Dokumen tersebut berisi daftar pustaka yang terdiri dari 125 referensi buku dan jurnal tentang teknik listrik dan komponen listrik. Beberapa topik yang dicakup antara lain penerangan, distribusi daya, peralatan listrik, komponen listrik, dan kontrol listrik.
Dalam transmisi dan distribusi tenaga listrik banyak dilakukan berbagai cara diantaranya melalui saluran udara (Over Head Line) dan saluran kabel bawah tanah (Underground Transmission). Akan tetapi transmisi dan distribusi saluran udara menjadi sangat sulit untuk dilaksanakan khususnya pada daerah yang jumlah penduduknya banyak seperti di kota-kota, dengan alas an beresiko tinggi dan mengurangi keindahan lingkungan. Untuk menghindari hal tersebut maka digunakan kabel transmisi yang di pasang di bawah permukaan tanah yang disebut kabel kabel bawah tanah (Underground Cable).
Dokumen tersebut merangkum tentang laporan praktikum pengukuran tahanan tanah. Tujuan praktikum ini adalah untuk memahami sistem pentanahan, cara pengukuran tahanan tanah, dan dapat mengoperasikan alat pengukur tahanan tanah. Dibahas pula teori dasar sistem pentanahan, faktor yang menentukan tahanan pentanahan, dan jenis elektroda pentanahan.
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V)
1. Dokumen ini menjelaskan tentang perangkat hubung bagi tegangan rendah (PHB TR) yang berfungsi untuk membagi dan mengatur jaringan tegangan rendah ke pelanggan.
2. PHB TR harus dipasang sesuai standar dan prosedur operasi standar, serta memenuhi persyaratan uji jenis dan serah terima.
3. Pemeliharaan yang teratur sangat penting untuk menciptakan jaringan listrik tegangan rendah yang handal.
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian akhir sistem listrik yang menyalurkan listrik ke konsumen dengan tegangan di bawah 1000 Volt. Jaringan ini terdiri dari saluran kabel bawah tanah dan udara serta perlengkapan untuk menghubungkan konsumen. Ada berbagai konstruksi tiang dan kabel untuk memastikan distribusi yang aman dan handal serta mencegah gangguan pada sistem.
Dokumen tersebut berisi daftar pustaka yang terdiri dari 125 referensi buku dan jurnal tentang teknik listrik dan komponen listrik. Beberapa topik yang dicakup antara lain penerangan, distribusi daya, peralatan listrik, komponen listrik, dan kontrol listrik.
Dalam transmisi dan distribusi tenaga listrik banyak dilakukan berbagai cara diantaranya melalui saluran udara (Over Head Line) dan saluran kabel bawah tanah (Underground Transmission). Akan tetapi transmisi dan distribusi saluran udara menjadi sangat sulit untuk dilaksanakan khususnya pada daerah yang jumlah penduduknya banyak seperti di kota-kota, dengan alas an beresiko tinggi dan mengurangi keindahan lingkungan. Untuk menghindari hal tersebut maka digunakan kabel transmisi yang di pasang di bawah permukaan tanah yang disebut kabel kabel bawah tanah (Underground Cable).
Dokumen tersebut merangkum tentang laporan praktikum pengukuran tahanan tanah. Tujuan praktikum ini adalah untuk memahami sistem pentanahan, cara pengukuran tahanan tanah, dan dapat mengoperasikan alat pengukur tahanan tanah. Dibahas pula teori dasar sistem pentanahan, faktor yang menentukan tahanan pentanahan, dan jenis elektroda pentanahan.
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V)
1. Dokumen ini menjelaskan tentang perangkat hubung bagi tegangan rendah (PHB TR) yang berfungsi untuk membagi dan mengatur jaringan tegangan rendah ke pelanggan.
2. PHB TR harus dipasang sesuai standar dan prosedur operasi standar, serta memenuhi persyaratan uji jenis dan serah terima.
3. Pemeliharaan yang teratur sangat penting untuk menciptakan jaringan listrik tegangan rendah yang handal.
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian akhir sistem listrik yang menyalurkan listrik ke konsumen dengan tegangan di bawah 1000 Volt. Jaringan ini terdiri dari saluran kabel bawah tanah dan udara serta perlengkapan untuk menghubungkan konsumen. Ada berbagai konstruksi tiang dan kabel untuk memastikan distribusi yang aman dan handal serta mencegah gangguan pada sistem.
Dokumen ini membahas sumber tegangan tinggi searah dan rangkaian yang digunakan untuk menghasilkannya. Rangkaian penyearah setengah gelombang, gelombang penuh, Villard, Greinacher, dan kaskade digunakan untuk meningkatkan tegangan dari sumber AC menjadi DC tinggi. Rangkaian tersebut dapat menghasilkan tegangan tinggi hingga ratusan kilovolt untuk aplikasi seperti penelitian fisika dan radiologi.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Dokumen tersebut membahas tentang Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC). Secara singkat, ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi digital, sedangkan DAC digunakan untuk mengubah sinyal digital menjadi analog. Dokumen ini juga menjelaskan proses sampling, quantization, dan encoding yang terjadi pada ADC, serta berbagai konfigurasi ADC pada mikrokontroler.
Autotransformer adalah transformator listrik yang hanya memiliki satu gulungan. Gulungan ini memiliki tiga sambungan listrik yang disebut tap. Autotransformer digunakan untuk mengubah tegangan listrik dan memiliki berbagai penerapan seperti transmisi daya, industri, dan sistem audio.
This document summarizes the existing and planned SCADA configurations for APD Semarang. Currently, there are separate SCADA systems for different areas including ROPO, Survalent, and IDAS. The plan is to integrate these systems onto a single Survalent SCADA platform within 1 year using concentrated RTUs and redundant servers. Over 550 Keypoint locations will also be integrated. A quad redundant server configuration with servers in Semarang and Yogyakarta is planned to improve reliability.
Transformator Daya merupakan salah satu jenis Transformator yang digunakan untuk menaikkan tegangan (step up) yang berasal dari Generator, kemudian tegangan yang telah dinaikkan tersebut disalurkan menuju switchyard selanjutnya akan didistribusikan sampai ke konsumen.
Gas Insulated Switchgear atauGas Insulated Substation biasa disebut dengan istilah GIS, merupakan sebuah sistem penghubung dan pemutus jaringan listrik yang dikemas dalam sebuah enclosure dengan menggunakan gas SF6 bertekanan sebagai material isolasi elektrik. Enclosure adalah selubung pelindung yang berfungsi untuk menjaga
1. Dokumen ini membahas tiga jenis modulasi sinyal yaitu FM, AM, dan PM. FM bekerja dengan merubah frekuensi gelombang pembawa, AM dengan merubah amplitudo, dan PM dengan merubah fase.
2. Kelebihan FM antara lain tahan terhadap noise dan membutuhkan daya yang lebih kecil, sedang AM memiliki jangkauan yang lebih luas namun mudah terganggu. PM potensi gangguannya lebih kecil tetapi paling sul
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan distribusi tenaga listrik, termasuk pengertian, klasifikasi, dan komponen jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan jaringan yang menghubungkan sumber daya listrik besar dengan konsumen, dan terdiri atas jaringan distribusi primer dan sekunder dengan tegangan yang berbeda. Dokumen ini juga membahas tentang berbagai faktor yang mempengaruhi perencanaan jaringan distribusi.
Dokumen tersebut berisi tentang simbol-simbol listrik yang digunakan dalam gambar instalasi listrik beserta penjelasannya. Terdapat berbagai simbol untuk penghantar, kotak kontak, saklar, mesin-mesin listrik, perangkat lampu, dan lainnya.
Dokumen ini membahas sumber tegangan tinggi searah dan rangkaian yang digunakan untuk menghasilkannya. Rangkaian penyearah setengah gelombang, gelombang penuh, Villard, Greinacher, dan kaskade digunakan untuk meningkatkan tegangan dari sumber AC menjadi DC tinggi. Rangkaian tersebut dapat menghasilkan tegangan tinggi hingga ratusan kilovolt untuk aplikasi seperti penelitian fisika dan radiologi.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Dokumen tersebut membahas tentang Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC). Secara singkat, ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi digital, sedangkan DAC digunakan untuk mengubah sinyal digital menjadi analog. Dokumen ini juga menjelaskan proses sampling, quantization, dan encoding yang terjadi pada ADC, serta berbagai konfigurasi ADC pada mikrokontroler.
Autotransformer adalah transformator listrik yang hanya memiliki satu gulungan. Gulungan ini memiliki tiga sambungan listrik yang disebut tap. Autotransformer digunakan untuk mengubah tegangan listrik dan memiliki berbagai penerapan seperti transmisi daya, industri, dan sistem audio.
This document summarizes the existing and planned SCADA configurations for APD Semarang. Currently, there are separate SCADA systems for different areas including ROPO, Survalent, and IDAS. The plan is to integrate these systems onto a single Survalent SCADA platform within 1 year using concentrated RTUs and redundant servers. Over 550 Keypoint locations will also be integrated. A quad redundant server configuration with servers in Semarang and Yogyakarta is planned to improve reliability.
Transformator Daya merupakan salah satu jenis Transformator yang digunakan untuk menaikkan tegangan (step up) yang berasal dari Generator, kemudian tegangan yang telah dinaikkan tersebut disalurkan menuju switchyard selanjutnya akan didistribusikan sampai ke konsumen.
Gas Insulated Switchgear atauGas Insulated Substation biasa disebut dengan istilah GIS, merupakan sebuah sistem penghubung dan pemutus jaringan listrik yang dikemas dalam sebuah enclosure dengan menggunakan gas SF6 bertekanan sebagai material isolasi elektrik. Enclosure adalah selubung pelindung yang berfungsi untuk menjaga
1. Dokumen ini membahas tiga jenis modulasi sinyal yaitu FM, AM, dan PM. FM bekerja dengan merubah frekuensi gelombang pembawa, AM dengan merubah amplitudo, dan PM dengan merubah fase.
2. Kelebihan FM antara lain tahan terhadap noise dan membutuhkan daya yang lebih kecil, sedang AM memiliki jangkauan yang lebih luas namun mudah terganggu. PM potensi gangguannya lebih kecil tetapi paling sul
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan distribusi tenaga listrik, termasuk pengertian, klasifikasi, dan komponen jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan jaringan yang menghubungkan sumber daya listrik besar dengan konsumen, dan terdiri atas jaringan distribusi primer dan sekunder dengan tegangan yang berbeda. Dokumen ini juga membahas tentang berbagai faktor yang mempengaruhi perencanaan jaringan distribusi.
