SlideShare a Scribd company logo
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TUGAS KE II
Oleh :
Yuliati (1212013104)
Indah Fitriyani (1212013105)
Dr. Ir. Perdana Wahyu Santosa, MM, CIMBA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS YARSI JAKARTA
2015
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK
TAHUN 2013 dan 2014
1. Rasio Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansialnya dalam
jangka pendek.
Current Ratio
Menurut Agnes Sawir (2003:8), menerangkan bahwa : “Current ratio merupakan ukuran yang
paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek,
karena rasio ini menunjukan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh
aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo
utang”.
Current Ratio = (Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
Current Ratio =
(16.846.248/2.740.089) x
100% = 6.1%
Current Ratio =
(16.086.773/3.260.559) x
100% = 4.9 %
Current ratio yang rendah
biasanya dianggap
menunjukkan terjadinya
masalah dalam likuidasi,
sebaliknya current ratio yang
terlalu tinggi juga kurang
bagus, karena menunjukkan
banyaknya dana
menganggur yang pada
akhirnya dapat mengurangi
kemampuan laba
perusahaan. Pada laporan
keuangan diatas terjadi
penurunan current ratio dari
tahun 2013 ke tahun 2014
sebesar 1.2%.
Quick Ratio/Acid Test Ratio
Pengertian Quick Ratio menurut Mamduh M.Hanafi & Abdul Halim (2003:204),
yaitu :
“ Quick Ratio sering juga disebut Acid-test Ratio, rasio ini menggunakan aset-aset yang akan
berubah menjadi kas dengan lebih cepat. Karena persediaan dianggap sebagai aktiva lancar yang
paling lama untuk berubah menjadi kas, maka dalam perhitungan Quick ratio persediaan
dikeluarkan dari angka yang dibagi (numerator). “
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan)/Kewajiban Lancar)) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
Quick Ratio/Acid Test
Ratio=
((16.846.248 - 1.473.645)
/2.740.089) x 100% = 5.6%
Quick Ratio/Acid Test
Ratio=
((16.086.773 - 1.665.546)
/3.260.559) x 100% = 4.42%
Rasio ini menunjukan
kemampuan aktiva lancar
yang paling likuid mampu
menutupi hutang lancar.
Semakin besar rasio ini
semakin baik. Rasio ini
disebut juga Acid test rasio.
Untuk quick rasio ukuran
berdasarkan prinsaip hati-
hati adalah 100% atau 1:1
dianggap cukup memuaskan
tetapi quick rasio disini
menurun tahun 2013
mendapatkan hasil 5,6% dan
2014 mendapatkan hasil
4,42 % didalam perusahaan
apabila kurang/menurun
maka dianggap kurang baik.
Cash Ratio
Cash Ratio adalah perbandingan daripada kas dan saldo giro/tabungan bank yang dimiliki oleh
perusahaan dengan hutang lancar yang ada, semakin tinggi nilai ini tentunya akan semakin baik
Cash Ratio = (Kas/Kewajiban Lancar) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
Cash Ratio =
(12.595.187/2.740.089) x
100% = 4.5%
Cash Ratio =
(11.256.129/3.260.559) x
100% = 3.4%
Nilai Cash Ratio PT.
Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk dari tahun
2013 dan 2014 mengalami
penurunan. Hal ini
disebabkan karena
penurunan pada jumlah kas
yang dimiliki perusahaan
dan kenaikan pada
kewajiban lancar yang tidak
sesuai sehingga perusahaan
tidak likuid.
Working Capital to Total Assets Ratio
Working capital to total assets ratio (WCTA ratio) adalah likuiditas dari total aktiva dan posisi
modal kerja.
WCTAR = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar / Jumlah Aktiva x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
((16.846.248 – 2.740.089)
/26.607.241) x 100% =
0.53%
((16.086.773 – 3.260.559)
/28.884.973) x 100% =
0.44%
Rasio yang tinggi relatif
kurang baik, karena bila
terjadi likuidasi perusahaan
akan mengalami kesukaran
(Syafaruddin Alwi, 1993).
Tetapi dari analisis tersebut
dari tahun 2013 ke tahun
2014 mengalami penurunan
0.09%. Kreditur lebih
menyukai rasio utang yang
rendah karena semakin
rendah rasio ini, maka
semakin besar perlindungan
terhadap kerugian kreditur
dalan peristiwa likuidasi.
2. Rasio Solvabilitas
Solvabilitas, berguna untuk menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala
kewajiban finansialnya jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Suatu perusahaan dikatakan
Solvabel jika perusahaan itu mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutang-
