Dokumen tersebut berisi solusi soal quiz algoritma dan pemrograman mata kuliah Algoritma dan Pemrograman-I. Terdapat 9 soal beserta solusi berupa algoritma dan pemrograman bahasa C++ beserta tampilan hasil jalannya program. Dokumen ini digunakan untuk mengevaluasi pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep algoritma dan pemrograman dasar.
Dokumen tersebut membahas konsep pointer dalam bahasa pemrograman C/C++. Pointer berperan untuk merujuk pada nilai yang disimpan di memory utama beserta alamatnya. Contoh kasus penggunaan pointer untuk menampilkan nilai dan alamat variabel serta array pun diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang translasi vektor dan representasinya dalam perspektif konvensional secara analitis dan grafis serta dalam perspektif komputer menggunakan bahasa pemrograman BASIC dan C++. Beberapa contoh soal translasi vektor dan segiempat serta segitiga diberikan beserta penyelesaiannya secara analitis, grafis, dan representasinya dalam kode program BASIC dan C++.
Dokumen ini membahas tentang Dev-C++ sebagai translator bahasa pemrograman C++ yang dapat berjalan di berbagai platform. Dijelaskan cara penulisan kode program menggunakan Dev-C++ dan proses kompilasi. Diberikan contoh kasus dan penyelesaian menggunakan algoritma dan pemrograman C++. Terdapat pula penjelasan mengenai operator increment, decrement, dan tabel ASCII.
Tree merupakan graf yang terhubung dan tidak memiliki siklus. Tree memiliki sifat bahwa terdapat satu jalur tepat dari setiap simpul ke simpul lainnya. Beberapa contoh penerapan tree adalah untuk memberikan gambaran logika model data.
Dokumen tersebut berisi solusi soal quiz algoritma dan pemrograman mata kuliah Algoritma dan Pemrograman-I. Terdapat 9 soal beserta solusi berupa algoritma dan pemrograman bahasa C++ beserta tampilan hasil jalannya program. Dokumen ini digunakan untuk mengevaluasi pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep algoritma dan pemrograman dasar.
Dokumen tersebut membahas konsep pointer dalam bahasa pemrograman C/C++. Pointer berperan untuk merujuk pada nilai yang disimpan di memory utama beserta alamatnya. Contoh kasus penggunaan pointer untuk menampilkan nilai dan alamat variabel serta array pun diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang translasi vektor dan representasinya dalam perspektif konvensional secara analitis dan grafis serta dalam perspektif komputer menggunakan bahasa pemrograman BASIC dan C++. Beberapa contoh soal translasi vektor dan segiempat serta segitiga diberikan beserta penyelesaiannya secara analitis, grafis, dan representasinya dalam kode program BASIC dan C++.
Dokumen ini membahas tentang Dev-C++ sebagai translator bahasa pemrograman C++ yang dapat berjalan di berbagai platform. Dijelaskan cara penulisan kode program menggunakan Dev-C++ dan proses kompilasi. Diberikan contoh kasus dan penyelesaian menggunakan algoritma dan pemrograman C++. Terdapat pula penjelasan mengenai operator increment, decrement, dan tabel ASCII.
Tree merupakan graf yang terhubung dan tidak memiliki siklus. Tree memiliki sifat bahwa terdapat satu jalur tepat dari setiap simpul ke simpul lainnya. Beberapa contoh penerapan tree adalah untuk memberikan gambaran logika model data.
Dokumen ini membahas tentang array dan matriks dalam VB.Net. Array adalah variabel yang menyimpan beberapa data dengan tipe data yang sama sementara matriks adalah array dua dimensi. Dokumen ini menjelaskan deklarasi array dan matriks, mengisi elemen matriks, serta operasi penjumlahan, pengurangan dan perkalian matriks. Pembaca diminta untuk membuat program yang melakukan ketiga operasi matriks tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kriptografi Hill Cipher yang meliputi konsep matriks, perkalian skalar, perkalian matriks, enkripsi dan dekripsi Hill Cipher menggunakan operasi modular dan invers matriks.
