2. Pendahuluan
2
MASALAH YANG SIGNIFIKAN PADA
NEONATUS, KHUSUSNYA PADA BAYI
BBLR DAN PREMATUR
KONTRIBUSI TERHADAP RISIKO
MORBIDITAS DAN MORTALITAS
3. Penyebab
3
• Rasio permukaan tubuh dibanding berat
badan lebih besar
• Lemak subkutan sedikit dengan kapasitas
insulator (penyekat panas) yang lebih kecil
• Persediaan lemak coklat belum berkembang
(bayi prematur)
5. Termoregulasi
DEFINISI
Suhu neonatus normal: 36,5 – 37,5 ºC.
Hipotermia: suhu tubuh di bawah 36,5 ºC
Hipertermia: suhu tubuh di atas 37,5 ºC.
Lingkungan suhu netral (NTE):
Kondisi/suhu lingkungan dimana suhu
tubuh normal dengan pengeluaran kalori
dan konsumsi oksigen yang minimal.
5
6. Mekanisme Termoregulasi
Termoregulasi adalah keseimbangan
antara kehilangan panas dan produksi
panas tubuh.
– Tujuan utamanya adalah mengendalikan
lingkungan untuk mempertahankan
lingkungan suhu netral dan meminimalkan
pengeluaran energi.
6
7. Mekanisme Termoregulasi (lanjutan ...)
Produksi panas
Pada saat lahir, suhu tubuh turun
seketika diikuti dengan stres dingin.
Produksi panas terjadi akibat pelepasan
norepinefrin yang menyebabkan
metabolisme simpanan lemak coklat dan
konsumsi oksigen dan glukosa.
7
8. Catatan: Karena neonatus tidak
menggigil, mereka harus mengandalkan
termogenesis tanpa menggigil atau
kimiawi untuk memproduksi panas..
Mekanisme Termoregulasi (lanjutan ...)
8
9. Kehilangan panas
Pada neonatus, kehilangan panas sangat
besar sehingga melebihi kemampuan
untuk memproduksi panas dan menjaga
keseimbangan.
Mekanisme Termoregulasi (lanjutan ...)
9
10. 10
Metode kehilangan panas
Evaporasi
Kehilangan panas ke udara ruangan melalui kulit
yang basah atau selaput mukosa.
Konduksi
Terjadi jika bayi diletakkan pada permukaan yang
dingin dan padat.
Radiasi
Terjadi jika panas berpindah dari bayi ke benda
padat lainnya tanpa melalui kontak langsung.
Konveksi
Kehilangan panas dari kulit bayi ke udara yang
bergerak.
12. Metode kehilangan panas (lanjutan ...)
Semua metode tersebut dapat menjadi masalah di
bagian ruang bayi di rumah sakit. Jika udara sangat
panas, bayi akan mengumpulkan panas terutama
melalui radiasi dan konveksi.
Catatan: Neonatus sakit/prematur tidak mempunyai
kemampuan untuk meningkatkan suhu tubuhnya
dengan cara meningkatkan laju metabolik. Selain itu,
simpanan lemak coklat dan subkutan lebih sedikit
dibandingkan dengan neonatus cukup bulan.
12
14. Hipotermia
Hipotermia: suhu tubuh di bawah 36,5 ºC
Faktor risiko :
Lingkungan yang dingin
Asuhan neonatus yang tidak tepat segera
setelah lahir misalnya pengeringan tubuh
tidak memadai, baju tidak memadai, dan
dipisahkan dari ibu.
14
15. Faktor Risiko Hipotermia (lanjutan ...)
Prosedur penghangatan tidak
memadai (sebelum dan selama
perjalanan).
Neonatus yang sakit dan stres.
15
16. Tanda Dan Gejala Hipotermia
Pengukuran suhu pada neonatus
mungkin tidak dapat mendeteksi
secara dini adanya stres dingin,
karena neonatus akan menggunakan
simpanan energi lebih dahulu untuk
mempertahankan suhu tubuhnya.
