PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
Cara Mengatasi Sakit Perut dengan Pijat Titik Refleksi di Telapak Tangan dalam
1. Penyakit Mag atau gangguan pada lambung banyak dialami oleh orang – orang yang
tidak teratur dalam jadwal makan seperti yang saya alami. Pola makan sangat
berpengaruh bagi kesehatan kita terutama bagi kesehatan lambung. Makan yang tidak
teratur dapat meningkatkan produksi asam lambung yang dikenal dengan penyakit Maag,
sehingga perut kita terasa perih dan mual. Banyak obat – obatan yang tersedia di apotik
maupun yang dijual secara bebas tanpa harus mempergunakan resep dokter. Namun
penggunaan obat – obatan kimia dalam jangka waktu yang panjang menjadikan tubuh
kita akan mengalami ketergantungan akan obat – obatan. Jika tubuh kita sudah tergantung
pada obat-obatan kimia maka bukan sekedar penyakit maag yang akan kita tanggung.
Sudah jelas dicantumkan dalam kemasan obat kimia efek samping dari penggunaan obat
– obatan kimia tersebut. Pijat refleksi merupakan alternative yang cukup baik untuk
menghindarkan kita dari ketergantungan obat (biar tidak sakaw bro).
Terus titik refleksi
bagian mana saja yang harus dipijat dan berapa lama kita harus memijat titik tersebut.
Penyakit maag adalah penyakit pencernaan, jadi kita harus memijat pada titik pencernaan
yang tercantum pada gambar. Titik lambung (perut pada gambar) sebagai pusat penyakit
maag kita pijat dengan durasi pemijatan lebih lama untuk merangsang peredaran darah
yang menuju daerah lambung. Durasi pemijatan kurang lebih 5 menit untuk tiap titik
refleksi dengan rutin setiap hari. Tidak terlalu merepotkan cara pijatnya, kita dapat
mempergunakan alat bantu dengan ujung tumpul seperti handle rem sepeda motor dapat
dipergunakan sebagai alat untuk memijat titik refleksi. Selain titik lambung titik usus
juga perlu dipijat baik usus melintang, usus menaik ataupun kecil serta titik refleksi
dubur. Ginjal dan saluran kencing juga memerlukan sentuhan pimijatan untuk
melancarkan metabolism tubuh.
2.
3. Selama masa terapi pemijatan tetap jaga makan yang teratur dan memperbanyak
konsumsi air bersih untuk mengeluarkan kotoran – kotoran yang tidak dibutuhkan dalam
tubuh kita. Hidup sehat tidak harus selalu dengan mengkonsumsi obat-obatan kimia yang
mahal, cukup dengan bermodal handle rem motor kita dapat melakukan terapi pijat untuk
menjaga kesehatan tubuh kita dan menghindari ketergantungan dari obat kimia (nantinya
bisa seperti pecandu NARKOBA kalau keseringan minum obat)
Kesehatan adalah kunci dari segalanya
enghujung 1994.
Saya dan Pak Khoirul Huda sedang ada di Batam. Memberi training aplikasi Market
Share Analysis di Sempati Air Kantor Cabang Batam (kini maskapai penerbangan itu
tinggal nama). Training sudah selesai. Jadwal pulang ke Jawa masih tersisa satu dua hari.
Tidak ada pengisian acara kali ini yang lebih menarik ketimbang keliling kota. Apalagi
ini adalah kedatangan kami pertama kali di kota “Singapura” Indonesia ini.
Sedan Proton Wira produksi Malaysia sudah kami sewa dari tempat persewaan mobil.
Hanya berbekal KTP dan sejumlah biaya sewa yang cukup murah.
“Lho, kok cuma memberi jaminan KTP?” tanya saya heran.
“Ya. Gampang, kan?” Guide kami, temannya Pak Khoirul, menimpali. “Emang siapa
yang mau bawa kabur mobil ini keluar dari Batam? Ke manapun kita bawa kabur sedan
ini, selama masih di Batam, pasti akan dapat ditemukan.”
Kami manggut-manggut. Benar juga. Kabarnya pungutan pajak barang keluar Batam
cukup mahal. Seseorang pasti berpikir ribuan kali untuk membawa barang, seperti sedan,
keluar Batam.
