SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
III - 93
C. Perhitungan Penulangan Balok Anak
Nilai Mu dan Vu terbesar terletak pada balok anak portal X 2-3
Gambar 3.47 Nilai Mu dan Vu Maksimum Tumpuan Balok Anak
III - 94
Perencanaan Tulangan Pokok Pada Balok
1. Daerah Tumpuan
Data-data yang diketahui :
ο‚· Dimensi Balok
o Lebar Balok (b) : 25 cm
o Tinggi Balok (h) : 30 cm
ο‚· Mutu Baja (fy) : 400 Mpa
ο‚· Mutu Beton (fc’) : 20 Mpa
ο‚· Elastisitas (Es) : 200000 Mpa
ο‚· Ø tul.utama : 13 mm
ο‚· Ø sengkang : 8 mm
ο‚· Selimut beton : 40 mm
ο‚· Mu (Momen Ultimet) : 3167,3 Nm
ο‚· Ξ²1 : 0,85οƒ  dari buku istimawan untuk fc’ ≀ 30 MPa
diperoleh Ξ²1= 0,85. sedangkan untuk fc’ yang lebih besar setiap
penambahan 1 MPa dikurangi 0,008.
Menghitung nilai d (tinggi efektif)
d = h – (sb +Ø sengkang + 1/2 . tulangan pokok)
= 300 – (40 + 8 + 6,5) = 245,5 mm
Momen Ultimet yang didapat dari hasill perhitungan SAP 2000
Mu= 3167,3 Nm = 3167300 Nmm
Menentukan rasio tulangan yang akan digunakan ( ρ )
𝑀 𝑒
bd2
=
3167300
250 mm .(245,5 mm)2
= 0,210N
mm2⁄
𝑀 𝑒
bd2
= ρ.ΓΈ. 𝑓𝑦. (1 βˆ’ 0,588. ρ.
𝑓𝑦
𝑓𝑐
β€²)
III - 95
0,210 N
mm2⁄ = ρ.0,80.400.(1 βˆ’ 0,588.ρ.
400
20
)
0,210N
mm2⁄ = 320 ρ MPa – 3763,2 ρ2 MPa
3763,2 ρ2 – 320 ρ + 0,210= 0
Dengan rumus a b c didapatkan nilai :
ρ =
βˆ’π‘Β±βˆšπ‘2
βˆ’4π‘Žπ‘
2π‘Ž
=
βˆ’(βˆ’320)Β±βˆšβˆ’3202
βˆ’4(3763,2Γ—0,210 )
2Γ—(3763,2)
ρ1= 0,0810 ρ2= 0,0424
Menentukan ρ min, ρ maks, dan ρ perlu yang akan digunakan.
ρmin =
1,4
𝑓𝑦
=
1,4
400
= 0,0035
ρmax = 0,75ρb
ρmax = 0,75 (
0,85 . 𝑓𝑐
β€²
. 𝛽1
𝑓𝑦
Γ—
600
600 + 𝑓𝑦
)
= 0,75 (
0,85 .20.0,85
400
Γ—
600
600 + 400
)
= 0,016
𝜌 π‘šπ‘–π‘› ≀ 𝜌 ≀ 𝜌 π‘šπ‘Žπ‘₯
dari perbandingan tersebut maka menggunakan nilai ρmin = 0,0035
Menghitung Luas Tulangan Tarik (As)
As = ρmin . b . d
= 0,0035. 250. 245,5
= 214,812 mm2 (Tulangan tarik)
Jumlah tulangan = n =
𝐴𝑠
1
4
.πœ‹.𝑑2
III - 96
=
214,812
1
4
.πœ‹.132
= 1,618 (digunakan 2D13)
Luas tulangan total = 2. ΒΌ Ο€ d2
= 2. 0,25. Ο€ 132
= 265,465 mm2
As 214,812 mm2 < Ast 265,465 mm2
Dari hasil tersebut yang memadai adalah 2D13= 265,465 mm2
Untuk ρ tulangan tekan = 0,5 . ρ tulangan tarik
ρ tulangan tekan = 0,5 (0,0035)
= 0,00175
As = ρ . b . d
= 0,0017. 250 . 245,5 = 104,337 mm2 (Tulangan tekan)
Jumlah tulangan = n =
104,337
1
4
.πœ‹.𝑑2
=
104,337
1
4
.πœ‹.132
= 0,786 (digunakan 2D13)
Lus tulangan total = 2 . ΒΌ Ο€ d2
= 2. 0,25. Ο€ 132
= 265,465 mm2
Ast 265,465 mm2 > As 104,337 mm2
Dari hasil tersebut yang memadai adalah 2D13= 265,465 mm2
a. Pengaturan jarak tulangan Tumpuan Tarik
π‘š =
𝑏 βˆ’ ( 𝑛 . βˆ…π‘ ) + (2. βˆ…π‘‘) + (2. 𝑠)
𝑛 βˆ’ 1
Keterangan :
m = Jarak antar tulangan
III - 97
b = lebar balok
n = jumlah tulangan pokok dalam 1 lapis
c = selimut beton
βˆ…π‘  = diameter tulangan sengkang
βˆ…π‘‘ = π‘‘π‘–π‘Žπ‘šπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘‘π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘π‘œπ‘˜π‘œπ‘˜
π‘š =
250 βˆ’ ((3 Γ— 8) + (2 Γ— 13) + (2 Γ— 40))
3 βˆ’ 1
= 60 π‘šπ‘š
Syarat tulangan balok :
m β‰₯ Ø tul pokok (60 mm> 13 mm) OK!!!
