Makalah ini membahas tentang perkembangan anak pada masa remaja, mencakup pengertian masa remaja, aspek-aspek perkembangan yang meliputi fisik, intelektual, sosial, dan emosi, serta perilaku seksual dan menyimpang yang mungkin terjadi pada masa remaja."
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIALutfi Koto
A. Tahap Perkembangan Manusia
1. Periode anak
2. Periode Remaja
3. Periode Deawasa
B. Tugas Perkembangan Manusia
1. Tugas perkembangan masa kanak-kanak
a. Tugas perkembangan Masa bayi & pra sekolah
b. Tugas perkembangan anak usia sekolah
2. Tugas perkembangan masa remaja
3. Tugas perkembangan masa dewasa
a. Dewasa awal
b. Dewasa pertengahan
c. Dewasa akhir (masa tua)
C. Tugas Perkembangan dan Implementasinya dalam Pembelajaran
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIALutfi Koto
A. Tahap Perkembangan Manusia
1. Periode anak
2. Periode Remaja
3. Periode Deawasa
B. Tugas Perkembangan Manusia
1. Tugas perkembangan masa kanak-kanak
a. Tugas perkembangan Masa bayi & pra sekolah
b. Tugas perkembangan anak usia sekolah
2. Tugas perkembangan masa remaja
3. Tugas perkembangan masa dewasa
a. Dewasa awal
b. Dewasa pertengahan
c. Dewasa akhir (masa tua)
C. Tugas Perkembangan dan Implementasinya dalam Pembelajaran
PERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL DAN MASA REMAJA AKHIRKANGIRFAI
Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam serangkaian peride yang berurutan, mulai periode prenatal hingga usia lanjut. Semua individu mengikuti pola perkembangan dengan pasti dan dapat diramalkan. Setiap masa yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan dan tidak dapat diulang kembali. Hal-hal yang terjadi dimasa awal perkembangan individu akan memberikan pengaruh terhadap tahap-tahap selanjutnya. Salah satu tahap yang akan dilalui oleh individu tersebut adalah masa lanjut usia atau lansia.
Proses perkembangan manusia setelah dilahirkan secara fisiologis adalah semakin lama menjadi lebih tua. Dengan bertambahnya usia, maka jaringan-jaringan dan sel-sel menjadi tua, sebagian regenerasi dan sebagian yang lain akan mati, dan pada usia lanjut ini akan menghadapi berbagai pwrsoalan, persoalan pertama adalah penurunan kemampuan fisik sehingga kekuatan fisik berkurang, aktivitas menurun, sering mengalami gangguan kesehatan yang menyebankan mereka kehilangan semangat. Pengaruh dari semua itu mereka yang berada dalam usia kanjut merasa bahwa dirinya sudah tidak berharga lagi atau kurang dihargai.
Dalam makalah ini ada dijelaskan mengenai masa atau fase remaja awal (pubertas) sampai remaja akhir atau menginjak dewasa akan dijelaskan meliputi fase-fase remaja, faktor lingkungan yang memengaruhi pubertas, perkembangan fisik, sosial, bahasa, dan seksual masa puber, perkembangan remaja yang sekolah dan bekerja, kedewasaan keadaan mondig dan emansipasi remaja, hubungan remaja dan pekerjaan, remaja dan masyarakat, dan tugas-tugas remaja.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Tugas2
1. TUGAS
MAKALAH PERKEMBANGAN ANAK
PADA MASA REMAJA
OLEH
NAMA
NIM
TINGKAT
: SYAHRUL
: 12.12.989
: IIA
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
2014
2. KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum wr-wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karna atas berkah rahmat dan
karunianyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Askep ini tepat pada waktunya.
Berkat bantuan dari teman-teman pula sehingga kami sangat termotivasi sekali dalam
mengerjakan tugas kami ini, tak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada bapak dosen
kami, yang telah memberi kami tugas, karena dengan adanya tugas ini, sehinnga kami bisa
menambah wawasan pengetahuaan.
Semoga saja makalah yang kami buat tentang mata kuliah KEPERAWATAN ANAK
yang berjudul ”PERKEMBANGAN ANAK PADA MASA REMAJA” bisa bermanfaat bagi
teman-teman dan mempermudah proses perkuliuahan.
Penyusun
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG..............................................................................
B.
RUMUSAN MASALAH.........................................................................
C.
TUJUAN.................................................................................................
BAB 2. PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN.......................................................................................
B.
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN REMAJA.....................................
C.
PERILAKU SEKSUAL REMAJA...........................................................
