SlideShare a Scribd company logo
KHALAYAK / AUDIENS
DASAR KOMUNIKASI A
Dosen Pengampu : Ismed ,S.Pt,M.Sc
KELOMPOK 2 :
1.SALSABILA ARINI ( 2111121020 )
2. NELLA FENOLITA ( 2111122023 )
3.ZYAINATUL ARSYAH ( 2111122004)
4.FALDIYO ALGHIFARY ( 2111122038 )
5.IRDHAN HASYIM ( 2111122040 )
A. PENERIMA
Penerima atau komunikan adalah penerima pesan
atau individu atau kelompok yang menjadi sasaran komunikasi.
Komunikan bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk
kelompok. Dalam proses komunikasi, komunikan adalah
elemen penting karena dialah yang menjadi sasaran
komunikasi dan bertanggung jawab untuk dapat mengerti
pesan yangdisampaikan dengan baik.
EX : Ketika guru memberikan penjelasan kepada siswa, siswa
berperan sebagai komunikan. Sebaliknya, ketika siswa
menyampaikan jawaban atas pertanyaan atau usulan kepada
guru, gurulah yang berperan sebagai komunikan.
Khalayak sasaran adalah khalayak yang menjadi sasaran kegiatan komunikasi organisasi, baik
karena organisasi memiliki kepentingan terhadap khalayak tersebut, maupun karena khalayak tersebut adalah
objek utama yang tindak tanduknya dapat menguntungkan maupun merugikan tim.
B. SASARAN
Dalam aktivitas komunikasi, sasaran audiens penting untuk ditentukan karena :
 Terkait langsung dengan dana. Apabila khalayak yang dituju terlalu luas
dipertimbangkan dari skala tempat, demografi, dan psikografinya, maka dana
akan terpecah belah dikarenakan tidak secara tepat pada khalayak yang
dituju.
 Keberhasilan penyampaian pesan. Pesan yang dikirimkan tidak diterima atau
dimengerti sebagaimana mestinya.
 Penjadwalan kegiatan.
 Tercapainya tujuan pada titik yang hendak dicapai luput dari jangkauan.
 Kemudahan perbaikan aktivitas komunikasi. Saat aktivitas komunikasi sulit
untuk diperbaiki tolok ukur tingkat keberhasilannya, maka
keberhasilan/kegagalan menjadi tak menentu
 Pentingnya menentukan khalayak sasaran
Dalam melakukan penentuan sasaran (targeting) biasanya sebuah
organisasi melakukan usaha untuk memilah pasar dengan meneliti tipe
konsumen secara mandiri.Umpan balik dari penyampaian aktivitas komunikasi
pemasaran yang diberikan organisasi untuk dijadikan dasar penggunaan dalam
menilai bagaimana karakter konsumen mereka yang dibedakan secara tempat,
demografi, dan psikografi menyikapi sesuatu.
Setelah didapatkan gambaran, kemudian dilakukan :
● Penentuan segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat;
● Menentukan skala prioritas;
● Memilih bidang dan teknik humas yang sekiranya paling sesuai;
● Mempersiapkan pesan-pesan.
 Menentukan target sasaran
● Tidak peduli/abai (unaware)
● Tahu/sadar (aware)
● Mengerti (comprehend)
● Yakin (convince)
● Tergerak (action)
● Membeli (keep sold)
 Tingkat kesadaran khalayak sasaran
Pembaca adalah orang yg
gemar dan berbakat membacakan.
EX : Puisi , Cerita etc.
C. PEMBACA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), arti kata pendengar adalah alat untuk
mendengar atau mendengarkan. Arti lainnya dari
pendengar adalah orang yang mendengarkan .
EX : Mendengarkan orang berpidato di tempat
umum , Musik etc.
D. PENDENGAR
Penjelasan kelima tahapan dalam proses mendengarkan di bawah ini mengacu pada buku Lyman
K. Steil et al. (1983) yang berjudul Effective Listening: Key to Your Success.
● Sensasi: Secara fisik mendengar dan memperhatikan suara pesan. Penerimaan secara fisik dapat
terganggu oleh berbagai faktor, seperti kebisingan, gangguan alat pendengaran, atau tiada perhatian.
Sensasi mengabaikan gangguan dan fokus pada ’pencatatan’ pesan-pesan suara di lingkungan;
● Penafsiran: Mengurai pesan dan meresapi apa yang didengar. Saat mendengarkan kita memberikan nilai
pada ucapan kata-kata berdasar nilai, kepercayaan, ide, pengharapan, dan pengalaman. Kerangka acuan
pembicara mungkin jauh berbeda dengan kerangka acuan kita. Maka kita bertanggung jawab untuk
menentukan apa yang dimaksud oleh pembicara. Dengan memperhatikan tanda-tanda nirkata, kita
dapat meningkatkan ketepatan penafsiran pesan-pesan;
● Evaluasi: Membentuk opini tentang pesan. Memilih dan memilah berbagai ucapan, memisahkan fakta
dari opini, mengevaluasi kualitas bukti-bukti, terutama bila pokok pesan merupakan masalah yang rumit
atau bermuatan emosional. Kita cenderung mengabaikan ide-ide dari orang-orang yang tidak terkenal
dan bergegas memeluk ideide dari tokoh-tokoh kharismatis;
Apa saja Tahapan tahapan dalam Proses Mendengarkan
Secara Aktif ?
. Mengingat: Menyimpan pesan dalam memori agar dapat
digunakan untuk kesempatan lain. Menyimpan garis besar
