SlideShare a Scribd company logo
Sastra dalam Pembelajaran Sejarah
Pertemuan Pertama
Aturan Main dan Dosen
 Dosen:
1. Prof.Dr.(em) Rochiati Wiriaatmadja, M.A
2. Dr. Nana Supriatna, M.Ed
3. Wildan Insan Fauzi, M.Pd
 sfs
Apa yang Kita Pelajari
1. Pendahuluan (SAP dan Silabus)
2. Memahami Sastra dan hubungannya dengan
pembelajaran Sejarah
3. Perkembangan Sastra pada masa Hindu-Budha
4. Perkembangan Sastra pada masa Kerajaan-
Kerajaan Islam sapai Pergerakan Nasional
5. Sastra dalam pandangan Postmodenisme
Apa yang Kita Pelajari
1. Fungsi dan Peran Novel dalam Pembelajaran
Sejarah
2. Penggunaan Sastra dalam pembelajaran Sejarah
3. Menganalisis Sastra dengan menggunaan teori
postkolonial, sosiologi sastra, dan realisme sosial
4. Peningkatan kemampuan Mahasiswa dalam
Mengapreasiasi sastra
5. Apresiasi Karya Sastra dalam Pembelajaran
Sejarah
Apa Itu Sastra
 Kata "sastra" berasal dari kata serapan dalam
Bahasa Sansekerta yang artinya pedoman atau
ajaran.
 Sastra bisa dibagi atas sastra lisan dan sastra
tertulis
 Menurut Panuti Sudjiman, sastrawan, sastra adalah
karya lisan atau tulisan yang memiliki ciri keunggulan
seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam
isi dan ungkapannya
Apa Itu Sastra
 Sumarno dan Saini, sastra adalah ungkapan pribadi manusia
berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, gagasan, semangat,
keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang
membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa.
 Mursal Esten, menyatakan sastra atau kesusastraan adalah
pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai
manifestasi kehidupan manusia (dan masyarakat) melalui
bahasa sebagai medium dan punya efek yang positif terhadap
kehidupan manusia (kemanusiaan).
 Ahmad Badrun, berpendapat bahwa Kesusastraan adalah
kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-
simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif.
Apa Itu Sastra
Menurut Sumardjo dan Sumaini, definisi sastra yaitu:
1. Sastra adalah seni bahasa.
2. Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang
mendalam.
3. Sastra adalah ekspresi pikiran dalam bahasa.
4. Sastra adalah inspirasi kehidupan yang dimateraikan dalam
sebuah bentuk keindahan.
5. Sastra adalah semua buku yang memuat perasaan
kemanusiaan yang benar dan kebenaran moral dengan
sentuhan kesucian, keluasan pandangan dan bentuk yang
mempesona.
Kategori sastra
 Cerpen atau cerita pendek, suatu bentuk prosa atau karangan
yang tak terikat yang dibuat tidak berdasarkan kejadian nyata
atau fiktif dengan hanya mengambil satu atau dua bagian
kehidupan tokoh utamanya.
 Novel, karya fiksi prosa berbentuk naratif yang dalam Bahasa
Italia disebut novella, yang artinya sepotong berita atau sebuah
cerita. Novel lebih panjang dari cerpen, bisa sekitar 40.000
kata atau lebih dan jalan ceritanya tentang kehidupan sehari-
hari tokoh sentral dan menitikberatkan pada sisi uniknya.
 Syair.
 Pantun, jenis puisi lama yang terdapat sampiran dan isi di
dalamnya.
 Drama, bentuk karya sastra yang dapat diperankan dalam
suatu pertunjukkan.
Sastra dan Konstruk Budaya
 sastrawan mengkonstruksi budaya suatu masyarakat melalui
karya sastranya.
 Setiap sastrawan memotret dan memaknai kehidupan di
sekitarnya untuk kemudian diekspresikan melalui karya sastra.
 setiap sastrawan memiliki cara pandang dan cara bertutur yang
unik, yang berbeda-beda.
 Corak intelektual sastrawan yang berbeda akan mewarnai
karya-karyanya termasuk dalam memotret realitas masyarakat
pada zamannya.
 setiap karya sastra adalah hasil pengaruh yang rumit dari
faktor-faktor sosial-politik-kultural (Mahayana, 2007).
Mengapa Sejarah dipelajari?
 Sejarah sebagaimana yang diungkap Taupik Abdulah (1999),
menyimpan pengalaman berharga yang dapat memberikan
kearifan. Oleh sebab itulah, sejarah penting dipelajari agar
seseorang dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang terjadi
di masa lampau.
 Sam Wineburg (2007: 6: sejarah perlu diajarkan di sekolah
karena memiliki potensi untuk menjadikan manusia lebih
berkeperikemanusiaan
 Tanpa sejarah, masa lalu hanya digunakan untuk kepentingan
praktis saja dan kita menjadi terputus dari berbagai
pengalaman kehidupan manusia (P.J. Lee, 1984: 5).
Problem?
 peningkatan kemampuan intelektual (ranah kognitif) berupa
hapalan materi menjadi tujuan yang paling utama sementara
pembelajaran nilai (ranah afektif) menjadi sesuatu yang
terabaikan, padahal muatan nilai begitu besar dalam sejarah
(Wiriaatmadja, 2002: 149).
 Pendidikan Indonesia saat ini lebih banyak mengandalkan
intuisi kognitif saja, tanpa memperhatikan aspek
perkembangan lain yang dapat menunjang kinerja otak.
 para pelajar Indonesia hanya mampu ‘menghafal’ atau ‘peniru’
dibandingkan kemampuan dalam hal memecahkan persoalan
