SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Download to read offline
MANAJEMEN PRODUKSI
TANAMAN TROPIS DAN
PERUBAHAN IKLIM
Oleh :
Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS
RESPON FISIOLOGI
TANAMAN TROPIS AKIBAT
PERUBAHAN IKLIM
. Gas rumah kaca utama yang terus
meningkat adalah karbon dioksida
(CO2).
. Sebagian karbon dioksida dapat
diserap kembali, antara lain melalui
proses fotosintesis yang merupakan
bagian dari proses pertumbuhan
tanaman atau pohon.
 Namun, kini kebanyakan negara
memproduksi karbon dioksida
secara jauh lebih cepat ketimbang
kecepatan penyerapannya oleh
tanaman atau pohon, sehingga
konsentrasinya di atmosfer
meningkat secara bertahap.
Ada beberapa gas rumah kaca
yang lain. Salah satunya adalah
metan (CH4), yang dapat
dihasilkan dari lahan rawa dan
sawah serta dari tumpukan
sampah dan kotoran ternak.
 Gas-gas rumah kaca lainnya,
meski jumlahnya lebih sedikit,
antara lain adalah nitrogen oksida
(N2O) dan sulfur heksaflorida (SF6)
 Kalau konsentrasi dari gas-gas ini di atmosfir
meningkat, radiasi yang keluar dari permukaan
bumi akan terhambat, sehingga suhu permukaan
bumi bertambah besar
 Beberapa jenis gas di atmosfir, seperti CO2,
CH4, dan N2O mempengaruhi iklim
permukaan bumi karena kemampuanya
dalam membantu proses transmisi radiasi
dari matahari ke permukaan bumi, dan juga
menghambat keluarnya sebagian radiasi dari
permukaan bumi.
 Prediksi peningkatan suhu bumi bukanlah
suatu hal yang mudah iklim di suatu daerah
merupakan hasil interaksi dari proses-proses
fisika dan mekanik yang saling berhubungan.
 Peningkatan suhu, akan menyebabkan
peningkatan evapotranspirasi yang
berdampak pada meningkatnya konsentrasi
 Apabila konsentrasi dari gas-gas ini di atmosfir
meningkat, radiasi yang berupa uap air,
H2O(gas). Uap air juga merupakan gas
penghambat keluarnya radiasi dari permukaan
bumi, sementara di lain pihak keberadaan uap air
tersebut juga menimbulkan umpan balik negatif
karena peningkatan pertumbuhan awan,
menyebabkan terhambatnya transmisi radiasi
matahari ke permukaan bumi.
 Aktifitas-aktifitas yang menghasilkan GRK adalah perindustrian,
penyediaan energi listrik, dan transportasi.
 Sedangkan dari peristiwa secara alam juga menghasilkan/
mengeluarkan GRK seperti dari letusan gunung berapi, rawa-rawa,
kebakaran hutan, peternakan hingga kita bernafaspun mengeluarkan
GRK.
 Komposisi dan konsentrasi gas rumah kaca yang berada di lapisan
atmosfer akan sangat bergantung dari gas-gas emisi yang dihasilkan
berbagai kegiatan manusia dalam merekayasa sistem tatanan ekologi
di planet ini.
 United Nations Framework Convention on Climate
Change (UNFCC) mengklasifikasi enam jenis gas
yang dapat menyerap radiasi matahari di lapisan
atmosfer yaitu Karbondioksida (CO2), Dinitroksida
(NO2), Metana (CH4), Sulfurheksaflorida (SF6),
Perfluorokarbon (PFCs) dan hidrofluorokarbon
(HFCs). Gas karbondioksida (CO2), dinitrooksida
(NO2) dan metana (CH4) terutama dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar fosil di sektor energi,
transportasi dan industri.
 Gas metana (CH4) juga dihasilkan dari kegiatan
pertanian dan peternakan. Sementara untuk gas
sulfurheksaflorida (SF6), perflorokarbon (PFCs)
dan hidroflorokarbon (HFCs) dihasilkan dari
industri pendingin dan penggunaan aerosol
(partikel kecil/debu) .
 Perubahan iklim global akan mempengaruhi
setidaknya tiga unsur iklim dan komponen alam
yang sangat erat kaitannya dengan pertanian,
yaitu: (1) naiknya suhu udara yang juga berdampak
terhadap unsur iklim lain, terutama kelembaban
dan dinamika atmosfer, (2) berubahnya pola curah
hujan, (3) makin meningkatnya intensitas kejadian
iklim ekstrim (anomali iklim) seperti El-Nino dan
La-Nina, dan (4) naiknya permukaan air laut akibat
pencairan gunung es di kutub utara.
 . Dampak Peningkatan Konsentrasi
CO2 di Atmosfer.
 Gas CO2 merupakan sumber karbon utama bagi
pertumbuhan tanaman. Konsentrasi CO2 di
atmosfir saat ini belum optimal, sehingga
penambahan CO2 kepada tanaman di dalam
industri pertanian di dalam rumah kaca
merupakan kegiatan normal untuk meningkatkan
pertumbuhan tanaman seperti tomat, selada,
timun dan bunga potong.
 Pengaruh fisiologis utama dari kenaikan
CO2 adalah meningkatnya laju assimilasi (laju
pengikatan CO2 untuk membentuk
karbohidrat,fotosintesis) di dalam daun.
Efisiensi penggunaan faktor-faktor
pertumbuhan lainnya (seperti radiasi matahari,
air dan nutrisi) juga akan ikut meningkat.
 Selain pengaruh positif terhadap proses
fotosintesis, kenaikan CO2 juga akan mempunyai
pengaruh positif terhadap penggunaan air oleh
tanaman. Stomata mempunyai fungsi sebagai pintu
gerbang masuknya CO2 dan keluarnya uap air
ke/dari daun. Besar kecilnya pembukaan stomata
merupakan regulasi terpenting yang dilakukan oleh
tanaman, dimana tanaman berusaha memasukkan
