SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
REMAJA DAN PACARAN
Dosen Pengampu : Yudha Trishanantto, S.Pd.MM

Disusun Oleh :
MAWADAH WAROHMAH

FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
TAHUN AKADEMIK
2013 / 2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan
kesempatannya kepada kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.
Berikut ini, penulis persembahkan sebuah makalah (karya tulis) yang
berjudul “REMAJA DAN PACARAN”. Penulis mengharapkan makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca semua, terutama bagi penulis sendiri.
Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan atau kekeliruan
dalam makalah ini, penulis mohon maaf, karna penulis sendiri dalam tahap
belajar.
Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih, kepada para
pembaca.
Semoga Allah memberkahi makalah ini sehingga benar-benar bermanfaat.

Penulis
BAB II
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa yang indah. Banyak hal yang terjadi pada
masa transisi remaja dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Satu proses masa
yang semua anak manusia telah, sedang dan akan terjadi dalam sebuah proses
tumbuh kembang remaja. Dunia remaja memang unik, sejuta peristiwa terjadi
dan sering diciptakan dengan ide-ide cemerlang dan positif.
Namun demikian tidak sedikit juga hal-hal negatif yang terjadi. Salah
satu hal yang menarik dan terjajdi dalam dunia rema adalah trend pacaran
yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga orang dewasa gemar
melakukannya. Bahkan ada rumor yang menarik, bahwasannya bila ada
remaja yang belum punya pacar berarti belum mempunyai identitas diri yang
lengkap.
Memang tidak dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena
tersendiri dikalangan remaja. Dan kalaupun dicari satu definisi tersendiri
pacaran maka akan sulit. Sebagian ada yang mendifiniskan pacaran adalah
ajang dari untuk mendapatkan kepuasan libido seksual, atau pacaran hanya
sebagai label “saya punya pacat dan mendogkrak percaya diri”. Ataukah
pacaran adalah suatu hal yang penting karena dengan pacaran kita punya
seseorang yang bisa membantu kita dalam mengatasi persoalan hidup untuk
definisi pacaran tentu akan ada banyak yang lainnya.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian remaja?
2. Apa saja ciri-ciri remaja?
3. Apa saja kebutuhan seorang remaja?
4. Pengertian pacaran?
5. Hubungan antara masa remaja dan pacaran?
6. Bagaimana tahapan pacaran?
7. Apa alasan seorang remaja berpacaran?
8. Adakah manfaat dari pacaran?
9. Pacaran itu perlu tidak??
10. Bagaimana pacaran yang sehat dan betanggungjawab?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
 Memberikan penjelasan kepada pembaca tentang dunia remaja saat ini
 Memberikan informasi kepada pembaca tentang bagaimana pacaran yang
sehat

D. Manfaat
 Bisa mengetahui bagaimana tantangan bagi remaja saat ini
 Bisa menjelaskan kepada para remaja bagaimana pacaran yang sehat

E. Metodologi Penelitian
Penelitian yang Kami lakukan dengan menggunakan metode wawancar
langsung kepada responden.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja
Menurut Hurlock(1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia
12-18 tahun.
Menurut Monks,dkk (2000), remaja adalah mereka yang berusia 12-21
tahun.
Menurut Stanley Hall (dala Santrock 2003) usia remaja berada pada
rentang 12-23 tahun.,masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm
and stress).
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas
atau pencarian identitas diri. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah
masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat.
Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu,
membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta
kepribadian remaja. (Darajat Zakiah, Remaja harapan dan tantangan:
Hal inilah yang membawa para pakar pendidikan dan psikologi
condong untuk menamakan tahap-tahap peralihan tersebut dalam kelompok
tersendiri, yaitu remaja yang merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak,
serta persiapan untuk memasuki masa dewasa. Biasanya remaja belum
dianggap

sebagai

anggota

masyarakat

yang

perlu

didengar

dan

dipertimbangkan pendapatnya serta dianggap bertanggung jawab atas dirinya.
Terlebih dahulu mereka perlu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam kapasitas tertentu, serta mempunyai kemantapan emosi, sosial dan
kepribadian. Dalam pandangan Islam seorang manusia bila telah akhil baligh,
maka telah bertanggung jawab atas setiap perbuatannya. Jika ia berbuat baik
akan mendapat pahala dan apabila melakukan perbuatan tidak baik akan
berdosa. Masa remaja merupakan masa dimana timbulnya berbagai kebutuhan
dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas
dan daya fakir menjadi matang. Namun masa remaja penuh dengan berbagai
perasaan yang tidak menentu, cemas dan bimbang, dimana berkecambuk
harapan dan tantangan, kesenangan dan kesengsaraan, semuanya harus dilalui
dengan perjuangan yang berat, menuju hari depan dan dewasa yang matang.
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu
berintelegensi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa
di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam
tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam
masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih
berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan intelektual yang
mencolok. Transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini
memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang
dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode
perkembangan ini.
Fase remaja merupakan perkembangan individu yang sangat penting,
yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu
bereproduksi. Menurut Konpka (Pikunas, 1976) masa remaja ini meliputi (a)
remaja awal: 12-15 tahun; (b) remaja madya: 15-18 tahun; (c) remaja akhir:
19-22 tahun. Sementara Salzman mengemukakan, bahwa remaja merupakan
masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua ke arah
kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan
perhatian

terhadap

nilai-nilai

estetika

dan

isu-isu

moral.

Dalam budaya Amerika, periode remaja ini dipandang sebagai “Strom dan
Stress”, frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan
melamun tentang cinta, dan perasaan teralineasi (tersisihkan) dari kehidupan
sosial budaya orang dewasa (Lustin Pikunas, 1976).
1. Ciri-Ciri Masa Remaja
Ciri-ciri masa remaja adalah:
 Masa remaja sebagai periode peralihan, yaitu peralihan dari masa
kanak-kanak ke peralihan masa dewasa.
 Masa remaja sebagai periode perubahan.
 Masa remaja sebagai usia bermasalah.
 Masa remaja sebagai masa mencari identitas.
 Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, karena
masalah penyesuaian diri dengan situasi dirinya yang baru, karena
setiap perubahan membutuhkan penyesuaian diri.
 Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.
Ciri-ciri kejiwaan remaja, tidak stabil, keadaan emosinya goncang,
mudah condong kepada ekstrim, sering terdorong, bersemangat, peka,
mudah tersinggung, dan perhatiannya terpusat pada dirinya.
2. Kebutuhan remaja
a.

Berikut

yang

termasuk

kedalam

kebutuhan

remaja

:

Kebutuhan akan pengendalian diri
b.

Kebutuhan akan kebebasan

c.

Kebutuhan akan rasa kekeluargaan

d.

Kebutuhan akan penerimaan social

e.

Kebutuhan akan penyesuaian diri

f.

Kebutuhan akan agama dan nilai-nilai sosial

B. Pengertian pacaran.
Dari hasil wawancara yang Kami lakukan sebagian besar responden
mengatakan bahwa pacaran adalah hubungan yang khusus yang di jalin oleh
dua anak manusia yang berbeda jenis. Tapi menurut sumber yang Kami baca
mengatakan bahwa pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan
manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan
menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Pada
kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang
sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan
memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan
tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan.
C. Remaja dan pacaran
M a s a r e m a j a a d a l a h m a s a ya n g i n d a h . B a n ya k h a l ya n g
t e r j a d i p a d a m a s a t r a n s i s i remaja dari masa kanak-kanak menuju
dewasa. Satu proses masa yang semua anak manusia t e l a h , s e d a n g
dan

akan

teradi

dalam

sebuah

proses

tumbuh

kembang

remaja. Dunia remaja memang unik, sejuta peristiwa terjadi
dan

sering

diciptakan

dengan

ide -ide

cemerlang

d a n positif. Namun demikian tidak sedikit juga hal -hal negatif yang
terjadi. Salah satu hal yangmenarik dan terjadi dalam dunia remaja
adalah trend pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak
sedikit juga orang dewasa gemar melakukannya. Bahkan ada rumor
yang menarik, b a h w a s a n ya b i l a a d a r e m a j a ya n g b e l u m p u n ya
p a c a r b e r a r t i b e l u m m e m p u n ya i i d e n t i t a s diri yang lengkap.
Memang tidak dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena
tersendiri dikalangan remaja. Dan kalaupun dicari satu definisi tersendiri
pacaran maka akan sulit. Sebagian ada yang m e n d i f i n i s i k a n p a c a r a n
adalah

