SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
HUKUM PIDANA
Dibuat oleh Rudi Hadi Suwarno
Fakultas Hukum FH5
Universitas Djuanda Bogor
Dosen : Ika Darmika, S.H., M.H.
POKOK
BAHASAN
01
02
03
Pengertian & Sifat
Hukum Pidana
Pembagian Hukum
Pidana
Dasar Hukum Berlakunya
KUHP di Indonesia
PENGERTIAN
HUKUM PIDANA
Istilah Hukum dalam bahasa Belanda : Strafrecht
dalam bahasa Inggris : Criminal Law
Hukum pidana adalah hukum yang
mengatur hubungan antara warga
negara dengan warga negara, antara
warga negara dengan negara, dengan
mengutamakan kepentingan umum
(publik). Oleh karena itu, hukum pidana
juga dikatakan bersifat hukum publik.
CONTOH KASUS
Pasal 344 KUHP yang menyebutkan :
Barang siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu
sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati, diancam
dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun.
Dalam kasus pembunuhan diatas permintaan si korban tersebut,
pelakunya tetap dipidana sekalipun pihak korban atau keluarganya
tidak melakukan penuntutan. Demi kepentingan umum (masyarakat),
jaksa penuntut umum tetap melakukan penuntutan pidana terhadap
pelakunya. Hal ini berbeda dengan hukum perdata yang bersifat hukum
privat, yang mengutamakan kepentingan perorangan, apabila pihak
korban atau keluarganya tidak melakukan penuntutan/ gugatan
terhadap orang yang merugikannya, maka perkara itu tidak akan
diselesaikan melalui pengadilan.
SIFAT
HUKUM PIDANA
Hukum publik yaitu hukum yang mengatur
hubungan antara warga negara dengan negara,
mengatur Negara dengan bagian-bagiannya,
dengan mengutamakan kepentingan umum
(publik).
Contoh : hukum pidana
1
2 Hukum privat yaitu hukum yang mengatur
hubungan antar warga Negara (antara orang
yang satu dengan orang lainnya) dengan
mengutamakan kepentingan perorangan.
Contoh : hukum perdata.
PEMBAGIAN
HUKUM PIDANA
Hukum pidana dalam arti obyektif
(ius poenale), yaitu hukum
yang mengatur:
1) Perbuatan yang dapat di pidana
2) Orang yang dapat di pidana
3) Ancaman pidana yang dapat
dijatuhkan oleh hakim
Hukum pidana dalam arti subyektif,
(ius poeniendi), yaitu hukum yang
mengatur:
1) Hak Negara untuk menjatuhkan pidana
2) Hak menetapkan perbuatan yang dapat
dipidana (DPR & Pemerintah)
3) Menjalankan Undang-undang (Hakim)
4) Melaksanakan pidana (Lapas)
PEMBAGIAN
HUKUM PIDANA
Hukum pidana dalam arti
obyektif
dibagi dalam:
1. Hukum pidana materiil
(hukum pidana)
2. Hukum pidana formil
(hukum acara pidana)
PEMBAGIAN
HUKUM PIDANA
Hukum pidana materiil (hukum pidana), dibedakan dalam:
a) Hukum pidana umum, sumber utamanya adalah KUHP,
yaitu hukum pidana yang berlaku bagi setiap orang.
b) Hukum pidana khusus, yaitu hukum pidana untuk orang
tertentu atau untuk hal tertentu, misalnya kuhp Militer, UU.
Tindak Pidana Korupsi (UU No. 20 Tahun 2001).
PEMBAGIAN
HUKUM PIDANA
Hukum pidana formil (hukum acara pidana), dibedakan dalam:
a) Hukum acara pidana umum, sumbernya KUHAP (UU No. 8 Tahun
1981), yaitu hukum acara pidana untuk semua tindak pidana,
kecuali ditentukan lain.
b) Hukum acara pidana khusus, yaitu hukum acara pidana untuk
tindak pidana tertentu.
Misalnya : Hukum acara pidana militer
(UU No. 31 Tahun 1997).
DASAR
HUKUM
SEBELUM KEMERDEKAAN
KUHP BELANDA
Wetboek van Strafrecht Voor
Nederlands Indie. (WvS NI) =
KUHP untuk Nederlands Indie (Hindia
Belanda)
01
SETELAH KEMERDEKAAN
02
Ketentuan Pasal II Aturan
Peralihan UUD 1945
UU No. 1 Tahun 1946 tentang
Peraturan Hukum Pidana (Berita
Negara R.I. II No. 9)
TERIMA KASIH
unida.ac.id
Jl. Tol Ciawi No. 1, Ciawi-Bogor, Jawa Barat, Indonesia.
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR

More Related Content

What's hot

Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah
Rizki Gumilar
 
Dinamika penerapan demokrasi
Dinamika penerapan demokrasiDinamika penerapan demokrasi
Dinamika penerapan demokrasi
abd_
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Muhammad Fahri
 
Kedudukan konstitusi bagi suatu negara
Kedudukan konstitusi bagi suatu negaraKedudukan konstitusi bagi suatu negara
Kedudukan konstitusi bagi suatu negara
Fitri Amalia
 
Perkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-hamPerkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-ham
Awis Mirad
 

What's hot (20)

Materi kuliah PKN Pertemuan 1
Materi kuliah PKN Pertemuan 1Materi kuliah PKN Pertemuan 1
Materi kuliah PKN Pertemuan 1
 
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunisPerbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
 
Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
Dinamika penerapan demokrasi
Dinamika penerapan demokrasiDinamika penerapan demokrasi
Dinamika penerapan demokrasi
 
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata Negara
 
Ppt power point.1
Ppt power point.1Ppt power point.1
Ppt power point.1
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
 
Bentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negaraBentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negara
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi PancasilaDinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
 
Modul badan ham
Modul badan hamModul badan ham
Modul badan ham
 
Kedudukan konstitusi bagi suatu negara
Kedudukan konstitusi bagi suatu negaraKedudukan konstitusi bagi suatu negara
Kedudukan konstitusi bagi suatu negara
 
Ilmu negara ppt
Ilmu negara ppt Ilmu negara ppt
Ilmu negara ppt
 
Hukum Pidana Militer di Indonesia
Hukum Pidana Militer di IndonesiaHukum Pidana Militer di Indonesia
Hukum Pidana Militer di Indonesia
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
BAB 4 Dinamika Persatuan dan Kesatuan Dalam Konteks NKRI - Mohammad Khalil Ar...
BAB 4 Dinamika Persatuan dan Kesatuan Dalam Konteks NKRI - Mohammad Khalil Ar...BAB 4 Dinamika Persatuan dan Kesatuan Dalam Konteks NKRI - Mohammad Khalil Ar...
BAB 4 Dinamika Persatuan dan Kesatuan Dalam Konteks NKRI - Mohammad Khalil Ar...
 
Perkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-hamPerkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-ham
 

Similar to TUGAS PPT HUKUM PIDANA_RUDI HADI SUWARNO.pptx

Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidanaPertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
yudikrismen1
 
Presentation12`1qa
Presentation12`1qaPresentation12`1qa
Presentation12`1qa
andiex25
 
Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.pptTindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
AZIS50
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
dimahana
 
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukanPertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
yudikrismen1
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum Pidana
Ica Diennissa
 

Similar to TUGAS PPT HUKUM PIDANA_RUDI HADI SUWARNO.pptx (20)

VII. Pembedaan Hukum.pptx
VII. Pembedaan Hukum.pptxVII. Pembedaan Hukum.pptx
VII. Pembedaan Hukum.pptx
 
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidanaPertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
 
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxHAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
 
Hukum Pidana.pptx
Hukum Pidana.pptxHukum Pidana.pptx
Hukum Pidana.pptx
 
Penggolongan hukum
Penggolongan hukum Penggolongan hukum
Penggolongan hukum
 
Presentation12`1qa
Presentation12`1qaPresentation12`1qa
Presentation12`1qa
 
Presentation12`1qa
Presentation12`1qaPresentation12`1qa
Presentation12`1qa
 
Hk.pidana
Hk.pidanaHk.pidana
Hk.pidana
 
PERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdf
PERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdfPERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdf
PERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdf
 
Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.pptTindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
 
Tindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.pptTindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.ppt
 
Hukum Acara Pidana 2.ppt
Hukum Acara Pidana 2.pptHukum Acara Pidana 2.ppt
Hukum Acara Pidana 2.ppt
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 
SEJARAH HUKUM PERDATA DI INDONESIA DAN PENGGUNAAN ASASNYA.pptx
SEJARAH HUKUM PERDATA DI INDONESIA DAN PENGGUNAAN ASASNYA.pptxSEJARAH HUKUM PERDATA DI INDONESIA DAN PENGGUNAAN ASASNYA.pptx
SEJARAH HUKUM PERDATA DI INDONESIA DAN PENGGUNAAN ASASNYA.pptx
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)
 
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukanPertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum Pidana
 

