SlideShare a Scribd company logo
Apa Itu Softskill ?
Wikipedia menjabarkan apa pengertian soft skills dengan jelas sekali. Soft skills adalah
istilah sosiologis yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, sifat kepribadian, ketrampilan
sosial, komunikasi, berbahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang
mencirikan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Soft skills
merupakan kecerdasan emosional dan sosial (Emotional Inteligence Quotient) yang sangat
penting untuk melengkapi hard skills atau kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient). Soft
skill menyangkut karakter pribadi seseorang yang dapat meningkatkan interaksi individu,
kinerja pekerjaan dan prospek karir. Tidak seperti hard skill yang berkenaan dengan
kemampuan menyerap ilmu atau keahlian dan kemampuan untuk melakukan jenis tugas atau
kegiatan tertentu, soft skill berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi
secara efektif dengan sesamanya baik di dalam dan di luar tempat kerja. Soft skills adalah
bentuk kompetensi perilaku sehingga dikenal pula sebagai keterampilan interpersonal
atau people skills, yang mencakup keterampilan komunikasi, resolusi konflik dan negosiasi,
efektivitas pribadi, pemecahan masalah secara kreatif, pemikiran strategis, membangun tim,
keterampilan mempengaruhi dan keterampilan menjual (gagasan atau ide).
Dari definisi soft skills di atas dapat ditarik kesimpulan orang yang mempunyai soft skills
tinggi adalah orang yang berbudi pekerti, yang mampu mengontrol emosinya dan itu
tergambar dalam budi bahasanya, dalam caranya berkomunikasi , perilakunya tidak grusa
grusu, satunya kata dan perbuatan atau berintegritas tinggi, tenggang rasa dan toleransi tinggi.
Soft skill tinggi sudah semestinya menjadi bagian yang melekat (embedded) dalam diri
seseorang dengan latar belakang pendidikan atau intelektual tinggi (hard skills).
Persoalannya adalah mengapa para sarjana lulusan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia
tidak mesti menunjukkan karakter orang yang berbudi pekerti ? Buktinya mudah ditemukan
saat kita lihat debat di lembaga DPR yang terhormat yang kerap ditayangkan TV. Mengapa
mereka berdebat seperti hanya adu kepandaian dan penguasaan ilmu, pengin menonjolkan
diri, merendahkan lawan debat dan tidak berusaha menemukan titik temu guna mendapatkan
solusi? Akhirnya debat di parlemen jadi tidak mendidik orang tentang cara bernegosiasi dan
mencapai kesepakatan tapi jadi arena adu mulut yang membosankan dan penuh dengan hujan
interupsi. Hal sama dapat ditemukan saat pejabat birokrasi memberikan pernyataan tentang
suatu problem publik. Seringkali mereka mengeluarkan statement yang tidak focus ke
pemecahan masalah terkait dengan tanggungjawabnya malahan menyalahkan atau mencari
kambing hitam guna berkelit atau melepaskan diri dari tanggungjawab.
Melihat fenomena rendahnya soft skills di kalangan kaum terpelajar membuat saya jadi
khawatir jangan-jangan perilaku yang sama juga ada di diri saya. Seringkali saya menuntut ke
mahasiswa harus ini itu, begini begitu, menghujani mereka dengan kotbah soal moral dan
etika. Tapi , apakah perilaku saya, kinerja saya sebagai guru dan dosen selama ini bisa
memberikan teladan ke mahasiswa sehingga saya cukup pantas untuk mengkotbahi mereka
cara berinteraksi dan berkomunikasi yang sopan, cara menghargai orang lain. Jangan-jangan
saya selama ini hanya bisa menuntut ke mahasiswa untuk menghargai saya, untuk bertutur
sopan ke dosen, tapi aturan ini tidak berlaku saat saya berkomunikasi dengan mereka , saya
bebas membentak mereka, saya bebas memaksa mereka agar manut dengan aturan yang saya
buat. Kalau saya sebagai dosen berperilaku semacam ini gimana ya mahasiswa itu menilai
saya? Jangan-jangan mereka itu patuh, segan atau bahkan takut pada saat di depan saya saja
tapi akan mempergunjingkan atau bahkan melontarkan sumpah serapah apabila saya tidak
ada. Who knows?
Jadi, kalau saat ini kita resah dengan perilaku murid atau mahasiswa yang semakin tidak