ajang

dari

untuk

mendapatkan

kepuasan

l ibido

s e k s u a l , a t a u pacaran hanya sebagai label ”saya punya pacar dan
dapat mendongkrak percaya diri”. Ataukah pacaran adalah suatu hal
yang penting karena dengan pacaran kita punya seseorang yang bisa
membantu kita dalam mengatasi persoalan hidup dan untu k
d e f i n i s i p a c a r a n t e n t u a k a n a d a banyak yang lainnya.
Awal dari pacaran bermula ketika remaja masuk dalam tahap pubertas.
Istilah pubertas berasal dari bahasa latin yang artinya rambut. Pubertas adalah
munculnya rambut didaerah genetalia (2002:20).Bila dilihat dari sudut
pandang biologis. Pubertas diawali dengan adanya tanda-tanda kelamin
sekunder yang akan membedakan remaja putra dan remaja putri.
Menurut Cole dalamWarkitri dan kawan-kawan (2002:21), tanda-tanda
tersebut adalah:
1. Tumbuh rambut dibeberapa tempat.
2. Pada anak putra tumbuh jakun, sedangkan putri tumbuh buah dada.
3. Suara pada anak putra merendah, sedangkan anak putri meninggi.
4. Pada anak putra bahu, dada bidang, sedangkan putri adalah pinggul.
5. Otot pada anak putra kelihatan besar.
6. Mulai berfungsi kelenjar keringat
Tradisi pacaran sendiri memiliki variasi dalam pelaksanaannya dan
sangat dipengaruhi oleh tradisi individu-individu dalam masyarakat yang
terlibat. Dimulai dari proses pendekatan, pengenalan pribadi, hingga akhirnya
menjalani hubungan afeksi yang ekslusif. Perbedaan tradisi dalam pacaran,
sangat dipengaruhi oleh agama dan kebudayaan yang dianut oleh seseorang.
Menurut persepsi yang salah, sebuah hubungan dikatakan pacaran jika telah
menjalin hubungan cinta-kasih yang ditandai dengan adanya aktivitasaktivitas seksual atau percumbuan. Tradisi seperti ini dipraktikkan oleh orangorang yang tidak memahami makna kehormatan diri perempuan, tradisi seperti
ini dipengaruhi oleh media massa yang menyebarkan kebiasaan yang tidak
memuliakan kaum perempuan. Sampai sekarang, tradisi berpacaran yang telah
nyata melanggar norma hukum, norma agama, maupun norma sosial di
Indonesia masih terjadi dan dilakukan secara turun-temurun dari generasi ke
generasi yang tidak mememiliki pengetahuan menjaga kehormatan dan harga
diri yang semestinya mereka jaga dan pelihara.

D. Tahapan-tahapan berpacaran
 Tahap Ketertarikan : .Dalam tahap ini tantangannya ialah bagaimana
mendapatkan kesempatan untuk menyatakanketertarikan dan menilai
orang lain. Munculnya ketertarikan kita sama doi, misalnya,
karena penampilan fisik (doi cakep/cantik, tinggi), kemampuan (pintar),
karakteristik atau sifat misalnyasabar, coolabis, dan lain-lain. Menurut
para ahli, umumnya cowok pada pandangan pertama lebihtertarik pada
penampilan fisik. Sedangkan cewek lebih karena karakteristik
atau kemampuanyang dimiliki cowok.
 Tahap Ketidakpastian. Pada masa ini sedang terjadi peralihan dari rasa
tertarik ke arah rasa tidak pasti. Maksudnya, kitamulai bertanya-tanya
apakah doi benar-benar tertarik sama kita atau sebaliknya apakah
kita b e n a r - b e n a r t e r t a r i k s a m a d o i . P a d a t a h a p i n i k i t a
mendadak ragu apakah mau melanjutkanhubungan atau
tidak. Kalau kita enggak mampu memahami tahapan ini,
k i t a a k a n m u d a h berpindah dari satu orang ke orang lainnya.
 Tahap Komitmen Dan Keterikatan. Pada tahap ini yang timbul adalah
keinginan

kita

kencan

dengan

seseorang

secara

eksklusif.

Kitamenginginkan kesempatan memberi dan menerima cinta
dalam suatu hubungan yang khusustanpa harus bersaing dengan
orang lain. Kita juga ingin lebih rileks dan punya banyak
waktuuntuk dilewatkan bersamanya. Seluruh energi digunakan
untuk menciptakan saling cinta danhubungan yang harmonis.
 Tahap Keintiman. Dalam tahap ini mulai dirasakan keintiman yang
sebenarnya,

merasa

lebih

rileks

untuk

berbagilebih

mendalam

dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan merupakan kesempatan untuk
lebihmengungkapkan diri kita. Tantangannya adalah menghadapi sisi yang
kurang baik dari diri kita.Tanpa pemahaman yang baik bahwa cowok dan
cewek mempunyai reaksi yang berbeda terhadapkeintiman, kita akan
mudah mengambil kesimpulan yang salah bahwa terlalu banyak
perbedaanantara kita dan doi untuk melanjutkan hubungan.

E. Alasan Remaja Berpacaran
Alasan seorang remaja berpacaran sangat berfariasi tapi sebenarnya
intinya sama saja.Berdasarkan hasil wawancara Kami kepada teman-teman
mahasiswa mereka berpacaran karena alasan-alasan sebagai berikut:
 Sebagai teman kencan
Agar tidak sendiri dalam bepergian salah satunya dengan mengajak si
do’i jalan bareng. Alasan ini juga mendukung sebab-sebab remaja
mempunyai pacar.
 Untuk motivasi belajar
Meskipun jarang, ada juga remaja yang menjadikan pacarnya sebagai
motivasi untuk meningkatkan beajarnya.
 Membutuhkan tempat pelampiasan kasih sayang
Pacaran adalah salah satu cara untuk melampiaskan rasa kasih sayang.
Yang perlu diketahui bahwa, rasa cinta dan kasih sayang itu ada dua macam
yaitu companionate love dan passionate love. Companionate love adalah
cinta yang ditunjukkan dalam bentuk persahabatan. Sedangkan passionate
love adalah cinta yang ditunjukkan dalam bentuk cinta romantic yang lebih
banyak dipengaruhi oleh aspek biologis.
Biasanya seorang remaja atau dewasa akan mencari pacar karena
kebutuhan akan passionate love ini. companionate love bisa didapatkan dari
persahabatan dengan ibu, bapak, saudara, keluarga dan teman. Sedangkan
passionate love hanya didapatkan melalui pacaran.
 Ikut trend
Wah, pacaran koq biar nge-trend? Ternyata ada juga remaja yang seerti
ini, menjalin hubungan agar tidak ketinggalan zaman di ere remaja
sekarang.
 Untuk membuktikan ada yang mau
Dengan mepunyai pacar menandakan seorang remaja tersebut ada yang
mencintainya.
 Saling bantu membantu
Ini adalah alasan yang paling sering dikemukakan,terutama bagi remaja
sekolah atau masih dalam jenjang perkuliahan.Saling bantu membantu
membuat tugas sekolah/kuliah misalnya,saling curhat memecahkan
masalah masing-masing,dan lain-lain.
Hubungan dalam pacaran yang tidak dewasa, kadang berujung pada
pemanjaan salah satu pihak. Dengan alasan ada yang membantu,
seseorang misalnya, malas mengerjakan tugas sekolah atau kuliah. Dalam
hal pemecahan masalah yang mereka hadapi, terkadang menghasilkan
sebuah diskusi yang ngawur, tidak kunjung ada kata penyelesaian yang
tepat, walaupun menghabiskan waktu yang begitu sangat panjang.
Diskusinya bukan memecahkan sebuah masalah, tetapi membesarbesarkan masalah, yang terkadang sangat kecil dan bisa diselesaikan
sendiri, tetapi karena tidak ada bahan pembicaraan lain, sehingga hal tak
penting sama sekali pun dibicarakan.
 Status
Berkencan bagi laki-laki dan perempuan, terutama dalam bentuk
berpasangan tetap, memberikan status dalam kelompok sebaya, berkencan
dalam kondisi demikian merupakan batu loncatan ke status yang lebih
tinggi dalam kelompok sebaya.


Sosialisasi
Kalau anggota kelompok sebaya membagi diri dalam pasangan-pasangan
kencan, maka laki-laki dan perempuan harus berkencan apabila masih
ingin menjadi anggota kelompok dan mengikuti berbagai kegiatan sosial
kelompok

 Hiburan
Apabila berkencan dimaksudkan untuk hiburan, remaja menginginkan
agar pasanganya mempunyai berbagai keterampilan sosial yang dianggap
penting oleh kelompok sebaya, yaitu sikap baik hati dan menyenangkan


Penjajakan Sebelum Menikah
ada yang menganggap bahwa masa pacaran itu sebagai masa penjajakan,
media perkenalan sisi yang lebih dalam serta mencari kecocokan antar
keduanya. Semua itu dilakukan karena nantinya mereka akan membentuk
rumah tangga. Dengan tujuan itu, sebagian norma di tengah masyarakat
membolehkan pacaran. Paling tidak dengan cara membiarkan pasangan
yang sedang pacaran itu melakukan aktifitasnya. Maka istilah apel malam
minggu menjadi fenomena yang wajar dan dianggap sebagai bagian dari
aktifitas yang normal.

