Drone Emprit: Mengapa Suara Asyik Tinggi Tak Terdeteksi Survey?
Saya sebenarnya ndak ingin membuat analisis sebelum atau sesudah pencoblosan. Biar semua berjalan netral apa adanya. Ndak ada yang diuntungkan atau dirugikan oleh analisis DE. Namun karena banyak yang nanya japri, dan saya lihat ada lesson learnt yang bagus buat semua kubu, saya coba buat analisis berbasis data yg dimiliki DE.
RESEARCH QUESTION
Ok, pertanyaan yang mau dijawab adalah: mengapa suara #Asyik sangat tinggi, jauh berbeda dibandingkan hasil hampir semua survey sebelumnya?
Di beberapa media sudah dijawab oleh Mardani, bahwa pada H-7, mesin kampanye PKS benar-benar dijalankan secara efektif baik di darat maupun di udara. Dikatakannya, itu faktor yang sangat menentukan perolehan suara untuk #Asyik.
Setelah debat pertama, percakapan tentang golput semakin mengemuka. Kita ingin tahu bagaimana percakapan itu terjadi, di kalangan mana, dan insight apa yang bisa didapat sebagai masukan bagi kedua kubu.
DATA
Drone Emprit menggunakan kata kunci ‘golput’ untuk menangkap percakapan sejak awal penentuan pasangan capres-cawapres. Untuk analisis ini, hanya data 30 hari terakhir yang ditampilkan. Dan analisis terkait debat hanya menggunakan data 7 hari terakhir (15-21 Januari).
TREN: NAIK SEJAK DEBAT PERTAMA
Sejak debat pertama pilpres 2019 dilakukan (17 Januari), percakapan tentang golput mulai naik volumenya, khususnya di media sosial. Dan tren-nya terus naik hingga laporan ini dibuat.
Netizen banyak bercakap tentang golput biasanya pada hari Minggu dan Senin. Tingkat interaksi mereka cukup tinggi (6.06 interaksi per twit), yang mengindikasikan akun yang terlibat adalah real.
Setelah debat pertama, percakapan tentang golput semakin mengemuka. Kita ingin tahu bagaimana percakapan itu terjadi, di kalangan mana, dan insight apa yang bisa didapat sebagai masukan bagi kedua kubu.
DATA
Drone Emprit menggunakan kata kunci ‘golput’ untuk menangkap percakapan sejak awal penentuan pasangan capres-cawapres. Untuk analisis ini, hanya data 30 hari terakhir yang ditampilkan. Dan analisis terkait debat hanya menggunakan data 7 hari terakhir (15-21 Januari).
TREN: NAIK SEJAK DEBAT PERTAMA
Sejak debat pertama pilpres 2019 dilakukan (17 Januari), percakapan tentang golput mulai naik volumenya, khususnya di media sosial. Dan tren-nya terus naik hingga laporan ini dibuat.
Netizen banyak bercakap tentang golput biasanya pada hari Minggu dan Senin. Tingkat interaksi mereka cukup tinggi (6.06 interaksi per twit), yang mengindikasikan akun yang terlibat adalah real.
Analisis Drone Emprit: Ketidakpercayaan Kepada KPU
(Periode 22 Maret – 1 April 2019)
LATAR BELAKANG
Sebelumnya banyak sekali yang bertanya kepada saya tentang hasil penelitian dari Departmen Politik dan Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM yang menyatakan bahwa lebih dari 50% percakapan tentang ketidakpercayaan kepada KPU dilakukan oleh bot. Dalam kesimpulan dinyatakan, ini menandakan bahwa ada yang menggerakkan opini publik untuk tidak percaya kepada KPU, menggunakan bot. Penelitian dilakukan dalam rentang waktu 22 Maret - 1 April 2019, dengan sumber dari media online dan media sosial. Khusus soal robot, data diambil dari Twitter. Total ada 6945 percakapan, dimana 4405 menyatakan ”ketidakpercayaan” dan 2540 menyatakan “kepercayaan” kepada KPU.
Awalnya saya tidak berminat untuk membahas ini. Saya tidak bisa berkomentar karena tidak tahu bagaimana percakapan yang mengekspresikan “kepercayaan” atau “ketidakpercayaan” kepada KPU itu dibuat dalam setting penelitiannya. Beda setting, tentu beda hasilnya.
Namun karena pertanyaan datang terus, pagi ini saya coba melihat data Drone Emprit dalam rentang waktu yang sama. Pertanyaan yang ingin dijawab dari penelitian Drone Emprit ini ada empat:
- Apakah ada opini yang masif dibangun tentang ketidakpercayaan kepada KPU sebelum pencoblosan?
- Apakah upaya ini ada yang menggerakkan?
- Apakah lebih dari 50% percakapan didominasi oleh akun robot?
- Apakah ada korelasi lokasi pengguna twitter di DKI dan Jawa Barat dengan opini “ketidakpercayaan” kepada KPU?
Analisis Tagar NazarPemilu yang Trending di TwitterIsmail Fahmi
Dalam percakapan terkait tagar #Nazarpemilu, terdapat beberapa isu dan opini yang dapat dianalisis. Berikut adalah analisisnya:
1. Banyak pengguna media sosial yang membuat nazar atau janji jika pasangan calon tertentu menang dalam pemilihan presiden. Beberapa contoh nazar yang ditemukan dalam percakapan ini antara lain:
1. Memberikan kelas atau pelatihan gratis, seperti kelas UX Research, pelatihan riset pasar, pelatihan baca Alquran, dan pelatihan design thinking for business.
2. Memberikan bantuan atau sumbangan, seperti memberikan mukena dan sarung untuk masjid/mushola, potong kambing, dan berbagi makanan kepada panti asuhan.
3. Memberikan mentorship atau bimbingan, seperti mentorin lomba hackathon, mentoring mahasiswa yang menulis skripsi tentang marketing, dan coaching karir dalam bidang pemasaran.
4. Memberikan barang atau hadiah, seperti buku, kopi susu dingin, dan produk makanan dari UMKM.
2. Tagar #Nazarpemilu digunakan sebagai wadah untuk menyampaikan harapan dan dukungan terhadap pasangan calon tertentu. Dalam percakapan ini, terlihat bahwa mayoritas nazar terkait dengan pasangan Anies-Imin.
3. Beberapa pengguna media sosial juga menyampaikan opini positif terkait pemilihan presiden dan tagar #Nazarpemilu. Mereka menganggap pemilihan kali ini berbeda dan menarik karena pendukung pasangan calon tidak hanya berjanji, tetapi juga siap untuk melaksanakan janji tersebut jika pasangan calon yang mereka dukung menang.
4. Terdapat variasi dalam jenis nazar yang dibuat oleh pengguna media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki minat dan keahlian yang beragam, serta ingin berkontribusi dalam berbagai bidang seperti pendidikan, riset, pemberdayaan UMKM, dan keagamaan.
