SlideShare a Scribd company logo
Menjadi Pemilih Cerdas dan Bermartabat
Titi Anggraini
Anggota Divisi Kajian LPPA
IG: @tanggraini, Twitter: @titianggraini, YouTube: Titi Anggraini
Apa itu Demokrasi?
1. Sebuah sistem politik di mana pemerintahan dipilih dan diganti
melalui pemilihan umum yang bebas dan adil.
2. Partisipasi aktif masyarakat, sebagai warga negara, dalam
kehidupan sipil dan politik.
3. Perlindungan atas hak-hak asasi manusia setiap warga negara.
4. Adanya rule of law, di mana perundangan dan prosedur hukum
yang berlaku diterapkan secara sama dan setara untuk semua
warga negara tanpa terkecuali.
Larry Diamond, 2004
Pemilu sebagai mandat dan agenda UUD NRI Tahun 1945
Pemilu Bermartabat: Pemilu yang Berkala dan Murni
1
Tersedia kerangka
hukum pemilu
yang demokratis.
2
Diselenggarakan
penyelenggara
pemilu yang
independen,
profesional, dan
berintegritas.
3
Diikuti peserta
pemilu yang
kompetitif,
bersaing dalam
arena kontestasi
yang adil dan
setara.
4
Penegakan hukum
pemilu dilakukan
efektif dan
berkeadilan
(terwujud electoral
justice atau
keadilan pemilu).
5
Birokrasi dan
aparat kemananan
netral dan
profesional.
6
Pemilih berdaya dan
terinformasi baik (well
informed voters).
Membuat keputusan
bermakna
berdasarkan informasi
yang kredibel.
Titi Anggraini, 2023
Pemilih Cerdas dan Bermartabat
• Cerdas: Sempurna
perkembangan akal budinya
(untuk berpikir, mengerti, dan
sebagainya); tajam pikiran.
• Bermartabat: Mempunyai
martabat. Martabat adalah
tingkat harkat kemanusiaan,
harga diri.
Mengapa harus pemilih cerdas dan bermartabat?
• Demokrasi sudah disepakati sebagai agenda Konstitusi untuk mengisi dan mengganti jabatan-
jabatan strategis pemerintahan. Keputusan yang diambil oleh pemilih akan membentuk masa
depan bangsa. Oleh karena itu, memiliki pemahaman yang mendalam tentang kandidat, isu-isu
penting, dan implikasi dari pilihan sebagai pemilih adalah bagian dari menjaga integritas
demokrasi.
• Setiap pemilih hanya punya satu suara yang bernilai satu (satu orang satu suara satu nilai atau
one person one vote one value (OPOVOV)). Suara adalah cerminan martabat diri sebagai warga
negara.
• Keberhasilan demokrasi sangat bergantung pada partisipasi aktif warganya, tetapi tanpa
pengetahuan yang memadai, keputusan yang diambil dapat merugikan banyak orang. Maka,
melibatkan diri dalam mendalami platform dan visi misi kandidat, serta memahami isu-isu global
dan lokal, adalah upaya penting untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
• Penting menjadi pemilih cerdas sebab hasil dari pemilu akan memengaruhi segala aspek
kehidupan warga, mulai dari ekonomi hingga lingkungan melalui aturan dan anggaran yang
dibuat oleh pejabat publik yang dihasilkan melalui pemilu.
• Pemilih cerdas memiliki kemampuan untuk menilai integritas calon, kecocokan visi misi dengan
kebutuhan masyarakat, dan dampak kebijakan yang diusung.
• Pemilih cerdas dapat memastikan bahwa suaranya merupakan suara yang berkontribusi positif
terhadap pembangunan masyarakat. Pendidikan politik dan partisipasi aktif dalam proses
pemilihan adalah investasi bagi masa depan negara dan kesejahteraan Masyarakat.
PEMILU
UU No. 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum (mengatur
Penyelenggara Pemilu, Pilpres,
dan Pileg) jo. UU 7/2023.
PEMILIHAN (PILKADA)
