Pidato ini membahas pentingnya menjaga kesehatan, terutama di kalangan remaja, dan cara-cara untuk mencegah penyalahgunaan narkoba seperti mengikuti kegiatan sosial dan tidak bergaul dengan pengguna narkoba. Pidato ini juga menekankan bahwa pola hidup sehat harus dimulai dari diri sendiri meskipun perubahan pola hidup tidak mudah.
Berbagai macam media pembelajaran yang ada dan dapat diterapkan saat proses pembelajaran. Di sini saya menyajikan jenis-jenis dan karakteristik media pembelajaran.
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
Dokumen tersebut membahas tentang media pembelajaran, termasuk pengertian, tujuan, kriteria pemilihan, fungsi, manfaat, dan konsep-konsep terkait seperti fungsi atensi, kognitif, afektif, kompensatoris, serta kelayakan praktis, teknis dan biaya dari media pembelajaran. Dokumen ini juga membahas manfaat audio visual dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas enam jenis hubungan logika antara dua pernyataan, yaitu hubungan independen, ekuivalen, kontradiktori, kontrari, sub-kontrari, dan implikasi. Setiap hubungan memiliki sifat tertentu seperti salah satu harus benar/salah, keduanya bisa benar, dan sebagainya.
Pidato ini membahas pentingnya menjaga kesehatan, terutama di kalangan remaja, dan cara-cara untuk mencegah penyalahgunaan narkoba seperti mengikuti kegiatan sosial dan tidak bergaul dengan pengguna narkoba. Pidato ini juga menekankan bahwa pola hidup sehat harus dimulai dari diri sendiri meskipun perubahan pola hidup tidak mudah.
Berbagai macam media pembelajaran yang ada dan dapat diterapkan saat proses pembelajaran. Di sini saya menyajikan jenis-jenis dan karakteristik media pembelajaran.
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
Dokumen tersebut membahas tentang media pembelajaran, termasuk pengertian, tujuan, kriteria pemilihan, fungsi, manfaat, dan konsep-konsep terkait seperti fungsi atensi, kognitif, afektif, kompensatoris, serta kelayakan praktis, teknis dan biaya dari media pembelajaran. Dokumen ini juga membahas manfaat audio visual dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas enam jenis hubungan logika antara dua pernyataan, yaitu hubungan independen, ekuivalen, kontradiktori, kontrari, sub-kontrari, dan implikasi. Setiap hubungan memiliki sifat tertentu seperti salah satu harus benar/salah, keduanya bisa benar, dan sebagainya.
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk memperjelas penyampaian materi pelajaran kepada siswa. Makalah ini membahas tentang pengertian media pembelajaran, kriteria pemilihan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa, serta pengembangan media pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang pandangan gereja terhadap hukuman mati, yang menyatakan bahwa meskipun gereja tidak mendukung maupun melarang hukuman mati, namun masalah ini dianggap problematis karena ajaran gereja mengenai kekudusan hidup manusia."
Pendidikan moral sangat penting untuk membentuk generasi muda menjadi pribadi yang berakhlak mulia, jujur dan bertanggung jawab. Tanpa pendidikan moral, generasi penerus bangsa berisiko terjerumus ke hal-hal negatif seperti pornografi dan korupsi yang dapat merusak bangsa. Oleh karena itu, pendidikan moral perlu diberikan di sekolah dan rumah agar generasi muda memiliki idealisme tinggi untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media PembelajaranUwes Chaeruman
Media pembelajaran, sejatinya, harus dinyatakan layak terlebih dahulu sebelum digunakan. Oleh karenanya perlu uji mutu. Tulisan ini memberikan acuan tentang instrumen dan cara uji mutu media pembelajaran yang baik, khususnya media audio, video dan multimedia.
Pidato ini membahas tentang pentingnya mempertahankan dan memelihara bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa. Bahasa Indonesia merupakan lambang identitas nasional yang mampu mempersatukan berbagai suku, agama, dan budaya di Indonesia. Oleh karena itu, generasi muda diharapkan dapat terus mempelajari dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah dan kegiatan sehari-hari
Makalah ini membahas seks bebas di kalangan remaja dan peranan guru BK dalam mencegahnya. Seks bebas di kalangan remaja semakin marak karena faktor peer pressure, kurangnya pendidikan seks, dan perhatian orang tua. Guru BK berperan penting dalam memberikan konseling dan pendidikan seks yang tepat guna mencegah dampak buruk seperti penyakit menular dan kehamilan di luar nikah.
1) Dokumen membahas pentingnya pelestarian budaya tradisi Indonesia.
2) Budaya tradisi merupakan nilai-nilai sosial masyarakat yang sudah ada sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
3) Pelestarian budaya tradisi harus dilakukan dengan mempelajari berbagai suku dan seni tradisi Indonesia agar generasi muda tetap menjaga identitas bangsa.
Pidato pertama membahas peran pemuda dalam pembangunan dengan menyoroti sejarah gerakan pemuda Indonesia dan perlunya pemuda mencontoh gaya hidup profesional di negara maju. Pidato kedua membahas kenakalan remaja di era modern yang disebabkan faktor lingkungan dan perlunya pendidikan agama serta pengawasan orang tua.
Makalah ini membahas tentang alat dan media pembelajaran. Ia menjelaskan pengertian alat dan media pembelajaran, manfaatnya, fungsinya, dan klasifikasinya. Beberapa poin penting yang diuraikan adalah definisi media pembelajaran sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran, manfaat media untuk menjelaskan materi secara konkret dan menarik perhatian siswa, serta fungsinya sebagai alat bant
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimahFakhriyah Elita
NOTE: Mohon apabila hendak mengutip, kutiplah dengan mencantumkan sumbernya ya.
Terima kasih :)
“Intentionally using the quotes of others without author attribution is plagiarism and contributes to illiteracy.” - Rain Bojangles
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penelitian tentang pendekatan kontekstual dalam pembelajaran jenis peta di SMP.
2) Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan kontekstual.
