Dokumen ini membahas tentang teori sastra Jawa yang mencakup pengertian sastra, definisi sastra, peran sastra dalam masyarakat Jawa, dan jenis-jenis sastra tradisional dan modern. Sastra didefinisikan sebagai karya imajinatif dan merupakan sumber informasi tentang nilai-nilai masyarakat. Sastra Jawa terbagi menjadi tradisional yang terikat pada patokan turun-temurun dan modern yang merupak
Ilmu sastra memiliki tiga cabang ilmu, yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Teori sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari dasar-dasar pengertian tentang hal-hal yang berhubungan dengan sastra, misalnya hakikat sastra, genre sastra, aliran-aliran dan lain-lain. Sejarah sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan sastra sejak lahir (awal) hingga sekarang. Kritik sastra adalah cabang ilmu sastra yang memberikan penilaian terhadap kualitas/mutu sebuah karya sastra.
Ilmu sastra memiliki tiga cabang ilmu, yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Teori sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari dasar-dasar pengertian tentang hal-hal yang berhubungan dengan sastra, misalnya hakikat sastra, genre sastra, aliran-aliran dan lain-lain. Sejarah sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan sastra sejak lahir (awal) hingga sekarang. Kritik sastra adalah cabang ilmu sastra yang memberikan penilaian terhadap kualitas/mutu sebuah karya sastra.
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”Armadira Enno
Sejarawan adalah orang yang mempelajari dan menulis tentang masa lalu dan dianggap sebagai otoritas di atasnya. Sejarawan bukan hanya mereka yang telah menempuh studi sejarah di perguruan tinggi, namun mereka yang juga menghasilkan karya-karya sejarah dan tentang kesejarahan. Walaupun judul tulisan ini mengenai karya sejarawan Indonesia, tapi tidak tertutup kemungkinan bagi sarjana asing dan profesi lain, seperti wartawan dan sastrawan, yang telah berjasa dalam bidang sejarah Indonesia. (Kuntowijoyo, 2005).
Fakta Belaka adalah hal-hal mengenai kondisi dari sebuah benda (arsip/ karya sastra, buku, dll). Fakta mental adalah kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran, perasaan batin, kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta.
Anda boleh dapatkan KKBI ini dari saya dengan sedikit bayaran. Akan terus dihantar kepada anda melalui email setelah rundingan dibuat dengan saya. Buat apa susah-susah. KKBI anda beres tanpa perlu bersengkang mata dan buang masa yang panjang. Hubungi saya 011-19958547 / 011-17915430
Sejak Sutan Takdir Alisjahbana (STA) menyatakan gagasannya untuk memberikan sekat antara sejarah kebudayaan pre-Indonesia (masa sebelum akhir abad ke-19) dengan kebudayaan Indonesia (awal abad ke-20 hingga kini), dengan sendirinya menjadikan keterputusan sejarah antara dua masa kesusastraan tersebut. Bagi generasi muda yang menerima pengajaran sastra di lingkungan sekolah, seakan ada gambaran bahwa kebudayaan (sastra) Indonesia baru lahir di tahun 1900 sehingga mengubur-tenggelamkan perjalanan sejarah kebudayaan (sastra) Indonesia yang telah berproses dan bermutasi selama ratusan tahun.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Teori Sastra Jawa
Kelompok 5:
Brian Faisal Rahman (120211413410)
Fatihatus Syahida (120211400206)
Fida kurniawati (120211413400)
Juventi Permana Putri (120211413391)
Rayi Oktafiani Utomo (120211413412)
2. TEORI SASTRA JAWA
Pengertian
Sastra
Definisi
Sastra
Sastra di Dalam
Kehidupan
Masyarakat Jawa
Sastra Tradisional
Sastra Modern
3. Pengertian Sastra
Secara etimologis, kata sastra dalam bahasa Indonesia (dalam
bahasa Inggris sering disebut literature dan dalam bahasa Perancis
disebut litterature) berasal dari bahasa Sanskerta: akar kata sas-,
dalam kata kerja turunan berarti .mengarahkan, mengajar, memberi
petunjuk atau instruksi. Akhiran -tra, biasanya menunjukkan alat,
sarana. Jadi sastra dapat berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk,
buku instruksi atau pengajaran. Kata lain yang sering dipergunakan
ialah kata susastra yang berasal dari kata sastra mendapat awalan
su- yang berarti .baik, indah. Jadi kata suastra dapat berarti sastra
yang baik atau sastra yang indah yang dalam bahasa Perancis atau
Inggris dipergunakan istilah belles-lettres. Menurut Gonda, kata
susastra tidak dipergunakan dalam bahasa Jawa Kuna, sehingga
istilah susastra adalah ciptaan Jawa atau Melayu yang muncul
kemudian (Teeuw, 1984).