UU No. 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Perpu No. 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi
Undang-Undang sebagaimana telah diubah
dengan UU No. 8 Tahun 2015, UU No. 10
Tahun 2016, dan UU No. 6 Tahun 2020
KERANGKA HUKUM PEMILU DAN PILKADA
Regulasi
Teknis
1. Peraturan Komisi Pemilihan Umum
2. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum
3. Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
4. Peraturan Mahkamah Konstitusi
5. Peraturan Mahkamah Agung
6. Peraturan Bersama Ketua Bawaslu, Kapolri, dan Jaksa
Agung tentang Sentra Gakkumdu
Sistem Pemilu Serentak 2024
• Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres): Sistem Mayoritas dengan Dua
Putaran (Majority Run Off Two Round System). Pasangan calon Presiden dan wakil
Presiden yang mendapatkan suara lebih dari 50% dari jumlah suara dalam
pemilihan umum dengan sedikitnya 20% suara disetiap provinsi yang tersebar di
lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan
Wakil Presiden. Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
terpilih, dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua
dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara langsung dan pasangan yang
memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden
(Pasal 6A Ayat (3) dan (4) UUD NRI Tahun 1945).
• Pemilu DPR dan DPRD: Sistem Proporsionalitas Terbuka dengan Suara Terbanyak.
Persentase perolehan kursi partai proporsional atau berimbang dengan persentase
perolehan suara partai. Kursi yang diperoleh partai diberikan kepada caleg yang
memperoleh suara terbanyak dari partai tersebut sesuai dengan jumlah kursi yang
didapat. Pemilih bisa mencoblos langsung caleg dari partai politik yang dipilihnya
pada surat suara.
• Pemilu DPD: Sistem Distrik Berwakil Banyak (Single Nontransferable Vote). Ada 4
anggota DPD yang akan duduk mewakili tiap provinsi. Pemilih memilih satu caleg
DPD yang ada di surat suara dan yang akan terpilih adalah caleg DPD yang
memperoleh suara terbanyak peringkat pertama, kedua, ketiga, dan keempat.
https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Peserta_pemilu
Info Profil Kandidat, Partai, dan Caleg
SUARA TIDAK SAH (INVALID VOTES) YANG MASIH SANGAT TINGGI
TAHUN
PEMILU
ANGGOTA
DPR RI
PEMILIH
TERDAFTAR
METODE
PEMBERIAN
SUARA
SUARA SAH SUARA TIDAK SAH PARTISIPASI
PEMILIH
(Voter
turnout)
JUMLAH % JUMLAH %
1999 117.749.271 Coblos 105.786.661 96,61% 3.708.386 3,39% 92,99%
2004 148.000.369 Coblos 113.462.414 91,19% 10.957.925 8,81% 84,07%
2009 171.265.441 Centang 104.099.785 85,62% 17.488.581 14,38% 70,99%
2014 185.826.024 Coblos 124.972.491 89,54% 14.601.436 10,46% 75,11%
2019 192.770.611 Coblos 139.971.260 88,88% 17.503.953 11,12% 81,69%
PEMILU ANGGOTA DPD RI (2019)
Suara sah = 126.938.049 atau 81,00%
Suara tidak sah = 29.777.821 atau 19,00%
UKURAN SURAT SUARA PEMILU SERENTAK 2019
PILPRES = 22 x 31 cm
DPR RI = 51 x 82 CM (Maks. 10 kursi/dapil)
DPD RI = 58 x 78 CM (Maks. 60 calon)
Bilik pemungutan suara berbentuk huruf u (u shape) dengan lebar dan tinggi pada
sisi tengah paling kecil 60 cm & dan pada sisi kiri dan kanan paling kecil 50 cm
Tips Coblosan Agar Bernilai Suara Sah
• Ketahui akan memilih di dapil mana. Kenali dapil DPR, dapil DPRD Provinsi,
dapil DPRD Kabupaten/Kota. Ingat beda dapil, beda calon. Bisa menelusuri
melalui Google Search atau membaca Peraturan KPU No. 6 Tahun 2023