hutangnya , baik yang jangka panjang maupun jangka pendek. Jika perusahaan tidak mempunyai
cukup aktiva untuk membayar segala hutangnya, maka perusahaan tersebut dikatakan insolvabel.
Dalam hubungan antara likuiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan yang
dapat dialami oleh perusahaan yaitu :
a. Perusahaan yang likuid tetapi insolvable
b. Perusahaan yang likuid dan solvable
c. Perusahaan yang solvabel tetapi ilikuid
d. Perusahaan yang insolvabel dan ilikuid
Tingkat solvabilitas diukur dengan beberapa rasio, yaitu :
Total Debt to Equity Ratio
Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya .
Total Debt Equty Ratio = (Total Utang/Ekuitas) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
Perputaran Piutang =
(3.629.554/22.947.271) x
100% = 0.15%
Perputaran Piutang =
(4.100.172/24.784.801) x
100% = 0.16%
Bagian setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan
jaminan untuk keseluruhan
hutang. dari setiap rupiah
modal sendiri menjadi
jaminan hutang.
Rasio di samping sebesar
0,15 % dan 0,16 % untuk
tahun 2013 dan 2014. Maka
kurang dari 100% maka dari
itu perusahaan tidak perlu
takut tidak bisa membayar
hutangnya.
Total Debt to Assets Ratio
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah
seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang
dibelanjai
Total Debt Assets Rasio = (Total Utang/Total Aktiva) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
Total Debt Assets Rasio =
(3.629.554/26.607.241) x
100% = 0.13%
Total Debt Assets Rasio =
(4.100.172/28.884.973) x
100% = 0.14%
Beberapa bagian dari
keseluruhan dana yang
dibelanjai dengan utang.
Atau Berapa bagian dari
aktiva yang digunakan untuk
menjamin hutang. 13%
untuk 2013 dan 14% untuk
2014, dari setiap aktiva
digunakan untuk menjamin
utang.
3. Rasio Profitabilitas
profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau
modal yang menghasilkan laba tersebut. :
Gross Profit Margin ( Margain Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan
tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.
GPM = (Laba Kotor/Penjualan Bersih) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
GPM =
(8.654.654/18.691.286) x
100% = 0.46%
GPM =
(9.086.669/19.996.264) x
100% = 0.45%
Laba Bruto per rupiah
penjualan. Setiap Penjualan
menghasilkan laba bruto Rp
0,46% tahun 2013 dan
0,45% tahun 2014.
Semakin besar rasio ini
semakin baik karena
dianggap kemampuan
perusahaan dalam
mendapatkan laba cukup
tinggi/menguntungkan.
Net Profit Margin ( Margain Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan
dengan volume penjualan.
(Laba Setelah Pajak/Total Aktiva) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
NPM =
(5.012.294/26.607.241) x
100% = 0.18%
NPM =
(5.274.009/28.884.973) x
100% = 0.18%
NPM merupakan rasio yang
mengukur jumlah laba
bersih per nilai dolar
penjualan, yang dihitung
dengan membagi laba bersih
dengan penjualan. Apabila
kinerja keuangan perusahaan
dalam menghasilkan laba
bersih atas penjualan
semakin meningkat maka
hal ini akan berdampak pada
meningkatnya pendapatan
yang akan diterima oleh para
pemegang saham.
Earning Power of Total Invesment
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
EPTI = (Laba Sebelum Pajak/Ekuitas) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
EPTI =
(6.595.154/22.947.271) x
100% = 0.28%
EPTI =
(6.789.602/24.784.801) x
100% = 0.27%
Pada tahun 2014 earning
power of total investment
menurun menjadi 0.27%,
penurunan ini disebabkan
oleh baik biaya langsung
usaha dan tidak langsung
meningkat sedangkan
pendapatan dari penjualan
menurun sehingga laba
menurun.
Return On Equity (Pengembalian Atas Equitas)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk
menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham
preferen.
ROE = (Laba Setelah Pajak/Ekuitas) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
ROE =
(5.012.294/22.947.271) x
100% = 0.21%
ROE =
(5.274.009/24.784.801) x
100% = 0.21%
Dari hasil tersebut tahun
2014 laba bersih dan ekuitas
mengamalami penaikan dari
tahun 2013, sehingga
semakin besar ROE semakin
besar pula harga pasar,
karena besarnya ROE
memberikan indikasi bahwa
pengembalian yang akan
diterima investor akan
tinggisehingga investor akan
tertarik untuk membeli
saham tersebut, dan hal itu
menyebabkanharga pasar
saham cendrung naik.