Invers Matriks Kunci Pada Algoritma Chiper Hillbernypebo
Dokumen ini membahas tentang cara menghitung invers matriks kunci yang digunakan dalam algoritma Chiper Hill. Metode penghitungannya meliputi menentukan determinan matriks kunci, menghitung adjoin matriks, dan menghitung invers modulo determinan. Contoh kasus untuk matriks 2x2 dan 3x3 dijelaskan secara rinci.
Japaness multiplification 3 variables and 4 variablesstaffpengajar
Dokumen ini membahas algoritma perkalian Jepang (Japanese Multiplication) untuk variabel 3 dan 4 dalam bahasa pemrograman C++. Algoritma ini menjelaskan proses perkalian secara terperinci per digit dengan menggunakan carry. Dokumen ini juga memberikan contoh kode C++ untuk mempraktikkan algoritma tersebut.
Dokumen ini menjelaskan algoritma input dan output data matriks. Matriks didefinisikan sebagai array 2 dimensi dengan indeks baris dan kolom. Algoritma input melibatkan perulangan untuk memasukkan data ke setiap elemen matriks, sedangkan algoritma output melibatkan perulangan untuk mencetak isi matriks. Kedua algoritma diimplementasikan dalam program Pascal lengkap dengan flowchartnya.
Pertemuan 9 pemutaran kembali flowchartRhezaNaufal1
Program menghitung jumlah dan rata-rata dari 5 buah data nilai siswa, lalu menghitung berapa siswa yang memiliki nilai diatas rata-rata menggunakan variabel bersubskrip dan pemutaran berganda.
Dokumen tersebut membahas tentang metode array dan teknik function dalam bahasa pemrograman C dan C++. Terdapat beberapa kasus yang dijelaskan beserta solusi algoritmanya menggunakan pendekatan konvensional dan function. Juga dibahas proses flow algoritma pada berbagai bahasa pemrograman dan kriteria deklarasi array serta penulisan function.
Dokumen tersebut merupakan materi tentang algoritma dan pemrograman array serta contoh-contoh soal dan penyelesaiannya menggunakan bahasa C++. Terdapat penjelasan konsep algoritma, konstruksi algoritma, dan kode program C++ untuk menyelesaikan berbagai masalah yang melibatkan penggunaan array.
Dokumen tersebut membahas konsep array dan penerapannya dalam algoritma dan pemrograman C++. Terdapat penjelasan tentang pendefinisian array, pengaksesan elemen, operasi dasar seperti penjumlahan dan pertukaran elemen, serta contoh kasus penerapannya.
Dokumen tersebut merupakan solusi soal quiz mata kuliah Algoritma dan Pemrograman-I yang berisi penjelasan algoritma dan program C++ untuk menyelesaikan beberapa kasus soal logika dan operasi bitwise.
1. Dokumen ini membahas konsep dasar pemrograman MATLAB, meliputi operator-operator aritmatika, logika, logaritma, kuadrat, pangkat, dan perbandingan beserta contoh kode programnya.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum aljabar Boolean dan contoh-contoh penerapannya dalam algoritma dan pemrograman komputer. Dibahas pula transformasi antara representasi bilangan desimal dan biner serta operasi-operasi logika NOT, AND, dan OR.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar pemrograman bahasa C, meliputi penjelasan mengenai tipe data dasar, variabel, konstanta, operator, input-output.
Dokumen tersebut merupakan materi perkenalan pemrograman C++ yang mencakup penjelasan tentang apa itu C++, program "Hello World", jenis variabel, operator, fungsi, dan argumen program utama. Dokumen tersebut juga berisi contoh kode program C++ sederhana beserta penjelasannya.
Dokumen ini membahas tentang array dan matriks dalam VB.Net. Array adalah variabel yang menyimpan beberapa data dengan tipe data yang sama sementara matriks adalah array dua dimensi. Dokumen ini menjelaskan deklarasi array dan matriks, mengisi elemen matriks, serta operasi penjumlahan, pengurangan dan perkalian matriks. Pembaca diminta untuk membuat program yang melakukan ketiga operasi matriks tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kriptografi Hill Cipher yang meliputi konsep matriks, perkalian skalar, perkalian matriks, enkripsi dan dekripsi Hill Cipher menggunakan operasi modular dan invers matriks.