D.
PERILAKU MENYIMPANG PADA MASA REMAJA.......................
BAB 3. PENUTUP
A.
KESIMPULAN......................................................................................
B.
SARAN...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
4. BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
pematangan. Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan
tubuh, organ-organ dan sistem yang berkembang sedemikian rupa per- kembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Aspek– aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral
dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan
setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan untuk
beradaptasi secara berhasil dengan situas baru atau lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap
individu selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya.
Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu.
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas merupakan
kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral.
Agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh individu.
Dalam makalah ini penulis membatasi penulisan makalah pada perkembangan anak
khususnya siswa fase remaja . Karena Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang
penting dalam siklus perkembangan individu, dan merupakan masa transisi yang dapat
diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat.
Masa remaja adalah suatu periode peralihan diri dari masa kanak-kanak kepada masa dewasa.
Masa remaja juga sebagai usia bermasalah. Akhirnya para remaja mengalami kesualitan
dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Kesulitan-keuslitan yang dihadapi remaja menurut
Rumke bersumber dari 3 masalah
1.
Masalah individuasi : kesulitan daalam mewujudkan dirinya sebagai seorang yang
dewasa.
2.
Regulasi : ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan perubahan dibidang fisik dan
seksualnya
3.
Masalah Integrasi : kesulitan menyesuaikan sikap dan perilakunya dilingkungannya /
mencari identitas dirinya
5. B.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas, maka kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1.
Apa pengertian Masa Remaja ?
2.
Aspek-aspek apa saja yang mempengaruhi perkembangan remaja ?
3.
Apa perilaku seksual remaja ?
4.
Perilaku-perilaku menyimpang apa saja yang dapat terjadi pada masa remaja?
C.
TUJUAN PENULISAN MAKALAH
1.
Dapat mengetahui pengertian masa remaja
2.
Dapat mengetahui aspek-aspek perkembangan remaja
3.
Dapat mengetahui perilaku seksual remaja
4.
Dapat mengetahui perilaku menyimpang pada masa remaja
6. BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN MASA REMAJA
Masa remaja atau yang sering dikenal dengan istilah “Adolesense” yang berarti “tumbuh”
atau tumbuh menjadi dewasa. Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu
berinteraksi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat
orang-orang yang lebih tua melainkan berada ditingkat yang sama, sekurang-kurangnya
dalam masalah hak. Integritas dalam masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek afaktif,
kurang lebih berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan intelektual yang
mencolok. Transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkan
untuk mencapai integritas dalam hubungan social orang dewasa, yang kenyataannya
merupakan cirri khas yang umum dari periode perkembangan ini.
Menurut hukum di Amerika Serikat ini, individu dianggap telah dewasa apabila telah
mencapai usia 18 tahun, bukan 21 tahun seperti sebelumnya. Perpanjangan masa remaja,
setelah individu matang secara seksual dan sebelum diberi hak serta tanggung jawab orang
tua dewasa mengakibatkan kesenjangan antara apa yang secara popular dianggap budaya
remaja dan budaya dewasa. Budaya kawula muda menekankan kesegaran dan kelengahan
terhadap tanggung jawab dewasa. Budaya ini memiliki hirarki sosialnya sendiri,
keyakinannya sendiri, gaya penampialannya sendiri, nilai-nilai dan norma perilakunya
sendiri.
B.
ASPEK-ASPEK PRKEMBANGAN REMAJA
Semua individu khususnya remaja akan mengalami perkembangan baik fisik maupun psikis
yang meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama.
1.
PERKEMBANGAN FISIK
Dalam perkembangan remaja, perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik. Tubuh
berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai dengan
berkembangnya kapasitas reproduktif. Dalam perkembangan seksualitas remaja, ditandai
dengan ciri-ciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder.
Hormon – Hormon Seksual
1)
Dalam perkembangan hormon - hormon seksual remaja, ditandai dengan cirri-ciri yaitu cirriciri seks rpimer dan sekunder.
a)
Ciri-Ciri Seks Primer
Pada masa remaja primer ditandai dengan sangat cepatnya pertumbuhan testis yaitu pada
tahun pertama dan kedua. Kemudian tumbuh secara lebih lambat, dan mencpai ukuran
7. matangnya pada usia 20 tahun. Lalu penis luai bertambah panjang, pembuluh mani dan
kelenjar prostate semakin membesar. Matangnya organ-organ seks tersebut memungkinkan
remaja pria (sekitar 14-15 tahun) mengalami “mimpi basah”.