3) Metode penelitian yang digunakan adalah tindakan kelas dengan variabel bebas berupa pendekatan kontekstual dan variabel terikat hasil belajar sis
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audiosiska sri asali
Makalah ini membahas tentang pemanfaatan media non-cetak berupa transparansi dan audio dalam pembelajaran. Media non-cetak tersebut meliputi overhead projector yang digunakan untuk memproyeksikan gambar pada transparansi, serta media audio seperti kaset, CD, dan penyimpanan digital lainnya. Penggunaan media tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang hak dan kewajiban siswa di sekolah dan di rumah. Siswa memiliki hak untuk mendapatkan bimbingan dari guru, belajar, dan mengembangkan bakat, namun juga memiliki kewajiban untuk menghormati guru, belajar dengan sungguh-sungguh, dan memanfaatkan ilmu untuk kebaikan. Setiap hak selalu diikuti kewajiban yang harus dipenuhi.
Makalah ini membahas tentang perkembangan remaja, dimulai dengan latar belakang mengenai pentingnya memahami tugas-tugas perkembangan remaja. Kemudian membahas tentang definisi remaja, ciri-ciri remaja, dan tugas perkembangan yang harus dilalui remaja seperti pencarian jati diri dan kemandirian. Terakhir membahas mengenai perkembangan fisik dan psikologi pada masa remaja awal."
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja dan penyebabnya. Dijelaskan bahwa kenakalan remaja meliputi perilaku yang menyimpang dari norma hukum yang dilakukan oleh remaja. Penyebab kenakalan remaja terbagi menjadi faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, serta faktor eksternal seperti kurangnya perhatian orang tua dan pemahaman tentang agama."
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk memperjelas penyampaian materi pelajaran kepada siswa. Makalah ini membahas tentang pengertian media pembelajaran, kriteria pemilihan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa, serta pengembangan media pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang pandangan gereja terhadap hukuman mati, yang menyatakan bahwa meskipun gereja tidak mendukung maupun melarang hukuman mati, namun masalah ini dianggap problematis karena ajaran gereja mengenai kekudusan hidup manusia."
Pendidikan moral sangat penting untuk membentuk generasi muda menjadi pribadi yang berakhlak mulia, jujur dan bertanggung jawab. Tanpa pendidikan moral, generasi penerus bangsa berisiko terjerumus ke hal-hal negatif seperti pornografi dan korupsi yang dapat merusak bangsa. Oleh karena itu, pendidikan moral perlu diberikan di sekolah dan rumah agar generasi muda memiliki idealisme tinggi untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media PembelajaranUwes Chaeruman
Media pembelajaran, sejatinya, harus dinyatakan layak terlebih dahulu sebelum digunakan. Oleh karenanya perlu uji mutu. Tulisan ini memberikan acuan tentang instrumen dan cara uji mutu media pembelajaran yang baik, khususnya media audio, video dan multimedia.
Pidato ini membahas tentang pentingnya mempertahankan dan memelihara bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa. Bahasa Indonesia merupakan lambang identitas nasional yang mampu mempersatukan berbagai suku, agama, dan budaya di Indonesia. Oleh karena itu, generasi muda diharapkan dapat terus mempelajari dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah dan kegiatan sehari-hari
Makalah ini membahas seks bebas di kalangan remaja dan peranan guru BK dalam mencegahnya. Seks bebas di kalangan remaja semakin marak karena faktor peer pressure, kurangnya pendidikan seks, dan perhatian orang tua. Guru BK berperan penting dalam memberikan konseling dan pendidikan seks yang tepat guna mencegah dampak buruk seperti penyakit menular dan kehamilan di luar nikah.
1) Dokumen membahas pentingnya pelestarian budaya tradisi Indonesia.
2) Budaya tradisi merupakan nilai-nilai sosial masyarakat yang sudah ada sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
3) Pelestarian budaya tradisi harus dilakukan dengan mempelajari berbagai suku dan seni tradisi Indonesia agar generasi muda tetap menjaga identitas bangsa.
Pidato pertama membahas peran pemuda dalam pembangunan dengan menyoroti sejarah gerakan pemuda Indonesia dan perlunya pemuda mencontoh gaya hidup profesional di negara maju. Pidato kedua membahas kenakalan remaja di era modern yang disebabkan faktor lingkungan dan perlunya pendidikan agama serta pengawasan orang tua.
Makalah ini membahas tentang alat dan media pembelajaran. Ia menjelaskan pengertian alat dan media pembelajaran, manfaatnya, fungsinya, dan klasifikasinya. Beberapa poin penting yang diuraikan adalah definisi media pembelajaran sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran, manfaat media untuk menjelaskan materi secara konkret dan menarik perhatian siswa, serta fungsinya sebagai alat bant
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimahFakhriyah Elita
NOTE: Mohon apabila hendak mengutip, kutiplah dengan mencantumkan sumbernya ya.
Terima kasih :)
“Intentionally using the quotes of others without author attribution is plagiarism and contributes to illiteracy.” - Rain Bojangles
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penelitian tentang pendekatan kontekstual dalam pembelajaran jenis peta di SMP.
2) Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan kontekstual.
3) Metode penelitian yang digunakan adalah tindakan kelas dengan variabel bebas berupa pendekatan kontekstual dan variabel terikat hasil belajar sis
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audiosiska sri asali
Makalah ini membahas tentang pemanfaatan media non-cetak berupa transparansi dan audio dalam pembelajaran. Media non-cetak tersebut meliputi overhead projector yang digunakan untuk memproyeksikan gambar pada transparansi, serta media audio seperti kaset, CD, dan penyimpanan digital lainnya. Penggunaan media tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang hak dan kewajiban siswa di sekolah dan di rumah. Siswa memiliki hak untuk mendapatkan bimbingan dari guru, belajar, dan mengembangkan bakat, namun juga memiliki kewajiban untuk menghormati guru, belajar dengan sungguh-sungguh, dan memanfaatkan ilmu untuk kebaikan. Setiap hak selalu diikuti kewajiban yang harus dipenuhi.