F. Manfaat pacaran
Berdasarkan hasil wawancara kami,mereka mengatakan bahwa pacaran
memiliki manfaat bagi mereka,manfaat tersebut antara lain:
 Ada teman curhat selain teman dan orang tua
Terkadang seorang remaja malu untuk menceritakan hal-hal pribadi kepada
orang tuanya,dan lebih nyaman menceritakannya kepada sang pacar.hal ini
bisa jadi karena hubungan orangtua kepada anaknya kurang begitu dekat
sehingga anak tidak nyaman menceritakan masalah pribadinya kepada
orangtuanya.
 Ada yang bisa ngertiin kita selain keluarga dan teman
Perhatian dari keluarga di nilai kurang oleh para remaja dan mencari seorang
pacar biar ada yang memberikan perhatian kepada dia secara khusus.


Bisa jadi penyemangat juga
ada juga yang berpendapat bahwa dengan punya pacar maka akan jadi
penyemangat bagi dia ketika menghadapi masalah.

 belajar bersosialisasi terhadap lawan jenis.
Pendapat

berikutnya

yaitu

belajar

bersosialisasi

terhadap

lawan

jenis,maksudnya dengan mempunyai pacar maka seorang remaja akan bisa
bersosialisasi dengan lawan jenisnya.
 motivasi berprestasi,
Pendapat berikutnya yaitu menjadi motivasi perprestasi.para remaja
berpendapat bahwa dengan punya pacar maka prestasi mereka akan membaik
karena ada yang memberikan motivasi-motivasi dan motivasi tersebut di nilai
remaja begitu kuat karena di berikan oleh orang yang special baginya
sehingga mendorong sang remaja untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar
tidak mengecewakan sang pacar.
 pembelajaran untuk dapat lebih dewasa dan konsekuen pada keputusan.ketika
berpacaran tentu banyak hal yang di toleransi karena perbedaan-perbedaan
keduanya mulai dari gaya hidup,dan lain-lain sehingga menuntut mereka
untuk saling mengerti dan menuntut mereka untuk berfikir lebih dewasa dalam
menyikapi perbedaan-perbedaan tersebut.

G. Pacaran itu perlu nggak sih????
Soal pertanyaan ini ada beragam pendapat yang di berikan ketika kami
mewawancarai teman-teman mahasiswa ada yang merasa perlu dan juga ada
yang merasa tidak perlu berpacaran.mereka merasa perlu karena: Mumpung
masih muda jadi nikmatin dulu masa muda,menurut mereka masa muda
adalah masa untuk bersenang-senang,masa untuk menjalin kasih sayang
dengan lawan jenis biar tidak di bilang tidak laku dan berbagai macam celaan
yang di berikan kepada remaja yang tidak mempunyai pacar. Sedangkan yang
bilang tidak perlu karena mereka beralasan bahwa agama kita (islam)
melarang yang namanya pacaran.

H. Pacaran yang sehat
Dari hasil wawancara Kami tentang hal ini mereka mengatakan bahwa
pacaran yang sehat itu dengan cara melakkukan pendekatan dan saling
mengenal pasangannya dengan cara yang positif,tidak melakukan seks
bebas,dan tidak merugikan kedua belah pihak. Berdasarkan sumber yang kami
kumpulkan,pacaran yang sehat itu antara lain:
 Sebelum memulai hubungan pacaran, alangkah baiknya jika Kita
melakukan pendekatan terlebih dahulu. Pendekatan di sini Kami maksud
sebagai proses Kita untuk mengetahui bagaimana pola tingkah laku,
ataupun keseharian calon pasangan Kita. Hal ini dilakukan agar kelak pada
saat berpacaran tidak ada rasa penyesalan saat Kita mengetahui ada
sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan Kita yang dimiliki oleh calon
pasangan Kita.
 Sebelum memulai hubungan pacaran, sebaiknya kita juga harus jujur
kepada pasangan kita. Jujur di sini saya maksud adalah agar kita mengakui
segala sesuatu tentang kita, baik itu tentang kebaikan dan keburukan kita.
Terutama keburukan, karena tidak dapat dipungkiri lagi orang lain pasti
lebih bisa menerima kebaikan daripada keburukan orang lain. Hal ini
dilakukan agar pasangan kita tidak lagi terkejut apabila saat menjalani
hubungan tingkah buruk kita diketahui, karena sepintar-pintarnya manusia
menutupi keburukannya pasti akan ketahuan juga suatu saat. Oleh karena
itu, saya beranggapan lebih baik kita menerima keburukan pasangan kita
terlebih dahulu daripada menerima kebaikannya, karena semua manusia
adalah tempat di mana kekhilafan dan kesalahan selalu terjadi.
 Pada saat menjalin hubungan, sebaiknya kita selalu saling percaya
terhadap pasangan masing-masing. Saling percaya di sini bukan berarti
kita membiarkan apasaja bebas dilakukan pasangan kita, asalkan dia suka
TIDAKK… saling percaya di sini saya maksudkan bahwa suatu sikap
yang memberikan rasa percaya dengan anggapan bahwa dia selalu
bertanggung jawab dengan semua perbuatannya dan tidak akan melakukan
apapun yang bisa merusak hubungan yang sedang dijalin. Dalam hal ini
sebaiknya kita tidak terlalu berlebih dalam memberikan perhatian apalagi
sampai membuat pasangan kita sampai merasa terkekang.
 Selalu berpikiran positif atas apa yang dilakukan oleh pasangan kita
 Dan ini adalah point penting yang belakangan ini banyak dilupakan oleh
muda-mudi saat ini dalam menjalani hubungan pacaran, dimana kita harus
menjauhi apa yang di sebut dengan melakukan hubungan badan di luar
nikah. Hal ini adalah pelanggaran berat yang melanggar kesusilaan,
norma-norma agama, dan nilai-nilai luhur hidup. Rasa sayang dan cinta
dalam tahap pacaran tidak harus digambarkan dengan melakukan
hubungan ini, dewasa ini banyak pasangan yang mengatakan bahwa
mereka melakukan hubungan suami istri karena dilandaskan oleh rasa
saling cinta dan saling sayang padahal itu salah. Apabila kita mencintai
dan menyayangi pasangan kita seharusnya kita menjaga dia dan
menjauhkan dia dari hal-hal buruk seperti ini sampai kita dan pasangan
kita menuju ke jenjang pernikahan. Oleh karena itu langkah yang baik agar
kita dapat terhindar dari perbuatan ini adalah dengan cara mendekatkan
diri selalu dengan Tuhan YME melalui ajaran agama yang kita yakini
masing-masing. Dan juga sebaiknya kita masing-masing harus bisa lebih
mawas diri dan mengontrol diri kita masing, kita harus belajar membuang
hawa nafsu dan pikiran-pikiran negative yang ada di dalam diri kita sendiri
 Sebaiknya orang tua atau keluarga kita mengetahui dengan siapa kita
sedang menjalani hubungan pacaran. Mungkin untuk sebagian orang hal
ini adalah hal yang malas untuk dilakukan, tetapi menurut saya pribadi ini
adalah hal yang baik, kita ambil satu sisi positif nya apabila orang tua kita
mengetahui kita berpacaran dengan seseorang kita lebih bisa belajar untuk
menjalin hubungan pacaran yang serius dan bukan lagi “pacaran mainmainan”. Lagipula orang tua mempunyai pengalaman yang lebih jauh dari
kita, sehingga kita bisa meminta pendapat apabila kita perlu orang lain
untuk “sharing” tentang hubungan kita.
BAB IV
KAJIAN TEORI