Pada remaja wanita, kematangan orga-organ seksnya ditandai dengan tumbuhnya rahim
vagina dan ovarium secara cepat pada masa sekitar 11-15 tahun untuk pertama kalinya
mengalami “menarche” (menstruaasi pertama). Menstruasi awal sering disetai dengan sakit
kepala, sakit punggung dan kadang-kadang kejang serta merasa lelah, depresi dan mudah
tersinggung.
b)
Ciri-Ciri Seks Sekunder
Pada remaja ditandai dengan tumbuhnya rambut pubik/bulu kopak disekitar kemaluan dan
ketiak, terjadi prubahan suara, tumbuh kumis dan tumbuh gondok laki / jakun. Sedangakan
pada wanita ditandai dengan tumbuh rambut pubik/ bulu kapok disekitar kemaluan dan
ketiak, bertambah besar buah dada danbertambah besarnya pinggul
2)
Pubertas.
a)
perubahan eksternal
Perempuan
Laki-laki
Usia 17 dan 18 tahun Rata-rata anak laki-laki setahun
Tinggi
mencapai
tinggi
yang sesudahnya.
matang.
Peruahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan
Berat
perubahan tinggi
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan
proporsi
b)
tubuh tubuh yang baik.
perubahan internal
Ø Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah besar,
hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
Ø Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia 17-18 tahun beratnya 12 kali berat pada
waktu lahir.
Ø Sistem Pernapasan
8. Kapasitas paru-paru remaja perempuan hamper matang pada usia 17 tahun, remaja laki-laki
mencapai tingkat kematnagn beberapa tahun kemudian .
Ø Jaringan Tubuh
Perkemngan kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun Jaringan. Selain tulang
terusberkembang sampai tulang mencapai umuran matang, khususnya bagi perkembangan
jaringan otot.
2.
1)
PERKEMBANGAN PSIKIS
Aspek Intektual
Perkembangan intelektual (kognitif) pada remaja bermula pada umur 11 atau 12 tahun.
Remaja tidak lagi terikat pada realitas fisik yang konkrit, remaja mulai mampu berhadapan
dengan aspek-aspek yang hipotesis dan abstrak dari realitas. Bagaimana dunia ini tersusun
tidak lagi dilihat sebagai satu-satunya alternatif yang mungkin terjadi, misalnya aturan-aturan
dari orang tua, status remaja dalam kelompok sebayanya dan aturan-aturan yang diberlakukan
padanya tidak lagi dipandang sebagai hal-hal yang mungkin berubah. Kemampuankemampuan berpikir yang baru ini memungkinkan individu untuk berpikir secara abstrak,
hipotesis dan kontrafaktual, yang nantinya akan memberikan peluang pada individu untuk
mengimajinasikan kemungkinan lain untuk segala hal.
2)
Aspek Sosial
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial atau proses
belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi.
Meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. Aspek
ini meliputi kepercayaan akan diri sendiri, berpandangan objektif, keberanian menghadapi
orang lain, dan lain-lain.
Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang kemampuan untuk memahami orang
lain sebagai individu yang unik. Baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai atau
perasaan sehingga mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan
sebaya atau lingkungan masyarakat baik melalui persahabatan atau percintaan. Pada masa ini
berkembangan sikap cenderung menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan,
kegemaran, keinginan orang lain. Ada lingkungan sosial remaja (teman sebaya) yang
menampilkan sikap dan perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan misalnya: taat
beribadah, berbudi pekerti luhur, dan lain-lain. Tapi ada juga beberapa remaja yang
terpengaruh perilaku tidak bertanggung jawab teman sebayanya, seperti : mencuri, free sex,
narkotik, miras, dan lain-lain. Remaja diharapkan memiliki penyesuaian sosial yang tepat
dalam arti kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi dan relasi
baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Berikut ini ciri-ciri penyesuaian sosial remaja, diantaranya :
9. Ø Di Lingkungan Keluarga
1)
Menjalin hubungan yang baik dengan orang tua dan saudaranya
2)
Menerima otoritas orang tua (menaati peraturan orang tua)
3)
Menerima tanggung jawab dan batasan (norma) keluarga
4)
Berusaha membantu anggaran kalau sebagai individu atau kelompok
Ø Di Lingkungan Sekolah
1)
Bersikap respek dan mentaati peraturan
2)
Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sekolah
3)
Menjalin persahabatan dengan teman sebaya
4)
Hormat kepada guru, pemimpin sekolah atau staf lain
5)
Berprestasi di sekolah
Ø Di Lingkungan Masyarakat
1)
Respek terhadap hak-hak orang lain
2)
Menjalin dan memelihara hubungan dengan teman sebaya atau orang lain
3)
Bersikap simpati dan menghormati terhadap kesejahteraan orang lain
4)
Respek terhadap hukum, tradisi dan kebijakan-kebijakan masyarakat.
