Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan pemberian dan pendampingan makanan tambahan untuk ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis tahun 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan angka ibu hamil KEK, kematian bayi dan ibu, serta bayi berat lahir rendah dengan memberikan makanan tambahan lokal selama 90 hari dan memantau perkembangan berat badan serta lingkar lengan atas ibu hamil. Kegiatan akan dilaks
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan pemberian dan pendampingan makanan tambahan untuk ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis tahun 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan angka ibu hamil KEK, kematian bayi dan ibu, serta bayi berat lahir rendah dengan memberikan makanan tambahan lokal selama 90 hari dan memantau perkembangan berat badan serta lingkar lengan atas ibu hamil. Kegiatan akan dilaks
Rumah sakit menyusun program PPI yang terpadu dan menyeluruh untuk mencegah penularan infeksi berdasarkan 11 kewaspadaan standar dan 3 kewaspadaan berdasarkan transmisi (kontak, droplet, udara). Program PPI disusun berdasarkan pengkajian risiko proaktif setiap tahun.
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Lewoleba menetapkan perubahan kedua terhadap susunan tim akreditasi puskesmas yang terdiri dari 9 bab dan beberapa pokja. Perubahan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas sesuai standar akreditasi.
Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pasien, karyawan, dan organisasi untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. Rencana manajemen risiko mencakup proses identifikasi risiko, prioritisasi, pelaporan insiden, investigasi, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
Keputusan Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan menetapkan pedoman penerapan Formularium Nasional (Fornas) untuk menjamin penggunaan obat yang aman, berkualitas dan terjangkau dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Fornas disusun oleh komite ahli dengan mempertimbangkan usulan dari fasilitas kesehatan dan organisasi profesi, serta mengevaluasi obat yang sudah tercantum dalam pedoman sebelumnya.
Dua perawat IGD di RSNU Banyuwangi mengajukan permohonan izin melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 di STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI, program studi S1 Keperawatan.
Tiga calon anggota BPD Desa Renggarasi memberikan mandat kepada tiga orang sebagai saksi mereka dalam pemilihan anggota BPD periode 2022-2028. Mereka memberikan informasi identitas diri dan lokasi TPS.
1. The document encourages staff at Puskesmas Kasiyan to prepare themselves and not lose hope as they work towards accreditation.
2. It emphasizes the importance of continual discussion to improve readiness and stresses the team's motivation to be evaluated by surveyors.
3. It urges raising the quality of services and professionalism to ensure Puskesmas Kasiyan can become a fully qualified community health center and succeed in accreditation.
Bab V Puskesmas (Tjahyono_LASKESI).pptxrizki176868
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi puskesmas khususnya terkait peningkatan mutu pelayanan puskesmas melalui pengukuran indikator mutu, manajemen risiko, dan peningkatan keselamatan pasien. Dibahas pula tentang program peningkatan mutu, tim mutu, indikator mutu, analisis data indikator, dan validasi data untuk menunjang perbaikan mutu berkelanjutan di puskesmas.
Dokumen ini berisi tentang SOP Refreshing Kader di Puskesmas Sabrang. Kegiatan refreshing kader bertujuan untuk pembelajaran dan penyegaran pengetahuan kader dalam pelaksanaan posyandu Balita. Langkah-langkahnya meliputi pembukaan acara, sambutan, pre test, pemberian materi, post test, dan penutupan, diikuti pencatatan dan pelaporan.
Rencana tindak lanjut pelatihan fasilitator pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular bagi kader posyandu di wilayah kerja Angkatan Gelombang II Angkatan 15 tahun 2022 meliputi pelaporan hasil pelatihan ke kepala puskesmas, sosialisasi hasil pelatihan ke pimpinan program dan wilayah, orientasi faktor risiko untuk kader posyandu, monitoring kegiatan posyandu, dan evaluasi capaian program.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kefarmasian di puskesmas, yang meliputi pengertian dan tujuan pelayanan kefarmasian, standar pelayanan kefarmasian sesuai peraturan, peran apoteker di puskesmas, serta indikator dan target pelayanan kefarmasian.
