristik lalu lintas dari setiap CCTV yang terpasang yang meliputi
volume, kecepatan dan kepadatan lalu lintas. Data-data dari setiap persimpangan jalan
kemudian dikirim ke sistem pengatur utama (main control system) untuk diolah dan
mengupdate interval dan proporsi dari lampu lalu lintas secara otomatis dan dinamis di
setiap persimpangan jalan. Dengan menerapkan sistem lampu lalu lintas yang dinamis
maka akan menguragi kepadatan lalu lintas, antrian kendaraan, waktu tempuh
perjalanan berkurang, smarter mobility dan membuat pergerakan lalu lintas Jakarta
lebih smart dan dapat diandalkan.
4. Fitur-Fitur Unggulan
Terdapat beberapa fitur-fitur unggulan dari Smart Mobility yang nantinya
diharpkan dapat menunjang aktifitas manusia agar lebih efisien. Fitur-fitur tersebut
antara lain :
a. Real Time Journey Information
Layanan informasi memiliki potensi untuk meningkatkan pengalaman
wisatawan substansial:
1) Pengguna dapat memilih pilihan perjalanan berdasarkan preferensi pribadi,
seperti biaya atau kenyamanan.
2) Wisatawan dapat kembali mendapatkan kontrol atas waktu perjalanan mereka
sendiri dan membuat pilihan adaptif untuk menghindari kegagalan sistem.
3) Kepadatan dan kemacetan bisa dihindari, yang meningkatkan kenyamanan
wisatawan.
4) Wisatawan dapat menggunakan waktu perjalanan yang produktif dengan
mengakses layanan online saat mereka melakukan perjalanan.
Informasi juga membantu penyedia layanan untuk meningkatkan kesadaran
tentang berbagai mode perjalanan alternatif yang tersedia, sehingga meningkatkan
karbon yang lebih rendah dan lebih banyak pilihan aktif untuk wisatawan teliti.
8. b. Sharing Resources
Popularitas dan efektivitas berbagi sumber daya sudah sedang ditunjukkan
melalui keberhasilan saling share kepenggunaan mobil dan inisiatif berbagi sepeda
secara universal. Skema angkat berbagi peer-to-peer berdasarkan platform media sosial
menjadi lebih luas, misalnya Zimride menghubungkan driver antarkota dengan
penumpang di Amerika Serikat, dan BlaBlaCar di Eropa.
c. Pembayaran
Pembayaran dan layanan tiket pintar juga berkontribusi terhadap pengalaman
pengguna dan kenyamanan keputusan perjalanan berkelanjutan. Smart ticketing
menawarkan manfaat dalam mengurangi waktu antrian untuk wisatawan dan cara yang
lebih mudah untuk melompat dari satu modus yang lain.
Solusi cerdas yang menjadi diadopsi secara luas sebagai cara untuk membayar
untuk sistem transportasi massal multi-modal di berbagai belahan dunia. Hal ini juga
menjadi hal umum untuk memperluas penggunaan kartu pintar untuk memasukkan
pembayaran elektronik di gerai ritel, sehingga lebih embedding solusi ticketing sebagai
sistem pembayaran perkotaan yang nyaman.
5. Harapan Ideal
Harapan ideal yang diinginkan dari adanya konsep Smart City terutamanya e-
Transport (Smart Mobility) antara lain sebagai berikut :
a. Masyarakat mendapatkan informasi secara jelas mengenai arus transportasi yang
terjadi di daerahnya sehingga menghindari kemacetan dan meningkatkan
efisiensi waktu.
b. Mempermudah transaksi, misalnya dalam pembayaran jalan toll. Kendaraan
cukup melintas portal toll karena setiap kendaraan terpasang alat yang sudah
terintegrasi dengan bank dari pemilik sehingga pembayaran tidak memerlukan
waktu yang lama.
c. Meningkatkan kapasitas prasarana dan sarana transportasi publik yang nantinya
diharapkan dapat menguranggi penggunaan sarana transportasi pribadi agar
kemacetan dapat berkurang.
9. d. Mengurangi kemacetan atau antrian. Seperti yang dijelaskan pada point a, b, dan
c, point utama dari adanya E-Transport ini adalah untuk mengurangi kemacetan
dan antrian yang dapat mengurangi efisiensi waktu masyarakat.
e. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan saat masyarakat menggunakan
kendaraan di daerah yang terintegrasi E-Transport melalui informasi real time
yang dibagikan, atau melalui kendaraan publik yang aman dan nyaman.
f. Mengurangi polusi lingkungan. Dengan adanya kendaraan publik yang aman
dan nyaman, diharapkan penggunaan kendaraan pribadi dapat ditekan
penggunaannya sehingga polusi udara dapat dikurangi.
g. Mengefisiensikan pengelolaan transportasi. Dengan adanya transportasi publik
yang terintegrasi E-Transport, diharapkan masyarakat dapat beralih
menggunakan fitur tersebut, serta dengan adanya aplikasi yang mendukung E-
Transport tersebut dapat memudahkan masyarakat dalam berkendara di jalan.