Invers Matriks Kunci Pada Algoritma Chiper Hillbernypebo
Dokumen ini membahas tentang cara menghitung invers matriks kunci yang digunakan dalam algoritma Chiper Hill. Metode penghitungannya meliputi menentukan determinan matriks kunci, menghitung adjoin matriks, dan menghitung invers modulo determinan. Contoh kasus untuk matriks 2x2 dan 3x3 dijelaskan secara rinci.
Japaness multiplification 3 variables and 4 variablesstaffpengajar
Dokumen ini membahas algoritma perkalian Jepang (Japanese Multiplication) untuk variabel 3 dan 4 dalam bahasa pemrograman C++. Algoritma ini menjelaskan proses perkalian secara terperinci per digit dengan menggunakan carry. Dokumen ini juga memberikan contoh kode C++ untuk mempraktikkan algoritma tersebut.
Dokumen ini menjelaskan algoritma input dan output data matriks. Matriks didefinisikan sebagai array 2 dimensi dengan indeks baris dan kolom. Algoritma input melibatkan perulangan untuk memasukkan data ke setiap elemen matriks, sedangkan algoritma output melibatkan perulangan untuk mencetak isi matriks. Kedua algoritma diimplementasikan dalam program Pascal lengkap dengan flowchartnya.
Pertemuan 9 pemutaran kembali flowchartRhezaNaufal1
Program menghitung jumlah dan rata-rata dari 5 buah data nilai siswa, lalu menghitung berapa siswa yang memiliki nilai diatas rata-rata menggunakan variabel bersubskrip dan pemutaran berganda.
Dokumen tersebut membahas tentang metode array dan teknik function dalam bahasa pemrograman C dan C++. Terdapat beberapa kasus yang dijelaskan beserta solusi algoritmanya menggunakan pendekatan konvensional dan function. Juga dibahas proses flow algoritma pada berbagai bahasa pemrograman dan kriteria deklarasi array serta penulisan function.
Dokumen tersebut merupakan materi tentang algoritma dan pemrograman array serta contoh-contoh soal dan penyelesaiannya menggunakan bahasa C++. Terdapat penjelasan konsep algoritma, konstruksi algoritma, dan kode program C++ untuk menyelesaikan berbagai masalah yang melibatkan penggunaan array.
Dokumen tersebut membahas konsep array dan penerapannya dalam algoritma dan pemrograman C++. Terdapat penjelasan tentang pendefinisian array, pengaksesan elemen, operasi dasar seperti penjumlahan dan pertukaran elemen, serta contoh kasus penerapannya.
Dokumen tersebut merupakan solusi soal quiz mata kuliah Algoritma dan Pemrograman-I yang berisi penjelasan algoritma dan program C++ untuk menyelesaikan beberapa kasus soal logika dan operasi bitwise.
1. Dokumen ini membahas konsep dasar pemrograman MATLAB, meliputi operator-operator aritmatika, logika, logaritma, kuadrat, pangkat, dan perbandingan beserta contoh kode programnya.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum aljabar Boolean dan contoh-contoh penerapannya dalam algoritma dan pemrograman komputer. Dibahas pula transformasi antara representasi bilangan desimal dan biner serta operasi-operasi logika NOT, AND, dan OR.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar pemrograman bahasa C, meliputi penjelasan mengenai tipe data dasar, variabel, konstanta, operator, input-output.
Dokumen tersebut merupakan materi perkenalan pemrograman C++ yang mencakup penjelasan tentang apa itu C++, program "Hello World", jenis variabel, operator, fungsi, dan argumen program utama. Dokumen tersebut juga berisi contoh kode program C++ sederhana beserta penjelasannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian algoritma dan contoh-contohnya, serta simbol-simbol yang digunakan dalam membuat flowchart program. Juga dibahas tentang struktur bahasa pemrograman Pascal seperti deklarasi variabel, input output, operator, dan contoh-contoh soal algoritma sederhana.
Program MATLAB untuk merangkum konsep dasar dan karakteristik bahasa pemrograman MATLAB serta beberapa kasus soal dan solusi menggunakan sintaks MATLAB.