Dokumen tersebut berisi tentang simbol-simbol listrik yang digunakan dalam gambar instalasi listrik beserta penjelasannya. Terdapat berbagai simbol untuk penghantar, kotak kontak, saklar, mesin-mesin listrik, perangkat lampu, dan lainnya.
Dokumen ini membahas tentang listrik AC dan DC serta penggunaan tegangan DC pada laptop. Listrik AC memiliki arus yang berubah-ubah secara bolak-balik sedangkan listrik DC mengalir dari potensial tinggi ke rendah. Laptop menggunakan tegangan DC karena menggunakan baterai sebagai sumber dayanya dan komponen-komponennya lebih stabil pada tegangan DC.
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa simbol yang digunakan dalam gambar rangkaian listrik seperti simbol penghubung, sumber tegangan, alat ukur, dan gerbang logika. Di antaranya adalah simbol untuk kabel listrik, percabangan kabel, sumber tegangan seperti baterai dan generator, alat ukur seperti voltmeter dan ammeter, serta gerbang logika seperti NOT, AND, OR dan XOR.
This document contains data from measurements taken using a theodolite surveying instrument. It lists the point observed, horizontal angle, distance, average horizontal angle, angle correction, azimuth, distance, x coordinate, y coordinate for each point measured. In total, measurements were taken at 21 points. The document provides precise numeric data from theodolite measurements in a tabular format.
Bab ini membahas pengukuran titik detail lapangan menggunakan theodolit. Data yang didapatkan meliputi sudut mendatar, sudut zenit, dan bacaan rambu. Data ini kemudian digunakan untuk menghitung jarak mendatar dan beda tinggi antara titik menggunakan prinsip trigonometri.
Modul ini membahas tentang teknik gambar listrik yang mencakup jenis dan macam peralatan gambar, standarisasi gambar teknik, gambar teknik listrik dan elektronika, serta interpretasi gambar teknik elektronika.
Bab ini membahas perhitungan koordinat pada pemetaan dengan kerangka poligon. Terdapat dua jenis poligon yaitu tertutup dan terbuka. Poligon tertutup digunakan untuk bangunan sedangkan terbuka untuk jalan. Langkah perhitungannya meliputi koreksi sudut, hitung sudut definitif, jarak datar, delta x dan y, hingga koordinat titik poligon.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran poligon tertutup. Metode ini digunakan untuk menentukan titik kontrol horisontal berupa poligon yang akan berfungsi sebagai kerangka peta. Terdapat beberapa jenis poligon berdasarkan bentuk dan titik ikatnya. Pengukuran dilakukan menggunakan peralatan seperti theodolit, statif, bak ukur, dan meteran. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi penentuan titik pol
Teks tersebut berisi contoh-contoh soal latihan ilmu ukur tanah yang meliputi hitungan back azimut, back bearing, hubungan antara azimut dan bearing, true bearing, azimut kaki-kaki poligon, jarak, sudut dalam, dan koordinat titik-titik pada poligon terbuka dan tertutup. Secara keseluruhan teks tersebut memberikan penjelasan tentang konsep-konsep dasar dalam ilmu ukur tanah beserta contoh soal latihannya.
Dokumen tersebut membahas tentang proyeksi gambar teknik dan konstruksi geometri. Proyeksi gambar dibedakan menjadi proyeksi piktorial yang mendekati bentuk nyata dan proyeksi ortogonal yang menggunakan pandangan tetap. Proyeksi piktorial mencakup aksonometri, isometri, dimetri dan trimetri. Sedangkan proyeksi ortogonal terdiri atas kuadran I dan kuadran III. Dokumen juga menjelaskan konsep titik, gar
Sakelar merupakan alat yang dapat digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik. Terdapat berbagai jenis sakelar seperti sakelar instalasi penerangan, tenaga, dan elektronika. Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis sakelar dan rangkaian instalasi listrik penerangan menggunakan sakelar.
1. Dokumen menjelaskan tentang pengukuran beda tinggi antara dua titik menggunakan sipel datar, meliputi syarat-syarat dan cara kerjanya.
2. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung antara dua titik atau berantai jika jaraknya jauh, hasilnya digunakan untuk membuat profil memanjang dan melintang.
3. Profil digunakan untuk perencanaan proyek seperti jalan, saluran irigasi unt
Dokumen tersebut membahas tentang induksi elektromagnetik, termasuk hukum Faraday, induktansi diri, induktansi silang, dan rangkaian RL dalam arus searah.
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan ElektronikIPA 2014
Instrumentasi dan Pengukuran Listrik, Magnet, dan Elektronik. Disusun oleh Ary Gunawan (14708251033). Mata Kuliah Fisika. Membahas tentang Instrumentasi dan Pengukuran Listrik, Magnet dan Elektronik.
Dokumen tersebut membahas tentang induksi elektromagnetik, termasuk percobaan Faraday, hukum Lenz, generator, transformator, dan rangkaian arus bolak-balik. Secara khusus membahas bagaimana perubahan medan magnet dapat menimbulkan gaya gerak listrik induksi dan arus listrik.
Modul ini membahas tentang induktor dan transformator. Induktor adalah komponen elektronika yang digunakan sebagai beban induktif yang dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk medan magnet, sedangkan transformator berfungsi untuk memindahkan tenaga listrik antara input dan output dengan mengubah besar tegangannya. Modul ini juga menjelaskan rumus-rumus untuk menghitung nilai induktansi dan tegangan sekunder transformator.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang prinsip kerja transformer secara umum, termasuk konstruksinya, operasinya, pengujian, dan pemeliharaannya. Juga dijelaskan cara menghitung voltan primer dan sekunder, arus, daya, efisiensi, dan jenis-jenis kehilangan daya pada transformer.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai transformator (trafo), mulai dari pengertian, prinsip kerja, jenis, analisa, pengetesan, dan referensi. Secara ringkas, trafo digunakan untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik dengan memanfaatkan induksi elektromagnetik, terdapat beberapa jenis trafo seperti step-up, step-down, dan jenis lainnya, serta cara mengetes kondisi trafo menggunakan mult
Dokumen tersebut merupakan panduan praktikum mengenai rangkaian seri resistor dan kumparan. Tujuan praktikum adalah mempelajari sifat tegangan bolak-balik pada rangkaian tersebut. Terdapat instruksi langkah-langkah praktikum dan tabel untuk mencatat hasil pengamatan tegangan pada resistor, kumparan, dan seluruh rangkaian pada berbagai frekuensi.
Rangkaian listrik seri-paralel terdiri dari hambatan 15 ohm, 10 ohm dan 4 ohm. Hambatan penggantinya adalah 3,6 ohm dan kuat arusnya adalah 4,17 ampere.
Induktor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan energi magnetik dari arus listrik melalui medan magnet. Induktor digunakan untuk menyimpan energi, menahan arus bolak-balik, dan sebagai penyaring sinyal.
Laporan praktikum elektronika dasar 1 membahas ciri statik transistor. Praktikum ini bertujuan untuk memahami cara kerja rangkaian common emitter dan mengukur parameter seperti hfe, hoe, dan tanggapan amplitudo penguat. Dilakukan pengukuran tegangan masukan, keluaran, dan perhitungan peguat tegangan.
1. LAMPIRAN A
DAFTAR PUSTAKA
1 A.R. Bean, Lighting Fittings Performance and Design, Pergamou Press, Braunschweig, 1968
2 A.R. van C. Warrington, Protective Relays, 3rd Edition, Chapman and Hall, 1977
3 A. Daschler, Elektrotechnik, Verlag – AG, Aaraw, 1982
4 A.S. Pabla, Sistem Distribusi Daya Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1994
5 Abdul Kadir, Distribusi dan Utilisasi Tenaga Listrik, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta,
2000
6 Abdul Kadir, Pengantar Teknik Tenaga Listrik, LP3ES, 1993
7 Aly S. Dadras, Electrical Systems for Architects, McGraw-Hill, USA, 1995
8 Badan Standarisasi Nasional SNI 04-0225-2000, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000,
Yayasan PUIL, Jakarta, 2000
9 Bambang, Soepatah., Soeparno, Reparasi Listrik 1, DEPDIKBUD Dikmenjur, 1980.
10 Benyamin Stein cs, Mechanical and Electrical Equipment for Buildings, 7th Edition Volume II,
John Wiley & Sons, Canada, 1986
11 Bernhard Boehle cs, Switchgear Manual 8th edition, 1988
12 Brian Scaddam, The IEE Wiring Regulations Explained and Illustrated, 2nd Edition, Clags
Ltd., England, 1994
13 Brian Scaddan, Instalasi Listrik Rumah Tangga, Penerbit Erlangga, 2003
14 By Terrell Croft cs, American Electrician’s Handbook, 9th Edition, McGraw-Hill, USA, 1970
15 Catalog, Armatur dan Komponen, Philips, 1996
16 Catalog, Philips Lighting.
17 Catalog, Sprecher+Schuh Verkauf AG Auswahl, Schweiz, 1990
18 Cathey, Jimmie .J, Electrical Machines: Analysis and Design Applying Matlab, McGraw-
Hill,Singapore,2001
19 Chang,T.C,Dr, Programmable Logic Controller,School of Industrial Engineering Purdue Uni-
versity
20 Diesel Emergensi, Materi kursus Teknisi Turbin/Mesin PLTA Modul II, PT PLN Jasa Pendidikan
dan Pelatihan, Jakarta 1995.
21 E. Philippow, Taschenbuch Elektrotechnik, VEB Verlag Technik, Berlin, 1968
22 Edwin B. Kurtz, The Lineman’s and Cableman’s Handbook, 7th Edition, R. R. Dournelley &
Sons, USA, 1986
23 Eko Putra,Agfianto, PLC Konsep Pemrograman dan Aplikasi (Omron CPM1A/CPM2A dan
ZEN Programmable Relay). Gava Media: Yogyakarta, 2004
24 Ernst Hornemann cs, Electrical Power Engineering proficiency Course, GTZ GmbH,
Braunschweigh, 1983
25 F. Suyatmo, Teknik Listrik Instalasi Penerangan, Rineka Cipta, 2004
26 Friedrich, “Tabellenbuch Elektrotechnik Elektronik” Umuler-Boum, 1998
27 G. Lamulen, Fachkunde Mechatronik, Verlag Europa-Lehrmittel, Nourenweg, Vollmer GmbH
& Co.kc, 2005
28 George Mc Pherson, An Introduction to Electrical Machines and Transformers, John Wiley &
Sons, New York, 1981
29 Graham Dixon, Electrical Appliances (Haynes for home DIY), 2000
30 Gregor Haberk, Etall, Tabelleubuch Elektroteknik, Verlag, GmbH, Berlin, 1992
31 Gunter G.Seip, Electrical Installation Hand Book, Third Edition, John Wiley & sons, Verlag, 2000
125
2. 32 H. R. Ris, Electrotechnik Fur Praktiker, AT Verlag Aarau, 1990.
33 H. Wayne Beoty, Electrical Engineering Materials Reference Guide, McGraw-Hill, USA, 1990
34 Haberle Heinz, Etall, Fachkunde Elektrotechnik, Verlag Europa – Lehr Mittel, Nourwey, Vollmer,
GmbH, 1986
35 Haberle, Heinz,Tabellenbuch Elektrotechnik, Ferlag Europa-Lehrmittel, 1992
37 Iman Sugandi Cs, Panduan Instalasi Listrik, Gagasan Usaha Penunjang Tenaga Listrik -
Copper Development Centre South East Asia, 2001.
38 Instruksi Kerja Pengujian Rele, Pengoperasian Emergency Diesel Generator, PT. Indonesia
Power UBP. Saguling.
39 J.B. Gupta, Utilization of Electric Power and Electric Traction, 4th Edition, Jullundur City,
1978
40 Jerome F. Mueller, P.E, Standard Application of Electrical Details, McGraw-Hill, USA, 1984
42 John E. Traister and Ronald T. Murray, Commercial Electrical Wiring, 2000.
43 Kadir, Abdul, Transformator, PT Elex Media Komputindo, Jakarta,1989.
44 Karyanto, E., Panduan Reparasi Mesin Diesel. Penerbit Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, 2000.
45 Klaus Tkotz, Fachkunde Electrotechnik, Verlag Europa – Lehrmittel, Nourney, Vollmer GmBH
& Co. kG., 2006
46 L.A. Bryan, E.A. Bryan, Programmable Controllers Theory and Implementation, Second Edition,
Industrial Text Company, United States of America, 1997
47 M. L. Gupta, Workshop Practice in Electrical Engineering, 6th Edition, Metropolitan Book,
New Delhi, 1984
48 Michael Neidle, Electrical Installation Technology, 3rd edition, dalam bahasa A2 A3 Indonesia
penerbit Erlangga, 1999
49 Nasar,S.A, Electromechanics and Electric Machines, John Wiley and Sons, Canada, 1983.
50 P.C.SEN, Principles of Electric Machines and Power Electronics, Canada, 1989.
51 P. Van Harten, Ir. E. Setiawan, Instalasi Listrik Arus Kuat 2, Trimitra Mandiri, Februari 2002.
52 Peter Hasse Overvoltage Protection of Low Voltage System, 2nd, Verlag GmbH, Koln, 1998
53 Petruzella, Frank D, Industrial Electronics, Glencoe/McGraw-Hill,1996.
54 PT PLN JASDIKLAT, Generator. PT PLN Persero. Jakarta,1997.
55 PT PLN JASDIKLAT, Pengoperasian Mesin Diesel. PT PLN Persero. Jakarta, 1997.
56 R.W. Van Hoek, Teknik Elektro untuk Ahli bangunan Mesin, Bina Cipta, 1980
57 Rob Lutes, etal, Home Repair Handbook, 1999
58 Robert W. Wood, Troubleshooting and Repairing Small Home Appliances, 1988
59 Rosenberg, Robert, Electric Motor Repair, Holt-Saunders International Edition, New York,
1970.
60 Saptono Istiawan S.K., Ruang artistik dengan Pencahayaan, Griya Kreasi, 2006
61 SNI, Konversi Energi Selubung bangunan pada Bangunan Gedung, BSN, 2000
62 Soedhana Sapiie dan Osamu Nishino, Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik, Pradya Paramita,
2000
63 Soelaiman,TM & Mabuchi Magarisawa, Mesin Tak Serempak dalam Praktek, PT Pradnya
Paramita, Jakarta,1984
64 Sofian Yahya, Diktat Programmable Logic Controller (PLC), Politeknik Negeri Bandung, 1998.
65 Sumanto, Mesin Arus Searah, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
66 Theraja, B.L, A Text Book of Electrical Tecnology, Nirja, New Delhi, 1988.
67 Thomas E. Kissell, Modern Industrial / Electrical Motor Controls, Pretience Hall, New Jersey,
1990
126
3. LAMPIRAN B
Simbol-Simbol Gambar Listrik
a. Lambang Huruf untuk Instrumen Ukur
Lambang Huruf untuk Instrumen Ukur
No. Lambang Keterangan
1 A ampere
2 V volt
3 VA voltampere
4 Var var
5 W watt
6 Wh watt-jam
7 Vah voltampere-jam
8 varh var-jam
9 Ω ohm
10 Hz hertz
11 h jam
12 min menit
13 s detik
14 n jumlah putaran permenit
15 cos ϕ faktor daya
16 ϕ sudut fase
17 λ panjang gelombang
18 f frekuensi
19 t waktu
20 t° suhu
21 z impedans
Awal Pada Satuan SI
No. Lambang Keterangan
1 T tera = 1012
2 G giga = 109
3 M mega = 106
4 K kilo = 103
5 m mili = 103
6 µ mikro = 106
7 n nano = 109
8 p piko = 1012
127
4. Contoh Penggunaan Awalan Pada Satuan SI
No. Lambang Keterangan
1 TΩ 1 teraohm = 1012 ohm
2 GW 1 gigawatt = 109 W
3 MW 1 megawatt = 106 W
4 kW 1 kilowatt = 103 W
5 mV 1 milivolt = 103 V
6 µA 1 mikroampere = 106 A
7 nF 1 nanofarad = 109 farad
8 pF 1 pikofarad = 1012 farad
b. Lambang Gambar untuk Diagram
Lambang Gambar untuk Diagram Saluran Arus Kuat
No. Lambang Keterangan
1 atau Arus searah
Catatan:
Tegangan dapat ditunjukkan di sebelah
kanan lambang dan jenis sistem di
sebelah kiri.
2 2M _____ 220/110V Contoh: Arus searah, tiga penghantar
termasuk kawat tengah, 220V (110V
antara setiap penghantar sisi dan kawat
tengah). 2 M dapat diganti dengan 2 + M.
3 ~ Arus bolak-balik
Catatan:
a) Nilai frekuensi dapat ditambahkan
di sebelah kanan lambang.
b) Tegangan dapat juga ditunjukan di
sebelah kanan lambang.
c) Jumlah fase dan adanya netral dapat
ditunjukan sebelah kiri lambang.
4 ~50 Hz Contoh:
Arus bolak balik, 50 Hz.
5 3 N~ 50Hz 400/230 V Arus bolak balik, fase tiga, dengan
netral, 50Hz, 400V (230V tegangan
antara fase dengan netral) 3N dapat
diganti dengan 3 + N.
128
5. No. Lambang Keterangan
6 3 N~ 50Hz / TN-S Arus bolak-balik, fase tiga, 50 Hz sistem
mempunyai satu titik dibumikan langsung
dan netral serta penghantar pengaman
terpisah sepanjang jaringan.
7 Penghantar
Kelompok Penghantar
Saluran
Kabel
Sirkit
8 Catatan:
a) Jika sebuah garis melambangkan
sekelompok penghantar, maka
jumlah penghantarnya ditunjukan
dengan menambah garis-garis
pendekatau dengan satu garis
pendek dan sebuah bilangan.
Contoh:
Tiga penghantar (No.8 dan No.9)
3
9 b) Penjelasan tambahan dapat
ditunjukan sebagai berikut:
1) Di atas garis: jenis arus, sistem
distribusi, frekuensi dan
tegangan.
2) Di bawah garis: jumlah peng-
hantar sirkit diikuti dengan tanda
kali dan luas penampang setiap
penghantar.
110 V
10. Contoh:
2 × 50 mm2 A1 Sirkit arus searah, 110 V, dua penghantar
alumunium ver penampang 120 mm2.
11 2N 110 V Sirkit arus searah, 220 V (antara peng-
hantar sisi dan kawat tengah 110 V), dua
2 × 50 mm2 + 1 × 25 mm2 penghantar sisi berpenampang 50 mm2
dan kawat tengah 25 mm2.
12 3 N ~ 50 Hz 400 V Sirkit fase tiga, 50 Hz, 400 V, tiga
penghantar berpenampang 120 mm2,
3 × 120 mm2 + 1 × 50 mm2 dengan netral berpenampang 50 mm2.
129
6. No. Lambang Keterangan
13 Penghantar fleksibel.
14 Penghantar pilin diperlihatkan dua
penghantar.
15 Penghantar dalam suatu kabel:
(a)
a) Tiga penghantar dalam suatu kabel.
b) Dua dari lima penghantar dalam
(b) suatu kabel.
16 a) Ujung penghantar atau kabel tidak
(a) dihubungkan.
b) Ujung penghantar atau kabel tidak
(b)
dihubungkan dan diisolasi khusus.
17 a) Percabangan penghantar.
b) Dua percabangan penghantar.
(a) (b)
18 Saluran bawah tanah.
19 Saluran dalam laut.
20 Saluran udara.
130
7. No. Lambang Keterangan
21 Saluran dalam jalur atau pipa.
Catatan:
Jumlah pipa, luas penampang dan
keterangan lainnya dapat diperlihatkan
6 di atas saluran yang menggambarkan
lintas pipa.
Contoh: Saluran dalam jalur dengan
enam jurusan
22 Saluran masuk orang (manhole)
23 Saluran dengan titik sambung/hubung
tertanam.
24 Saluran dengan penahan gas atau
minyak
25 Titik sadap pada saluran sebagai
penyulang konsumen.
26 Sadap sistem
27 Sadapan hubung seri
28 Unit daya saluran, yang diperlihatkan
jenis arus bolak balik.
~
131
8. No. Lambang Keterangan
29 Penahan daya pada penyulang
distribusi.
30 Titik injeksi penyulang daya.
31 Kotak ujung kabel; mof ujung
a) satu kabel berinti tiga
(a)
b) tiga kabel berinti satu
(b)
32 Kotak sambung lurus, mof sambung
(a) lurus, tiga penghantar.
a) Dinyatakan dengan garis ganda.
b) Dinyatakan dengan garis tunggal.
(b)
3 3
33 Kotak sambung cabang tiga.
3
3
34 Kotak sambung cabang empat.
3 3
3
35 Penghantar netral
36 Penghantar pengaman
132
9. No. Lambang Keterangan
37 Penghantar pengaman dan penghantar
netral di gabung.
Contoh: Saluran fase tiga dengan peng-
hantar pengaman dan penghantar netral
c. Lambang Gambar untuk Diagram Instalasi Pusat dan Gardu Listrik
No. Lambang Keterangan
1 a) Sakelar penghubung
b) Sakelar pemutus
c) Sakelar berselungkup; sakelar
bersekat pelindung
(a) (b) (c)
2 Sakelar dengan pemutusan:
a) Secara termis
b) Secara eektromagnetis
(a) (b)
3 Sakelar dengan pelayanan
a) Relai termal
b) Relai elektromagnetik
(a) (b)
4 a) Sakelar, lambang umum
b) Sakelar kutub tiga
(a) (b)
133
10. No. Lambang Keterangan
5 a) Sakelar pengubah aliran
b) Sakelar pengubah aliran dengan
kedudukan netral
(a) (b)
6 Pemutus sirkit / CB (Circuit Breaker)
7 Pemisah
DS (Disconnecting Switch)
(a) (b)
8 Pemutus daya
LBS (Load Break Switch)
9 NFB (No Fuse Beaker)
CB yang tak berwujud fuse
10 a) Pengaman lebur
b) Sakelar pemisah dengan pengaman
lebur
(a) (b)
11 Pengaman lebur dengan sirkit alarm
terpisah
134
11. No. Lambang Keterangan
12 Kotak kontak
13 Tusuk Kontak
14 Kontak tusuk
15 a) Lampu; lambang umum lampu
isyarat
b) Lampu kedip; indikator
(a) (b)
16 a) Klakson
b) Sirene
c) Peluit yang bekerja secara listrik
(a) (b) (c)
17 Bel
18 Pendengung
19 11 12 13 14 15 16 Jalur terminal; blok terminal
20 Perangkat hubung bagi dan kendali
21 Bumi; pembumian
135
12. No. Lambang Keterangan
38 Pusat listrik panas bumi
39 Pusat listrik tenaga matahari
40 Pusat listrik tenaga angin
41 Pusat listrik plasma MHD (magneto-
hydrodynamic)
42 Gardu listrik konversi arus searah ke
a.b.b
~
d. Lambang Gambar untuk Diagram Instalasi Bangunan
No. Lambang Keterangan
1 Pengawatan (lambang) Catatan - Untuk
maksud tertentu, ”garis” dapat diganti
dengan ”garis putus-putus”
2 Pengawatan tampak (di permukaan)
3 Pengawatan tidak tampak (di bawah
permukaan)
4 Pengawatan dalam pipa
Catatan: Jenis pipa dapat diyatakan, jika
perlu
136
13. No. Lambang Keterangan
5 a) Pengawatan menuju ke atas
b) Pengawatan menuju ke bawah
Catatan: Lambang 5 & 6
▼
1) pernyataan ”ke atas” dan ”ke
bawah” hanya berlaku jika
▼ gambar dibaca dalam posisi
yang benar
a) b) 2) Panah pada garis miring
menyatakan arah aliran daya
3) Pengawatan berpangkal pada
lingkaran atau titik hitam
6 Pengawatan melalui ruangan secara
▼
tegak lurus
▼
7 Kotak, lambang umum
8 ▼ Saluran dari bawah
9 Saluran dari atas
▼
10 Kotak sambung atau kotak hubung
11 Kotak cabang tiga
137
14. No. Lambang Keterangan
12 Kotak-saluran masuk utama
13 Perangkat hubung bagi dan kendali
dengan lima pipa
14 a) Lampu; titik sadap lampu dengan
pengawatannya
b) Lampu dipasang tetap pada dinding
dengan pengawatannya
a) b)
15 Kelompok dari tiga buah lampu 40 W
3 × 40 W
16 Perangkat lampu dengan sakelar sendiri
17 a) Lampu darurat
a) b) Armatur penerangan darurat
b)
18 a) Lampu floresen, lambang umum
a) b) Kelompok dari tiga buah lampu
floresen 40 W
b)
3 × 40 W
138
15. No. Lambang Keterangan
19 Proyektor, lambang umum
20 Lampu sorot
▼▼
21 Lampu sebar
▼ ▼
22 Lengkapan tambahan untuk lampu luar
Catatan: Hanya digunakan jika
lengkapan tambahan tidak termasuk
dalam armartur penerangan
23 Peranti listrik
Catatan: Jika perlu untuk lebih jelas
dapat diberikan nama
24 Alat pemanas listrik
Pemanas air listrik
25 Kipas dengan pengawatannya
26 Jam hadir (time clock)
27 Kunci listrik
28 Instrumen interkom
▼
▼
139
16. No. Lambang Keterangan
29 Sakelar, lambang umum
30 Sakelar dengan lampu pandu
31 t Sakelar pembatas waktu, kutub tunggal
32 Sakelar satu arah
a) Kutub tunggal
b) Kutub dua
c) Kutub tiga
a) b) c)
33 a) Sakelar tarik kutub tunggal
▼
b) Fungsi dari sakelar 30 a) dan 31a)
a) b)
34 a) Sakelar dengan posisi ganda untuk
bermacam-macam tingkat pene-
rangan
b) Fungsi dari sakelar a)
a) b)
35 a) Sakelar kelompok
b) Fungsi dari sakelar
a) b)
140
17. No. Lambang Keterangan
36 a) Sakelar dua arah
b) Fungsi dari dua buah sakelar a)
yang digabung
a) b)
37 a) Sakelar Silang
------
b) Fungsi dari sakelar a)
38 Sakelar dim
39 Tombol tekan
40 Tombol tekan dengan lampu indikator
41 Tombol tekan dengan pencapaian
terbatas (tertutup gelas, dsb)
42 Perlengkapan pembatas waktu
t
43 Sakelar waktu
––
44 Sakelar berkunci gawai sistem jaga
141
18. No. Lambang Keterangan
45 Kotak kontak
46 3 Kotak kontak ganda, misalnya untuk 3 buah
tusuk kontak
47 Kotak kontak dengan kontak pengaman,
misalnya kontak pembumian
48 Kotak kontak bertutup
49 Kotak kontak dengan sakelar tunggal
50 Kotak kontak dengan sakelar interlok
51 Kotak kontak dengan transformator pemisah
misalnya untuk alat cukur
52 Kotak kontak untuk peranti elektronik misalnya
untuk telepon, teleks dan sebagainya.
e. Nomenklatur Kabel
Code Lambang Contoh
A Selubung atau lapisan perlindungan luar
bahan serat (misalnya goni/jute) NKRA, NAKBA
AA Selubung atau lapisan perlindungan luar
dua lapis dari bahan serat (jute) NAHKZAA,NKZAA
B Perisai dari pita baja ganda NYBY, NEKBA
Selubung dari timah hitam NYBUY
C Penghantar konsentris tembaga NYCY
142
19. Code Lambang Contoh
Selubung penghantar di bawah selubung luar NHSSHCou
CE Penghantar konsentris pada masing- NYCEY
masing inti, dalam hal kabel berinti banyak
CW Penghantar konsentris pada masing- NYCWY
masing inti, yang dipasang secara
berlawanan arah untuk kabel tegangan
nominal 0,6/1 kV (1,2 kV)
D Spiral anti tekanan
Pita penguat non-magnetis
E Kabel dengan masing-masing intinya
berselubung logam NEKBA
F Perisai kawat baja pipih NYFGbY
G Spiral dari kawat baja pipih NYKRG
G Isolasi karet/EPR NGA
Selubung isolasi dari karet NGG
2G Isolasi karet butil dengan daya tahan lebih N2GAU
tinggi terhadap panas
Gb Spiral pita baja (mengikuti F atau R) NYRGbY, N2XSEYFGbY
H Lapisan penghantar di atas isolasi, untuk NHKBA, NHKRA
membatasi medan listrik
K Selubung timbal NKBA, NAKBY
KL Selubung aluminium NKLY, NAHKLY
KWK Selubung dari pita tembaga yang NKWKZY
terpasang dan dilas memanjang
L Perisai dari jalinan-kawat-baja-bulat (braid) NTRLA
MK Kabel dengan selubung timah hitam untuk MK
pemasangan dalam kapal laut
N Kabel standar penghantar tembaga NYA, NYY
NA Kabel standar penghantar aluminium NAYFGbY, NAKBA
143
20. Code Lambang Contoh
NF Kabel udara berisolasi dipilin NF2X, NFAY
NI Kabel bertekanan gas NIKLDEY
NO Kabel bertekanan minyak NOKDEFOA
NP Kabel dalam pipa bertekanan gas NPKDvFSt2Y
O Perisai-terbuka dari kawat-kawat baja NKROA
Kabel berpenampang oval NYM-O
Kabel tanpa inti berwarna hijau kuning NYFGbY-O
Q Jalinan (brid) dari kawat-kawat baja
berselubung seng NYKQ
R Perisai dari kawat-kawat baja bulat NYRGbY
RR Dua lapisan perisai dari kawat-kawat
baja bulat NKRRGbY
S - perisai dari tembaga
- pelindung listrik dari pita tembaga yang
dibulatkan pada semua inti kabel
bersama-sama N2XSY
SE Pelindung listrik dari pita tembaga yang
menyelubungi masing-masing inti kabel N2XSEY
T Tali penggantung dari baja
2X Selubung isolasi dari XLPE NF2X, N2XSY
Y Selubung isolasi dari PVC NYA
2Y Selubung isolasi dari polythylene
Z Perisai dari kawat-kawat baja yang NKZAA
masing-masing mempunyai bentuk ”Z”
Z Penghantar berisolasi dengan beban tarik NYMZ
Selubung logam dari pita seng NYRUZY
144