CO2 sebanyak mungkin tetapi dengan
mengeluarkan H2O sesedikit mungkin, untuk
mencapai effisiensi pertumbuhan yang tinggi.
 Jika CO2 di atmosfir meningkat, tanaman tidak
membutuhkan pembukaan stomata maksimum
untuk mencapai konsentrasi CO2 optimum di
dalam daun, sehingga laju pengeluaran H2O dapat
dikurangi. Dengan kondisi tersebut maka laju
pembentukan biomassa akan meningkat.
 Efek langsung dari meningkatnya CO2,
berdampak positif terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, sebagaimana
dijelaskan diatas. Akan tetapi dampak
pengikutan berupa peningkatan suhu dan
perubahan siklus hidrologi menyebabkan
pengaruh positif dari kenaikan CO2 menjadi
berkurang atau terhambat sama sekali .
 Naiknya Suhu Udara yang Juga Berdampak Terhadap
Unsur Iklim Lain.
 Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Suhu udara dipengaruhi oleh radiasi yang diterima di
permukaan bumi sementara tinggi rendahnya suhu
disekitar tanaman ditentukan oleh radiasi matahari,
kerapatan tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk
tanaman, kandungan lengas tanah. Umumnya laju
metabolisme makhluk hidup akan bertambah dengan
meningkatnya suhu hingga titik optimum tertentu.
Beberapa proses metabolisme tersebut antara lain
bukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air
dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi
 Beberapa proses metabolisme tersebut antara
lain bukaan stomata, laju transpirasi, laju
penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan
respirasi. Setelah melewati titik optimum, proses
tersebut mulai dihambat: baik secara fisik
maupun kimia, menurunnya aktifitas enzim
(enzim terdegradasi)
 Pengaruh peningkatan suhu dapat mengurangi
atau bahkan mengurangi dampak positif yang
diberikan dari meningkatnya konsentrasi CO2 di
atmosfir. Peningkatan suhu disekitar iklim mikro
tanaman akan menyebabkan cepat hilangnya
kandungan lengas tanah (kadar air tanah) akibat
evaporasi. Hal tersebut dapat berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman terutama pada daerah yang lengas
tanahnya terbatas.
 Setiap tanaman memiliki suhu dasar yang
merupakan suhu minimum bagi tanaman untuk
bermetabolisme. Besaran suhu dasar ini akan
mempengaruhi besarnya Thermal unit yang
diperlukan oleh tanaman untuk melewati setiap
fase perkembangannya. Hubungan antara
thermal unit dengan suhu lingkungan adalah
berbanding lurus sementara berbanding
terbalik dengan umur tanaman. Artinya
semakin tinggi suhu, maka umur tanaman akan
semakin pendek yang akhirnya berdampak
pada waktu penumpukan fotosintat dan
pembentukan biomassa yang lebih rendah .
 Dampak peningkatan suhu terhadap tanaman
pangan adalah terjadinya peningkatan transpirasi
yang menurunkan produktivitas, peningkatan
konsumsi air, percepatan pematangan buah/biji
yang menurunkan mutu hasil, dan perkembangan
beberapa organisme pengganggu tanaman.
Bahkan dirjen IRRI (International Rice Researh
Institute) menyatakan bahwa dengan peningkatan
suhu udara rata-rata 1°C dapat menurunkan
produktivitas beras dunia sekitar 5-10 %.
 Peningkatan temperatur dapat menyebabkan
penurunan produksi pada berbagai jenis tanaman
pangan,
 Pada tanaman padi, fase pembentukan malai sangat
sensitif terhadap temperatur tinggi. Selama tahap
ini, stress akibat panas sangat memungkinkan
untuk terjadinya sterilitas floret, menurunnya
kesuburan dan kehilangan hasil. Hal ini terutama
disebabkan oleh menurunnya aktifitas serta
perkecambahan polen, terbatasnya pertumbuhan
tabung polen, rendahnya daya dehiscence polen
dan penyerbukan yang tidak sempurna.
 Di samping itu temperatur juga secara
langsung berperan terhadap perkembangan
biji seperti pengisian biji dan laju produksi
bahan kering pada biji
 Temperatur tinggi dapat menghambat
perkembangan biji pada padi dan gandum .
 Peningkatan temperatur selama kemasakan juga
dapat menyebabkan penurunan kualitas biji
terutama yang diakibatkan oleh terhambatnya
akumulasi cadangan makanan pada biji .
 Munculnya bagian “putih buram” yang biasanya di
dapatkan pada bagian gabah yang kurang sempurna
pada musim panas diperkirakan mempunyai
hubungan yang erat dengan sistem transfer dan
transportasi cadangan makanan selama
pembentukan biji. Bagian putih buram ini adalah
bagian dari kerusakan yang disebabkan oleh
temperatur tinggi selama kemasakan.
 Berubahnya Pola Curah Hujan.
 Perubahan iklim juga menyebabkan terjadinya
perubahan jumlah hujan dan pola hujan yang
mengakibatkan pergeseran awal musim dan
periode masa tanam. Penurunan curah hujan telah
menurunkan potensi satu periode masa tanam
padi .Dampak perubahan pola hujan diantaranya
mempengaruhi waktu dan musim tanam, pola tanam,
degradasi lahan, kerusakan tanaman dan
produktivitas, luas areal tanam dan areal panen, serta
perubahan dan kerusakan keanekaragaman hayati.
