Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik 6.2 skenario 3 fixnovi hasbyanti
Dokumen tersebut membahas tentang anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien pertusis. Anamnesis meliputi riwayat keluhan utama, riwayat penyakit sekarang dan dahulu, riwayat keluarga, riwayat imunisasi, dan riwayat gizi dan pertumbuhan. Hal-hal penting yang perlu ditanyakan adalah riwayat alergi, kontak dengan penderita pertusis, dan riwayat vaksinasi. Dengan melakukan anamnesis se
Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun. MTBS merupakan pendekatan keterpaduan dalam menangani balita sakit dengan melakukan penilaian gejala, klasifikasi penyakit, pengobatan, dan nasihat kepada orang tua. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pelaksanaan MTBS meliputi penilaian batuk, diare, demam, dan masalah t
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik 6.2 skenario 3 fixnovi hasbyanti
Dokumen tersebut membahas tentang anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien pertusis. Anamnesis meliputi riwayat keluhan utama, riwayat penyakit sekarang dan dahulu, riwayat keluarga, riwayat imunisasi, dan riwayat gizi dan pertumbuhan. Hal-hal penting yang perlu ditanyakan adalah riwayat alergi, kontak dengan penderita pertusis, dan riwayat vaksinasi. Dengan melakukan anamnesis se
Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun. MTBS merupakan pendekatan keterpaduan dalam menangani balita sakit dengan melakukan penilaian gejala, klasifikasi penyakit, pengobatan, dan nasihat kepada orang tua. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pelaksanaan MTBS meliputi penilaian batuk, diare, demam, dan masalah t
Pasien berusia 5 tahun 8 bulan yang mengalami pembengkakan seluruh tubuh sejak 9 hari. Pasien juga mengalami demam, batuk dan pilek sejak 10 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan pasien terlihat sedikit kesulitan bernafas dengan muka yang membengkak. Status gizi pasien kurang.
Pneumonia pada anak merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Dokumen ini membahas identitas pasien, keluhan utama berupa sesak nafas, riwayat penyakit dan pengobatan, hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium, diagnosis pneumonia, serta penatalaksanaan yang diberikan seperti obat-obatan dan edukasi kesehatan.
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Kementrian Kesehatan RI 2010, Perawatan Bayi Baru Lahir, Langkah KMC, Penanganan Bayi Baru Lahir dari Ibu TB
Dokumen tersebut membahas tentang tatalaksana diare, meliputi definisi diare, etiologi, perkembangan tatalaksana diare, prinsip tatalaksana, prosedur tatalaksana, penilaian derajat dehidrasi, rencana pengobatan untuk diare tanpa dehidrasi, ringan/sedang, dan berat. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk pengobatan diare di rumah maupun fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan diare pada anak, meliputi definisi diare menurut WHO, tanda-tanda pada anak dengan diare, penatalaksanaan diare akut, diare persisten, dan disenteri. Memberikan pedoman lengkap tentang penilaian dan tindakan yang sesuai untuk berbagai tingkat keparahan dehidrasi.
Dokumen tersebut membahas pentingnya peran orang tua dalam mendeteksi gejala awal kanker pada anak melalui observasi fisik dan mendengarkan keluhan anak. Selanjutnya membahas tahapan diagnosis, pengobatan, dan dukungan yang diberikan kepada anak selama menjalani pengobatan kanker.
Pasien berusia 3 tahun 7 bulan datang dengan keluhan nyeri perut, muntah, dan bintik-bintik merah di kulit. Pasien sebelumnya pernah mengalami intususepsi dan dioperasi 3 hari lalu. Saat ini pasien mengeluhkan timbulnya bintik-bintik merah menonjol yang gatal di tangan, kaki, lutut, dan telinga.
Dokumen mendokumentasikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur 1 hari bernama Ny 'D'. Pemeriksaan menunjukkan bayi lahir normal dengan berat badan 3600 gram dan keadaan umum baik. Ibu diberikan edukasi tentang gizi, tanda bahaya pada bayi, dan perawatan ASI eksklusif. Rencana perawatan meliputi observasi tanda vital bayi, memberi kehangatan, mengajarkan pergantian pakaian dan sarung basah, serta
Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat penting karena menjadi penyebab kematian anak ketiga di berbagai negara termasuk Indonesia. Dokumen ini membahas tentang latar belakang, penyebab, gejala, tindakan saat kejadian luar biasa diare, serta organisasi yang terlibat dalam penanggulangannya.
Pasien berusia 5 tahun 8 bulan yang mengalami pembengkakan seluruh tubuh sejak 9 hari. Pasien juga mengalami demam, batuk dan pilek sejak 10 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan pasien terlihat sedikit kesulitan bernafas dengan muka yang membengkak. Status gizi pasien kurang.
Pneumonia pada anak merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Dokumen ini membahas identitas pasien, keluhan utama berupa sesak nafas, riwayat penyakit dan pengobatan, hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium, diagnosis pneumonia, serta penatalaksanaan yang diberikan seperti obat-obatan dan edukasi kesehatan.
