[Ringkasan]
Dokumen membahas tentang neraca konsolidasi perusahaan dengan pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham. Pemilikan tidak langsung terjadi ketika perusahaan induk memiliki hak kontrol tidak langsung terhadap perusahaan anak melalui kepemilikan saham pada perusahaan sub induk. Saling memiliki saham terjadi ketika perusahaan anak dan induk saling memiliki saham satu sama lain. Dokumen memberikan contoh perhitungan
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan pelaporan segmen dan identifikasi tanggung jawab pelaporan segmen. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) perusahaan wajib melaporkan informasi keuangan menurut segmen usaha, industri, dan wilayah geografis berdasarkan standar yang ditetapkan, (2) segmen harus diidentifikasi berdasarkan ukuran pendapatan, aset, dan laba/rugi, dan (3) perusahaan harus men
Dokumen tersebut membahas tentang laporan keuangan konsolidasi menggunakan metode ekuitas. Metode ini digunakan untuk kepemilikan saham antara 20-50% dan lebih dari 50%. Metode ekuitas memperlakukan investasi sebagai penyertaan modal sehingga perubahan aktiva bersih anak perusahaan akan mempengaruhi nilai investasi induk. Dokumen juga membahas tentang eliminasi hutang piutang antar perusahaan afiliasi dan penyesua
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanCorinna Theodora
Persekutuan adalah gabungan dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan usaha bersama dengan tujuan memperoleh laba. Unsur pokok persekutuan adalah gabungan sekutu, pemilikan dan pengelolaan bersama, serta tujuan memperoleh laba. Perjanjian persekutuan mengatur ketentuan modal, pembagian laba, pembubaran, dan pertanggungan. Laporan keuangan persekutuan meliputi laporan laba rug
[Ringkasan]
Dokumen membahas tentang neraca konsolidasi perusahaan dengan pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham. Pemilikan tidak langsung terjadi ketika perusahaan induk memiliki hak kontrol tidak langsung terhadap perusahaan anak melalui kepemilikan saham pada perusahaan sub induk. Saling memiliki saham terjadi ketika perusahaan anak dan induk saling memiliki saham satu sama lain. Dokumen memberikan contoh perhitungan
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan pelaporan segmen dan identifikasi tanggung jawab pelaporan segmen. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) perusahaan wajib melaporkan informasi keuangan menurut segmen usaha, industri, dan wilayah geografis berdasarkan standar yang ditetapkan, (2) segmen harus diidentifikasi berdasarkan ukuran pendapatan, aset, dan laba/rugi, dan (3) perusahaan harus men
Dokumen tersebut membahas tentang laporan keuangan konsolidasi menggunakan metode ekuitas. Metode ini digunakan untuk kepemilikan saham antara 20-50% dan lebih dari 50%. Metode ekuitas memperlakukan investasi sebagai penyertaan modal sehingga perubahan aktiva bersih anak perusahaan akan mempengaruhi nilai investasi induk. Dokumen juga membahas tentang eliminasi hutang piutang antar perusahaan afiliasi dan penyesua
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanCorinna Theodora
Persekutuan adalah gabungan dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan usaha bersama dengan tujuan memperoleh laba. Unsur pokok persekutuan adalah gabungan sekutu, pemilikan dan pengelolaan bersama, serta tujuan memperoleh laba. Perjanjian persekutuan mengatur ketentuan modal, pembagian laba, pembubaran, dan pertanggungan. Laporan keuangan persekutuan meliputi laporan laba rug
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai aktiva tetap, termasuk pengertian, karakteristik transaksi, penggolongan, transaksi yang melibatkan aktiva tetap, dokumen terkait, manajemen aktiva tetap, dan sistem akuntansi aktiva tetap.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi kas dan setara kas pemerintah daerah berbasis akrual. Ia menjelaskan definisi kas dan setara kas, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan kas serta setara kas dalam laporan keuangan pemerintah daerah. Dokumen tersebut juga menjelaskan pihak-pihak terkait, dokumen yang digunakan, dan jurnal standar untuk transaksi
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan aktiva tak berwujud yang meliputi tujuan dan prosedur pemeriksaan serta contoh-contoh aktiva tak berwujud seperti goodwill, hak paten, hak cipta dan franchise.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah daerah berbasis akrual. Menguraikan definisi, kriteria, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, cara perolehan, dan pengeluaran setelah perolehan aset tetap. Juga memberikan contoh-contoh pencatatan transaksi aset tetap dengan berbagai cara perolehan seperti pembelian, swakelola, pertukaran, hibah, dan gabungan.
EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...Uofa_Unsada
Skripsi ini membahas evaluasi kinerja keuangan perusahaan sektor industri konsumsi dengan pendekatan profitabilitas pada periode 2011-2014. Penelitian ini menganalisis rasio profitabilitas seperti ROA, ROI, ROE dan margin laba untuk mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan konsumsi di Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang akuntansi sewa menurut PSAK 30. Terdapat dua jenis sewa yaitu sewa operasi dan sewa pembiayaan. Sewa operasi dicatat sebagai beban sewa sedangkan sewa pembiayaan dicatat sebagai aset dan utang sewa. Dokumen ini juga menjelaskan kriteria untuk mengklasifikasi suatu sewa ke dalam salah satu jenis tersebut berdasarkan pengalihan risiko dan manfaat kepemilikan aset sewa
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
PSAP No. 10 mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan dalam laporan keuangan. Koreksi kesalahan yang tidak berulang dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan, sedangkan koreksi kesalahan berulang secara sistematis dilakukan dengan menyajikan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
Makalah ini membahas tentang teori akuntansi pendapatan. Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan bersih nilai aset dan modal yang terkait dengan kas. Ada beberapa pendekatan dalam memahami pendapatan, termasuk pandangan perilaku dan pengukuran pendapatan. Pengakuan pendapatan umumnya menggunakan dasar penjualan karena dianggap paling obyektif. Makalah ini juga membahas penjualan angsuran.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi sewa, termasuk definisi sewa, klasifikasi sewa menjadi sewa operasi dan sewa pembiayaan, serta akuntansi untuk masing-masing klasifikasi sewa dari perspektif lessor dan lessee. Dibahas pula kriteria penentuan sewa pembiayaan dan contoh penerapan akuntansi sewa operasi dan sewa pembiayaan untuk lessor dan lessee.
Dokumen ini membahas tentang pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham antar perusahaan. Pemilikan tidak langsung memungkinkan investor untuk mengendalikan perusahaan lain tanpa kepemilikan saham langsung melalui perusahaan anaknya. Terdapat dua struktur pemilikan tidak langsung yaitu induk-anak-cucu dan afiliasi terkoneksi. Sedangkan mutual holding adalah kepemilikan saham perusahaan induk pada anakny
Dokumen tersebut membahas tentang rasio-rasio keuangan perusahaan yang meliputi rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Rasio-rasio tersebut digunakan untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan."
Dosen Pengampu:
Barnabas. ST., MM
Disusun oleh:
Aditya Endra Kurnianta (43117320029)
Nia Agustia (43117310044)
Andini Nurrohmah (43115320062)
Prisca Putri Adinda Malau (43116320070)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI
2018
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai aktiva tetap, termasuk pengertian, karakteristik transaksi, penggolongan, transaksi yang melibatkan aktiva tetap, dokumen terkait, manajemen aktiva tetap, dan sistem akuntansi aktiva tetap.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi kas dan setara kas pemerintah daerah berbasis akrual. Ia menjelaskan definisi kas dan setara kas, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan kas serta setara kas dalam laporan keuangan pemerintah daerah. Dokumen tersebut juga menjelaskan pihak-pihak terkait, dokumen yang digunakan, dan jurnal standar untuk transaksi
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan aktiva tak berwujud yang meliputi tujuan dan prosedur pemeriksaan serta contoh-contoh aktiva tak berwujud seperti goodwill, hak paten, hak cipta dan franchise.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah daerah berbasis akrual. Menguraikan definisi, kriteria, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, cara perolehan, dan pengeluaran setelah perolehan aset tetap. Juga memberikan contoh-contoh pencatatan transaksi aset tetap dengan berbagai cara perolehan seperti pembelian, swakelola, pertukaran, hibah, dan gabungan.
EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...Uofa_Unsada
Skripsi ini membahas evaluasi kinerja keuangan perusahaan sektor industri konsumsi dengan pendekatan profitabilitas pada periode 2011-2014. Penelitian ini menganalisis rasio profitabilitas seperti ROA, ROI, ROE dan margin laba untuk mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan konsumsi di Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang akuntansi sewa menurut PSAK 30. Terdapat dua jenis sewa yaitu sewa operasi dan sewa pembiayaan. Sewa operasi dicatat sebagai beban sewa sedangkan sewa pembiayaan dicatat sebagai aset dan utang sewa. Dokumen ini juga menjelaskan kriteria untuk mengklasifikasi suatu sewa ke dalam salah satu jenis tersebut berdasarkan pengalihan risiko dan manfaat kepemilikan aset sewa
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
PSAP No. 10 mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan dalam laporan keuangan. Koreksi kesalahan yang tidak berulang dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan, sedangkan koreksi kesalahan berulang secara sistematis dilakukan dengan menyajikan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
Makalah ini membahas tentang teori akuntansi pendapatan. Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan bersih nilai aset dan modal yang terkait dengan kas. Ada beberapa pendekatan dalam memahami pendapatan, termasuk pandangan perilaku dan pengukuran pendapatan. Pengakuan pendapatan umumnya menggunakan dasar penjualan karena dianggap paling obyektif. Makalah ini juga membahas penjualan angsuran.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi sewa, termasuk definisi sewa, klasifikasi sewa menjadi sewa operasi dan sewa pembiayaan, serta akuntansi untuk masing-masing klasifikasi sewa dari perspektif lessor dan lessee. Dibahas pula kriteria penentuan sewa pembiayaan dan contoh penerapan akuntansi sewa operasi dan sewa pembiayaan untuk lessor dan lessee.
Dokumen ini membahas tentang pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham antar perusahaan. Pemilikan tidak langsung memungkinkan investor untuk mengendalikan perusahaan lain tanpa kepemilikan saham langsung melalui perusahaan anaknya. Terdapat dua struktur pemilikan tidak langsung yaitu induk-anak-cucu dan afiliasi terkoneksi. Sedangkan mutual holding adalah kepemilikan saham perusahaan induk pada anakny
Dokumen tersebut membahas tentang rasio-rasio keuangan perusahaan yang meliputi rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Rasio-rasio tersebut digunakan untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan."
Dosen Pengampu:
Barnabas. ST., MM
Disusun oleh:
Aditya Endra Kurnianta (43117320029)
Nia Agustia (43117310044)
Andini Nurrohmah (43115320062)
Prisca Putri Adinda Malau (43116320070)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI
2018
Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan Lelys x'Trezz
[Ringkasan]
Laporan keuangan PT Unrika tahun 2014-2015 menunjukkan peningkatan penjualan dan laba, namun rasio likuiditas dan profitabilitas mengalami penurunan, mengindikasikan perusahaan kesulitan memenuhi kewajiban jangka pendek dan menurunnya efisiensi.
Dokumen tersebut membahas analisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan beberapa metode seperti analisis rasio, indeks, common size dan lainnya. Metode-metode tersebut digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu dan masa kini serta memprediksi masa depan.
Dokumen tersebut membahas beberapa rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan. Rasio-rasio tersebut diantaranya current ratio, acid test ratio, total debt to equity ratio, total debt to asset ratio, gross profit margin, net profit margin, operating profit margin, return on asset, dan return on equity. Semua rasio tersebut dihitung berdasarkan laporan keuangan perusahaan tahun 2010.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis laporan keuangan yang meliputi tujuan, komponen laporan keuangan, metode analisis vertikal dan horizontal, rasio-rasio keuangan seperti likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas, dan pasar."