Makalah ini membahas tentang perkembangan remaja, dimulai dengan latar belakang mengenai pentingnya memahami tugas-tugas perkembangan remaja. Kemudian membahas tentang definisi remaja, ciri-ciri remaja, dan tugas perkembangan yang harus dilalui remaja seperti pencarian jati diri dan kemandirian. Terakhir membahas mengenai perkembangan fisik dan psikologi pada masa remaja awal."
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja dan penyebabnya. Dijelaskan bahwa kenakalan remaja meliputi perilaku yang menyimpang dari norma hukum yang dilakukan oleh remaja. Penyebab kenakalan remaja terbagi menjadi faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, serta faktor eksternal seperti kurangnya perhatian orang tua dan pemahaman tentang agama."
Teks tersebut membahas tentang pergaulan remaja dan pergaulan bebas. Secara garis besar, teks ini menjelaskan pengertian pergaulan, remaja, dan pergaulan bebas. Selain itu, teks ini juga menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas serta cara mengatasinya.
Revisi makalah Psikologi Perkembangan dengan tema "Periode Perkembangan Masa Remaja Awal" kelas PAI II Siang
diupload oleh:
1. Nurul Awwalina
2. Ahmad Mubarok P.
3. Khoirul Anam
4. Wahyu Hidayat
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan seksual pada masa remaja. Remaja didefinisikan sebagai masa transisi antara anak-anak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, kognitif, dan sosial-emosional. Terdapat beberapa fase perkembangan remaja yaitu pra-pubertas, pubertas, akhir pubertas, dan remaja akhir. Dokumen juga membahas mengenai ciri, kebutuhan, permasalahan,
Makalah ini membahas pengaruh media massa dan elektronik terhadap pergaulan remaja. Tujuannya adalah membimbing remaja agar terlibat dalam kegiatan positif yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat serta menjauh dari pergaulan bebas. Dibahas pula ciri-ciri fisik dan psikologis remaja serta kebutuhan-kebutuhan psikologis mereka seperti penerimaan sosial dan pengalaman baru
Makalah ini membahas pengaruh media massa dan elektronik terhadap pergaulan remaja. Tujuannya adalah mengarahkan pergaulan remaja menjadi positif dengan kegiatan yang berguna, serta mencegah remaja terjebak dalam pergaulan bebas. Remaja perlu membentengi diri dengan iman yang kuat.
Dokumen tersebut membahas tentang remaja dan kenakalan remaja. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa remaja adalah masa transisi antara anak-anak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis kenakalan yang sering dilakukan remaja beserta penyebabnya.
Buku ini membahas tentang pergaulan bebas pada remaja dan faktor-faktor penyebabnya. Pembahasan mencakup pengertian pergaulan, remaja, dan pergaulan bebas serta faktor-faktor seperti pengaruh orang tua, agama, perubahan zaman, dan pengaruh teman sebaya. Dampak dan solusi pergaulan bebas seperti pencegahan melalui kasih sayang orang tua dan pengawasan juga dibahas.
Similar to Makalah Psikologi Remaja dan Pacaran (20)
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif beserta contoh-contoh tipe penelitian untuk masing-masing metode. Metode kuantitatif bersifat objektif dan menggunakan pendekatan deduktif, sedangkan metode kualitatif bersifat subyektif dan menggunakan pendekatan induktif.
Desain penelitian diperlukan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Terdapat berbagai sudut pandang dalam mengelompokkan desain penelitian seperti desain perumusan masalah, desain landasan teoritis, dan desain instrumen penelitian. Desain penelitian dapat berupa deskriptif, asosiatif, atau eksperimen yang memiliki karakteristik tersendiri. Penelitian tindakan kelas membentuk siklus perencanaan, pel
Makalah ini membahas tentang qiyas sebagai salah satu sumber hukum Islam. Terdiri dari pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pembahasan mencakup pengertian qiyas, rukun-rukunnya, dalil kehujjaannya, macam-macam qiyas, keraguan penolak qiyas, dan syarat-syarat qiyas.
Makalah ini membahas tentang metode pendidikan dan pengajaran dalam proses pembelajaran di Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta. Beberapa metode yang dijelaskan antara lain metode ceramah, diskusi, demonstrasi, penugasan, sosiodrama, latihan, kerja kelompok, proyek, karyawisata, tanya jawab, eksperimen, kisah, tutorial, perumpamaan, suri tauladan, pemberian motivasi, prakte
Novel 423 halaman yang menceritakan kisah cinta Sabrina Lailatun Nida, gadis Indonesia
yang jatuh cinta pada sosok Muhammad Muhsin yang diceritakan temannya. Novel
menggambarkan perjalanan cinta Nida yang diuji berbagai rintangan seperti kematian
calon suami dan penyakit yang dideritanya hingga akhirnya bersatu dengan Muhsin.
1. MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
REMAJA DAN PACARAN
Dosen Pengampu : Yudha Trishanantto, S.Pd.MM
Disusun Oleh :
MAWADAH WAROHMAH
FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
TAHUN AKADEMIK
2013 / 2014
2. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan
kesempatannya kepada kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.
Berikut ini, penulis persembahkan sebuah makalah (karya tulis) yang
berjudul “REMAJA DAN PACARAN”. Penulis mengharapkan makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca semua, terutama bagi penulis sendiri.
Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan atau kekeliruan
dalam makalah ini, penulis mohon maaf, karna penulis sendiri dalam tahap
belajar.
Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih, kepada para
pembaca.
Semoga Allah memberkahi makalah ini sehingga benar-benar bermanfaat.
Penulis
3. BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa yang indah. Banyak hal yang terjadi pada
masa transisi remaja dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Satu proses masa
yang semua anak manusia telah, sedang dan akan terjadi dalam sebuah proses
tumbuh kembang remaja. Dunia remaja memang unik, sejuta peristiwa terjadi
dan sering diciptakan dengan ide-ide cemerlang dan positif.