Modul ini membahas tentang tipe data dalam bahasa pemrograman C++. Terdapat beberapa jenis tipe data antara lain integer, character, floating-point, dan double. Setiap tipe data memiliki karakteristik berbeda seperti panjang data dan rentang nilai. Modul ini juga mendemonstrasikan contoh kode program penggunaan berbagai tipe data.
Similar to Tipe-Data Dalam C++ Programming-language (20)
Dokumen tersebut membahas tentang teknik dan tata cara pengalamatan jaringan komputer berbasis CIDR untuk tujuan manajemen pengalamatan jaringan IP version 4 secara sistematis dan terstruktur, meliputi parameter pengalamatan seperti jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, serta tabel alamat host dan broadcast.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar routing pada jaringan komputer. Routing bekerja pada layer internet TCP/IP dan dilakukan oleh router untuk menghubungkan jaringan. Algoritma routing memperoleh nilai cost berdasarkan parameter throughput untuk menentukan kualitas layanan jaringan.
This document discusses arithmetic operators in Python including division, subtraction, modulo, and multiplication. It provides examples of code using these operators and asks the reader to determine the value of variables after the operations are performed. For instance, it shows the statement "a <- a / 3" and asks for the value of a if initially a = 1.5. This is followed by two other examples using subtraction, modulo, and multiplication operators.
Dokumen ini membahas tentang pemodelan bilangan acak menggunakan VBScript dengan berbagai kasus seperti menampilkan bilangan bulat secara acak, mencari bilangan yang dimasukkan pengguna pada variabel array, dan menampilkan matriks dengan warna berbeda berdasarkan nilai acak.
Dokumen berisi contoh-contoh soal dan penyelesaian kasus manipulasi data numerik dan non-numerik menggunakan bahasa pemrograman VBScript. Kasus-kasus tersebut meliputi perubahan tanda, pengurutan ulang, penggantian nilai, pembacaan nilai bit, dan pengecekan nilai duplikat pada himpunan data. Penyelesaiannya mendemonstrasikan penggunaan struktur pengulangan seperti while, do-while, for, dan array satu dim
Dokumen tersebut memberikan contoh-contoh soal dan penyelesaian menggunakan operator aritmatika dalam bahasa pemrograman C++. Beberapa contoh soal yang diselesaikan meliputi soal geometri, persamaan matematika, dan rangkaian listrik sederhana.
Dokumen ini membahas tentang belajar bahasa rakitan MIPS32 menggunakan simulator SPIM. Terdapat penjelasan tentang instalasi SPIM, penulisan source code program MIPS dalam format .s, dan contoh-contoh penggunaan perintah aritmatika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dalam bahasa rakitan MIPS.
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan dan simulasi reliabilitas sistem. Terdapat penjelasan mengenai model-model analitik yang dapat digunakan untuk memodelkan fungsi padat kegagalan dan fungsi hazard suatu sistem. Model-model tersebut dikembangkan dari teknik-teknik dasar reliabilitas seperti fungsi distribusi, fungsi padat kemungkinan, dan fungsi hazard.
Dokumen ini membahas dasar pemrograman berorientasi-objek dengan bahasa C++ menggunakan Dev-CPP. Berisi contoh-contoh kasus penyelesaian masalah pemrograman secara objek dengan menggunakan blok private dan public. Juga terdapat tautan unduh source code dan compiler Dev-CPP.
Dokumen ini membahas tentang kodefikasi warna dalam grafika komputer. Ia menjelaskan model warna RGB dan kombinasi warna dasar seperti merah, hijau, dan biru. Dokumen ini juga memberikan contoh kode HTML untuk mewakili warna dan garis berbeda dengan panjang dan warna yang ditentukan.
Dokumen ini membahas tentang teknik coloring menggunakan bahasa pemrograman C++ untuk membuat berbagai bentuk geometri seperti lingkaran dan segitiga serta mengatur warna batas dan isian menggunakan kode warna tertentu. Diberikan contoh kode program lengkap untuk setiap kasus geometri dengan pengaturan warna dan penjelasan singkat tentang algoritmanya.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Tipe-Data Dalam C++ Programming-language
1. Tipe-Data dalam C++
Ir. Sihar, MT.
T. Informatika – Fak. Teknik
Bandung - 2009
Algoritma dan Pemrograman – I (4 sks)
2. Daftar Pustaka
1) Davis, S. R. (2004). C++ for Dummies-5th Edition. Wiley Publishing.
2) Sedgewick, R. (2003). Algorithms-third edition. Addison-Wesley.
3) Shaffer, C. A. (2009). A Practical Introduction to Data Structures
and Algorithm Analysis. Department of Computer Science, Virginia
Tech.
4) Simamora, S.N.M.P. (2002). "Diktat SK-100 Dasar Komputer dan
Pemrograman". Dept. Sistem Komputer, Fak. Teknik. ITHB.
Bandung.
5) Simamora, S.N.M.P. (2009). "Diktat Kuliah TIF301 Algoritma dan
Pemrograman-1". Program studi Teknik Informatika. Univ. BALE.
Bandung.
6) Simamora, S.N.M.P. (2009). "Diktat Kuliah Algoritma dan
Pemrograman-I". Program studi Teknik Informatika. UTAMA.
Bandung.
7) Skiena, S. S. (1998). The Algorithm Design Manual. Springer
Verlag, New York.
3. Tipe-data: int
Range: -32768 s.d 32767 (TC 3.0); -2147483648 s.d 2147483647 (Dev-C++)
Contoh: Uji apakah konstruksi-algoritma berikut akan mengalami kondisi overflow.
Z←DEC(-32768);
Z←Z−1;
Solusi:
Z←(-32768)−1;
Z ← -32769; karena -32769⇒32767, maka: Z←32767;
Tampilan jalannya program:Algoritma dan pemrograman C++:
overflow
4. Range untuk tipe-data int pada Dev-C++ lebih lebar
dibandingkan TC 3.0
Contoh: Uji apakah konstruksi-algoritma berikut akan mengalami kondisi overflow jika nilai
z dan u diuji dengan nilai: z=2147483647 dan u=-2147483648
untuk statement: z←z+1; dan u←u-1;
Solusi:
Tampilan jalannya program:Algoritma dan pemrograman C++:
5. Tipe-data: signed-int
Range: -32768 s.d 32767 (TC 3.0); -2147483648 s.d 2147483647 (Dev-C++)
Contoh: Uji apakah konstruksi-algoritma berikut akan mengalami kondisi overflow.
x←DEC(-32769);
x←x−2;
Solusi:
x←(-32769)−2;
x ← -32771; karena -32771⇒32765, maka: x←32765;
Tampilan jalannya program:Algoritma dan pemrograman C++:
overflow
6. Range untuk tipe-data signed-int pada Dev-C++
lebih lebar dibandingkan TC 3.0
Contoh: Uji apakah konstruksi-algoritma berikut akan mengalami kondisi overflow jika nilai
z dan u diuji dengan nilai: (+) z=32767 dan u=32768
(+) z=2147483647 dan u=-2147483648
untuk statement: z←z+1; dan u←u-1;Solusi:
Tampilan jalannya program:Algoritma dan pemrograman C++:
7. Tipe-data: short-int
Range: -32768 s.d 32767 (TC 3.0); -32767 s.d 32768 (Dev-C++)
Contoh: Uji apakah konstruksi-algoritma berikut akan mengalami kondisi overflow.