baru.
 Buku teks merupakan sumber utama yang selama ini
digunakan oleh guru-guru dalam proses pembelajaran si kelas
lebih banyak memuat fakta-fakta yang membuat siswa-siswa
terbenam dalam lautan fakta. Akibatnya, siswa menjadi merasa
jenuh membaca buku teks
Kritik terhadap Sejarah
 kritik terhadap pandangan sebagian besar sejarawan yang
menganggap mengenai keilmiahan sejarah yang hanya bisa
dicapai melalui sejarah empirik, sejarah struktural, prinsif
deskriptif analitis, dan penggunaan ilmu-ilmu sosial dalam
sejarah (Purwanto, 2008: 1-2).
 Tolstoy: sejarah tidak lain dari sekedar kumpulan cerita yang
tak berguna
 Sejarah terlalu sibuk dengan hal-hal partikulatif dan kering
yang berfungsi hanya sekedar "pelipur lara" saja
 Foucolt (Saruf, 2008:89-91) yang menganggap sejarah yang
hanya terpaku pada “perayaan” tokoh dan peristiwa besar serta
mengabaikan peristiwa-peristiwa biasa.
Kritik terhadap Sejarah
 Stephen Greenblatt (Purwanto, 2008: 5): Sejarah
merupakan hasil kepentingan kelompok sosial
tertentu dalam pertentangannya dengan kelompok
lain.
 Sir Walter Scott menganggap sejarah sering terasa
“palsu”.
 Scott menulis Waverley. Inilah novel sejarah
pertama yang terbit pada 1810. Sir Walter
mengambil sepenuhnya karakter Alasdair Ranaldson
MacDonell (1771-1828)
Kritik terhadap Sejarah
 Milan Kundera sastrawan Ceko, pemenang Nobel
Kesusastraan. Ia berkata,
 ”Langkah pertama untuk memusnahkan suatu
bangsa cukup dengan menghapuskan memorinya.
Hancurkan buku-bukunya, kebudayaannya dan
sejarahnya, maka tak lama setelah itu, bangsa
tersebut akan mulai melupakan apa yang terjadi
sekarang dan pada masa lampau. Dunia
sekelilingnya bahkan akan melupakannya lebih
cepat”.(Priyatmoko, 2009)
Guna Novel
 menyeimbangkan intelektual dan pembelajaran nilai,
 penggunaan emosi sebanyak pikirannya ketika
belajar,
 kesempatan yang lebih baik untuk mengingat fakta-
fakta sejarah,
 pembelajaran sejarah lebih menyenangkan,
 mendekatkan siswa pada masa lalu bangsanya.
 mengisi kekurangan dalam menggali fakta fakta
sosial atau fakta-fakta mental.
Apresiasi Sastra
 Pembelajaran sejarah yang menggunakan telaah novel sejarah
akan dapat mencapai tujuan yang diinginkan jika diawali oleh
kemampuan gurunya dalam mengapresiasi novel tersebut
 Apresiasi lebih mengacu pada aktivitas memahami,
menginterpretasi, menilai, dan pada akhirnya memproduksi
sesuatu yang sejenis dengan karya yang diapresiasikan.
 apresiasi tidak hanya bersifat reseptif: menerima sesuatu
secara pasif. Tetapi, yang lebih penting, apresiasi juga bersifat
produktif: menghasilkan sesuatu secara aktif (Tarigan,1995:
84).
 Upaya mengapresiasi karya sastra tidak dapat dilepaskan dari
masalah membaca.
 Aminudin (2009: 20) mengemukakan dua konsep membaca
yang berkaitan dengan apresiasi sastra, yaitu: membaca
estetis dan membaca kritis.
 Membaca estetis adalah kegiatan membaca yang
dilatarbelakangi tujuan menikmati dan menghargai unsur-unsur
keindahan yang terpapar dalam suatu teks sastra.
 Membaca kritis bukan hanya bertujuan memahami, menikmati,
dan menghayati saja melainkan juga memberikan penilaian.
Problem Pada Hasil Analisis Mahasiswa
 analisis mahasiswa cenderung dangkal dan
terkesan “hanya membuat ringkasan” dari novel
tersebut. Bahkan dari penelaahan lebih dalam, ada
beberapa mahasiswa yang “copy paste” hasil
analisis orang lain terhadap novel tesebut yang
terdapat di artikel-artikel di internet;
 hanya sebagian kecil saja mahasiswa yang
membaca novel tersebut sepenuhnya bahkan ada
yang tidak membacanya sama sekali sehingga
tidak semua bagian mereka ungkap. Dengan
demikian, ada masalah dalam hal minat membaca
mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah;
Problem Pada Hasil Analisis Mahasiswa
 mahasiswa kesulitan dalam membedakan
fakta dan fiksi dalam novel dan sepertinya
tidak memiliki pengetahuan sejarah yang
cukup untuk membandingkan cerita sejarah
di novel dengan yang terdapat di buku teks;
 mahasiswa kesulitan dalam mengungkap
seting sosial, budaya, ekonomi, dan politik
serta latar belakang sejarah yang terdapat
dalam novel tersebut;
Problem Pada Hasil Analisis Mahasiswa
 sebagian besar mahasiswa tidak dapat memahami
cara berpikir pengarang baik itu ideologi atau nilai
yang dianut novelis, cara pandangnya terhadap
realitas, apalagi membandingkan cara kerja novelis
dengan sejarawan;
 mahasiswa tidak memiliki pengetahuan yang cukup
tentang teori-teori sastra baik itu teori struktural,
sosiologi sastra, postkolonialisme, kajian semiotika,
realisme sosialis, dan teori-teori sastra lainnya.
Mengapa Terjadi?
 Rendahnya minat dan kemampuan
membaca
 rendahnya pengetahuan sejarah mahasiswa.
 rendahnya pengetahuan dan pemahaman
mahasiswa mengenai teori-teori sastra.