3)
Aspek Emosi (Afektif)
Perkembangan aspek emosi berjalan konstan, kecuali pada masa remaja awal (13-14 tahun)
dan remaja tengah (15-16 tahun) pada masa remaja awal ditandai oleh rasa optimisme dan
keceriaan dalam hidupnya, diselingi rasa bingung menghadapi perubahan-perubahan yang
terjadi dalam dirinya. Pada masa remaja tengah rasa senang datang silih berganti dengan rasa
duka, kegembiraan berganti dengan kesedihan, rasa akrab bertukar dengan kerenggangan dan
permusuhan. Gejolak ini berakhir pada masa remaja akhir (18– 21 tahun).
Pada masa remaja tengah anak terombang-ambing dalam sikap mendua (ambivalensi) maka
pada masa remaja akhir anak telah memiliki pendirian, sikap yang relatif mapan. Mencapai
kematangan emosial merupakan tugas yang sulit bagi remaja. Proses pencapaiannya sangat
dipengaruhi oleh kondisi sosio-emosional lingkungannya, terutama lingkungan-lingkungan
keluarga dan teman sebaya. Apabila lingkungan tersebut kondusif maka akan cenderung
dapat mencapai kematangan emosional yang baik, seperti adolesensi emosi (cinta, kasih,
simpati, senang menolong orang lain, hormat dan menghargai orang lain, ramah)
mengendalikan emosi (tidak mudah tersinggung, tidak agresif, optimis dan dapat menghadapi
situasi frustasi secara wajar). Tapi sebaliknya, jika seorang remaja kurang perhatian dan kasih
sayang dari orang tua atau pengakuan dari teman sebaya, maka cenderung mengalami
perasaan tertekan atau ketidaknyamanan emosional, sehingga remaja bisa berealisi agresif
(melawan, keras kepala, bertengkar, berkelahi, senang mengganggu) dan melarikan diri dari
kenyataan (melamun, pendiam, senang menyendiri, meminum miras dan narkoba).
4)
Aspek Bahasa
10. Perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi baik
alat komunikasi lisan, tulisan, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Bahasa remaja
adalah bahasa yang telah berkembang, baik di lingkungan keluarga, masyarakat dan
khususnya lingkungan teman sebaya sedikit banyak lebih membentuk pola perkembangan
bahasa remaja. Pola bahasa remaja lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di
dalam kelompok sebaya.
Pada umumnya remaja akhir lebih memantapkan diri pada bahasa asing tertentu, menggemari
literatur yang mengandung nilai-nilai filosofis, etnis dan religius. Penggunaan bahasa oleh
remaja lebih sempurna serta perbendaharaan kata lebih banyak. Kemampuan menggunakan
bahasa ilmiah mulai tumbuh dan mampu diajak berdialog seperti ilmuwan.
5)
Aspek Moral
Perkembangan moral pada remaja menurut teori Kohlberg menempati tingkat III: pasca
konvensional stadium 5, merupakan tahap orientasi terhadap perjanjian antara remaja dengan
lingkungan sosial. Ada hubungan timbal balik antara dirinya dengan lingkungan sosial dan
masyarakat. Pada tahap ini remaja lebih mengenal tentang nilai-nilai moral, kejujuran,
keadilan kesopanan dan kedisiplinan. Oleh karena itu moral remaja harus sesuai dengan
tuntutan norma-norma sosial.
Selain itu peranan orang tua sangat penting. Dalam membantu moral remaja, orang tua harus
konsisten dalam mendidik anaknya, bersikap terbuka serta dialogis, tidak otoriter atau
memaksakan kehendak.
6)
Aspek Agama
Pemahaman remaja dalam beragama sudah semakin matang, kemampuan berfikir abstrak
memungkinkan remaja untuk dapat mentransformasikan keyakinan beragama serta
mengapresiasikan kualitas keabstrakan Tuhan.
C.
PERILAKU SEKSUAL REMAJA
1)
Faktor-faktor penyebab seksualitas Pada Remaja
Salah satu fenomena kehidupan remaja yang sangat menonjol adalah terjadinya peningkatan
minat dan motivasi terhadap seksualitas.