pemikiran yang disampaikan pembicara. Seorang pembicara yang
baik membantu pendengar dengan menekankan ide pokok,
mengkaitkan dengan ide-ide lain dalam perkembangan, dan
merangkum kembali ide-ide pokok dan hikmah dari hubungan ide-
ide tersebut;
. Menanggapi: Mengakui penerimaan pesan dengan
menyampaikan tanggapan kepada pembicara. Dalam situasi
interpersonal atau kelompok, tanggapan itu mungkin berupa
ucapan verbal. Namun bila di tengah orang banyak atau dalam
situasi publik, tanggapan awal itu berbentuk tepuk tangan,
tertawa, atau bahkan terdiam. Baru kemudian kita memutuskan
untuk bertindak sesuatu atas pesan-pesan yang sudah kita
dengarkan.
1. Dengarkan Dengan Mengerti Terlebih Dahulu
Menurut Petter Ducker komunikasi yang terpenting yaitu mendengar apa yang tidak dikatakan.
Perlunya untuk mengetahui apa yang terjadi terhadap orang lain dengan merefleksi kembali apa yang
didengar untuk mengklarifikasi dan mengajukan pertanyaan sesuai dengan apa yang ditanyakan.
2. Mendengarkan dengan Aktif
Kegiatan ini digunakan untuk mendengarkan dimana waktu dan aktivitas yang dikorbankan oleh
pimpinan digunakan untuk mendengarkan serta memaksimalkan potensi fisik untuk memberi dan menerima
respon. Pemimpin dapat dikatakan aktif untuk mendengarkan ketika pemimpin mampu memprioritaskan
waktu dan aktivitasnya untuk mendengarkan bawahan atau karyawannya.
3. Mendengarkan Dengan Empati
Mendengarkan dengan penuh empati merupakan kegiatan untuk menghadirkan ketulusan untuk
mendengarkan serta ikut memahami perasaan yang dialami oleh bawahan atau karyawannya. Agar
pemimpin dapat mengerti apa yang dirasakan maka harus mendengarkan dengan penuh kesabaran dan
berusaha untuk tidak memotong pembicaraan saat lawan bicara sedang berbicara sehingga diharapkan
pemimpin dapat memahami dan memberikan umpan balik kepada karyawan.
 Teknik Menjadi Pendengar yang Baik dalam Communicate
to Lead
4. Mendengarkan dengan Minat Orang lain dalam Pikiran
Dalam lingkungan kerja, pemimpin mampu memberikan manfaat dari gaya mendengarkan yang
dapat membantu membuat merasa aman dan merasa cukup terbuka untuk memberikan masukan yang
hebat, ide dan kontribusi yang besar.
5. Menghindari Gangguan Media Sosial
Seiring perkembangan zaman yang sangat pesat gangguan teknologi seringkali menganggu
konsentrasi kita saat sedang melakukan komunikasi saat komunikasi langsung maupun tidak langsung,
sehingga hal tersebut dapat menganggu proses komunikasi yang sedang dilakukan, untuk menghindari hal
tersebut pimpinan dapat mengurangi gangguan tersebut dengan mengaktifkan mode senyap pada ponsel
khususnya atau menonaktifkan notifikasi pada handphone maupun pada komputer.
6. Mampu Mengendalikan Emosi
Menjadi pendengar yang baik selalu mencoba untuk mengendalikan atau mengsampingkan
emosinya, sehingga pemimpin dapat mendengarkan pembicaran dengan penuh perhatian, hindari untuk
berasumsi atau menilai kepribadian karyawan secara langsung.
7. Membuat Catatan Jelas dan Singkat
Membuat catatan kecil tanpa mengurangi konsentrasi saat mendengarkan
merupakan hal yang penting sebagai pengingat kembali apa yang telah disampaikan oleh
lawan bicaranya tanpa harus mengulangi kembali.
8. Memberikan Umpan Balik
Tentunya hasil akhir dari sebuah komunikasi yaitu pendengar mampu memberikan
umpan balik (feedback) berdasarkan permasalahan yang dihadapi dan memberikan jalan
keluar sehingga tidak ada pihak yang merasa kesulitan.
E. PEMIRSA
Pemirsa adalah orang yang menonton.
EX : Orang yang menonton berita di
televisi.
Audiens adalah pertemuan publik, berlangsung dalam rentang waktu tertentu,dan terhimpun
bersama oleh tindakan individual untuk memilih secara sukarelasesuai dengan harapan tertentu bagi
maslahat menikmati, mengakui, mempelajari,merasa gembira, tegang, kasihan, atau lega. Audiens juga dapat
atau memang dikendalikan oleh pihak yang berwenang dan karenanya merupakan bentuk perilaku kolektif
yang dilembagakan.
Pada hakikatnya audiens bersifat dualitas, dalam arti ia merupakan kolektivitas yang terbentuk
baik sebagai tanggapan terhadap isi media dan didefinisikan berdasarkan perhatian pada isi media itu,
sekaligus ia merupakan sesuatu yang sudah ada dalam kehidupan sosial yang kemudian berhubungan
dengan media tersebut.
F. AUDIENS
1. Tradisi structural
Penelitian audiens digunakan untuk melihat ukuran jumlah audiens dan luas jangkauan media,
termasuk di dalamnya adalah struktur dan komposisi social audiens, seperti siapa, kapan dan dimana audiens
melakukan akses media.Data-data tersebut digunakan oleh manajemen untuk menjual program acara atau