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur (SOP) dari kegiatan promosi kesehatan yang mencakup survei PHBS di berbagai institusi seperti rumah tangga, pendidikan, tempat kerja, dan tempat umum serta pembinaan dan pengembangan posyandu.
Dokumen tersebut berisi pedoman dan contoh-contoh program gizi untuk ibu hamil, termasuk rekomendasi asupan gizi, contoh pola makan, materi konseling gizi, dan contoh-contoh pangan tambahan berbasis sumber daya lokal.
PENGARUH PELAKSANAAN CERAMAH DENGAN DUKUNGAN LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA PEKERJA SEKS LANGSUNG UNTUK PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS
Oleh David Marthen Salakory*) & Demsi Wattimena**)
Rumah sakit menyusun program PPI yang terpadu dan menyeluruh untuk mencegah penularan infeksi berdasarkan 11 kewaspadaan standar dan 3 kewaspadaan berdasarkan transmisi (kontak, droplet, udara). Program PPI disusun berdasarkan pengkajian risiko proaktif setiap tahun.
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Lewoleba menetapkan perubahan kedua terhadap susunan tim akreditasi puskesmas yang terdiri dari 9 bab dan beberapa pokja. Perubahan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas sesuai standar akreditasi.
Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pasien, karyawan, dan organisasi untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. Rencana manajemen risiko mencakup proses identifikasi risiko, prioritisasi, pelaporan insiden, investigasi, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
Keputusan Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan menetapkan pedoman penerapan Formularium Nasional (Fornas) untuk menjamin penggunaan obat yang aman, berkualitas dan terjangkau dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Fornas disusun oleh komite ahli dengan mempertimbangkan usulan dari fasilitas kesehatan dan organisasi profesi, serta mengevaluasi obat yang sudah tercantum dalam pedoman sebelumnya.
Dua perawat IGD di RSNU Banyuwangi mengajukan permohonan izin melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 di STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI, program studi S1 Keperawatan.
Tiga calon anggota BPD Desa Renggarasi memberikan mandat kepada tiga orang sebagai saksi mereka dalam pemilihan anggota BPD periode 2022-2028. Mereka memberikan informasi identitas diri dan lokasi TPS.
1. The document encourages staff at Puskesmas Kasiyan to prepare themselves and not lose hope as they work towards accreditation.
2. It emphasizes the importance of continual discussion to improve readiness and stresses the team's motivation to be evaluated by surveyors.
3. It urges raising the quality of services and professionalism to ensure Puskesmas Kasiyan can become a fully qualified community health center and succeed in accreditation.
Bab V Puskesmas (Tjahyono_LASKESI).pptxrizki176868
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi puskesmas khususnya terkait peningkatan mutu pelayanan puskesmas melalui pengukuran indikator mutu, manajemen risiko, dan peningkatan keselamatan pasien. Dibahas pula tentang program peningkatan mutu, tim mutu, indikator mutu, analisis data indikator, dan validasi data untuk menunjang perbaikan mutu berkelanjutan di puskesmas.
Dokumen ini berisi tentang SOP Refreshing Kader di Puskesmas Sabrang. Kegiatan refreshing kader bertujuan untuk pembelajaran dan penyegaran pengetahuan kader dalam pelaksanaan posyandu Balita. Langkah-langkahnya meliputi pembukaan acara, sambutan, pre test, pemberian materi, post test, dan penutupan, diikuti pencatatan dan pelaporan.
Rencana tindak lanjut pelatihan fasilitator pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular bagi kader posyandu di wilayah kerja Angkatan Gelombang II Angkatan 15 tahun 2022 meliputi pelaporan hasil pelatihan ke kepala puskesmas, sosialisasi hasil pelatihan ke pimpinan program dan wilayah, orientasi faktor risiko untuk kader posyandu, monitoring kegiatan posyandu, dan evaluasi capaian program.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kefarmasian di puskesmas, yang meliputi pengertian dan tujuan pelayanan kefarmasian, standar pelayanan kefarmasian sesuai peraturan, peran apoteker di puskesmas, serta indikator dan target pelayanan kefarmasian.