Berbicara tentang remaja maka kita akan di hadapkan pada persoalanpersoalan seperti tingkah-tingkah unik para remaja dan salah satunya adalah
pacaran yang sekarang sudah jadi trend di kalangan remaja.Seorang remaja akan
di cela atau bahkan di jauhi sama teman-temannya jika belum memiliki
pacar,maka dari itu seorang remaja akan menjalin hubungan dengan lawan
jenisnya agar tidak di hina sama teman-temannya.
Berkaitan dengan persoalan di atas kita bisa menjelaskannya dengan
menggunakan teori dari Abraham Maslow tentang Hierarki Kebutuhan.
Menurut teori ini manusia itu cenderung untuk selalu memenuhi kebutuhan
hidupnya. Sehingga apa yang dia lakukan, semata-mata untuk memenuhi
kebutuhannya tersebut. dari sikap dan cara untuk mendapatkan kebutuhannya
itulah yang akhirnya akan membentuk perilaku dan kepribadiannya. Maslow
membagi kebutuhan manusia menjadi lima. Yaitu mulai dari yang paling dasar,
kebutuhan fisik (makan, minum, sehat, bernafas, dll). Kemudian kebutuhan rasa
aman (perasaan aman, kondusif, tenang, dan damai). Lalu kebutuhan cinta kasih
(kebutuhan individu untuk selalu dicintai). Naik lagi menjadi kebutuhan harga diri
(kebutuhan individu untuk dihormati dan dihargai kemudian ditunjukkan dalam
pencapaian status, prestasi, dll.). Dan kebutuhan final serta yang tertinggi adalah
kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan individu untuk mengekpresikan dirinya).
Bila kita gambarkan, maka kita dapat melihat dengan jelas urutan-urutan
kebutuhan tersebut.
Menurut Maslow, kebutuhan-kebutuhan tersebut bertingkat. Jika kebutuhan
yang ada di bawahnya belum terpenuhi, maka kebutuhan yang di atasnya tidak
akan terpenuhi. Maslow juga membagi kebutuhan tersebut ke dalam dua
kelompok. Yaitu kelompok D-need (deficit need) seperti kebutuhan fisik, rasa
aman, cinta, dan harga diri. Dan yang kedua adalah kebutuhan B-need (being
need) yaitu kebutuhan aktualisasi diri. D-need merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi. Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka seseorang akan
terus berusaha semampunya untuk mencari kebutuhan dan memenuhi kebutuhan
D-need tersebut. Dan akan berakhir ketika dia merasa kebutuhannya telah
terpenuhi. Namun tidak menutup kemungkinan dia akan mencari lagi kebutuhan
itu layaknya orang yang mencari air ketika dia haus lagi.
Dengan memahami teori dari Abraham Maslow, orang yang punya pacar,
pacaran atau berpacaran kemungkinan :
 Berasal dari keluarga yang broken home, sehingga dia tidak pernah
merasakan cinta kasih dari orang tua dan keluarganya. Jika hal ini terus
terjadi sampai dia dewasa, maka disinilah kebutuhan neurotiknya mulai
tumbuh dan berkembang, dimana dia akan selalu terobsesi untuk
mendapatkan cinta yang sebanyak-banyaknya dan cenderung berlebihan.
Ketika itu sampailah ke telinganya tentang budaya pacaran yang sedang
ngetrend di kalangan muda. Dan untuk memenuhi kebutuhan akan rasa
cinta yang begitu kuat itu, akhirnya terjadilah apa yang kita sebut dengan
pacaran. Bahkan, bisa jadi pasangan/pacarnya itu juga mempunyai visi dan
misi yang sama, yaitu mencari dan mendapatkan cinta, karena kebetulan
sama-sama berasal dari keluarga yang broken home.
 Kurang mendapat kan cinta dari orang tuanya ataupun sudah mendapat
kan kasih sayang yang berlimpah dari keluarganya tapi dia belum merasa
hidupnya sempurna karena belum mempunyai pacar yang merupakan
orang yang akan mewarnai hidupnya.
 Seorang remaja berpacaran untuk mendapat pengakuan dari teman sebaya
nya bahwa dia sekarang ada yang suka.


Karena gejolak muda dimana mereka selalu ingin mencoba hal-hal baru
dan tidak mau di bilang ketinggalan jaman karena tidak memiliki pacar.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
D u n i a remaja m e m a n g u n i k , s e j u t a p e r i s t i w a t e r j a d i d a n
s e r i n g d i c i p t a k a n d e n g a n i d e - i d e c e m e r l a n g d a n positif. Namun
demikian tidak sedikit juga hal-hal negatif yang terjadi. Salah satu
hal yangmenarik dan terjadi dalam dunia remaja adalah trend
pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga
orang dewasa gemar melakukannya. Bahkan ada rumor yang
menarik, b a h w a s a n ya b i l a a d a r e m a j a ya n g b e l u m p u n ya p a c a r
b e r a r t i b e l u m m e m p u n ya i i d e n t i t a s diri yang lengkap. Memang tidak
dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena tersendiri dikalangan
remaja.
g.

A. SARAN
1. Jadikan agama dan keimanan sebagai alat untuk membatasi atau mengontrol
diri dalam berpacaran agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas atau seks
bebas.
2. Bagi mempunyai pacar diharapkan untuk bisa menjaga diri, kehormatan
kesucian dan nama baik dirinya sendiri, keluarga, agama, almamater dan
daerah asalnya serta bangsanya.
3. Jadikan pacaran sebagai motivasi atau penyemangat untuk berprestasi dalam
bidang pendidikan.
4. Ada baiknya tidak usah pacaran ta’aruf saja sesuai yang di ajarkan agama
kita (islam) agar segala macam fitnah tidak terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.scribd.com/doc/16577941/Pacaran-Di-Kalangan-RemajaSekarang
2. http://www.anakciremai.com/2008/04/makalah-psikologi-tentangpsikologi.html
3. http://www.psychologymania.com/2011/04/seberapa-penting-pacaransebelum.html
4. http://forum.vivanews.com/lajang/115208-7-alasan-remaja-ingin-mempunyaipacar.html
5. http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/12/alasan-alasan-yang-umumuntuk.html
6. http://jackysitinjak.blogspot.com/2011/05/bagaimana-hubungan-pacaranyang-sehat.html
7. http://ranamaiza.speedytaqwa.com/post/kategori/182/fiqih
8. http://www.psychologymania.com/2012/02/apakah-pacaran-itu-sebuahkebutuhan.html

More Related Content

What's hot

Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Khusnul Kotimah
 
Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati
Pandangan Gereja Tentang Hukuman MatiPandangan Gereja Tentang Hukuman Mati
Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati
cristianyedogawa
 
Pidato pendidikan moral
Pidato pendidikan moralPidato pendidikan moral
Pidato pendidikan moral
Operator Warnet Vast Raha
 
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media Pembelajaran
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media PembelajaranInstrumen dan Pedoman Evaluasi Media Pembelajaran
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media Pembelajaran
Uwes Chaeruman
 
Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasa
Sukardi Juniardi
 
Makalah seks bebas
Makalah seks bebasMakalah seks bebas
Makalah seks bebas
Dwi Wati
 
Pidato Bahasa Indonesia
Pidato Bahasa IndonesiaPidato Bahasa Indonesia
Pidato Bahasa Indonesia
OSIS SMA Bina Insani
 
Pidato peranan pemuda dalam pembangunan
Pidato peranan pemuda dalam pembangunanPidato peranan pemuda dalam pembangunan
Pidato peranan pemuda dalam pembangunan
Operator Warnet Vast Raha
 
Alat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranAlat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaran
Humairahnia12
 
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimah
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimahTeks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimah
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimah
Fakhriyah Elita
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
Wahiid Sayy'a
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Universitas Negeri Semarang
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
Tatik prisnamasari
 
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
mansur p5
 
3. Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)
3.  Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)3.  Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)
3. Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)
Fajar Wahid
 
Pertanyaan wawancara calon anggota ksr
Pertanyaan wawancara calon anggota ksrPertanyaan wawancara calon anggota ksr
Pertanyaan wawancara calon anggota ksr
Saerozi Arrizky
 
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi AudioPemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
siska sri asali
 
hak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyanahak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyana
Tohir Haliwaza
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
Warnet Raha
 

What's hot (20)

Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati
Pandangan Gereja Tentang Hukuman MatiPandangan Gereja Tentang Hukuman Mati
Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati
 
Pidato pendidikan moral
Pidato pendidikan moralPidato pendidikan moral
Pidato pendidikan moral
 
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media Pembelajaran
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media PembelajaranInstrumen dan Pedoman Evaluasi Media Pembelajaran
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media Pembelajaran
 
Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasa
 
Makalah seks bebas
Makalah seks bebasMakalah seks bebas
Makalah seks bebas
 
Pidato Bahasa Indonesia
Pidato Bahasa IndonesiaPidato Bahasa Indonesia
Pidato Bahasa Indonesia
 
Pidato peranan pemuda dalam pembangunan
Pidato peranan pemuda dalam pembangunanPidato peranan pemuda dalam pembangunan
Pidato peranan pemuda dalam pembangunan
 
Alat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranAlat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaran
 
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimah
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimahTeks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimah
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimah
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
 