5. Dalam percakapan ini, terlihat bahwa tagar #Nazarpemilu menjadi ajang untuk berbagi ide dan inspirasi antara pengguna media sosial. Beberapa pengguna bahkan memberikan dukungan dan merespon nazar pengguna lain dengan antusiasme.
Dalam keseluruhan analisis ini, terlihat bahwa tagar #Nazarpemilu menjadi sarana untuk menyampaikan harapan, dukungan, dan komitmen dari masyarakat terhadap pasangan calon tertentu. Hal ini juga menunjukkan bahwa masyarakat memiliki keinginan untuk berkontribusi dan berpartisipasi dalam pemilihan presiden dengan cara yang kreatif dan bermanfaat.
SEJARAH POLARISASI NETIZEN DI INDONESIA: TREN DAN POPULARITAS SEBUTAN CEBONG,...Ismail Fahmi
Tradisi penyebutan kelompok netizen dengan nama tertentu ini dimulai oleh panggilan ”cebong” dari pendukung Prabowo terhadap para pendukung Jokowi sejak Agustus 2015.
• Pelepasan kodok oleh Jokowi di Istana Bogor (3 Januari 2016) bukanlah awal atau asal-usul sebutan “cebong”. Saat itu sebutan ini sudah sangat popular, sehingga Kaesang pun membuat joke tentang ”kecebong” (1 Januari 2016).
• Istilah “kampret” sebagai balasan atas panggilan “cebong” muncul bulan Oktober 2015. Kalau “cebong” hidup di air, “kampret” hidup di pepohonan secara terbalik.
• Panggilan “cebong” dan “kampret” mencapai puncaknya pada bulan April 2019, yaitu saat Pilpres 2019.
• Istilah “kadrun” pertama kali dibuat oleh @kebo_mangkrak dan @Manuputty1101 (Jan 2018). Baru semakin popular pasca Pilpres setelah @Dennysiregar7 menyebut “Kadal Gurun” pada Agustus 2019, yang disingkat ”kadrun” oleh pendukungnya.
POPULARITAS CAPRES-CAWAPRES 26 November – 2 Desember 2023Ismail Fahmi
Paslon 1 dan timsesnya tercatat paling aktif melontarkan pernyataan terkait visi-misi-program dibanding dua paslon rival, yakni mencapai 32 pernyataan. Disusul Paslon 3 sebanyak 21 pernyataan. Diikuti Paslon 2 sebesar 12 pernyataan.
• Topik yang dibicarakan Paslon 1 masih dominan mengenai kemandirian pangan. Program pendidikan berkualitas dan penegakan hukum menjadi yang terbanyak dibahas Paslon 2. Sementara Paslon 3 lebih agresif mengulas program penguatan SDM.
Menanggapi isu RUU dan Perpu Pilkada, fenomena penggunaan hastag(#) oleh pengguna sosial media (sosmed) nampaknya tidak kalah menarik untuk diperbincangkan. Banyak pengguna sosmed yang berlomba-lomba mencantumkan (#) untuk mengkritik kinerja pemerintah terkait isu tersebut. Hal seperti ini mungkin juga sering kita lakukan. Sudah menjadi tradisi baru bagi masyarakat, ngetweet pendapat mereka sebagai bentuk partisipasi akan nasib bangsa. Semakin banyak (#) semakin Anda terlihat tidak apatis dan aktif dalam membangun bangsa. Namun, apakah benar demikian?
Pemerintah pada tanggal 22 Mei 2019, sekitar pukul 13.00, mulai melakukan pembatasan akses (bukan blokir) terhadap situs-situs media sosial seperti Facebook, WhatsApp, IG, dan Twitter. Yang dibatasi adalah akses terhadap foto dan video (upload dan download), sementara akses terhadap teks masih dibuka.
Tujuannya agar penyebaran berita hoaks tidak masif, setelah terjadi demo yang berakhir rusuh pada tanggal 21 Mei 2019. Hingga 25 Mei malam ketika analisis ini dibuat, pembatasan sudah dibuka.
RESEARCH QUESTIONS
Pertanyaan yang ingin dijawab oleh Drone Emprit dalam analisis ini adalah:
- Bagaimana tren percakapan di media sosial dan media online menyangkut kedua tokoh sentral Jokowi dan Prabowo sebelum dan sesudah dimulainya pembatasan?
- Bagaimana tren postingan di WhatsApp sebelum dan sesudah dimulainya pembatasan?
- Apakah pembatasan ini efektif dalam meredam penyebaran material foto dan video yang mungkin bisa dimanfaatkan untuk membangun propaganda negatif oleh kedua kubu?
ANALISIS PRA DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 NEWS - TWITTER 3 – 4 Februari 2024Ismail Fahmi
KESIMPULAN
Analisis Volume dan Sentimen
• Anies Baswedan memiliki jumlah pembicaraan terbanyak dengan 170,341 total sebutan, mewakili 47% dari semua pembicaraan media. Dalam hal sentimen, 90% percakapan Twitter tentangnya bersifat positif, dengan hanya 5% negatif dan 5% netral. Ini menunjukkan opini publik yang sangat mendukung terhadap Anies Baswedan.
• Prabowo Subianto mengikuti dengan 114,034 sebutan, yang merupakan 32% dari total. Namun, sentimen di Twitter menunjukkan bahwa 63% percakapan adalah negatif, hanya 32% positif, dan 5% netral. Hal ini menandakan bahwa meskipun ia banyak dibicarakan, sebagian besar percakapan cenderung negatif.
• Ganjar Pranowo memiliki 76,371 sebutan dengan 21% dari total pembicaraan. Sentimen di Twitter terhadap Ganjar lebih positif dibandingkan Prabowo dengan 80% percakapan positif, 11% negatif, dan 9% netral. Ini menandakan persepsi publik yang umumnya positif terhadapnya.
Opini Netizen
• Opini terhadap Anies Baswedan mencakup beberapa poin positif, seperti dukungan dari influencer TikTok, antusiasme netizen terhadap acara live TikTok Anies, dan fatwa dari ulama. Namun, ada juga kritik negatif, seperti tuduhan penghinaan oleh pendukungnya dan kekecewaan publik terhadap omongan yang dianggap kosong.
• Opini terhadap Prabowo Subianto menunjukkan dukungan dari beberapa tokoh penting, namun juga ada kritikan keras, seperti tuduhan kerusakan demokrasi dan kekecewaan terhadap kinerjanya di masa lalu.
• Opini terhadap Ganjar Pranowo sebagian besar positif, dengan dukungan yang meningkat dari publik dan apresiasi untuk konten media sosialnya. Namun, terdapat pula sorotan negatif karena tidak hadirnya di acara tertentu dan survei yang kurang menguntungkan.
