Algoritma adalah urutan langkah logis untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Algoritma berbeda dengan program komputer karena algoritma bersifat umum sedangkan program sudah dalam bahasa pemrograman tertentu. Dalam membuat algoritma perlu memperhatikan langkahnya harus logis, benar, dan efisien dari segi waktu dan memori.
Dokumen tersebut membahas tiga model membaca, yaitu:
1) Model bawah-atas yang berfokus pada struktur teks.
2) Model atas-bawah yang menitikberatkan pengetahuan pembaca.
3) Model timbal balik yang mengintegrasikan kedua model sebelumnya.
Makalah ini membahas tentang ekonomi teknik dan proses pengambilan keputusan, dengan tujuan mengetahui definisi dan hubungan ekonomi teknik dan proposal teknik serta tahapan proses pengambilan keputusan. Makalah ini juga memberikan contoh kasus pengambilan keputusan antara dua alternatif produksi dan menganalisis mana yang lebih menguntungkan.
Makalah ini membahas tentang fiber optik, termasuk pengertian, cara kerja, jenis, serta contoh perhitungan rugi-rugi dan jarak maksimum pada jaringan fiber optik."
Model basis data lainnya seperti model jaringan, model hierarki, dan model berorientasi objek dibahas. Model jaringan merepresentasikan data sebagai kumpulan record yang terhubung oleh link. Model hierarki juga merepresentasikan data sebagai kumpulan record yang tersusun dalam bentuk tree. Model berorientasi objek mewakili data sebagai kumpulan objek yang memiliki sifat, perilaku, dan hubungan.
Dokumen tersebut membahas tiga model membaca, yaitu:
1) Model bawah-atas yang berfokus pada struktur teks.
2) Model atas-bawah yang menitikberatkan pengetahuan pembaca.
3) Model timbal balik yang mengintegrasikan kedua model sebelumnya.
Makalah ini membahas tentang ekonomi teknik dan proses pengambilan keputusan, dengan tujuan mengetahui definisi dan hubungan ekonomi teknik dan proposal teknik serta tahapan proses pengambilan keputusan. Makalah ini juga memberikan contoh kasus pengambilan keputusan antara dua alternatif produksi dan menganalisis mana yang lebih menguntungkan.
Makalah ini membahas tentang fiber optik, termasuk pengertian, cara kerja, jenis, serta contoh perhitungan rugi-rugi dan jarak maksimum pada jaringan fiber optik."
Model basis data lainnya seperti model jaringan, model hierarki, dan model berorientasi objek dibahas. Model jaringan merepresentasikan data sebagai kumpulan record yang terhubung oleh link. Model hierarki juga merepresentasikan data sebagai kumpulan record yang tersusun dalam bentuk tree. Model berorientasi objek mewakili data sebagai kumpulan objek yang memiliki sifat, perilaku, dan hubungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya gaya komunikasi yang efektif dalam berkelompok, khususnya dalam proyek kewirausahaan. Terdapat tiga gaya komunikasi utama yaitu agresif, pasif, dan asertif; di mana gaya asertif dijelaskan sebagai gaya yang paling efektif. Dokumen ini menggunakan cerita binatang untuk mengilustrasikan ketiga gaya tersebut dan menyarankan agar siswa bersikap se
Teks tersebut membahas tentang manajemen wacana publik dan komunikasi efektif. Terdapat beberapa poin penting yaitu (1) komunikasi efektif melibatkan pemberi pesan, penerima pesan, sarana, pesan dan umpan balik, (2) manajemen wacana publik bertujuan mempengaruhi kerangka berpikir masyarakat, meliputi pembuat, sasaran, sarana dan isi pesan, (3) contoh kasus Lady Gaga yang menjadi
Ini tugas mata kuliah Perencanaan Program Pelatihan Komunikasi Jurusan manajemen komunikasi Fikom Unpad, konsentrasi Communication Training and Consulting
Makalah ini membahas tentang pendidikan karakter dan perannya dalam membangun keberadaban bangsa. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik agar menjadi manusia yang bermoral dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter perlu dilaksanakan sejak dini di sekolah maupun di rumah dengan contoh program pelatihan guru, bimbingan mental, serta kegiatan yang melibatkan keluarga. Pendidikan karakter diharapkan d
The nature of interpersonal skill b dimas candra pratama_4520210087DimasUnknown
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan interpersonal, yang merupakan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya memiliki keterampilan interpersonal untuk berhasil dalam pekerjaan, serta menyebutkan beberapa manfaat memiliki keterampilan tersebut seperti mudah bergaul dan memecahkan masalah. Dokumen tersebut juga membahas pendekatan yang digunakan dalam mempelajari inter
Peristiwa tutur adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan,di dalam, tempat, dan situasi tertentu. Jadi interaksi yang berlangsung antara seorang pedagang dan pembeli di pasar pada waktu tertentu mengunakan bahasa sebagai alat komunikasinya adalah sebuah peristiwa tutur. Peristiwa serupa kita dapati juga dalam acara diskusi di ruang kuliah, rapat dinas di kantor, sidang di pengadilan, dan sebagainya.