More Related Content

What's hot

6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
Indra Tugus
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
rusdiman1
 
aktiva tetap.ppt
 aktiva tetap.ppt aktiva tetap.ppt
aktiva tetap.ppt
Tulus Surachman
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Dian Rahmah
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Mahyuni Bjm
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
pemeriksaan aktiva_takberwujud
pemeriksaan aktiva_takberwujudpemeriksaan aktiva_takberwujud
pemeriksaan aktiva_takberwujud
agunghery19
 
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan KonsolidasiLaporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
ahmad aniq azharoni
 
Pemilikan saham tidak langsung dan saling memiliki saham
Pemilikan saham tidak langsung dan saling memiliki sahamPemilikan saham tidak langsung dan saling memiliki saham
Pemilikan saham tidak langsung dan saling memiliki sahamrizky nurul chasanah
 
perusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anakperusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anak
Suyanto _Akt
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanandiirwan777
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Mahyuni Bjm
 
EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...
EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...
EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...
Uofa_Unsada
 
Akuntansi sewa
Akuntansi sewa Akuntansi sewa
Akuntansi sewa
FahriA4
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Adi Jauhari
 
Teori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: PendapatanTeori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: Pendapatan
ghiyats dewantara
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
shandyaa
 
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki saham
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki sahamPemilikan tidak langsung & saling memiliki saham
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki saham
Diah Arini Retno Sari
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 

What's hot (20)

6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 
aktiva tetap.ppt
 aktiva tetap.ppt aktiva tetap.ppt
aktiva tetap.ppt
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
 
Perubahan dalam kepemilikan
Perubahan dalam kepemilikanPerubahan dalam kepemilikan
Perubahan dalam kepemilikan
 
pemeriksaan aktiva_takberwujud
pemeriksaan aktiva_takberwujudpemeriksaan aktiva_takberwujud
pemeriksaan aktiva_takberwujud
 
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan KonsolidasiLaporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
 
Pemilikan saham tidak langsung dan saling memiliki saham
Pemilikan saham tidak langsung dan saling memiliki sahamPemilikan saham tidak langsung dan saling memiliki saham
Pemilikan saham tidak langsung dan saling memiliki saham
 
perusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anakperusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anak
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...
EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...
EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...
 
Akuntansi sewa
Akuntansi sewa Akuntansi sewa
Akuntansi sewa
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
 
Teori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: PendapatanTeori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: Pendapatan
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki saham
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki sahamPemilikan tidak langsung & saling memiliki saham
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki saham
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 

Similar to Tugas Analisis Laporan Keuangan_LAPORAN KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK

Alk
AlkAlk
Simulasi bisnis kelompok 3
Simulasi bisnis kelompok 3Simulasi bisnis kelompok 3
Simulasi bisnis kelompok 3
adindapriscaaa
 
Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan
Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan
Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan
Lelys x'Trezz
 
Data balance score card new sekali
Data balance score card new sekaliData balance score card new sekali
Data balance score card new sekali
paradiptya
 
RASIO KEUANGAN.PDF
RASIO KEUANGAN.PDFRASIO KEUANGAN.PDF
RASIO KEUANGAN.PDF
AlHidayat03
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
Judianto Nugroho
 
Tugas analisis laporan keuangan
Tugas analisis laporan keuanganTugas analisis laporan keuangan
Tugas analisis laporan keuangan
Bunda Iffa
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
NinaMaqfirah1
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
MariaUlfa646706
 