• Kesimpulan
Secara keseluruhan, Anies Baswedan tampaknya mempunyai dukungan yang kuat dari publik, dengan sentimen positif yang dominan. Prabowo Subianto mempunyai banyak pembicaraan namun dengan sentimen yang cenderung negatif. Sementara itu, Ganjar Pranowo memiliki proporsi sentimen positif yang tinggi meskipun jumlah pembicaraannya lebih sedikit dibandingkan dengan kedua kandidat lainnya.
Analisis Pra Debat ke 3 Pilpres 2024 di News dan TwitterIsmail Fahmi
Anies Baswedan menjadi capres paling populer pada 6 Januari dari pukul 00 WIB s.d. 7 Januari 2024 pukul 11.59 WIB dengan membukukan 118K mention, diikuti oleh Ganjar Pranowo dengan 143K mention, dan Prabowo dengan 115K mention.
Di media sosial, nada perbincangan terhadap Anies paling positif dibanding dua capres lainnya. Anies tercatat mendulang sentimen positif sebesar 90%, diikuti Ganjar 77%, dan Prabowo 24%. Adapun sentimen negatif tertinggi dituai oleh Prabowo dengan 70%, diikuti Ganjar 15%, dan Anies 6%.
Jelang debat, warganet menyorot sejumlah aktivitas atau pernyataan para capres-cawapres.
Anies banyak dibahas terkait #Nazarpemilu, diroasting Kiki, serta live TikTok bersama Tom Lembong. Anies juga diasosiasikan sebagai tokoh intoleran dalam bahasan terkait FPI dan HTI.
Prabowo banyak disinggung terkait malam bersama bersama Jokowi, amplifikasi kemungkinan 02 menang satu putaran, serta dalam isu netralitas TNI. Tagar #Nazarpemilu dan #AsalBukanPrabowo yang dominan merugikan Prabowo, juga menjadi perbincangan netizen Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Ganjar banyak dibahas sebab meminta masukan terkait pertanyaan yang akan muncul di debat ketiga, kunjungi korban bentrok pendukung GaMa vs TNI, juga aktivitas bersama masyarakat.
Pro-kontra Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA)Ismail Fahmi
LATAR BELAKANG
• Berdasarkan UUD Pasal 28H ayat (1) setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan Kesehatan.
• Berkaitan dengan tempat tinggal, Negara dan Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memenuhi hal tersebut.
• PP Tapera yang ditetapkan pada 20 Mei 2024 menjadi salah satu kebijakan yang dikeluarkan terkait dengan tempat tinggal.
• Kebijakan tersebut menuai pro-kontra di masyarakat. Diskusi di media sosial terjadi sangat keras dan melibatkan berbagai pihak.
Analisis Drone Emprit: Ketidakpercayaan Kepada KPU
(Periode 22 Maret – 1 April 2019)
LATAR BELAKANG
Sebelumnya banyak sekali yang bertanya kepada saya tentang hasil penelitian dari Departmen Politik dan Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM yang menyatakan bahwa lebih dari 50% percakapan tentang ketidakpercayaan kepada KPU dilakukan oleh bot. Dalam kesimpulan dinyatakan, ini menandakan bahwa ada yang menggerakkan opini publik untuk tidak percaya kepada KPU, menggunakan bot. Penelitian dilakukan dalam rentang waktu 22 Maret - 1 April 2019, dengan sumber dari media online dan media sosial. Khusus soal robot, data diambil dari Twitter. Total ada 6945 percakapan, dimana 4405 menyatakan ”ketidakpercayaan” dan 2540 menyatakan “kepercayaan” kepada KPU.
Awalnya saya tidak berminat untuk membahas ini. Saya tidak bisa berkomentar karena tidak tahu bagaimana percakapan yang mengekspresikan “kepercayaan” atau “ketidakpercayaan” kepada KPU itu dibuat dalam setting penelitiannya. Beda setting, tentu beda hasilnya.
Namun karena pertanyaan datang terus, pagi ini saya coba melihat data Drone Emprit dalam rentang waktu yang sama. Pertanyaan yang ingin dijawab dari penelitian Drone Emprit ini ada empat:
- Apakah ada opini yang masif dibangun tentang ketidakpercayaan kepada KPU sebelum pencoblosan?
- Apakah upaya ini ada yang menggerakkan?
- Apakah lebih dari 50% percakapan didominasi oleh akun robot?
- Apakah ada korelasi lokasi pengguna twitter di DKI dan Jawa Barat dengan opini “ketidakpercayaan” kepada KPU?
Analisis Tagar NazarPemilu yang Trending di TwitterIsmail Fahmi
Dalam percakapan terkait tagar #Nazarpemilu, terdapat beberapa isu dan opini yang dapat dianalisis. Berikut adalah analisisnya:
1. Banyak pengguna media sosial yang membuat nazar atau janji jika pasangan calon tertentu menang dalam pemilihan presiden. Beberapa contoh nazar yang ditemukan dalam percakapan ini antara lain:
1. Memberikan kelas atau pelatihan gratis, seperti kelas UX Research, pelatihan riset pasar, pelatihan baca Alquran, dan pelatihan design thinking for business.
2. Memberikan bantuan atau sumbangan, seperti memberikan mukena dan sarung untuk masjid/mushola, potong kambing, dan berbagi makanan kepada panti asuhan.
3. Memberikan mentorship atau bimbingan, seperti mentorin lomba hackathon, mentoring mahasiswa yang menulis skripsi tentang marketing, dan coaching karir dalam bidang pemasaran.
4. Memberikan barang atau hadiah, seperti buku, kopi susu dingin, dan produk makanan dari UMKM.
2. Tagar #Nazarpemilu digunakan sebagai wadah untuk menyampaikan harapan dan dukungan terhadap pasangan calon tertentu. Dalam percakapan ini, terlihat bahwa mayoritas nazar terkait dengan pasangan Anies-Imin.
3. Beberapa pengguna media sosial juga menyampaikan opini positif terkait pemilihan presiden dan tagar #Nazarpemilu. Mereka menganggap pemilihan kali ini berbeda dan menarik karena pendukung pasangan calon tidak hanya berjanji, tetapi juga siap untuk melaksanakan janji tersebut jika pasangan calon yang mereka dukung menang.
4. Terdapat variasi dalam jenis nazar yang dibuat oleh pengguna media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki minat dan keahlian yang beragam, serta ingin berkontribusi dalam berbagai bidang seperti pendidikan, riset, pemberdayaan UMKM, dan keagamaan.
5. Dalam percakapan ini, terlihat bahwa tagar #Nazarpemilu menjadi ajang untuk berbagi ide dan inspirasi antara pengguna media sosial. Beberapa pengguna bahkan memberikan dukungan dan merespon nazar pengguna lain dengan antusiasme.
Dalam keseluruhan analisis ini, terlihat bahwa tagar #Nazarpemilu menjadi sarana untuk menyampaikan harapan, dukungan, dan komitmen dari masyarakat terhadap pasangan calon tertentu. Hal ini juga menunjukkan bahwa masyarakat memiliki keinginan untuk berkontribusi dan berpartisipasi dalam pemilihan presiden dengan cara yang kreatif dan bermanfaat.