Dokumen tersebut merupakan analisis kinerja keuangan PT Samsung International yang melakukan analisis rasio keuangan perusahaan pada tahun 2013 dan 2014 yang mencakup rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas. Secara umum, rasio-rasio keuangan PT Samsung International mengalami penurunan pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013.
Tinjauan rasio keuangan perusahaan mencakup empat rasio utama: profitability, leverage, operating dan receivables. Leverage ratio mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang dan risiko kegagalan pembayaran. Rasio operasi mengukur efisiensi aset dan modal kerja perusahaan.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang analisis rasio keuangan perusahaan telekomunikasi PT Telekomunikasi Tbk untuk mengukur rentabilitas, solvabilitas dan likuiditasnya pada tahun 2009 dan 2010. Rasio-rasio keuangan yang dihitung antara lain operating profit margin, asset turnover, debt to equity ratio, debt ratio, times interest earned ratio, current ratio, quick ratio dan cash ratio. Secara umum, rasio-rasio keuangan PT Telekomunikasi Tbk mengalami peningkatan dari tahun 2009
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Terdapat beberapa jenis rasio likuiditas seperti current ratio, quick ratio, cash ratio, dan cash turn over ratio. Current ratio mengukur aktiva lancar terhadap utang lancar, sedangkan quick ratio tidak memperhitungkan persediaan. Cash ratio mengukur kas terhadap utang lancar. Cash turn over ratio mengukur tingkat ketersediaan kas
Dokumen tersebut membahas tentang analisis keuangan perusahaan yang mencakup empat kelompok rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas. Rasio-rasio tersebut digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, tingkat utang, efisiensi penggunaan sumber daya, dan tingkat keuntungan.
Dokumen tersebut merupakan analisis rasio keuangan PT Harum Energy Tbk untuk tahun 2010-2013. Dokumen menganalisis rasio-rasio likuiditas seperti rasio lancar, rasio cepat, dan net working capital yang mengalami peningkatan, serta rasio solvabilitas seperti debt to assets ratio yang mengalami penurunan, menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang semakin baik.
ANALISIS TINGKAT HUNIAN KAMAR DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PADA HO...candra romanda
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas analisis tingkat hunian kamar dan hubungannya dengan profitabilitas di Hotel Ranggonang Sekayu dengan menggunakan data tingkat hunian kamar dan rasio keuangan hotel dari tahun 2012 hingga 2015. Tingkat hunian kamar hotel menurun pada periode tersebut yang berdampak pada fluktuasi rasio laba dan profitabilitas hotel.
Laporan keuangan merangkum 5 jenis laporan keuangan utama yaitu laporan laba rugi, laporan ekuitas, neraca, arus kas, dan pajak dalam laporan keuangan. Laporan keuangan memberikan informasi kondisi keuangan suatu entitas pada periode tertentu.
Similar to Tugas Analisis Laporan Keuangan_LAPORAN KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK (20)
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
Tugas Analisis Laporan Keuangan_LAPORAN KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK
1. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TUGAS KE II
Oleh :
Yuliati (1212013104)
Indah Fitriyani (1212013105)
Dr. Ir. Perdana Wahyu Santosa, MM, CIMBA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS YARSI JAKARTA
2015
2. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK
TAHUN 2013 dan 2014
1. Rasio Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansialnya dalam
jangka pendek.
Current Ratio
Menurut Agnes Sawir (2003:8), menerangkan bahwa : “Current ratio merupakan ukuran yang
paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek,
karena rasio ini menunjukan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh
aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo
utang”.
Current Ratio = (Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
Current Ratio =
(16.846.248/2.740.089) x
100% = 6.1%
Current Ratio =
(16.086.773/3.260.559) x
100% = 4.9 %
Current ratio yang rendah
biasanya dianggap
menunjukkan terjadinya
masalah dalam likuidasi,
sebaliknya current ratio yang
terlalu tinggi juga kurang
bagus, karena menunjukkan
banyaknya dana
menganggur yang pada
akhirnya dapat mengurangi
kemampuan laba
3. perusahaan. Pada laporan
keuangan diatas terjadi
penurunan current ratio dari
tahun 2013 ke tahun 2014
sebesar 1.2%.