“Ayo kita berangkat!” seru guide kami. “Hari semakin siang.”
Tiba-tiba Pak Khoirul memegangi perutnya dengan kedua tangannya. Sementara bibirnya
seperti menahan perih yang tak tertahankan. “Perutku sakit sekali,” katanya sambil
meringis. “Aku nggak kuat kalau ikut keliling.”
Wah, tidak enak jadinya kalau beliau tidak ikut serta. Aku memutar otak mencari jalan
keluar. Ya, ada yang perlu aku coba. Belajar dari seorang teman.
“Mana tangan kiri sampean, Pak,” pinta saya pada Pak Khoirul setelah masuk mobil.
Sedan itu kini mengarah ke tengah kota. Saya segera memijat daerah diantara ibu jari dan
jari telunjuknya. Juga daerah sekitarnya. Pak Khoirul berkali-kali mengaduh ketika
pijatan saya mengeras di tempat tersebut.
“Kalau dipijat sakit, itulah tanda organ di tempat itu juga sakit, Pak,” kata saya
menirukan “teori” pijat yang saya terima. “Daerah yang saya pijat ini berhubungan
dengan lambung.” Sambil berkata demikian sebenarnya dalam hati saya tidak juga yakin
dengan teori itu.
Mobil terus melaju di jalan-jalan kota Batam. Saya terus memijit. Sesekali Pak Khoirul
mengaduh. Tetapi tak berapa lama kemudian, beliau buka suara sambil keheranan —
tetapi nadanya senang. “Sekarang rasa sakitnya sudah hilang! Bagaimana bisa?”
4. Alhamdulillah. Hanya itu yang bisa saya ucapkan. Akhirnya sedan melaju ke luar kota.
Empat penjuru Batam sempat kami kunjungi hari itu dan Pak Khoirul tidak tampak
meringis karena ulah perutnya.
***
Kami bertiga (saya, ibu, dan Nia, adik saya paling kecil) hari itu berangkat ke Solo naik
bis umum. Ponorogo - Solo bisa memakan waktu 3-4 jam perjalanan. Sudah menjadi
langganan ibuku jika naik angkutan umum seperti bis ini, begitu duduk di kursi, langsung
mual-mual. Ketika bis berjalan, beliau sudah siap tak plastik untuk tempat muntah.
Uniknya, untuk menguranginya beliau sering memakai kaca mata. Kaca mata apa saja.
Tetapi kali ini, saya coba terapkan ilmu pijat itu. Ibu saya suruh melepas kaca mata
mainannya. Tangan kiri beliau, pada daerah antara ibu jari dan telunjuk, serta sekitarnya,
saya pijat-pijat sejak duduk di kursi. Lalu saya ajak ngobrol sepanjang perjalanan.
Madiun, Ngawi, Sragen terlampaui. Tidak nampak beliau mual atau meringis menahan
sakit perut. Juga tidak pucat.
Alhamdulillah, hingga bis tiba di terminal Tirtonadi Solo, ibu sehat-sehat saja. Tidak
mual, tidak muntah. Tas plastik yang disiapkan masih utuh. Begitu bis berhenti dan
penumpang turun, Nia, adikku yang duduk di samping ibu langsung … byorrr! Justru dia
yang mabuk dan lepas dari pengamatanku.
***
Hari ini saya mendapatkan email dari ibu Ita Rachmat, salah seorang pengurus Komite
Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya. Tentang kesehatan, yang sering kita abaikan.
Salah satunya, yang menarik buat saya, adalah sebuah gambar telapak tangan. Di telapak
itu digambarkan organ-organ tubuh manusia yang letaknya tertata menyebar. Letak-letak
organ itu menggambarkan lokasi atau zona refleksi di telapak tangan.
Prof. Hembing menulis dalam bukunya “10 Menit
Menuju Sehat dengan Terapi Refleksi Telapak Tangan” (Gramedia, Jakarta, April 2002)
yang saya pinjam dari ibunya anak-anak, bahwa sebenarnya zona refleksi itu terdapat di
seluruh tubuh. Tetapi lazimnya terdapat di kaki dan tangan, terutama pada telapaknya.
5. Zona refleksi ini merupakan titik-titik pusat urat syaraf, dimana titik-titik itu berkaitan
erat dengan organ-organ tubuh tertentu (hal 3).