Namun demikian tidak sedikit juga hal-hal negatif yang terjadi. Salah
satu hal yang menarik dan terjajdi dalam dunia rema adalah trend pacaran
yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga orang dewasa gemar
melakukannya. Bahkan ada rumor yang menarik, bahwasannya bila ada
remaja yang belum punya pacar berarti belum mempunyai identitas diri yang
lengkap.
Memang tidak dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena
tersendiri dikalangan remaja. Dan kalaupun dicari satu definisi tersendiri
pacaran maka akan sulit. Sebagian ada yang mendifiniskan pacaran adalah
ajang dari untuk mendapatkan kepuasan libido seksual, atau pacaran hanya
sebagai label “saya punya pacat dan mendogkrak percaya diri”. Ataukah
pacaran adalah suatu hal yang penting karena dengan pacaran kita punya
seseorang yang bisa membantu kita dalam mengatasi persoalan hidup untuk
definisi pacaran tentu akan ada banyak yang lainnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian remaja?
2. Apa saja ciri-ciri remaja?
3. Apa saja kebutuhan seorang remaja?
4. Pengertian pacaran?
5. Hubungan antara masa remaja dan pacaran?
4. 6. Bagaimana tahapan pacaran?
7. Apa alasan seorang remaja berpacaran?
8. Adakah manfaat dari pacaran?
9. Pacaran itu perlu tidak??
10. Bagaimana pacaran yang sehat dan betanggungjawab?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
Memberikan penjelasan kepada pembaca tentang dunia remaja saat ini
Memberikan informasi kepada pembaca tentang bagaimana pacaran yang
sehat
D. Manfaat
Bisa mengetahui bagaimana tantangan bagi remaja saat ini
Bisa menjelaskan kepada para remaja bagaimana pacaran yang sehat
E. Metodologi Penelitian
Penelitian yang Kami lakukan dengan menggunakan metode wawancar
langsung kepada responden.
5. BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Remaja
Menurut Hurlock(1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia
12-18 tahun.
Menurut Monks,dkk (2000), remaja adalah mereka yang berusia 12-21
tahun.
Menurut Stanley Hall (dala Santrock 2003) usia remaja berada pada
rentang 12-23 tahun.,masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm
and stress).
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas
atau pencarian identitas diri. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah
masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat.
Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu,
membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta
kepribadian remaja. (Darajat Zakiah, Remaja harapan dan tantangan:
Hal inilah yang membawa para pakar pendidikan dan psikologi
condong untuk menamakan tahap-tahap peralihan tersebut dalam kelompok
tersendiri, yaitu remaja yang merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak,
serta persiapan untuk memasuki masa dewasa. Biasanya remaja belum
dianggap
sebagai
anggota
masyarakat
yang
perlu
didengar
dan
dipertimbangkan pendapatnya serta dianggap bertanggung jawab atas dirinya.
Terlebih dahulu mereka perlu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam kapasitas tertentu, serta mempunyai kemantapan emosi, sosial dan
kepribadian. Dalam pandangan Islam seorang manusia bila telah akhil baligh,
maka telah bertanggung jawab atas setiap perbuatannya. Jika ia berbuat baik
akan mendapat pahala dan apabila melakukan perbuatan tidak baik akan
berdosa. Masa remaja merupakan masa dimana timbulnya berbagai kebutuhan
dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas
dan daya fakir menjadi matang. Namun masa remaja penuh dengan berbagai
6. perasaan yang tidak menentu, cemas dan bimbang, dimana berkecambuk
harapan dan tantangan, kesenangan dan kesengsaraan, semuanya harus dilalui
dengan perjuangan yang berat, menuju hari depan dan dewasa yang matang.
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu
berintelegensi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa
di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam
tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam
masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih
berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan intelektual yang
mencolok. Transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini
memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang
dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode
perkembangan ini.
Fase remaja merupakan perkembangan individu yang sangat penting,
yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu
bereproduksi. Menurut Konpka (Pikunas, 1976) masa remaja ini meliputi (a)
remaja awal: 12-15 tahun; (b) remaja madya: 15-18 tahun; (c) remaja akhir:
19-22 tahun. Sementara Salzman mengemukakan, bahwa remaja merupakan
masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua ke arah
kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan
perhatian
terhadap
nilai-nilai
estetika
dan
isu-isu
moral.
Dalam budaya Amerika, periode remaja ini dipandang sebagai “Strom dan
Stress”, frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan
melamun tentang cinta, dan perasaan teralineasi (tersisihkan) dari kehidupan
sosial budaya orang dewasa (Lustin Pikunas, 1976).
1. Ciri-Ciri Masa Remaja
Ciri-ciri masa remaja adalah:
Masa remaja sebagai periode peralihan, yaitu peralihan dari masa
kanak-kanak ke peralihan masa dewasa.
Masa remaja sebagai periode perubahan.
Masa remaja sebagai usia bermasalah.
7. Masa remaja sebagai masa mencari identitas.
Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, karena
masalah penyesuaian diri dengan situasi dirinya yang baru, karena
setiap perubahan membutuhkan penyesuaian diri.
Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.
Ciri-ciri kejiwaan remaja, tidak stabil, keadaan emosinya goncang,
mudah condong kepada ekstrim, sering terdorong, bersemangat, peka,
mudah tersinggung, dan perhatiannya terpusat pada dirinya.
2. Kebutuhan remaja
a.
Berikut
yang
termasuk
kedalam
kebutuhan
remaja
:
Kebutuhan akan pengendalian diri
b.
Kebutuhan akan kebebasan
c.
Kebutuhan akan rasa kekeluargaan
d.
Kebutuhan akan penerimaan social
e.
Kebutuhan akan penyesuaian diri
f.
Kebutuhan akan agama dan nilai-nilai sosial
B. Pengertian pacaran.
Dari hasil wawancara yang Kami lakukan sebagian besar responden
mengatakan bahwa pacaran adalah hubungan yang khusus yang di jalin oleh
dua anak manusia yang berbeda jenis. Tapi menurut sumber yang Kami baca
mengatakan bahwa pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan
manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan
menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Pada
kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang
sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan
memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan
tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan.