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur (SOP) dari kegiatan promosi kesehatan yang mencakup survei PHBS di berbagai institusi seperti rumah tangga, pendidikan, tempat kerja, dan tempat umum serta pembinaan dan pengembangan posyandu.
Dokumen tersebut berisi pedoman dan contoh-contoh program gizi untuk ibu hamil, termasuk rekomendasi asupan gizi, contoh pola makan, materi konseling gizi, dan contoh-contoh pangan tambahan berbasis sumber daya lokal.
PENGARUH PELAKSANAAN CERAMAH DENGAN DUKUNGAN LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA PEKERJA SEKS LANGSUNG UNTUK PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS
Oleh David Marthen Salakory*) & Demsi Wattimena**)
Buku pedoman ini bertujuan untuk mendukung upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di kalangan remaja usia 15-24 tahun di Indonesia. Dokumen ini berisi sambutan dukungan dari beberapa menteri terkait seperti Kesehatan, Pendidikan, Tenaga Kerja, dan Sosial atas penerbitan buku pedoman kampanye HIV/AIDS. Menteri-menteri tersebut menyatakan komitmen untuk bekerja sama dalam meningkatkan pengetahuan remaja
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIVjselv
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas mengenai kampanye dan mobilisasi masyarakat untuk meningkatkan tes HIV dalam upaya melindungi perempuan dan anak dari HIV dan AIDS. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa jumlah kasus HIV di Indonesia meningkat 25% antara tahun 2007-2011, terutama pada kelompok laki-laki. Dokumen tersebut merekomendasikan perlu dilakukannya kampanye untuk memp
Majlis AIDS Malaysia (MAM) memainkan peranan penting dalam membantu orang yang hidup dengan HIV dan memperjuangkan hak mereka. MAM bekerjasama dengan agensi kerajaan dan NGO untuk memberikan sokongan perubatan, rawatan, dan bantuan kewangan kepada mereka yang terkesan. MAM juga berusaha meningkatkan kesedaran masyarakat terhadap HIV melalui program pendidikan dan advokasi untuk mengurangkan stigma dan diskriminasi terhadap mereka yang dijangkit
Kajian ini membahas kampanye pengurangan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) melalui perspektif agama. Peneliti akan mengkaji pandangan agama mengenai stigma dan diskriminasi, serta merancang kampanye persuasif yang melibatkan tokoh agama untuk mengubah paradigma masyarakat. Tujuannya adalah merumuskan kampanye efektif, mengubah pandangan masyarakat, serta menghilangkan stigma dan diskriminasi agar h
1. Program pemberantasan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Puskesmas Helvetia tahun 2017 meliputi penyuluhan, survei jentik, fogging, abatisasi, dan pemberantasan sarang nyamuk.
2. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pelaksanaan program pemberantasan DBD di Puskesmas Helvetia tahun 2017.
3. Manfaat penelitian ini antara lain meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan DBD,
Pedoman ini memberikan panduan bagi tenaga kesehatan dalam melakukan pencegahan penularan HIV dan sifilis dari ibu ke anak melalui layanan kesehatan ibu dan anak yang terintegrasi. Pedoman ini mencakup informasi tentang HIV dan sifilis, kegiatan pencegahan seperti tes, konseling, pemberian obat, diagnosis dan rujukan, serta sistem pencatatan dan pelaporan. Harapannya pedoman ini dapat meningkatkan kualitas layanan pencegahan penularan HIV dan s
Makalah ini membahas tentang bahaya HIV/AIDS. HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS dengan menyerang sel darah putih. AIDS adalah sindrom yang ditandai dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini menular melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan alat suntik yang terkontaminasi. Gejalanya antara lain berat badan turun drastis, demam, dan bercak merah di kulit. Kelompok berisiko tinggi adalah mereka
Makalah ini membahas tentang bahaya HIV/AIDS. HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS dengan menyerang sel darah putih CD4 sehingga menurunkan sistem kekebalan tubuh. AIDS adalah sindrom yang disebabkan oleh HIV. Makalah ini menjelaskan gejala AIDS, cara penularan melalui hubungan seks bebas dan suntikan, kelompok berisiko tinggi seperti WTS, serta pentingnya pencegahan dengan menghindari perilaku berisiko.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
TOR REFRESING KADER
1. TERM OF REFERENCE (TOR)
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENYULUHAN HIV – AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RIAS
I. LATAR BELAKANG
Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi
risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta mengurangi dampak
sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat, agar
individu dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini
memerlukan peran aktif multipihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk
mereka yang terinfeksi dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV
dan AIDS dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan,
pengobatan, mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif.
Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan peran aktif
dari kelompok populasi kunci yaitu : (1) Orang-orang berisiko tertular atau rawan tertular
karena perilaku seksual berisiko yang tidak terlindung, bertukar alat suntik tidak steril;
(2) Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan, lingkungannya rentan
terhadap penularan HIV, seperti buruh migran, pengungsi dan kalangan muda berisiko;
dan (3) ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV.
Seperti diketahui situasi epidemi HIV dan AIDS di indonesia telah memasuki
epidemi terkonsentrasi. Berdasarkan hasil Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STHP,
Populasi Kunci, 2007) menunjukkan prevalensi HIV pada populasi kunci : Wanita
Pekerja Seks (WPS) langsung 10,4%; WPS tidak langsung 4,6%; waria 24,4%;
pelanggan WPS 0,8%; lelaki seks dengan lelaki (LSL) 5,2%; pengguna napza suntik
52,4%. Di provinsi Papua dan Papua Barat terdapat pergerakan ke arah generalized
epidemic dengan prevalensi HIV sebesar 2,4% pada penduduk 15-49 tahun (STHP,
Penduduk Papua, 2007).
Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan
terkoordinasi, untuk menghasilkan program yang cakupannya tinggi, efektif dan
berkelanjutan.
Rumah Sakit Dian Harapan sebagai salah satu rumah sakit rujukan bagi orang
dengan HIV dan AIDS (SK Menkes No.760/MENKES/SK/VI/2007 tentang Penetapan
Lanjutan Rumah Sakit Rujukan Bagi Orang Dengan HIV dan AIDS) iikut serta dalam
upaya pencegahan dan penaggulangan HIV-AIDS dengan mengadakan kegiatan berupa
penyuluhan tentang HIV-AIDS dan IMS ke kelompok resiko tinggi dan kelompok yang
rentan tertular HIV yang menjadi populasi kunci dalam keberhasilan penganggulangan
HIV-AIDS ini.
2. II. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud Kegiatan
Maksud kegiatan penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan
kelompok resiko tinggi dan kelompok rentan tertular HIV tentang HIV – AIDS dan
Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).
Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah dengan meningkatnya pengetahuan tentang HIV –
AIDS dan Penyakit IMS, kelompok resiko tinggi dan kelompok rentan tertular HIV dapat
membagikan dan menyebarkan pengetahuan ini kepada anggota kelompok yang lain.
Sehingga populasi kunci ini secara langsung dapat ikut berperan secara aktif dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDs
III. RINCIAN KEGIATAN
Uraian Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi dan
rentan tertular HIV tentang masalah HIV-AIDS dan penyakit IMS.
Kriteria Peserta
Peserta yang hadir adalah yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan
rentan tertular HIV-AIDS dan penyakit IMS, yaitu ibu yang datang ke aposyandu
Jumlah Peserta
Jumlah peserta keseluruhan yang akan hadir diperkirakan 20 orang.
Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini diselenggarakan sebanyak 12 kali, masing-masing kegiatan diadakan
selama 1(satu) hari yaitu pada : Kegiatan atau bersamaan dengan jadwal posyandu
IV. PESERTA KEGIATAN
Peserta kegiatan adalah para ibu yang datang ke Posyandu
3. V. METODA KEGIATAN DAN JADWAL ACARA
Metoda Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metoda-metoda sebagai berikut:
1. Paparan materi penyuluhan dari narasumber
2. Tanya jawab
Mengetahui
a/n. Kepala Puskesmas Rias
Kepala Tata Usaha
Damsiar, SKM
NIP.197702242006041005