tentang Alokasi Kursi dan Daerah Pemilihan.
• Pemilih memulai penggunaan hak pilih dengan membentangkan surat suara
secara utuh, lalu mengamati semua gambar dan tulisan dalam surat suara.
• Cobloslah dengan tenang kandidat yang akan dipilih. Ini penting agar lubang
coblosan tidak melebar ke luar kolom kandidat yang dikehendaki.
• Untuk Pemilu DPR dan DPRD, karena pemilih diberi kesempatan memilih
caleg langsung, langsung coblos di nama caleg dan pastikan lubang coblosan
tidak keluar kolom.
• Jika masih bimbang mau pilih caleg yang mana, dianjurkan memilih caleg
perempuan atau caleg disabilitas dari partai politik yang secara ideologi paling
dekat dengan pemilih.
JUMLAH PUTUSAN PENGADILAN TINDAK PIDANA PEMILU
68
PUTUSAN
361
PUTUSAN
174
PUTUSAN
PEMILIHAN 2018 PEMILU 2019 PEMILIHAN 2020
TREN PUTUSAN:
❑ Netralitas kepala Desa & ASN, Pasal
188 Jo. Pasal 71 (33 Putusan)
❑ Menggunakan fasilitas pemerintah,
tempat ibadah & Pendidkan, Pasal 187
ayat (3) (7 Putusan)
❑ Politik Uang, Pasal 187A (6 Putusan)
❑ Kampanye di luar jadwal, Pasal 187
ayat (1) (4 Putusan)
TREN PUTUSAN:
❑ Politik Uang, Pasal 523 & Pasal
521 (83 Putusan)
❑ Mencoblos lebih dari sekali, Pasal
516 & 533 (65 Putusan)
❑ Menyebabkan suara tidak bernilai,
adanya tambahan atau
pengurangan hasil suara, Pasal
532 (43 Putusan)
❑ Netralitas kepala Desa, Pasal 490
(31 Putusan)
TREN PUTUSAN:
❑ Netralitas kepala Desa & ASN, Pasal
188 Jo. Pasal 71 (73 Putusan)
❑ Politik Uang, Pasal 187A (23 Putusan)
❑ Memberi suara lebih dari sekali, Pasal
178B (13 Putusan)
❑ Menggunakan fasilitas pemerintah,
tempat ibadah & Pendidkan, Pasal 187
ayat (3) (10 Putusan)
Tantangan Pemilu 2024
Orientasi pemilih terfokus pada Pilpres
Kerentanan tinggi pada jual beli suara (politik uang)
Kapasitas dan Integritas pemilih: kesulitan dalam pemberian suara (tingginya suara tidak sah
atau invalid votes), abai pada pemilu legislatif, kurang peduli pada rekam jejak dan politik
gagasan/program.
Hoaks dan disinformasi/fitnah pemilu di tengah propaganda global
Partisipasi Pemilih Cerdas dan Bermartabat
1. Perkuat terus literasi kepemiluan dan kewarganegaraan (voter and civic educations).
• Mampu mendapatkan akses dan menggunakan sumber informasi pemilu yang akurat,
valid, dan kredibel. Misal, situs/website resmi KPU, Bawasu, DKPP, Partai Politik,
medsos calon yang centang biru (verified).
• Memahami prosedur pemilu dan bisa menggunakan hak pilih dengan cara yang
benar.
• Memilih berbasis ide, gagasan, dan program (tahu rekam jejak dan konsekuensi dari
pilihan). Tidak sekadar gimik atau hiburan politik. Janji bisa ditulis dengan manis, tapi
rekam jejak tidak akan berdusta.
• Terbebas dari berbagai intimidasi (fisik, verbal, uang, mental, ataupun
hoaks/informasi sesat).
2. Mau memantau dan mengawasi pelaksanaan tahapan-tahapan pemilu agar
berlangsung seusai asas dan prinsip pemilu yang demokratis.
3. Ikuti penghitungan suara di TPS dan fota hasil yang ada di Plano Formulir C.Hasil yang
ada pada papan penghitungan. Unggah di media sosial atau aplikasi jaga suara sebagai
kontrol bersama publik.
4. Mau melaporkan pelanggaran atau kecurangan pemilu yang terjadi. Bisa berkoordinasi
dengan komunitas-komunitas pendamping. Misal, jagasuaramu.id (aplikasi dan website),
jagapemilu.com.
Titi Anggraini_Menjadi Pemilih Cerdas dan Bermartabat.pdf