menghargai guru atau dosen, maka sebagai orang tua, guru dan dosen kita harus bertanya
dan menggugat diri kita sendiri : Apa yang selama ini telah kita ajarkan ke anak-anak kita itu
ya kok mereka jadi tidak mengenal sopan santun? Apa yang salah dengan sistem pendidikan
di Indonesia sehingga yang diproduksi adalah anak-anak didik yang ber-soft skills rendah ?
Jika soft skills itu menyangkut pembentukan karakter , kita jadi bertanya apakah pendidikan
karakter dan akhlak yang diberikan sejak di TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi itu
masih kurang? Kalau ternyata porsi pendidikan karakter yang selama ini ada di pelajaran
Agama dan PKN itu ternyata kuantitas dan kualitas sudah cukup, terus apa lagi yang kurang?
Saya tidak mempunyai kapasitas dan kompetensi untuk menjawab pertanyaan ini. Namun
saya akan mencoba memberikan gambaran tentang apa itu materi yang biasanya menjadi
bagian dari pembentukan soft skills yang saya temukan di berbagai sumber di internet.
Semoga saja informasi ini bisa memberi gambaran tentang apa yang masih kurang atau
mungkin tidak bisa disampaikan melalui pelajaran agama dan PKN di sekolahan.
Softskill Menurut Saya
Jadi menurut saya soft skill itu adalah suatu kelebihan atau bakat yang terpendam dalam diri
kita masing – masing dan dapat diperolehnya melalui pembelajaran yang berkaitan dengan
pengembangan diri seseorang atau berlatih keras untuk mengembangkan bakat yang dimiliki
.Dan kesimpulannya setiap orang itu memiliki apa yang namanya soft skill namun tidak
banyak manusia yang mengetahui cara memperolehnya.
 Apakah Itu Algoritma
Ditinjau dari asal-usul katanya, kata Algoritma sendiri mempunyai sejarah yang aneh. Orang
hanya menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung dengan angka arab. Anda
dikatakan algorist jika Anda menghitung menggunakan angka arab. Para ahli bahasa
berusaha menemukan asal kata ini namun hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya para ahli
sejarah matematika menemukan asal kata tersebut yang berasal dari nama penulis buku
arab yang terkenal yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi
dibaca orang barat menjadi Algorism. Al-Khuwarizmi menulis buku yang berjudul Kitab Al
Jabar Wal-Muqabala yang artinya “Buku pemugaran dan pengurangan” (The book
of restoration and reduction). Dari judul buku itu kita juga memperoleh akar kata “Aljabar”
(Algebra). Perubahan kata dari algorism menjadi algorithm muncul karena
kata algorism sering dikelirukan denganarithmetic, sehingga akhiran –sm berubah menjadi –
thm. Karena perhitungan dengan angka Arab sudah menjadi hal yang biasa, maka lambat
laun kataalgorithm berangsur-angsur dipakai sebagai metode perhitungan (komputasi)
secara umum, sehingga kehilangan makna kata aslinya. Dalam bahasa Indonesia,
kata algorithm diserap menjadi algoritma.
 Definisi Algoritma
“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara
sistematis dan logis”. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah
dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar. Dalam
beberapa konteks, algoritma adalah spesifikasi urutan langkah untuk melakukan pekerjaan
tertentu. Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah, pertama, algoritma haruslah
benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari sejumlah
masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau memberikan
keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik.
Pertimbangan kedua yang harus diperhatikan adalah kita harus mengetahui seberapa baik
hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini penting terutama pada algoritma untuk
menyelesaikan masalah yang memerlukan aproksimasi hasil (hasil yang hanya berupa
pendekatan). Algoritma yang baik harus mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin
dengan nilai yang sebenarnya.
Ketiga adalah efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma dapat ditinjau dari 2 hal yaitu efisiensi
waktu dan memori. Meskipun algoritma memberikan keluaran yang benar (paling