s←DEC(32767);
s←s+1;
Solusi:
s←32767+1;
s ←32768; karena 32768⇒-32768, maka: s←-32768;
Tampilan jalannya program:Algoritma dan pemrograman C++:
overflow
8. Range untuk tipe-data short-int pada Dev-C++
relatif sama terhadap TC 3.0
Contoh: Uji apakah konstruksi-algoritma berikut akan mengalami kondisi overflow jika nilai
z dan u diuji dengan nilai: z=32768 dan u=-32769
untuk statement: z←z+1; dan u←u-1;
Solusi:
Tampilan jalannya program:Algoritma dan pemrograman C++:
9. Tipe-data: unsigned-int
Range: 0 s.d 65535 (TC 3.0); 0 s.d 4294967295 (Dev-C++)
Contoh: Perhatikan konstruksi-algoritma berikut ini:
t←DEC(65534);
t←t+2;
t←65534+2;
t←65536; karena 65536⇒0, maka: t←0;
overflow
Tampilan jalannya program:
Algoritma dan pemrograman C++ (TC 3.0): Algoritma dan pemrograman C++ (Dev-C++):
TC 3.0:
10. Tipe-data: unsigned short-int
Range: 0 s.d 65535 (TC 3.0); relatif sama juga
dengan Dev-C++
Contoh: Perhatikan konstruksi-algoritma berikut ini:
r←DEC(2);
r←r-4;
r←2−4;
r←-2; karena -2⇒65534, maka: r←65534;
overflow
Tampilan jalannya program:
Algoritma dan pemrograman C++ (TC 3.0): Algoritma dan pemrograman C++ (Dev-C++):
11. Tipe-data: long-int
Range: -2147483648 s.d 2147483647 (TC 3.0 dan Dev-C++)
Contoh: Perhatikan konstruksi-algoritma berikut ini:
b←DEC(-2147483647);
b←b-3;
b ← -2147483647−3;
b ← -2147483650; karena -2147483650⇒2147483646, maka: b←2147483646;
overflow
Tampilan jalannya program:Algoritma dan pemrograman C++ (TC 3.0):
12. Range untuk tipe-data long-int pada Dev-C++
sama dengan pada TC 3.0
Contoh: Uji apakah konstruksi-algoritma berikut akan mengalami kondisi overflow jika nilai
z dan u diuji dengan nilai: z=2147483647 dan u=-2147483648
untuk statement: z←z+1; dan u←u-1;
Solusi:
Tampilan jalannya program:Algoritma dan pemrograman C++:
13. Beberapa hal yang
dapat diformulasikan
dalam penggunaan
tipe-data:
Setiap translator dalam hal
range untuk suatu tipe-data
belum tentu sama.
Pada batas-bawah, overflow terjadi jika
expression pada statement menunjukkan
minimal dikurangkan 1; sedangkan pada
batas-atas, overflow terjadi jika expression
pada statement maksimal ditambahkan 1.
Umumnya untuk
penggunaan
perhitungan
scientific dengan
range tipe-data
yang cukup lebar
digunakan float.
Perbandingan tipe-data: int <<< float <<<
double
float: 3.4 x 10-38 s.d 3.4 x 1038
double: 1.7 x 10-308 s.d 1.7 x 10308
Ket: <<< artinya : lebih-pendek
int lebih-pendek dibandingkan float, dan float
lebih-pendek dibandingkan double
14. Dalam pemrograman C++, tipe-data
int tergolong float; namun float tidak
dapat dideklarasikan dalam int.
Contoh:
A←DEC(7);
A←A*2;
Alternatif-1:
deklarasi var: A ∈ int;
A←7;
A←A∗2;
tampilkan A;
Hasil: 14
Alternatif-2:
deklarasi var: A ∈ float;
A←7.0;
A←A∗2;
tampilkan A;
Hasil: 14.0
Dengan demikian disarankan dalam hal pendeklarasian tipe-data numerik menggunakan
float, untuk menghindari apabila hasil pemrosesan pada statement mengalami overflow.
Perhatikan, untuk tipe-data float, walaupun A terdeklarasi DEC(7) namun oleh translator
diinterpretasikan DEC(7.0).
Tampilan jalannya program:Algoritma dan pemrograman C++:
Jika A ∈ float dan
A←7, maka oleh
translator nilai 7
diinterpretasikan 7.0
15. Algoritma:
Contoh:
deklarasi var: X ∈ float;
X←2.0;
X←X∗2;
tampilkan X;
Algoritma dan pemrograman C++:
Tampilan jalannya program:
Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ jika Z
didapatkan dari input-value by end-user untuk statement
berikut:
Z←11÷Z;
Solusi: perhatikan statement yang ditetapkan tersebut;
bahwa oleh sebab Z berperan sebagai operand-data
pembagi dan 11 sebagai operand-data konstanta
berkelipatan ganjil, dan bil.prima, maka operand-hasil
pasti bernilai tidak bulat, sehingga Z semestinya
dideklarasikan dalam bentuk float.
Algoritma dan pemrograman C++:
Tampilan jalannya program:
Metode input-
value by end-user