 Kondisi suhu muka laut di samudra pasifik yang dingin
menimbulkan tekanan udara tinggi, sementara kondisi
hangat perairan Indonesia yang berada di sebelah barat
pasifik menimbulkan tekanan udara rendah. Kondisi ini
menyebabkan mengalirnya massa udara dari pasifik ke
wilayah Indonesia. Aliran tersebut mendorong terjadinya
konvergensi massa udara yang kaya uap air. Akibatnya
semakin banyak awan yang terkonsentrasi dan
menyebabkan turunnya hujan yang lebih banyak di daerah
tersebut (lebih dari 40 mm/bulan di atas rata-rata
normalnya).
 Kebalikan dari La-Nina adalah El-Nino ketika
suhu permukaan laut di Samudra Pasifik
menghangat dan menyebabkan terjadinya
musim kemarau yang kering dan panjang di
Indonesia. Penurunan curah hujan pada saat
El-Nino dapat mencapai 80 mm/bulan.
 Bencana kekeringan sering terjadi di Indonesia. Hasil
pengamatan jangka panjang menunjukkan bahwa
terjadinya musim kemarau panjang akibat adanya
fenomena anomali iklim global El-Nino pada umumnya
terjadi secara periodik setiap 5 tahun sekali .
 Pada tahun El-Nino 1991, 1994, 1997 dan 2003 luas
pertanaman tanaman padi telah mengalami kekeringan
berturut-turut seluas 868 ribu ha, 544 ribu ha, 504 ribu ha
dan 568 ribu ha dengan luasan gagal panen (puso)
masing-masing seluas 192 ribu ha (22%), 161 ribu ha
(30%), 88 ribu ha (18%) dan 117 ribu ha (21%).
 Kekeringan merupakan faktor lingkungan
utama yang dapat menghambat pertumbuhan
tanaman dan menurunkan produksi bergantung
pada besarnya tingkat cekaman yang dialami
dan fase pertumbuhan tanaman ketika
mendapat cekaman kekeringan. Pada periode
cekaman kekeringan yang panjang akan
mempengaruhi seluruh proses metabolismeme
di dalam sel dan mengakibatkan penurunan
produksi tanaman.
 Pada saat terjadi kekeringan, sebagian stomata
daun menutup sehingga terjadi hambatan
masuknya CO2 dan menurunkan aktivitas
fotosintesis. Selain menghambat aktivitas
fotosintesis, cekaman kekeringan juga
menghambat sintesis protein dan dinding sel.
Pengaruh cekaman kekeringan tidak saja menekan
pertumbuhan dan hasil bahkan menjadi penyebab
kematian tanaman.
 Penurunan laju fotosintesis akibat cekaman kekeringan,
merupakan kombinasi dari beberapa proses, yaitu : (1)
penutupan stomata secara hidroaktif mengurangi suplai
CO2 kedalam daun, (2) dehidrasi kutikula, dinding epidermis,
dan membran sel mengurangi permeabilitas terhadap CO2, (3)
bertambahnya tahanan sel mesofil terhadap pertukaran gas,
dan (4) menurunnya efisiensi sistem fotosintesis berkaitan
dengan proses biokimia dan aktifitas enzim dalam
sitoplasma. Dimana dalam proses fotosintesis terdapat proses
hidrolisis yang memerlukan air.
 Sedangkan La-Nina menyebabkan kerusakan
tanaman akibat banjir, dan meningkatkan
intensitas serangan hama dan penyakit. La-Nina
menyebabkan kelembaban dan curah hujan tinggi
yang disukai oleh Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT). Pada daerah rawan banjir,
kehadiran La-Nina menyebabkan gagal panen
akibat terendamnya tanaman. Pengaruh kelebihan
air terhadap tanaman akan lebih sensitif pada
tanaman muda dibandingkan tanaman dewasa
 Dampak naiknya muka air laut di sektor
pertanian terutama adalah penciutan lahan
pertanian di pesisir pantai, kerusakan
infrastruktur pertanian, dan peningkatan
salinitas yang merusak tanaman
Naiknya Permukaan Air Laut
 Salinitas pada tanah bersifat racun bagi
tanaman sehingga mengganggu fisiologis
dan fisik pada tanaman, kecuali tumbuhan
laut dan pantai atau varietas adaptif. Salinitas
pada padi sangat erat kaitannya dengan
keracunan logam berat, terutama Fe dan Al.
 Indonesia sebagai negara kepulauan
mempunyai garis dan hamparan pantai yang
sangat panjang, sehingga penciutan lahan
pertanian akibat peningkatan permukaan air
laut menjadi sangat luas
 Pengaruh garam terlarut terhadap tanaman
adalah melalui osmotik karena konsentrasi
garam yang tinggi menyulitkan tanaman
menyerab air. Akar tanaman memiliki
membran semi permeabel yang melalukan air
tapi tidak dapat melewatkan hampir semua
garam terlarut.
 Tanaman yang tumbuh pada media salin pada
tingkat tertentu dapat meningkatkan kosentrasi
osmotik internalnya melalui produksi asam-asam
organik atau peningkatan serapan garam. Proses
ini disebut sebagai penyesuaian osmotik
(osmotic adjusment). Pengaruh salinitas terhadap
tanaman nampaknya berupa perubahan energi
dari proses pertumbuhan menjadi untuk
mempertahankan perbedaan osmotik.
 Salah satu proses pertama adalah deversi energi
pertumbuhan untuk perpanjangan sel. Jadi,
untuk dapat mempertahankan perbedaan
osmotik, sel jaringan daun membelah tetapi tidak
menyebabkan pemanjangan. Gejala terjadinya
pertambahan jumlah sel tapi tidak diikuti dengan
perpanjangan sel dikarenakan adanya stres
osmotik ini adalah terjadinya warna daun yang
menjadi hijau gelap