More Related Content

What's hot

Makalah sejarah sastra 2
Makalah sejarah sastra 2Makalah sejarah sastra 2
Makalah sejarah sastra 2
romi firdaus
 
Makalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMakalah tentangsastra
Makalah tentangsastra
Mustain Doang
 
2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bm
2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bm2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bm
2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bmAryanna Soleha
 
Kerja kursus kesusasteraan melayu
Kerja kursus kesusasteraan melayuKerja kursus kesusasteraan melayu
Kerja kursus kesusasteraan melayuMazliza Suleiman
 
hakikat sastra anak sastra anak di usia awal
hakikat sastra anak sastra anak di usia awalhakikat sastra anak sastra anak di usia awal
hakikat sastra anak sastra anak di usia awalrizka_pratiwi
 
This is the html version of the file http
This is the html version of the file httpThis is the html version of the file http
This is the html version of the file httpSyawiril Syawiril
 
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
Armadira Enno
 
Sejarah sastra-indonesia-modern
Sejarah sastra-indonesia-modernSejarah sastra-indonesia-modern
Sejarah sastra-indonesia-modern
Kang Sianida
 
contoh olahan karya novel "Tok Guru"
contoh olahan karya novel "Tok Guru"contoh olahan karya novel "Tok Guru"
contoh olahan karya novel "Tok Guru"KPM- ex KPLI students
 
Hbml4203
Hbml4203Hbml4203
Hbml4203
muhammad
 
GENRE KESUSATERAAN MELAYU
GENRE KESUSATERAAN MELAYUGENRE KESUSATERAAN MELAYU
GENRE KESUSATERAAN MELAYU
IPGM Kampus Kota Bharu
 
Kelompok 4 sastra indo di masa jepang
Kelompok 4 sastra indo di masa jepangKelompok 4 sastra indo di masa jepang
Kelompok 4 sastra indo di masa jepang
Mitha Ye Es
 
Peta konsep tinjauan
Peta konsep tinjauanPeta konsep tinjauan
Peta konsep tinjauan
Puji Nining
 
Periodisasi sejarah sastra indonesia
Periodisasi sejarah sastra indonesiaPeriodisasi sejarah sastra indonesia
Periodisasi sejarah sastra indonesia
mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 
Kelompok 2 Balai pustaka
Kelompok 2 Balai pustakaKelompok 2 Balai pustaka
Kelompok 2 Balai pustaka
Mitha Ye Es
 
kajian stilistika
kajian stilistika kajian stilistika
kajian stilistika
Oyax Ruqoyah
 
Kajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newKajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newNancy Rothstein
 
9224 esei contoh (kesus. melayu) stpm 2018
9224 esei contoh  (kesus. melayu)  stpm 20189224 esei contoh  (kesus. melayu)  stpm 2018
9224 esei contoh (kesus. melayu) stpm 2018
RAMLAH BINTI A. RANI
 
Bab i pendahulua nsastra kontemporer
Bab i pendahulua nsastra kontemporerBab i pendahulua nsastra kontemporer
Bab i pendahulua nsastra kontemporer
Dek Matang
 
puisi anak dan komik sastra anak
puisi anak dan komik sastra anakpuisi anak dan komik sastra anak
puisi anak dan komik sastra anakrizka_pratiwi
 

What's hot (20)

Makalah sejarah sastra 2
Makalah sejarah sastra 2Makalah sejarah sastra 2
Makalah sejarah sastra 2
 
Makalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMakalah tentangsastra
Makalah tentangsastra
 
2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bm
2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bm2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bm
2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bm
 
Kerja kursus kesusasteraan melayu
Kerja kursus kesusasteraan melayuKerja kursus kesusasteraan melayu
Kerja kursus kesusasteraan melayu
 
hakikat sastra anak sastra anak di usia awal
hakikat sastra anak sastra anak di usia awalhakikat sastra anak sastra anak di usia awal
hakikat sastra anak sastra anak di usia awal
 
This is the html version of the file http
This is the html version of the file httpThis is the html version of the file http
This is the html version of the file http
 
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
 
Sejarah sastra-indonesia-modern
Sejarah sastra-indonesia-modernSejarah sastra-indonesia-modern
Sejarah sastra-indonesia-modern
 
contoh olahan karya novel "Tok Guru"
contoh olahan karya novel "Tok Guru"contoh olahan karya novel "Tok Guru"
contoh olahan karya novel "Tok Guru"
 
Hbml4203
Hbml4203Hbml4203
Hbml4203
 
GENRE KESUSATERAAN MELAYU
GENRE KESUSATERAAN MELAYUGENRE KESUSATERAAN MELAYU
GENRE KESUSATERAAN MELAYU
 
Kelompok 4 sastra indo di masa jepang
Kelompok 4 sastra indo di masa jepangKelompok 4 sastra indo di masa jepang
Kelompok 4 sastra indo di masa jepang
 
Peta konsep tinjauan
Peta konsep tinjauanPeta konsep tinjauan
Peta konsep tinjauan
 
Periodisasi sejarah sastra indonesia
Periodisasi sejarah sastra indonesiaPeriodisasi sejarah sastra indonesia
Periodisasi sejarah sastra indonesia
 
Kelompok 2 Balai pustaka
Kelompok 2 Balai pustakaKelompok 2 Balai pustaka
Kelompok 2 Balai pustaka
 
kajian stilistika
kajian stilistika kajian stilistika
kajian stilistika
 
Kajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newKajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta new
 
9224 esei contoh (kesus. melayu) stpm 2018
9224 esei contoh  (kesus. melayu)  stpm 20189224 esei contoh  (kesus. melayu)  stpm 2018
9224 esei contoh (kesus. melayu) stpm 2018
 
Bab i pendahulua nsastra kontemporer
Bab i pendahulua nsastra kontemporerBab i pendahulua nsastra kontemporer
Bab i pendahulua nsastra kontemporer
 
puisi anak dan komik sastra anak
puisi anak dan komik sastra anakpuisi anak dan komik sastra anak
puisi anak dan komik sastra anak
 

Similar to 1. sastra dalam pembelajaran sejarah

Analisis Novel Perempuan Kembang Jepun
Analisis Novel Perempuan Kembang JepunAnalisis Novel Perempuan Kembang Jepun
Analisis Novel Perempuan Kembang JepunChurifiani Eva
 
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffanHakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffanRizky Todori Laksana
 
Macam-Macam Karya Ilmiah Populer
Macam-Macam Karya Ilmiah PopulerMacam-Macam Karya Ilmiah Populer
Macam-Macam Karya Ilmiah Populer
Adellia Putri
 
PENELITIAN SEJARAH.pptx
PENELITIAN SEJARAH.pptxPENELITIAN SEJARAH.pptx
PENELITIAN SEJARAH.pptx
rnoviandani
 
DIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdf
DIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdfDIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdf
DIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdf
ratnabarbara
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
fay Rafida
 
SOSIOSASTRA.ppt
SOSIOSASTRA.pptSOSIOSASTRA.ppt
SOSIOSASTRA.ppt
TadrisBahasaIndonesi
 
CERPEN.pdf
CERPEN.pdfCERPEN.pdf
CERPEN.pdf
BudimanApriyossa
 
pengantar pengkajian sastra
pengantar pengkajian sastrapengantar pengkajian sastra
pengantar pengkajian sastra
Rico Aprisa
 
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptxSEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
RicaSugandi
 
Pdf modul 1 kb 2 min
Pdf modul 1 kb 2 minPdf modul 1 kb 2 min
Pdf modul 1 kb 2 min
SPADAIndonesia
 
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpBahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpDarwis Maulana
 
Makalah sosiologi sastra
Makalah sosiologi sastraMakalah sosiologi sastra
Makalah sosiologi sastra
rentalaka
 
Mengingatkan Kembali tentang Karya Sastra
Mengingatkan Kembali tentang Karya SastraMengingatkan Kembali tentang Karya Sastra
Mengingatkan Kembali tentang Karya Sastra
Lestari Moerdijat
 
Cerita pendek 2
Cerita pendek 2Cerita pendek 2
Cerita pendek 2
NandaKovivah
 

Similar to 1. sastra dalam pembelajaran sejarah (20)

Sosiologi sastra
Sosiologi sastraSosiologi sastra
Sosiologi sastra
 
Analisis Novel Perempuan Kembang Jepun
Analisis Novel Perempuan Kembang JepunAnalisis Novel Perempuan Kembang Jepun
Analisis Novel Perempuan Kembang Jepun
 
Rony husniah fak.sastra um
Rony husniah fak.sastra umRony husniah fak.sastra um
Rony husniah fak.sastra um
 
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffanHakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
 
Macam-Macam Karya Ilmiah Populer
Macam-Macam Karya Ilmiah PopulerMacam-Macam Karya Ilmiah Populer
Macam-Macam Karya Ilmiah Populer
 
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastra
 
Makalah sosiologi
Makalah sosiologiMakalah sosiologi
Makalah sosiologi
 
PENELITIAN SEJARAH.pptx
PENELITIAN SEJARAH.pptxPENELITIAN SEJARAH.pptx
PENELITIAN SEJARAH.pptx
 
A310060126
A310060126A310060126
A310060126
 
DIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdf
DIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdfDIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdf
DIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdf
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
SOSIOSASTRA.ppt
SOSIOSASTRA.pptSOSIOSASTRA.ppt
SOSIOSASTRA.ppt
 
CERPEN.pdf
CERPEN.pdfCERPEN.pdf
CERPEN.pdf
 
pengantar pengkajian sastra
pengantar pengkajian sastrapengantar pengkajian sastra
pengantar pengkajian sastra
 
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptxSEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
 
Pdf modul 1 kb 2 min
Pdf modul 1 kb 2 minPdf modul 1 kb 2 min
Pdf modul 1 kb 2 min
 
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpBahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
 
Makalah sosiologi sastra
Makalah sosiologi sastraMakalah sosiologi sastra
Makalah sosiologi sastra
 
Mengingatkan Kembali tentang Karya Sastra
Mengingatkan Kembali tentang Karya SastraMengingatkan Kembali tentang Karya Sastra
Mengingatkan Kembali tentang Karya Sastra
 
Cerita pendek 2
Cerita pendek 2Cerita pendek 2
Cerita pendek 2
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

1. sastra dalam pembelajaran sejarah

  • 1. Sastra dalam Pembelajaran Sejarah Pertemuan Pertama
  • 2. Aturan Main dan Dosen  Dosen: 1. Prof.Dr.(em) Rochiati Wiriaatmadja, M.A 2. Dr. Nana Supriatna, M.Ed 3. Wildan Insan Fauzi, M.Pd  sfs
  • 3. Apa yang Kita Pelajari 1. Pendahuluan (SAP dan Silabus) 2. Memahami Sastra dan hubungannya dengan pembelajaran Sejarah 3. Perkembangan Sastra pada masa Hindu-Budha 4. Perkembangan Sastra pada masa Kerajaan- Kerajaan Islam sapai Pergerakan Nasional 5. Sastra dalam pandangan Postmodenisme
  • 4. Apa yang Kita Pelajari 1. Fungsi dan Peran Novel dalam Pembelajaran Sejarah 2. Penggunaan Sastra dalam pembelajaran Sejarah 3. Menganalisis Sastra dengan menggunaan teori postkolonial, sosiologi sastra, dan realisme sosial 4. Peningkatan kemampuan Mahasiswa dalam Mengapreasiasi sastra 5. Apresiasi Karya Sastra dalam Pembelajaran Sejarah
  • 5. Apa Itu Sastra  Kata "sastra" berasal dari kata serapan dalam Bahasa Sansekerta yang artinya pedoman atau ajaran.  Sastra bisa dibagi atas sastra lisan dan sastra tertulis  Menurut Panuti Sudjiman, sastrawan, sastra adalah karya lisan atau tulisan yang memiliki ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya
  • 6. Apa Itu Sastra  Sumarno dan Saini, sastra adalah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, gagasan, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa.  Mursal Esten, menyatakan sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan punya efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).  Ahmad Badrun, berpendapat bahwa Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol- simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif.
  • 7. Apa Itu Sastra Menurut Sumardjo dan Sumaini, definisi sastra yaitu: 1. Sastra adalah seni bahasa. 2. Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang mendalam. 3. Sastra adalah ekspresi pikiran dalam bahasa. 4. Sastra adalah inspirasi kehidupan yang dimateraikan dalam sebuah bentuk keindahan. 5. Sastra adalah semua buku yang memuat perasaan kemanusiaan yang benar dan kebenaran moral dengan sentuhan kesucian, keluasan pandangan dan bentuk yang mempesona.
  • 8. Kategori sastra  Cerpen atau cerita pendek, suatu bentuk prosa atau karangan yang tak terikat yang dibuat tidak berdasarkan kejadian nyata atau fiktif dengan hanya mengambil satu atau dua bagian kehidupan tokoh utamanya.  Novel, karya fiksi prosa berbentuk naratif yang dalam Bahasa Italia disebut novella, yang artinya sepotong berita atau sebuah cerita. Novel lebih panjang dari cerpen, bisa sekitar 40.000 kata atau lebih dan jalan ceritanya tentang kehidupan sehari- hari tokoh sentral dan menitikberatkan pada sisi uniknya.  Syair.  Pantun, jenis puisi lama yang terdapat sampiran dan isi di dalamnya.  Drama, bentuk karya sastra yang dapat diperankan dalam suatu pertunjukkan.