Ppt kelompok 4 simulasi bisnis analisis kinerja keuangan pt samsung interna...
Ppt kelompok 4 simulasi bisnis   analisis kinerja keuangan pt samsung interna...Ppt kelompok 4 simulasi bisnis   analisis kinerja keuangan pt samsung interna...
Ppt kelompok 4 simulasi bisnis analisis kinerja keuangan pt samsung interna...
Fitriana Rizky
 
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.pptANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ISRAFIL MUNAWARAH, SE,. M.Ak
 
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
KuliahKita
 
Analisa rasio laporan keuangan
Analisa rasio laporan keuanganAnalisa rasio laporan keuangan
Analisa rasio laporan keuangan
Ferdy sutomo
 
PPT KEL.1 ANALISA LIKUIDITAS RASIO.pptx
PPT KEL.1 ANALISA LIKUIDITAS RASIO.pptxPPT KEL.1 ANALISA LIKUIDITAS RASIO.pptx
PPT KEL.1 ANALISA LIKUIDITAS RASIO.pptx
Mutiara450493
 
Pb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan pptPb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan ppt
Deby Andriana
 
Analisis Laporan Keuangan PT. Harum Energy Tbk.
Analisis Laporan Keuangan PT. Harum Energy Tbk.Analisis Laporan Keuangan PT. Harum Energy Tbk.
Analisis Laporan Keuangan PT. Harum Energy Tbk.
Fikri Akmal Harrata
 
Jurnal adityo joko p (10 16-17-03-18-11)
Jurnal adityo joko p (10 16-17-03-18-11)Jurnal adityo joko p (10 16-17-03-18-11)
Jurnal adityo joko p (10 16-17-03-18-11)
MimiDesi1
 
ANALISIS TINGKAT HUNIAN KAMAR DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PADA HO...
ANALISIS TINGKAT HUNIAN KAMAR DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PADA HO...ANALISIS TINGKAT HUNIAN KAMAR DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PADA HO...
ANALISIS TINGKAT HUNIAN KAMAR DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PADA HO...
candra romanda
 
Kmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdfKmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdf
WindiLarasati
 

Similar to Tugas Analisis Laporan Keuangan_LAPORAN KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK (20)

Alk
AlkAlk
Alk
 
Simulasi bisnis kelompok 3
Simulasi bisnis kelompok 3Simulasi bisnis kelompok 3
Simulasi bisnis kelompok 3
 
Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan
Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan
Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan
 
Data balance score card new sekali
Data balance score card new sekaliData balance score card new sekali
Data balance score card new sekali
 
RASIO KEUANGAN.PDF
RASIO KEUANGAN.PDFRASIO KEUANGAN.PDF
RASIO KEUANGAN.PDF
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Tugas analisis laporan keuangan
Tugas analisis laporan keuanganTugas analisis laporan keuangan
Tugas analisis laporan keuangan
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
Ppt kelompok 4 simulasi bisnis analisis kinerja keuangan pt samsung interna...
Ppt kelompok 4 simulasi bisnis   analisis kinerja keuangan pt samsung interna...Ppt kelompok 4 simulasi bisnis   analisis kinerja keuangan pt samsung interna...
Ppt kelompok 4 simulasi bisnis analisis kinerja keuangan pt samsung interna...
 
Ning
NingNing
Ning
 
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.pptANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
 
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
 
Analisa rasio laporan keuangan
Analisa rasio laporan keuanganAnalisa rasio laporan keuangan
Analisa rasio laporan keuangan
 
PPT KEL.1 ANALISA LIKUIDITAS RASIO.pptx
PPT KEL.1 ANALISA LIKUIDITAS RASIO.pptxPPT KEL.1 ANALISA LIKUIDITAS RASIO.pptx
PPT KEL.1 ANALISA LIKUIDITAS RASIO.pptx
 
Pb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan pptPb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan ppt
 
Analisis Laporan Keuangan PT. Harum Energy Tbk.
Analisis Laporan Keuangan PT. Harum Energy Tbk.Analisis Laporan Keuangan PT. Harum Energy Tbk.
Analisis Laporan Keuangan PT. Harum Energy Tbk.
 