SEJARAH POLARISASI NETIZEN DI INDONESIA: TREN DAN POPULARITAS SEBUTAN CEBONG,...Ismail Fahmi
Tradisi penyebutan kelompok netizen dengan nama tertentu ini dimulai oleh panggilan ”cebong” dari pendukung Prabowo terhadap para pendukung Jokowi sejak Agustus 2015.
• Pelepasan kodok oleh Jokowi di Istana Bogor (3 Januari 2016) bukanlah awal atau asal-usul sebutan “cebong”. Saat itu sebutan ini sudah sangat popular, sehingga Kaesang pun membuat joke tentang ”kecebong” (1 Januari 2016).
• Istilah “kampret” sebagai balasan atas panggilan “cebong” muncul bulan Oktober 2015. Kalau “cebong” hidup di air, “kampret” hidup di pepohonan secara terbalik.
• Panggilan “cebong” dan “kampret” mencapai puncaknya pada bulan April 2019, yaitu saat Pilpres 2019.
• Istilah “kadrun” pertama kali dibuat oleh @kebo_mangkrak dan @Manuputty1101 (Jan 2018). Baru semakin popular pasca Pilpres setelah @Dennysiregar7 menyebut “Kadal Gurun” pada Agustus 2019, yang disingkat ”kadrun” oleh pendukungnya.
POPULARITAS CAPRES-CAWAPRES 26 November – 2 Desember 2023Ismail Fahmi
Paslon 1 dan timsesnya tercatat paling aktif melontarkan pernyataan terkait visi-misi-program dibanding dua paslon rival, yakni mencapai 32 pernyataan. Disusul Paslon 3 sebanyak 21 pernyataan. Diikuti Paslon 2 sebesar 12 pernyataan.
• Topik yang dibicarakan Paslon 1 masih dominan mengenai kemandirian pangan. Program pendidikan berkualitas dan penegakan hukum menjadi yang terbanyak dibahas Paslon 2. Sementara Paslon 3 lebih agresif mengulas program penguatan SDM.
Menanggapi isu RUU dan Perpu Pilkada, fenomena penggunaan hastag(#) oleh pengguna sosial media (sosmed) nampaknya tidak kalah menarik untuk diperbincangkan. Banyak pengguna sosmed yang berlomba-lomba mencantumkan (#) untuk mengkritik kinerja pemerintah terkait isu tersebut. Hal seperti ini mungkin juga sering kita lakukan. Sudah menjadi tradisi baru bagi masyarakat, ngetweet pendapat mereka sebagai bentuk partisipasi akan nasib bangsa. Semakin banyak (#) semakin Anda terlihat tidak apatis dan aktif dalam membangun bangsa. Namun, apakah benar demikian?
Pemerintah pada tanggal 22 Mei 2019, sekitar pukul 13.00, mulai melakukan pembatasan akses (bukan blokir) terhadap situs-situs media sosial seperti Facebook, WhatsApp, IG, dan Twitter. Yang dibatasi adalah akses terhadap foto dan video (upload dan download), sementara akses terhadap teks masih dibuka.
Tujuannya agar penyebaran berita hoaks tidak masif, setelah terjadi demo yang berakhir rusuh pada tanggal 21 Mei 2019. Hingga 25 Mei malam ketika analisis ini dibuat, pembatasan sudah dibuka.
RESEARCH QUESTIONS
Pertanyaan yang ingin dijawab oleh Drone Emprit dalam analisis ini adalah:
- Bagaimana tren percakapan di media sosial dan media online menyangkut kedua tokoh sentral Jokowi dan Prabowo sebelum dan sesudah dimulainya pembatasan?
- Bagaimana tren postingan di WhatsApp sebelum dan sesudah dimulainya pembatasan?
- Apakah pembatasan ini efektif dalam meredam penyebaran material foto dan video yang mungkin bisa dimanfaatkan untuk membangun propaganda negatif oleh kedua kubu?
ANALISIS PRA DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 NEWS - TWITTER 3 – 4 Februari 2024Ismail Fahmi
KESIMPULAN
Analisis Volume dan Sentimen
• Anies Baswedan memiliki jumlah pembicaraan terbanyak dengan 170,341 total sebutan, mewakili 47% dari semua pembicaraan media. Dalam hal sentimen, 90% percakapan Twitter tentangnya bersifat positif, dengan hanya 5% negatif dan 5% netral. Ini menunjukkan opini publik yang sangat mendukung terhadap Anies Baswedan.
• Prabowo Subianto mengikuti dengan 114,034 sebutan, yang merupakan 32% dari total. Namun, sentimen di Twitter menunjukkan bahwa 63% percakapan adalah negatif, hanya 32% positif, dan 5% netral. Hal ini menandakan bahwa meskipun ia banyak dibicarakan, sebagian besar percakapan cenderung negatif.
• Ganjar Pranowo memiliki 76,371 sebutan dengan 21% dari total pembicaraan. Sentimen di Twitter terhadap Ganjar lebih positif dibandingkan Prabowo dengan 80% percakapan positif, 11% negatif, dan 9% netral. Ini menandakan persepsi publik yang umumnya positif terhadapnya.
Opini Netizen
• Opini terhadap Anies Baswedan mencakup beberapa poin positif, seperti dukungan dari influencer TikTok, antusiasme netizen terhadap acara live TikTok Anies, dan fatwa dari ulama. Namun, ada juga kritik negatif, seperti tuduhan penghinaan oleh pendukungnya dan kekecewaan publik terhadap omongan yang dianggap kosong.
• Opini terhadap Prabowo Subianto menunjukkan dukungan dari beberapa tokoh penting, namun juga ada kritikan keras, seperti tuduhan kerusakan demokrasi dan kekecewaan terhadap kinerjanya di masa lalu.
• Opini terhadap Ganjar Pranowo sebagian besar positif, dengan dukungan yang meningkat dari publik dan apresiasi untuk konten media sosialnya. Namun, terdapat pula sorotan negatif karena tidak hadirnya di acara tertentu dan survei yang kurang menguntungkan.
• Kesimpulan
Secara keseluruhan, Anies Baswedan tampaknya mempunyai dukungan yang kuat dari publik, dengan sentimen positif yang dominan. Prabowo Subianto mempunyai banyak pembicaraan namun dengan sentimen yang cenderung negatif. Sementara itu, Ganjar Pranowo memiliki proporsi sentimen positif yang tinggi meskipun jumlah pembicaraannya lebih sedikit dibandingkan dengan kedua kandidat lainnya.
Analisis Pra Debat ke 3 Pilpres 2024 di News dan TwitterIsmail Fahmi
Anies Baswedan menjadi capres paling populer pada 6 Januari dari pukul 00 WIB s.d. 7 Januari 2024 pukul 11.59 WIB dengan membukukan 118K mention, diikuti oleh Ganjar Pranowo dengan 143K mention, dan Prabowo dengan 115K mention.
Di media sosial, nada perbincangan terhadap Anies paling positif dibanding dua capres lainnya. Anies tercatat mendulang sentimen positif sebesar 90%, diikuti Ganjar 77%, dan Prabowo 24%. Adapun sentimen negatif tertinggi dituai oleh Prabowo dengan 70%, diikuti Ganjar 15%, dan Anies 6%.
Jelang debat, warganet menyorot sejumlah aktivitas atau pernyataan para capres-cawapres.
Anies banyak dibahas terkait #Nazarpemilu, diroasting Kiki, serta live TikTok bersama Tom Lembong. Anies juga diasosiasikan sebagai tokoh intoleran dalam bahasan terkait FPI dan HTI.
Prabowo banyak disinggung terkait malam bersama bersama Jokowi, amplifikasi kemungkinan 02 menang satu putaran, serta dalam isu netralitas TNI. Tagar #Nazarpemilu dan #AsalBukanPrabowo yang dominan merugikan Prabowo, juga menjadi perbincangan netizen Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Ganjar banyak dibahas sebab meminta masukan terkait pertanyaan yang akan muncul di debat ketiga, kunjungi korban bentrok pendukung GaMa vs TNI, juga aktivitas bersama masyarakat.
Pro-kontra Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA)Ismail Fahmi
LATAR BELAKANG
• Berdasarkan UUD Pasal 28H ayat (1) setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan Kesehatan.
• Berkaitan dengan tempat tinggal, Negara dan Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memenuhi hal tersebut.
• PP Tapera yang ditetapkan pada 20 Mei 2024 menjadi salah satu kebijakan yang dikeluarkan terkait dengan tempat tinggal.
• Kebijakan tersebut menuai pro-kontra di masyarakat. Diskusi di media sosial terjadi sangat keras dan melibatkan berbagai pihak.
RESPONSE NETIZEN ATAS SIDANG PUTUSAN PHPU MK 2024Ismail Fahmi
Setelah Pemilu 2024, terdapat sengketa hasil yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan pemilihan presiden. Sidang ini bertujuan untuk menentukan keabsahan hasil pemilu dan menyelesaikan perselisihan yang muncul.
Salah satu pokok masalah yang muncul adalah keinginan untuk mewapreskan Gibran, anak sulung Presiden Jokowi. Namun, Gibran tidak memenuhi kriteria sebagai calon wakil presiden (Cawapres) berdasarkan faktor usia.
Beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa modus kecurangan yang terjadi dalam pemilihan presiden kemungkinan akan muncul kembali dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di masa depan.
Beberapa pihak menekankan pentingnya mengungkapkan kecurangan dan pelanggaran yang terjadi dalam proses pemilihan.
Different Frontiers of Social Media War in Indonesia Elections 2024Ismail Fahmi
In this modern era, technological developments and increasing dependence on social media have changed the political landscape drastically. Social media has changed the way politicians communicate with voters. Platforms like Twitter, Facebook, and Instagram give candidates direct access to share their political views, plans, and messages. It succeeded in creating a new image for the Presidential and Vice Presidential candidates which influenced the direction of the public's choice.
Like the previous election, in the 2024 General Elections, social media became the stage for complex political battles. On the one hand, social media has increased young voters’ participation, who feel more involved in the political process through active campaigns on social platforms. On the other hand, social media has become an effective means for spreading false information and hoaxes that can confuse voters and damage the integrity of elections.
This webinar discusses the role of social media platforms during the 2024 General Elections, such as TikTok, in influencing public or voter perceptions. The speaker will explain several phenomena of social media use that effectively influence public choices. He will also examine where are the different frontiers of the social media war in Indonesia elections.
ANALISIS ISU KECURANGAN PEMILU DI MEDIA SOSIAL & ONLINEIsmail Fahmi
PERTANYAAN DAN METODE
• Pertanyaan:
• Bagaimana tren percakapan tentang “kecurangan pemilu” di media
online dan media sosial?
• Isu apa saja yang banyak diangkat terkait “kecurangan pemilu” ini?
• Metode:
• Keyword: kecurangan, curang
• Periode: sebelum dan sesudah tanggal pencoblosan (7-23 Februari 2024)
• Sumber data: berita online dan Twitter/X
ANALISIS SIREKAP DI MEDIA SOSIAL TWITTER, TIKTOK, YOUTUBE 14-15 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
ANALISIS SIREKAP DI MEDIA SOSIAL
Tadi ada FGD dengan
@perludem
, bersama teman2 dari UI, Elsam, Mafindo, BSSN, dan Safenet. Dari
@KPU_ID
berhalangan hadir.
Membahas tentang Sirekap. Saya diminta melaporkan analisis percakapan netizen tentang Sirekap di media sosial.
Bagaimana sentimennya? Apa saja kritikan dan keluhan masyarakat? Emosinya bagaimana?
TWITTER, TIKTOK, YOUTUBE
14-15 FEBRUARI 2024
SUARA NETIZEN HARI PENCOBLOSAN PEMILU 2024Ismail Fahmi
KESIMPULAN “KECURANGAN PEMILU”
• Terdapat banyak laporan dan bukti tentang kecurangan dalam pemilu 2024, seperti surat suara yang sudah tercoblos sebelum pemilihan dilakukan, manipulasi data suara, dan kegiatan pencoblosan oleh anak-anak di bawah umur.
• Banyak akun media sosial dan lembaga media yang mengungkap kecurangan ini, seperti Majalah Tempo, Media Kumparan, dan dokumenter "Dirty Vote" yang telah ditonton oleh jutaan penonton di YouTube.
• Para guru besar dari berbagai kampus juga memberikan testimoni tentang kecurangan dalam pemilu ini.
• Beberapa akun menyebut adanya upaya penegakan hukum yang terhambat dan serangan terhadap relawan yang melaporkan kecurangan.
• Terdapat kekhawatiran bahwa kecurangan ini dapat merusak legitimasi pemimpin yang terpilih dan merusak demokrasi.
• Beberapa akun juga menyebut adanya keterlibatan dinasti politik dan nepotisme dalam pemilu ini.
• Timnas Amin dan TPN Ganjar-Mahfud sepakat untuk menggugat kecurangan pemilu ini.
• Meskipun ada beberapa akun yang menyebut bias dalam dukungan politik, namun banyak akun yang menyuarakan keadilan dan transparansi dalam pemilu.
JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024Ismail Fahmi
KESIMPULAN
• Di semua kanal (Twitter, News, Instagram, YouTube) yang dimonitor selama periode 7-10 Februari 2024, JIS mendapatkan jumlah mention dan interaksi yang lebih tinggi dibandingkan GBK.
• Ini memperlihatkan minat netizen di platform media sosial tersebut dan media online yang lebih tinggi tentang JIS yang menjadi lokasi kampanye terakhir paslon 01 dibandingkan GBK yang menjadi lokasi paslon 02.