Makalah gerakan muhammadiyah
Makalah gerakan muhammadiyahMakalah gerakan muhammadiyah
Makalah gerakan muhammadiyah
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
 
3. Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)
3.  Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)3.  Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)
3. Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)
 
Pertanyaan wawancara calon anggota ksr
Pertanyaan wawancara calon anggota ksrPertanyaan wawancara calon anggota ksr
Pertanyaan wawancara calon anggota ksr
 
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi AudioPemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
 
hak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyanahak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyana
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 

Similar to Makalah Psikologi Remaja dan Pacaran

Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
Firlita Nurul Kharisma
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
avsai
 
Bahaya pergaulan
Bahaya pergaulanBahaya pergaulan
Bahaya pergaulan
Warnet Raha
 
Bahaya pergaulan
Bahaya pergaulanBahaya pergaulan
Bahaya pergaulan
Operator Warnet Vast Raha
 
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Nurul Hazanah
 
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja AwalPeriode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
wahyuhidayat330
 
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
vinkaput11
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
fannyariza1
 
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remaja
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remaja
Operator Warnet Vast Raha
 
Uks
UksUks
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaWarnet Raha
 
Makalah aulia 1
Makalah aulia 1Makalah aulia 1
Makalah aulia 1elfachruz
 
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remaja
Septian Muna Barakati
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja
Septian Muna Barakati
 
Karya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_beba
Karya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_bebaKarya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_beba
Karya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_beba
Madni Al-bantani
 

Similar to Makalah Psikologi Remaja dan Pacaran (20)

Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Bahaya pergaulan
Bahaya pergaulanBahaya pergaulan
Bahaya pergaulan
 
Bahaya pergaulan
Bahaya pergaulanBahaya pergaulan
Bahaya pergaulan
 
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
 
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja AwalPeriode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
 
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
 
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remaja
 
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remaja
 
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remaja
 
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remaja
 
Uks
UksUks
Uks
 
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remaja
 
Makalah aulia 1
Makalah aulia 1Makalah aulia 1
Makalah aulia 1
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remaja
 
Remaja
RemajaRemaja
Remaja
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja
 
Karya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_beba
Karya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_bebaKarya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_beba
Karya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_beba
 

More from Mawadah Warohmah

Aku, dulu, kini dan nanti
Aku, dulu, kini dan nantiAku, dulu, kini dan nanti
Aku, dulu, kini dan nanti
Mawadah Warohmah
 
Pengertian Penelitian
Pengertian Penelitian Pengertian Penelitian
Pengertian Penelitian
Mawadah Warohmah
 
Jenis Penelitian
Jenis PenelitianJenis Penelitian
Jenis Penelitian
Mawadah Warohmah
 
Desain Penelitian
Desain Penelitian Desain Penelitian
Desain Penelitian
Mawadah Warohmah
 
Makalah ushul fiqh (qiyas)
Makalah ushul fiqh (qiyas)Makalah ushul fiqh (qiyas)
Makalah ushul fiqh (qiyas)
Mawadah Warohmah
 
Ilmu pendidikannn
Ilmu pendidikannnIlmu pendidikannn
Ilmu pendidikannn
Mawadah Warohmah
 
Tugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaTugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesia
Mawadah Warohmah
 
Tugas spi
Tugas spiTugas spi
Tugas spi
Mawadah Warohmah
 
Dinasti
DinastiDinasti
Materi kuliah pai semester ii
Materi kuliah pai semester iiMateri kuliah pai semester ii
Materi kuliah pai semester iiMawadah Warohmah
 

More from Mawadah Warohmah (12)

Aku, dulu, kini dan nanti
Aku, dulu, kini dan nantiAku, dulu, kini dan nanti
Aku, dulu, kini dan nanti
 
Pengertian Penelitian
Pengertian Penelitian Pengertian Penelitian
Pengertian Penelitian
 
Jenis Penelitian
Jenis PenelitianJenis Penelitian
Jenis Penelitian
 
Desain Penelitian
Desain Penelitian Desain Penelitian
Desain Penelitian
 
Tugas ulumul hadits
Tugas ulumul haditsTugas ulumul hadits
Tugas ulumul hadits
 
Makalah ushul fiqh (qiyas)
Makalah ushul fiqh (qiyas)Makalah ushul fiqh (qiyas)
Makalah ushul fiqh (qiyas)
 
Ilmu pendidikannn
Ilmu pendidikannnIlmu pendidikannn
Ilmu pendidikannn
 
Tugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaTugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesia
 
Tugas spi
Tugas spiTugas spi
Tugas spi
 
Dinasti
DinastiDinasti
Dinasti
 
Materi kuliah pai semester ii
Materi kuliah pai semester iiMateri kuliah pai semester ii
Materi kuliah pai semester ii
 