m β‰₯ 4/3 agregat max 40 mm OK!!!
m β‰₯ 30 mm untuk balok dan kolom bersengkang OK!!!
b. Pengaturan jarak tulangan Tumpuan Tekan
π‘š =
𝑏 βˆ’ ( 𝑛 . βˆ…π‘ ) + (2. βˆ…π‘‘) + (2. 𝑠)
𝑛 βˆ’ 1
π‘š =
250 βˆ’ ((2 Γ— 8) + (2 Γ— 13) + (2 Γ— 40))
2 βˆ’ 1
= 128 π‘šπ‘š
Syarat tulangan balok :
m β‰₯ Ø tul pokok (128 mm > 13 mm) OK!!!
mβ‰₯ 4/3 agregat max 40 mm OK!!!
m β‰₯ 30 mm untuk balok dan kolom bersengkang OK!!!
III - 98
2. Daerah Lapangan
Data-data yang diketahui :
ο‚· Dimensi Balok
o Lebar Balok (b) : 25 cm
o Tinggi Balok (h) : 30 cm
ο‚· Mutu Baja (fy) : 400 Mpa
ο‚· Mutu Beton (fc’) : 20 Mpa
ο‚· Elastisitas (Es) : 200000 Mpa
ο‚· Ø tul.utama : 13 mm
ο‚· Ø sengkang : 8 mm
ο‚· Selimut beton : 40 mm
ο‚· Mu(Momen Ultimet) : 1516 Nm
ο‚· Ξ²1 : 0,85οƒ  dari buku istimawan untuk fc’ ≀ 30 MPa
diperoleh Ξ²1= 0,85. sedangkan untuk fc’ yang lebih besar setiap
penambahan 1 MPa dikurangi 0,008.
Gambar 3.48 Nilai Mu Maksimum Lapangan Balok anak
III - 99
Menghitung nilai d (tinggi efektif)
d = h – (sb +Ø sengkang + 1/2 . tulangan pokok)
= 300 – (40 + 8 + 6,5) = 245,5 mm
Momen Ultimet yang didapat dari hasill perhitungan SAP 2000
Mu = 1516 Nm = 1516000 Nmm
Menentukan ρ min, ρ maks, dan ρ perlu yang akan digunakan.
ρmin =
1,4
𝑓𝑦
=
1,4
400
= 0,0035
ρmax = 0,75ρb
ρmax = 0,75 (
0,85 . 𝑓𝑐
β€²
. 𝛽1
𝑓𝑦
Γ—
600
600 + 𝑓𝑦
)
= 0,75 (
0,85 .20.0,85
400
Γ—
600
600 + 400
)
= 0,0160
Rn =
𝑀𝑒
φ×bΓ—dΒ²
=
1516000
0,8Γ—250Γ—245 ,5Β²
= 0,1257 π‘€π‘π‘Ž
w = 0,85 Γ— (1 βˆ’ √1 βˆ’
2𝑅𝑛
0,85Γ—fcβ€²)
= 0,85 Γ— (1 βˆ’ √1 βˆ’
2Γ— 0,1257
0,85Γ—20
)
= 0,0063
ρ = 𝑀 Γ—
𝑓𝑐′
𝑓𝑦
= 0,0063 Γ—
20
400
= 0,000315
III - 100
Syarat dari rasio penulangan adalah :
Apabila ρ Λƒ ρmin dan ρ < ρmax maka digunakan ρ
Apabila ρ < ρmin dan ρ < ρmax maka digunakan ρmin
Apabila ρ Λƒ ρmin dan ρ Λƒ ρmax maka digunakan ρmax
𝜌 π‘šπ‘–π‘› > 𝜌 ≀ 𝜌 π‘šπ‘Žπ‘₯
dari perbandingan berikut maka menggunakan nilai ρmin = 0,0035
Menghitung Luas Tulangan Tarik (As)
As = ρmin . b . d
= 0,0035. 250. 245,5= 214,812 mm2 (Tulangan tarik)
Jumlah tulangan = n =
𝐴𝑠
1
4
.πœ‹.𝑑2
=
214,812
1
4
.πœ‹.132
= 1,618 (digunakan 2D13)
Lus tulangan total = 2. ΒΌ Ο€ d2
= 2. 0,25. Ο€ 132
= 265,33 mm2
Ast 265,33 mm2 > As 214,812 mm2
Dari hasil tersebut yang memadai adalah 2D13 = 265,33 mm2
Untuk ρ tulangan tekan = 0,5 . ρ tulangan tarik
ρ tulangan tekan = 0,5 (0,0035)
= 0,0017
As = ρ . b . d
= 0,0017. 250 . 245,5
= 104,337 mm2 (Tulangan tekan)
III - 101
Jumlah tulangan = n =
104 ,337
1
4
.πœ‹.𝑑2
=
104,337
1
4
.πœ‹.132
= 0,7786 (digunakan 2D13)
Lus tulangan total = 2 . ΒΌ Ο€ d2
= 2. 0,25. Ο€ 132
= 265,465 mm2
Ast 265,465 mm2 > As 139,425 mm2
Dari hasil tersebut yang memadai adalah 2D13 = 265,465 mm2
a. Pengaturan jarak tulangan Tumpuan Tarik
π‘š =
𝑏 βˆ’ ( 𝑛 . βˆ…π‘ ) + (2. βˆ…π‘‘) + (2. 𝑠)
𝑛 βˆ’ 1
Keterangan :
m = Jarak antar tulangan
b = lebar balok
n = jumlah tulangan pokok dalam 1 lapis
c = selimut beton
βˆ…π‘  = diameter tulangan sengkang
βˆ…π‘‘ = π‘‘π‘–π‘Žπ‘šπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘‘π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘π‘œπ‘˜π‘œπ‘˜
π‘š =
250 βˆ’ ((3 Γ— 8) + (2 Γ— 13) + (2 Γ— 40))
3 βˆ’ 1
= 60 π‘šπ‘š
Syarat tulangan balok :
m β‰₯ Ø tul pokok (60 mm> 13 mm) OK!!!
m β‰₯ 4/3 agregat max 30 mm OK!!!
m β‰₯ 30 mm untuk balok dan kolom bersengkang OK!!!
III - 102
b. Pengaturan jarak tulangan Tumpuan Tekan
π‘š =
𝑏 βˆ’ ( 𝑛 .βˆ…π‘ ) + (2. βˆ…π‘‘) + (2. 𝑠)
𝑛 βˆ’ 1
π‘š =
250 βˆ’ ((2 Γ— 8) + (2 Γ— 13) + (2 Γ— 40))
2 βˆ’ 1
= 128 π‘šπ‘š
Syarat tulangan balok :
m β‰₯ Ø tul pokok (128 mm > 13 mm) OK!!!
mβ‰₯ 4/3 agregat max 30 mm OK!!!
m β‰₯ 30 mm untuk balok dan kolom bersengkang OK!!!
III - 103
Perencanaan Sengkang Pada Balok
1. Jarak Sengkang Daerah Tumpuan Balok
Data perencanaan :
b = 250 mm
d = h – ( sb + Ø sengkang + Β½ x tulangan pokok)
= 300 – ( 40 + 8 + Β½ x 13 )
= 245,5 mm
Fc’ = 20 Mpa
Fy = 400 Mpa
Gambar 3.49 Nilai Vu Maksimum Tumpuan Balok
1. Vu = 330,58 kg = 3305,8 N
2. Vn = Vu / 0,6
= 3305,8 / 0,6
= 550,96 N
3. Vc = (
1
6
Γ— √ 𝑓𝑐′) Γ— 𝑏𝑀 Γ— 𝑑
= (
1
6
Γ— √20) Γ— 250 Γ— 245,5
= 45746,224 N
III - 104
Vn < Vc , artinya gaya geser yang bekerja dapat ditahan oleh gaya
tahanan beton tersebut, tetapi untuk keamanan maka harus diberikan
tulangan sengkang.
ο‚· Jarak Sengkang
Jarak yang disyaratkan (s) = 1/4 d
= 1/4 . 245,5
= 61,37 β‰ˆ 60 mm
Jadi jarak sengkang untuk daerah tumpuan yang digunakan Ø8 – 60
mm.
2. Jarak Sengkang Daerah Lapangan Balok
Data perencanaan :
b = 250 mm
d = h – ( sb + Ø sengkang + Β½ x tulangan pokok)
= 300 – ( 40 + 8 + Β½ x 13 )
= 245,5 mm
Fc’ = 20 Mpa
Fy = 400 Mpa
Gambar 3.47 Nilai Vu Maksimum Lapangan Balok
III - 105
1. Vu = 205,25 kg = 2052,5 N
2. Vn = Vu / 0,6
= 2052,5 / 0,6
= 3420,83 N
3. Vc = (
1
6
Γ— √ 𝑓𝑐′) Γ— 𝑏𝑀 Γ— 𝑑
= (
1
6
Γ— √20) Γ— 250 Γ— 245,5
= 45746,224 N
Vn < Vc, artinya gaya geser yang bekerja dapat ditahan oleh gaya
tahanan beton tersebut, tetapi untuk keamanan maka harus diberikan
tulangan sengkang .
ο‚· Jarak Sengkang
Jarak yang disyaratkan (s) = Β½ d
= Β½ . 245,5
= 122,75 mm β‰ˆ 100 mm
Jadi jarak sengkang untuk daerah lapangan yang digunakan Ø8 – 100
mm.

More Related Content

What's hot

Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajatanchul
Β 
Desain balok castellated
Desain balok castellatedDesain balok castellated
Desain balok castellatedAfret Nobel
Β 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokShaleh Afif Hasibuan
Β 
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTIONMEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTIONSumarno Feriyal
Β 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasialpian nur
Β 
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalenafat civik
Β 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
Β 
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode CrossAnalisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode CrossArdia Tiara R
Β 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan KolomIqbal Pratama
Β 
perhitungan-atap
perhitungan-atapperhitungan-atap
perhitungan-atappratamadika3
Β 
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971Yusrizal Mahendra
Β 
186024212 tabel-baja-lengkap
186024212 tabel-baja-lengkap186024212 tabel-baja-lengkap
186024212 tabel-baja-lengkapNitaMewaKameliaSiman
Β 
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap200053309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000Botak Doohan Jr
Β 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
Β 
menghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja kompositmenghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja kompositShaleh Afif Hasibuan
Β 

What's hot (20)

Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur baja
Β 
Desain balok castellated
Desain balok castellatedDesain balok castellated
Desain balok castellated
Β 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
Β 
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTIONMEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
Β 
Perhitungan tulangAN kolom
Perhitungan tulangAN kolomPerhitungan tulangAN kolom
Perhitungan tulangAN kolom
Β 
1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok
Β 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasi
Β 
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
Β 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
Β 
Pondasi cerucuk
Pondasi cerucukPondasi cerucuk
Pondasi cerucuk
Β 
Perhitungan tulangan balok
Perhitungan tulangan balokPerhitungan tulangan balok
Perhitungan tulangan balok
Β 
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode CrossAnalisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Β 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
Β 
perhitungan-atap
perhitungan-atapperhitungan-atap
perhitungan-atap
Β 
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Β 
186024212 tabel-baja-lengkap
186024212 tabel-baja-lengkap186024212 tabel-baja-lengkap
186024212 tabel-baja-lengkap
Β 
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap200053309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
Β 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
Β 
menghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja kompositmenghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja komposit
Β 
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
Β 

Similar to Bab iii 2.2.3 penulangan balok anak ok

Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
Β 
Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi ujang asf
Β 
Contoh soal komposit
Contoh soal kompositContoh soal komposit
Contoh soal kompositkahar pasca
Β 
Bab iv 4.5 tangga (190 201) pdf
Bab iv 4.5 tangga (190 201) pdfBab iv 4.5 tangga (190 201) pdf
Bab iv 4.5 tangga (190 201) pdffauziyyah ziya
Β 
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPAPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPASumarno Feriyal
Β 
PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxGentaPermata2
Β 
Baja presentation
Baja presentationBaja presentation
Baja presentationDadi Wahyudi
Β 
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxGentaPermata2
Β 
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balokIqbal Pratama
Β 
25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpass25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpassRasinanda
Β 
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 18. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1deka rolan
Β 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemuditanalialayubi
Β 

Similar to Bab iii 2.2.3 penulangan balok anak ok (20)

Tugas 4 Struktur beton 1
Tugas 4 Struktur  beton 1Tugas 4 Struktur  beton 1
Tugas 4 Struktur beton 1
Β 
Balok induk
Balok indukBalok induk
Balok induk
Β 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
Β 
Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi
Β 
Bab 4 plat
Bab 4 platBab 4 plat
Bab 4 plat
Β 
Tugas 7 Struktur beton 1
Tugas 7 Struktur beton 1Tugas 7 Struktur beton 1
Tugas 7 Struktur beton 1
Β 
Tugas 5 Struktur Beton 1
Tugas 5 Struktur Beton 1Tugas 5 Struktur Beton 1
Tugas 5 Struktur Beton 1
Β 
Contoh soal komposit
Contoh soal kompositContoh soal komposit
Contoh soal komposit
Β 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
Β 
Bab iv 4.5 tangga (190 201) pdf
Bab iv 4.5 tangga (190 201) pdfBab iv 4.5 tangga (190 201) pdf
Bab iv 4.5 tangga (190 201) pdf
Β 
Tugas 1 & 2 Struktur Beton 1
Tugas 1 & 2 Struktur Beton 1Tugas 1 & 2 Struktur Beton 1
Tugas 1 & 2 Struktur Beton 1
Β 
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPAPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
Β 
PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptx
Β 
Baja presentation
Baja presentationBaja presentation
Baja presentation
Β 
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
Β 
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balok
Β 
25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpass25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpass
Β 
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 18. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
Β 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudi
Β 
2. pci girder
2. pci girder2. pci girder
2. pci girder
Β 

Bab iii 2.2.3 penulangan balok anak ok

  • 1. III - 93 C. Perhitungan Penulangan Balok Anak Nilai Mu dan Vu terbesar terletak pada balok anak portal X 2-3 Gambar 3.47 Nilai Mu dan Vu Maksimum Tumpuan Balok Anak
  • 2. III - 94 Perencanaan Tulangan Pokok Pada Balok 1. Daerah Tumpuan Data-data yang diketahui : ο‚· Dimensi Balok o Lebar Balok (b) : 25 cm o Tinggi Balok (h) : 30 cm ο‚· Mutu Baja (fy) : 400 Mpa ο‚· Mutu Beton (fc’) : 20 Mpa ο‚· Elastisitas (Es) : 200000 Mpa ο‚· Ø tul.utama : 13 mm ο‚· Ø sengkang : 8 mm ο‚· Selimut beton : 40 mm ο‚· Mu (Momen Ultimet) : 3167,3 Nm ο‚· Ξ²1 : 0,85οƒ  dari buku istimawan untuk fc’ ≀ 30 MPa diperoleh Ξ²1= 0,85. sedangkan untuk fc’ yang lebih besar setiap penambahan 1 MPa dikurangi 0,008. Menghitung nilai d (tinggi efektif) d = h – (sb +Ø sengkang + 1/2 . tulangan pokok) = 300 – (40 + 8 + 6,5) = 245,5 mm Momen Ultimet yang didapat dari hasill perhitungan SAP 2000 Mu= 3167,3 Nm = 3167300 Nmm Menentukan rasio tulangan yang akan digunakan ( ρ ) 𝑀 𝑒 bd2 = 3167300 250 mm .(245,5 mm)2 = 0,210N mm2⁄ 𝑀 𝑒 bd2 = ρ.ΓΈ. 𝑓𝑦. (1 βˆ’ 0,588. ρ. 𝑓𝑦 𝑓𝑐 β€²)
  • 3. III - 95 0,210 N mm2⁄ = ρ.0,80.400.(1 βˆ’ 0,588.ρ. 400 20 ) 0,210N mm2⁄ = 320 ρ MPa – 3763,2 ρ2 MPa 3763,2 ρ2 – 320 ρ + 0,210= 0 Dengan rumus a b c didapatkan nilai : ρ = βˆ’π‘Β±βˆšπ‘2 βˆ’4π‘Žπ‘ 2π‘Ž = βˆ’(βˆ’320)Β±βˆšβˆ’3202 βˆ’4(3763,2Γ—0,210 ) 2Γ—(3763,2) ρ1= 0,0810 ρ2= 0,0424 Menentukan ρ min, ρ maks, dan ρ perlu yang akan digunakan. ρmin = 1,4 𝑓𝑦 = 1,4 400 = 0,0035 ρmax = 0,75ρb ρmax = 0,75 ( 0,85 . 𝑓𝑐 β€² . 𝛽1 𝑓𝑦 Γ— 600 600 + 𝑓𝑦 ) = 0,75 ( 0,85 .20.0,85 400 Γ— 600 600 + 400 ) = 0,016 𝜌 π‘šπ‘–π‘› ≀ 𝜌 ≀ 𝜌 π‘šπ‘Žπ‘₯ dari perbandingan tersebut maka menggunakan nilai ρmin = 0,0035 Menghitung Luas Tulangan Tarik (As) As = ρmin . b . d = 0,0035. 250. 245,5 = 214,812 mm2 (Tulangan tarik) Jumlah tulangan = n = 𝐴𝑠 1 4 .πœ‹.𝑑2
  • 4. III - 96 = 214,812 1 4 .πœ‹.132 = 1,618 (digunakan 2D13) Luas tulangan total = 2. ΒΌ Ο€ d2 = 2. 0,25. Ο€ 132 = 265,465 mm2 As 214,812 mm2 < Ast 265,465 mm2 Dari hasil tersebut yang memadai adalah 2D13= 265,465 mm2 Untuk ρ tulangan tekan = 0,5 . ρ tulangan tarik ρ tulangan tekan = 0,5 (0,0035) = 0,00175 As = ρ . b . d = 0,0017. 250 . 245,5 = 104,337 mm2 (Tulangan tekan) Jumlah tulangan = n = 104,337 1 4 .πœ‹.𝑑2 = 104,337 1 4 .πœ‹.132 = 0,786 (digunakan 2D13) Lus tulangan total = 2 . ΒΌ Ο€ d2 = 2. 0,25. Ο€ 132 = 265,465 mm2 Ast 265,465 mm2 > As 104,337 mm2 Dari hasil tersebut yang memadai adalah 2D13= 265,465 mm2 a. Pengaturan jarak tulangan Tumpuan Tarik π‘š = 𝑏 βˆ’ ( 𝑛 . βˆ…π‘ ) + (2. βˆ…π‘‘) + (2. 𝑠) 𝑛 βˆ’ 1 Keterangan : m = Jarak antar tulangan
  • 5. III - 97 b = lebar balok n = jumlah tulangan pokok dalam 1 lapis c = selimut beton βˆ…π‘  = diameter tulangan sengkang βˆ…π‘‘ = π‘‘π‘–π‘Žπ‘šπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘‘π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘π‘œπ‘˜π‘œπ‘˜ π‘š = 250 βˆ’ ((3 Γ— 8) + (2 Γ— 13) + (2 Γ— 40)) 3 βˆ’ 1 = 60 π‘šπ‘š Syarat tulangan balok : m β‰₯ Ø tul pokok (60 mm> 13 mm) OK!!! m β‰₯ 4/3 agregat max 40 mm OK!!! m β‰₯ 30 mm untuk balok dan kolom bersengkang OK!!! b. Pengaturan jarak tulangan Tumpuan Tekan π‘š = 𝑏 βˆ’ ( 𝑛 . βˆ…π‘ ) + (2. βˆ…π‘‘) + (2. 𝑠) 𝑛 βˆ’ 1 π‘š = 250 βˆ’ ((2 Γ— 8) + (2 Γ— 13) + (2 Γ— 40)) 2 βˆ’ 1 = 128 π‘šπ‘š Syarat tulangan balok : m β‰₯ Ø tul pokok (128 mm > 13 mm) OK!!! mβ‰₯ 4/3 agregat max 40 mm OK!!! m β‰₯ 30 mm untuk balok dan kolom bersengkang OK!!!
  • 6. III - 98 2. Daerah Lapangan Data-data yang diketahui : ο‚· Dimensi Balok o Lebar Balok (b) : 25 cm o Tinggi Balok (h) : 30 cm ο‚· Mutu Baja (fy) : 400 Mpa ο‚· Mutu Beton (fc’) : 20 Mpa ο‚· Elastisitas (Es) : 200000 Mpa ο‚· Ø tul.utama : 13 mm ο‚· Ø sengkang : 8 mm ο‚· Selimut beton : 40 mm ο‚· Mu(Momen Ultimet) : 1516 Nm ο‚· Ξ²1 : 0,85οƒ  dari buku istimawan untuk fc’ ≀ 30 MPa diperoleh Ξ²1= 0,85. sedangkan untuk fc’ yang lebih besar setiap penambahan 1 MPa dikurangi 0,008. Gambar 3.48 Nilai Mu Maksimum Lapangan Balok anak
  • 7. III - 99 Menghitung nilai d (tinggi efektif) d = h – (sb +Ø sengkang + 1/2 . tulangan pokok) = 300 – (40 + 8 + 6,5) = 245,5 mm Momen Ultimet yang didapat dari hasill perhitungan SAP 2000 Mu = 1516 Nm = 1516000 Nmm Menentukan ρ min, ρ maks, dan ρ perlu yang akan digunakan. ρmin = 1,4 𝑓𝑦 = 1,4 400 = 0,0035 ρmax = 0,75ρb ρmax = 0,75 ( 0,85 . 𝑓𝑐 β€² . 𝛽1 𝑓𝑦 Γ— 600 600 + 𝑓𝑦 ) = 0,75 ( 0,85 .20.0,85 400 Γ— 600 600 + 400 ) = 0,0160 Rn = 𝑀𝑒 φ×bΓ—dΒ² = 1516000 0,8Γ—250Γ—245 ,5Β² = 0,1257 π‘€π‘π‘Ž w = 0,85 Γ— (1 βˆ’ √1 βˆ’ 2𝑅𝑛 0,85Γ—fcβ€²) = 0,85 Γ— (1 βˆ’ √1 βˆ’ 2Γ— 0,1257 0,85Γ—20 ) = 0,0063 ρ = 𝑀 Γ— 𝑓𝑐′ 𝑓𝑦 = 0,0063 Γ— 20 400 = 0,000315
  • 8. III - 100 Syarat dari rasio penulangan adalah : Apabila ρ Λƒ ρmin dan ρ < ρmax maka digunakan ρ Apabila ρ < ρmin dan ρ < ρmax maka digunakan ρmin Apabila ρ Λƒ ρmin dan ρ Λƒ ρmax maka digunakan ρmax 𝜌 π‘šπ‘–π‘› > 𝜌 ≀ 𝜌 π‘šπ‘Žπ‘₯ dari perbandingan berikut maka menggunakan nilai ρmin = 0,0035 Menghitung Luas Tulangan Tarik (As) As = ρmin . b . d = 0,0035. 250. 245,5= 214,812 mm2 (Tulangan tarik) Jumlah tulangan = n = 𝐴𝑠 1 4 .πœ‹.𝑑2 = 214,812 1 4 .πœ‹.132 = 1,618 (digunakan 2D13) Lus tulangan total = 2. ΒΌ Ο€ d2 = 2. 0,25. Ο€ 132 = 265,33 mm2 Ast 265,33 mm2 > As 214,812 mm2 Dari hasil tersebut yang memadai adalah 2D13 = 265,33 mm2 Untuk ρ tulangan tekan = 0,5 . ρ tulangan tarik ρ tulangan tekan = 0,5 (0,0035) = 0,0017 As = ρ . b . d = 0,0017. 250 . 245,5 = 104,337 mm2 (Tulangan tekan)
  • 9. III - 101 Jumlah tulangan = n = 104 ,337 1 4 .πœ‹.𝑑2 = 104,337 1 4 .πœ‹.132 = 0,7786 (digunakan 2D13) Lus tulangan total = 2 . ΒΌ Ο€ d2 = 2. 0,25. Ο€ 132 = 265,465 mm2 Ast 265,465 mm2 > As 139,425 mm2 Dari hasil tersebut yang memadai adalah 2D13 = 265,465 mm2 a. Pengaturan jarak tulangan Tumpuan Tarik π‘š = 𝑏 βˆ’ ( 𝑛 . βˆ…π‘ ) + (2. βˆ…π‘‘) + (2. 𝑠) 𝑛 βˆ’ 1 Keterangan : m = Jarak antar tulangan b = lebar balok n = jumlah tulangan pokok dalam 1 lapis c = selimut beton βˆ…π‘  = diameter tulangan sengkang βˆ…π‘‘ = π‘‘π‘–π‘Žπ‘šπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘‘π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘π‘œπ‘˜π‘œπ‘˜ π‘š = 250 βˆ’ ((3 Γ— 8) + (2 Γ— 13) + (2 Γ— 40)) 3 βˆ’ 1 = 60 π‘šπ‘š Syarat tulangan balok : m β‰₯ Ø tul pokok (60 mm> 13 mm) OK!!! m β‰₯ 4/3 agregat max 30 mm OK!!! m β‰₯ 30 mm untuk balok dan kolom bersengkang OK!!!