8. C. Remaja dan pacaran
M a s a r e m a j a a d a l a h m a s a ya n g i n d a h . B a n ya k h a l ya n g
t e r j a d i p a d a m a s a t r a n s i s i remaja dari masa kanak-kanak menuju
dewasa. Satu proses masa yang semua anak manusia t e l a h , s e d a n g
dan
akan
teradi
dalam
sebuah
proses
tumbuh
kembang
remaja. Dunia remaja memang unik, sejuta peristiwa terjadi
dan
sering
diciptakan
dengan
ide -ide
cemerlang
d a n positif. Namun demikian tidak sedikit juga hal -hal negatif yang
terjadi. Salah satu hal yangmenarik dan terjadi dalam dunia remaja
adalah trend pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak
sedikit juga orang dewasa gemar melakukannya. Bahkan ada rumor
yang menarik, b a h w a s a n ya b i l a a d a r e m a j a ya n g b e l u m p u n ya
p a c a r b e r a r t i b e l u m m e m p u n ya i i d e n t i t a s diri yang lengkap.
Memang tidak dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena
tersendiri dikalangan remaja. Dan kalaupun dicari satu definisi tersendiri
pacaran maka akan sulit. Sebagian ada yang m e n d i f i n i s i k a n p a c a r a n
adalah
ajang
dari
untuk
mendapatkan
kepuasan
l ibido
s e k s u a l , a t a u pacaran hanya sebagai label ”saya punya pacar dan
dapat mendongkrak percaya diri”. Ataukah pacaran adalah suatu hal
yang penting karena dengan pacaran kita punya seseorang yang bisa
membantu kita dalam mengatasi persoalan hidup dan untu k
d e f i n i s i p a c a r a n t e n t u a k a n a d a banyak yang lainnya.
Awal dari pacaran bermula ketika remaja masuk dalam tahap pubertas.
Istilah pubertas berasal dari bahasa latin yang artinya rambut. Pubertas adalah
munculnya rambut didaerah genetalia (2002:20).Bila dilihat dari sudut
pandang biologis. Pubertas diawali dengan adanya tanda-tanda kelamin
sekunder yang akan membedakan remaja putra dan remaja putri.
Menurut Cole dalamWarkitri dan kawan-kawan (2002:21), tanda-tanda
tersebut adalah:
1. Tumbuh rambut dibeberapa tempat.
2. Pada anak putra tumbuh jakun, sedangkan putri tumbuh buah dada.
9. 3. Suara pada anak putra merendah, sedangkan anak putri meninggi.
4. Pada anak putra bahu, dada bidang, sedangkan putri adalah pinggul.
5. Otot pada anak putra kelihatan besar.
6. Mulai berfungsi kelenjar keringat
Tradisi pacaran sendiri memiliki variasi dalam pelaksanaannya dan
sangat dipengaruhi oleh tradisi individu-individu dalam masyarakat yang
terlibat. Dimulai dari proses pendekatan, pengenalan pribadi, hingga akhirnya
menjalani hubungan afeksi yang ekslusif. Perbedaan tradisi dalam pacaran,
sangat dipengaruhi oleh agama dan kebudayaan yang dianut oleh seseorang.
Menurut persepsi yang salah, sebuah hubungan dikatakan pacaran jika telah
menjalin hubungan cinta-kasih yang ditandai dengan adanya aktivitasaktivitas seksual atau percumbuan. Tradisi seperti ini dipraktikkan oleh orangorang yang tidak memahami makna kehormatan diri perempuan, tradisi seperti
ini dipengaruhi oleh media massa yang menyebarkan kebiasaan yang tidak
memuliakan kaum perempuan. Sampai sekarang, tradisi berpacaran yang telah
nyata melanggar norma hukum, norma agama, maupun norma sosial di
Indonesia masih terjadi dan dilakukan secara turun-temurun dari generasi ke
generasi yang tidak mememiliki pengetahuan menjaga kehormatan dan harga
diri yang semestinya mereka jaga dan pelihara.
D. Tahapan-tahapan berpacaran
Tahap Ketertarikan : .Dalam tahap ini tantangannya ialah bagaimana
mendapatkan kesempatan untuk menyatakanketertarikan dan menilai
orang lain. Munculnya ketertarikan kita sama doi, misalnya,
karena penampilan fisik (doi cakep/cantik, tinggi), kemampuan (pintar),
karakteristik atau sifat misalnyasabar, coolabis, dan lain-lain. Menurut
para ahli, umumnya cowok pada pandangan pertama lebihtertarik pada
penampilan fisik. Sedangkan cewek lebih karena karakteristik
atau kemampuanyang dimiliki cowok.
Tahap Ketidakpastian. Pada masa ini sedang terjadi peralihan dari rasa
tertarik ke arah rasa tidak pasti. Maksudnya, kitamulai bertanya-tanya
10. apakah doi benar-benar tertarik sama kita atau sebaliknya apakah
kita b e n a r - b e n a r t e r t a r i k s a m a d o i . P a d a t a h a p i n i k i t a
mendadak ragu apakah mau melanjutkanhubungan atau
tidak. Kalau kita enggak mampu memahami tahapan ini,
k i t a a k a n m u d a h berpindah dari satu orang ke orang lainnya.
Tahap Komitmen Dan Keterikatan. Pada tahap ini yang timbul adalah
keinginan
kita
kencan
dengan
seseorang
secara
eksklusif.
Kitamenginginkan kesempatan memberi dan menerima cinta
dalam suatu hubungan yang khusustanpa harus bersaing dengan
orang lain. Kita juga ingin lebih rileks dan punya banyak
waktuuntuk dilewatkan bersamanya. Seluruh energi digunakan
untuk menciptakan saling cinta danhubungan yang harmonis.
