1. QUALITY MANAGEMENT STANDARDS
“Software Quality Assur-
ance..”
- Daniel Galin
In This Issue
Explain benefit using
SQA Standards
Describe ISO 9000-3
process
Describe the principles
embodied in the CMM
Describe principles un-
derlying ISO/IEC 15504
Photo Caption
The Scope of Quality Manage-
ment Standards
Apa saja yang menjadi ruang linkup quality management standards? Diantaranya
adalah :
Mengaktifkan organisasi pengembangan perangkat lunak untuk menunjukkan
kemampuannya yang konsisten dan untuk memastikan bahwa perangkat
lunak yang dibangun telah sesuai dengan persyaratan kualitas yang diterima.
Melayani sebagai bagian dari basis untuk pelanggan dan supplier. Hal ini
dilihat dari audit SQMS (Supplier quality Management System)
Mendukung perusahaan pengembang pernangkat lunak untukmeningkat
kualitas manajerial mereka
Ruang lingkup standar penilian juga ditentukan oleh assessment / penilaian yang
bertujuan untuk :
Melayani pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan organisasi
Melayani sebagia bentuk peningkatan pemeliharaan proses perangkat lunak
Membantu bagian pembelian untuk melihat kemampuan supplier
Memberi arahan kepada tim penilai dengan cara menggambarkan kualifikasi
dan kurikulum pelatihan
The scope of quality management standards 1 May 2013
2. Certification according to ISO 9000-3
ISO 9000-3 memberi panduan untuk melakukan verifikasi apakah perusahaan pengembang perangkat
lunak dan pemeliharaannya sepenuhnya telah mengikuti standard yang ada. Untuk organisasi yang ingin
mendapatkan sertifikasi ISO-9000-3 wajib memiliki beberapa hal sebagai berikut :
Mengembangkan organisasi berdasarkan system SQA
Menerapkan system SQA dalam organisa
Menjalani sertifikasi audit
Proses sertifikasi bisa saja terjadi perbedaan di setiap organisasi sertifikasi. Tergantung dari karakteristik
desain dan kegiatan pengembangan dan pemeliharaan oleh lembaga sertifikasi.
Capability Maturity Models (CMM and CMMI assessment
methodology)
Carnegie Mellon University’s Software Engineering Institute (SEI) memperkenalkan CMM pada tahun
1986. Versi kedua dirilis pada tahun 1992 dengan pengembangan adanya umpan balik dari komunitas
pengembang perangkat lunak. Sedangkan versi ketiga dan dirilis ke public pada tahun 1993. Pada da-
sarnya CMM memiliki prinsip sebagai berikut :
Penerapan metode manajemen yang lebih rumit dengan melakukan pendekatan kuantitatif dengan
tujuan untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam mengontrol kualitas dan meningkatkan
produktivitas proses pengembangan perangkat lunak
Sebagai wadah untuk meningkatkan maturitas dari organiasi berdasarkan 5 tingkat maturitas
yang memungkinkan organisasi untuk mengevaluasi prestasi dan menentukan upaya diperlukan
untuk mencapai ketingkat maturitas selanjutnya
Proses area bersifat generik
CMMI (Capability Maturity Model Integration)
Pada tahun 2002, SEI memperkenalkan CMMI yang telah terintegrasi sebagai berikut :
CMMI-SE/SW mengintegrasikan system engineering dengan software engineering
CMMI-SE/SW/IPPD/SS mengintegrasikan system engineering, software engineering dan menginte-
grasikan proses/produk dan dari aspek supplier
CMMI-SE/SW/IPPD mengintegrasikan system engineering, sw engineering dan aspek suplier
ISO 9001 and
ISO 9000-3
ISO 9000-3 merupakan pedoman
yang ditawarkan organisasi
standarisasi internasional yang
menggambarkan metodologi ma-
najemen kualitas dan pemeli-
haraan secara umum pada ISO
9000 yang dikhususkan untuk
pengembangan dan pemeliharaan
perangkat lunak. Kedua ISO ini
selalu diperbaharui setiap 5-8 ta-
hun sekali dengan perlakuan yang
berbeda. ISO 9000-3 merupakan
pengembangan dari ISO 9001
yang telah direvisi selama bebera-
pa tahun
ISO 9000-3 Certification process
Bootstrap assessor accreditation process
3. THE QUALITY
STANDARDS
Photo Caption
THE CMMI Structure and Pro-
cesses Areas
Menurut CMMI model, ada 4 tingkat maturitas yang harus dicapai oleh sebuah
organiasi pengembang, yaitu :
Capability Maturity level 1 : Initial
Capability Maturity level 2 : Managed
Capability Maturity level 3 : Defined
Capability Maturity level 4 : Quantitavely managed
Capability Maturity level 5 : Organized
Sudah ada beberapa organisasi yang menerapkan model CMMI ini diantaranya
adalah Boeing Space Transportation Systems Software, Tata Consultancy Ser-
vices, Telcordia Technologies, Gartner Inc.
4. Contact Us
Give us a call for more
information about our
task and profile
Artha Patra Pradana
5209100023
Annisa Cinintya Risam
5210100082
kuali-
tasis0910@gmail.com
Visit us on the web at
mksi0910.blogspot.com
The Bootstrap Methodology
Metodologi bootstrap mengukur tingkat kematangan suatu organisasi berdasarkan
31 atribut yang dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu Proses, organiasi dan
teknologi. Metodologi ini secara rinci memfasilitasi suatu proses pengem-
bangan perangkat lunak dengan cara mengevaluasi prestasi dari pengembangna
proyek. Penilaian yang dinilai meliputi :
Evaluasi penjaminan kualitas perangkat lunak
Evaluasi tingkat pencapaian maturitas berdasarkan model CMM
Evaluasi prestasi sesuai dengan ISO 15504
ISO 9000-3 digunakan untuk mendukung persiapan sertifikasi audit
Ada 3 tingkatan apabila menjadi pengguna Bootstrap yaitu Trained assessor, as-
sessor dan lead assessor yang masing-masing memiliki perannnya masing-
masing dalam menjalankan kapabilitasnya sebagai pengguna bootstrap methodol-
ogy.
Northwind Traders
4567 Main Street
Raleigh, NC 02134-0000
PLACE
STAMP
HERE
Quality Standards