12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...petraaja
Corporate governance dapat didefinisikan sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan akhir meningkatkan nilai/keuntungan pemegang saham (shareholders) dengan sedapat mungkin tetap memperhatikan kepentingan semua pihak yang terkait (stakeholders). Pengertian stakeholders ini dapat di bagi dua yaitu stakeholders utama (primary) dan kedua (secondary). Stakeholders utama yaitu para pemegang saham dan investor, karyawan dan manajer, pelanggan, pemasok, rekanan bisnis, serta masyarakat setempat. Stakeholders kedua yaitu pemerintah, masyarakat umum (khususnya yang kepentingannya terkait dengan perusahaan), institusi-institusi umum, lembaga-lembaga swadaya masyarakat (NGO), media, akademisi, kelompok asosiasi bisnis, dan pesaing.
1. Tinjauan Manajemen Keuangan
2. Nilai Waktu Uang ( Time Value Of Money )
3. Analisis Dan Peramalan Keuangan
4. Perencanaan Dan Pengendalian Keuangan
5. Kebijakan Modal Kerja
6. Pengelolaan Piutang Usahan dan Manajemen Persediaan
aku lah11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111Kota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka
Tayang: Jumat, 31 Mei 2024 06:00
Penulis: Adi Manggala Saputro Editor: Elfan Fajar Nugroho
zoom-inlihat fotoKota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka
Instagram @persib @persija
Skuad Persib Bandung (kiri) dan Persija Jakarta (kanan). Kota Bandung Lautan Api mulai agresif, Persib Bandung segera comot bintang Persija Jakarta, Bobotoh dijamin pasti suka, berikut sosoknya.
TRIBUNWOW.COM - Kota Bandung Lautan Api mulai agresif, Persib Bandung segera comot bintang Persija Jakarta, Bobotoh dijamin pasti suka, berikut sosoknya.
Dilansir TribunWow.com, keberhasilan Persib Bandung dalam perekrutan Rezaldi Hehanusa nampaknya menjadi motivasi mereka untuk bisa kembali gembosi sang rival abadi, Persija Jakarta.
Hal itu dapat dibuktikan dengan masuknya gelandang bintang Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi.
Kabar masuknya Hanif Sjahbandi ke dalam lis belanja Persib Bandung diungkap oleh akun seputar sepak bola Indonesia, @transfernews_ft, Kamis (31/5/2024).
Baca juga: Transfer Kejutan Persib Bandung? Bintang di Luar Dugaan Kepergok Beri Sinyal, Bobotoh Dijamin Suka
"Hanif Sjahbandi (DMF/27) masuk radar Persib Bandung," tulis @transfernews_ft.
Sebagaimana diketahui, masuknya Hanif Sjahbandi selain karena ketagihan akan keberhasilan Persib Bandung dalam merekrut Rezaldi Hehanusa, hal itu menunjukkan sinyal Maung Bandung ingin memulangkan putra daerahnya satu per satu ke Kota Kembang.
Mengingat, Hanif Sjahbandi merupakan gelandang asli jebolan Persib Bandung yang juga pemain kelahiran Kota Bandung.
Meski, ia tercatat belum pernah berkarier di Persib Bandung senior meski pernah bergabung dengan tim juniorn Pangeran Biru pada Januari sampai dengan Juli 2015 silam.
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Kota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka, https://wow.tribunnews.
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
3. Teori Agensi menjelaskan perilaku suatu
perusahaan dari perspektif berbagai kontrak
antara berbagai pihak. Pemegang saham
yang menyumbangkan dana bagi perusahaan
untuk beroperasi tidak dianggap sebagai
pemilik perusahaan; mereka adalah
pengambil risiko perusahaan.
4. Di dunia nyata para manajer perusahaan
mendapatkan dana dari investor yang
percaya bahwa manajer memiliki
kemampuan untuk menggunakan dana
secara efisien dan efektif untuk menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan.
5. Teori agensi menggambarkan manajer
sebagai agen dan pemegang saham sebagai
pelaku. Teori ini berpendapat bahwa nilai
perusahaan tidak dapat dimaksimalkan jika
insentif yang tepat atau pemantauan yang
memadai tidak cukup efektif untuk menahan
manajer perusahaan dari menggunakan
kebijaksanaan mereka sendiri untuk
memaksimalkan keuntungan mereka sendiri.
6. Masalah keagenan (agency problem) muncul
ketika principal kesulitan untuk memastikan
bahwa agent bertindak untuk memaksimalkan
kesejahteraan principal (Yushita, 2010).
Manajemen bersikap tidak membedakan terhadap
risiko, sedangkan pemilik menghindari risiko,
tetapi manajemen dan bukan pemilik yang
menanggung risiko dengan bayaran tertentu.