materi isi suntuk memperoleh iklan.Data audiens tersebut selanjutnya dikembangkan untuk melakukan riset
pasar dan iklan.Tradisi penelitian kuantitatif ini, sampai sekarang masih banyak digunakan oleh manajemen
untuk mengembangkan materi isi, pengembangan pasar dan perluasan perolehan iklan.Oleh karena itu
metode yang banyak digunakan adalah survey dan analisis statistic.
2. Tradisi behavioral
Penelitian audiens lebih memusatkan pada persoalan efek atau dampak media dan kebiasaan
bermedia masyarakat. Penelitian tersebut muncul karena melihat hubungan media dengan audiens dalam
perspektif komunikasi searah, yang melihat proses feedback yang terjadi antara sender dan receiver tidak
berjalan dalam proses yang seharusnya. Tradisi behavioral ini memberikan manfaat di dalam upaya
memahami efek media, kebiasaan dan perilaku audiens, serta mampu menjelaskan dan mempredikis pilihan,
reaksi dan efek media.Data-data yang bisa dikumpulkan melalui survey, eksperimen, pengukuran mental
adalah menyangkut motivasi, tindakan pilihan dan reaksi audiens.
 Dinamika Dan Dimensi Audiens Massa
3. Tradisi cultural
Melihat audiens sebagai bagian dari suatu norma kehidupan di masyarakat yang mempunyai
kerangka berpikir. Dengan demikian setiap pesan yang disampaikan oleh media massa akan di konstruksikan
dalam makna tertentu oleh audiens. Konteks social budaya dan proses pemberian makna pada produk
budaya berdasarkan pengalaman di dalam kehidupan sehari-hari, merupakan focus yang dilakukan oleh
tradisi penelitian kualitatif ini untuk memahami teks media. Oleh karena itu, tradisi ini menolak analisis
dengan menggunakan model stimulus-respon dan efek yang dilihat sebagai suatu proses yang berjalan satu
arah saja. Metode yang banyak digunakan adalah ethnografi
Menurut Hiebert (Nurudin, 2007:105-106) audiens dalam komunikasi massa memiliki 5 karakteristik,
Diantaranya :
1. Khalayak cenderung berisi individu-individu yang memiliki ketertarikan untuk berbagi pengalaman dan
dipengaruhi bagaimana hubungan sosialantara mereka.
2. Khalayak cenderung besar, yaitu khalayak tersebar dalam berbagai jangkauan sasaran media massa.
Namun, ukuran besar tersebut menjadiMrelatif. Karena disetiap media pasti memiliki jumlah khalayak yang
berbeda, dan itu masih bisa disebut dengan khalayak atau audiens tanpa
mengurangi makna.
3. Khalayak cenderung heterogen, yaitu khalayak berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan berbagai
kategori sosial.
4. Khalayak cenderung anonim, yaitu antar individunya tidak saling mengenal. Yang berarti pada sebuah
kelompok komunikasi khalayak tidak dapat mengenal antar individu secara keseluruhan karna jangkauan
yang besar tersebut.
5. Khalayak secara fisik dipisahkan dengan komunikator, misal ketika kita tengah mengikuti acara pengajian
dengan penceramah berad dimimbar. Maka itu adalah sebuah pemisahan jarak agar komunikan dapat lebih
fokus dengan komunikator.
 Karakteristik Audiens
1. Khalayak sebagai sekumpulan pendengar, pembaca, penonton.
Konsep ini diartikan sebagai kecenderungan khalayak yang keberadaannya tersebar, heterogen
dan berjumlah banyak. Pendekastan yang bisa digunakan dalam konsep ini adalah pnedekatan sosial dan
budaya.
2. Khalayak sebagai kelompok sosial dan politik.
Konsep ini mengartikan khalayak sebagai sekumpulan orang yang muncul atau terbentuk karena
sebuah isu, minat atau ketertarikan yang sama. Khalayak dalam konsep ini akan aktif mencari informasi dan
cenderung lebih aktif dalam menanggapinya dengan mendiskusiakannya bersama individu yang lain.
Pendekatan yang dapat digunakan dalam konsep ini adalah sosial politik
3. Khalayak sebagai pasar.
Konsep ini mengartikan khalayak sebagai konsumen media, yaitu pendengar, pemirsa suatu iklan
tertentu. Pendekatan yang dapat digunakan dalam konsep ini adalah sosial dan ekonomi.
Konsep-konsep audiens ini akan mengikuti bagaimana khalayak berkembang. Terciptanya suatu khalayak
dapat terjadi karena simbangsih masyarakat terhadap pesan yang disampaikan suatu media, seperti
tanggapan dan lainnya.
 Konsep Audiens
Penyandian ulang atau decoding adalah proses yang dilakukan oleh komunikan untuk
menginterpretasikan simbol-simbol yang diterimanya menjadi makna. Pemahaman penerima terhadap pesan
yang diterimanya merupakan hasil komunikasi.
EX : Pemahaman siswa tentang penjelasan guru atau sebaliknya interpretasi guru terhadap jawaban siswa
adalah proses penyandian ulang atau decoding.
G. DECODER ATAU KOMUNIKAN
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik
Thanks!