Bagaimana percakapan di bus kota atau sedang di kereta api yang terjadi di antara penumpang yang tidak saling kenal (pada mulanya) dengan topik pembicaraan tidak menentu, tanpa tujuan, dengan ragam bahasa yang berganti-ganti, apakah dapat juga di sebut sebagai peristiwa tutur? Secara sosiolinguistik percakapan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai peristiwa tutur, sebab pokok percakapan tidak menentu (berganti-ganti menurut situasi), tanpa tujuan dilakukan oleh orang-orang yang tidak segaja untuk bercakap-cakap, dan mengunakan ragam bahasa yang berganti-ganti. Sebuah percakapan baru dapat di sebut sebagai sebuah peristiwa tutur kalau memenuhi syarat.
Menurut Dell Hymes (1972) seorang pakar sosiolinguistik terkenal, bahwa suatu peristiwa tutur mempunyai delapan komponen, dan dibentuk menjadi akronim SPEAKING (diangkat dari Wadhaugh 1990):
Ini adalah Tugas - 3 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B
Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Karakter adalah jawaban mutlak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik didalam masyarakat. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,budaya,danadatistiadat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya gaya komunikasi yang efektif dalam berkelompok, khususnya dalam proyek kewirausahaan. Terdapat tiga gaya komunikasi utama yaitu agresif, pasif, dan asertif; di mana gaya asertif dijelaskan sebagai gaya yang paling efektif. Dokumen ini menggunakan cerita binatang untuk mengilustrasikan ketiga gaya tersebut dan menyarankan agar siswa bersikap se
Teks tersebut membahas tentang manajemen wacana publik dan komunikasi efektif. Terdapat beberapa poin penting yaitu (1) komunikasi efektif melibatkan pemberi pesan, penerima pesan, sarana, pesan dan umpan balik, (2) manajemen wacana publik bertujuan mempengaruhi kerangka berpikir masyarakat, meliputi pembuat, sasaran, sarana dan isi pesan, (3) contoh kasus Lady Gaga yang menjadi
Ini tugas mata kuliah Perencanaan Program Pelatihan Komunikasi Jurusan manajemen komunikasi Fikom Unpad, konsentrasi Communication Training and Consulting
Makalah ini membahas tentang pendidikan karakter dan perannya dalam membangun keberadaban bangsa. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik agar menjadi manusia yang bermoral dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter perlu dilaksanakan sejak dini di sekolah maupun di rumah dengan contoh program pelatihan guru, bimbingan mental, serta kegiatan yang melibatkan keluarga. Pendidikan karakter diharapkan d
The nature of interpersonal skill b dimas candra pratama_4520210087DimasUnknown
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan interpersonal, yang merupakan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya memiliki keterampilan interpersonal untuk berhasil dalam pekerjaan, serta menyebutkan beberapa manfaat memiliki keterampilan tersebut seperti mudah bergaul dan memecahkan masalah. Dokumen tersebut juga membahas pendekatan yang digunakan dalam mempelajari inter
Peristiwa tutur adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan,di dalam, tempat, dan situasi tertentu. Jadi interaksi yang berlangsung antara seorang pedagang dan pembeli di pasar pada waktu tertentu mengunakan bahasa sebagai alat komunikasinya adalah sebuah peristiwa tutur. Peristiwa serupa kita dapati juga dalam acara diskusi di ruang kuliah, rapat dinas di kantor, sidang di pengadilan, dan sebagainya.