Penelitian – penelitian secara biologis-phisiologis membuktikan bahwa pertumbuhan
kelenjar-kelenjar seks seseorang telah sampai pada taraf matang dalam usia – usia awal
remaja akhir, bahkan ada juga remaja yang mengalaminya dala 1-2 tahun sebelum akhir
remaja awal. Proses produksi kelnjar-kelenjar seks (gonads) akan tetap aktif dalam masa
remaja akhir ini bahkan sampai masa dewasa dan masa tua. Bagi wanita, akan berakhir
produksihormon tersebut pada saat mengalami “menopause” (berhenti menstruasi).
Gonads bukan saja berpengaruh pada penyempurnaan tubuh (khusus yang berhubungan
dengan cirri-ciri seks sekunder), melainkan juga berpengaruh jauh pada kehidupan-kehidupan
11. psikis, moral, dan social remaja. Kehidupan psikis yang mendapat pengaruh kuat adalah
minat remaja terhadap lawan jenis kelamin.
Adapun kematangan seksual sudah mulai sekitar umur 12 tahun sampai 18 tahun, akan
tetapi tidak sema pada semua orang karena beberapa sebab, antarta lain karena konstitusi
jasmaniah dan rohaniah dari ras (suku bangsa) adanya perbedaan iklim, cara hidup yang
berbeda, milliu yang mempengaruhi.
Terjadinya peningkatan perhatian remaja terhadap kehidupan sexual ini sangat
dipengaruhi oleh faktor perubahan-perubahan fisik selama pubertas. Terutama kematangan
organ-organ seksual dan perubahan-perubahan hormonal, mengakibatkan munculnya
dorongan-dorongan seksual dalam diri remaja. Dorongan seksual remaja ini sangat tinggi,
bahkan lebih tinggi dari dorongan seksual orang dewasa. Sebagai anak muda yang belum
memiliki pengalaman tentang seksual, tidak jarang dorongan-dorongan seksual ini
menimbulkan ketegangan fisik dan psikis. Kelainan dan Gangguan Seksual
Untuk melepaskan diri dari ketegangan seksual, remaja mencoba mengekspresikan
dorongan seksualnya dalam berbagai bentuk tingkah laku seksual, mulai dari melakukan
aktivitas berpacaran (dating), berkencan, bercumbu, sampai dengan melakukan kontak
seksual. Dari sekian banyak bentuk tingkah laku seksual yang diekspresikan remaja, slah
satunya yang paling umum dilakukan adalah masturbasi. Dalam suatu investigasi yang
dilakukan Haas, 1979 (dalam Santrock, 1998), ditemukan bahwa masturbasi sudah
merupakan aktivitas seksual yang lumrah dikalangan remaja. Lebih dari satu per tiga remaja
laki-laki dan satu setengah remaja perempuan melakukan masturbasi satu kali seminggu atau
lebih. Penelitian Jones dan Barlow, 1990 (dalam Dacey & Kenny, 1997), juga menyatakan
bahwa frekuensi masturbasi remaja pria lebih sering dari remaja perempuan, sebagaimana
terlihat dalam tabel berikut.
Frekuensi Masturbasi
Laki-laki (%)
Perempuan (%)
0
0
Dua kali seminggu
26,5
4,3
Satu kali seminggu
18,4
10,6
Satu kali dua minggu
14,3
4,3
Satu kali sebulan
12,2
8,5
Lebih satu kali sebulan
12,2
25,5
Tidak pernah
16,3
46,8
Frekuensi
Setiap hari
SUMBER : diadaptasi dari Dacey & Kenny (1997)
Kebanyakan ahli psikologis di Barat (misalnya Kinsey et.al, 1953; McCary, 1978)
memandang masturbasi sebagai suatu bentuk ekspresi seksual remaja yang normal.
Sebabtidak ada fakta yang menegaskan bahwa masturbasi merupakan aktivitas yang
berbahaya. Kebanyakan dokter jiwa juga memperkirakan bahwa tidak ada bahaya intrinsic
12. dalam masturbasi dan mempercayainya sebagai suatu yang normal, cara sehat bagi remaja
untuk menyalurkan dorongan seksual mereka. Meskipun demikian, beberapa remaja yang
melakukan masturbasi mempunyai perasaan malu, bersalah, dan perasaan takut kalau mereka
berkembang menjadi sindrom masturbasi yang berlebihan. Dalam hal ini, masturbasi tetap
dilakukan, sekalipun anak merasa sangat menyesal. Perasaan ini diperkuat oleh rasa keseian
dan fantasi, yang pada gilirannya menyebabkan terjadinya depresi (Dacey & Kenny, 1997).