More Related Content

Similar to TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx

Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Mitha Ye Es
 
Listening
ListeningListening
LISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
LISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BLISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
LISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
SyahraniAdrianty
 
Menyimak
MenyimakMenyimak
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati SianturiListening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Tasyailmelia
 
Mendengarkan secara Kritis untuk lebih tau
Mendengarkan secara Kritis untuk lebih tauMendengarkan secara Kritis untuk lebih tau
Mendengarkan secara Kritis untuk lebih tau
BigFamilyPC
 
Indah Permatasari 4520210069 listening
Indah Permatasari 4520210069 listeningIndah Permatasari 4520210069 listening
Indah Permatasari 4520210069 listening
IndahPermata52
 
Listening material of Interpesonal B
Listening material of Interpesonal BListening material of Interpesonal B
Listening material of Interpesonal B
NISBALDANULLAH
 
Komunikasi & interpersonal
Komunikasi & interpersonalKomunikasi & interpersonal
Komunikasi & interpersonal
Achmad Boys Awaluddin Rifai
 
BAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptx
BAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptxBAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptx
BAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptx
nurlailakamilah
 
Kip k (ix) new
Kip k (ix) newKip k (ix) new
Kip k (ix) new
Tiyara II
 
13-KETRAMPILAN KOMUNIKASI.ppt
13-KETRAMPILAN KOMUNIKASI.ppt13-KETRAMPILAN KOMUNIKASI.ppt
13-KETRAMPILAN KOMUNIKASI.ppt
DedyWahyuHerdiyanto
 
Hg komunikasi
Hg komunikasiHg komunikasi
Hg komunikasi
Yuli Thamrin
 
K komunikasi
K komunikasiK komunikasi
K komunikasi
badriah92
 
Tugas 5 interpersonal skill b
Tugas 5 interpersonal skill bTugas 5 interpersonal skill b
Tugas 5 interpersonal skill b
TegarFikri
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
pjj_kemenkes
 