More Related Content

Similar to Titi Anggraini_Menjadi Pemilih Cerdas dan Bermartabat.pdf

Test Test Aja
Test Test AjaTest Test Aja
Test Test Aja
Guntur Putro
 
Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019
Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019
Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019
Dody Wijaya
 
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015Election Commision
 
pmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptx
pmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptxpmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptx
pmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptx
Rusmanto (Uman)
 
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Ahsanul Minan
 
6b. Evaluasi_pengawasan pemilu serentak 2024 materi pak mitra.pptx
6b. Evaluasi_pengawasan pemilu serentak 2024 materi pak mitra.pptx6b. Evaluasi_pengawasan pemilu serentak 2024 materi pak mitra.pptx
6b. Evaluasi_pengawasan pemilu serentak 2024 materi pak mitra.pptx
dede yusuf
 
PEMILIH PEMULA
PEMILIH PEMULAPEMILIH PEMULA
PEMILIH PEMULAAN ASYUF
 
Pemilu
PemiluPemilu
Pemilu
Mya Miranda
 
sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptx
sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptxsosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptx
sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptx
ssuser55d8f7
 
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093finalM nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093finalnatal kristiono
 
Prinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptx
Prinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptxPrinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptx
Prinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptx
ChandraSetyawan10
 
Latihan Soal PPS.docx
Latihan Soal PPS.docxLatihan Soal PPS.docx
Latihan Soal PPS.docx
SicomoFullVideos
 
Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"
Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"
Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"
threeandra MLC
 
Materi Rabu Ngopi.pptx
Materi Rabu Ngopi.pptxMateri Rabu Ngopi.pptx
Materi Rabu Ngopi.pptx
MuhidalWasi
 
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Pokja 30
 

Similar to Titi Anggraini_Menjadi Pemilih Cerdas dan Bermartabat.pdf (20)

Wita ti
Wita tiWita ti
Wita ti
 
Test Test Aja
Test Test AjaTest Test Aja
Test Test Aja
 
Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019
Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019
Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019
 
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
 
pmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptx
pmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptxpmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptx
pmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptx
 
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
 
Pkn final
Pkn finalPkn final
Pkn final
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
6b. Evaluasi_pengawasan pemilu serentak 2024 materi pak mitra.pptx
6b. Evaluasi_pengawasan pemilu serentak 2024 materi pak mitra.pptx6b. Evaluasi_pengawasan pemilu serentak 2024 materi pak mitra.pptx
6b. Evaluasi_pengawasan pemilu serentak 2024 materi pak mitra.pptx
 
Tugas pkn yang baru
Tugas pkn yang baruTugas pkn yang baru
Tugas pkn yang baru
 
PEMILIH PEMULA
PEMILIH PEMULAPEMILIH PEMULA
PEMILIH PEMULA
 
Pemilu
PemiluPemilu
Pemilu
 
sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptx
sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptxsosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptx
sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptx
 
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093finalM nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
 
Prinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptx
Prinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptxPrinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptx
Prinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptx
 
Latihan Soal PPS.docx
Latihan Soal PPS.docxLatihan Soal PPS.docx
Latihan Soal PPS.docx
 
Laporan akhir riset
Laporan akhir risetLaporan akhir riset
Laporan akhir riset
 
Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"
Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"
Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"
 
Materi Rabu Ngopi.pptx
Materi Rabu Ngopi.pptxMateri Rabu Ngopi.pptx
Materi Rabu Ngopi.pptx
 
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
 

Recently uploaded

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
SusiSusanti94678
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
SriayuAnisaToip
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
AndiCoc
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
EviRohimah3
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
AryLisawaty
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
AhmadBarkah2
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
indrawatiahmad62
 

Recently uploaded (20)

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 

Titi Anggraini_Menjadi Pemilih Cerdas dan Bermartabat.pdf

  • 1. Menjadi Pemilih Cerdas dan Bermartabat Titi Anggraini Anggota Divisi Kajian LPPA IG: @tanggraini, Twitter: @titianggraini, YouTube: Titi Anggraini
  • 2. Apa itu Demokrasi? 1. Sebuah sistem politik di mana pemerintahan dipilih dan diganti melalui pemilihan umum yang bebas dan adil. 2. Partisipasi aktif masyarakat, sebagai warga negara, dalam kehidupan sipil dan politik. 3. Perlindungan atas hak-hak asasi manusia setiap warga negara. 4. Adanya rule of law, di mana perundangan dan prosedur hukum yang berlaku diterapkan secara sama dan setara untuk semua warga negara tanpa terkecuali. Larry Diamond, 2004
  • 3. Pemilu sebagai mandat dan agenda UUD NRI Tahun 1945
  • 4. Pemilu Bermartabat: Pemilu yang Berkala dan Murni 1 Tersedia kerangka hukum pemilu yang demokratis. 2 Diselenggarakan penyelenggara pemilu yang independen, profesional, dan berintegritas. 3 Diikuti peserta pemilu yang kompetitif, bersaing dalam arena kontestasi yang adil dan setara. 4 Penegakan hukum pemilu dilakukan efektif dan berkeadilan (terwujud electoral justice atau keadilan pemilu). 5 Birokrasi dan aparat kemananan netral dan profesional. 6 Pemilih berdaya dan terinformasi baik (well informed voters). Membuat keputusan bermakna berdasarkan informasi yang kredibel. Titi Anggraini, 2023
  • 5. Pemilih Cerdas dan Bermartabat • Cerdas: Sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya); tajam pikiran. • Bermartabat: Mempunyai martabat. Martabat adalah tingkat harkat kemanusiaan, harga diri.
  • 6. Mengapa harus pemilih cerdas dan bermartabat? • Demokrasi sudah disepakati sebagai agenda Konstitusi untuk mengisi dan mengganti jabatan- jabatan strategis pemerintahan. Keputusan yang diambil oleh pemilih akan membentuk masa depan bangsa. Oleh karena itu, memiliki pemahaman yang mendalam tentang kandidat, isu-isu penting, dan implikasi dari pilihan sebagai pemilih adalah bagian dari menjaga integritas demokrasi. • Setiap pemilih hanya punya satu suara yang bernilai satu (satu orang satu suara satu nilai atau one person one vote one value (OPOVOV)). Suara adalah cerminan martabat diri sebagai warga negara. • Keberhasilan demokrasi sangat bergantung pada partisipasi aktif warganya, tetapi tanpa pengetahuan yang memadai, keputusan yang diambil dapat merugikan banyak orang. Maka, melibatkan diri dalam mendalami platform dan visi misi kandidat, serta memahami isu-isu global dan lokal, adalah upaya penting untuk membangun masyarakat yang lebih baik. • Penting menjadi pemilih cerdas sebab hasil dari pemilu akan memengaruhi segala aspek kehidupan warga, mulai dari ekonomi hingga lingkungan melalui aturan dan anggaran yang dibuat oleh pejabat publik yang dihasilkan melalui pemilu. • Pemilih cerdas memiliki kemampuan untuk menilai integritas calon, kecocokan visi misi dengan kebutuhan masyarakat, dan dampak kebijakan yang diusung. • Pemilih cerdas dapat memastikan bahwa suaranya merupakan suara yang berkontribusi positif terhadap pembangunan masyarakat. Pendidikan politik dan partisipasi aktif dalam proses pemilihan adalah investasi bagi masa depan negara dan kesejahteraan Masyarakat.