Jurnal adityo joko p (10 16-17-03-18-11)
Jurnal adityo joko p (10 16-17-03-18-11)Jurnal adityo joko p (10 16-17-03-18-11)
Jurnal adityo joko p (10 16-17-03-18-11)
 
ANALISIS TINGKAT HUNIAN KAMAR DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PADA HO...
ANALISIS TINGKAT HUNIAN KAMAR DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PADA HO...ANALISIS TINGKAT HUNIAN KAMAR DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PADA HO...
ANALISIS TINGKAT HUNIAN KAMAR DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PADA HO...
 
Kmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdfKmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdf
 

Recently uploaded

Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
MrBready
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 

Recently uploaded (13)

Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 

Tugas Analisis Laporan Keuangan_LAPORAN KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK

  • 1. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TUGAS KE II Oleh : Yuliati (1212013104) Indah Fitriyani (1212013105) Dr. Ir. Perdana Wahyu Santosa, MM, CIMBA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2015
  • 2. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TAHUN 2013 dan 2014 1. Rasio Likuiditas Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansialnya dalam jangka pendek. Current Ratio Menurut Agnes Sawir (2003:8), menerangkan bahwa : “Current ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek, karena rasio ini menunjukan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang”. Current Ratio = (Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar) x 100% Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa Current Ratio = (16.846.248/2.740.089) x 100% = 6.1% Current Ratio = (16.086.773/3.260.559) x 100% = 4.9 % Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba
  • 3. perusahaan. Pada laporan keuangan diatas terjadi penurunan current ratio dari tahun 2013 ke tahun 2014 sebesar 1.2%. Quick Ratio/Acid Test Ratio Pengertian Quick Ratio menurut Mamduh M.Hanafi & Abdul Halim (2003:204), yaitu : “ Quick Ratio sering juga disebut Acid-test Ratio, rasio ini menggunakan aset-aset yang akan berubah menjadi kas dengan lebih cepat. Karena persediaan dianggap sebagai aktiva lancar yang paling lama untuk berubah menjadi kas, maka dalam perhitungan Quick ratio persediaan dikeluarkan dari angka yang dibagi (numerator). “ Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan)/Kewajiban Lancar)) x 100% Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa Quick Ratio/Acid Test Ratio= ((16.846.248 - 1.473.645) /2.740.089) x 100% = 5.6% Quick Ratio/Acid Test Ratio= ((16.086.773 - 1.665.546) /3.260.559) x 100% = 4.42% Rasio ini menunjukan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga Acid test rasio. Untuk quick rasio ukuran berdasarkan prinsaip hati- hati adalah 100% atau 1:1
  • 4. dianggap cukup memuaskan tetapi quick rasio disini menurun tahun 2013 mendapatkan hasil 5,6% dan 2014 mendapatkan hasil 4,42 % didalam perusahaan apabila kurang/menurun maka dianggap kurang baik. Cash Ratio Cash Ratio adalah perbandingan daripada kas dan saldo giro/tabungan bank yang dimiliki oleh perusahaan dengan hutang lancar yang ada, semakin tinggi nilai ini tentunya akan semakin baik Cash Ratio = (Kas/Kewajiban Lancar) x 100% Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa Cash Ratio = (12.595.187/2.740.089) x 100% = 4.5% Cash Ratio = (11.256.129/3.260.559) x 100% = 3.4% Nilai Cash Ratio PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dari tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena penurunan pada jumlah kas yang dimiliki perusahaan dan kenaikan pada kewajiban lancar yang tidak sesuai sehingga perusahaan tidak likuid. Working Capital to Total Assets Ratio Working capital to total assets ratio (WCTA ratio) adalah likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja. WCTAR = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar / Jumlah Aktiva x 100%