Quick Ratio/Acid Test Ratio
Pengertian Quick Ratio menurut Mamduh M.Hanafi & Abdul Halim (2003:204),
yaitu :
“ Quick Ratio sering juga disebut Acid-test Ratio, rasio ini menggunakan aset-aset yang akan
berubah menjadi kas dengan lebih cepat. Karena persediaan dianggap sebagai aktiva lancar yang
paling lama untuk berubah menjadi kas, maka dalam perhitungan Quick ratio persediaan
dikeluarkan dari angka yang dibagi (numerator). “
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan)/Kewajiban Lancar)) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
Quick Ratio/Acid Test
Ratio=
((16.846.248 - 1.473.645)
/2.740.089) x 100% = 5.6%
Quick Ratio/Acid Test
Ratio=
((16.086.773 - 1.665.546)
/3.260.559) x 100% = 4.42%
Rasio ini menunjukan
kemampuan aktiva lancar
yang paling likuid mampu
menutupi hutang lancar.
Semakin besar rasio ini
semakin baik. Rasio ini
disebut juga Acid test rasio.
Untuk quick rasio ukuran
berdasarkan prinsaip hati-
hati adalah 100% atau 1:1
4. dianggap cukup memuaskan
tetapi quick rasio disini
menurun tahun 2013
mendapatkan hasil 5,6% dan
2014 mendapatkan hasil
4,42 % didalam perusahaan
apabila kurang/menurun
maka dianggap kurang baik.
Cash Ratio
Cash Ratio adalah perbandingan daripada kas dan saldo giro/tabungan bank yang dimiliki oleh
perusahaan dengan hutang lancar yang ada, semakin tinggi nilai ini tentunya akan semakin baik
Cash Ratio = (Kas/Kewajiban Lancar) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
Cash Ratio =
(12.595.187/2.740.089) x
100% = 4.5%
Cash Ratio =
(11.256.129/3.260.559) x
100% = 3.4%
Nilai Cash Ratio PT.
Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk dari tahun
2013 dan 2014 mengalami
penurunan. Hal ini
disebabkan karena
penurunan pada jumlah kas
yang dimiliki perusahaan
dan kenaikan pada
kewajiban lancar yang tidak
sesuai sehingga perusahaan
tidak likuid.
Working Capital to Total Assets Ratio
Working capital to total assets ratio (WCTA ratio) adalah likuiditas dari total aktiva dan posisi
modal kerja.
WCTAR = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar / Jumlah Aktiva x 100%
5. Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
((16.846.248 – 2.740.089)
/26.607.241) x 100% =
0.53%
((16.086.773 – 3.260.559)
/28.884.973) x 100% =
0.44%
Rasio yang tinggi relatif
kurang baik, karena bila
terjadi likuidasi perusahaan
akan mengalami kesukaran
(Syafaruddin Alwi, 1993).
Tetapi dari analisis tersebut
dari tahun 2013 ke tahun
2014 mengalami penurunan
0.09%. Kreditur lebih
menyukai rasio utang yang
rendah karena semakin
rendah rasio ini, maka
semakin besar perlindungan
terhadap kerugian kreditur
dalan peristiwa likuidasi.
2. Rasio Solvabilitas
Solvabilitas, berguna untuk menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala
kewajiban finansialnya jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Suatu perusahaan dikatakan
Solvabel jika perusahaan itu mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutang-
hutangnya , baik yang jangka panjang maupun jangka pendek. Jika perusahaan tidak mempunyai
cukup aktiva untuk membayar segala hutangnya, maka perusahaan tersebut dikatakan insolvabel.
Dalam hubungan antara likuiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan yang
dapat dialami oleh perusahaan yaitu :
a. Perusahaan yang likuid tetapi insolvable
b. Perusahaan yang likuid dan solvable
c. Perusahaan yang solvabel tetapi ilikuid
d. Perusahaan yang insolvabel dan ilikuid
Tingkat solvabilitas diukur dengan beberapa rasio, yaitu :
6. Total Debt to Equity Ratio
Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya .
Total Debt Equty Ratio = (Total Utang/Ekuitas) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
Perputaran Piutang =
(3.629.554/22.947.271) x
100% = 0.15%
Perputaran Piutang =
(4.100.172/24.784.801) x
100% = 0.16%
Bagian setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan
jaminan untuk keseluruhan
hutang. dari setiap rupiah
modal sendiri menjadi
jaminan hutang.
Rasio di samping sebesar
0,15 % dan 0,16 % untuk
tahun 2013 dan 2014. Maka
kurang dari 100% maka dari
itu perusahaan tidak perlu
takut tidak bisa membayar
hutangnya.
Total Debt to Assets Ratio
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah
seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang
dibelanjai
Total Debt Assets Rasio = (Total Utang/Total Aktiva) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
Total Debt Assets Rasio =
(3.629.554/26.607.241) x
100% = 0.13%
Total Debt Assets Rasio =
(4.100.172/28.884.973) x
100% = 0.14%
Beberapa bagian dari
keseluruhan dana yang
dibelanjai dengan utang.
7. Atau Berapa bagian dari
aktiva yang digunakan untuk
menjamin hutang. 13%
untuk 2013 dan 14% untuk
2014, dari setiap aktiva
digunakan untuk menjamin
utang.
3. Rasio Profitabilitas
profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau
modal yang menghasilkan laba tersebut. :
Gross Profit Margin ( Margain Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan
tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.
GPM = (Laba Kotor/Penjualan Bersih) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
GPM =
(8.654.654/18.691.286) x
100% = 0.46%
GPM =
(9.086.669/19.996.264) x
100% = 0.45%
Laba Bruto per rupiah
penjualan. Setiap Penjualan
menghasilkan laba bruto Rp
0,46% tahun 2013 dan
0,45% tahun 2014.
Semakin besar rasio ini
semakin baik karena
dianggap kemampuan
perusahaan dalam
mendapatkan laba cukup
tinggi/menguntungkan.
8. Net Profit Margin ( Margain Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan
dengan volume penjualan.
(Laba Setelah Pajak/Total Aktiva) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
NPM =
(5.012.294/26.607.241) x
100% = 0.18%
NPM =
(5.274.009/28.884.973) x
100% = 0.18%
NPM merupakan rasio yang
mengukur jumlah laba
bersih per nilai dolar
penjualan, yang dihitung
dengan membagi laba bersih
dengan penjualan. Apabila
kinerja keuangan perusahaan
dalam menghasilkan laba
bersih atas penjualan
semakin meningkat maka
hal ini akan berdampak pada
meningkatnya pendapatan
yang akan diterima oleh para
pemegang saham.
Earning Power of Total Invesment
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
EPTI = (Laba Sebelum Pajak/Ekuitas) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
EPTI =
(6.595.154/22.947.271) x
100% = 0.28%
EPTI =
(6.789.602/24.784.801) x
100% = 0.27%
Pada tahun 2014 earning
power of total investment
menurun menjadi 0.27%,
penurunan ini disebabkan
oleh baik biaya langsung
usaha dan tidak langsung
9. meningkat sedangkan
pendapatan dari penjualan
menurun sehingga laba
menurun.
Return On Equity (Pengembalian Atas Equitas)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk
menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham
preferen.
ROE = (Laba Setelah Pajak/Ekuitas) x 100%
Tahun 2013 Tahun 2014 Analisa
ROE =
(5.012.294/22.947.271) x
100% = 0.21%
ROE =
(5.274.009/24.784.801) x
100% = 0.21%
Dari hasil tersebut tahun
2014 laba bersih dan ekuitas
mengamalami penaikan dari
tahun 2013, sehingga
semakin besar ROE semakin
besar pula harga pasar,
karena besarnya ROE
memberikan indikasi bahwa
pengembalian yang akan
diterima investor akan
tinggisehingga investor akan
tertarik untuk membeli
saham tersebut, dan hal itu
menyebabkanharga pasar
saham cendrung naik.