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5
FerdyDwiansyah
 
Resum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdResum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra td
Fauzul Aziz
 
Resume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra tdResume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra td
Fauzul Aziz
 

Similar to TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx (20)

Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak
 
Listening
ListeningListening
Listening
 
LISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
LISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BLISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
LISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
 
Menyimak
MenyimakMenyimak
Menyimak
 
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati SianturiListening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
 
Mendengarkan secara Kritis untuk lebih tau
Mendengarkan secara Kritis untuk lebih tauMendengarkan secara Kritis untuk lebih tau
Mendengarkan secara Kritis untuk lebih tau
 
Indah Permatasari 4520210069 listening
Indah Permatasari 4520210069 listeningIndah Permatasari 4520210069 listening
Indah Permatasari 4520210069 listening
 
Listening material of Interpesonal B
Listening material of Interpesonal BListening material of Interpesonal B
Listening material of Interpesonal B
 
Komunikasi & interpersonal
Komunikasi & interpersonalKomunikasi & interpersonal
Komunikasi & interpersonal
 
BAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptx
BAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptxBAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptx
BAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptx
 
Kip k (ix) new
Kip k (ix) newKip k (ix) new
Kip k (ix) new
 
13-KETRAMPILAN KOMUNIKASI.ppt
13-KETRAMPILAN KOMUNIKASI.ppt13-KETRAMPILAN KOMUNIKASI.ppt
13-KETRAMPILAN KOMUNIKASI.ppt
 
Hg komunikasi
Hg komunikasiHg komunikasi
Hg komunikasi
 
K komunikasi
K komunikasiK komunikasi
K komunikasi
 
Tugas 5 interpersonal skill b
Tugas 5 interpersonal skill bTugas 5 interpersonal skill b
Tugas 5 interpersonal skill b
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
 
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5
 
Resum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdResum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra td
 
Resume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra tdResume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra td
 
