Makalah ini membahas tentang ekonomi teknik dan proses pengambilan keputusan, dengan tujuan mengetahui definisi dan hubungan ekonomi teknik dan proposal teknik serta tahapan proses pengambilan keputusan. Makalah ini juga memberikan contoh kasus pengambilan keputusan antara dua alternatif produksi dan menganalisis mana yang lebih menguntungkan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. TUGAS PERTAMA
“EKONOMI TEKNIK”
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Ekonomi Teknik kelas 3IB02B
Disusun Oleh :
Dwi Prasetyo Utomo (12412299)
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
2. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas ijin dan karunia-NYA
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini diajukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ekonomi Teknik sebagai tugas pertama.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Dengan tulus dan
rendah hati saya mengharap kritik dan saran dari dosen, para mahasiswa dan pembaca untuk
perbaikan dan penyempurnaan dalam makalah yang saya buat. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat, amien.
Depok, Oktober 2014
Penyusun
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI............................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Ruang Lingkup .......................................................... Error! Bookmark not defined.
1.2. Tujuan........................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Hubungan ......................................... Error! Bookmark not defined.
2.2. Tahapan – tahapan Dalam Proses Pengambilan Keputusan..... Error! Bookmark not
defined.
2.3. Analisis Pengambilan Keputusan.............................. Error! Bookmark not defined.
2.4. Proses Pengambilan Keputusan ................................ Error! Bookmark not defined.
2.5. Proses Pemecahan Masalah....................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III CONTOH KASUS..................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV KESIMPULAN ......................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR REFERENSI
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Ruang Lingkup
Ekonomi Teknik (Engineering Economics) mencakup prinsip-prinsip dan
berbagai teknis matematis untuk pengambilan keputusan ekonomis. Dengan teknik-teknik
ini, suatu pendekatan yang rasional untuk mengevaluasi aspek-aspek ekonomis
dari alternatif-alternatif yang berbeda dapat dikembangkan. Secara kasar dapat
disebutkan bahwa penggunaan terbesar ekonomi teknik adalah evaluasi beberapa
alternatif untuk menetukan suatu aktivitas atau investasi paling sedikit memberikan
kerugian (Least Costly) atau yang memberikan keuntungan paling banyak (Most
Profitable).
Studi ekonomi teknik harus diadakan sebelum setiap uang akan
diinvestasikan/dibelanjakan atau sebelum komitmen-komitemen diadakan. Studi
ekonomi teknik dimulai dari sekarang (now). Kesimpulan-kesimpulannya bergantung
pada prediksi kejadian-kejadian (event) yang akan datang.
Studi – studi ekonomi teknik membutuhkan waktu untuk perhitungan-perhitungan
yang cermat. Meskipun studi-studi sistematis ini bukan suatu instrumen
kecermatan/keseksamaan (precission), melibatkan banyak faktor, perlu berdasarkan
estimasi biaya-biaya dan pendapatan-pendapatan yang akan menjadi sasaran
kesalahan (error), kemungkinan untuk memperoleh jawaban yang benar dalam
membandingkan alternatif-alternatif peralatan akan jauh lebih besar dengan estimasi-estimasi
rinci daripada keputusan-keputusan yang akan diambil atas dasar
pengalaman atau intuisi seseorang. Bisnis yang sehat akan mendasarkan pada
keputusan-keputusan yang sudah diperhitungkan dengan cermat. Oleh sebab itu,
untuk keputusan-keputusan manajemen, faktor pengalaman dan pertimbangan saja
ada.
Tugas-tugas Ekonomi Teknik : Menyeimbangkan berbagai tukar rugi diantara
tips-tips biaya dan kinerjanya.
5. 1.2. Tujuan
Adapun beberapa tujuan diantaranya, yaitu :
1. Mengetahui definisi dan hubungan Ekonomi Teknik, proposal teknik
2. Mengetahui tahapan – tahapan proses pengambilan keputusan.
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Hubungan
A. Ekonomi Teknik dan Proposal Teknik
Ekonomi teknik (engineering economy) adalah salah satu alat analisis
pengambilan keputusan kuantitatif yang menitikberatkan pada aspek ekonomi di
bidang teknik. Alat tersebut terdiri dari evaluasi sistematik terhadap manfaat dan
biaya usulan-usulan proyek yang melibatkan rancangan dan analisis teknik untuk
menentukan apakan proyek yang diusulkan layak dilaksanakan atau tidak.
Proposal Teknik adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci
untuk suatu kegiatan yang bersifat formal dalam rangka mengimplementasikan suatu
metode. Misalnya, cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah
yang dilakukan berjalan efektif dan efisien? Dengan demikian sebelum seorang
melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi.