Tahap Keintiman. Dalam tahap ini mulai dirasakan keintiman yang
sebenarnya,
merasa
lebih
rileks
untuk
berbagilebih
mendalam
dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan merupakan kesempatan untuk
lebihmengungkapkan diri kita. Tantangannya adalah menghadapi sisi yang
kurang baik dari diri kita.Tanpa pemahaman yang baik bahwa cowok dan
cewek mempunyai reaksi yang berbeda terhadapkeintiman, kita akan
mudah mengambil kesimpulan yang salah bahwa terlalu banyak
perbedaanantara kita dan doi untuk melanjutkan hubungan.
E. Alasan Remaja Berpacaran
Alasan seorang remaja berpacaran sangat berfariasi tapi sebenarnya
intinya sama saja.Berdasarkan hasil wawancara Kami kepada teman-teman
mahasiswa mereka berpacaran karena alasan-alasan sebagai berikut:
Sebagai teman kencan
Agar tidak sendiri dalam bepergian salah satunya dengan mengajak si
do’i jalan bareng. Alasan ini juga mendukung sebab-sebab remaja
mempunyai pacar.
Untuk motivasi belajar
11. Meskipun jarang, ada juga remaja yang menjadikan pacarnya sebagai
motivasi untuk meningkatkan beajarnya.
Membutuhkan tempat pelampiasan kasih sayang
Pacaran adalah salah satu cara untuk melampiaskan rasa kasih sayang.
Yang perlu diketahui bahwa, rasa cinta dan kasih sayang itu ada dua macam
yaitu companionate love dan passionate love. Companionate love adalah
cinta yang ditunjukkan dalam bentuk persahabatan. Sedangkan passionate
love adalah cinta yang ditunjukkan dalam bentuk cinta romantic yang lebih
banyak dipengaruhi oleh aspek biologis.
Biasanya seorang remaja atau dewasa akan mencari pacar karena
kebutuhan akan passionate love ini. companionate love bisa didapatkan dari
persahabatan dengan ibu, bapak, saudara, keluarga dan teman. Sedangkan
passionate love hanya didapatkan melalui pacaran.
Ikut trend
Wah, pacaran koq biar nge-trend? Ternyata ada juga remaja yang seerti
ini, menjalin hubungan agar tidak ketinggalan zaman di ere remaja
sekarang.
Untuk membuktikan ada yang mau
Dengan mepunyai pacar menandakan seorang remaja tersebut ada yang
mencintainya.
Saling bantu membantu
Ini adalah alasan yang paling sering dikemukakan,terutama bagi remaja
sekolah atau masih dalam jenjang perkuliahan.Saling bantu membantu
membuat tugas sekolah/kuliah misalnya,saling curhat memecahkan
masalah masing-masing,dan lain-lain.
Hubungan dalam pacaran yang tidak dewasa, kadang berujung pada
pemanjaan salah satu pihak. Dengan alasan ada yang membantu,
seseorang misalnya, malas mengerjakan tugas sekolah atau kuliah. Dalam
hal pemecahan masalah yang mereka hadapi, terkadang menghasilkan
sebuah diskusi yang ngawur, tidak kunjung ada kata penyelesaian yang
tepat, walaupun menghabiskan waktu yang begitu sangat panjang.
12. Diskusinya bukan memecahkan sebuah masalah, tetapi membesarbesarkan masalah, yang terkadang sangat kecil dan bisa diselesaikan
sendiri, tetapi karena tidak ada bahan pembicaraan lain, sehingga hal tak
penting sama sekali pun dibicarakan.
Status
Berkencan bagi laki-laki dan perempuan, terutama dalam bentuk
berpasangan tetap, memberikan status dalam kelompok sebaya, berkencan
dalam kondisi demikian merupakan batu loncatan ke status yang lebih
tinggi dalam kelompok sebaya.
Sosialisasi
Kalau anggota kelompok sebaya membagi diri dalam pasangan-pasangan
kencan, maka laki-laki dan perempuan harus berkencan apabila masih
ingin menjadi anggota kelompok dan mengikuti berbagai kegiatan sosial
kelompok
Hiburan
Apabila berkencan dimaksudkan untuk hiburan, remaja menginginkan
agar pasanganya mempunyai berbagai keterampilan sosial yang dianggap
penting oleh kelompok sebaya, yaitu sikap baik hati dan menyenangkan
Penjajakan Sebelum Menikah
ada yang menganggap bahwa masa pacaran itu sebagai masa penjajakan,
media perkenalan sisi yang lebih dalam serta mencari kecocokan antar
keduanya. Semua itu dilakukan karena nantinya mereka akan membentuk
rumah tangga. Dengan tujuan itu, sebagian norma di tengah masyarakat
membolehkan pacaran. Paling tidak dengan cara membiarkan pasangan
yang sedang pacaran itu melakukan aktifitasnya. Maka istilah apel malam
minggu menjadi fenomena yang wajar dan dianggap sebagai bagian dari
aktifitas yang normal.
F. Manfaat pacaran
Berdasarkan hasil wawancara kami,mereka mengatakan bahwa pacaran
memiliki manfaat bagi mereka,manfaat tersebut antara lain:
13. Ada teman curhat selain teman dan orang tua
Terkadang seorang remaja malu untuk menceritakan hal-hal pribadi kepada
orang tuanya,dan lebih nyaman menceritakannya kepada sang pacar.hal ini
bisa jadi karena hubungan orangtua kepada anaknya kurang begitu dekat
sehingga anak tidak nyaman menceritakan masalah pribadinya kepada
orangtuanya.
Ada yang bisa ngertiin kita selain keluarga dan teman
Perhatian dari keluarga di nilai kurang oleh para remaja dan mencari seorang
pacar biar ada yang memberikan perhatian kepada dia secara khusus.
Bisa jadi penyemangat juga
ada juga yang berpendapat bahwa dengan punya pacar maka akan jadi
penyemangat bagi dia ketika menghadapi masalah.
belajar bersosialisasi terhadap lawan jenis.