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Kementrian Kesehatan RI 2010, Perawatan Bayi Baru Lahir, Langkah KMC, Penanganan Bayi Baru Lahir dari Ibu TB
Dokumen tersebut membahas tentang tatalaksana diare, meliputi definisi diare, etiologi, perkembangan tatalaksana diare, prinsip tatalaksana, prosedur tatalaksana, penilaian derajat dehidrasi, rencana pengobatan untuk diare tanpa dehidrasi, ringan/sedang, dan berat. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk pengobatan diare di rumah maupun fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan diare pada anak, meliputi definisi diare menurut WHO, tanda-tanda pada anak dengan diare, penatalaksanaan diare akut, diare persisten, dan disenteri. Memberikan pedoman lengkap tentang penilaian dan tindakan yang sesuai untuk berbagai tingkat keparahan dehidrasi.
Dokumen tersebut membahas pentingnya peran orang tua dalam mendeteksi gejala awal kanker pada anak melalui observasi fisik dan mendengarkan keluhan anak. Selanjutnya membahas tahapan diagnosis, pengobatan, dan dukungan yang diberikan kepada anak selama menjalani pengobatan kanker.
Pasien berusia 3 tahun 7 bulan datang dengan keluhan nyeri perut, muntah, dan bintik-bintik merah di kulit. Pasien sebelumnya pernah mengalami intususepsi dan dioperasi 3 hari lalu. Saat ini pasien mengeluhkan timbulnya bintik-bintik merah menonjol yang gatal di tangan, kaki, lutut, dan telinga.
Dokumen mendokumentasikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur 1 hari bernama Ny 'D'. Pemeriksaan menunjukkan bayi lahir normal dengan berat badan 3600 gram dan keadaan umum baik. Ibu diberikan edukasi tentang gizi, tanda bahaya pada bayi, dan perawatan ASI eksklusif. Rencana perawatan meliputi observasi tanda vital bayi, memberi kehangatan, mengajarkan pergantian pakaian dan sarung basah, serta
Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat penting karena menjadi penyebab kematian anak ketiga di berbagai negara termasuk Indonesia. Dokumen ini membahas tentang latar belakang, penyebab, gejala, tindakan saat kejadian luar biasa diare, serta organisasi yang terlibat dalam penanggulangannya.
Dokumen ini berisi biodata pasien bernama F yang berusia 5 tahun dan dirawat karena menderita campak. Terdapat identitas pasien, keluarga, riwayat kesehatan, tumbuh kembang, aktivitas sehari-hari, dan hasil pemeriksaan fisik pasien.
Dokumen tersebut merangkum riwayat pasien yang mengalami gangguan kebutuhan nutrisi karena mual dan muntah berulang. Pasien mengeluhkan mual dan muntah 5 kali sehari serta nafsu makan berkurang, dan didiagnosa dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi akibat intake makanan yang kurang. Rencana tindakan mencakup pemberian terapi, kolaborasi dengan tim medis dan gizi, serta bimbingan diet untuk mening
Anak laki-laki berusia 13 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan keluhan lubang di langit-langit mulut yang membesar selama 2-3 bulan. Ibunya positif terinfeksi sifilis sebelum melahirkan, dan anak didiagnosis menderita sifilis kongenital berdasarkan pemeriksaan. Anak menerima pengobatan antibiotik selama 3 minggu.
Hiperemesis gravidarum adalah gangguan mual dan muntah berlebihan pada kehamilan awal yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kondisi umum ibu. Gangguan ini disebabkan oleh kenaikan hormon estrogen dan human chorionic gonadotropin (HCG) selama kehamilan awal.
Kehamilan ektopik terganggu pada Ny. E yang mengalami nyeri perut sebelah kanan dan pengeluaran darah dari jalan lahir. Diagnosa masalah utama adalah kehamilan ektopik terganggu dengan nyeri perut dan kecemasan. Rencana asuhan bertujuan mengatasi nyeri, perdarahan, dan kecemasan serta mencegah infeksi melalui pemberian informasi, dukungan psikologis, dan kolaborasi dengan dokter untuk pengob
[1] Klien mengalami hepatitis akibat invasi virus yang menyebabkan kerusakan sel hati dan gangguan metabolisme. Klien mengeluh nyeri perut dan nafsu makan berkurang. [2] Klien kurang memahami kondisi penyakitnya yang menimbulkan kecemasan. [3] Rencana asuhan mencakup mengontrol nyeri, memenuhi nutrisi, dan memberikan edukasi kesehatan untuk meningkatkan pemahaman klien.
Ny. W dirawat di RSUD Kabupaten Muna dengan diagnosis kista ovarium kanan berdasarkan keluhan nyeri perut dan hasil USG. Ibu akan menjalani operasi untuk mengangkat kista tersebut. Bidan merencanakan asuhan keperawatan untuk mempersiapkan ibu menjalani operasi dan memantau kondisinya.
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptxssuser6a7917
Laporan kasus ini membahas kasus Dengue Syok Syndrome pada pasien An. P usia 6 tahun 8 bulan. Pasien dirawat di RSUD Sayang Cianjur dengan keluhan demam berkepanjangan disertai tangan dan kaki yang terasa dingin serta munculnya bintik-bintik merah. Pemeriksaan menemukan tanda-tanda syok seperti nadi cepat, tekanan darah rendah, dan CRT lama. Diagnosis yang didiagnosa adalah Dengue Syok Syndrome.
Bayi dari ibu diabetes memiliki risiko tinggi karena glukosa darah ibu yang tinggi dapat menyebabkan berat badan bayi berlebih dan komplikasi kesehatan lainnya. Dokumen ini membahas pengertian, etiologi, manifestasi, dan penatalaksanaan bayi dari ibu diabetes serta konsep askep keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, dan rencana tindakan.
Pasien berusia 3 tahun dirawat dengan diagnosis bronkopneumonia dan status gizi baik. Pasien mengeluhkan demam dan batuk yang sudah berlangsung 3 minggu. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda infeksi pernapasan akut dan gambaran paru bronkopneumonia. Diagnosis kerja adalah bronkopneumonia dengan status gizi baik.
Ibu Ny. R berusia 30 tahun sedang hamil 28 minggu. Ia datang untuk pemeriksaan rutin kehamilan kedua. Pemeriksaan menunjukkan kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu diberikan edukasi gizi, istirahat, dan perawatan payudara selama hamil serta diminta kembali untuk kontrol bulanan.
1. Dokumen ini berisi laporan kunjungan kebidanan rutin ke rumah keluarga Tn. S yang sedang hamil. Pada kunjungan tersebut dilakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan penyuluhan kesehatan ibu hamil dan keluarga.
2. Ibu hamil bernama Ny. M sedang hamil 35 minggu dan secara umum dalam kondisi sehat meski mengeluh kurang nafsu makan.
3. Keluarga Tn. S memiliki pola hidup
1. Thypus Abdominalis
Kasus:
Seorang anak laki-laki bernama An. C berusia 5 tahun yang merupakan anak
pertama dari Tn. A dan Ny. B, menderita thypus abdominalis dan dirawat inap di
ruang anak (Kenari) RS Banjarbaru. Setelah dirawat kurang lebih 3 hari, orangtua
anak meminta kepada perawat untuk menjalani homecare karena orangtua
beralasan anak selalu minta pulang dan rewel karena kurang tidur disebabkan
tidak terbiasa dengan suasana rumah sakit
Assesment
1. Mengkaji adanya hipertermi
2. Mengkaji adanya nyeri (PQRST)
3. Mengkaji pola asupan nutrisi
4. Mengkaji output input cairan
5. Mengkaji koping keluarga terhadap penyakit anak
Diagnosa Keperawatan
1. Individu
a. Nyeri b.d agen cedera biologis
b. Hipertermi b.d proses peradangan (infeksi akut thypus)
c. Ketidakseimbangan nurtrisi b.d inadekuat intake nutrisi
2. Keluarga
a. Kecemasan b.d kurang informasi terhadap penyakit thypus
abdominalis
Perencanaan
1. Individu
a. Nyeri b.d agen cidera biologis
T:
- Kaji tingkat nyeri (PQRST)
- Berikan message
2. - Berikan tekhnik distraksi
- Kolaborasi dengan keluarga dalam mengatur jadwal istirahat anak
- Kolaborasi pemberian analgetik
b. Hipertermi
- Kaji suhu tubuh anak
- Berikan kompres hangat
- Kolaborasi dengan keluarga untuk membatasi aktivitas anak
- Kolaborasi dalam antipieretik dan antibiotik
c. Ketidakseimbangan nutrisi
- Kaji pola asupan nutrisi
- Kaji makan yang disukai anak
- Kolaborasi dalam pemberian diet
2. Keluarga
Kecemasan b.d kurang informasi terhada penyakit anak
- Kaji tingkat kecemasan
- Kaji tingkat informasi tentang penyakit anak
- Berikan informasi tentang penyakit anak
- Anjurkan keluarga untuk bertanya
Evaluasi
Tanggal 25/10/2014 (hari-1)
Diagnosa I
S:
Ibu mengatakan anak mengeluh nyeri saat beraktifitas/bergerak dan hilang apabila
beristirahat.
Ibu mengatakan anak mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk
Ibu mengatakan nyeri anak pada perut bagian kanan atas.
Ibu mengatakan nyeri anak hilang timbul
DO:
Anak tampak meringis menahan nyeri dan menangis
3. Skala nyeri 2 (sedang)
Anak tampak lemah
N :100x/mnt
S : 38 C
RR: 20x/mnt
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5
Diagnosa II
S:
Ibu megatakan anak demam setiap malam
Ibu mengatakan demam anak naik-turun
O:
Mukosa tampak bibir kering
Anak tampak lemah
Lidah tampak kotor
T : 40oc
N : 90 x/m
Berkeringat
A:
P:
Diagnosa III
S:
Ibu mengatakan anak susah makan dan hanya menghabiskan 1-3 sendok.
Ibu mengatakan anak mual tetapi tidak muntah
4. O :
Tampak anak menghabiskan kurang lebih ¼ piring ( 2 – 3 sdm)
Anak tampak lemah
BB awal 17 kg, BB sekarang 15 kg dengan TB 89 cm
Hb 9,8