TUGAS PPT HUKUM PIDANA_RUDI HADI SUWARNO.pptx

  • 1. HUKUM PIDANA Dibuat oleh Rudi Hadi Suwarno Fakultas Hukum FH5 Universitas Djuanda Bogor Dosen : Ika Darmika, S.H., M.H.
  • 2. POKOK BAHASAN 01 02 03 Pengertian & Sifat Hukum Pidana Pembagian Hukum Pidana Dasar Hukum Berlakunya KUHP di Indonesia
  • 3. PENGERTIAN HUKUM PIDANA Istilah Hukum dalam bahasa Belanda : Strafrecht dalam bahasa Inggris : Criminal Law Hukum pidana adalah hukum yang mengatur hubungan antara warga negara dengan warga negara, antara warga negara dengan negara, dengan mengutamakan kepentingan umum (publik). Oleh karena itu, hukum pidana juga dikatakan bersifat hukum publik.
  • 4. CONTOH KASUS Pasal 344 KUHP yang menyebutkan : Barang siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati, diancam dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun. Dalam kasus pembunuhan diatas permintaan si korban tersebut, pelakunya tetap dipidana sekalipun pihak korban atau keluarganya tidak melakukan penuntutan. Demi kepentingan umum (masyarakat), jaksa penuntut umum tetap melakukan penuntutan pidana terhadap pelakunya. Hal ini berbeda dengan hukum perdata yang bersifat hukum privat, yang mengutamakan kepentingan perorangan, apabila pihak korban atau keluarganya tidak melakukan penuntutan/ gugatan terhadap orang yang merugikannya, maka perkara itu tidak akan diselesaikan melalui pengadilan.
  • 5. SIFAT HUKUM PIDANA Hukum publik yaitu hukum yang mengatur hubungan antara warga negara dengan negara, mengatur Negara dengan bagian-bagiannya, dengan mengutamakan kepentingan umum (publik). Contoh : hukum pidana 1 2 Hukum privat yaitu hukum yang mengatur hubungan antar warga Negara (antara orang yang satu dengan orang lainnya) dengan mengutamakan kepentingan perorangan. Contoh : hukum perdata.
  • 6. PEMBAGIAN HUKUM PIDANA Hukum pidana dalam arti obyektif (ius poenale), yaitu hukum yang mengatur: 1) Perbuatan yang dapat di pidana 2) Orang yang dapat di pidana 3) Ancaman pidana yang dapat dijatuhkan oleh hakim Hukum pidana dalam arti subyektif, (ius poeniendi), yaitu hukum yang mengatur: 1) Hak Negara untuk menjatuhkan pidana 2) Hak menetapkan perbuatan yang dapat dipidana (DPR & Pemerintah) 3) Menjalankan Undang-undang (Hakim) 4) Melaksanakan pidana (Lapas)
  • 7. PEMBAGIAN HUKUM PIDANA Hukum pidana dalam arti obyektif dibagi dalam: 1. Hukum pidana materiil (hukum pidana) 2. Hukum pidana formil (hukum acara pidana)
  • 8. PEMBAGIAN HUKUM PIDANA Hukum pidana materiil (hukum pidana), dibedakan dalam: a) Hukum pidana umum, sumber utamanya adalah KUHP, yaitu hukum pidana yang berlaku bagi setiap orang. b) Hukum pidana khusus, yaitu hukum pidana untuk orang tertentu atau untuk hal tertentu, misalnya kuhp Militer, UU. Tindak Pidana Korupsi (UU No. 20 Tahun 2001).
  • 9. PEMBAGIAN HUKUM PIDANA Hukum pidana formil (hukum acara pidana), dibedakan dalam: a) Hukum acara pidana umum, sumbernya KUHAP (UU No. 8 Tahun 1981), yaitu hukum acara pidana untuk semua tindak pidana, kecuali ditentukan lain. b) Hukum acara pidana khusus, yaitu hukum acara pidana untuk tindak pidana tertentu. Misalnya : Hukum acara pidana militer (UU No. 31 Tahun 1997).
  • 10. DASAR HUKUM SEBELUM KEMERDEKAAN KUHP BELANDA Wetboek van Strafrecht Voor Nederlands Indie. (WvS NI) = KUHP untuk Nederlands Indie (Hindia Belanda) 01 SETELAH KEMERDEKAAN 02 Ketentuan Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 UU No. 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana (Berita Negara R.I. II No. 9)
  • 11. TERIMA KASIH unida.ac.id Jl. Tol Ciawi No. 1, Ciawi-Bogor, Jawa Barat, Indonesia. UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR