Dokumen tersebut membahas tentang tantangan logistik kemanusiaan, kerangka kerjanya, peran sistem informasi, dan bantuan non-logistik. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa logistik kemanusiaan memiliki tantangan khusus seperti prediksi permintaan yang tiba-tiba dan keterbatasan sumber daya. Kerangka kerja seperti SCOR dapat digunakan untuk mengukur kinerja, sedangkan sistem informasi dapat memfasilitasi koordin
4. Pendahuluan
“Riset dan praktik mengenai logisitik sudah
mahsyur terfokus pengaplikasinya di
konteks bisnis.”
4
Terdapat Perbedaan dengan Logistik Kemanusiaan
Prediksi
Permintaan
Ketiba-tibaan
dengan lt Pendek
Taruhan yang
Tinggi
(Kovács & Spens, 2009)
Keterbatasan
Sumber Daya
5. Pendahuluan
Logistik kemanusiaan sendiri adalah proses dari perencanaan,
pengimplementasian, dan pengontrolan dari aliran barang jadi, mentah, &
informasi yang efisien, efektif (biaya) dari titik asal ke titik pengguna agar
memenuhi kebutuhan si penerima manfaat (Thomas dan Mizushima, 2005)
5
Kenapa Menarik??
Agile
Hubungan dengan
Manajemen Resiko
Kepentingan
Ekonomi
(Kovács & Spens, 2009)
6. Pendahuluan
1. Tipe Bencana
2. Fase Penolongan Bencana
6
Perlahan
Terjadi
Tiba - Tiba Alami Manusia
Kesiapsiagaan Respon Pemulihan Mitigasi
x
Kovács & Spens (2009) mengkategorisasikan pengelompokkan bencana
menjadi tiga bagian besar:
7. Pendahuluan
3. Tipe Organisasi Kebencanaan
7
Kovács & Spens (2009) mengkategorisasikan pengelompokkan bencana
menjadi tiga bagian besar:
Ukuran
Keberadaan
Lokal
Kekuasaan
x x
9. Tantangan
/ Konteks/
Ghana ditelisik sebagai perwakilan dari
logistik kemanusiaan di Afrika untuk
memverifikasi tantangan – tantangan ada
berdasarkan studi literatur:
9
Sedikitnya
Indikator
Pelatihan Tidak
Memadai
Minimnya
Infrastruktur
Rendahnya
Pengakuan
Logistik
(Kovács & Spens, 2009)
10. Tantangan
10
Kovács & Spens (2009) memberikan model
konseptual untuk mengidentifikasi tantangan
di logistik kemanusiaan terdiri dari 3 langkah:
1
2
3
11. Tantangan
11
Kovács & Spens (2009) memberikan model
konseptual untuk mengidentifikasi tantangan
di logistik kemanusiaan terdiri dari 3 langkah:
1
2
3
13. Framework
“Pada tahap implementasi, hampir 60 – 80 persen dari
pengeluaran di kegiatankemanusiaan berasal dari operasi
logistik”
13
Pengukuran performa adalah langkah kunci, salah satu kerangka kerja yang
dapat digunakan persepektifnya adalah
SCOR
Supply Chain Operation References
(Lu, Goh, & de Souza, 2013)
14. Framework
/Adaptasi di Logistik Kemanusiaan/
14
Plan Source Store Deliver
x x x
Reabilitas
Responsivitas
Ketangkasan
Biaya
Kemudahan
Kepentingan
(Lu, Goh, & de Souza, 2013)
26
Matriks
15. Framework
▣ Performa menjadi
pembanding
internal dan
eksternal
▣ Diperlukan sistem
terintegrasi untuk
monitoring dan
evaluasi
15
(Lu, Goh, & de Souza, 2013)
Gambar Kuadran Kepentingan vs Kemudahan
17. Peran Sistem Informasi
Sistem informasi pada logisitik kemanusiaan memberikan manfaat:
17
integrasi unit
logistik dengan
non-logistik
Umpan balik
cepat dari
pendonor
Keefektifan
Operasi
Kolaborasi jangka
panjang
Informasi tepat
waktu dan akurat
responsif
Keberlanjutan
informasi di fase
bencana
(Howden, 2009)
18. Peran Sistem Informasi
/Contoh Penerapan dalam Fase/
18
Kesiapsiagaan Respon Pemulihan Mitigasi
▣ Mencatat
pemasok yang
tersedia jika
genting
▣ Simulasi dan
pelatihan
▣ Data yang tepat
waktu dan akurat
(tidak ada
duplikasi)
▣ Pengikutsertaan
staff secara
menyeluruh
dalam penerapan
sistem baru
▣ Pengonsistensian
dari utilisasi
sistem informasi
dalam organisasi
(Howden, 2009)
19. Peran Sistem Informasi
/Pemenuhan Kebutuhan Paper Sebelum/
19
1. Monitoring & Evaluasi SCOR
2. Koordinasi dan Komunikasi
3. Informasi Kebencanan Cepat dan Aktual
20. Peran Sistem Informasi
/Pengentasan Dua Permasalahan Lain/
20
(Howden, 2009)
1. Korupsi dan Kolusi
Pengadaan Lokal
2. Distorsi Pasar Lokal
!
!
Transparan, transmisi komunikasi yang cepat, dan
akurasi serta ketepatan waktu penampilan tren data
Sistem informasi
22. Inovasi & teknologi
Bantuan Non Logistik
22
/ Konteks/
Masalah Pengungsian merupakan area
dimana bertemunya
(Pascucci, 2021)
Logistik
Kemanusiaan
Bantuan
Internasional
Badan Pembina
Ekonomi
Solusi
“dematerilasi”
23. Bantuan Non Logistik
Kemitraan Bisnis-Kemanusiaan (KBK)
Akan memberikan kebermanfaatan kepada humaniter:
Pengetahuan integrasi yang professional dan praktikal
Jejaring rantai pasok global
Kapasitas dalam berinovasi
23
1. Mengatasi masalah kekurangan logistik yang melekat
pada organisasi kemanusiaan lebih efisien.
2. Mendorong humaniter ke arah “dematerialisasi”
KBK
(Pascucci, 2021)
24. Bantuan Non Logistik
/ Contoh Studikasus Dematerialisasi/
24
Rwanda Lebanon
! !
(Pascucci, 2021)
Kebergantungan
dengan kayu
bakar dengan SDA
dan transportasi
yang terbatas
Kebijakan tipologi
bangunan
permanen
Mediasi negara dan UNCHR
menyediakan pasar alternatif bahan
bakar LPG
UNCHR dengan AirBnB membuat aplikasi yang
menghubungkan dengan pasar sewa (tempat tinggal)
26. Pelajaran yang didapat
“Logisitik Kemanusiaan memiliki tantangan yang dapat dipandang dari
berbagai sudut, pengentasan tersebut secara bantuan materil dapat lebih
terukur dan tepercaya dengan teknologi, organisasi dan framework. Tak
lupa tedapat faktor non-materil yang dapat menintas penderitaan
penerima bantuan untuk jangka panjang”
26
28. Referensi
Howden, M. (2009). How Humanitarian Logistics Information Systems Can Improve
Humanitarian Supply Chains: A View from the Field, (May), 90–91.
Kovács, G., & Spens, K. (2009). Identifying challenges in humanitarian logistics.
International Journal of Physical Distribution and Logistics Management, 39(6),
506–528. https://doi.org/10.1108/09600030910985848
Lu, Q., Goh, M., & de Souza, R. (2013). A SCOR framework to measure logistics
performance of humanitarian. Journal of Humanitarian Logistics and Supply
Chain Management, 3(1), 22–36.
Pascucci, E. (2021). More logistics, less aid: Humanitarian-business partnerships and
sustainability in the refugee camp. World Development, 142, 105424.
https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2021.105424
28