16
17. Tanda Dan Gejala Hipotermia (lanjutan ...)
Tanda awal hipotermia
Kaki teraba dingin.
Kemampuan mengisap rendah atau tidak bisa
menyusu.
Letargi dan menangis lemah.
Perubahan warna kulit dari pucat dan sianosis
menjadi kutis marmorata atau pletora.
Takipnea dan takikardia.
17
18. Tanda Dan Gejala Hipotermia (lanjutan ...)
Saat hipotermia menetap, tanda
berikut berlanjut:
– Letargi
– Apnea dan bradikardia
– Risiko tinggi untuk terjadinya
hipoglikemia, asidosis metabolik, sesak
nafas, dan faktor pembekuan yang
abnormal (DIC, perdarahan intraventrikel,
perdarahan paru).
18
19. Hipertermia
Hipertermia: suhu tubuh di atas 37.5 ºC
Faktor risiko:
– Suhu lingkungan
– Dehidrasi
– Perdarahan Intrakranial
– Infeksi
Catatan: Inkubator harus dipantau ketat terhadap
terjadinya suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah yang
tidak benar.
19
20. Tanda dan gejala Hipertermia
Kulit hangat terlihat kemerahan atau
merah muda pada awalnya dan
kemudian terlihat pucat.
Berkeringat; ketidakmampuan neonatus
untuk mengeluarkan keringat mungkin
merupakan sebagian besar dari masalah
yang terjadi.
20
21. Tanda dan gejala Hipertermia (lanjutan ...)
Pola yang mirip dengan hipotermia
mungkin terjadi jika masalah
berlanjut: meningkatnya laju
metabolik, iritabel/rewel, takikardia,
dan takipnea.
Dehidrasi, perdarahan intrakranial,
heat stroke, dan kematian.
21
22. 22
Klasifikasi berat ringan
hipotermia/hipertermia
Temuan*
Anamnesis Pemeriksaan Klasifikasi
- Bayi terpapar suhu
lingkungan yang
rendah
- Waktu timbulnya
kurang dari 2 hari
- Suhu Tubuh 32 oC-
36,4oC
- Gangguan napas
- Denyut jantung
kurang dari 100
kali/menit
- Malas minum
- Letargi
Hipotermia sedang
- Bayi terpapar suhu
lingkungan yang
rendah
- Waktu timbulnya
kurang dari 2 hari
- Suhu tubuh < 32oC
- Tanda hipotermia
sedang
- Kulit teraba keras
- Napas pelan dan
dalam
Hipotermia berat
23. 23
Klasifikasi berat ringan hipotermia/hipertermia
lanj…
- Tid
din
yan
ak terpapar dengan
gin atau panas
g berlebihan
- Suhu tubuh berfluktuasi antara
36 oC – 39 oC meskipun berada
di suhu lingkungan yang stabil
- Fluktuasi terjadi sesudah periode
suhu stabil
Suhu tubuh tidak stabil
(pertimbangkan dugaan
sepsis)
- Bayi berada
dilingkungan yang
sangat panas, terpapar
sinar matahari, berada
di dalam inkubator,
atau di bawah
pemancar panas.
- Suhu tubuh > 37, 5oC
- Tanda dehidrasi (elastisitas kulit
turun, mata dan ubun-ubun besar
cekung, lidah dan membran
mukosa kering)
- Malas minum
- Frekuensi napas > 60 kali. Menit
- Denyut jantung > 160 kali/ menit
- Letargi
- Iritabel
Hipertermia
*Diagnosis pada kolom sebelah kanan tidak dapat ditegakkan apabila temuan yang dicetak tebal tidak
dijumpai pada bayi. Adanya temuan yang dicetak tebal, juga tidak menjamin diagnosis tegak. Diganosis
ditegakkan hanya bila didapat temuan yang dicetak miring. Temuan lain yang dicetak tegak merupakan
penunjang yang dapat membantu menegakkan diagnosis, tetapi bila tidak dijumpai tidak dapat digunakan
untuk menyingkirkan diagnosis.