mendekati), tetapi jika kita harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan keluarannya,
algoritma tersebut biasanya tidak akan dipakai, setiap orang menginginkan keluaran yang
cepat. Begitu juga dengan memori, semakin besar memori yang terpakai maka semakin
buruklah algoritma tersebut. Dalam kenyataannya, setiap orang bisa membuat algoritma
yang berbeda untuk menyelesaikan suatu permasalahan, walaupun terjadi perbedaan
dalam menyusun algoritma, tentunya kita mengharapkan keluaran yang sama. Jika terjadi
demikian, carilah algoritma yang paling efisien dan cepat.
 Beda Algoritma dan Program
Program adalah kumpulan pernyataan komputer, sedangkan metode dan tahapan
sistematis dalam program adalah algoritma. Program ditulis dengan menggunakan bahasa
pemrograman. Jadi bisa disebut bahwa program adalah suatu implementasi dari bahasa
pemrograman. Beberapa pakar memberi formula bahwa :
Program = Algoritma + Bahasa (Struktur Data)
Bagaimanapun juga struktur data dan algoritma berhubungan sangat erat pada sebuah
program. Algoritma yang baik tanpa pemilihan struktur data yang tepat akan membuat
program menjadi kurang baik, demikian juga sebaliknya.
Pembuatan algoritma mempunyai banyak keuntungan di antaranya :
Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman
manapun, artinya penulisan algoritma independen dari bahasa pemrograman dan
komputer yang melaksanakannya. Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai
bahasa pemrograman. Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan
sama karena algoritmanya sama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat algoritma :
Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut
dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami. Tidak ada
notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti notasi bahasa pemrograman.
Notasi yang digunakan dalam menulis algoritma disebut notasi algoritmik.
Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik sendiri. Hal ini
dikarenakan teks algoritma tidak sama dengan teks program. Namun, supaya notasi
algoritmik mudah ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman tertentu, maka
sebaiknya notasi algoritmik tersebut berkorespondensi dengan notasi bahasa pemrograman
secara umum.
Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu pseudocode dalam notasi
algoritmik tidak dapat dijalankan oleh komputer. Agar dapat dijalankan oleh
komputer, pseudocode dalam notasi algoritmik harus ditranslasikan atau diterjemahkan ke
dalam notasi bahasa pemrograman yang dipilih. Perlu diingat bahwa orang yang menulis
program sangat terikat dalam aturan tata bahasanya dan spesifikasi mesin yang
menjalannya.
Algoritma sebenarnya digunakan untuk membantu kita dalam mengkonversikan suatu
permasalahan ke dalambahasa pemrograman.
Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat dilaksanakan oleh
komputer, algoritma harus ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan pada translasi tersebut, yaitu :
a. Pendeklarasian variabel
Untuk mengetahui dibutuhkannya pendeklarasian variabel dalam penggunaan bahasa
pemrograman apabila tidak semua bahasa pemrograman membutuhkannya.
b. Pemilihan tipe data
Apabila bahasa pemrograman yang akan digunakan membutuhkan pendeklarasian variabel
maka perlu hal ini dipertimbangkan pada saat pemilihan tipe data.
c. Pemakaian instruksi-instruksi
Beberapa instruksi mempunyai kegunaan yang sama tetapi masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan yang berbeda.
d. Aturan sintaksis
Pada saat menuliskan program kita terikat dengan aturan sintaksis dalambahasa
pemrograman yang akan digunakan.
e. Tampilan hasil
Pada saat membuat algoritma kita tidak memikirkan tampilan hasil yang akan disajikan. Hal-
hal teknis ini diperhatikan ketika mengkonversikannya menjadi program.
f. Cara pengoperasian compiler atau interpreter.
Bahasa pemrograman yang digunakan termasuk dalam kelompok compiler atau interpreter.
Sumber :
https://andikafisma.wordpress.com/algoritma-dan-pemrograman/
https://id.wikipedia.org

