Tiga fase perkembangan masa pubertas dan remaja yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah pra-puber, puber, dan pasca-puber. Dokumen tersebut juga menjelaskan tiga fase perkembangan remaja yaitu pra-remaja, remaja awal, dan remaja lanjut. Lingkungan keluarga dan sekolah dijelaskan sebagai faktor lingkungan penting yang mempengaruhi perkembangan remaja.
kehidupan
kehidupan lebih berorientasi pada kemajuan teknologi dan mengkesampingkan aspek manusiawi
Layanan bimbingan konseling dituntut untuk mampu merangkul dan memfasilitasi penyelesaian masalah yang dialami oleh inidividu, termasuk permasalahan sosial budaya yang muncul sebagai akibat dari modernisasi.
Konsekuensi dari suatu perubahan tatanan kehidupan dan tatanan teknologi adalah munculnya berbagai masalah sebagaimana dikemukakan oleh Rusdi Muslim (Syamsu Yusuf, 2008: 118)
Perkembangan dan Kematangan Karier Anak-AnakIlma_tyana
Perkembangan dan Kematangan Karier Anak-Anak
Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar
Anak usia sekolah dasar atau sering di sebut late childhood berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba saatnya anak menjadi matang secara seksual (Hurlock,1993:146)
Pertumbuhan dan perkembangan aspek psikofisik anak berjalan relatif lebih tenang,perlahan – lahan dan seimbang. Aspek psikofisik yang di maksud meliputi : perkembangan fisik, intelegensi,emosi,bahasa,sosial,moral dan religi.
Perkembangan fisik
Kuhlen dan thomson (yusuf, 2002: 101) menjelaskan perkembangan fisik individu meliputi empat aspek yaitu:
Sistem syaraf, yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
Otot – otot,yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik.
kehidupan
kehidupan lebih berorientasi pada kemajuan teknologi dan mengkesampingkan aspek manusiawi
Layanan bimbingan konseling dituntut untuk mampu merangkul dan memfasilitasi penyelesaian masalah yang dialami oleh inidividu, termasuk permasalahan sosial budaya yang muncul sebagai akibat dari modernisasi.
Konsekuensi dari suatu perubahan tatanan kehidupan dan tatanan teknologi adalah munculnya berbagai masalah sebagaimana dikemukakan oleh Rusdi Muslim (Syamsu Yusuf, 2008: 118)
Perkembangan dan Kematangan Karier Anak-AnakIlma_tyana
Perkembangan dan Kematangan Karier Anak-Anak
Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar
Anak usia sekolah dasar atau sering di sebut late childhood berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba saatnya anak menjadi matang secara seksual (Hurlock,1993:146)
Pertumbuhan dan perkembangan aspek psikofisik anak berjalan relatif lebih tenang,perlahan – lahan dan seimbang. Aspek psikofisik yang di maksud meliputi : perkembangan fisik, intelegensi,emosi,bahasa,sosial,moral dan religi.
Perkembangan fisik
Kuhlen dan thomson (yusuf, 2002: 101) menjelaskan perkembangan fisik individu meliputi empat aspek yaitu:
Sistem syaraf, yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
Otot – otot,yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik.
Revisi makalah Psikologi Perkembangan dengan tema "Periode Perkembangan Masa Remaja Awal" kelas PAI II Siang
diupload oleh:
1. Nurul Awwalina
2. Ahmad Mubarok P.
3. Khoirul Anam
4. Wahyu Hidayat
PERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL DAN MASA REMAJA AKHIRKANGIRFAI
Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam serangkaian peride yang berurutan, mulai periode prenatal hingga usia lanjut. Semua individu mengikuti pola perkembangan dengan pasti dan dapat diramalkan. Setiap masa yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan dan tidak dapat diulang kembali. Hal-hal yang terjadi dimasa awal perkembangan individu akan memberikan pengaruh terhadap tahap-tahap selanjutnya. Salah satu tahap yang akan dilalui oleh individu tersebut adalah masa lanjut usia atau lansia.
Proses perkembangan manusia setelah dilahirkan secara fisiologis adalah semakin lama menjadi lebih tua. Dengan bertambahnya usia, maka jaringan-jaringan dan sel-sel menjadi tua, sebagian regenerasi dan sebagian yang lain akan mati, dan pada usia lanjut ini akan menghadapi berbagai pwrsoalan, persoalan pertama adalah penurunan kemampuan fisik sehingga kekuatan fisik berkurang, aktivitas menurun, sering mengalami gangguan kesehatan yang menyebankan mereka kehilangan semangat. Pengaruh dari semua itu mereka yang berada dalam usia kanjut merasa bahwa dirinya sudah tidak berharga lagi atau kurang dihargai.
Dalam makalah ini ada dijelaskan mengenai masa atau fase remaja awal (pubertas) sampai remaja akhir atau menginjak dewasa akan dijelaskan meliputi fase-fase remaja, faktor lingkungan yang memengaruhi pubertas, perkembangan fisik, sosial, bahasa, dan seksual masa puber, perkembangan remaja yang sekolah dan bekerja, kedewasaan keadaan mondig dan emansipasi remaja, hubungan remaja dan pekerjaan, remaja dan masyarakat, dan tugas-tugas remaja.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Salah Satu Mata Kuliah:
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Tema
PERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL ( PUBERTAS) DAN REMAJA
AKHIR (MENUJU DEWASA)
Dosen Pengampu: Prawidya Lestari, M.Pd.I
NAMA : ZAHARA NAWZAH AMELIA
NIM : 2086208030
PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDATUL ULAMA
PURWOREJO
TAHUN AKADEMIK 2021
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah tahap perkembangan yang bersifat dinamis dalam
kehidupan individunya. Masa ini merupakan transisi dari masa anak- anak menuju
dewasa yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental dan emosional. Pada
masa perkembangan ini untuk mencari jati dirinya agar tidak ketergantungan
dengan orang tua dan menuju individu yang mandiri. Proses pemantapan atau
mencari jati diri ini tidak selalu mulus akan tetapi ada yang bergejolak. Oleh karena
itu masa perkembangan ini berpengaruh terhadap lingkungan.
Perkembangan masa remaja awal merupakan masa dimana dalam masa
pubertas. Awal masa pubertas untuk pada anak perempuan adalah 8 – 13 tahun dan
9 – 14 tahun pada anak laki laki. Gejala masa pubertas ini ditandai dengan
menstruasi awal yang dialami oleh perempuan sedangkan pada anak laki – laki
apabila pertumbuhan tinggi badan terjadi dengan cepat dan juga mengalami mimpi
basah.
Masa remaja dimulai pada saat remaja secara seksual menjadi matang dan
berakhir pada masa individu mencapai usia matang secara secara hukum. Masa
remaja adalah waktu meningkatnya perbedaan diantara anak muda mayoritas
mengarah untuk mengisi masa dewasa dan menjadikan produktif yang akan
berhadapan dengan masalah besar yang ada disekitarnya.
B. Rumusan Masalah
1. fase – fase dalam perkembangan masa pubertas dan adolesensi ( remaja ) ?
jelaskan.
2. Faktor lingkungan apa yang mempengarungi dalam masa pubertas dan
remaja? Jelaskan.
3. 3
3. Bagaimana perkembangan fisik, soaial, bahasa, dan seksual dalam masa
pebertas ?
4. Bagaimana perkembangan minat remaja yang sekolah dan remaja yang
bekerja?
5. Perubahan kedewasaan, keadaan mondig dan emansipasi remaja ?
6. Bagaimana hubungan remaja dan pekerjaan, remaja dan masyarakat?
7. perkembangan moralitas, sikap pendirian, dan pandangan
hidup ?
8. tugas tugas seperti apa dalam perkembangan masa remaja?