Pidato Persuasif
Pidato PersuasifPidato Persuasif
Pidato Persuasif
 

TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx

  • 1. KHALAYAK / AUDIENS DASAR KOMUNIKASI A Dosen Pengampu : Ismed ,S.Pt,M.Sc KELOMPOK 2 : 1.SALSABILA ARINI ( 2111121020 ) 2. NELLA FENOLITA ( 2111122023 ) 3.ZYAINATUL ARSYAH ( 2111122004) 4.FALDIYO ALGHIFARY ( 2111122038 ) 5.IRDHAN HASYIM ( 2111122040 )
  • 2. A. PENERIMA Penerima atau komunikan adalah penerima pesan atau individu atau kelompok yang menjadi sasaran komunikasi. Komunikan bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok. Dalam proses komunikasi, komunikan adalah elemen penting karena dialah yang menjadi sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk dapat mengerti pesan yangdisampaikan dengan baik. EX : Ketika guru memberikan penjelasan kepada siswa, siswa berperan sebagai komunikan. Sebaliknya, ketika siswa menyampaikan jawaban atas pertanyaan atau usulan kepada guru, gurulah yang berperan sebagai komunikan.
  • 3. Khalayak sasaran adalah khalayak yang menjadi sasaran kegiatan komunikasi organisasi, baik karena organisasi memiliki kepentingan terhadap khalayak tersebut, maupun karena khalayak tersebut adalah objek utama yang tindak tanduknya dapat menguntungkan maupun merugikan tim. B. SASARAN
  • 4. Dalam aktivitas komunikasi, sasaran audiens penting untuk ditentukan karena :  Terkait langsung dengan dana. Apabila khalayak yang dituju terlalu luas dipertimbangkan dari skala tempat, demografi, dan psikografinya, maka dana akan terpecah belah dikarenakan tidak secara tepat pada khalayak yang dituju.  Keberhasilan penyampaian pesan. Pesan yang dikirimkan tidak diterima atau dimengerti sebagaimana mestinya.  Penjadwalan kegiatan.  Tercapainya tujuan pada titik yang hendak dicapai luput dari jangkauan.  Kemudahan perbaikan aktivitas komunikasi. Saat aktivitas komunikasi sulit untuk diperbaiki tolok ukur tingkat keberhasilannya, maka keberhasilan/kegagalan menjadi tak menentu  Pentingnya menentukan khalayak sasaran
  • 5. Dalam melakukan penentuan sasaran (targeting) biasanya sebuah organisasi melakukan usaha untuk memilah pasar dengan meneliti tipe konsumen secara mandiri.Umpan balik dari penyampaian aktivitas komunikasi pemasaran yang diberikan organisasi untuk dijadikan dasar penggunaan dalam menilai bagaimana karakter konsumen mereka yang dibedakan secara tempat, demografi, dan psikografi menyikapi sesuatu. Setelah didapatkan gambaran, kemudian dilakukan : ● Penentuan segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat; ● Menentukan skala prioritas; ● Memilih bidang dan teknik humas yang sekiranya paling sesuai; ● Mempersiapkan pesan-pesan.  Menentukan target sasaran
  • 6. ● Tidak peduli/abai (unaware) ● Tahu/sadar (aware) ● Mengerti (comprehend) ● Yakin (convince) ● Tergerak (action) ● Membeli (keep sold)  Tingkat kesadaran khalayak sasaran
  • 7. Pembaca adalah orang yg gemar dan berbakat membacakan. EX : Puisi , Cerita etc. C. PEMBACA
  • 8. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata pendengar adalah alat untuk mendengar atau mendengarkan. Arti lainnya dari pendengar adalah orang yang mendengarkan . EX : Mendengarkan orang berpidato di tempat umum , Musik etc. D. PENDENGAR
  • 9. Penjelasan kelima tahapan dalam proses mendengarkan di bawah ini mengacu pada buku Lyman K. Steil et al. (1983) yang berjudul Effective Listening: Key to Your Success. ● Sensasi: Secara fisik mendengar dan memperhatikan suara pesan. Penerimaan secara fisik dapat terganggu oleh berbagai faktor, seperti kebisingan, gangguan alat pendengaran, atau tiada perhatian. Sensasi mengabaikan gangguan dan fokus pada ’pencatatan’ pesan-pesan suara di lingkungan; ● Penafsiran: Mengurai pesan dan meresapi apa yang didengar. Saat mendengarkan kita memberikan nilai pada ucapan kata-kata berdasar nilai, kepercayaan, ide, pengharapan, dan pengalaman. Kerangka acuan pembicara mungkin jauh berbeda dengan kerangka acuan kita. Maka kita bertanggung jawab untuk menentukan apa yang dimaksud oleh pembicara. Dengan memperhatikan tanda-tanda nirkata, kita dapat meningkatkan ketepatan penafsiran pesan-pesan; ● Evaluasi: Membentuk opini tentang pesan. Memilih dan memilah berbagai ucapan, memisahkan fakta dari opini, mengevaluasi kualitas bukti-bukti, terutama bila pokok pesan merupakan masalah yang rumit atau bermuatan emosional. Kita cenderung mengabaikan ide-ide dari orang-orang yang tidak terkenal dan bergegas memeluk ideide dari tokoh-tokoh kharismatis; Apa saja Tahapan tahapan dalam Proses Mendengarkan Secara Aktif ?