More Related Content

Similar to Apa itu softskill

Materi Soft Skill Kelas XI Bimbingan Konseling
Materi Soft Skill Kelas XI Bimbingan KonselingMateri Soft Skill Kelas XI Bimbingan Konseling
Materi Soft Skill Kelas XI Bimbingan Konseling
RyanLova
 
Materi pkh gayakomunikasi
Materi pkh gayakomunikasiMateri pkh gayakomunikasi
Materi pkh gayakomunikasi
Kristi Herdiyanti
 
Komunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusanKomunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusanrabiatulnazari
 
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart RuntuManajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Yeremiapmr
 
Modul Pelatihan Kompetensi Komunikasi
Modul Pelatihan Kompetensi KomunikasiModul Pelatihan Kompetensi Komunikasi
Modul Pelatihan Kompetensi Komunikasi
Hegar Chataling, S.Ikom
 
Membacaaaaaaaaa
MembacaaaaaaaaaMembacaaaaaaaaa
Membacaaaaaaaaa
suci ayu lestari
 
Membacaaaaaaaaa
MembacaaaaaaaaaMembacaaaaaaaaa
Membacaaaaaaaaa
suci ayu lestari
 
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter
Pendidikan Berkarakter
puspa anggia
 
Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1
hepi gustia
 
The nature of interpersonal skill b dimas candra pratama_4520210087
The nature of interpersonal skill b dimas candra pratama_4520210087The nature of interpersonal skill b dimas candra pratama_4520210087
The nature of interpersonal skill b dimas candra pratama_4520210087
DimasUnknown
 
pentingnya interaksi dalam pendidikan
pentingnya interaksi dalam pendidikanpentingnya interaksi dalam pendidikan
pentingnya interaksi dalam pendidikanMohammad Nawawi
 
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTERMAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
amanatsubhan911
 
Makalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiffMakalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiff
Septian Muna Barakati
 
Latih logika-diktat-2
Latih logika-diktat-2Latih logika-diktat-2
Latih logika-diktat-2
SMPK Stella Maris
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
Nurulbanjar1996
 
Proses menghuraikan isi
Proses menghuraikan isiProses menghuraikan isi
Proses menghuraikan isi
Kementerian Pelajaran Malaysia
 
Modul media pembelajaran simulasi
Modul media pembelajaran simulasiModul media pembelajaran simulasi
Modul media pembelajaran simulasi
LINDAJULIANTI
 
Developing interpersonal skills: a micro skills approach - Roja' Putri Cinta...
Developing interpersonal skills:  a micro skills approach - Roja' Putri Cinta...Developing interpersonal skills:  a micro skills approach - Roja' Putri Cinta...
Developing interpersonal skills: a micro skills approach - Roja' Putri Cinta...
RojaPutriCintani
 
Tugas 5
Tugas 5Tugas 5
Tugas 5
megaastuti99
 

Similar to Apa itu softskill (20)

Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri
Keterampilan Komunikasi dan Antar DiriKeterampilan Komunikasi dan Antar Diri
Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri
 
Materi Soft Skill Kelas XI Bimbingan Konseling
Materi Soft Skill Kelas XI Bimbingan KonselingMateri Soft Skill Kelas XI Bimbingan Konseling
Materi Soft Skill Kelas XI Bimbingan Konseling
 
Materi pkh gayakomunikasi
Materi pkh gayakomunikasiMateri pkh gayakomunikasi
Materi pkh gayakomunikasi
 
Komunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusanKomunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusan
 
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart RuntuManajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
 
Modul Pelatihan Kompetensi Komunikasi
Modul Pelatihan Kompetensi KomunikasiModul Pelatihan Kompetensi Komunikasi
Modul Pelatihan Kompetensi Komunikasi
 
Membacaaaaaaaaa
MembacaaaaaaaaaMembacaaaaaaaaa
Membacaaaaaaaaa
 
Membacaaaaaaaaa
MembacaaaaaaaaaMembacaaaaaaaaa
Membacaaaaaaaaa
 
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter
Pendidikan Berkarakter
 
Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1
 
The nature of interpersonal skill b dimas candra pratama_4520210087
The nature of interpersonal skill b dimas candra pratama_4520210087The nature of interpersonal skill b dimas candra pratama_4520210087
The nature of interpersonal skill b dimas candra pratama_4520210087
 
pentingnya interaksi dalam pendidikan
pentingnya interaksi dalam pendidikanpentingnya interaksi dalam pendidikan
pentingnya interaksi dalam pendidikan
 