9. Strategi guru dalam pembelajaran anak SMA, SMK, MA?
4. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fase – Fase Dalam Perkembangan Masa Pubertas dan Adolesensi (
Remaja )
Masa pubertas adalah masa dimana suatu tahab perkembangan seorang anak
menjadi dewasa . Pada perempuan, pubertas dialami sekitar usia 9 – 14 sedangkan
laki – laki sekisar usia 12 – 16 tahun. Setiap orang akan mengalami masa pubertas
ini dimana ada perkembangan dan perubahan dalam tubuhnya, baik remaja
perempuan maupun laki laki. Perubahan masa puber pada perempuan dan laki –
laki berbeda, jika perempuan memasuki masa puber akan mengalami menstruasi
sedangkan laki laki akan ditandai dengan mimpi basah, hal tersebut salah satu tanda
masa pubertas.
Remaja adalah masa peralihan manusia dari anak anak menuju dewasa.
Remaja tidak dikatan anak tidan juga dikatakan dewasa, karena masa remaja ada
di tengah – tengah masa pubertas dan dewasa. Masa remaja ini dialami sekitar usia
1o – 19 tahun. Pertumbuhan masa remaja dibagi tiga tahap, yaitu remaja awal
dialami usia sekitar 11- 14 tahun, remaja madya atau pertengahan pada usia kurang
lebih 14 – 17 tahun, sedangkan remaja akhir pada usia sekitar 17 – 20 tahun.
1. Fase – fase dalam perkembangan masa pubertas
Meskipun masa puber relatif merupakan periode yang singkat dalam
rentang kehidupan, namun biasanya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap
prabuber, tahap puber dan tahap pascapuber.
a. Tahap prabuber
Tahap ini bertumpang tindih dengan satu atau dua tahun terakhir masa
kanak – kanak pada saat anak dianggap sebagai prabuberyaitu bukan lagi seorang
anak tetapi belum juga seorang remaja. Dalam tahap prapuber ( atau tahap “
5. 5
pematangan”). Ciri seks sekunder mulai tampak tetapi organ organ reproduksi
belum sepenuhnya berkembang. 1
perbedaan masa pubertas pada laki-laki dan perempuan mempunyai 3 tahap
. Pada masa pubertas perempuan ada tiga yaitu yang pertama pra-puber dari usia
10-13, yang kedua ada tahap puber dari usia 14-17, dan yang ketiga ada pasca puber
dari usia 17-21 tahun. Sedangkan pada laki-laki ada 3 tahapp juga yang pertama
tahap pta puber dari usia 14-16 tahun, yang kedua tahap puber dari usia 14-17 tahun
dan yang ketiga pasca puber 17-21 tahun. Dilihat dari tahap diatas hanya terdapat
perbedaan di usianya dan masa puber lebih cepat perempuan dari pada laki laki.
Pra pubertas adalah masa peralihan dari masa kanak – kanak ke masa remaja,
dengan rentang usia antara 10 – 13 tahun dan secara khusus di usia ini ditandai
dengan adanya perubahan fisik, kognitif dan sosial.
Pada masa perkembangan pubertas anak-anak lagi senangnya memberikan
kritik, ingin merasakan dan mengetahu hal baru ( rasa penasaran yang tinggi )
sehingga muncul ide atau pikiran untuk mencoba- coba hal baru. Pad masa
perkembangan ini anak anak semakin kritis ydalam suatu yang ada disekitarnya
sehingga peran orang tua sangat di butuhkan untuk mendampingi, mendidik dan
melindungi dari hal yang negatif dan mendidik anak pendidikan yang menandai
tentang pubertas dengan bijak Tahap puber
b. Tahap pubertas
Tahapan ini terjadi pada masa kanak-kanak dan masa remaja jadi memiliki
posisi di tengah-tengah. saat dimana kriteria kematangan seksual pada anak
perempuan dan pengalaman akan basah pertama kali dimalam hari pada anak laki
– laki. Selama tahap remaja (tahap matang), ciri – ciri seks sekunder terus
berkembang dan sel sel reproduksi dalam organ – organ seks.
1 Elizabeth B. Hurlock, psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, di ambil pada 21 Maret 2021, dari
http://iqbalunimed.files.wordpress.com/2018/09/psikologi-perkembangan-elizabeth-b-hurlock.pdf,
Edisi 5, hlm 185
6. 6
c. Tahap Pascapuber
Tahap ini bertumpang tindih dengan tahun pertama atau masa remaja.
Selama tahap ini, ciri – ciri seks sekunder telah berkembang dengan baik dan organ
– organ seks mulai berfungsi secara matang. 2
2. Fase – fase dalam perkembangan masa remaja
Adelescent atau remaja merupakan periode kritis peralihan dari anak
menuju dewasa. Pada remaja terjadi perubahan hormon, fisik, psikologis, maupun
sosial yang berlangsung secara sekunder. Secara psikologis, pertumbuhan pada
remaja dibagi menjadi 3 tahap yaitu praremaja (awal), remaja awal (madya), dan
remaja lanjut (akhir). 3
a. Pra Remaja ( 11 atau 12 – 13 atau 14 tahun)
Remaja awal memiliki fase yang sangat pendek, kurang lebih bhanya satu
tahun untuk laki – laki usia 12 atau 13 tahun atau 14 tahun. Fase ini dikatakan fase
masa negatif karena banyak perubahan tingkah laku yang negatif. Perkembangan
fungsi – fungsi tubuh juga terganggu dan mengalami perubahan pada hormon yang
dapat menyebabkan suasana hati yang tak terduga. 4
Masalah yang sering dihadapi atau sering muncul tentang persepsi antara
anak dan orang tua. Peresepsi ora tua dengan, anak pra-remaja sama dengan masa
anak-anak, dimana anak tersebut harus menuruti keinginan orang tua, belum bisa
membuat keputusan sendiri dan masih harus diarahkan. Berbeda dengan pra remaja,
mereka merasa bukan lagi anak anak tetapi ingin dianggap sudah tumbuh dewasa.
Selain perbedaan peresepsi orang tua dan anak, ada juga tanda-tanda pra remaja
yaitu mempunyai emosi yang sangat labil sedikit dikit marah, perubahan suasanan
2
Ibid
3
Miftahul Jannah, Remaja Dan Tugas – Tugas Perkembangan Dalam Islam, diambil 21
Maret 2021, dari http://journal.ar-raniry.ac.id/index.php/Psikoislam/article/dowload/1493/1091.
4
Amita Diananda, Psikologi Remaja Dan Permasalahanya, diambil 21 Maret 202, dari
http://e-journal.stit-islamic-village.ac.is/istighna/article/download/20/21.
7. 7
atau mood yang drastis, keinginan memberontak, menolak peraturan dan mulai
mempunyai rasa malu.
b. Pra Awal (13 atau 14 – 17 tahun)
Pada fase ini terjadi perkembangannya sangat cepat. Masa ini merupakan
transisi dari masa anak- anak menuju dewasa yang ditandai dengan perkembangan
fisik, mental dan emosional. perkembangan ini utuk mencari jati diri tersendiri.
Pola pemikiran, pola perilaku, bahasa berbicara dan pola hubungan sosial
mengalami perubahan.
c. Remaja Lanjut ( 17 – 20 tahun atau 21 tahun)
Remaja lanjut merupakan dimana dirinya ingin menjadi pusat perhatian oleh
lawan jenis dengan cara menonjolkan dirinya misalnya suka berdanda atau cari
perhatian dari lawan jenisnya. Iya mempunyai semangat yang tinggi untuk
mencapai cita cita yang diinginkan dan berusaha menatapkan identitas diri, dan
ingin mencapai keinginan yang tidak tergantung pada emosionalnya.
Ada perubahan fisik yang terjadi dimasa remaja yang begitu cepat. Misalnya
perubahan pada karakteristik sesual, seperti buah dada membesar, perkembangan
pinggul mulai melebar untuk anak perempuan sedangkan pertumbuhan pada laki –
laki misanya tumbuhnya jakun, tumbuhnya kumis dan suaranya berubah menjadi
besar. Perubahan mentalpun mengalami perkembangan. Pada fase ini pencapai
identitas diri sangat menonjol, pemikiran semakin logis dan abstrak, idealiatis dan
semakin banyak waktu yang diluangkan untuk keluarganya.
B. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi dalam Masa Pubertas dan
Remaja
1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga sangat dibutuhkan pada dimasa pubertas. Hal itu
karena dimasa pubertas dimana masa masa kanak – kanak menuju remaja. Ada
sejumlah faktor yang sangat dibutuhkan oleh anak anak dalam hubungan
perkembangan interaksi didalam lingkungan keluarga yaitu: mampu merasakan
8. 8
akan rasa aman, dihargai, timbul rasa disayangi dan mampu mengutarakan
kebebasan diri. Keharmonisan keluarga dapat mempengaruhi perkembangan sosial
dimana masa remaja dalam keluarga.
Perhatian orang tua, kasih sayang, dan pengertian orang tua dalam
menghargai sikap remaja akan membantu remaja mencapai kematangan emosi yang
stabil. Dimasa krisis ini orang tua harus bisa menciptakan situasi yang kondusif
bagi pertumbuhan remaja seperti memberi rasa aman, menciptakan suasana yang
harmonis,dan ceria dirumah dan menjali hubungan dengan remaja dengan perperan
sebagai sahabat. Semua faktor ini sangan menentukan keberasilan remaja
mengarungi masa-masa sulit dan krisis selama menjalani masa pubertas. Situasi
yang kondusif diperlukan untuk membentuk perilaku anak.5
Remaja yang menjalin masa pubertas mengalami emosi yang labil, sehingga
mudah marah, tersinggung, dan mudah stres. Pada saat itu peran keluarga sangat
dibutuhkan untuk mengawasi anak yang ada di tahap pubertas, saling membantu
dan saling mendukung apa yang dilakukan nya itu berdapat positif. Jika berdampak
nrgatif sebisa mungkin dengan cara apapun untuk dijauhkan dengan hal tersebut
2. Lingkungan Sekolah
Kehadiran lingkungan sekolah mampu memperluas lingkungan sosial
dalam berinteraksi bahkan lingkungan yang baru dapat memberi tantangan bahkan
memberi kecemasan terhadap diri sendiri. Lingkungan yang baru kita juga harus
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya karena memiliki perbedaan dengan
lingkungan keluarga. Disekolah mampu memperluas lingkungan dan bahkannada
hambatan dalam perkembangan hubungan sosial. Lingkungan sekolah yang kurang
positif dapat menghambat perkembangan hubungan sosial remaja ibarat lingkungan
5 Endang Triyanto, Rahmi Setiyani, Rahmawati Wulansari,P engaruh Dukungan Keluarga
dalam Meningkatkan Perilaku Adaptif Remaja Pubertas, diambil 21 Maret 2021, dari
http://www.researchgate.net/publication/315937585_Pengaruh_Dukungan_Keluarga_dalam_Meni
ngkatkan_Perilaku_Adaptif_Remaja_Pubertas.
9. 9
keluarga yang kurang harmonis maka akan menghambat perkembangan hubungan
sosial remaja itu sendiri.
Prestasi disekolah yang cenderung turun disebabkan karena merasa malas.
Lebih senang bila belajar secara berkelompok sedangkan tugas yang bersifat
individual kurang disukai diakibatkan menjadi mals. Remaja dalam kehidupan
social sangat tertarik dengan lawan jenisnya dengan adanya perkenalan, berteman
dan menjadi saling tertarik dengan lawan jenis. Persahabatan pada masa remaja
awal menumbuhkan kelompok yang sama jenis dengan kecenderunga lebih
meningkat aktifitas bersama ketimbang interaksinya sendiri. 6
3. Lingkungan Masyarakat
Salah satu masalah yang dialami oleh remaja dalam proses sosialisasi adalah
bahwa masa pubertas maupun remaja masih di anggap anak kecil dan belum
mampu untuk menghadapi atau memecahkan masalah. Pada masa ini dimana masa
untuk mencari jati diri sehingga faktor keteladanan dan norma-norma dalam
masyarakat juga menjadi bagian terpenting dalam perkembangan remaja maupun
pubertas.
C. Perkembangan Fisik, Soaial, Bahasa, dan Seksual dalam Masa Pubertas
1. Perkembangan fisik pada masa pubertas
Masa puber yang dialami remaja atau masa puberitas merupakan suatu
periode kedewasaan kerangka tubuh dan seksual yang cepat terutamaterjadi pada
awal remaja merupakan suatu periode dimana kematangan kerangka seksual terjadi
secara pesat terutama pada awal remaja. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya
perkembagan fisik pada masa remaja yaitu terjadinya reproduksi hormon yang
sangat banyak yakni zat – zat kimia yang sangat kuat. Adapun hormon testosteron
ialah suatu hormone yang berkaitan dengan perkembangan alat kelamin,
pertambahan tinggi dan perubahan suara pada anak laki – laki. Sedangkan hormon
6
Rohmayanti, Yanti Hermayanti, Wiwi Mardiah, Persepsi siswa kelas VI Sekolah
DasarTentang Perubahan Yang Terjadi Selama Masa Pubertas, diambil pada 21 maret 2021, dari
http://core.ac.uk/download/pdf/147419831.pdf.,
10. 10
estradiol ialah suatu hormon yang berkaitan dengan perkembangan buah dada,
rahim, dan kerangka pada anak – anak perempuan.
Perubahan secara fisiologis ditandai oleh 2 komponen yaitu adrenarche dan
gonadarche. Komponen pertama pubertas, adrenarche ( kebangkitan kelenjar
adrenal, dimulai antara usia 6 sampai 9 tahun. Adrenarche merupakan maturasi dari
korteks adrenal yang ditandai dengan peningkatan sekresi androgen adrenal yaitu
dehydroepiandrosterone. Komponen kedua pubertas gonadarche adalah reaktivasi
yang dari hipotalamus – hipofisis gonadotropin – gonadal ( hasinya kematangan
fisik pengembangan karakteristik seksual primer dan karakteristik seksual sekunder
rambut kemaluan, rambut tubuh dan lainnya. Dimulai pada usia 8 – 10 tahun untuk
anak perempuan sedangkan 10 – 11 tahun pada anak laki – laki. 7
2. Perkembangan sosial pada masa pubertas
Perkembangan sosial , remaja mulai menyesuaikan diri dengan orang,
termasuk lawan jenis dalam suatu hubungan sebelumnya belum pernah ada dan
harus menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan keluargadan sekolah.
Adapun kesulitan adalah dalam penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh
kelompok sebaya. Perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokan sosial dan
nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan, nilai-nilai baru dalam dukungan dan
penolakan sosial dan nilai- nilai baru dalam seleksi pemimpin. 8
Masa pubertas atau remaja di masyarakat masih di anggap anak kecil dan
belum mampu untuk menghadapi atau memecahkan masalah dalam suatu
kehidupan kenyataan. Pada kenyataan masa pubertas anak anak sekarang dalam
perkembangan sosial sangat kurang dikarenakan adanya teknologi yang canggih
bahkan sekarang bersifat acuh tak acuh atau masa bodoh dengan suasana di sekitar.
7
Ibid
8
Hasnahwati, Peranan pendidikan Agama Islam Pada Masa Perkembangan Remaja, ,
diambil pada 22 Maret 202,
dari http://journal.ummgl.ac.id/index.php/tarbiyatuna/article/view/198.
11. 11
Jadi berkurangnya komunikasi atau berinteraksi sesama teman maupun dengan
orang yang ada disekitarnya bahkan bersosialisasi di masyarakat.