Aku mencintaimu
Aku mencintaimuAku mencintaimu
Aku mencintaimu
 

Makalah Psikologi Remaja dan Pacaran

  • 1. MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL REMAJA DAN PACARAN Dosen Pengampu : Yudha Trishanantto, S.Pd.MM Disusun Oleh : MAWADAH WAROHMAH FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan kesempatannya kepada kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Berikut ini, penulis persembahkan sebuah makalah (karya tulis) yang berjudul “REMAJA DAN PACARAN”. Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua, terutama bagi penulis sendiri. Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam makalah ini, penulis mohon maaf, karna penulis sendiri dalam tahap belajar. Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih, kepada para pembaca. Semoga Allah memberkahi makalah ini sehingga benar-benar bermanfaat. Penulis
  • 3. BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa yang indah. Banyak hal yang terjadi pada masa transisi remaja dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Satu proses masa yang semua anak manusia telah, sedang dan akan terjadi dalam sebuah proses tumbuh kembang remaja. Dunia remaja memang unik, sejuta peristiwa terjadi dan sering diciptakan dengan ide-ide cemerlang dan positif. Namun demikian tidak sedikit juga hal-hal negatif yang terjadi. Salah satu hal yang menarik dan terjajdi dalam dunia rema adalah trend pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga orang dewasa gemar melakukannya. Bahkan ada rumor yang menarik, bahwasannya bila ada remaja yang belum punya pacar berarti belum mempunyai identitas diri yang lengkap. Memang tidak dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena tersendiri dikalangan remaja. Dan kalaupun dicari satu definisi tersendiri pacaran maka akan sulit. Sebagian ada yang mendifiniskan pacaran adalah ajang dari untuk mendapatkan kepuasan libido seksual, atau pacaran hanya sebagai label “saya punya pacat dan mendogkrak percaya diri”. Ataukah pacaran adalah suatu hal yang penting karena dengan pacaran kita punya seseorang yang bisa membantu kita dalam mengatasi persoalan hidup untuk definisi pacaran tentu akan ada banyak yang lainnya. B. Rumusan Masalah Adapun yang dibahas dalam makalah ini adalah: 1. Apa pengertian remaja? 2. Apa saja ciri-ciri remaja? 3. Apa saja kebutuhan seorang remaja? 4. Pengertian pacaran? 5. Hubungan antara masa remaja dan pacaran?
  • 4. 6. Bagaimana tahapan pacaran? 7. Apa alasan seorang remaja berpacaran? 8. Adakah manfaat dari pacaran? 9. Pacaran itu perlu tidak?? 10. Bagaimana pacaran yang sehat dan betanggungjawab? C. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:  Memberikan penjelasan kepada pembaca tentang dunia remaja saat ini  Memberikan informasi kepada pembaca tentang bagaimana pacaran yang sehat D. Manfaat  Bisa mengetahui bagaimana tantangan bagi remaja saat ini  Bisa menjelaskan kepada para remaja bagaimana pacaran yang sehat E. Metodologi Penelitian Penelitian yang Kami lakukan dengan menggunakan metode wawancar langsung kepada responden.
  • 5. BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Remaja Menurut Hurlock(1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Menurut Monks,dkk (2000), remaja adalah mereka yang berusia 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dala Santrock 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun.,masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress). Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja. (Darajat Zakiah, Remaja harapan dan tantangan: Hal inilah yang membawa para pakar pendidikan dan psikologi condong untuk menamakan tahap-tahap peralihan tersebut dalam kelompok tersendiri, yaitu remaja yang merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak, serta persiapan untuk memasuki masa dewasa. Biasanya remaja belum dianggap sebagai anggota masyarakat yang perlu didengar dan dipertimbangkan pendapatnya serta dianggap bertanggung jawab atas dirinya. Terlebih dahulu mereka perlu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kapasitas tertentu, serta mempunyai kemantapan emosi, sosial dan kepribadian. Dalam pandangan Islam seorang manusia bila telah akhil baligh, maka telah bertanggung jawab atas setiap perbuatannya. Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala dan apabila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa. Masa remaja merupakan masa dimana timbulnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya fakir menjadi matang. Namun masa remaja penuh dengan berbagai
  • 6. perasaan yang tidak menentu, cemas dan bimbang, dimana berkecambuk harapan dan tantangan, kesenangan dan kesengsaraan, semuanya harus dilalui dengan perjuangan yang berat, menuju hari depan dan dewasa yang matang. Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintelegensi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini. Fase remaja merupakan perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut Konpka (Pikunas, 1976) masa remaja ini meliputi (a) remaja awal: 12-15 tahun; (b) remaja madya: 15-18 tahun; (c) remaja akhir: 19-22 tahun. Sementara Salzman mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua ke arah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral. Dalam budaya Amerika, periode remaja ini dipandang sebagai “Strom dan Stress”, frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan teralineasi (tersisihkan) dari kehidupan sosial budaya orang dewasa (Lustin Pikunas, 1976). 1. Ciri-Ciri Masa Remaja Ciri-ciri masa remaja adalah:  Masa remaja sebagai periode peralihan, yaitu peralihan dari masa kanak-kanak ke peralihan masa dewasa.  Masa remaja sebagai periode perubahan.  Masa remaja sebagai usia bermasalah.
  • 7.  Masa remaja sebagai masa mencari identitas.  Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, karena masalah penyesuaian diri dengan situasi dirinya yang baru, karena setiap perubahan membutuhkan penyesuaian diri.  Masa remaja sebagai ambang masa dewasa. Ciri-ciri kejiwaan remaja, tidak stabil, keadaan emosinya goncang, mudah condong kepada ekstrim, sering terdorong, bersemangat, peka, mudah tersinggung, dan perhatiannya terpusat pada dirinya. 2. Kebutuhan remaja a. Berikut yang termasuk kedalam kebutuhan remaja : Kebutuhan akan pengendalian diri b. Kebutuhan akan kebebasan c. Kebutuhan akan rasa kekeluargaan d. Kebutuhan akan penerimaan social e. Kebutuhan akan penyesuaian diri f. Kebutuhan akan agama dan nilai-nilai sosial B. Pengertian pacaran. Dari hasil wawancara yang Kami lakukan sebagian besar responden mengatakan bahwa pacaran adalah hubungan yang khusus yang di jalin oleh dua anak manusia yang berbeda jenis. Tapi menurut sumber yang Kami baca mengatakan bahwa pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan.
  • 8. C. Remaja dan pacaran M a s a r e m a j a a d a l a h m a s a ya n g i n d a h . B a n ya k h a l ya n g t e r j a d i p a d a m a s a t r a n s i s i remaja dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Satu proses masa yang semua anak manusia t e l a h , s e d a n g dan akan teradi dalam sebuah proses tumbuh kembang remaja. Dunia remaja memang unik, sejuta peristiwa terjadi dan sering diciptakan dengan ide -ide cemerlang d a n positif. Namun demikian tidak sedikit juga hal -hal negatif yang terjadi. Salah satu hal yangmenarik dan terjadi dalam dunia remaja adalah trend pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga orang dewasa gemar melakukannya. Bahkan ada rumor yang menarik, b a h w a s a n ya b i l a a d a r e m a j a ya n g b e l u m p u n ya p a c a r b e r a r t i b e l u m m e m p u n ya i i d e n t i t a s diri yang lengkap. Memang tidak dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena tersendiri dikalangan remaja. Dan kalaupun dicari satu definisi tersendiri pacaran maka akan sulit. Sebagian ada yang m e n d i f i n i s i k a n p a c a r a n adalah ajang dari untuk mendapatkan kepuasan l ibido s e k s u a l , a t a u pacaran hanya sebagai label ”saya punya pacar dan dapat mendongkrak percaya diri”. Ataukah pacaran adalah suatu hal yang penting karena dengan pacaran kita punya seseorang yang bisa membantu kita dalam mengatasi persoalan hidup dan untu k d e f i n i s i p a c a r a n t e n t u a k a n a d a banyak yang lainnya. Awal dari pacaran bermula ketika remaja masuk dalam tahap pubertas. Istilah pubertas berasal dari bahasa latin yang artinya rambut. Pubertas adalah munculnya rambut didaerah genetalia (2002:20).Bila dilihat dari sudut pandang biologis. Pubertas diawali dengan adanya tanda-tanda kelamin sekunder yang akan membedakan remaja putra dan remaja putri. Menurut Cole dalamWarkitri dan kawan-kawan (2002:21), tanda-tanda tersebut adalah: 1. Tumbuh rambut dibeberapa tempat. 2. Pada anak putra tumbuh jakun, sedangkan putri tumbuh buah dada.