Pendapat
berikutnya
yaitu
belajar
bersosialisasi
terhadap
lawan
jenis,maksudnya dengan mempunyai pacar maka seorang remaja akan bisa
bersosialisasi dengan lawan jenisnya.
motivasi berprestasi,
Pendapat berikutnya yaitu menjadi motivasi perprestasi.para remaja
berpendapat bahwa dengan punya pacar maka prestasi mereka akan membaik
karena ada yang memberikan motivasi-motivasi dan motivasi tersebut di nilai
remaja begitu kuat karena di berikan oleh orang yang special baginya
sehingga mendorong sang remaja untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar
tidak mengecewakan sang pacar.
pembelajaran untuk dapat lebih dewasa dan konsekuen pada keputusan.ketika
berpacaran tentu banyak hal yang di toleransi karena perbedaan-perbedaan
keduanya mulai dari gaya hidup,dan lain-lain sehingga menuntut mereka
untuk saling mengerti dan menuntut mereka untuk berfikir lebih dewasa dalam
menyikapi perbedaan-perbedaan tersebut.
G. Pacaran itu perlu nggak sih????
14. Soal pertanyaan ini ada beragam pendapat yang di berikan ketika kami
mewawancarai teman-teman mahasiswa ada yang merasa perlu dan juga ada
yang merasa tidak perlu berpacaran.mereka merasa perlu karena: Mumpung
masih muda jadi nikmatin dulu masa muda,menurut mereka masa muda
adalah masa untuk bersenang-senang,masa untuk menjalin kasih sayang
dengan lawan jenis biar tidak di bilang tidak laku dan berbagai macam celaan
yang di berikan kepada remaja yang tidak mempunyai pacar. Sedangkan yang
bilang tidak perlu karena mereka beralasan bahwa agama kita (islam)
melarang yang namanya pacaran.
H. Pacaran yang sehat
Dari hasil wawancara Kami tentang hal ini mereka mengatakan bahwa
pacaran yang sehat itu dengan cara melakkukan pendekatan dan saling
mengenal pasangannya dengan cara yang positif,tidak melakukan seks
bebas,dan tidak merugikan kedua belah pihak. Berdasarkan sumber yang kami
kumpulkan,pacaran yang sehat itu antara lain:
Sebelum memulai hubungan pacaran, alangkah baiknya jika Kita
melakukan pendekatan terlebih dahulu. Pendekatan di sini Kami maksud
sebagai proses Kita untuk mengetahui bagaimana pola tingkah laku,
ataupun keseharian calon pasangan Kita. Hal ini dilakukan agar kelak pada
saat berpacaran tidak ada rasa penyesalan saat Kita mengetahui ada
sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan Kita yang dimiliki oleh calon
pasangan Kita.
Sebelum memulai hubungan pacaran, sebaiknya kita juga harus jujur
kepada pasangan kita. Jujur di sini saya maksud adalah agar kita mengakui
segala sesuatu tentang kita, baik itu tentang kebaikan dan keburukan kita.
Terutama keburukan, karena tidak dapat dipungkiri lagi orang lain pasti
lebih bisa menerima kebaikan daripada keburukan orang lain. Hal ini
dilakukan agar pasangan kita tidak lagi terkejut apabila saat menjalani
hubungan tingkah buruk kita diketahui, karena sepintar-pintarnya manusia
menutupi keburukannya pasti akan ketahuan juga suatu saat. Oleh karena
15. itu, saya beranggapan lebih baik kita menerima keburukan pasangan kita
terlebih dahulu daripada menerima kebaikannya, karena semua manusia
adalah tempat di mana kekhilafan dan kesalahan selalu terjadi.
Pada saat menjalin hubungan, sebaiknya kita selalu saling percaya
terhadap pasangan masing-masing. Saling percaya di sini bukan berarti
kita membiarkan apasaja bebas dilakukan pasangan kita, asalkan dia suka
TIDAKK… saling percaya di sini saya maksudkan bahwa suatu sikap
yang memberikan rasa percaya dengan anggapan bahwa dia selalu
bertanggung jawab dengan semua perbuatannya dan tidak akan melakukan
apapun yang bisa merusak hubungan yang sedang dijalin. Dalam hal ini
sebaiknya kita tidak terlalu berlebih dalam memberikan perhatian apalagi
sampai membuat pasangan kita sampai merasa terkekang.
Selalu berpikiran positif atas apa yang dilakukan oleh pasangan kita
Dan ini adalah point penting yang belakangan ini banyak dilupakan oleh
muda-mudi saat ini dalam menjalani hubungan pacaran, dimana kita harus
menjauhi apa yang di sebut dengan melakukan hubungan badan di luar
nikah. Hal ini adalah pelanggaran berat yang melanggar kesusilaan,
norma-norma agama, dan nilai-nilai luhur hidup. Rasa sayang dan cinta
dalam tahap pacaran tidak harus digambarkan dengan melakukan
hubungan ini, dewasa ini banyak pasangan yang mengatakan bahwa
mereka melakukan hubungan suami istri karena dilandaskan oleh rasa
saling cinta dan saling sayang padahal itu salah. Apabila kita mencintai
dan menyayangi pasangan kita seharusnya kita menjaga dia dan
menjauhkan dia dari hal-hal buruk seperti ini sampai kita dan pasangan
kita menuju ke jenjang pernikahan. Oleh karena itu langkah yang baik agar
kita dapat terhindar dari perbuatan ini adalah dengan cara mendekatkan
diri selalu dengan Tuhan YME melalui ajaran agama yang kita yakini
masing-masing. Dan juga sebaiknya kita masing-masing harus bisa lebih
mawas diri dan mengontrol diri kita masing, kita harus belajar membuang
hawa nafsu dan pikiran-pikiran negative yang ada di dalam diri kita sendiri
16. Sebaiknya orang tua atau keluarga kita mengetahui dengan siapa kita
sedang menjalani hubungan pacaran. Mungkin untuk sebagian orang hal
ini adalah hal yang malas untuk dilakukan, tetapi menurut saya pribadi ini
adalah hal yang baik, kita ambil satu sisi positif nya apabila orang tua kita
mengetahui kita berpacaran dengan seseorang kita lebih bisa belajar untuk
menjalin hubungan pacaran yang serius dan bukan lagi “pacaran mainmainan”. Lagipula orang tua mempunyai pengalaman yang lebih jauh dari
kita, sehingga kita bisa meminta pendapat apabila kita perlu orang lain
untuk “sharing” tentang hubungan kita.