3. Perkembangan bahasa pada masa pubertas
Perubahan bahasa pada anak-anak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
bertambanya usia, dan kematangan biologis,psikis dan psikologi anak, pergaulan
atau temen temen yang dimiliki, hobi yang diminati, wawasan, ragam bacaan, dan
pengetahuan yang ia peroleh. Perubahan pada anak khususnya anak yang
mengalami transisi (pubertas) awal memikili karakter yang berbeda beda.
Perbedaan karena, pertama dari segi umur , anak tersebut menjalani sebuah fase
kanak-kanak dan dewasa, yakni jembatan pengghubung antara masa tenang, manja,
dan biasa tergantung pada proteksi orang tua beralih ke masa yang yang penuh
gejolak, bertanggung jawab dan berfikir secara mandiri.
Perubahan bahasa terjadi karena sebab perbedaan struktur melalui proses
waktu yang sangat lama. Oleh karena itu jika terjadi perubahan bahasa, prosesnya
terjadi karena faktor internal dan lebih disebabkan karena faktor-faktor yang
bersifat sruktural. Berbeda dengan dengan pandangan tradisional, para linguis
modern. Perubahan bahasa terjadi karena adanya faktor internal dan eksternal.
Perubahan internal terjadi dalam bahasa itu sendiri, seperti berubahnya sistem
fonologi, morfologi, sintaksis, atau tataran lainya. Sedangkan perubahan eksternal
merupakan perubahan bahasa akibatnya pengaruh dari luar, seperti peminjaman
atau penyerapan unsur bahasa ( kota kasa), perbedaan kelas sosial, ekonomi, batas
wilayah, usia, dan jender.9
4. Perkembangan seksual pada masa pubertas
Perkembangan seksual adalah perkembangan yang terkait dengan sexsual
merujuk pada makna keadaan/status menjadi laki-laki atau perempuan. Seksual
adalah segala sesuatu tentang anatomi tubuh, pengenalan diri sendiri seperti nama-
9 Ibid
12. 12
nama anggota tubuh, kebersihan tubuh dan informasi lainya yang terkait dengan
anatomi tersebut.
Pada perkembangan seksual masa pubertas, produk hormon seks
menyebabkan muncul perubahan fisik dan emosi anak termasuk ciri-ciri seksual
sekunder, seperti rambut kemaluan dan lain lain. keterkaitan yang lebih besar
terhadap seksualitas, seperti anak-anak praremaja yang mulai mengatasi fantasi
seksual sebagadai sebuah cara menyiapkan diri memahami peran seksual mereka.
Mulai membutuhkan privasi dan mulai menunjukan ketertarikan seksual anak
seusianya. 10
Selama masa perkembangan, anak perlu diberi dampingan dan pengarahan
agar perkembanganya baik bahkan masalah seksualnya, jika orang tuanya tidak
mendampingi dan pengarahan maka akan terjadi hal yang fatal atau hal yang tidak
di inginkan. Namun hal ini ada faktor yang dapat mempercepat perkembangan
seksual anaknya.
D. Perkembangan Minat Remaja yang Sekolah dan Remaja Yang Bekerja
1. Perkembangan Minat Remaja Yang Sekolah
Pada umumnya remaja muda suka mengeluh tentang skolah dan tentang
larangan-larangan, pekerjaan rumah, kursus-kursus wajib, makanan dikantin, dan
cara pengelolaan disekolah. Mereka bersifat kritis tentang guru-guru dan cara guru
mengajar. Ini sudah merupakan mode remaja mudah yang ingin menjadi populer
diantara teman-temen sebaya harus menghindari kesan bahwa diapandai. Hal
kepinteran bagi remaja perempuan bagi terutama karena hanya sedikit kewibawaan
yang dibungkam dengan prestasi akademik dibandingkan dengan remaja laki-laki.
Besarnya minat yang dipengaruhi oleh minat mereka yang pekerja. 11
10
Margareta, Perkembangan seksual Anak dan Remaja,
http://psikologiforensik.com/2016/01/02/perkembangan-seksual-anak-dan-remaja.
11
Elizabeth B. Hurlock, psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, diambil pada 22 Maret 2021,
http://iqbalunimed.files.wordpress.com/2018/09/psikologi-perkembangan-elizabeth-b-hurlock.pdf,
Edisi 5, hlm 220
13. 13
Sekolah bisa untuk sebagai sering-sering dan berkomunikasi dengan teman
sebaya. Saat disekolah kita juga menyesuaikan dan beradaptasi dengan lingkungan,
guru/dosen, dan teman sebayanya. Remaja yang bersekolah berbeda dengan remaja
yang berkerja. Mungkin remaja yang bersekolah mempunyai fikiran yang tinggi
dan cita-cita yang ingin disampaikan. Remaja yang bersekolah memiliki fikiran
yang kritis yang mendalam.
2. Perkembangan Minat Remaja Yang bekerja
Anak sekolah menengah atas mulai memikirkan masa depan mereka dengan
sungguh-sungguh. Anak laki-laki biasanya sudah memikirkan untuk bekerja
melainkan bukan untuk meneruskan kependidikan dibandingkan dengan anak
perempuan untuk minat melanjutkan kependidikan, bahkan ada juga yang
melanjutkan kependidikan dengan meneruskan bersekolah. Mungkin pemikiran
perempuan bekerja merupakan untuk mengisi ruang yang kosong bahkan untuk
mencari pengalaman jika sudah lulus kuliah atau pendidikan melamar pekerjaan
dapat mengikutinya dengan lancar.
Anak laki-laki mengiginkan pekerjaan yang menarik dan menggairahkan
tanpa memperhatikan kemampuan yang dituntut oleh pekerjaan atau berbagai jenis
pekerjaan, seperti hukum dan kedokteran, sesuai dengan stereotip yang disajikan
dalam media masa. Menjelang dewasa, remaja mulai menilai pekerjaan-pekerjaan
tersebut menurut kemampuan, waktu dan biaya yang diperlukan untuk mengikuti
latihan yang diperlukan dalam suatu pekerjaan. Sikap terhadap pekerjaan lambat
laun menjadi lebih realistik ( berfikir lebih nyata), sebagaian besar remaja sering
mengubah pandangannya tentang penjajakan dan mungkin bekerja sambilan sesuda
sekolah atau melakukan pekerjaan musim panas dalam bidang yang diminati
sebagai karir sepanjang hidup. 12
12
Elizabeth B. Hurlock, psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan,diambil pada 22 Maret 2021,
http://iqbalunimed.files.wordpress.com/2018/09/psikologi-perkembangan-elizabeth-b-hurlock.pdf
Edisi5, hlm 222
14. 14
E. Perubahan Kedewasaan, Keadaan Mondig Dan Emansipasi Remaja
1. Perubahan Kedewasaan
Bahwa dikatakan masa remaja merupakan dimana masa-masa sedang
mencari jati diri sendiri. Berarti masa remaja ingin tahu yang luas di mulai dari diri
sendiri, baru ingin tahu segalanya. Bahwa dikatakan dewasa tindak terpatok atau
memandang umur, ada juga umurnya baru 15 tahun pemikiranya sudah
dewasa.dapat dikatan dewasa jika kita dapat mengontrolatau mengendalikan emosi
atas diri sendiri.
Pada umumnya emosi remaja sering sekali tidak bisa dikendalikan bahkan
dapat sering emosi. Tapi tahun dari tahu emosi yang dimiliki remaka akan terjadi
perbaikan pada emosionalnya. Biasanya awal remaja saat masuk SMP sekitar umur
12 tahun bahkan 14 tahun masih menpunyai emosi yang cenderung “ cepat meleda”
mudah marah, dan dan perasaanya yang tidak bisa dikendalikan. Sebaliknya dengan
awak masuk SMA sekitar usia 16 tahun tidak ada keprihatinan dari situlah adanya
badai dan tekanan berkurang menjelang berakhirnya awal masa rema.
Untuk mencapai kematangan emosi, remaja harus belajar memperoleh
gambaran tentang situasi-situasi yang dapat menimbulkan reaksi emosional.
Adapun caranya adalah dengan cara membicarakan perbagai masalah pribadinya
dengan orang lain. keterbukaan, perasaan dan masalah pribadi dipengaruhi sebagian
oleh rasa aman dalam hubungan sosial dan sebagaian oleh tingkat kesukaannya
pada orang sasaran (yaitu orang yang kepadanya remaja mau mengutarakan
berbagai kesulitannya, dan oleh tingkat penerimaan orang sasaran itu. 13
2. Keadaan Mondig remaja
Kemandirian merupakan salah satu proses perkembangan yang penting
bagi remaja. Seiring dengan berjalanya waktu maka anak diharapkan akan mampu
melepaskan diri daro orang tuanya dan belajar menjadi mandiri. Seorang anak
13
Ibid
15. 15
tunggal memiliki beban yang lebih besar dari pada anak yang mempunyai saudara.
Harapan orang tua pada anaknya hanya dibebankan pada hanya anak mereka satu-
satunya sehingga anak diharapkan menjadi individu yang mandiri dan tegas. Faktor
yang mempengaruhi kemandirian adalah gen, pola asuh, pendidikan disekolah, dan
kehidupan dimasyarakat. 14
Terdapat 3 aspek kemandirian perilaku pada remaja. Pertama, memiliki
kemampuan mengambil keputusan yang ditandai dengan kesadaran adanya resiko
dari tingkah lakunya, memilih alternatif pemecahan masalah yang didasarkan atas
pertimbangan sendiri dan orang lain, tanggujawab terhadap konsekuensinya dari
keputusan yang diambilnya. Kedua, individu yang memiliki kemandirian perilaku
yang akan memiliki kekuatan terhadap pengaruh orang lain yang ditandai dengan
tidak mudahnya terpengaruh dalam situasi yang menuntut, tidak mudah
terpengaruh tekanan teman sebaya, dan orang tua dalam mengambil keputusan
memasuki kelompok sosial tanpa tekakn. Ketiga mempunyai percaya diri yang
ditandai dengan rasa mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dirumah dan
sekolah, merasa kurang mampu memenuhi tugas tanggung jawa dirumah dan di
sekolahan, merasa mampu mengatasi masalahnya sendiri, berani dalam
mengemukakan ide dan gagasan mengungkapkan bahwa kemandirian nilai
berkembang selama masa remaja akhir. 15
3. Emansipasi Remaja
Emansipasi adalah pembebasan dari perbudakan yang berkaitan dengan
persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Emansipasi itu
memberikan kepada seseorang atau kumpulan orang yang telah dirampas atau
diabaikan sebelumnya.
14
Kamelia Dewi Purbasari, Nur Ainy Fardana Nawang, perbedaan kemandirian pada remaja
yang berstatus anak tunggal di tinjau dari persepsi pola asuh orang tua, diambil 22 Maret 2021,
dari http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jpppa7296c0d402full.pdf,
15
Ibid hlm 3
16. 16
Dikaitkan dengan emansipasi remaja mungkin dengan adanya perubahan
yang tadinya tergantung pada orang tua sekarang bisa dengan sendirimya, tetapi
masih mempunyai perasaan atau sifat yang labil. Emansipasi pada prinsipnya
memberikan seluruh hak berbicara, hak hidup dan sebagainya. Namur harus ada di
dalam posisi kodratnya. Emansipasi mengartikan dan memaknai perempuan dan
laki-laki dalam perjalanan hidup.
Pada intinya emansipasi remaja sama halnya dengan berkaitan persamaan
hak dalam berbagai aspek kehidupan sesuai kodratnya masing-masing.
F. Hubungan dan Peran Remaja Dan Pekerjaan, Remaja Dan Lingkungan
1. Remaja Dan Pekerjaan
Remaja merupakan masa-masa peralihan menuju dewasa. Jadi remaja
kadang sudah memikirkan untuk masa depannya dengan bekerja atau lanjut
sekolah. Pemikiran anak perempuan dan laki-laki pastilah berbeda, jika individu
satu dengan yang lain aja pemikiranya sudah berbeda. Biasanya laki laki yang
pemikiranya entah lulus SMP atau SMA untuk melanjutkan bekerja. Jika kuliah
dengan bekerja pasti itu untuk memenuhi dan untuk penambahan pemasukan atau
untuk mengisi waktu luang yang kosong agar waktu yang dilewatinya bisa
bermanfaat.
Kematangan karir adalah keberhasilan dan kesiapan remaja untuk
memenuhi tugas-tugas terorganisir yang terdapat dalam setiap perkembangan karir.
Kematangan karir sebagai kesiapan kognitif dan afektif dari individu untuk
memenuhi tugas-tugas perkembangan yang dihadapi keadaan. Pada kenyataan,
sebagian remaja tidak mampu membuat pilihan karir dengan tepat dan sesuai
dengan tahap perkembangan karirnya.
Hubungan remaja dan pekerjaan adalah sama-sama dibutuhkan. Remaja
membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan kehidupanya jika di dalam
keluarganya tergolong kelas bawah( kurangnya perekonomian disuatu keluarga)
dan untuk mengisi waktu luang.
17. 17
2. Remaja dan masyarakat.
Remaja dimasyarakat biasanya ikut serta dalam kegiatan yang ada didesa
masing masing yang pertama ikut dalam anggota karang taruna. Banyak manfaat
menjadi anggota karang taruna, kegiatan untuk manfaat masyarakat dan juga dapat
menjadi peserta dalam tingkat daerah jika memiliki prestasi yang baik dan bagus.
Karang taruna merupakan lembaga dan ajang untuk remaja saling bertukar pikiran,
bergaul, dan menyapa satu dengan yang lain. 16
yang kedua ikut dalam kegiatan
keagamaan. Di setiap daerah pasti ada beragam perbedaan dalam memeluk agama.
Dan keyakinan masing masing. Sebagai remaja yang ikut dalam kegiatan
keagamaan kita tidak harus berdiam diri melainkan harus ikut aktif serta dalam
kegiatan masing-masing. Yang ketiga membantu memberi ide dan aspirasi kepada
masyarakat. Dalam memberi ide tidak hanya otrang tua saja melainkan anak remaja
juga boleh untuk memberikan bendapat atau aspirasi untuk membangun
lingkungan.
Hubunganya remaja dengan masyarakat adalah saling dibutuhkan. Jika
tidak ada remaja yang tidak dibutuhkan masyarakat makan tidak ada penerusnya
untuk meneruskannya. Pada intinya remaja dan masyarakat saling membutuhkan.
G. Perkembangan Moralitas, Sikap Pendirian, dan Pandangan Hidup
1. Perkembangan moralitas
Pada masa remaja, laki-laki dan perempuan telah mencapai tahap pelaksana
formal dalam kemampuan koknitif. Sekarang remaja mampu mempertimbangkan
semua kemungkinan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan
tanggungjawabnya berdasarkan suatu hipotesis atau proposisi. Jdi ia dapar
memandang masalahnya dari beberapa sudut pandang dan menyelesaikan dengan
mengambil banyak faktor sebagai dasar pertimbangan.
16
Rina Sabarini, Peran Remaja Dalam Masyarakat, diambil pada 23 Maret 2021, dalam
http://dosenpsikologi.com/contoh/peran/remaja/dalam/masyarakat
18. 18
Tahap ini merupakan tahap menerima sendiri sejumlah prinsip dan terdiri
dari dua tahap. Dalam tahap pertama individu yakni bahwa harus ada kelenturan
dalam keyakinan bermoral sehingga dimungkinkan adanya perbaikan dan
perubahan standar moral apabila hal ini menguntungkan anggota-anggota
kelompok secara menyeluruh. Dalam tahap kedua individu menyesuaikan diri
dengan standar sosial dan ideal yang diinternalisasi lebih untuk menghindari
hukuman terhadap diri sendiri dari pada sensor sosial.
2. Perkembangan sikap pendirian
Sikap kemandirian pada dapat dibentuk dengan karakter. Biasanya sikap
pendirian yang dimiliki oleh anak kalangan pubertas dan remaja berbeda beda.
Terkadang ada yang mempunyai pendirian yang kuat dan ada juga yang mempunyai
pendirian tetapi pendirian yang ikut ikut.an atau bisa dibilang tisak mempunyai
pendirian sendiri. Biasanya yang mempunyai pendirian yang teguh saat mengambil
keputusan tidak akan bingung karena sudah yakin dan mungkin. Sikap pendirian
dapat menjaga kehormatan untuk diri sendiri.
Aspek kemandirian meliputi yang pertama ada emosi (perasaan). Emosi
merupakan suatu perasaan yang mampu mengontrol pada diri sendiri melainkan
bukan orang lain. sebagai remaja yang mandiri dapat menahan atau mengontrol
emosi tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu ada ekonomi yang
dimaksud sebagaimana yang wajib dipennuhi untuk memenuhi kebutuhan nya
sendiri tanpa ketergantungan orang lain. yang kedua ada intelektual. Intelektual
merupakan memahami dan mengatasi permasalahan yang dihadapinya dan tidak
tergantung kepada orang lain untuk membantu mengatasi masalah yang sedang
dialaminya. Yang ketiga ada kemandirian sosial. Kemandirian sosial kemampuan
yang dilakukan untuk interaksi tidak harus menunggu orang lain yang mengajak
interaksi. Hal tersebut diiringi dengan keaktifitas dalam tingkah laku sehari-
harinya. Kemandirian remaja bukan semata-mata memenuhi kebutuhan fisik,
melainkan kemampuan belajar dan berlatih dalam membuat rencana, bertanggung
jawab, membuat keputusan, bertindak sesuai dengan keputusan sendiri.
19. 19
3. Perkembangan pandangan hidup remaja
Kehidupan remaja masa sekarang sudah banyak perbedaan dengan
kehidupan remaja 9 tahun yang lalu. Dulu kehidupan remaja adalah belajar dan
tidak tergantung dengan gadget. Semasa saya dulu sudah ada gadjed tapi tidak
semarak tahun ini. Sekarang aja baru anak-anak sudah peganganya gadget kemana
dulu ada tapi jarang kemana mana bawa gadget. Tahun demi tahun iptek
semangkin berkembang canggih.
H. Tugas-Tugas dalam Perkembangan Masa Remaja
Salah satu periode dalam rentang kehidupan ialah fase remaja. Masa ini
merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu,
dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa
dewasa yang sehat. Untuk dapat melakukan sosialisasi dengan baik, remaja harus
menjalankan tugas-tugas perkembangan pada usianya dengan baik. Adapun tugas
perkembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik, remaja tidak akan
mengalamikesulitan dalam kehidupan sosialnya serta akan membawa kebahagiaan
dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas perkembangan untuk fase-fase
berikutnya.
Secara rinci. Cole kemudian memerinci klasifikasi tersebut dalam suatu table
sebagai berikut:
Dari Arah Kearah
Kematangan Emosional
Tidak toleran dan bersukap superior. Bersikap toleran dan merasa nyaman
Kaku dalam bergaul. Luwes dalam bergaul.
Peniruan buat terhadap sabaya. Interdependensi dan mempunyai self-
esteem.
Perasaan yang tidak jelas tentang
dirinya/orang lain.
Perasaan mau menerima dirinya dan
orang lain.
Kurang dapat mengendalikan diri dari
rasa marah dan sikap permusuhan.
Mampu menyatakan emosionalnya
secara kontruktif dan kreatif.
Perkembangan Heteroseksualitas
Belum memiliki kesadaran tentang
perubahan seksual.
Menerima identitas seksualnya secara
jonstruktif dan kreatif.
20. 20
Mengidentifikasi orang lain yang sama
jenis kelaminya.
Mempunyai perhatian terhadap jenis
kelamin yang berbeda dan bergaul
denganya.
Bergaul dengan banyak teman. Memilih teman teman tertentu
Kematangan Kognitif
Menyenangi prinsip-psinsip umum dan
jawaban yang final.
Membutuhkan penjelasan tentang
fakta dan teori.
Menerima kebenaran dari sumber
otoritas.
Memerlukan bukti sebelum
menerima.
Memiliki banyak minat dan perhatian. Memiliki sedikit minat/ perhatian
terhadap jenis kelamin yang berbeda
dan bergaul dengannya.
Bersikap subjektif dalam menafsir
sesuatu.
Bersifat objektif dalam menafsirkan
objek aspirasi.
Filsafat hidup
Tingkah laku dimotivasi oleh
kesenangan belaka.
Tingkah laku dimotifasi oleh
aspirasi.
Acuh tak acuh terhadap prinsip-prinsip
ideologi dan etika.
Melibatkan diri atau mempunyai
perhatian terhadap ideologi dan
etika.
Tingkah lakunya tergantung pada
reintorcement(dorongan dari luar).
Tingkah lakunya dibimbing oleh
tanggung jawab moral. 17
Tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Havighurst sebagai mana
dikutip Gunarsa, sebagai berikut:
1. menerima kenyataan terjadinya perubahan fisik yang dialaminya dan dapat
melakukan peran sesuai dengan jenisnya secara efektif dan ouas terhadap
keadaan tersebut.
2. belajar memiliki peranan sosial dengan teman sebaya, baik teman sejenis
maupun lawan jenis sesuai dengan jenis kelamin masing masing.
3. Mencapai kebebasan dari dari ketergantungan terhadap orang tua dan
orang dewasa lainya.
4. Mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep-konsep tentang
kehidupan bermasyarakat.
17
Khamim Zarkasih Putro, 2017, Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama Memahami Ciri Dan
Tugas Perkembangan Masa Remaja, Jurnal diambil pada 25 Maret 2021, dari
http://www.researchgate.net/publication.
21. 21
5. Mencapai jaminan bahwa sesuatu saat harus mampu berdiri sendiri dalam
bidang ekonomi guna guna mencapai kebebasan ekonomi.
6. Mempersiapkan diri untuk menentukan suatu pekerjaan yang sesuai
dengan bakat dan kesanggupanya.
7. Memahami dan mampu bertingkah laku yang dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang
berlaku.
8. Memperoleh informasi tentang pernikahan dan mempersiapkan diri untuk
berkeluarga.
9. Mendapatlkan penilaian bahwa diri mampu bersikap tepat sesuai dengan
pandangan ilmu ilmiah. 18
I. Strategi guru dalam pembelajaran anak SMA, SMK, MA?
Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan
oleh seorang pelajar untuk menyampaikan materi dengan mudah dan mencapai
tujuan yang du kuasai pada saat akhir kegiatan belajar. Cara cara yang dipilih
pengajar untuk menyampaikan materi dengan sumber-sumber belajar agar
memudahkan peserta didik untuk mencapai target atau tujuan pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru. Pada kurikulum
2013 siswanya dituntut untuk bersifat kritis dan aktif. Sebagai guru strategi yang di
gunakan dalam pembelajara yang pertama ada menerapkan motode diskusi. Dalam
berdiskusi biasanya satu kelas menjadi beberapa kelompok. Dibuat metode diskusi
para guru dapat menilai keterampilan dalam berbicara di depan kelas, menulis, dan
berinteraksi sesama temanyanya sehingga nantinya tidak hanya menilai siswa
secara akademik saja tapi juga sikap dan keterampilanya.