Hubungan Proposal Teknik dan Ekonomi Teknik
Hubungan proposal teknik dengan ekonomi teknik itu terletak pada bagaimana
kita mengimplementasikan suatu metode yang sistematis. Hanya saja proposal teknik
berhubungan dengan rencana kerjanya sedangkan ekonomi teknik menitikberatkan
pada aspek ekonominya. Contohnya mengenai evaluasi sistematik terhadap manfaat
dan biaya usulan-usulan proyek.
B. Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan adalah tahap-tahap yang harus dilalui dalam
membuat suatu keputusan. Tahap-tahap yang dimaksud ini adalah sebuah kerangka
dasar, dari kerangka tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa tahap-tahap
yang lebih khusus dan lebih operasional.
7. 2.2. Tahapan – tahapan Dalam Proses Pengambilan Keputusan
Secara umum, proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga tahap, yaitu sebagai
berikut :
1) Penemuan Masalah
Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas,
sehingga perbedaan antara masalah dan bukan masalah. Contohnya : berawal dari
isu, yang kemudian menjadi kabar/kejadian nyata.
2) Pemecahan Masalah
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada.
Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi alternative-alternatif keputusan dalam memecahkan masalah.
2. Perhitungan mengenai factor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya
atau diluar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa-peristiwa di masa
mendatang.
3. Pembuatan alat(sarana) untuk mengukur hasil,biasanya berbentuk tabel hasil.
4. Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan.
3) Pengambilan Keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau
kondisi tertentu.
2.3. Analisis Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dikarenakan adanya masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari. Masalah-masalah itu dapat dibagi atas:
1. Simple Problems, merupakan masalah yang solusinya tidak memerlukan terlalu
banyak pertimbangan dan analisis karena masalah itu bukanlah sesuatu yang
penting.
2. Intermediate Problems, merupakan masalah yang solusinya memerlukan
pertimbangan dan analisis pada suatu bidang tertentu.
3. Complex Problems, merupakan masalah yang rumit yang solusinya memerlukan
pertimbangan dan analisis pada berbagai bidang ilmu.
8. Analisis pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan
pertimbangan dan pengalaman manajemen. Analisis tersebut dilakukan jika masalah
tidak terlalu rumit dan pengambil keputusan memiliki pengalaman akan masalah
sejenis.
Analisis kuantitatif lebih bersifat seni dibanding ilmu. Kemampuan melakukan
analisis kualitatif melekat pada diri pengambil keputusan dan biasanya meningkat
seiring bertambahnya pengalaman. Ketajaman dalam analisis pengambilan keputusan
dapat ditingkatkan dengan mempelajari dan memahami berbagai metode analisis
kuantitatif lebih dalam.
Secara umum, masalah-masalah yang bisa dipecahkan dengan analisis kuantitatif
harus memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Masalah tersebut cukup rumit dan penting serta memiliki alas an yang kuat untuk
dianalisis dan dipecahkan.
2. Tidak bisa dipecahkan secara langsung tanpa melakukan analisis kuantitatif dan
mempertimbangkan semua konsekuensi yang mungkin dapat terjadi.
3. Masalah tersebut memiliki aspek ekonomi yang cukup penting dan pengambil
keputusan menghendaki suatu analisis menyeluruh sebelum mengambil
keputusan.
Masalah-masalah yang dapat dipecahkan dalam ekonomi teknik adalah masalah yang
termasuk dalam kategori intermediate problems. Dalam analisis ekonomi teknik,
aspek ekonomi merupakan komponen utama dalam pengambilan keputusan,
meskipun mungkin saja banyak terdapat aspek lain dalam masalah tersebut
sebelumnya.
2.4. Proses Pengambilan Keputusan
1. Mengenali adanya suatu masalah
Masalah harus dimengerti dengan baik dinyatakan secara eksplisit.
Kadang-kadang tidak disadari adanya masalah.
2. Mendefinisikan Tujuan.
Karena masalah, menyebabkan tidak tercapainya tujuan yg telah ditetapkan.
3. Mengumpulkan data-data yang relevan
9. 4. Mengidentifikasi alternatif-alternatif yang dapat dipilih minimal dua alternatif.
Dua alternatif yang kadang diabaikan:
Alternatif untuk tidak melakukan apa-apa (tetap melakukan seperti saat ini,
tidak perlu mengeluarkan uang untuk menyelesaikan masalah ini).
Alternatif untuk memperbaiki dan menggunakan kembali.
5. Memilih kriteria untuk menentukan alternatif terbaik.
6. Membangun hubungan antara tujuan, alternatif,data, dan kriteria yang dipilih
untuk dijadikan sebuah model.
7. Memperkirakan akibat-akibat yang muncul dari setiap alternatif.
8. Pemilihan alternatif terbaik untuk mencapai tujuan.
Akibat yang ditimbulkan harus dipertimbangkan.