More Related Content

Similar to 1. Manajemen Produksi Tanaman dan Perubahan Iklim S3.20.pdf

EVOLUSI BING.pptx
EVOLUSI BING.pptxEVOLUSI BING.pptx
EVOLUSI BING.pptxbagindaali1
 
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (Puan Habibah
 
globalwarming.ppt
globalwarming.pptglobalwarming.ppt
globalwarming.pptAsriMuly
 
PowerPoint Pemanasan Global (Global Warming) kelas 11
PowerPoint Pemanasan Global (Global Warming) kelas 11PowerPoint Pemanasan Global (Global Warming) kelas 11
PowerPoint Pemanasan Global (Global Warming) kelas 11Thasya Riesthiara Putri
 
Perubahan Iklim
Perubahan IklimPerubahan Iklim
Perubahan Iklimlodzi
 
PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)
PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)
PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)Khairul Nazhan
 
Pencemaran lingkungan kimiaterapan tugas
Pencemaran lingkungan kimiaterapan tugasPencemaran lingkungan kimiaterapan tugas
Pencemaran lingkungan kimiaterapan tugashutami mawdy
 
Fisika pemanasan global
Fisika pemanasan globalFisika pemanasan global
Fisika pemanasan globalAMIGOSTV
 
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tTugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tFebria Rahma Dewi
 
BAB 3- GEJALA PEMANASAN GLOBAL.pptx
BAB 3- GEJALA PEMANASAN GLOBAL.pptxBAB 3- GEJALA PEMANASAN GLOBAL.pptx
BAB 3- GEJALA PEMANASAN GLOBAL.pptxAjenggIndahPermatasa
 
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimiaPencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimiaSandi Ibrahim
 
4. Perub Iklim - B Musy.pdf
4. Perub Iklim - B Musy.pdf4. Perub Iklim - B Musy.pdf
4. Perub Iklim - B Musy.pdfSriAstitika2
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warmingqy_achmad
 
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologiringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologiDelviAngelia
 
Global warming / Pemanasan Global
Global warming / Pemanasan GlobalGlobal warming / Pemanasan Global
Global warming / Pemanasan GlobalDesy Fadjar
 

Similar to 1. Manajemen Produksi Tanaman dan Perubahan Iklim S3.20.pdf (20)

EVOLUSI BING.pptx
EVOLUSI BING.pptxEVOLUSI BING.pptx
EVOLUSI BING.pptx
 
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
 
globalwarming.ppt
globalwarming.pptglobalwarming.ppt
globalwarming.ppt
 
PowerPoint Pemanasan Global (Global Warming) kelas 11
PowerPoint Pemanasan Global (Global Warming) kelas 11PowerPoint Pemanasan Global (Global Warming) kelas 11
PowerPoint Pemanasan Global (Global Warming) kelas 11
 
Perubahan Iklim
Perubahan IklimPerubahan Iklim
Perubahan Iklim
 
PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)
PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)
PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)
 
Pencemaran lingkungan kimiaterapan tugas
Pencemaran lingkungan kimiaterapan tugasPencemaran lingkungan kimiaterapan tugas
Pencemaran lingkungan kimiaterapan tugas
 
Pencemaran tanah
Pencemaran tanahPencemaran tanah
Pencemaran tanah
 
Fisika pemanasan global
Fisika pemanasan globalFisika pemanasan global
Fisika pemanasan global
 
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tTugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
 
pemanasan global.pptx
pemanasan global.pptxpemanasan global.pptx
pemanasan global.pptx
 
BAB 3- GEJALA PEMANASAN GLOBAL.pptx
BAB 3- GEJALA PEMANASAN GLOBAL.pptxBAB 3- GEJALA PEMANASAN GLOBAL.pptx
BAB 3- GEJALA PEMANASAN GLOBAL.pptx
 
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimiaPencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
 
4. Perub Iklim - B Musy.pdf
4. Perub Iklim - B Musy.pdf4. Perub Iklim - B Musy.pdf
4. Perub Iklim - B Musy.pdf
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warming
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pelestarian Lingkungan Hidup
Pelestarian Lingkungan HidupPelestarian Lingkungan Hidup
Pelestarian Lingkungan Hidup
 
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologiringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
 
Global warming / Pemanasan Global
Global warming / Pemanasan GlobalGlobal warming / Pemanasan Global
Global warming / Pemanasan Global
 

Recently uploaded

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

1. Manajemen Produksi Tanaman dan Perubahan Iklim S3.20.pdf

  • 1. MANAJEMEN PRODUKSI TANAMAN TROPIS DAN PERUBAHAN IKLIM Oleh : Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS
  • 2. RESPON FISIOLOGI TANAMAN TROPIS AKIBAT PERUBAHAN IKLIM
  • 3. . Gas rumah kaca utama yang terus meningkat adalah karbon dioksida (CO2). . Sebagian karbon dioksida dapat diserap kembali, antara lain melalui proses fotosintesis yang merupakan bagian dari proses pertumbuhan tanaman atau pohon.
  • 4.  Namun, kini kebanyakan negara memproduksi karbon dioksida secara jauh lebih cepat ketimbang kecepatan penyerapannya oleh tanaman atau pohon, sehingga konsentrasinya di atmosfer meningkat secara bertahap.
  • 5. Ada beberapa gas rumah kaca yang lain. Salah satunya adalah metan (CH4), yang dapat dihasilkan dari lahan rawa dan sawah serta dari tumpukan sampah dan kotoran ternak.
  • 6.  Gas-gas rumah kaca lainnya, meski jumlahnya lebih sedikit, antara lain adalah nitrogen oksida (N2O) dan sulfur heksaflorida (SF6)
  • 7.  Kalau konsentrasi dari gas-gas ini di atmosfir meningkat, radiasi yang keluar dari permukaan bumi akan terhambat, sehingga suhu permukaan bumi bertambah besar
  • 8.  Beberapa jenis gas di atmosfir, seperti CO2, CH4, dan N2O mempengaruhi iklim permukaan bumi karena kemampuanya dalam membantu proses transmisi radiasi dari matahari ke permukaan bumi, dan juga menghambat keluarnya sebagian radiasi dari permukaan bumi.
  • 9.  Prediksi peningkatan suhu bumi bukanlah suatu hal yang mudah iklim di suatu daerah merupakan hasil interaksi dari proses-proses fisika dan mekanik yang saling berhubungan.
  • 10.  Peningkatan suhu, akan menyebabkan peningkatan evapotranspirasi yang berdampak pada meningkatnya konsentrasi
  • 11.  Apabila konsentrasi dari gas-gas ini di atmosfir meningkat, radiasi yang berupa uap air, H2O(gas). Uap air juga merupakan gas penghambat keluarnya radiasi dari permukaan bumi, sementara di lain pihak keberadaan uap air tersebut juga menimbulkan umpan balik negatif karena peningkatan pertumbuhan awan, menyebabkan terhambatnya transmisi radiasi matahari ke permukaan bumi.
  • 12.  Aktifitas-aktifitas yang menghasilkan GRK adalah perindustrian, penyediaan energi listrik, dan transportasi.  Sedangkan dari peristiwa secara alam juga menghasilkan/ mengeluarkan GRK seperti dari letusan gunung berapi, rawa-rawa, kebakaran hutan, peternakan hingga kita bernafaspun mengeluarkan GRK.  Komposisi dan konsentrasi gas rumah kaca yang berada di lapisan atmosfer akan sangat bergantung dari gas-gas emisi yang dihasilkan berbagai kegiatan manusia dalam merekayasa sistem tatanan ekologi di planet ini.
  • 13.  United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC) mengklasifikasi enam jenis gas yang dapat menyerap radiasi matahari di lapisan atmosfer yaitu Karbondioksida (CO2), Dinitroksida (NO2), Metana (CH4), Sulfurheksaflorida (SF6), Perfluorokarbon (PFCs) dan hidrofluorokarbon (HFCs). Gas karbondioksida (CO2), dinitrooksida (NO2) dan metana (CH4) terutama dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil di sektor energi, transportasi dan industri.
  • 14.  Gas metana (CH4) juga dihasilkan dari kegiatan pertanian dan peternakan. Sementara untuk gas sulfurheksaflorida (SF6), perflorokarbon (PFCs) dan hidroflorokarbon (HFCs) dihasilkan dari industri pendingin dan penggunaan aerosol (partikel kecil/debu) .
  • 15.  Perubahan iklim global akan mempengaruhi setidaknya tiga unsur iklim dan komponen alam yang sangat erat kaitannya dengan pertanian, yaitu: (1) naiknya suhu udara yang juga berdampak terhadap unsur iklim lain, terutama kelembaban dan dinamika atmosfer, (2) berubahnya pola curah hujan, (3) makin meningkatnya intensitas kejadian iklim ekstrim (anomali iklim) seperti El-Nino dan La-Nina, dan (4) naiknya permukaan air laut akibat pencairan gunung es di kutub utara.
  • 16.  . Dampak Peningkatan Konsentrasi CO2 di Atmosfer.  Gas CO2 merupakan sumber karbon utama bagi pertumbuhan tanaman. Konsentrasi CO2 di atmosfir saat ini belum optimal, sehingga penambahan CO2 kepada tanaman di dalam industri pertanian di dalam rumah kaca merupakan kegiatan normal untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman seperti tomat, selada, timun dan bunga potong.
  • 17.  Pengaruh fisiologis utama dari kenaikan CO2 adalah meningkatnya laju assimilasi (laju pengikatan CO2 untuk membentuk karbohidrat,fotosintesis) di dalam daun. Efisiensi penggunaan faktor-faktor pertumbuhan lainnya (seperti radiasi matahari, air dan nutrisi) juga akan ikut meningkat.
  • 18.  Selain pengaruh positif terhadap proses fotosintesis, kenaikan CO2 juga akan mempunyai pengaruh positif terhadap penggunaan air oleh tanaman. Stomata mempunyai fungsi sebagai pintu gerbang masuknya CO2 dan keluarnya uap air ke/dari daun. Besar kecilnya pembukaan stomata merupakan regulasi terpenting yang dilakukan oleh tanaman, dimana tanaman berusaha memasukkan CO2 sebanyak mungkin tetapi dengan mengeluarkan H2O sesedikit mungkin, untuk mencapai effisiensi pertumbuhan yang tinggi.