Penerapan metode diskusi mempunyai kelemahan yaitu pemahaman anak
terhadap materi yang bersifat luas( sejaraha) sehingga harus dijelaskan secara
langsung kesiswa lainya itu didalam topik agar terjadi interaksi antara siswa dan
18 Ibid
22. 22
guru bahkan berinteraksi dengan teman sebanyanya. Penerapan metode diskusi
memiliki kelemahan tersebut maka metode ceramah tetap berjalan dimasa
kurikulum 2013 meskipun yang dituntut aktif dan berfikir kritis siswanya.
Saat sistem ceramah dapat dengan menampilkan video atau gambar yang
menyangkut dengan materi yang dibahas dan siswanya bertanya jawab dengan guru
maupun temanya. Sistem ceramah ini dapat dapat mengatasi kendala jika LCD
proyektor tak bisa digunakan maka ada cara lain melalui metode ceramah tersebut
dan juga dilakukan pada kelas yang kondisi pembelajaran lamban dikarenakan
siswanya tidak disiplin dan lamban dalam menyelesaikan tugas kelasnya.
23. 23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fase fase perkembangan pada masa pubertas dan adolesensi yaitu masa
pubertas dibagi 3 tahap yang pertama pra pubertas pada usia usia 10 – 13 tahun,
puber 13 – 17 tahun, dan pasca puber 17 – 21 tahun. Pada pria, tahap pra puber 14
– 16 tahun, puber 14 sampai 17 tahun dan pasca puber 17 – 21 tahun. Pada masa
remaja juga terdapat 3 tahap yang pertama Pra Remaja pada usia 11 atau 12 – 13
atau 14 tahun, yang kedua Pra Awal 13 atau 14 – 17 tahun yang ketiga remaja lanjut
17 – 20 tahun atau 21 tahun. Pada fase ini banyak banya perubahan fisik yang terjadi
pada masa pubertas ini.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi ada tiga faktor dari lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga faktor tersebuh
dibutuhkan pada masa perkembangan pubertas. Jika dilingkungan keluarga dapat
merasakan rasa nyaman, kasih sayang dari keluarga dan rasa aman. Dilingkungan
sekolah dapat merasakan untuk beradaptasi dengan teman sebaya dan dapat
bertanggung jawab apa yang telah dilakukan. Dan mampu merperluaskan
lingkungan sosial dalam berinteraksi dilingkungan baru. Lingkungan masyarakat
merupakan untuk mencari jati diri sendiri sehingga faktor keteladanan dan norma-
norma dalam masyarakat juga menjadi bagian terpenting dalam perkembangan
remaja dalam masa pubertas.
Perkembangan fisik, soaial, bahasa, dan seksual dalam masa pebertas.
Perkembangan fisik pada masa pubertas. Perubahan secara fisiologis ditandai oleh
2 komponen yaitu adrenarche dan gonadarche. Komponen pertama pubertas,
adrenarche ( kebangkitan kelenjar adrenal, dimulai antara usia 6 sampai 9 tahun.
Adrenarche merupakan maturasi dari korteks adrenal dengan adanya peningkatan
sekresi androgen adrenal yaitu dehydroepiandrosterone. Komponen kedua pubertas
gonadarche adalah reaktivasi yang dari hipotalamus – hipofisis gonadotropin –
gonadal ( hasinya kematangan fisik pengembangan karakteristik seksual primer dan
24. 24
karakteristik seksual sekunder rambut kemaluan, rambut tubuh dan lainnya.
Dimulai pada usia 8 – 10 tahun untuk anak perempuan sedangkan 10 – 11 tahun
pada anak laki – laki. Perkembangan sosial pada masa pubertas. masa pubertas anak
anak sekarang dalam perkembangan sosial sangat kurang dikarenakan adanya
teknologi yang canggih bahkan sekarang bersifat acuh tak acuh atau masa bodoh
dengan suasana di sekitar. Jadi berkurangnya komunikasi atau berinteraksi sesama
teman maupun dengan orang yang ada disekitarnya bahkan bersosialisasi di
masyarakat.
Perkembangan bahasa pada masa pubertas. Perubahan bahasa terjadi karena
sebab perbedaan struktur melalui proses waktu yang sangat lama. Perubahan
internal terjadi dalam bahasa itu sendiri, seperti berubahnya sistem fonologi,
morfologi, sintaksis, atau tataran lainya. Sedangkan perubahan eksternal
merupakan perubahan bahasa akibatnya pengaruh dari luar, seperti peminjaman
atau penyerapan unsur bahasa ( kota kasa), perbedaan kelas sosial, ekonomi, batas
wilayah, usia, dan jender. Perkembangan seksual pada masa pubertas. Pada
perkembangan seksual masa pubertas, produk hormon seks menyebabkan muncul
perubahan fisik dan emosi anak termasuk ciri-ciri seksual sekunder, seperti rambut
kemaluan dan lain lain. keterkaitan yang lebih besar terhadap seksualitas, seperti
anak-anak praremaja yang mulai mengatasi fantasi seksual sebagadai sebuah cara
menyiapkan diri memahami peran seksual mereka. Mulai membutuhkan privasi dan
mulai menunjukan ketertarikan seksual anak seusianya.
Perkembangan Minat Remaja Yang Sekolah Dan Remaja Yang Bekerja.
Hal kepinteran bagi remaja perempuan bagi terutama karena hanya sedikit
kewibawaan yang dibungkam dengan prestasi akademik dibandingkan dengan
remaja laki-laki. Besarnya minat yang dipengaruhi oleh minat mereka yang pekerja.
Perkembangan Minat Remaja Yang bekerja. Anak laki-laki mengiginkan pekerjaan
yang menarik dan menggairahkan tanpa memperhatikan kemampuan yang dituntut
oleh pekerjaan atau berbagai jenis pekerjaan, seperti hukum dan kedokteran, sesuai
dengan stereotip yang disajikan dalam media masa. Menjelang dewasa, remaja
25. 25
mulai menilai pekerjaan-pekerjaan tersebut menurut kemampuan, waktu dan biaya
yang diperlukan untuk mengikuti latihan yang diperlukan dalam suatu pekerjaan.
Perubahan Kedewasaan, Keadaan Mondig Dan Emansipasi Remaja.
Perubahan Kedewasaan. Pada umumnya meskipun emosi remaja seringkali sangat
kuat tidak terkendali dan tampaknya irasional, tapi pada umumnya dari tahun
ketahun terjadi perbaikan emosional. Adapun caranya adalah dengan cara
membicarakan perbagai masalah pribadinya dengan orang lain. keterbukaan,
perasaan dan masalah pribadi dipengaruhi sebagian oleh rasa aman dalam
hubungan sosial dan sebagaian oleh tingkat kesukaannya pada orang sasaran (yaitu
orang yang kepadanya remaja mau mengutarakan berbagai kesulitannya, dan oleh
tingkat penerimaan orang sasaran itu.
Keadaan Mondig remaja Kemandirian merupakan salah satu proses
perkembangan yang penting bagi remaja. Seiring dengan berjalanya waktu maka
anak diharapkan akan mampu melepaskan diri daro orang tuanya dan belajar
menjadi mandiri. Terdapat 3 aspek kemandirian perilaku pada remaja. Pertama,
memiliki kemampuan mengambil keputusan yang ditandai dengan kesadaran
adanya resiko dari tingkah lakunya. . Kedua, individu yang memiliki kemandirian
perilaku yang akan memiliki kekuatan terhadap pengaruh orang lain yang ditandai
dengan tidak mudahnya terpengaruh dalam situasi yang menuntut. Ketiga
mempunyai percaya diri yang ditandai dengan rasa mampu memenuhi kebutuhan
sehari-hari dirumah dan sekolah. Eman sipasi remaja. Emansipasi adalah
pembebasan dari perbudakan yang berkaitan dengan persamaan hak dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakat. Emansipasi itu memberikan kepada seseorang atau
kumpulan orang yang telah dirampas atau diabaikan sebelumnya.