  • 10. . Mengingat: Menyimpan pesan dalam memori agar dapat digunakan untuk kesempatan lain. Menyimpan garis besar pemikiran yang disampaikan pembicara. Seorang pembicara yang baik membantu pendengar dengan menekankan ide pokok, mengkaitkan dengan ide-ide lain dalam perkembangan, dan merangkum kembali ide-ide pokok dan hikmah dari hubungan ide- ide tersebut; . Menanggapi: Mengakui penerimaan pesan dengan menyampaikan tanggapan kepada pembicara. Dalam situasi interpersonal atau kelompok, tanggapan itu mungkin berupa ucapan verbal. Namun bila di tengah orang banyak atau dalam situasi publik, tanggapan awal itu berbentuk tepuk tangan, tertawa, atau bahkan terdiam. Baru kemudian kita memutuskan untuk bertindak sesuatu atas pesan-pesan yang sudah kita dengarkan.
  • 11. 1. Dengarkan Dengan Mengerti Terlebih Dahulu Menurut Petter Ducker komunikasi yang terpenting yaitu mendengar apa yang tidak dikatakan. Perlunya untuk mengetahui apa yang terjadi terhadap orang lain dengan merefleksi kembali apa yang didengar untuk mengklarifikasi dan mengajukan pertanyaan sesuai dengan apa yang ditanyakan. 2. Mendengarkan dengan Aktif Kegiatan ini digunakan untuk mendengarkan dimana waktu dan aktivitas yang dikorbankan oleh pimpinan digunakan untuk mendengarkan serta memaksimalkan potensi fisik untuk memberi dan menerima respon. Pemimpin dapat dikatakan aktif untuk mendengarkan ketika pemimpin mampu memprioritaskan waktu dan aktivitasnya untuk mendengarkan bawahan atau karyawannya. 3. Mendengarkan Dengan Empati Mendengarkan dengan penuh empati merupakan kegiatan untuk menghadirkan ketulusan untuk mendengarkan serta ikut memahami perasaan yang dialami oleh bawahan atau karyawannya. Agar pemimpin dapat mengerti apa yang dirasakan maka harus mendengarkan dengan penuh kesabaran dan berusaha untuk tidak memotong pembicaraan saat lawan bicara sedang berbicara sehingga diharapkan pemimpin dapat memahami dan memberikan umpan balik kepada karyawan.  Teknik Menjadi Pendengar yang Baik dalam Communicate to Lead
  • 12. 4. Mendengarkan dengan Minat Orang lain dalam Pikiran Dalam lingkungan kerja, pemimpin mampu memberikan manfaat dari gaya mendengarkan yang dapat membantu membuat merasa aman dan merasa cukup terbuka untuk memberikan masukan yang hebat, ide dan kontribusi yang besar. 5. Menghindari Gangguan Media Sosial Seiring perkembangan zaman yang sangat pesat gangguan teknologi seringkali menganggu konsentrasi kita saat sedang melakukan komunikasi saat komunikasi langsung maupun tidak langsung, sehingga hal tersebut dapat menganggu proses komunikasi yang sedang dilakukan, untuk menghindari hal tersebut pimpinan dapat mengurangi gangguan tersebut dengan mengaktifkan mode senyap pada ponsel khususnya atau menonaktifkan notifikasi pada handphone maupun pada komputer. 6. Mampu Mengendalikan Emosi Menjadi pendengar yang baik selalu mencoba untuk mengendalikan atau mengsampingkan emosinya, sehingga pemimpin dapat mendengarkan pembicaran dengan penuh perhatian, hindari untuk berasumsi atau menilai kepribadian karyawan secara langsung.
  • 13. 7. Membuat Catatan Jelas dan Singkat Membuat catatan kecil tanpa mengurangi konsentrasi saat mendengarkan merupakan hal yang penting sebagai pengingat kembali apa yang telah disampaikan oleh lawan bicaranya tanpa harus mengulangi kembali. 8. Memberikan Umpan Balik Tentunya hasil akhir dari sebuah komunikasi yaitu pendengar mampu memberikan umpan balik (feedback) berdasarkan permasalahan yang dihadapi dan memberikan jalan keluar sehingga tidak ada pihak yang merasa kesulitan.
  • 14. E. PEMIRSA Pemirsa adalah orang yang menonton. EX : Orang yang menonton berita di televisi.
  • 15. Audiens adalah pertemuan publik, berlangsung dalam rentang waktu tertentu,dan terhimpun bersama oleh tindakan individual untuk memilih secara sukarelasesuai dengan harapan tertentu bagi maslahat menikmati, mengakui, mempelajari,merasa gembira, tegang, kasihan, atau lega. Audiens juga dapat atau memang dikendalikan oleh pihak yang berwenang dan karenanya merupakan bentuk perilaku kolektif yang dilembagakan. Pada hakikatnya audiens bersifat dualitas, dalam arti ia merupakan kolektivitas yang terbentuk baik sebagai tanggapan terhadap isi media dan didefinisikan berdasarkan perhatian pada isi media itu, sekaligus ia merupakan sesuatu yang sudah ada dalam kehidupan sosial yang kemudian berhubungan dengan media tersebut. F. AUDIENS