• Dalam analisis ini, lokasi kampanye paslon 03 di Simpang Lima, Semarang, tidak diikutkan, karena dalam percakapan netizen yang ada adalah upaya membandingkan lokasi JIS dan GBK saja.
• Analsis tentang kampanye lebih mendalam, termasuk terkait narasi yang muncul, dari ketiga paslon akan dibuat dalam analisis selanjutnya.
PERBANDINGAN KETIGA PASLON PASCA DEBAT DI YOUTUBE 4 - 6 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
KESIMPULAN
1.Dari ”Share of voice” yang tidak terlalu jauh bedanya, dapat disimpulkan bahwa pertarungan di YouTube antara ketiga paslon berlangsung sangat ketat. Tidak ada pemenang yang jauh berbeda secara signifikan. Namun demikian pasca debat terakhir, Paslon 02 paling tinggi jumlah video dan interaksi yang didapatkannya.
2.Di antara semua kanal YouTube, kanal-kanal dari TV memberi kontribusi jumlah interaksi yang paling tinggi. Ada beberapa kanal non-TV yang juga signifikan seperti kanal podcast dan kanal opini.
3.Konten yang Menarik:
• Debat politik dan acara terkait kampanye merupakan konten yang paling banyak menarik perhatian, sebagaimana ditunjukkan oleh jumlah tayangan dan komentar yang tinggi pada video-video terkait.
• Segmen penutup paling banyak mendapat interaksi.
• Dari Capres 01, saat Anies membacakan ayat dari Quran dan pesan yang menyentuh. Dari Capres 02 saat meminta maaf kepada paslon lain. Dari Capres 03 cenderung direspon negative karena menyindir.
• Konten yang memungkinkan pemirsa untuk terlibat secara emosional atau pribadi, seperti wawancara atau segmen yang menampilkan sisi humanis dari calon, juga menarik jumlah tayangan yang tinggi.
TREN JUMLAH VIDEO PER JAM DI TIKTOK 1 – 5 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
KESIMPULAN
Konten yang Menarik Emosi
Konten yang menyentuh emosi dan menampilkan humanisasi kandidat, seperti penutupan debat Anies yang 'mengandung bawang' dan Prabowo yang meminta maaf, terbukti sangat populer. Hal ini menandakan bahwa pendekatan yang memanusiakan kandidat dan menekankan pada nilai-nilai emosional beresonansi dengan audiens di TikTok.
Ganjar's closing statement yang menekankan pada isu HAM menunjukkan pentingnya mengangkat isu-isu substansial yang berkaitan dengan keadilan sosial dan hak asasi manusia.
Peran Media Online
Media online tampaknya berperan penting dalam menyebarkan konten terkait dengan capres dan cawapres, dengan banyak akun media yang masuk dalam daftar akun yang video-videonya paling banyak dilihat.
Keterlibatan media dalam distribusi konten menunjukkan bahwa paslon tidak hanya bergantung pada akun pribadi atau pendukung mereka dalam menyebarkan pesan, tetapi juga pada narasi yang dibentuk dan dikomunikasikan oleh media.
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI YOUTUBE - 25 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
KESIMPULAN
• Dalam periode 25 Jan-3 Feb 2024, jumlah video yang dipost di YouTube terkait Paslon 01 (14,618 video) dan Paslon 03 (14,642 video) memiliki share yang sama (36%), mengalahkan Paslon 02 (11,090 video, 27%).
• Tren total interaksi harian dari ketiga paslon di YouTube mirip dengan tren jumlah konten video (mention) yang dipost di YouTube. Awalnya interaksi dari video tentang paslon 01 paling tinggi, namun kemudian disusul oleh paslon 03, sebelum injury time paslon 02 menyusul, dan terakhir paslon 03 melewati mereka semua lagi.
• Total interaksi (Like, Comment, View) yang didapat semua video, Paslon 01 yang paling tinggi interaksinya (95 juta interaksi), disusul oleh Paslon 03 (88 juta interaksi), dan terakhir Paslon 02 (74 juta interaksi).
• Sentimen dari video dalam data ini belum dianalisis, sehingga belum ditampilkan hasilnya.
ANALISIS KONTEN DAN INTERAKSI KETIGA PASLON DI TIKTOK 1-3 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
KESIMPULAN
• Pasca Anies live di TikTok tanggal 1 Februari 2024, jumlah postingan konten di TikTok meningkat untuk Paslon 01, mengalahkan Paslon 02 dan Paslon 03. Namun jumlah interaksi yang didapat belum berbanding lurus dengan jumlah kontennya.
• Untuk mendapatkan interaksi yang tinggi (Like, View) tidak harus dari akun yang followernya besar. Akun pendukung Paslon 02 dengan 19K follower bisa mendapat Like dan View yang paling tinggi, mengalahkan akun yang followernya jutaan, karena kontennya yang khas.
• Paslon 02 mendapatkan interaksi yang tinggi, paling besar bukan dari akun dengan follower jutaan. Bahkan dari top 10 akun, sebagian besar followernya di bawah 100K. Kuncinya ada konten ringan yang memberi semangat dan menyentuh perasaan.
• Paslon 03 mendapat interaksi tinggi dari akun-akun media. Dari top 10 akun, hampir separuhnya adalah akun media.
• Paslon 01 juga mendapat interaksi dari top 10 akun dengan follower separuhnya kurang dari 50K. Sebagian besar adalah konten ringan yang menyentuh perasaan juga.
• Content is King. Dan konten yang paling tinggi interaksinya di TikTok dalam periode data ini adalah konten yang menyentuh perasaan.
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI INSTAGRAM DARI 21 JAN-3 FEB 2024Ismail Fahmi
METODOLOGI
• Sumber: Instagram
• Metode crawling: IG Search yang hanya berbasis hashtags. Kelemahan: jika sebuah post di dalam caption tidak ada hashtags, maka IG Search tidak akan menampilkan post dalam hasil pencarian.
• Periode: 21 Januari - 3 Februari 2024
• Keywords/Hashtags:
MUNDURNYA MAHFUD MD SEBAGAI MENKOPOLHUKAMIsmail Fahmi
LATAR BELAKANG
• Pengunduran diri Mahfud MD dari posisi Menkopolhukam menjadi pembahasan di media massa dan media online.
• Sejumlah tokoh nasional, pengamat, politisi, juga Presiden Jokowi turut mengomentari pengunduran diri tersebut.
• Pengunduran diri Mahfud MD jelang pelaksanaan debat Capres ke lima dan hanya terhitung belasan hari sebelum pencoblosan, ditafsir beragam oleh publik.
• Isu ini pun diikuti oleh beragam isu lainnya, termasuk keharmonisan kabinet dan rumor pengunduran diri beberapa menteri di kabinet Jokowi.
3. Trend: Media Online v.s. Media Sosial
Media online lebih banyak membahas #Rindu dari pada #Asyik; di media sosial #Asyik melakukan kampanye
massif pada H-7
Media Online:
#Rindu
Media Sosial:
#Asyik
H-7SebelumH-7
H-7SebelumH-7
4. Volume Sebelum Pencoblosan: 1-26 Juni 2018
Media online (#Rindu) vs Media social (#Asyik)
Media Online (News) Media Sosial (Twitter)
5. Periode H-7
Media Online pro #Rindu – Media Sosial pro #Asyik
#Asyik
#Asyik
#Rindu
#Rindu
Media Online (News)
Media Sosial (Twitter)
Media Online
Media Sosial
6. SNA H-7
Di media sosial (Twitter) #Asyik jauh lebih massif dari pada #Rindu
#Rindu
#Asyik
Warning#Rindu
bisa menang
Negatif
18. Narasi (1)
Drone Emprit: Mengapa Suara Asyik Tinggi Tak Terdeteksi Survey?
Saya sebenarnya ndak ingin membuat analisis sebelum atau sesudah pencoblosan. Biar semua berjalan
netral apa adanya. Ndak ada yang diuntungkan atau dirugikan oleh analisis DE. Namun karena banyak yang
nanya japri, dan saya lihat ada lesson learnt yang bagus buat semua kubu, saya coba buat analisis berbasis
data yg dimiliki DE.
RESEARCH QUESTION
Ok, pertanyaan yang mau dijawab adalah: mengapa suara #Asyik sangat tinggi, jauh berbeda dibandingkan
hasil hampir semua survey sebelumnya?
Di beberapa media sudah dijawab oleh Mardani, bahwa pada H-7, mesin kampanye PKS benar-benar
dijalankan secara efektif baik di darat maupun di udara. Dikatakannya, itu faktor yang sangat menentukan
perolehan suara untuk #Asyik.
DATA
Drone Emprit jauh sebelum pencoblosan sudah memonitor pilkda2 di seluruh Indonesia, termasuk di Jawa
Barat. Khusus untuk mengalisis pertanyaan di atas, DE membandingkan dua kata kunci yaitu Asyik dan
Rindu. Namun karena kedua kata ini terlalu umum, maka untuk memastikan kita mendapat percakapan yang
relevan dengan pilkada jabar, kita gunakan filter berikut: Pilih, coblos, paslon, nomor, pasangan, milih,
pilkada, jabar, rk, ridwan, emil, pendukung, dan 2019gantipresiden.
Dengan keyword dan filter di atas, kita dapatkan data yang cukup bersih, dengan precision dan recall yang
tinggi. Cara mengujinya dengan membaca status most retweeted, apakah relevan atau tidak.
18
19. Narasi (2)
VOLUME DANTREN
Kita lihat data 1 bulan sebelumpencoblosan, dari tanggal 1 - 26 Juni 2018. Dari grafik trend, kita lihat trend yang terjadi di media online
(news) dan di media sosial. Ini kita pisahkan agar kita bisa lihat kencederungan dari kedua kanal.
Di media online tampak bahwa percakapan tentang #Rindu (2.1K mention) lebih banyak dari pada tentang #Asyik (1.4K mention) meski
dengan selisih yang tidak terlalu banyak. Hal ini menunjukkan bahwa media online lebih banyak memberi eksposure pada pasangan
Rindu, dan tentunya akan memberi keuntungan bagi popularitasnya.
Sementara itu di media sosial, trend dari tanggal 1-17 Juni baik #Rindu maupun #Asyik mendapat mention yang hampir sama. Namun
mulai tanggal 18 Juni, percakapan tentang #Asyik melejit luar biasa, jauh meninggalkan #Rindu. Total percakapan dari 1-26 Juni untuk
#Asyik sebanyak 45.5K mention, dan #Rindu hanya 10.7K mention. Hal ini memperlihatkan memang ada pergerakan kampanye yang luar
biasa untuk pasangan #Asyik pada hari2 menjelang pencoblosan.
H-7
Sekarang kita lihat khusus dalamperiode H-7, dari tanggal 18 - 26 Juni 2018.
Di media online, percakapan tentang #Rindu masih paling tinggi dengan total 1.1K mention. Sedangkan untuk #Asyik hanya 791
mention.
Dari Topic Map media online untuk #Rindu, kita lihat berita tentang hasil survey-survey yang memenangkan Rindu menghiasi
pemberitaan. Juga soal kampanye Rindu, dukungan yang diperolehnya, dan berita hoax atau black campaign bahwa RK pendukung
LGBT jadi narasi utama.
Sedangkan Topic Map media online untuk #Asyik dihiasi oleh kehadiran tokoh seperti Prabowo dan para jendral yang mendukung
pasangan Asyik, beberapa survey terbaru yang memenangkan Asyik, bantahan PP Tebuireng atas dukungan pada Asyik, dan berita
survey yang lebih banyak memenangkan pasangan lain.
Di media sosial (Twitter), top retweet #Rindu diwarnai oleh influencers dari kubu #Asyik, berisi info kemenangan #Asyik dalambeberapa
survey terbaru, dan sayangnya juga ada serangan negatif terhadap pasangan #Rindu. Tampak kalau akun @ridwankamil adalah satu-
satunya akun utama dalammemenangkan percakapan di media sosial. Tak tampak akun influencer lain dalammost retweetednya.
Sementara itu top retweet untuk #Asyik semua berisi ajakan untuk mencoblos #Asyik, oleh para tokoh seperti Aher dan Mardani, serta
para top influencers mereka. Banyak juga yang mengasosiasikan kemenangan Asyik nanti menjadi jalan menuju 2019GantiPresiden.
19
20. Narasi (3)
SNA
Paling jelas melihat peta percakapan di udara (media sosial) ini adalah dengan menggambar peta SNA. Dalam
periode 18-26 Juni, kita plot relasi retweet dari percakapan tentang #Rindu dan #Asyik.
Tampak jelas sekali, ada sebuah cluster yang sangat besar di sebelah kanan, dengan akun top influencer dan tokoh2
penting dari pasangan #Asyik. Akun-akun besar ini memiliki follower yang saling meretweet, sehingga posisi node-
node mereka saling overlap, berkumpul dalam pusat cluster.
Disamping cluster tersebut, ada cluster kecil yang tidak padat dengan sedikit user dan influencer. Ini adalah cluster
#Rindu, dimana yang menjadi tumpuan influencer adalah akun @rindwankamil sendiri. Mesin partai atau pasukan
cyber mereka tidak cukup besar. Hanya ada beberapa influencer lain yang dibuat khusus untuk pilkada ini, seperti
@RinduJabarJuara, @rkjabarjuara, dan @sadulurjabar. Ada akun DPP_PPP yang turut mendukung. Sisanya sepi.
Kalau dibandingkan antara media sosial dan media online, tampak bahwa pasangan #Rindu memang lebih banyak
diuntungkan dari pemberitaan media online, sementara dukungan di media sosial terpusat pada akun ridwankamil
sendiri. Hal ini berbeda dengan pasangan #Asyik, dimana kekuatan besarnya bukan pada akun pasangan, tetapi
pada tim pendukungnya di media sosial dan jaringan.