  • 7. PEMILU UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (mengatur Penyelenggara Pemilu, Pilpres, dan Pileg) jo. UU 7/2023. PEMILIHAN (PILKADA) UU No. 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Perpu No. 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah dengan UU No. 8 Tahun 2015, UU No. 10 Tahun 2016, dan UU No. 6 Tahun 2020 KERANGKA HUKUM PEMILU DAN PILKADA Regulasi Teknis 1. Peraturan Komisi Pemilihan Umum 2. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum 3. Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu 4. Peraturan Mahkamah Konstitusi 5. Peraturan Mahkamah Agung 6. Peraturan Bersama Ketua Bawaslu, Kapolri, dan Jaksa Agung tentang Sentra Gakkumdu
  • 8.
  • 9. Sistem Pemilu Serentak 2024 • Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres): Sistem Mayoritas dengan Dua Putaran (Majority Run Off Two Round System). Pasangan calon Presiden dan wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari 50% dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya 20% suara disetiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara langsung dan pasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden (Pasal 6A Ayat (3) dan (4) UUD NRI Tahun 1945). • Pemilu DPR dan DPRD: Sistem Proporsionalitas Terbuka dengan Suara Terbanyak. Persentase perolehan kursi partai proporsional atau berimbang dengan persentase perolehan suara partai. Kursi yang diperoleh partai diberikan kepada caleg yang memperoleh suara terbanyak dari partai tersebut sesuai dengan jumlah kursi yang didapat. Pemilih bisa mencoblos langsung caleg dari partai politik yang dipilihnya pada surat suara. • Pemilu DPD: Sistem Distrik Berwakil Banyak (Single Nontransferable Vote). Ada 4 anggota DPD yang akan duduk mewakili tiap provinsi. Pemilih memilih satu caleg DPD yang ada di surat suara dan yang akan terpilih adalah caleg DPD yang memperoleh suara terbanyak peringkat pertama, kedua, ketiga, dan keempat.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. SUARA TIDAK SAH (INVALID VOTES) YANG MASIH SANGAT TINGGI TAHUN PEMILU ANGGOTA DPR RI PEMILIH TERDAFTAR METODE PEMBERIAN SUARA SUARA SAH SUARA TIDAK SAH PARTISIPASI PEMILIH (Voter turnout) JUMLAH % JUMLAH % 1999 117.749.271 Coblos 105.786.661 96,61% 3.708.386 3,39% 92,99% 2004 148.000.369 Coblos 113.462.414 91,19% 10.957.925 8,81% 84,07% 2009 171.265.441 Centang 104.099.785 85,62% 17.488.581 14,38% 70,99% 2014 185.826.024 Coblos 124.972.491 89,54% 14.601.436 10,46% 75,11% 2019 192.770.611 Coblos 139.971.260 88,88% 17.503.953 11,12% 81,69% PEMILU ANGGOTA DPD RI (2019) Suara sah = 126.938.049 atau 81,00% Suara tidak sah = 29.777.821 atau 19,00% UKURAN SURAT SUARA PEMILU SERENTAK 2019 PILPRES = 22 x 31 cm DPR RI = 51 x 82 CM (Maks. 10 kursi/dapil) DPD RI = 58 x 78 CM (Maks. 60 calon) Bilik pemungutan suara berbentuk huruf u (u shape) dengan lebar dan tinggi pada sisi tengah paling kecil 60 cm & dan pada sisi kiri dan kanan paling kecil 50 cm