  • 19.  Jika CO2 di atmosfir meningkat, tanaman tidak membutuhkan pembukaan stomata maksimum untuk mencapai konsentrasi CO2 optimum di dalam daun, sehingga laju pengeluaran H2O dapat dikurangi. Dengan kondisi tersebut maka laju pembentukan biomassa akan meningkat.
  • 20.  Efek langsung dari meningkatnya CO2, berdampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sebagaimana dijelaskan diatas. Akan tetapi dampak pengikutan berupa peningkatan suhu dan perubahan siklus hidrologi menyebabkan pengaruh positif dari kenaikan CO2 menjadi berkurang atau terhambat sama sekali .
  • 21.  Naiknya Suhu Udara yang Juga Berdampak Terhadap Unsur Iklim Lain.  Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Suhu udara dipengaruhi oleh radiasi yang diterima di permukaan bumi sementara tinggi rendahnya suhu disekitar tanaman ditentukan oleh radiasi matahari, kerapatan tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk tanaman, kandungan lengas tanah. Umumnya laju metabolisme makhluk hidup akan bertambah dengan meningkatnya suhu hingga titik optimum tertentu. Beberapa proses metabolisme tersebut antara lain bukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi
  • 22.  Beberapa proses metabolisme tersebut antara lain bukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi. Setelah melewati titik optimum, proses tersebut mulai dihambat: baik secara fisik maupun kimia, menurunnya aktifitas enzim (enzim terdegradasi)
  • 23.  Pengaruh peningkatan suhu dapat mengurangi atau bahkan mengurangi dampak positif yang diberikan dari meningkatnya konsentrasi CO2 di atmosfir. Peningkatan suhu disekitar iklim mikro tanaman akan menyebabkan cepat hilangnya kandungan lengas tanah (kadar air tanah) akibat evaporasi. Hal tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama pada daerah yang lengas tanahnya terbatas.
  • 24.  Setiap tanaman memiliki suhu dasar yang merupakan suhu minimum bagi tanaman untuk bermetabolisme. Besaran suhu dasar ini akan mempengaruhi besarnya Thermal unit yang diperlukan oleh tanaman untuk melewati setiap fase perkembangannya. Hubungan antara thermal unit dengan suhu lingkungan adalah berbanding lurus sementara berbanding terbalik dengan umur tanaman. Artinya semakin tinggi suhu, maka umur tanaman akan semakin pendek yang akhirnya berdampak pada waktu penumpukan fotosintat dan pembentukan biomassa yang lebih rendah .
  • 25.  Dampak peningkatan suhu terhadap tanaman pangan adalah terjadinya peningkatan transpirasi yang menurunkan produktivitas, peningkatan konsumsi air, percepatan pematangan buah/biji yang menurunkan mutu hasil, dan perkembangan beberapa organisme pengganggu tanaman. Bahkan dirjen IRRI (International Rice Researh Institute) menyatakan bahwa dengan peningkatan suhu udara rata-rata 1°C dapat menurunkan produktivitas beras dunia sekitar 5-10 %.
  • 26.  Peningkatan temperatur dapat menyebabkan penurunan produksi pada berbagai jenis tanaman pangan,  Pada tanaman padi, fase pembentukan malai sangat sensitif terhadap temperatur tinggi. Selama tahap ini, stress akibat panas sangat memungkinkan untuk terjadinya sterilitas floret, menurunnya kesuburan dan kehilangan hasil. Hal ini terutama disebabkan oleh menurunnya aktifitas serta perkecambahan polen, terbatasnya pertumbuhan tabung polen, rendahnya daya dehiscence polen dan penyerbukan yang tidak sempurna.
  • 27.  Di samping itu temperatur juga secara langsung berperan terhadap perkembangan biji seperti pengisian biji dan laju produksi bahan kering pada biji  Temperatur tinggi dapat menghambat perkembangan biji pada padi dan gandum .
  • 28.  Peningkatan temperatur selama kemasakan juga dapat menyebabkan penurunan kualitas biji terutama yang diakibatkan oleh terhambatnya akumulasi cadangan makanan pada biji .  Munculnya bagian “putih buram” yang biasanya di dapatkan pada bagian gabah yang kurang sempurna pada musim panas diperkirakan mempunyai hubungan yang erat dengan sistem transfer dan transportasi cadangan makanan selama pembentukan biji. Bagian putih buram ini adalah bagian dari kerusakan yang disebabkan oleh temperatur tinggi selama kemasakan.
  • 29.  Berubahnya Pola Curah Hujan.  Perubahan iklim juga menyebabkan terjadinya perubahan jumlah hujan dan pola hujan yang mengakibatkan pergeseran awal musim dan periode masa tanam. Penurunan curah hujan telah menurunkan potensi satu periode masa tanam padi .Dampak perubahan pola hujan diantaranya mempengaruhi waktu dan musim tanam, pola tanam, degradasi lahan, kerusakan tanaman dan produktivitas, luas areal tanam dan areal panen, serta perubahan dan kerusakan keanekaragaman hayati.