  • 9. 3. Suara pada anak putra merendah, sedangkan anak putri meninggi. 4. Pada anak putra bahu, dada bidang, sedangkan putri adalah pinggul. 5. Otot pada anak putra kelihatan besar. 6. Mulai berfungsi kelenjar keringat Tradisi pacaran sendiri memiliki variasi dalam pelaksanaannya dan sangat dipengaruhi oleh tradisi individu-individu dalam masyarakat yang terlibat. Dimulai dari proses pendekatan, pengenalan pribadi, hingga akhirnya menjalani hubungan afeksi yang ekslusif. Perbedaan tradisi dalam pacaran, sangat dipengaruhi oleh agama dan kebudayaan yang dianut oleh seseorang. Menurut persepsi yang salah, sebuah hubungan dikatakan pacaran jika telah menjalin hubungan cinta-kasih yang ditandai dengan adanya aktivitasaktivitas seksual atau percumbuan. Tradisi seperti ini dipraktikkan oleh orangorang yang tidak memahami makna kehormatan diri perempuan, tradisi seperti ini dipengaruhi oleh media massa yang menyebarkan kebiasaan yang tidak memuliakan kaum perempuan. Sampai sekarang, tradisi berpacaran yang telah nyata melanggar norma hukum, norma agama, maupun norma sosial di Indonesia masih terjadi dan dilakukan secara turun-temurun dari generasi ke generasi yang tidak mememiliki pengetahuan menjaga kehormatan dan harga diri yang semestinya mereka jaga dan pelihara. D. Tahapan-tahapan berpacaran  Tahap Ketertarikan : .Dalam tahap ini tantangannya ialah bagaimana mendapatkan kesempatan untuk menyatakanketertarikan dan menilai orang lain. Munculnya ketertarikan kita sama doi, misalnya, karena penampilan fisik (doi cakep/cantik, tinggi), kemampuan (pintar), karakteristik atau sifat misalnyasabar, coolabis, dan lain-lain. Menurut para ahli, umumnya cowok pada pandangan pertama lebihtertarik pada penampilan fisik. Sedangkan cewek lebih karena karakteristik atau kemampuanyang dimiliki cowok.  Tahap Ketidakpastian. Pada masa ini sedang terjadi peralihan dari rasa tertarik ke arah rasa tidak pasti. Maksudnya, kitamulai bertanya-tanya
  • 10. apakah doi benar-benar tertarik sama kita atau sebaliknya apakah kita b e n a r - b e n a r t e r t a r i k s a m a d o i . P a d a t a h a p i n i k i t a mendadak ragu apakah mau melanjutkanhubungan atau tidak. Kalau kita enggak mampu memahami tahapan ini, k i t a a k a n m u d a h berpindah dari satu orang ke orang lainnya.  Tahap Komitmen Dan Keterikatan. Pada tahap ini yang timbul adalah keinginan kita kencan dengan seseorang secara eksklusif. Kitamenginginkan kesempatan memberi dan menerima cinta dalam suatu hubungan yang khusustanpa harus bersaing dengan orang lain. Kita juga ingin lebih rileks dan punya banyak waktuuntuk dilewatkan bersamanya. Seluruh energi digunakan untuk menciptakan saling cinta danhubungan yang harmonis.  Tahap Keintiman. Dalam tahap ini mulai dirasakan keintiman yang sebenarnya, merasa lebih rileks untuk berbagilebih mendalam dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan merupakan kesempatan untuk lebihmengungkapkan diri kita. Tantangannya adalah menghadapi sisi yang kurang baik dari diri kita.Tanpa pemahaman yang baik bahwa cowok dan cewek mempunyai reaksi yang berbeda terhadapkeintiman, kita akan mudah mengambil kesimpulan yang salah bahwa terlalu banyak perbedaanantara kita dan doi untuk melanjutkan hubungan. E. Alasan Remaja Berpacaran Alasan seorang remaja berpacaran sangat berfariasi tapi sebenarnya intinya sama saja.Berdasarkan hasil wawancara Kami kepada teman-teman mahasiswa mereka berpacaran karena alasan-alasan sebagai berikut:  Sebagai teman kencan Agar tidak sendiri dalam bepergian salah satunya dengan mengajak si do’i jalan bareng. Alasan ini juga mendukung sebab-sebab remaja mempunyai pacar.  Untuk motivasi belajar
  • 11. Meskipun jarang, ada juga remaja yang menjadikan pacarnya sebagai motivasi untuk meningkatkan beajarnya.  Membutuhkan tempat pelampiasan kasih sayang Pacaran adalah salah satu cara untuk melampiaskan rasa kasih sayang. Yang perlu diketahui bahwa, rasa cinta dan kasih sayang itu ada dua macam yaitu companionate love dan passionate love. Companionate love adalah cinta yang ditunjukkan dalam bentuk persahabatan. Sedangkan passionate love adalah cinta yang ditunjukkan dalam bentuk cinta romantic yang lebih banyak dipengaruhi oleh aspek biologis. Biasanya seorang remaja atau dewasa akan mencari pacar karena kebutuhan akan passionate love ini. companionate love bisa didapatkan dari persahabatan dengan ibu, bapak, saudara, keluarga dan teman. Sedangkan passionate love hanya didapatkan melalui pacaran.  Ikut trend Wah, pacaran koq biar nge-trend? Ternyata ada juga remaja yang seerti ini, menjalin hubungan agar tidak ketinggalan zaman di ere remaja sekarang.  Untuk membuktikan ada yang mau Dengan mepunyai pacar menandakan seorang remaja tersebut ada yang mencintainya.  Saling bantu membantu Ini adalah alasan yang paling sering dikemukakan,terutama bagi remaja sekolah atau masih dalam jenjang perkuliahan.Saling bantu membantu membuat tugas sekolah/kuliah misalnya,saling curhat memecahkan masalah masing-masing,dan lain-lain. Hubungan dalam pacaran yang tidak dewasa, kadang berujung pada pemanjaan salah satu pihak. Dengan alasan ada yang membantu, seseorang misalnya, malas mengerjakan tugas sekolah atau kuliah. Dalam hal pemecahan masalah yang mereka hadapi, terkadang menghasilkan sebuah diskusi yang ngawur, tidak kunjung ada kata penyelesaian yang tepat, walaupun menghabiskan waktu yang begitu sangat panjang.
  • 12. Diskusinya bukan memecahkan sebuah masalah, tetapi membesarbesarkan masalah, yang terkadang sangat kecil dan bisa diselesaikan sendiri, tetapi karena tidak ada bahan pembicaraan lain, sehingga hal tak penting sama sekali pun dibicarakan.  Status Berkencan bagi laki-laki dan perempuan, terutama dalam bentuk berpasangan tetap, memberikan status dalam kelompok sebaya, berkencan dalam kondisi demikian merupakan batu loncatan ke status yang lebih tinggi dalam kelompok sebaya.  Sosialisasi Kalau anggota kelompok sebaya membagi diri dalam pasangan-pasangan kencan, maka laki-laki dan perempuan harus berkencan apabila masih ingin menjadi anggota kelompok dan mengikuti berbagai kegiatan sosial kelompok  Hiburan Apabila berkencan dimaksudkan untuk hiburan, remaja menginginkan agar pasanganya mempunyai berbagai keterampilan sosial yang dianggap penting oleh kelompok sebaya, yaitu sikap baik hati dan menyenangkan  Penjajakan Sebelum Menikah ada yang menganggap bahwa masa pacaran itu sebagai masa penjajakan, media perkenalan sisi yang lebih dalam serta mencari kecocokan antar keduanya. Semua itu dilakukan karena nantinya mereka akan membentuk rumah tangga. Dengan tujuan itu, sebagian norma di tengah masyarakat membolehkan pacaran. Paling tidak dengan cara membiarkan pasangan yang sedang pacaran itu melakukan aktifitasnya. Maka istilah apel malam minggu menjadi fenomena yang wajar dan dianggap sebagai bagian dari aktifitas yang normal. F. Manfaat pacaran Berdasarkan hasil wawancara kami,mereka mengatakan bahwa pacaran memiliki manfaat bagi mereka,manfaat tersebut antara lain:
  • 13.  Ada teman curhat selain teman dan orang tua Terkadang seorang remaja malu untuk menceritakan hal-hal pribadi kepada orang tuanya,dan lebih nyaman menceritakannya kepada sang pacar.hal ini bisa jadi karena hubungan orangtua kepada anaknya kurang begitu dekat sehingga anak tidak nyaman menceritakan masalah pribadinya kepada orangtuanya.  Ada yang bisa ngertiin kita selain keluarga dan teman Perhatian dari keluarga di nilai kurang oleh para remaja dan mencari seorang pacar biar ada yang memberikan perhatian kepada dia secara khusus.  Bisa jadi penyemangat juga ada juga yang berpendapat bahwa dengan punya pacar maka akan jadi penyemangat bagi dia ketika menghadapi masalah.  belajar bersosialisasi terhadap lawan jenis. Pendapat berikutnya yaitu belajar bersosialisasi terhadap lawan jenis,maksudnya dengan mempunyai pacar maka seorang remaja akan bisa bersosialisasi dengan lawan jenisnya.  motivasi berprestasi, Pendapat berikutnya yaitu menjadi motivasi perprestasi.para remaja berpendapat bahwa dengan punya pacar maka prestasi mereka akan membaik karena ada yang memberikan motivasi-motivasi dan motivasi tersebut di nilai remaja begitu kuat karena di berikan oleh orang yang special baginya sehingga mendorong sang remaja untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar tidak mengecewakan sang pacar.  pembelajaran untuk dapat lebih dewasa dan konsekuen pada keputusan.ketika berpacaran tentu banyak hal yang di toleransi karena perbedaan-perbedaan keduanya mulai dari gaya hidup,dan lain-lain sehingga menuntut mereka untuk saling mengerti dan menuntut mereka untuk berfikir lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan-perbedaan tersebut. G. Pacaran itu perlu nggak sih????
  • 14. Soal pertanyaan ini ada beragam pendapat yang di berikan ketika kami mewawancarai teman-teman mahasiswa ada yang merasa perlu dan juga ada yang merasa tidak perlu berpacaran.mereka merasa perlu karena: Mumpung masih muda jadi nikmatin dulu masa muda,menurut mereka masa muda adalah masa untuk bersenang-senang,masa untuk menjalin kasih sayang dengan lawan jenis biar tidak di bilang tidak laku dan berbagai macam celaan yang di berikan kepada remaja yang tidak mempunyai pacar. Sedangkan yang bilang tidak perlu karena mereka beralasan bahwa agama kita (islam) melarang yang namanya pacaran. H. Pacaran yang sehat Dari hasil wawancara Kami tentang hal ini mereka mengatakan bahwa pacaran yang sehat itu dengan cara melakkukan pendekatan dan saling mengenal pasangannya dengan cara yang positif,tidak melakukan seks bebas,dan tidak merugikan kedua belah pihak. Berdasarkan sumber yang kami kumpulkan,pacaran yang sehat itu antara lain:  Sebelum memulai hubungan pacaran, alangkah baiknya jika Kita melakukan pendekatan terlebih dahulu. Pendekatan di sini Kami maksud sebagai proses Kita untuk mengetahui bagaimana pola tingkah laku, ataupun keseharian calon pasangan Kita. Hal ini dilakukan agar kelak pada saat berpacaran tidak ada rasa penyesalan saat Kita mengetahui ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan Kita yang dimiliki oleh calon pasangan Kita.  Sebelum memulai hubungan pacaran, sebaiknya kita juga harus jujur kepada pasangan kita. Jujur di sini saya maksud adalah agar kita mengakui segala sesuatu tentang kita, baik itu tentang kebaikan dan keburukan kita. Terutama keburukan, karena tidak dapat dipungkiri lagi orang lain pasti lebih bisa menerima kebaikan daripada keburukan orang lain. Hal ini dilakukan agar pasangan kita tidak lagi terkejut apabila saat menjalani hubungan tingkah buruk kita diketahui, karena sepintar-pintarnya manusia menutupi keburukannya pasti akan ketahuan juga suatu saat. Oleh karena