17. BAB IV
KAJIAN TEORI
Berbicara tentang remaja maka kita akan di hadapkan pada persoalanpersoalan seperti tingkah-tingkah unik para remaja dan salah satunya adalah
pacaran yang sekarang sudah jadi trend di kalangan remaja.Seorang remaja akan
di cela atau bahkan di jauhi sama teman-temannya jika belum memiliki
pacar,maka dari itu seorang remaja akan menjalin hubungan dengan lawan
jenisnya agar tidak di hina sama teman-temannya.
Berkaitan dengan persoalan di atas kita bisa menjelaskannya dengan
menggunakan teori dari Abraham Maslow tentang Hierarki Kebutuhan.
Menurut teori ini manusia itu cenderung untuk selalu memenuhi kebutuhan
hidupnya. Sehingga apa yang dia lakukan, semata-mata untuk memenuhi
kebutuhannya tersebut. dari sikap dan cara untuk mendapatkan kebutuhannya
itulah yang akhirnya akan membentuk perilaku dan kepribadiannya. Maslow
membagi kebutuhan manusia menjadi lima. Yaitu mulai dari yang paling dasar,
kebutuhan fisik (makan, minum, sehat, bernafas, dll). Kemudian kebutuhan rasa
aman (perasaan aman, kondusif, tenang, dan damai). Lalu kebutuhan cinta kasih
(kebutuhan individu untuk selalu dicintai). Naik lagi menjadi kebutuhan harga diri
(kebutuhan individu untuk dihormati dan dihargai kemudian ditunjukkan dalam
pencapaian status, prestasi, dll.). Dan kebutuhan final serta yang tertinggi adalah
kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan individu untuk mengekpresikan dirinya).
Bila kita gambarkan, maka kita dapat melihat dengan jelas urutan-urutan
kebutuhan tersebut.
Menurut Maslow, kebutuhan-kebutuhan tersebut bertingkat. Jika kebutuhan
yang ada di bawahnya belum terpenuhi, maka kebutuhan yang di atasnya tidak
akan terpenuhi. Maslow juga membagi kebutuhan tersebut ke dalam dua
kelompok. Yaitu kelompok D-need (deficit need) seperti kebutuhan fisik, rasa
aman, cinta, dan harga diri. Dan yang kedua adalah kebutuhan B-need (being
need) yaitu kebutuhan aktualisasi diri. D-need merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi. Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka seseorang akan
18. terus berusaha semampunya untuk mencari kebutuhan dan memenuhi kebutuhan
D-need tersebut. Dan akan berakhir ketika dia merasa kebutuhannya telah
terpenuhi. Namun tidak menutup kemungkinan dia akan mencari lagi kebutuhan
itu layaknya orang yang mencari air ketika dia haus lagi.
Dengan memahami teori dari Abraham Maslow, orang yang punya pacar,
pacaran atau berpacaran kemungkinan :
Berasal dari keluarga yang broken home, sehingga dia tidak pernah
merasakan cinta kasih dari orang tua dan keluarganya. Jika hal ini terus
terjadi sampai dia dewasa, maka disinilah kebutuhan neurotiknya mulai
tumbuh dan berkembang, dimana dia akan selalu terobsesi untuk
mendapatkan cinta yang sebanyak-banyaknya dan cenderung berlebihan.
Ketika itu sampailah ke telinganya tentang budaya pacaran yang sedang
ngetrend di kalangan muda. Dan untuk memenuhi kebutuhan akan rasa
cinta yang begitu kuat itu, akhirnya terjadilah apa yang kita sebut dengan
pacaran. Bahkan, bisa jadi pasangan/pacarnya itu juga mempunyai visi dan
misi yang sama, yaitu mencari dan mendapatkan cinta, karena kebetulan
sama-sama berasal dari keluarga yang broken home.
Kurang mendapat kan cinta dari orang tuanya ataupun sudah mendapat
kan kasih sayang yang berlimpah dari keluarganya tapi dia belum merasa
hidupnya sempurna karena belum mempunyai pacar yang merupakan
orang yang akan mewarnai hidupnya.
Seorang remaja berpacaran untuk mendapat pengakuan dari teman sebaya
nya bahwa dia sekarang ada yang suka.
Karena gejolak muda dimana mereka selalu ingin mencoba hal-hal baru
dan tidak mau di bilang ketinggalan jaman karena tidak memiliki pacar.
19. BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
D u n i a remaja m e m a n g u n i k , s e j u t a p e r i s t i w a t e r j a d i d a n
s e r i n g d i c i p t a k a n d e n g a n i d e - i d e c e m e r l a n g d a n positif. Namun
demikian tidak sedikit juga hal-hal negatif yang terjadi. Salah satu
hal yangmenarik dan terjadi dalam dunia remaja adalah trend
pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga
orang dewasa gemar melakukannya. Bahkan ada rumor yang
menarik, b a h w a s a n ya b i l a a d a r e m a j a ya n g b e l u m p u n ya p a c a r
b e r a r t i b e l u m m e m p u n ya i i d e n t i t a s diri yang lengkap. Memang tidak
dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena tersendiri dikalangan
remaja.
g.
A. SARAN
1. Jadikan agama dan keimanan sebagai alat untuk membatasi atau mengontrol
diri dalam berpacaran agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas atau seks
bebas.
2. Bagi mempunyai pacar diharapkan untuk bisa menjaga diri, kehormatan
kesucian dan nama baik dirinya sendiri, keluarga, agama, almamater dan
daerah asalnya serta bangsanya.
3. Jadikan pacaran sebagai motivasi atau penyemangat untuk berprestasi dalam
bidang pendidikan.
4. Ada baiknya tidak usah pacaran ta’aruf saja sesuai yang di ajarkan agama
kita (islam) agar segala macam fitnah tidak terjadi.