Memilih yang sesuai dengan kriteria.
9. Post Audit of result.
2.5. Proses Pemecahan Masalah
Secara umum proses pemecahan masalah dapat dilakukan dengan empat tahapan
utama yaitu:
1. Memahami dan mendefinisikan masalah
Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting karena menjadi awal dari
seluruh proses pemecahan masalah. Tujuan pada bagian ini adalah memahami
masalah dengan baik dan menghilangkan bagian-bagian yang dirasa kurang
penting.
2. Membuat rencana untuk pemecahan masalah
Pada bagian ini ada dua kegiatan penting yaitu :
mencari berbagai cara penyelesaian yang mungkin diterapkan
membuat rencana pemecahan masalah
Penyelesaian suatu masalah biasanya tidak hanya satu tapi mungkin bisa
beberapa macam. Sebagai ilustrasi, apabila kita berada di kota Surabaya dan ingin
pergi ke Jakarta, maka banyak cara yang mungkin bisa dilakukan, misalnya kita
10. bisa menempuh dengan angkutan darat, laut atau udara. Dengan angkutan darat
kita bisa menggunakan kereta api, bus atau angkutan yang lain. Jalurnya pun kita
bisa lewat jalur utara, tengah atau selatan. Jadi banyak sekali cara penyelesaian
yang bisa kita kembangkan. Masing-masing mempunyai karakteristik sendiri-sendiri.
Dari sekian banyak penyelesaian ini kita harus memilih satu yang
berdasarkan persyaratan tertentu merupakan cara yang paling baik untuk
menyelesaikan permasalahan. Setelah terpilih, maka kita dapat membuat rencana
kasar (outline) penyelesaian masalah dan membagi masalah dalam bagian-bagian
yang lebih kecil. Rencana kasar (outline) penyelesaian masalah hanya berisi
tahapan-tahapan utama penyelesaian masalah.
3. Merancang dan menerapkan rencana untuk memperoleh cara penyelesaian
Pada bagian ini rencana kasar penyelesaian masalah diperbaiki dan diperjelas
dengan pembagian dan urutan rinci yang harus ditempuh dalam penyelesaian
masalah.
4. Memeriksa dan menyampaikan hasil dari pemecahan masalah
Bagian ini bertujuan untuk memeriksa apakah akurasi (ketepatan) hasil dari
cara yang dipilih telah memenuhi tujuan yang diinginkan. Selain itu juga untuk
melihat bagaimana daya guna dari cara yang dipilih yang dipilih.
11. BAB III
CONTOH KASUS
Suatu komponen dengan biaya material 40 sen per unit dan biaya tenaga
kerja 15 sen per unit. Untuk itu dibutuhkan investasi peralatan senilai $500.000.
Order diperoleh sebanyak 3 juta unit. Setelah mencapai setengah jumlah order,
ada sebuah metode manufaktur baru yang dapat mengurangi biaya material
sehingga menjadi 34 sen per unit dan biaya tenaga kerja menjadi 10 sen per
unit, namun dibutuhkan tambahan peralatan senilai $100.000. Jika semua
biaya peralatan habis selama proses produksi, dan terdapat biaya lain senilai
250% biaya tenaga kerja, apakah pergantian cara itu akan menghasilkan
tambahan laba?
Alternatif A
Biaya material 1.500.000 unit * 0,4 = 600.000
Biaya TK 1.500.000 unit * 0.15 = 225.000
Biaya lain 2.5 * biaya TK = 562.000
Biaya Total = 1.387.500
Alternatif B
Biaya peralata = 100.000
Biaya material 1.500.000 unit * 0,34 = 510.000
Biaya TK 1.500.000 unit * 0.10 = 150.000
Biaya lain 2.5 * biaya TK = 375.000
Biaya Total = 1.135.000
12. BAB IV
KESIMPULAN
Ekonomi teknik (engineering economy) adalah salah satu alat analisis pengambilan
keputusan kuantitatif yang menitikberatkan pada aspek ekonomi di bidang teknik.
Hubungan proposal teknik dengan ekonomi teknik itu terletak pada bagaimana kita
mengimplementasikan suatu metode yang sistematis. Hanya saja proposal teknik
berhubungan dengan rencana kerjanya sedangkan ekonomi teknik menitikberatkan pada
aspek ekonominya.
Tahap dalam penyelesaian terhadap masalah, langkah-langkah yang diambil adalah sebagai
berikut :
1. Identifikasi alternative-alternatif keputusan dalam memecahkan masalah.
2. Perhitungan mengenai factor – faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau
diluar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa-peristiwa di masa mendatang.
3. Pembuatan alat (sarana) untuk mengukur hasil,biasanya berbentuk tabel hasil.
4. Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan.