Jika bayi manusia yang baru dilahirkan tidak mendapat bantuan dari manusia dewasa lainnya, tentu ia akan binasa. Ia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik oleh manusia. Oleh karena itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial. Selain itu, manusia juga makhluk berbudaya, sehingga belajar merupakan kebutuhan yang vital sejak manusia dilahirkan. Manusia selalu memerlukan dan melakukan perbuatan belajar kapan saja dan dimana saja ia berada.
Jika bayi manusia yang baru dilahirkan tidak mendapat bantuan dari manusia dewasa lainnya, tentu ia akan binasa. Ia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik oleh manusia. Oleh karena itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial. Selain itu, manusia juga makhluk berbudaya, sehingga belajar merupakan kebutuhan yang vital sejak manusia dilahirkan. Manusia selalu memerlukan dan melakukan perbuatan belajar kapan saja dan dimana saja ia berada.
Keyword : Teori Transfer Belajar Mata Kuliah Ilmu Jiwa Umum STAIN Salatiga
Deskripsi : materi teori transfer belajar untuk memenuhi tugas matakuliah ilmu jiwa umum
Scaffolding is a help given for studentt in solving learning problem. It may be in the form of giving solution, example, and other action so that the student becomes autonomous. Scaffolding is useful help students to achieve higher competence in the cognitive conflict based teaching. In learning, cognitive conflict appears in various conditions such as naturally occurs when students are guessing, finding out that the hypothesis is wrong, and being provoked by the teachers and their classmates. Cognitive conflict is defined as conflict between cognitive structure and environment like experiment, demonstration, peer opinion, or a conflict between concept and cognitive structure.
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Nurulbanjar1996
Sudah lama para ahli psikologi mengamati, mempelajari, dan melakukan penelitian bagaimana sesungguhnya manusia belajar. Penelitian-penelitian yang dilakukan menghasilkan berbagai teori yang kalau dikategorikan dapat dikelompokkan ke dalam tiga aliran/paham besar, yakni : (1) behaviorisme, (2) kognitivisme, dan (3) konstruktivisme. Masing-masing aliran itu melakukan pendekatan yang berbeda sehingga menghasilkan teori dan model belajar yang berbeda pula. Namun, perlu dipahami bahwa sungguhpun aliran dan teori itu berbeda, satu sama lain saling melengkapi. Teori belajar berikut diawali dengan behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Keyword : Teori Transfer Belajar Mata Kuliah Ilmu Jiwa Umum STAIN Salatiga
Deskripsi : materi teori transfer belajar untuk memenuhi tugas matakuliah ilmu jiwa umum
Scaffolding is a help given for studentt in solving learning problem. It may be in the form of giving solution, example, and other action so that the student becomes autonomous. Scaffolding is useful help students to achieve higher competence in the cognitive conflict based teaching. In learning, cognitive conflict appears in various conditions such as naturally occurs when students are guessing, finding out that the hypothesis is wrong, and being provoked by the teachers and their classmates. Cognitive conflict is defined as conflict between cognitive structure and environment like experiment, demonstration, peer opinion, or a conflict between concept and cognitive structure.
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Nurulbanjar1996
Sudah lama para ahli psikologi mengamati, mempelajari, dan melakukan penelitian bagaimana sesungguhnya manusia belajar. Penelitian-penelitian yang dilakukan menghasilkan berbagai teori yang kalau dikategorikan dapat dikelompokkan ke dalam tiga aliran/paham besar, yakni : (1) behaviorisme, (2) kognitivisme, dan (3) konstruktivisme. Masing-masing aliran itu melakukan pendekatan yang berbeda sehingga menghasilkan teori dan model belajar yang berbeda pula. Namun, perlu dipahami bahwa sungguhpun aliran dan teori itu berbeda, satu sama lain saling melengkapi. Teori belajar berikut diawali dengan behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Accidents graves de plongée sous marine saarsiu 2016Islem Soualhi
Auteur : Dr M.I.SOUALHI
Co-auteur : Dr S.A.NAAMANI*, Pr K. GUENANE
La plongée sous-marine en apnée ou en scaphandre connait un essor croissant ces dernières années, si en Algérie le nombre de licenciés est de plus de 5000, de ce fait les accidents en rapport apparaissent.
Parmi les accidents qu’on rencontre en plongée les accidents de désaturation restent rare en plongée loisir, mais occupent une place importante chez les plongeurs corailleurs de la région Est d’Algérie qui font des plongées hors normes et sans mesures de sécurité pour récolter le corail rouge.
L’accident de désaturation est une forme d’embolie gazeuse liée à un gaz inerte (N2) qui peut mettre en jeu le pronostic vital ou fonctionnel du plongeur
Teori Belajar Gestalt menjelaskan bahwa teori ini berlaku untuk semua aspek pembelajaran manusia, meskipun berlaku paling langsung ke persepsi dan pemecahan masalah
3. • Menurut L.D. Crow dan A. Crow, transfer belajar adalah
pemindahan-pemindahan kebiasaan berpikir, perasaan atau
pekerjaan, ilmu pengeatahuan atau keterampilan, dari suatu
keadaan ke keadaan belajar yang lain.
• Menurut Thorndike transfer belajar merupakan latihan yang
dilakukan dan proses belajar yang terjadi dalam mempelajari
suatu konsep akan membantu penguasaan atau proses belajar
seseorang terhadap konsep lain yang sejenis atau mirip.
• Transfer belajar adalah proses yang memungkinkan seseorang
melakukan respon yang telah dipelajari sebelumnya ke dalam
situasi yang baru. Situasi yang dimaksudkan dapat berupa bahan
belajar baru atau kehidupan nyata sehari-hari.
12/18/2013
4. Dapat disimpulkan bahwa transfer
belajar
merupakan
proses
pemindahan atau pengalihan hasil
belajar dari mata pelajaran yang satu
(situasi 1) ke mata pelajaran yang
lain (situasi lain).
Adanya pemindahan atau pengalihan ini menunjukkan
bahwa ada hasil belajar yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam memahami materi
12/18/2013
pelajaran (situasi) yang lain.
5. B. Teori-Teori Transfer Belajar
Teori Disiplin Formal
Pandangan
tradisional
Teori Elemen Identik
Teori Prinsip
TRANSFER
BELAJAR
Teori Metakognitif
Pandangan
kontemporer
12/18/2013
Teori Pemecahan
Masalah
7. • Teori Disiplin Formal/Ilmu Jiwa Daya
• Teori Elemen Identik/Ilmu Jiwa Asosiasi
• Teori Generalisasi/Prinsip
12/18/2013
8. Teori Disiplin Formal/Ilmu Jiwa Daya
Teori disiplin formal menyatakan bahwa jiwa
manusia terdiri atas sekumpulan bagian atau daya
yang berdiri sendiri-sendiri, seperti daya pikir,
mengingat, gerak, kehendak, minat, merasa, dan
sebagainya. Setiap daya dapat dikembangkan melalui
pelbagai
latihan
atau
seorangan.
Untuk
mengembangkan daya berpikir, misalnya, diberikan
latihan pemecahan masalah.
12/18/2013
9. Teori Elemen Identik/Ilmu Jiwa
Asosiasi
Teori ini menyatakan bahwa apabila terdapat
stimulus dalam dua situasi yang sama dan
memerlukan respon yang sama, maka akan
terjadi transfer belajar. Semakin unsur-unsur dari
satu situasi pertama itu identik dengan unsurunsur dari situasi kedua, maka akan semakin
terjadi transfer belajar.
12/18/2013
10. Teori Generalisasi/Prinsip
Transfer
prinsip
pertama
kali
dikembangkan oleh Charles Judd pada
tahun 1908. Judd dalam melakukan
penelitian tidak menganalisis hubungan
antara stimulus dengan respon, melainkan
melakukan eksperimen tentang prinsipprinsip generalitas yang memperlancar
pemecahan masalah dan belajar pelbagai
hal yang tampak berbeda.
12/18/2013
11. Pandangan Kontemporer
Penelitian
tentang
metakognisi
dan
perbedaan orang ahli dan orang baru dalam
memecahkan masalah menunjukkan kognisi
seseorang yang melakukan transfer belajar
adalah berbeda dari orang-orang yang tidak
melakukannya dan beberapa keterampilan
yang mereka miliki adalah dapat diajarkan.
12/18/2013
14. Teori Pemecahan
Masalah
12/18/2013
Tenaga ahli dapat mengorganisir
pengetahuan yang diperoleh dengan
cara tertentu yang kemudian
diterapkan untuk memecahmasalah
baru dalam situasi baru.Penerapan
pengetahuan ke dalam situasi baru
disebut transfer belajar.
15. C. Jenis Transfer Belajar
• Transfer Positif
• Transfer Negatif
• Transfer Vertikal
• Transfer Lateral
12/18/2013
16. Transfer Positif
menurut Barlow adalah learning in one
situation helpful in other situation, yakni
belajar dalam suatu situasi yang dapat
membantu belajar dalam situasi lain.
12/18/2013
17. Transfer Negatif
Barlow menyatakan bahwa, learning in one
situation has a damaging effect in other
situation, yakni belajar dalam suatu situasi
mempunyai pengaruh merusak terhadap
situasi yang lainnya.
12/18/2013
18. Transfer Vertikal
Transfer vertical (tegak lurus) dapat
terjadi dalm diri seorang siswa apabila
pelajaran yang telah dipelajari dalam
situasi tertentu membantu siswa tersebut dalam menguasai pengetahuan/
ke-terampilan yang lebih tinggi atau
rumit.
12/18/2013
19. Transfer Lateral
Transfer lateral (ke arah
samping) dapat terjadi dalam
diri seorang siswa apabila ia
mampu menggunakan materi
yang telah dipelajarinya
untuk mempelajari materi
yang sama kerumitannya
dalam situasi yang lain.
12/18/2013
20. D. Faktor-faktor yang memengaruhi
Transfer Belajar
Proses belajar
Hasil belajar
Bahan dan metode belajar
Kondisi internal seseorang
12/18/2013
Guru
21. Pentingnya Transfer Belajar
agar guru mampu menyadari dan sekaligus
menghindarkan para siswanya dari situasisituasi belajar tertentu yang diduga akan
berpengaruh negatif terhadap kegiatan
belajar para siswa tersebut pada masa
yang akan datang.
12/18/2013
22. Serta guru mampu merancang kegiatan
pembelajaran sesuai dengan kemampuan
peserta didik sehingga diharapkan peserta didik
yang telah mempelajari mata pelajaran tertentu,
juga mampu menerapkan beberapa kaidah mata
pelajaran yang telah dikuasai pada mata
pelajaran baru yang memiliki karakteristik yang
hampir sama.
12/18/2013