  • 10. III - 102 b. Pengaturan jarak tulangan Tumpuan Tekan π‘š = 𝑏 βˆ’ ( 𝑛 .βˆ…π‘ ) + (2. βˆ…π‘‘) + (2. 𝑠) 𝑛 βˆ’ 1 π‘š = 250 βˆ’ ((2 Γ— 8) + (2 Γ— 13) + (2 Γ— 40)) 2 βˆ’ 1 = 128 π‘šπ‘š Syarat tulangan balok : m β‰₯ Ø tul pokok (128 mm > 13 mm) OK!!! mβ‰₯ 4/3 agregat max 30 mm OK!!! m β‰₯ 30 mm untuk balok dan kolom bersengkang OK!!!
  • 11. III - 103 Perencanaan Sengkang Pada Balok 1. Jarak Sengkang Daerah Tumpuan Balok Data perencanaan : b = 250 mm d = h – ( sb + Ø sengkang + Β½ x tulangan pokok) = 300 – ( 40 + 8 + Β½ x 13 ) = 245,5 mm Fc’ = 20 Mpa Fy = 400 Mpa Gambar 3.49 Nilai Vu Maksimum Tumpuan Balok 1. Vu = 330,58 kg = 3305,8 N 2. Vn = Vu / 0,6 = 3305,8 / 0,6 = 550,96 N 3. Vc = ( 1 6 Γ— √ 𝑓𝑐′) Γ— 𝑏𝑀 Γ— 𝑑 = ( 1 6 Γ— √20) Γ— 250 Γ— 245,5 = 45746,224 N
  • 12. III - 104 Vn < Vc , artinya gaya geser yang bekerja dapat ditahan oleh gaya tahanan beton tersebut, tetapi untuk keamanan maka harus diberikan tulangan sengkang. ο‚· Jarak Sengkang Jarak yang disyaratkan (s) = 1/4 d = 1/4 . 245,5 = 61,37 β‰ˆ 60 mm Jadi jarak sengkang untuk daerah tumpuan yang digunakan Ø8 – 60 mm. 2. Jarak Sengkang Daerah Lapangan Balok Data perencanaan : b = 250 mm d = h – ( sb + Ø sengkang + Β½ x tulangan pokok) = 300 – ( 40 + 8 + Β½ x 13 ) = 245,5 mm Fc’ = 20 Mpa Fy = 400 Mpa Gambar 3.47 Nilai Vu Maksimum Lapangan Balok
  • 13. III - 105 1. Vu = 205,25 kg = 2052,5 N 2. Vn = Vu / 0,6 = 2052,5 / 0,6 = 3420,83 N 3. Vc = ( 1 6 Γ— √ 𝑓𝑐′) Γ— 𝑏𝑀 Γ— 𝑑 = ( 1 6 Γ— √20) Γ— 250 Γ— 245,5 = 45746,224 N Vn < Vc, artinya gaya geser yang bekerja dapat ditahan oleh gaya tahanan beton tersebut, tetapi untuk keamanan maka harus diberikan tulangan sengkang . ο‚· Jarak Sengkang Jarak yang disyaratkan (s) = Β½ d = Β½ . 245,5 = 122,75 mm β‰ˆ 100 mm Jadi jarak sengkang untuk daerah lapangan yang digunakan Ø8 – 100 mm.