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTERMAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
 
Makalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiffMakalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiff
 
Latih logika-diktat-2
Latih logika-diktat-2Latih logika-diktat-2
Latih logika-diktat-2
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
 
Proses menghuraikan isi
Proses menghuraikan isiProses menghuraikan isi
Proses menghuraikan isi
 
Modul media pembelajaran simulasi
Modul media pembelajaran simulasiModul media pembelajaran simulasi
Modul media pembelajaran simulasi
 
Developing interpersonal skills: a micro skills approach - Roja' Putri Cinta...
Developing interpersonal skills:  a micro skills approach - Roja' Putri Cinta...Developing interpersonal skills:  a micro skills approach - Roja' Putri Cinta...
Developing interpersonal skills: a micro skills approach - Roja' Putri Cinta...
 
Tugas 5
Tugas 5Tugas 5
Tugas 5
 

Recently uploaded

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Andre664723
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
IrfanAudah1
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 

Recently uploaded (20)

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 

Apa itu softskill

  • 1. Apa Itu Softskill ? Wikipedia menjabarkan apa pengertian soft skills dengan jelas sekali. Soft skills adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, sifat kepribadian, ketrampilan sosial, komunikasi, berbahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang mencirikan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Soft skills merupakan kecerdasan emosional dan sosial (Emotional Inteligence Quotient) yang sangat penting untuk melengkapi hard skills atau kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient). Soft skill menyangkut karakter pribadi seseorang yang dapat meningkatkan interaksi individu, kinerja pekerjaan dan prospek karir. Tidak seperti hard skill yang berkenaan dengan kemampuan menyerap ilmu atau keahlian dan kemampuan untuk melakukan jenis tugas atau kegiatan tertentu, soft skill berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi secara efektif dengan sesamanya baik di dalam dan di luar tempat kerja. Soft skills adalah bentuk kompetensi perilaku sehingga dikenal pula sebagai keterampilan interpersonal atau people skills, yang mencakup keterampilan komunikasi, resolusi konflik dan negosiasi, efektivitas pribadi, pemecahan masalah secara kreatif, pemikiran strategis, membangun tim, keterampilan mempengaruhi dan keterampilan menjual (gagasan atau ide). Dari definisi soft skills di atas dapat ditarik kesimpulan orang yang mempunyai soft skills tinggi adalah orang yang berbudi pekerti, yang mampu mengontrol emosinya dan itu tergambar dalam budi bahasanya, dalam caranya berkomunikasi , perilakunya tidak grusa grusu, satunya kata dan perbuatan atau berintegritas tinggi, tenggang rasa dan toleransi tinggi. Soft skill tinggi sudah semestinya menjadi bagian yang melekat (embedded) dalam diri seseorang dengan latar belakang pendidikan atau intelektual tinggi (hard skills). Persoalannya adalah mengapa para sarjana lulusan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia tidak mesti menunjukkan karakter orang yang berbudi pekerti ? Buktinya mudah ditemukan saat kita lihat debat di lembaga DPR yang terhormat yang kerap ditayangkan TV. Mengapa mereka berdebat seperti hanya adu kepandaian dan penguasaan ilmu, pengin menonjolkan diri, merendahkan lawan debat dan tidak berusaha menemukan titik temu guna mendapatkan solusi? Akhirnya debat di parlemen jadi tidak mendidik orang tentang cara bernegosiasi dan mencapai kesepakatan tapi jadi arena adu mulut yang membosankan dan penuh dengan hujan interupsi. Hal sama dapat ditemukan saat pejabat birokrasi memberikan pernyataan tentang suatu problem publik. Seringkali mereka mengeluarkan statement yang tidak focus ke pemecahan masalah terkait dengan tanggungjawabnya malahan menyalahkan atau mencari kambing hitam guna berkelit atau melepaskan diri dari tanggungjawab. Melihat fenomena rendahnya soft skills di kalangan kaum terpelajar membuat saya jadi khawatir jangan-jangan perilaku yang sama juga ada di diri saya. Seringkali saya menuntut ke mahasiswa harus ini itu, begini begitu, menghujani mereka dengan kotbah soal moral dan etika. Tapi , apakah perilaku saya, kinerja saya sebagai guru dan dosen selama ini bisa memberikan teladan ke mahasiswa sehingga saya cukup pantas untuk mengkotbahi mereka cara berinteraksi dan berkomunikasi yang sopan, cara menghargai orang lain. Jangan-jangan saya selama ini hanya bisa menuntut ke mahasiswa untuk menghargai saya, untuk bertutur sopan ke dosen, tapi aturan ini tidak berlaku saat saya berkomunikasi dengan mereka , saya