  • 16. 1. Tradisi structural Penelitian audiens digunakan untuk melihat ukuran jumlah audiens dan luas jangkauan media, termasuk di dalamnya adalah struktur dan komposisi social audiens, seperti siapa, kapan dan dimana audiens melakukan akses media.Data-data tersebut digunakan oleh manajemen untuk menjual program acara atau materi isi suntuk memperoleh iklan.Data audiens tersebut selanjutnya dikembangkan untuk melakukan riset pasar dan iklan.Tradisi penelitian kuantitatif ini, sampai sekarang masih banyak digunakan oleh manajemen untuk mengembangkan materi isi, pengembangan pasar dan perluasan perolehan iklan.Oleh karena itu metode yang banyak digunakan adalah survey dan analisis statistic. 2. Tradisi behavioral Penelitian audiens lebih memusatkan pada persoalan efek atau dampak media dan kebiasaan bermedia masyarakat. Penelitian tersebut muncul karena melihat hubungan media dengan audiens dalam perspektif komunikasi searah, yang melihat proses feedback yang terjadi antara sender dan receiver tidak berjalan dalam proses yang seharusnya. Tradisi behavioral ini memberikan manfaat di dalam upaya memahami efek media, kebiasaan dan perilaku audiens, serta mampu menjelaskan dan mempredikis pilihan, reaksi dan efek media.Data-data yang bisa dikumpulkan melalui survey, eksperimen, pengukuran mental adalah menyangkut motivasi, tindakan pilihan dan reaksi audiens.  Dinamika Dan Dimensi Audiens Massa
  • 17. 3. Tradisi cultural Melihat audiens sebagai bagian dari suatu norma kehidupan di masyarakat yang mempunyai kerangka berpikir. Dengan demikian setiap pesan yang disampaikan oleh media massa akan di konstruksikan dalam makna tertentu oleh audiens. Konteks social budaya dan proses pemberian makna pada produk budaya berdasarkan pengalaman di dalam kehidupan sehari-hari, merupakan focus yang dilakukan oleh tradisi penelitian kualitatif ini untuk memahami teks media. Oleh karena itu, tradisi ini menolak analisis dengan menggunakan model stimulus-respon dan efek yang dilihat sebagai suatu proses yang berjalan satu arah saja. Metode yang banyak digunakan adalah ethnografi
  • 18. Menurut Hiebert (Nurudin, 2007:105-106) audiens dalam komunikasi massa memiliki 5 karakteristik, Diantaranya : 1. Khalayak cenderung berisi individu-individu yang memiliki ketertarikan untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi bagaimana hubungan sosialantara mereka. 2. Khalayak cenderung besar, yaitu khalayak tersebar dalam berbagai jangkauan sasaran media massa. Namun, ukuran besar tersebut menjadiMrelatif. Karena disetiap media pasti memiliki jumlah khalayak yang berbeda, dan itu masih bisa disebut dengan khalayak atau audiens tanpa mengurangi makna. 3. Khalayak cenderung heterogen, yaitu khalayak berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan berbagai kategori sosial. 4. Khalayak cenderung anonim, yaitu antar individunya tidak saling mengenal. Yang berarti pada sebuah kelompok komunikasi khalayak tidak dapat mengenal antar individu secara keseluruhan karna jangkauan yang besar tersebut. 5. Khalayak secara fisik dipisahkan dengan komunikator, misal ketika kita tengah mengikuti acara pengajian dengan penceramah berad dimimbar. Maka itu adalah sebuah pemisahan jarak agar komunikan dapat lebih fokus dengan komunikator.  Karakteristik Audiens
  • 19. 1. Khalayak sebagai sekumpulan pendengar, pembaca, penonton. Konsep ini diartikan sebagai kecenderungan khalayak yang keberadaannya tersebar, heterogen dan berjumlah banyak. Pendekastan yang bisa digunakan dalam konsep ini adalah pnedekatan sosial dan budaya. 2. Khalayak sebagai kelompok sosial dan politik. Konsep ini mengartikan khalayak sebagai sekumpulan orang yang muncul atau terbentuk karena sebuah isu, minat atau ketertarikan yang sama. Khalayak dalam konsep ini akan aktif mencari informasi dan cenderung lebih aktif dalam menanggapinya dengan mendiskusiakannya bersama individu yang lain. Pendekatan yang dapat digunakan dalam konsep ini adalah sosial politik 3. Khalayak sebagai pasar. Konsep ini mengartikan khalayak sebagai konsumen media, yaitu pendengar, pemirsa suatu iklan tertentu. Pendekatan yang dapat digunakan dalam konsep ini adalah sosial dan ekonomi. Konsep-konsep audiens ini akan mengikuti bagaimana khalayak berkembang. Terciptanya suatu khalayak dapat terjadi karena simbangsih masyarakat terhadap pesan yang disampaikan suatu media, seperti tanggapan dan lainnya.  Konsep Audiens
  • 20. Penyandian ulang atau decoding adalah proses yang dilakukan oleh komunikan untuk menginterpretasikan simbol-simbol yang diterimanya menjadi makna. Pemahaman penerima terhadap pesan yang diterimanya merupakan hasil komunikasi. EX : Pemahaman siswa tentang penjelasan guru atau sebaliknya interpretasi guru terhadap jawaban siswa adalah proses penyandian ulang atau decoding. G. DECODER ATAU KOMUNIKAN
  • 21. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Thanks!