Remaja Dan Pekerjaan. Hubungan remaja dan pekerjaan adalah sama-sama
dibutuhkan. Remaja membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan
kehidupanya jika di dalam keluarganya tergolong kelas bawah( kurangnya
perekonomian disuatu keluarga) dan untuk mengisi waktu luang. Remaja dan
masyarakat. Remaja dimasyarakat biasanya ikut serta dalam kegiatan yang ada
26. 26
didesa masing masing yang pertama ikut dalam anggota karang taruna. Banyak
manfaat menjadi anggota karang taruna, kegiatan untuk manfaat masyarakat dan
juga dapat menjadi peserta dalam tingkat daerah jika memiliki prestasi yang baik
dan bagus. Karang taruna merupakan lembaga dan ajang untuk remaja saling
bertukar pikiran, bergaul, dan menyapa satu dengan yang lain
Perkembangan moralitas, sikap pendirian, dan pandangan. Perkembangan
moralitas. Dalam tahap pertama individu yakni bahwa harus ada kelenturan dalam
keyakinan bermoral sehingga dimungkinkan adanya perbaikan dan perubahan
standar moral apabila hal ini menguntungkan anggota-anggota kelompok secara
menyeluruh. Dalam tahap kedua individu menyesuaikan diri dengan standar sosial
dan ideal yang diinternalisasi lebih untuk menghindari hukuman terhadap diri
sendiri dari pada sensor sosial. Perkembangan sikap kemandirian. Kemandirian
biasanya ditandai dengan kemampuan menentukan nasib sendiri, kreatif, dan
inisiati, mengatur tingkah laku, bertanggungjawab dan mampu menahan diri dan lai
sebagainya. Kemandirian dan karir maka perkembangan kemandirian karier anak
remaja dapat dimaknani sebagai proses progres menuju kematangan seorang
individu dalam menjalani hidup dengan usaha dirinya sendiri dan kemampuannya
dalam mengambil peran dalam kehidupan dimasyarakat dalam fase aman dan
remaja dan orientasinya dimasa depan. Perkembangan pandangan hidup remaja.
Dulu kehidupan remaja adalah belajar dan tidak tergantung dengan gadget. Semasa
saya dulu sudah ada gadjed tapi tidak semarak tahun ini. Sekarang aja baru anak-
anak sudah peganganya gadget kemana dulu ada tapi jarang kemana mana bawa
gadget. Tahun demi tahun iptek semangkin berkembang canggih.
Tugas- tugas dalam perkembangan masa remaja. Tugas-tugas
perkembangan masa remaja menurut Havighurst sebagai mana dikutip Gunarsa,
sebagai berikut:
1. menerima kenyataan terjadinya perubahan fisik yang dialaminya dan dapat
melakukan peran sesuai dengan jenisnya secara efektif dan ouas terhadap
keadaan tersebut.
27. 27
2. belajar memiliki peranan sosial dengan teman sebaya, baik teman sejenis
maupun lawan jenis sesuai dengan jenis kelamin masing masing.
3. Mencapai kebebasan dari dari ketergantungan terhadap orang tua dan
orang dewasa lainya.
4. Mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep-konsep tentang
kehidupan bermasyarakat.
5. Mencapai jaminan bahwa sesuatu saat harus mampu berdiri sendiri dalam
bidang ekonomi guna guna mencapai kebebasan ekonomi.
6. Mempersiapkan diri untuk menentukan suatu pekerjaan yang sesuai
dengan bakat dan kesanggupanya.
7. Memahami dan mampu bertingkah laku yang dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang
berlaku.
Strategi guru dalam pembelajaran anak SMA, SMK, MA. Strategi
pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru. Pada kurikulum 2013 siswanya
dituntut untuk bersifat kritis dan aktif. Sebagai guru strategi yang di gunakan dalam
pembelajara yang pertama ada menerapkan motode diskusi. Dalam berdiskusi
biasanya satu kelas menjadi beberapa kelompok. Dibuat metode diskusi para guru
dapat menilai keterampilan dalam berbicara di depan kelas, menulis, dan
berinteraksi sesama temanyanya sehingga nantinya tidak hanya menilai siswa
secara akademik saja tapi juga sikap dan keterampilanya. Saat sistem ceramah dapat
dengan menampilkan video atau gambar yang menyangkut dengan materi yang
dibahas dan siswanya bertanya jawab dengan guru maupun temanya. Sistem
ceramah ini dapat dapat mengatasi kendala jika LCD proyektor tak bisa digunakan
maka ada cara lain melalui metode ceramah tersebut dan juga dilakukan pada kelas
yang kondisi pembelajaran lamban dikarenakan siswanya tidak disiplin dan lamban
dalam menyelesaikan tugas kelasnya.
28. 28
B. Saran
Dalam perubahan masa pubertas dan dewasa sangat mempengaruhii
kehidupan sehari hari. Pada masa itulah orang tua harus memperhatikan anaknya
yang sedang masa transisi. Sebab orang tua lah yang hanya bisa mengetahui
perubahan yang di alami anaknya. Bimbingan orang tua dan guru sangat dibutuhkan
agar remaja tidak salah jalan dan arah, karena di lingkungan sangat amat banyak
pengaruh negatif yang dapat mengganggu masa depan remaja tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
29. 29
Elizabeth B. Hurlock, psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan (Jakarta, Erlangga, 1991)
Miftahul Jannah, Remaja Dan Tugas – Tugas Perkembangan Dalam Islam, dari
http://journal.ar-
raniry.ac.id/index.php/Psikoislam/article/dowload/1493/1091.
Amita Diananda, januari 2018, Psikologi Remaja Dan Permasalahanya, vol. 1,
dari http://e-journal.stit-islamic-village.ac.is/istighna/article/download/20/21.
Triyanto Endang , Rahmi Setiyani, & Rahmawati Wulansari, April 2014, Vol. 2,
No.. 1, Pengaruh Dukungan Keluarga dalam Meningkatkan Perilaku
Adaptif Remaja Pubertas, Vol. 2, No. 1, dari
http://www.researchgate.net/publication/315937585_Pengaruh_Dukunga
n_Keluarga_dalam_Meningkatkan_Perilaku_Adaptif_Remaja_Pubertas.
Rohmayanti, Yanti Hermayanti, Wiwi Mardiah, Persepsi siswa kelas VI Sekolah
DasarTentang Perubahan Yang Terjadi Selama Masa Pubertas, dari
http://core.ac.uk/download/pdf/147419831.pdf..
Hasnahwati, Desember 2016, Peranan pendidikan Agama Islam Pada Masa
Perkembangan Remaja, Vol. 7, No. 2, dari
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/tarbiyatuna/article/view/198.
Margareta, Perkembangan seksual Anak dan Remaja, dari
http://psikologiforensik.com/2016/01/02/perkembangan-seksual-anak-
dan-remaja.
Kamelia Dewi Purbasari, Nur Ainy Fardana Nawang, 1 September 2016, Jurnal
Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, perbedaan kemandirian pada
remaja yang berstatus anak tunggal di tinjau dari persepsi pola asuh
orang tua, Vol. 5, No. 1, dari http://journal.unair.ac.id/download-
fullpapers-jpppa7296c0d402full.pdf, .
Rina Sabarini, Peran Remaja Dalam Masyarakat, Dari
http://dosenpsikologi.com/contoh/peran/remaja/dalam/masyarakat
Khamim Zarkasih Putro, 2017, Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama Memahami
Ciri Dan Tugas Perkembangan Masa Remaja, Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu
Agama, Vol. 17, No. 1 http://www.researchgate.net/publication.