Konflik kepentingan semakin meningkat terutama
karena prinsipal tidak dapat memonitor aktivitas
manajemen sehari-hari secara terus menerus untuk
memastikan bahwa manajemen bertindak sesuai
dengan keinginan prinsipal.
7. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi atau lebih
tepatnya meminimalkan konflik kepentingan yang terjadi antara
prinsipal dan agen, seperti yang diutarakan oleh Bathala(1994):
Menyamakan kepentingan manajemen
Pengawasan Good corporate governance (GCG)
Pemberian reward dan punishment (penghargaan dan hukuman)
Utang sebagai sumber pendanaan perusahaan
Meningkatkan kepemilikan saham oleh institusi
Intervensi langsung oleh pemegang saham
8. Good corporate governance (GCG) adalah
sebuah peraturan yang berhubungan dengan
hubungan antara manajemen, pemegang
saham, kreditur, karyawan, pemerintah dan
pihak pihak yang berkepentingan (stakeholder)
yang lain yang berkaitan dengan hak dan
kewajibannya masing masing.
Prinsip dari GCG adalah akuntabilitas,
transparan, responsibilitas dan keadilan.
9. Jurnal pada makalah teori agensi yang
berjudul Journal of Finance oleh Michael J
dan William M (1976) mengatakan
setidaknya ada 3 jenis biaya agen:
o Biaya yang dikeluarkan untuk mengawasi
aktivitas manajerial, contohnya biaya
audit
o Biaya yang dikeluarkan untuk membatasi
tindakan manajemen yang tidak
diinginkan. Contohnya menunjuk anggota
dari luar untuk dewan direksi atau
hierarki manajemen.
o Biaya peluang (opportunity cost) ketika
suara pemegang saham dibatasi.
Biaya keagenan atau cost agency
adalah biaya yang dikeluarkan oleh
Pemegang saham untuk memastikan
manajemen berperilaku tidak
merugikan pemegang saham dan
bertindak untuk memaksimalkan
Kesejahteraan prinsipal.
10. Sedangkan Jensen and Meckling [1976] membagi
jenis biaya agensi ini menjadi 3 jenis:
1. Monitoring cost. Biaya yang muncul untuk
mengawasi, mengukur, mengamati dan
mengontrol perilaku agen.
2. Bonding Cost. Biaya yang justru ditanggung
oleh manajemen (agen) untuk bisa mematuhi
dan menetapkan mekanisme yang ingin
menunjukkan bahwa agen telah berperilaku
sesuai dengan kepentingan prinsipal.
3. Residual Loss. Biaya yang berupa
menurunnya kesejahteraan prinsipal sebagai
akibat dari adanya perbedaan keputusan agen
dan keputusan prinsipal.
11. Mengevaluasi hasil dari kontrak kerja antara prinsipal dan agen.
Apakah kontrak kerja sama telah berjalan dengan apa yang telah
disepakati atau tidak.
Setidaknya terdapat 2 tujuan dan manfaat dari mekanisme teori agensi,
antara lain:
Meningkatkan kemampuan baik principal ataupun agen dalam
mengevaluasi kondisi dimana sebuah keputusan harus diambil
12. Kontrol pemegang saham terhadap manajemen
Teori agensi atau teori keagenan pada dasarnya hanya menyangkut hal
hal seperti dibawah ini:
Biaya yang menyertai hubungan keagenan
Meminimalkan dan menghindari biaya agensi
13. Satu contoh kasus yang menyangkut informasi yang tidak lengkap dalam teori agensi. Dapat terjadi
apabila pihak pemilik perusahaan tidak dapat mengamati semua aksi pihak manajer perusahaan. Aksi
aksi yang dimaksud mungkin berbeda dari aksi yang lebih disukai pihak pemilik perusahaan. Entah
karena manajer perusahaan mempunyai perangkat efisiensi yang berbeda atau data pula karena pihak
manajer tersebut sengaja mencoba untuk melalaikan tugasnya sebagai manajer perusahaan atau biasa
juga melakukan penipuan terhadap pemilik perusahaan. Situasi ini tentunya dapat menciptakan apa
yang dikenal dengan istilah sebagai masalah kekacauan (moral hazard). Salah satu solusi yang
mungkin dapat dilakukan yaitu dengan cara pihak pemilika perusahaan menugaskan seorang auditor
untuk melakukan pemeriksaan mengenai apa yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan
tersebut. Sedangkan solusi yang lainnya dapat dilakukan dengan cara memberikan pihak
manajemen perusahaan suatu insentif. Seperti misalnya, saham yang ada diperusahaan, untuk
menyelesaikan preferensi manajemen perusahaan dengan preferensi pihak pemilik perusahaan.