  • 24. Tips Coblosan Agar Bernilai Suara Sah • Ketahui akan memilih di dapil mana. Kenali dapil DPR, dapil DPRD Provinsi, dapil DPRD Kabupaten/Kota. Ingat beda dapil, beda calon. Bisa menelusuri melalui Google Search atau membaca Peraturan KPU No. 6 Tahun 2023 tentang Alokasi Kursi dan Daerah Pemilihan. • Pemilih memulai penggunaan hak pilih dengan membentangkan surat suara secara utuh, lalu mengamati semua gambar dan tulisan dalam surat suara. • Cobloslah dengan tenang kandidat yang akan dipilih. Ini penting agar lubang coblosan tidak melebar ke luar kolom kandidat yang dikehendaki. • Untuk Pemilu DPR dan DPRD, karena pemilih diberi kesempatan memilih caleg langsung, langsung coblos di nama caleg dan pastikan lubang coblosan tidak keluar kolom. • Jika masih bimbang mau pilih caleg yang mana, dianjurkan memilih caleg perempuan atau caleg disabilitas dari partai politik yang secara ideologi paling dekat dengan pemilih.
  • 25. JUMLAH PUTUSAN PENGADILAN TINDAK PIDANA PEMILU 68 PUTUSAN 361 PUTUSAN 174 PUTUSAN PEMILIHAN 2018 PEMILU 2019 PEMILIHAN 2020 TREN PUTUSAN: ❑ Netralitas kepala Desa & ASN, Pasal 188 Jo. Pasal 71 (33 Putusan) ❑ Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah & Pendidkan, Pasal 187 ayat (3) (7 Putusan) ❑ Politik Uang, Pasal 187A (6 Putusan) ❑ Kampanye di luar jadwal, Pasal 187 ayat (1) (4 Putusan) TREN PUTUSAN: ❑ Politik Uang, Pasal 523 & Pasal 521 (83 Putusan) ❑ Mencoblos lebih dari sekali, Pasal 516 & 533 (65 Putusan) ❑ Menyebabkan suara tidak bernilai, adanya tambahan atau pengurangan hasil suara, Pasal 532 (43 Putusan) ❑ Netralitas kepala Desa, Pasal 490 (31 Putusan) TREN PUTUSAN: ❑ Netralitas kepala Desa & ASN, Pasal 188 Jo. Pasal 71 (73 Putusan) ❑ Politik Uang, Pasal 187A (23 Putusan) ❑ Memberi suara lebih dari sekali, Pasal 178B (13 Putusan) ❑ Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah & Pendidkan, Pasal 187 ayat (3) (10 Putusan)
  • 26. Tantangan Pemilu 2024 Orientasi pemilih terfokus pada Pilpres Kerentanan tinggi pada jual beli suara (politik uang) Kapasitas dan Integritas pemilih: kesulitan dalam pemberian suara (tingginya suara tidak sah atau invalid votes), abai pada pemilu legislatif, kurang peduli pada rekam jejak dan politik gagasan/program. Hoaks dan disinformasi/fitnah pemilu di tengah propaganda global
  • 27. Partisipasi Pemilih Cerdas dan Bermartabat 1. Perkuat terus literasi kepemiluan dan kewarganegaraan (voter and civic educations). • Mampu mendapatkan akses dan menggunakan sumber informasi pemilu yang akurat, valid, dan kredibel. Misal, situs/website resmi KPU, Bawasu, DKPP, Partai Politik, medsos calon yang centang biru (verified). • Memahami prosedur pemilu dan bisa menggunakan hak pilih dengan cara yang benar. • Memilih berbasis ide, gagasan, dan program (tahu rekam jejak dan konsekuensi dari pilihan). Tidak sekadar gimik atau hiburan politik. Janji bisa ditulis dengan manis, tapi rekam jejak tidak akan berdusta. • Terbebas dari berbagai intimidasi (fisik, verbal, uang, mental, ataupun hoaks/informasi sesat). 2. Mau memantau dan mengawasi pelaksanaan tahapan-tahapan pemilu agar berlangsung seusai asas dan prinsip pemilu yang demokratis. 3. Ikuti penghitungan suara di TPS dan fota hasil yang ada di Plano Formulir C.Hasil yang ada pada papan penghitungan. Unggah di media sosial atau aplikasi jaga suara sebagai kontrol bersama publik. 4. Mau melaporkan pelanggaran atau kecurangan pemilu yang terjadi. Bisa berkoordinasi dengan komunitas-komunitas pendamping. Misal, jagasuaramu.id (aplikasi dan website), jagapemilu.com.