Bagaimana percakapan di bus kota atau sedang di kereta api yang terjadi di antara penumpang yang tidak saling kenal (pada mulanya) dengan topik pembicaraan tidak menentu, tanpa tujuan, dengan ragam bahasa yang berganti-ganti, apakah dapat juga di sebut sebagai peristiwa tutur? Secara sosiolinguistik percakapan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai peristiwa tutur, sebab pokok percakapan tidak menentu (berganti-ganti menurut situasi), tanpa tujuan dilakukan oleh orang-orang yang tidak segaja untuk bercakap-cakap, dan mengunakan ragam bahasa yang berganti-ganti. Sebuah percakapan baru dapat di sebut sebagai sebuah peristiwa tutur kalau memenuhi syarat.
Menurut Dell Hymes (1972) seorang pakar sosiolinguistik terkenal, bahwa suatu peristiwa tutur mempunyai delapan komponen, dan dibentuk menjadi akronim SPEAKING (diangkat dari Wadhaugh 1990):
Ini adalah Tugas - 3 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B
Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Karakter adalah jawaban mutlak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik didalam masyarakat. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,budaya,danadatistiadat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. Apa Itu Softskill ?
Wikipedia menjabarkan apa pengertian soft skills dengan jelas sekali. Soft skills adalah
istilah sosiologis yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, sifat kepribadian, ketrampilan
sosial, komunikasi, berbahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang
mencirikan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Soft skills
merupakan kecerdasan emosional dan sosial (Emotional Inteligence Quotient) yang sangat
penting untuk melengkapi hard skills atau kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient). Soft
skill menyangkut karakter pribadi seseorang yang dapat meningkatkan interaksi individu,
kinerja pekerjaan dan prospek karir. Tidak seperti hard skill yang berkenaan dengan
kemampuan menyerap ilmu atau keahlian dan kemampuan untuk melakukan jenis tugas atau
kegiatan tertentu, soft skill berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi
secara efektif dengan sesamanya baik di dalam dan di luar tempat kerja. Soft skills adalah
bentuk kompetensi perilaku sehingga dikenal pula sebagai keterampilan interpersonal
atau people skills, yang mencakup keterampilan komunikasi, resolusi konflik dan negosiasi,
efektivitas pribadi, pemecahan masalah secara kreatif, pemikiran strategis, membangun tim,
keterampilan mempengaruhi dan keterampilan menjual (gagasan atau ide).
Dari definisi soft skills di atas dapat ditarik kesimpulan orang yang mempunyai soft skills
tinggi adalah orang yang berbudi pekerti, yang mampu mengontrol emosinya dan itu
tergambar dalam budi bahasanya, dalam caranya berkomunikasi , perilakunya tidak grusa
grusu, satunya kata dan perbuatan atau berintegritas tinggi, tenggang rasa dan toleransi tinggi.
Soft skill tinggi sudah semestinya menjadi bagian yang melekat (embedded) dalam diri
seseorang dengan latar belakang pendidikan atau intelektual tinggi (hard skills).
Persoalannya adalah mengapa para sarjana lulusan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia
tidak mesti menunjukkan karakter orang yang berbudi pekerti ? Buktinya mudah ditemukan
saat kita lihat debat di lembaga DPR yang terhormat yang kerap ditayangkan TV. Mengapa
mereka berdebat seperti hanya adu kepandaian dan penguasaan ilmu, pengin menonjolkan
diri, merendahkan lawan debat dan tidak berusaha menemukan titik temu guna mendapatkan
solusi? Akhirnya debat di parlemen jadi tidak mendidik orang tentang cara bernegosiasi dan
mencapai kesepakatan tapi jadi arena adu mulut yang membosankan dan penuh dengan hujan
interupsi. Hal sama dapat ditemukan saat pejabat birokrasi memberikan pernyataan tentang
suatu problem publik. Seringkali mereka mengeluarkan statement yang tidak focus ke
pemecahan masalah terkait dengan tanggungjawabnya malahan menyalahkan atau mencari
kambing hitam guna berkelit atau melepaskan diri dari tanggungjawab.