Apabila daerah itu dipijat, sirkulasi darah pada organ yang bersangkutan akan menjadi
lancar. Jika sirkulasi darah lancar, tubuh pun akan lebih sehat.
Saya pun memerhatikan gambar dari Ibu Ita itu. Setiap organ digambarkan bukan sebagai
bulatan-bulatan seperti pada kebanyakan gambar zona refleksi telapak tangan yang biasa
saya temui, melainkan gambar organ sesungguhnya. Tentu hal ini lebih mempermudah
untuk menghapalkannya. Saya lantas memerhatikan posisi zona lambung (stomach). Dan
posisinya pas dengan titik pijat yang selama ini saya lakukan untuk kasus sakit perut
(mual, muntah, melilit, sebah [jw], dsb). Kalau pada buku Prof. Hembing di atas, posisi
lambung agak ke tengah, di bawah jari tengah dan telunjuk.
Gambar telapak ini lantas mengingatkan saya pada dua kejadian di atas. Dan juga
pengalaman terapi yang tak terhitung lagi berapa kali telah saya lakukan pada istri dan
anak-anak saya untuk kasus perut mereka yang bermasalah. Dan hasilnya, Alhamdulillah,
sering berhasil menyembuhkan sakitnya dengan cara sesimple itu.
Melihat gambar itu ada satu kesimpulan: jika diperhatikan tata letak organ di telapak
tangan ternyata hampir persis dengan tata letak organ itu yang sebenarnya pada tubuh.
Mata-telinga di bagian atas. Jantung-liver-paru ada di tengah. Dan di bawah ada usus-urinary-
organ-organ bawah tubuh manusia lainnya. Hal yang sama juga saya dapati pada
zona refleksi di telapak kaki. Juga, dalam bidang ilmu yang lain, tata letak organ yang
ditunjukkan melalui ilmu Iridologi juga menunjukkan tata letak yang teratur itu.
Maha besar Allah yang telah menciptakan makhluknya ini dengan begitu sempurnanya.
Bahkan untuk mengatasi problem di badannya, Allah sudah melengkapinya dengan zona
refleksi yang bisa dipijat, lengkap dengan tata letak zona refleksi setiap organ yang
subhanallah susunannya. Sesuai dengan aslinya, sehingga mudah dihapal.
Benarlah adanya jika IA telah menciptakan manusia ini dengan bentuk yang sebaik-baiknya
(ahsani taqwim, Q.S. At-Tin: 4). Hanya saja, kita, manusialah yang tidak pandai
bersyukur.
Titik-titik refleksi tersebut dapat menimbulkan efek penyembuhan dan pencegahan
terhadap suatu penyakit melalui perangsangan atau penekanan. Satu daerah refleksi
sendiri diyakini memiliki indikasi terhadap lebih dari satu penyakit.
Menurut praktisi pengobatan tradisional yang juga akupunkturis, H.M. Hembing
Wijayakusuma, refleksi diambil dari kata refleks, yang artinya gerak tidak disengaja atau
gerak yang otomatis.
Sedangkan terapi, bermakna pengobatan atau usaha untuk memulihkan kesehatan orang
yang sedang sakit. Jadi, makna terapi refleksi secara harfiah adalah pengobatan secara
spontan atau tak sengaja.
Sebenarnya zona refleksi ini terdapat di seluruh tubuh, tapi lazimnya terdapat di kaki dan
tangan, terutama pada telapaknya. Zona atau daerah refleksi ini merupakan titik pusat
urat saraf, di mana titik-titik tersebut berkaitan erat dengan organ-organ tubuh tertentu.
Apabila daerah tersebut dipijat, sirkulasi darah pada organ yang bersangkutan menjadi
lancar. Jika sirkulasi darah lancar, tubuh akan lebih sehat.
Setiap organ tubuh memerlukan darah untuk melangsungkan fungsinya secara normal.
6. Darah tersebut membawa zat gizi dan oksigen yang diperlukan oleh tubuh. Di samping
itu, darah juga membersihkan kotoran-kotoran yang tersisa dalam tubuh. Diyakini, bila
sirkulasi darah lancar, tubuh akan terasa segar dan sehat.