  • 15. itu, saya beranggapan lebih baik kita menerima keburukan pasangan kita terlebih dahulu daripada menerima kebaikannya, karena semua manusia adalah tempat di mana kekhilafan dan kesalahan selalu terjadi.  Pada saat menjalin hubungan, sebaiknya kita selalu saling percaya terhadap pasangan masing-masing. Saling percaya di sini bukan berarti kita membiarkan apasaja bebas dilakukan pasangan kita, asalkan dia suka TIDAKK… saling percaya di sini saya maksudkan bahwa suatu sikap yang memberikan rasa percaya dengan anggapan bahwa dia selalu bertanggung jawab dengan semua perbuatannya dan tidak akan melakukan apapun yang bisa merusak hubungan yang sedang dijalin. Dalam hal ini sebaiknya kita tidak terlalu berlebih dalam memberikan perhatian apalagi sampai membuat pasangan kita sampai merasa terkekang.  Selalu berpikiran positif atas apa yang dilakukan oleh pasangan kita  Dan ini adalah point penting yang belakangan ini banyak dilupakan oleh muda-mudi saat ini dalam menjalani hubungan pacaran, dimana kita harus menjauhi apa yang di sebut dengan melakukan hubungan badan di luar nikah. Hal ini adalah pelanggaran berat yang melanggar kesusilaan, norma-norma agama, dan nilai-nilai luhur hidup. Rasa sayang dan cinta dalam tahap pacaran tidak harus digambarkan dengan melakukan hubungan ini, dewasa ini banyak pasangan yang mengatakan bahwa mereka melakukan hubungan suami istri karena dilandaskan oleh rasa saling cinta dan saling sayang padahal itu salah. Apabila kita mencintai dan menyayangi pasangan kita seharusnya kita menjaga dia dan menjauhkan dia dari hal-hal buruk seperti ini sampai kita dan pasangan kita menuju ke jenjang pernikahan. Oleh karena itu langkah yang baik agar kita dapat terhindar dari perbuatan ini adalah dengan cara mendekatkan diri selalu dengan Tuhan YME melalui ajaran agama yang kita yakini masing-masing. Dan juga sebaiknya kita masing-masing harus bisa lebih mawas diri dan mengontrol diri kita masing, kita harus belajar membuang hawa nafsu dan pikiran-pikiran negative yang ada di dalam diri kita sendiri
  • 16.  Sebaiknya orang tua atau keluarga kita mengetahui dengan siapa kita sedang menjalani hubungan pacaran. Mungkin untuk sebagian orang hal ini adalah hal yang malas untuk dilakukan, tetapi menurut saya pribadi ini adalah hal yang baik, kita ambil satu sisi positif nya apabila orang tua kita mengetahui kita berpacaran dengan seseorang kita lebih bisa belajar untuk menjalin hubungan pacaran yang serius dan bukan lagi “pacaran mainmainan”. Lagipula orang tua mempunyai pengalaman yang lebih jauh dari kita, sehingga kita bisa meminta pendapat apabila kita perlu orang lain untuk “sharing” tentang hubungan kita.
  • 17. BAB IV KAJIAN TEORI Berbicara tentang remaja maka kita akan di hadapkan pada persoalanpersoalan seperti tingkah-tingkah unik para remaja dan salah satunya adalah pacaran yang sekarang sudah jadi trend di kalangan remaja.Seorang remaja akan di cela atau bahkan di jauhi sama teman-temannya jika belum memiliki pacar,maka dari itu seorang remaja akan menjalin hubungan dengan lawan jenisnya agar tidak di hina sama teman-temannya. Berkaitan dengan persoalan di atas kita bisa menjelaskannya dengan menggunakan teori dari Abraham Maslow tentang Hierarki Kebutuhan. Menurut teori ini manusia itu cenderung untuk selalu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga apa yang dia lakukan, semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. dari sikap dan cara untuk mendapatkan kebutuhannya itulah yang akhirnya akan membentuk perilaku dan kepribadiannya. Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi lima. Yaitu mulai dari yang paling dasar, kebutuhan fisik (makan, minum, sehat, bernafas, dll). Kemudian kebutuhan rasa aman (perasaan aman, kondusif, tenang, dan damai). Lalu kebutuhan cinta kasih (kebutuhan individu untuk selalu dicintai). Naik lagi menjadi kebutuhan harga diri (kebutuhan individu untuk dihormati dan dihargai kemudian ditunjukkan dalam pencapaian status, prestasi, dll.). Dan kebutuhan final serta yang tertinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan individu untuk mengekpresikan dirinya). Bila kita gambarkan, maka kita dapat melihat dengan jelas urutan-urutan kebutuhan tersebut. Menurut Maslow, kebutuhan-kebutuhan tersebut bertingkat. Jika kebutuhan yang ada di bawahnya belum terpenuhi, maka kebutuhan yang di atasnya tidak akan terpenuhi. Maslow juga membagi kebutuhan tersebut ke dalam dua kelompok. Yaitu kelompok D-need (deficit need) seperti kebutuhan fisik, rasa aman, cinta, dan harga diri. Dan yang kedua adalah kebutuhan B-need (being need) yaitu kebutuhan aktualisasi diri. D-need merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi. Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka seseorang akan
  • 18. terus berusaha semampunya untuk mencari kebutuhan dan memenuhi kebutuhan D-need tersebut. Dan akan berakhir ketika dia merasa kebutuhannya telah terpenuhi. Namun tidak menutup kemungkinan dia akan mencari lagi kebutuhan itu layaknya orang yang mencari air ketika dia haus lagi. Dengan memahami teori dari Abraham Maslow, orang yang punya pacar, pacaran atau berpacaran kemungkinan :  Berasal dari keluarga yang broken home, sehingga dia tidak pernah merasakan cinta kasih dari orang tua dan keluarganya. Jika hal ini terus terjadi sampai dia dewasa, maka disinilah kebutuhan neurotiknya mulai tumbuh dan berkembang, dimana dia akan selalu terobsesi untuk mendapatkan cinta yang sebanyak-banyaknya dan cenderung berlebihan. Ketika itu sampailah ke telinganya tentang budaya pacaran yang sedang ngetrend di kalangan muda. Dan untuk memenuhi kebutuhan akan rasa cinta yang begitu kuat itu, akhirnya terjadilah apa yang kita sebut dengan pacaran. Bahkan, bisa jadi pasangan/pacarnya itu juga mempunyai visi dan misi yang sama, yaitu mencari dan mendapatkan cinta, karena kebetulan sama-sama berasal dari keluarga yang broken home.  Kurang mendapat kan cinta dari orang tuanya ataupun sudah mendapat kan kasih sayang yang berlimpah dari keluarganya tapi dia belum merasa hidupnya sempurna karena belum mempunyai pacar yang merupakan orang yang akan mewarnai hidupnya.  Seorang remaja berpacaran untuk mendapat pengakuan dari teman sebaya nya bahwa dia sekarang ada yang suka.  Karena gejolak muda dimana mereka selalu ingin mencoba hal-hal baru dan tidak mau di bilang ketinggalan jaman karena tidak memiliki pacar.
  • 19. BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN D u n i a remaja m e m a n g u n i k , s e j u t a p e r i s t i w a t e r j a d i d a n s e r i n g d i c i p t a k a n d e n g a n i d e - i d e c e m e r l a n g d a n positif. Namun demikian tidak sedikit juga hal-hal negatif yang terjadi. Salah satu hal yangmenarik dan terjadi dalam dunia remaja adalah trend pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga orang dewasa gemar melakukannya. Bahkan ada rumor yang menarik, b a h w a s a n ya b i l a a d a r e m a j a ya n g b e l u m p u n ya p a c a r b e r a r t i b e l u m m e m p u n ya i i d e n t i t a s diri yang lengkap. Memang tidak dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena tersendiri dikalangan remaja. g. A. SARAN 1. Jadikan agama dan keimanan sebagai alat untuk membatasi atau mengontrol diri dalam berpacaran agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas atau seks bebas. 2. Bagi mempunyai pacar diharapkan untuk bisa menjaga diri, kehormatan kesucian dan nama baik dirinya sendiri, keluarga, agama, almamater dan daerah asalnya serta bangsanya. 3. Jadikan pacaran sebagai motivasi atau penyemangat untuk berprestasi dalam bidang pendidikan. 4. Ada baiknya tidak usah pacaran ta’aruf saja sesuai yang di ajarkan agama kita (islam) agar segala macam fitnah tidak terjadi.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.scribd.com/doc/16577941/Pacaran-Di-Kalangan-RemajaSekarang 2. http://www.anakciremai.com/2008/04/makalah-psikologi-tentangpsikologi.html 3. http://www.psychologymania.com/2011/04/seberapa-penting-pacaransebelum.html 4. http://forum.vivanews.com/lajang/115208-7-alasan-remaja-ingin-mempunyaipacar.html 5. http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/12/alasan-alasan-yang-umumuntuk.html 6. http://jackysitinjak.blogspot.com/2011/05/bagaimana-hubungan-pacaranyang-sehat.html 7. http://ranamaiza.speedytaqwa.com/post/kategori/182/fiqih 8. http://www.psychologymania.com/2012/02/apakah-pacaran-itu-sebuahkebutuhan.html