Dalam Laporan Posisi Keuangan, Ekuitas (Modal) terdiri dari Modal Disetor, Tambahan Modal Disetor, dan Saldo Laba. Presentasi ini menjelaskan mengenai Modal Disetor, yaitu saham yang menjadi bukti kepemilikan atas suatu entitas.
Dalam Laporan Posisi Keuangan, Ekuitas (Modal) terdiri dari Modal Disetor, Tambahan Modal Disetor, dan Saldo Laba. Presentasi ini menjelaskan mengenai Modal Disetor, yaitu saham yang menjadi bukti kepemilikan atas suatu entitas.
Nama : Rizka Ayu Pratiwi
Nim : 12.03.4098 / Akuntansi Keuangan Lanjutan II.
Pengertian dan Pengaruh Adanya Hak Kepemilikan.
Penggabungan usaha merupakan usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi.
Faktor-Faktor yang harus diperhitungkan di dalam memilih dasar yang akan dipakai untuk menentukan besarnya kontribusi dari masing-masing perusahaan yang mengadakan penggabungan usaha,adalah :
Penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan satu jenis modal saham.
Penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan dua atau lebih jenis modal saham.
Persoalan-Persoalan Khusus yang Timbul dalam Laporan Keuangan Konsolidasi.
Pembelian saham langsung dari perusahaan anak,
Perusahaan anak memiliki lebih dari satu jenis atau golongan saham yang beredar,
Saham bonus (Stock Deviden) dari perusahaan anak,
Laba/Rugi dari transaksi antar anak perusahaan yang berafiliasi (inter-company profit),
Pemilikan obligasi (surat berharga lainnya) antar perusahaan berafiliasi
Alk bab 5 analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaanilhamka4
Â
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTAR PERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS ANTARPERUSAHAAN DAN INTERNASIONAL
1. Efek Infestasi
a. Akuntansi untuk efek investasi
b. Pengungkapan efek investasi
c. Analisis efek investasi
2. Akuntansi Ekuitas
a. Mekanisme akuntansi
b. Implikasi analisis
3. Kombinasi Bisnis
a. Mekanisme akuntansi
b. implikasi analisis
c. pembelian versus penyatuan
4. Efek Derivative
a. Mendefinisikan derivative
b. Klasifikasi derivative dan aakuntansi
c. Pengungkapan derivative
d. Analisis derivatif
5. Opsi Nilai Wajar
a. Persyaratan nilai wajar
b. Pengungkapan nilai wajar
c. Implikasi analisis
Perusahaan anak memiliki lebih dari satu jenis atau golongan saham yang beredar
Laba/Rugi dari transaksi antar anak perusahaan yang berafiliasi (inter-company profit)
Pembelian saham langsung dari perusahaan anak
Saham bonus (Stock Deviden) dari perusahaan anak
Pemilikan obligasi (surat berharga lainnya) antar perusahaan berafiliasi
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Â
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki saham
1. D I A H A R I N I R E T N O S A R I
Pemilikan Tidak Langsung & Saling
Memiliki Saham
(Indirect and Mutual Holding)
2. Pengertian Pemilikan Tidak Langsung
Pemilikan tidak langsung adalah investasi yang
memungkinkan investor untuk mengendalikan atau
mempengaruhi secara signifikan perusahaan lain
tidak melalui kepemilikan saham langsung,
melainkan melalui perusahaan anknya.
Struktur indirect holding terbagi 2 macam :
a. Struktur Induk-Anak-Cucu
b. Struktur Afiliasi Terkoneksi (Afiliasi Terikat)
3. 40%
50%
80%
a. Struktur Induk-Anak-Cucu
PT. B
PT. C
PT. A
Meskipun kepemilikan tidak
langsung A atas C kurang dari
50%, laporan keuangan
perusahaan C harus masuk ke
dalam laporan keuangan
konsolidasi A.
Di dalam indirect holding ini,
struktur Induk-Anak-Cucu dan
minoritasnya secara umum tidak
langsung mempunyai hak Laba
Bersih perusahaan cucu. Laba
Bersih = (% kepemilikan minoritas
X % kepemilikan anak terhadap
cucu X Laba bersih cucu)
4. 20%
b. Struktur Afiliasi Terikat
PT. CPT. B
PT. A
Secara tidak langsung PT.
A memiliki (80% x 40% )
32@ saham PT. C secara
tidak langsung, sehingga
jumlah saham PT A
terhadap PT. C sebesar
52% dan PT C harus
masuk dalam laporan
konsolidasi PT A. dalam
struktur ini, total
kepemilikan PT A
terhadap PT C harus
diatas 50% dan PT. A
harus mengendalikan PT
B
80%
40%
5. Hak Kontrol yang Diperoleh dengan Pemilikan
Tidak Langsung
ï‚— Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi
sesuadah adanyahak kontrol oleh perusahaan induk
pada perusahaan sub induk
ï‚— Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi
sebelum adanya kontrol oleh perusahaan induk
pada perusahaan sub induk
ï‚— Hak kontrol yang diperoleh dengan adanya
hubungan afiliasi di antara perusahaan-perusahaan
(anak)
6. Pengertian Mutual Holding
ï‚— Mutual holding adalah kepemilikan saham pada
suatu perusahaan induk pada perusahaan anaknya
dan sebaliknya.
ï‚— Pada hubungan ini, laba rugi dan
kenaikan/penurunan saldo laba yang ditahan setiap
perusahaan induk/anak akan saling mempengaruhi
satu sama lain
ï‚— Struktur mutual holding ada 2 bentuk :
a. Saham induk dimiliki oleh anak perusahaan
b. Saham anak dimiliki oleh anak perusahaan
lainnya
7. a. Saham perusahaan induk yang dimiliki
perusahaan anak tidak boleh diperlakukan sebagai
modal saham yang beredar. Maka, dalam laporan
keuangan konsolidasi saham tersebut akan
dilaporkan sebagai saham treasuri dan akan
dikurangkan dari ekuitas stakeholder konsolidasi
pada nilai biayanya.
b. Saham anak yang dimiliki oleh anak perusahaan
yang lainnya tidak akan diperlakukan sebagai
Tresuary Stock. Investasi ini akan dieliminasi
bersamaan dengan eliminasi ekuitas perusahaan
yang sahamnya dimiliki.
8. Hak Kontrol yang Diperoleh dengan Mutual
Holding
ï‚— Pemilikan saham pada perusahaan anak, terjadi
pada saat perusahaan (anak) didirikan.
ï‚— Pemilikan saham perusahaan induk setelah
perusahaan berjalan