  • 2. bebas membentak mereka, saya bebas memaksa mereka agar manut dengan aturan yang saya buat. Kalau saya sebagai dosen berperilaku semacam ini gimana ya mahasiswa itu menilai saya? Jangan-jangan mereka itu patuh, segan atau bahkan takut pada saat di depan saya saja tapi akan mempergunjingkan atau bahkan melontarkan sumpah serapah apabila saya tidak ada. Who knows? Jadi, kalau saat ini kita resah dengan perilaku murid atau mahasiswa yang semakin tidak menghargai guru atau dosen, maka sebagai orang tua, guru dan dosen kita harus bertanya dan menggugat diri kita sendiri : Apa yang selama ini telah kita ajarkan ke anak-anak kita itu ya kok mereka jadi tidak mengenal sopan santun? Apa yang salah dengan sistem pendidikan di Indonesia sehingga yang diproduksi adalah anak-anak didik yang ber-soft skills rendah ? Jika soft skills itu menyangkut pembentukan karakter , kita jadi bertanya apakah pendidikan karakter dan akhlak yang diberikan sejak di TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi itu masih kurang? Kalau ternyata porsi pendidikan karakter yang selama ini ada di pelajaran Agama dan PKN itu ternyata kuantitas dan kualitas sudah cukup, terus apa lagi yang kurang? Saya tidak mempunyai kapasitas dan kompetensi untuk menjawab pertanyaan ini. Namun saya akan mencoba memberikan gambaran tentang apa itu materi yang biasanya menjadi bagian dari pembentukan soft skills yang saya temukan di berbagai sumber di internet. Semoga saja informasi ini bisa memberi gambaran tentang apa yang masih kurang atau mungkin tidak bisa disampaikan melalui pelajaran agama dan PKN di sekolahan. Softskill Menurut Saya Jadi menurut saya soft skill itu adalah suatu kelebihan atau bakat yang terpendam dalam diri kita masing – masing dan dapat diperolehnya melalui pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan diri seseorang atau berlatih keras untuk mengembangkan bakat yang dimiliki .Dan kesimpulannya setiap orang itu memiliki apa yang namanya soft skill namun tidak banyak manusia yang mengetahui cara memperolehnya.
  • 3.  Apakah Itu Algoritma Ditinjau dari asal-usul katanya, kata Algoritma sendiri mempunyai sejarah yang aneh. Orang hanya menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung dengan angka arab. Anda dikatakan algorist jika Anda menghitung menggunakan angka arab. Para ahli bahasa berusaha menemukan asal kata ini namun hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya para ahli sejarah matematika menemukan asal kata tersebut yang berasal dari nama penulis buku arab yang terkenal yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism. Al-Khuwarizmi menulis buku yang berjudul Kitab Al Jabar Wal-Muqabala yang artinya “Buku pemugaran dan pengurangan” (The book of restoration and reduction). Dari judul buku itu kita juga memperoleh akar kata “Aljabar” (Algebra). Perubahan kata dari algorism menjadi algorithm muncul karena kata algorism sering dikelirukan denganarithmetic, sehingga akhiran –sm berubah menjadi – thm. Karena perhitungan dengan angka Arab sudah menjadi hal yang biasa, maka lambat laun kataalgorithm berangsur-angsur dipakai sebagai metode perhitungan (komputasi) secara umum, sehingga kehilangan makna kata aslinya. Dalam bahasa Indonesia, kata algorithm diserap menjadi algoritma.  Definisi Algoritma “Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis”. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar. Dalam beberapa konteks, algoritma adalah spesifikasi urutan langkah untuk melakukan pekerjaan tertentu. Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah, pertama, algoritma haruslah benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau memberikan keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik. Pertimbangan kedua yang harus diperhatikan adalah kita harus mengetahui seberapa baik hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini penting terutama pada algoritma untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan aproksimasi hasil (hasil yang hanya berupa pendekatan). Algoritma yang baik harus mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin dengan nilai yang sebenarnya. Ketiga adalah efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma dapat ditinjau dari 2 hal yaitu efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma memberikan keluaran yang benar (paling mendekati), tetapi jika kita harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan keluarannya, algoritma tersebut biasanya tidak akan dipakai, setiap orang menginginkan keluaran yang cepat. Begitu juga dengan memori, semakin besar memori yang terpakai maka semakin buruklah algoritma tersebut. Dalam kenyataannya, setiap orang bisa membuat algoritma yang berbeda untuk menyelesaikan suatu permasalahan, walaupun terjadi perbedaan
  • 4. dalam menyusun algoritma, tentunya kita mengharapkan keluaran yang sama. Jika terjadi demikian, carilah algoritma yang paling efisien dan cepat.  Beda Algoritma dan Program Program adalah kumpulan pernyataan komputer, sedangkan metode dan tahapan sistematis dalam program adalah algoritma. Program ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman. Jadi bisa disebut bahwa program adalah suatu implementasi dari bahasa pemrograman. Beberapa pakar memberi formula bahwa : Program = Algoritma + Bahasa (Struktur Data) Bagaimanapun juga struktur data dan algoritma berhubungan sangat erat pada sebuah program. Algoritma yang baik tanpa pemilihan struktur data yang tepat akan membuat program menjadi kurang baik, demikian juga sebaliknya. Pembuatan algoritma mempunyai banyak keuntungan di antaranya : Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman manapun, artinya penulisan algoritma independen dari bahasa pemrograman dan komputer yang melaksanakannya. Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman. Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan sama karena algoritmanya sama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat algoritma : Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami. Tidak ada notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti notasi bahasa pemrograman. Notasi yang digunakan dalam menulis algoritma disebut notasi algoritmik. Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik sendiri. Hal ini dikarenakan teks algoritma tidak sama dengan teks program. Namun, supaya notasi algoritmik mudah ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman tertentu, maka sebaiknya notasi algoritmik tersebut berkorespondensi dengan notasi bahasa pemrograman secara umum. Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu pseudocode dalam notasi algoritmik tidak dapat dijalankan oleh komputer. Agar dapat dijalankan oleh komputer, pseudocode dalam notasi algoritmik harus ditranslasikan atau diterjemahkan ke dalam notasi bahasa pemrograman yang dipilih. Perlu diingat bahwa orang yang menulis program sangat terikat dalam aturan tata bahasanya dan spesifikasi mesin yang menjalannya.
  • 5. Algoritma sebenarnya digunakan untuk membantu kita dalam mengkonversikan suatu permasalahan ke dalambahasa pemrograman. Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada translasi tersebut, yaitu : a. Pendeklarasian variabel Untuk mengetahui dibutuhkannya pendeklarasian variabel dalam penggunaan bahasa pemrograman apabila tidak semua bahasa pemrograman membutuhkannya. b. Pemilihan tipe data Apabila bahasa pemrograman yang akan digunakan membutuhkan pendeklarasian variabel maka perlu hal ini dipertimbangkan pada saat pemilihan tipe data. c. Pemakaian instruksi-instruksi Beberapa instruksi mempunyai kegunaan yang sama tetapi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. d. Aturan sintaksis Pada saat menuliskan program kita terikat dengan aturan sintaksis dalambahasa pemrograman yang akan digunakan. e. Tampilan hasil Pada saat membuat algoritma kita tidak memikirkan tampilan hasil yang akan disajikan. Hal- hal teknis ini diperhatikan ketika mengkonversikannya menjadi program. f. Cara pengoperasian compiler atau interpreter. Bahasa pemrograman yang digunakan termasuk dalam kelompok compiler atau interpreter. Sumber : https://andikafisma.wordpress.com/algoritma-dan-pemrograman/ https://id.wikipedia.org