Buku Panduan Manajemen Bayi Bayi Baru Lahir (Depkes, 2004)
24. Pengendalian suhu
di Unit Perawatan Neonatus
Di ruang bersalin
– Berikan lingkungan hangat yaitu lingkungan
yang bebas dari aliran udara yang bertiup.
– Keringkan bayi segera.
– Kontak kulit dengan kulit bersama ibu
secara langsung dapat berfungsi sebagai
sumber panas. Selimuti ibu dengan bayinya
sekaligus atau tutupi dengan kain.
24
25. Pengendalian suhu
di Unit Perawatan Neonatus (lanjutan ...)
Di ruang bersalin (lanj.)
– Gunakan radiant warmer pada saat lahir
untuk semua neonatus dari ibu yang
mempunyai faktor risiko atau menunjukkan
tanda stres intrapartum atau nilai Apgar
rendah.
– Gunakan topi bayi, jika ada, untuk
menutupi bagian kepala.
25
26. Penggunaan Radiant Warmer
Bayi tidak menggunakan pakaian, kecuali popok,
dan diletakkan tepat dibawah penghangat di
dalam radiant warmer.
Probe pengukur suhu diletakkan rata di kulit
neonatus, biasanya di bagian kanan perut.
Suhu servo diatur 36,5°C.
Suhu diukur setiap 30 menit atau sesuai instruksi
dokter untuk menentukan bahwa suhu neonatus
berada pada kisaran yang tepat.
26
27. Perawatan dalam inkubator
Pastikan bahwa semua petugas yang
terlibat dalam perawatan ini mampu
menggunakan inkubator dengan benar,
memantau suhu bayi, dan
menyesuaikan suhu inkubator untuk
mempertahankan lingkungan suhu
netral (NTE).
27
28. Perawatan dalam inkubator
Inkubator memerlukan pasokan listrik
yang tidak terputus, petugas terlatih
untuk pemeliharaan dan perbaikan,
serta ketersediaan suku cadang untuk
perbaikan.
28
29. 29
Perawatan dalam inkubator (lanjutan ...)
Perhatikan lokasi inkubator di ruang bayi.
Inkubator harus jauh dari jendela yang
tidak bisa ditutup rapat. Suhu ruangan
harus tepat dan tiupan angin minimal.
Catatan: Jika inkubator terkena sinar
matahari langsung atau lampu fototerapi
digunakan, pemantauan suhu neonatus
dan penyesuaian suhu inkubator perlu
sering dilakukan untuk mencegah
pemanasan yang berlebihan.
30. Jika neonatus memerlukan perawatan
dalam inkubator, penting untuk
menganjurkan orang tua bayi berkunjung
dan memeluknya sesering mungkin, dan
memanfaatkan kontak kulit dengan kulit
agar suhunya stabil.
Perawatan dalam inkubator (lanjutan ...)
30
31. Suhu neonatus harus dipantau secara
berkala, setiap 4 jam atau sesuai instruksi
dokter untuk mempertahankan suhu tubuh
36,5 – 37,5°C.
Lubang jendela inkubator sedapat mungkin
harus digunakan saat melakukan perawatan
neonatus, dan tidak dengan membuka pintu
inkubator yang lebih besar.
Selama perawatan dalam inkubator (lanjutan ...)
31
32. 32
Suhu inkubator
Buku Panduan Manajemen Bayi Bayi Baru Lahir (Depkes, 2004)
BER AT LAHIR SUHU INKUBATOR (OC) MENURUT UMUR
35oC 34 oC 33 oC 32 oC
<1500 g 1-10 hari 11 hari-3
minggu
3-5 minggu >5 minggu
1500-2000 g 1-10 hari 11 hari - 4
minggu
>4 minggu
2100 – 2500 g 1-2 hari 3 hari – 3
minggu
>3 minggu
>2500 g 1-2 hari > 2 hari
33. Perawatan Metode Kanguru
33
• Menghangatkan/mempertahankan bayi
pada suhu normal
• Memperlancar ASI/ Menfasilitasi menyusui
• Meningkatkan durasi menyusui
• Meningkatkan BABY BONDING