Di bawah cluster #Rindu, tampak ada beberapa akun yang membentuk cluster lebih kecil, yang dari warna nodenya
adalah warna untuk cluster #Asyik. Cluster paling kecil ini memiliki influencer seperti @GunRomli, @permadiaktivis,
@Suara_Bawah, dan @RustamIbrahim. Meski mereka memention #Asyik, namun sentimennya lebih banyak negatif.
HASHTAGS
Kita bandingkan hashtags dari kedua cluster. Untuk #Rindu, hashtag yang dipakai selain tentang kemenangan
Rindu, juga soal kehebatan Rindu dalam debat seperti #RinduJuaraDebat, #RinduMenangDebat. Sementara untuk
cluster #Asyik, mereka banyak membawa hashtags #2019GantiPresiden, dan kemenangan Asyik dalam pilkada.
Dari prebandingan di atas, tim #Rindu tampak menampilkan performa pasangan misal dalam debat; sementara tim
#Asyik ingin membawa pilkada Jabar menjadi berasa pilpres.
20
21. Narasi (4)
AN ALISIS
Kem bali ke pertanyaan awal, apakah yang m em buat tingginya perolehan suara #Asyik begitu tinggi dan tidak terdeteksi oleh kebanyak survey
sebelum nya?
Dari data trend dan volum e bisa kita sim pulkan bahwa sebelum H-7, kam panye tim #Asyik m em ang belum m asif. M asih setara dengan volum e
kam panye #Rindu. Di m edia online, pem beritaan lebih banyak tentang #Rindu sehingga secara popularitas pasangan ini m endapat hasil survey lebih
tinggi.
Kondisi di atas sangat m ungkin m enjadi sebab rendahnya popularitas #Asyik dibanding #Rindu sebelum H-7. Saat disurvey, tentu ini m em beri dam pak
rendahnya persentase yang didapat #Asyik.
Kem udian m ulai H-7, kam panye di m edia sosial oleh tim #Asyik tam pak sangat m asif. Jauh m eninggalkan kam panye oleh #Rindu. Tokoh dan
influencers yang m endukung #Asyik juga jauh lebih besar jum lahnya, lebih kom pak, dengan follower yang saling m eretweet dan m engam plifikasi.
Tingginya kam panye di m edia sosial Twitter ini biasanya juga dibarengi dengan tingginya kam panye di kanal lain seperti Facebook, W A, Instagram ,
dan jalur offline. Jika itu dilakukan, bukan tidak m ungkin dalam waktu yang singkat dalam lingkup Jawa Barat saja, popularitas #Asyik juga m eningkat
pesat.
Para calon pem ilih yang biasanya pada H-7 sibuk m enentukan pilihannya, akan m enggunakan m asukan dari sekitarnya, dari orang-orang yang m ereka
kenal, untuk m em finalkan pilihan. Pada saat ini, pem ilih yang sebelum nya belum yakin, akan dengan m udah m enjadi tam bahan suara bagi pasangan
yang paling aktif m elakukan kam panye. Dan dari data trend dan volum e di atas, pasangan yang kem ungkinan besar berhasil m enggaet suara swing
voter ini adalah pasangan #Asyik.
AN ALISIS TO PIK
Topik apa yang digunakan oleh tim #Asyik untuk kam panye?
Dari data m ost retweet, sebagian besar berisi ajakan untuk m encoblos #Asyik. Ajakah ini banyak dihubungkan dengan hastag #2019G antiPresiden.
Juga perbedaan #Asyik dengan lainnya seperti tidak didukung oleh 9 N aga turut jadi prom osi. Diangkatnya Kom jen Iriawan juga m enjadi isu untuk
m em bangun sentim en positif kepada #Asyik. Sayangnya, selain ajakan untuk m encoblos #Asyik, ada juga kam panye negatif terhadap #Rindu.
Sedangkan topik yang digunakan tim #Rindu apa saja?
Dari m ost retweeted status, #Rindu tam pak lebih dinam is, progresif, berbasis perform ance, dan m enonjolkan perubahan dan pem bangunan Jabar.
Sosok Ridwan Kam il yang sudah dikenal selam a jadi walikota, tam paknya m enjadi pusat grafitasi para pem ilih. M ereka yang sudah m antap dengan RK,
tidak terpengaruh oleh kam panye m asif tim #Asyik. Buktinya, m eski kam panye tim #Rindu relatif lebih kecil volum nya dibanding kam panye tim #Asyik,
tetap saja pem ilih #Rindu lebih besar pada quick count.
21
22. Narasi (5)
KESIMPULAN
[1] Tingginya lonjakan aktifitas kampanye di media sosial, yang biasanya diikuti dengan kampanye di kanal online-offline lain, oleh tim
pasangan #Asyik dalamperiode H-7, sangat mungkin menjadi sebab tingginya perolehan suara #Asyik dalampilkada Jabar.
[2] Relatif rendahnya aktivitas kampanye #Asyik dalamperiode sebelumH-7, dan rendahnya percakapan di media online dibanding
lawannya #Rindu, sangat mungkin jadi penyebab rendahnya popularitas #Asyik, sehingga ketika disurvey akan rendah juga persentase
sampling suara yang didapat.
[3] Tambahan suara untuk #Asyik kemungkinan besar didapat dari para swing voters yang belummenentukan pilihan sebelumH-7, atau
saat dilakukan berbagai survey.
[4] Tetap tingginya pemilih #Rindu dalamQC meskin kampanyenya relatif lebih kecil volumenya, menunjukkan bahwa faktor keterkenalan
tokoh (RK) sebelumnya menjadi faktor penting bagi pemilih yang sudah menentukan pilihannya sebelumH-7.
CLOSING
Dalamclosing, bagian paling subyektif dalamanalisis ini, saya ingin mengangkat dua pelajaran penting dari data percakapan tentang
pilkada Jabar di atas.
Pertama, kekuatan timkampanye pada H-7, yang secara masif melakukan promosi, perlu dipertimbangkan jika ingin memenangkan suara,
khususnya di kalangan mereka yang belummemutuskan.
Kedua, dalampilkada Jabar ini (mungkin juga pilkada lain), sosok yang menjadi pasangan calon adalah faktor yang paling menentukan.
Pemilih lebih memilih sosok yang diyakini bisa membawa perubahan.
Untuk pilpres, menurut saya, sosok yang akan diangkat menjadi sangat penting. Publik tidak lagi hanya melihat partai apa di balik sosok
itu. Tetapi mereka melihat apakah sosok ini diyakini bisa membawa perubahan. Menurut pengamatan saya dari percakapan yang
berkembang selama ini, sosok tokoh seperti Prabowo dan Amien Rais yang mulai sering dimunculkan, rasanya sulit untuk bersaing
dengan Jokowi berdasarkan track record yang dikenal publik selama ini.
22