  • 30.  Kondisi suhu muka laut di samudra pasifik yang dingin menimbulkan tekanan udara tinggi, sementara kondisi hangat perairan Indonesia yang berada di sebelah barat pasifik menimbulkan tekanan udara rendah. Kondisi ini menyebabkan mengalirnya massa udara dari pasifik ke wilayah Indonesia. Aliran tersebut mendorong terjadinya konvergensi massa udara yang kaya uap air. Akibatnya semakin banyak awan yang terkonsentrasi dan menyebabkan turunnya hujan yang lebih banyak di daerah tersebut (lebih dari 40 mm/bulan di atas rata-rata normalnya).
  • 31.  Kebalikan dari La-Nina adalah El-Nino ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menghangat dan menyebabkan terjadinya musim kemarau yang kering dan panjang di Indonesia. Penurunan curah hujan pada saat El-Nino dapat mencapai 80 mm/bulan.
  • 32.  Bencana kekeringan sering terjadi di Indonesia. Hasil pengamatan jangka panjang menunjukkan bahwa terjadinya musim kemarau panjang akibat adanya fenomena anomali iklim global El-Nino pada umumnya terjadi secara periodik setiap 5 tahun sekali .  Pada tahun El-Nino 1991, 1994, 1997 dan 2003 luas pertanaman tanaman padi telah mengalami kekeringan berturut-turut seluas 868 ribu ha, 544 ribu ha, 504 ribu ha dan 568 ribu ha dengan luasan gagal panen (puso) masing-masing seluas 192 ribu ha (22%), 161 ribu ha (30%), 88 ribu ha (18%) dan 117 ribu ha (21%).
  • 33.  Kekeringan merupakan faktor lingkungan utama yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan produksi bergantung pada besarnya tingkat cekaman yang dialami dan fase pertumbuhan tanaman ketika mendapat cekaman kekeringan. Pada periode cekaman kekeringan yang panjang akan mempengaruhi seluruh proses metabolismeme di dalam sel dan mengakibatkan penurunan produksi tanaman.
  • 34.  Pada saat terjadi kekeringan, sebagian stomata daun menutup sehingga terjadi hambatan masuknya CO2 dan menurunkan aktivitas fotosintesis. Selain menghambat aktivitas fotosintesis, cekaman kekeringan juga menghambat sintesis protein dan dinding sel. Pengaruh cekaman kekeringan tidak saja menekan pertumbuhan dan hasil bahkan menjadi penyebab kematian tanaman.
  • 35.  Penurunan laju fotosintesis akibat cekaman kekeringan, merupakan kombinasi dari beberapa proses, yaitu : (1) penutupan stomata secara hidroaktif mengurangi suplai CO2 kedalam daun, (2) dehidrasi kutikula, dinding epidermis, dan membran sel mengurangi permeabilitas terhadap CO2, (3) bertambahnya tahanan sel mesofil terhadap pertukaran gas, dan (4) menurunnya efisiensi sistem fotosintesis berkaitan dengan proses biokimia dan aktifitas enzim dalam sitoplasma. Dimana dalam proses fotosintesis terdapat proses hidrolisis yang memerlukan air.
  • 36.  Sedangkan La-Nina menyebabkan kerusakan tanaman akibat banjir, dan meningkatkan intensitas serangan hama dan penyakit. La-Nina menyebabkan kelembaban dan curah hujan tinggi yang disukai oleh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Pada daerah rawan banjir, kehadiran La-Nina menyebabkan gagal panen akibat terendamnya tanaman. Pengaruh kelebihan air terhadap tanaman akan lebih sensitif pada tanaman muda dibandingkan tanaman dewasa
  • 37.  Dampak naiknya muka air laut di sektor pertanian terutama adalah penciutan lahan pertanian di pesisir pantai, kerusakan infrastruktur pertanian, dan peningkatan salinitas yang merusak tanaman Naiknya Permukaan Air Laut
  • 38.  Salinitas pada tanah bersifat racun bagi tanaman sehingga mengganggu fisiologis dan fisik pada tanaman, kecuali tumbuhan laut dan pantai atau varietas adaptif. Salinitas pada padi sangat erat kaitannya dengan keracunan logam berat, terutama Fe dan Al.
  • 39.  Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai garis dan hamparan pantai yang sangat panjang, sehingga penciutan lahan pertanian akibat peningkatan permukaan air laut menjadi sangat luas
  • 40.  Pengaruh garam terlarut terhadap tanaman adalah melalui osmotik karena konsentrasi garam yang tinggi menyulitkan tanaman menyerab air. Akar tanaman memiliki membran semi permeabel yang melalukan air tapi tidak dapat melewatkan hampir semua garam terlarut.
  • 41.  Tanaman yang tumbuh pada media salin pada tingkat tertentu dapat meningkatkan kosentrasi osmotik internalnya melalui produksi asam-asam organik atau peningkatan serapan garam. Proses ini disebut sebagai penyesuaian osmotik (osmotic adjusment). Pengaruh salinitas terhadap tanaman nampaknya berupa perubahan energi dari proses pertumbuhan menjadi untuk mempertahankan perbedaan osmotik.
  • 42.  Salah satu proses pertama adalah deversi energi pertumbuhan untuk perpanjangan sel. Jadi, untuk dapat mempertahankan perbedaan osmotik, sel jaringan daun membelah tetapi tidak menyebabkan pemanjangan. Gejala terjadinya pertambahan jumlah sel tapi tidak diikuti dengan perpanjangan sel dikarenakan adanya stres osmotik ini adalah terjadinya warna daun yang menjadi hijau gelap