Pendidikan Seks
Pelajaran pendidikan seks di SMP dan SMA penting untuk memupuk konsep mengenai
peran pria dan wanita yang tradisional. Pelajaran ini menekankan bahwa peran feminine
berorientasi pada keluarga dan bahwa wanita lebih memperoleh kepuasan sebagai istri, ibu
dan pengatur rumah tangga dari pada keberhasilan dalam dunia pengusaha atau dunia
professional. Menurut Deutsch dan Gilbert, banyak remaja sebagai akibat dari teman – teman
sebaya, tertarik dengan lawan jenis ditarik kearah yang berlawanan, yakni situasi
mematangkan konflik.
D.
PERILAKU MENYIMPANG PADA MASA REMAJA.
Ada sejumlah perubahan pandangan dunia luar yang dapat menyebabkan konflik-konflik /
penyimpangan dalam diri remaja, yaitu sebagai berikut. Sikap dunia luar terhadap remaja
sering tidak konsiten. Kadang-kadang mereka dianggap sudah dewasa, tetapi mereke tidak
mendapat kebebasan penuh atau peran yang wajar sebagaimana orang dewasa. Seringkali
mereka masih dianggap anak kecil sehingga menimbulkan kejengkelan pada diri remaja
kejengkelan yang mendalam dapat berubah menjadi tingkah laku emosional.
1.
Dunia luar atau masyarakat masih menerapkan nilai-nilai yang berbeda untuk remaja
laki-laki dan perempuan. Kalu remaja laki-laki memilih banyak teman perempuan, mereka
mendapat prediakt popular dan mendatangkan kebanggaan. Sebaliknya, apabila remaja putrid
mempunyai banyak teman laki-laki sering dianggap tidak baik atau bahkan mendapat
predikat yang kurang baik. Penerapan nilai yang berbeda semacam ini jika tidak disertai
dengan pemberian pengertian secara bijaksana dapat menyebabkan remaja bertingkah laku
emosional.
2.
Seringkali kekosongan remaja dimanfaatkan oleh pihak luar yang tidak bertanggung
jawab, yaitu dengan cara melibatkna remaja tersebut kedalam kegiatan-kegiatan yang
merusak dirinya dan melanggar nilai-nilai moral. Misalnya, penyalahgunaan obat terlarang,
minum minuman keras, serta tindak criminal dan kekerasan. Perlakuan dunia luar semacam
ini akan sangat merugikan perkembangan emosional remaja.
Ada beberapa bentuk berprilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja, diantaranya
1.
Pesta malam yang menimbulkan sisi negative remaja
2.
minum- minuman keras
13. 3.
obat-obat terlarang, banyak remaja yang mencoba obat-obatan terlarang karena
“HARUS DICOBA”, meskipun beberapa saat kemudian menjadi kecanduan.
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Ø Masa remaja adalah suatu periode peralihan diri dari masa kanak-kanak kepada masa
dewasa.
Ø Semua individu khususnya remaja akan mengalami perkembangan baik fisik maupun
psikis yang meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama.
Ø Terjadinya peningkatan perhatian remaja terhadap kehidupan sexual ini sangat
dipengaruhi oleh faktor perubahan-perubahan fisik selama pubertas. Terutama kematangan
organ-organ seksual dan perubahan-perubahan hormonal, mengakibatkan munculnya
dorongan-dorongan seksual dalam diri remaja.
Ø Ada beberapa bentuk berprilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja, diantaranya
·
·
minum- minuman keras
·
2.
Pesta malam yang menimbulkan sisi negative remaja
obat-obat terlarang,
SARAN
Dalam perkembangan remaja merupakan salah satu perjalanan yang bisa mempengaruhi
dalam kehidupannya, oleh sebab itu butuh arahan serta didikan agar bisa melewati masamasa transisi itu dengan baik dalam fisik maupun psikis sehingga bisa mengatasi dan
mengaplikasikan perubahan-perubahan itu dalam kehidupan sehari-hari.
14. DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2005. Psikologi Remaja.Bandung : Bumi Aksara.
Daulay, Agus Salim 2010. Diktat Psikologi Perkembangan. Padangsidimpuan:
STAIN
Padangsidimpaun.
http://yusrin-orbyt.blogspot.com/2012/12/makalah-perkembangan-masa-remaja.html