Home
4. Definisi Sastra
Wellek & Warren (2014) mencatat bahwa untuk mendefinisikan
sastra ada beberapa cara, yakni sebagai berikut.
a) Salah satu batasan sastra adalah segala sesuatu yang tertulis
atau tercetak.
b) Cara lain untuk membatasi definisi pada sastra adalah
membatasi pada .mahakarya. (great books), yaitu buku-buku
yang dianggap .menonjol karena bentuk dan ekspresi
sastranya.
c) Menurut Wellek & Warren, pengertian sastra yang paling tepat
diterapkan pada seni sastra, yakni sastra sebagai karya
imajinatif.
d) Cara lain yang dilakukan untuk memecahkan definisi sastra
adalah melalui kategorisasi bahasa, karena bahasa adalah
media yang dipergunakan oleh sastra.
Home
5. Sastra di Dalam Masyarakat Jawa
Ras (1985: 1) mengatakan bahwa sastra telah diakui oleh para
ahli sosiologi sebagai sumber informasi mengenai tingkah laku, nilai-nilai,
dan cita-cita yang khas pada anggota-anggota setiap lapisan
yang ada di dalam masyarakat. Sastra Jawa apabila ditinjau dari
aspek masyarakatnya merupakan hamparan obyek studi yang
sangat menarik, baik ditinjau dari isinya maupun dalam konteks
“pengarang-sidang pembaca” atau “produsen-konsumen”, terutama
karena masyarakat Jawa telah mengalami perubahan-perubahan
penting. Perubahan-perubahan itu menurut Ras (1985: 1) adalah
karena adanya peristiwa-peristiwa berikut:
• Penambahan jumlah penduduk yang padat sekali
• Jumlah masyarakat buta huruf semakin berkurang dan masyarakat
melek huruf semakin bertambah sejak kira-kira tahun 1900
6. Pada perubahan peristiwa besar yang pertama, semakin
banyaknya jumlah penduduk yang pesat dan serempak, semakin
meluas kesempatan pendidikan bagi rakyat jelata. Apabila
kesempatan pendidikan semakin meluas, maka semakin meluas pula
pengertian yang berkembang pada masyarakat Jawa bahwa
pengertian membaca ialah kegiatan yang pertama-tama harus
dihubungkan dengan belajar atau usaha mencari informasi, dan bukan
hanya menikmati sastra Jawa terutama sastra lisan hanya untuk
mencari hiburan saja. Menurut Ras (1985: 3) perubahan peristiwa
besar yang pertama ini menjadikan sastra Jawa dibagi menjadi dua,
yaitu.
a) Sastra tradisional
b) Sastra modern
Home
7. • Sastra tradisional adalah sastra yang terikat oleh patokan-patokan
yang ditaati turun-temurun dari generasi ke generasi.
• Wellek & Warren (2014: 98) menyatakan bahwa dalam hubungan
antara sastra dengan masyarakat adalah sastra merupakan institusi
yang menggunakan medium bahasa.
• Teknik-teknik yang digunakan pada sastra tradisional umumnya
menggunakan simbolisme dan matra.
• Simbolisme dan matra bersifat sosial karena merupakan konvensi dan
norma yang berlaku pada masyarakat tradisional.
• Sastra tertulis tradisional sebagian besar dirangkai dalam matra
macapat (tembang macapat), pada jenis sastra ini sering digunakan
kata-kata puitis khusus (tembung kawi) dan segala jenis arkaisme.
• Sastra lisan yang paling kuat sifat tradisionalnya adalah permainan
dalang dalam wayang kulit.
Sastra Tradisional
Home
8. Sastra Modern
• Sastra modern adalah sastra yang merupakan hasil dari rangsangan
kreatif dalam masyarakat modern.
• Genre sastra barat seperti novel, cerita pendek, esai, atau sajak bebas
yang memang dimaksudkan sebagai bacaan pribadi demi manfaat
atau kesukaan pribadi.
• Perkembangan sastra modern di Jawa mulanya agak lambat.
• Hal itu tidak mengherankan, sebab genre-genre baru tersebut
didatangkan dari luar negeri di dalam suatu periode ketika masyarakat
Jawa belum siap menerimanya dan juga membutuhkannya.
• Ras (1985: 8) menceritakan bahwa selama abad ke-19, hubungan-hubungan
intelektual dengan bangsa eropa mengakibatkan penulisan
beberapa karangan yang ada di luar lingkup sastra tradisional.
9. Lanjutan….
• Penulisan karya sastra pada saat itu terutama menghasilkan cerita
fiksi dengan kecenderungan didaktik yang jelas dan kisah-kisah
perjalanan yang dimaksud sebagai catatan tentang pengalaman
istimewa atau cenderung ke arah jurnalisme.
• Cerita prosa yang tertulis semata-mata untuk hiburan saja tampaknya
belum disenangi oleh masyarakat Jawa terutama dalam bentuk novel.
Home