  • 5. Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa ((16.846.248 – 2.740.089) /26.607.241) x 100% = 0.53% ((16.086.773 – 3.260.559) /28.884.973) x 100% = 0.44% Rasio yang tinggi relatif kurang baik, karena bila terjadi likuidasi perusahaan akan mengalami kesukaran (Syafaruddin Alwi, 1993). Tetapi dari analisis tersebut dari tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami penurunan 0.09%. Kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah karena semakin rendah rasio ini, maka semakin besar perlindungan terhadap kerugian kreditur dalan peristiwa likuidasi. 2. Rasio Solvabilitas Solvabilitas, berguna untuk menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Suatu perusahaan dikatakan Solvabel jika perusahaan itu mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutang- hutangnya , baik yang jangka panjang maupun jangka pendek. Jika perusahaan tidak mempunyai cukup aktiva untuk membayar segala hutangnya, maka perusahaan tersebut dikatakan insolvabel. Dalam hubungan antara likuiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan yang dapat dialami oleh perusahaan yaitu : a. Perusahaan yang likuid tetapi insolvable b. Perusahaan yang likuid dan solvable c. Perusahaan yang solvabel tetapi ilikuid d. Perusahaan yang insolvabel dan ilikuid Tingkat solvabilitas diukur dengan beberapa rasio, yaitu :
  • 6. Total Debt to Equity Ratio Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya . Total Debt Equty Ratio = (Total Utang/Ekuitas) x 100% Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa Perputaran Piutang = (3.629.554/22.947.271) x 100% = 0.15% Perputaran Piutang = (4.100.172/24.784.801) x 100% = 0.16% Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan hutang. Rasio di samping sebesar 0,15 % dan 0,16 % untuk tahun 2013 dan 2014. Maka kurang dari 100% maka dari itu perusahaan tidak perlu takut tidak bisa membayar hutangnya. Total Debt to Assets Ratio Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai Total Debt Assets Rasio = (Total Utang/Total Aktiva) x 100% Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa Total Debt Assets Rasio = (3.629.554/26.607.241) x 100% = 0.13% Total Debt Assets Rasio = (4.100.172/28.884.973) x 100% = 0.14% Beberapa bagian dari keseluruhan dana yang dibelanjai dengan utang.
  • 7. Atau Berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. 13% untuk 2013 dan 14% untuk 2014, dari setiap aktiva digunakan untuk menjamin utang. 3. Rasio Profitabilitas profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. : Gross Profit Margin ( Margain Laba Kotor) Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. GPM = (Laba Kotor/Penjualan Bersih) x 100% Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa GPM = (8.654.654/18.691.286) x 100% = 0.46% GPM = (9.086.669/19.996.264) x 100% = 0.45% Laba Bruto per rupiah penjualan. Setiap Penjualan menghasilkan laba bruto Rp 0,46% tahun 2013 dan 0,45% tahun 2014. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi/menguntungkan.
  • 8. Net Profit Margin ( Margain Laba Bersih) Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. (Laba Setelah Pajak/Total Aktiva) x 100% Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa NPM = (5.012.294/26.607.241) x 100% = 0.18% NPM = (5.274.009/28.884.973) x 100% = 0.18% NPM merupakan rasio yang mengukur jumlah laba bersih per nilai dolar penjualan, yang dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan. Apabila kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas penjualan semakin meningkat maka hal ini akan berdampak pada meningkatnya pendapatan yang akan diterima oleh para pemegang saham. Earning Power of Total Invesment Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto. EPTI = (Laba Sebelum Pajak/Ekuitas) x 100% Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa EPTI = (6.595.154/22.947.271) x 100% = 0.28% EPTI = (6.789.602/24.784.801) x 100% = 0.27% Pada tahun 2014 earning power of total investment menurun menjadi 0.27%, penurunan ini disebabkan oleh baik biaya langsung usaha dan tidak langsung
  • 9. meningkat sedangkan pendapatan dari penjualan menurun sehingga laba menurun. Return On Equity (Pengembalian Atas Equitas) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. ROE = (Laba Setelah Pajak/Ekuitas) x 100% Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa ROE = (5.012.294/22.947.271) x 100% = 0.21% ROE = (5.274.009/24.784.801) x 100% = 0.21% Dari hasil tersebut tahun 2014 laba bersih dan ekuitas mengamalami penaikan dari tahun 2013, sehingga semakin besar ROE semakin besar pula harga pasar, karena besarnya ROE memberikan indikasi bahwa pengembalian yang akan diterima investor akan tinggisehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, dan hal itu menyebabkanharga pasar saham cendrung naik.