Sebaliknya, bila ada sisa kotoran, misalnya kotoran yang berasal dari makanan yang
mengandung kolesterol berlebihan, tubuh akan mengalami gangguan. Bila tidak segera
dibersihkan, maka kotoran itu akan mengendap sehingga mengganggu saluran peredaran
darah. Maka terjadilah penyakit.
Dalam hal ini, telapak tangan dapat menjadi alat diagnosa suatu penyakit yang sifatnya
komplikatif, karena dapat menunjukkan adanya gangguan fisiologis dalam tubuh.
Yang perlu diingat, dalam hal memanfaatkan terapi refleksi telapak tangan ini, Anda tetap
disarankan untuk berhubungan dan berkonsultasi dengan ahlinya. Akupunkturis atau
dokter. Anda sendiri bisa menghubungi atau datang langsung ke:
Klinik H.M.Hembing Wijayakusuma, Jl. Raya K.S. Tubun No. 37 D - Petamburan -
Jakarta Pusat. Telp. (021) 5481991 - 5712029.
Penyakit dan Telapak Tangan yang Direfleksi !
1. Migren
Area yang direfleksi: sisi kiri dan kanan jari tengah, bagian telinga kiri dan telinga kanan,
serta ubun-ubun. Dapat pula dirangsang: limpa, tekanan darah tinggi, mata kiri, mata
kanan, dan tekanan darah rendah.
2. Pundak Pegal
Jika mengalami pundak pegal, area refleksi yang tepat terletak di bagian pangkal telunjuk
dan kelingking. Yaitu mengarah pada titik kelelahan, lengan kanan, dan lengan kiri. Area
ini juga bisa untuk bagian liver dan saluran liver yang terasa tidak enak.
3. Tekanan Darah Tinggi
Area yang tepat ialah di sisi jari tengah pada zona ginjal kiri dan ginjal kanan. Lakukan
juga perangsangan pada titik jantung bagian kanan, jantung bagian kiri, anak ginjal
kanan, anak ginjal kiri, dan tekanan darah tinggi. Serta titik akupunktur shixuan di ujung-ujung
jari.
4. Tekanan Darah Rendah
Area yang tepat untuk dirangsang adalah titik tekanan darah rendah, anak ginjal kanan,
dan anak ginjal kiri. Titik akupunktur hegu dan titik akupunktur peningkat tekanan yang
terletak di belakang telapak tangan dekat pergelangan tangan dapat dikombinasikan
dengan terapi refleksi.
5. Kelelahan Mata
Daerah refleksi yang efektif untuk kelelahan mata berpusat di lever, ginjal kiri, ginjal
kanan, mata kiri, anak ginjal kanan, anak ginjal kiri, dan radang kantung empedu.
6. Anemia
Daerah refleksi yang tepat untuk anemia terletak di liver, limpa, anak ginjal kanan, anak
ginjal kiri, organ otak (berada pada titik shi xuan, jari tengah dan titik shi xuan ibu jari),
dan lambung.
7. Jantung
Daerah refleksi yang tepat terdapat pada jantung bagian kanan, dan cabang saluran
pernapasan.
8. Diabetes
Diabetes juga bisa dikurangi dengan memijat daerah refleksi telapak tangan yang tepat.
Yaitu: pankreas, limpa, hipertiroid, meridian limpa, dan kelenjar hormon.
7. 9. Liver
Area refleksi untuk penyakit liver yaitu, titik liver, limpa, pembengkakan dan
penggumpalan, dan hati cemas.
10. Ginjal
Zona refleksi yang tepat terletak di ginjal kiri dan ginjal kanan. Juga titik yang berkaitan
seperti anak ginjal kanan, anak ginjal kiri, kandung kemih, dan rahim/prostat juga baik
untuk dirangsang.
Catatan: Selama melakukan refleksi telapak tangan, sebaiknya didampingi seorang ahli
refleksi atau akupunkturis. Atau bisa hubungi Hembing Wijayakusuma dengan alamat di
atas.
Sediakan Tusuk Gigi
Menurut praktisi pengobatan tradisional yang juga akupunkturis, H.M. Hembing
Wijayakusuma, berikut ini adalah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam terapi
refleksi telapak tangan:
• Pada telapak tangan terdapat area-area refleksi yang berhubungan dengan bagian-bagian
tubuh, di antaranya: daerah ginjal, paru-paru, maag, usus besar, usus duabelas jari,
jantung, lambung, dan tenggorokan. Misalnya, jika ginjal mengalami suatu gangguan,
area refleksi ginjal akan terasa sakit dan tidak enak bila ditekan.