Melihat fenomena rendahnya soft skills di kalangan kaum terpelajar membuat saya jadi
khawatir jangan-jangan perilaku yang sama juga ada di diri saya. Seringkali saya menuntut ke
mahasiswa harus ini itu, begini begitu, menghujani mereka dengan kotbah soal moral dan
etika. Tapi , apakah perilaku saya, kinerja saya sebagai guru dan dosen selama ini bisa
memberikan teladan ke mahasiswa sehingga saya cukup pantas untuk mengkotbahi mereka
cara berinteraksi dan berkomunikasi yang sopan, cara menghargai orang lain. Jangan-jangan
saya selama ini hanya bisa menuntut ke mahasiswa untuk menghargai saya, untuk bertutur
sopan ke dosen, tapi aturan ini tidak berlaku saat saya berkomunikasi dengan mereka , saya
2. bebas membentak mereka, saya bebas memaksa mereka agar manut dengan aturan yang saya
buat. Kalau saya sebagai dosen berperilaku semacam ini gimana ya mahasiswa itu menilai
saya? Jangan-jangan mereka itu patuh, segan atau bahkan takut pada saat di depan saya saja
tapi akan mempergunjingkan atau bahkan melontarkan sumpah serapah apabila saya tidak
ada. Who knows?
Jadi, kalau saat ini kita resah dengan perilaku murid atau mahasiswa yang semakin tidak
menghargai guru atau dosen, maka sebagai orang tua, guru dan dosen kita harus bertanya
dan menggugat diri kita sendiri : Apa yang selama ini telah kita ajarkan ke anak-anak kita itu
ya kok mereka jadi tidak mengenal sopan santun? Apa yang salah dengan sistem pendidikan
di Indonesia sehingga yang diproduksi adalah anak-anak didik yang ber-soft skills rendah ?
Jika soft skills itu menyangkut pembentukan karakter , kita jadi bertanya apakah pendidikan
karakter dan akhlak yang diberikan sejak di TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi itu
masih kurang? Kalau ternyata porsi pendidikan karakter yang selama ini ada di pelajaran
Agama dan PKN itu ternyata kuantitas dan kualitas sudah cukup, terus apa lagi yang kurang?
Saya tidak mempunyai kapasitas dan kompetensi untuk menjawab pertanyaan ini. Namun
saya akan mencoba memberikan gambaran tentang apa itu materi yang biasanya menjadi
bagian dari pembentukan soft skills yang saya temukan di berbagai sumber di internet.
Semoga saja informasi ini bisa memberi gambaran tentang apa yang masih kurang atau
mungkin tidak bisa disampaikan melalui pelajaran agama dan PKN di sekolahan.
Softskill Menurut Saya
Jadi menurut saya soft skill itu adalah suatu kelebihan atau bakat yang terpendam dalam diri
kita masing – masing dan dapat diperolehnya melalui pembelajaran yang berkaitan dengan
pengembangan diri seseorang atau berlatih keras untuk mengembangkan bakat yang dimiliki
.Dan kesimpulannya setiap orang itu memiliki apa yang namanya soft skill namun tidak
banyak manusia yang mengetahui cara memperolehnya.
3. Apakah Itu Algoritma
Ditinjau dari asal-usul katanya, kata Algoritma sendiri mempunyai sejarah yang aneh. Orang
hanya menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung dengan angka arab. Anda
dikatakan algorist jika Anda menghitung menggunakan angka arab. Para ahli bahasa
berusaha menemukan asal kata ini namun hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya para ahli
sejarah matematika menemukan asal kata tersebut yang berasal dari nama penulis buku
arab yang terkenal yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi
dibaca orang barat menjadi Algorism. Al-Khuwarizmi menulis buku yang berjudul Kitab Al
Jabar Wal-Muqabala yang artinya “Buku pemugaran dan pengurangan” (The book
of restoration and reduction). Dari judul buku itu kita juga memperoleh akar kata “Aljabar”
(Algebra). Perubahan kata dari algorism menjadi algorithm muncul karena
kata algorism sering dikelirukan denganarithmetic, sehingga akhiran –sm berubah menjadi –
thm. Karena perhitungan dengan angka Arab sudah menjadi hal yang biasa, maka lambat
laun kataalgorithm berangsur-angsur dipakai sebagai metode perhitungan (komputasi)
secara umum, sehingga kehilangan makna kata aslinya. Dalam bahasa Indonesia,
kata algorithm diserap menjadi algoritma.
Definisi Algoritma
“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara
sistematis dan logis”. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah
dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar. Dalam
beberapa konteks, algoritma adalah spesifikasi urutan langkah untuk melakukan pekerjaan
tertentu. Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah, pertama, algoritma haruslah
benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari sejumlah
masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau memberikan
keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik.
Pertimbangan kedua yang harus diperhatikan adalah kita harus mengetahui seberapa baik
hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini penting terutama pada algoritma untuk
menyelesaikan masalah yang memerlukan aproksimasi hasil (hasil yang hanya berupa
pendekatan). Algoritma yang baik harus mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin
dengan nilai yang sebenarnya.
Ketiga adalah efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma dapat ditinjau dari 2 hal yaitu efisiensi
waktu dan memori. Meskipun algoritma memberikan keluaran yang benar (paling
mendekati), tetapi jika kita harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan keluarannya,
algoritma tersebut biasanya tidak akan dipakai, setiap orang menginginkan keluaran yang
cepat. Begitu juga dengan memori, semakin besar memori yang terpakai maka semakin
buruklah algoritma tersebut. Dalam kenyataannya, setiap orang bisa membuat algoritma
yang berbeda untuk menyelesaikan suatu permasalahan, walaupun terjadi perbedaan
4. dalam menyusun algoritma, tentunya kita mengharapkan keluaran yang sama. Jika terjadi
demikian, carilah algoritma yang paling efisien dan cepat.
Beda Algoritma dan Program
Program adalah kumpulan pernyataan komputer, sedangkan metode dan tahapan
sistematis dalam program adalah algoritma. Program ditulis dengan menggunakan bahasa
pemrograman. Jadi bisa disebut bahwa program adalah suatu implementasi dari bahasa
pemrograman. Beberapa pakar memberi formula bahwa :
Program = Algoritma + Bahasa (Struktur Data)
Bagaimanapun juga struktur data dan algoritma berhubungan sangat erat pada sebuah
program. Algoritma yang baik tanpa pemilihan struktur data yang tepat akan membuat
program menjadi kurang baik, demikian juga sebaliknya.
Pembuatan algoritma mempunyai banyak keuntungan di antaranya :
Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman
manapun, artinya penulisan algoritma independen dari bahasa pemrograman dan
komputer yang melaksanakannya. Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai
bahasa pemrograman. Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan
sama karena algoritmanya sama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat algoritma :
Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut
dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami. Tidak ada
notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti notasi bahasa pemrograman.
Notasi yang digunakan dalam menulis algoritma disebut notasi algoritmik.
Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik sendiri. Hal ini
dikarenakan teks algoritma tidak sama dengan teks program. Namun, supaya notasi
algoritmik mudah ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman tertentu, maka
sebaiknya notasi algoritmik tersebut berkorespondensi dengan notasi bahasa pemrograman
secara umum.
Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu pseudocode dalam notasi
algoritmik tidak dapat dijalankan oleh komputer. Agar dapat dijalankan oleh
komputer, pseudocode dalam notasi algoritmik harus ditranslasikan atau diterjemahkan ke
dalam notasi bahasa pemrograman yang dipilih. Perlu diingat bahwa orang yang menulis
program sangat terikat dalam aturan tata bahasanya dan spesifikasi mesin yang
menjalannya.
5. Algoritma sebenarnya digunakan untuk membantu kita dalam mengkonversikan suatu
permasalahan ke dalambahasa pemrograman.
Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat dilaksanakan oleh
komputer, algoritma harus ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan pada translasi tersebut, yaitu :
a. Pendeklarasian variabel
Untuk mengetahui dibutuhkannya pendeklarasian variabel dalam penggunaan bahasa
pemrograman apabila tidak semua bahasa pemrograman membutuhkannya.
b. Pemilihan tipe data
Apabila bahasa pemrograman yang akan digunakan membutuhkan pendeklarasian variabel
maka perlu hal ini dipertimbangkan pada saat pemilihan tipe data.
c. Pemakaian instruksi-instruksi
Beberapa instruksi mempunyai kegunaan yang sama tetapi masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan yang berbeda.
d. Aturan sintaksis
Pada saat menuliskan program kita terikat dengan aturan sintaksis dalambahasa
pemrograman yang akan digunakan.
e. Tampilan hasil
Pada saat membuat algoritma kita tidak memikirkan tampilan hasil yang akan disajikan. Hal-
hal teknis ini diperhatikan ketika mengkonversikannya menjadi program.
f. Cara pengoperasian compiler atau interpreter.
Bahasa pemrograman yang digunakan termasuk dalam kelompok compiler atau interpreter.
Sumber :
https://andikafisma.wordpress.com/algoritma-dan-pemrograman/
https://id.wikipedia.org