• Bila seseorang terserang suatu penyakit, baik disadari atau tidak, terjadi perubahan
warna dan elastisitas telapak tangan. Terapi tak boleh dilakukan dalam keadaan tegang,
karena pada keadaan tegang otot dan urat saraf juga ikut menjadi tegang sehingga terapi
tak akan memperoleh hasil yang maksimal. Lebih baik terapi dilakukan ketika dalam
keadaan rileks.
• Terapi tak boleh dilakukan dalam keadaan mabuk, kelelahan, atau kenyang (sehabis
makan).
• Jika ingin melakukan terapi refleksi sehari dua kali, selang waktunya harus lebih dari
enam jam.
• Sebelum memulai terapi refleksi telapak tangan, terlebih dahulu sediakan sekotak tusuk
gigi. Pisahkan lima sampai delapan tusuk gigi dan rapikan ujungnya yang runcing, lalu
bagian yang tumpul diikat kencang dengan karet gelang. Persediaan tusuk gigi yang
cukup banyak itu berguna sebagai cadangan pemakaian kalau tusuk gigi yang dipakai
telah agak rusak.
• Selain dengan tusuk gigi, terapi juga bisa dilakukan dengan menggunakan kuku jari
tangan atau alat elektronik. Namun dengan tusuk gigi, terapi ini akan jauh lebih praktis,
ekonomis, dan hasilnya lebih optimal.
• Duduklah dengan posisi yang santai dan tariklah napas dalam-dalam sebanyak dua
sampai tiga kali agar pikiran terkonsentrasi. Telapak tangan berada dalam posisi datar dan
rileks. Pada prinsipnya, perangsangan dilakukan pada satu telapak tangan, kiri atau
kanan. Jika keduanya dirangsang secara bergantian, akan lebih maksimal hasilnya.
• Terapi dilakukan dengan tusuk gigi berada dalam posisi vertikal atau tegak lurus.
Perangsangan atau penekanan dimulai dari bagian yang dirasakan sakit.
Penekanan dilakukan secara bertahap. Mula-mula dilakukan secara perlahan kemudian
meningkat agak keras sampai kulit telapak tangan memerah dan agak sakit. Pada
mulanya setiap bagian dapat ditekan selama satu sampai dua menit. Setelah agak terbiasa,
bisa dilakukan kira-kira lima menit sesuai kondisi tubuh.
• Terapi refleksi sebagai pemulihan tenaga pada penderita penyakit dalam yang parah,
8. baru dapat dilakukan setelah penyakitnya sembuh. Pengobatan refleksi harus dihentikan
apabila suhu badan mencapai 38 derajat celsius.
• Efek pelaksanaan refleksi ini dapat dirasakan keesokan harinya. Jika pada malam hari
tidur terasa nyenyak, berarti refleksi yang dilakukan sudah tepat. Tapi sebaliknya, jika
tubuh terasa masih sakit atau pegal-peggal, berarti daerah yang direfleksi tidak tepat, atau
penekanan terlalu kuat dan lama.
• Bila terjadi kondisi demikian, sebaiknya hentikan terapi dalam sehari. Kemudian dicoba
lagi pada hari berikutnya. Pilih waktu yang tepat sesuai dengan kondisi tubuh. Kondisi
tubuh yang prima merupakan faktor penunjang untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
• Terapi ini perlu dilakukan terus menerus selama 10 sampai 12 hari. setelah itu,
beristirahatlah selama tiga sampai empat hari agar khasiat terapi lebih optimal. Penyakit
yang lebih kronis memerlukan waktu yang lebih lama, yaitu sekitar dua sampai tiga bulan
untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
• Terapi refleksi ini berkhasiat meredakan rasa sakit dengan cepat. Namun, untuk
penyembuhan diperlukan ketekunan setiap hari selama batas waktu penyembuhan,
dengan memperhatikan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
• Selama menjalani terapi, janganlah sekali-sekali mengabaikan gejala-gejala sakit yang
dirasakan oleh tubuh. Gejala tersebut harus segera dihilangkan, dan terapi refleksi telapak