  • 9. Sastra dan Konstruk Budaya  sastrawan mengkonstruksi budaya suatu masyarakat melalui karya sastranya.  Setiap sastrawan memotret dan memaknai kehidupan di sekitarnya untuk kemudian diekspresikan melalui karya sastra.  setiap sastrawan memiliki cara pandang dan cara bertutur yang unik, yang berbeda-beda.  Corak intelektual sastrawan yang berbeda akan mewarnai karya-karyanya termasuk dalam memotret realitas masyarakat pada zamannya.  setiap karya sastra adalah hasil pengaruh yang rumit dari faktor-faktor sosial-politik-kultural (Mahayana, 2007).
  • 10. Mengapa Sejarah dipelajari?  Sejarah sebagaimana yang diungkap Taupik Abdulah (1999), menyimpan pengalaman berharga yang dapat memberikan kearifan. Oleh sebab itulah, sejarah penting dipelajari agar seseorang dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang terjadi di masa lampau.  Sam Wineburg (2007: 6: sejarah perlu diajarkan di sekolah karena memiliki potensi untuk menjadikan manusia lebih berkeperikemanusiaan  Tanpa sejarah, masa lalu hanya digunakan untuk kepentingan praktis saja dan kita menjadi terputus dari berbagai pengalaman kehidupan manusia (P.J. Lee, 1984: 5).
  • 11. Problem?  peningkatan kemampuan intelektual (ranah kognitif) berupa hapalan materi menjadi tujuan yang paling utama sementara pembelajaran nilai (ranah afektif) menjadi sesuatu yang terabaikan, padahal muatan nilai begitu besar dalam sejarah (Wiriaatmadja, 2002: 149).  Pendidikan Indonesia saat ini lebih banyak mengandalkan intuisi kognitif saja, tanpa memperhatikan aspek perkembangan lain yang dapat menunjang kinerja otak.  para pelajar Indonesia hanya mampu ‘menghafal’ atau ‘peniru’ dibandingkan kemampuan dalam hal memecahkan persoalan baru.  Buku teks merupakan sumber utama yang selama ini digunakan oleh guru-guru dalam proses pembelajaran si kelas lebih banyak memuat fakta-fakta yang membuat siswa-siswa terbenam dalam lautan fakta. Akibatnya, siswa menjadi merasa jenuh membaca buku teks
  • 12. Kritik terhadap Sejarah  kritik terhadap pandangan sebagian besar sejarawan yang menganggap mengenai keilmiahan sejarah yang hanya bisa dicapai melalui sejarah empirik, sejarah struktural, prinsif deskriptif analitis, dan penggunaan ilmu-ilmu sosial dalam sejarah (Purwanto, 2008: 1-2).  Tolstoy: sejarah tidak lain dari sekedar kumpulan cerita yang tak berguna  Sejarah terlalu sibuk dengan hal-hal partikulatif dan kering yang berfungsi hanya sekedar "pelipur lara" saja  Foucolt (Saruf, 2008:89-91) yang menganggap sejarah yang hanya terpaku pada “perayaan” tokoh dan peristiwa besar serta mengabaikan peristiwa-peristiwa biasa.
  • 13. Kritik terhadap Sejarah  Stephen Greenblatt (Purwanto, 2008: 5): Sejarah merupakan hasil kepentingan kelompok sosial tertentu dalam pertentangannya dengan kelompok lain.  Sir Walter Scott menganggap sejarah sering terasa “palsu”.  Scott menulis Waverley. Inilah novel sejarah pertama yang terbit pada 1810. Sir Walter mengambil sepenuhnya karakter Alasdair Ranaldson MacDonell (1771-1828)
  • 14. Kritik terhadap Sejarah  Milan Kundera sastrawan Ceko, pemenang Nobel Kesusastraan. Ia berkata,  ”Langkah pertama untuk memusnahkan suatu bangsa cukup dengan menghapuskan memorinya. Hancurkan buku-bukunya, kebudayaannya dan sejarahnya, maka tak lama setelah itu, bangsa tersebut akan mulai melupakan apa yang terjadi sekarang dan pada masa lampau. Dunia sekelilingnya bahkan akan melupakannya lebih cepat”.(Priyatmoko, 2009)
  • 15. Guna Novel  menyeimbangkan intelektual dan pembelajaran nilai,  penggunaan emosi sebanyak pikirannya ketika belajar,  kesempatan yang lebih baik untuk mengingat fakta- fakta sejarah,  pembelajaran sejarah lebih menyenangkan,  mendekatkan siswa pada masa lalu bangsanya.  mengisi kekurangan dalam menggali fakta fakta sosial atau fakta-fakta mental.
  • 16. Apresiasi Sastra  Pembelajaran sejarah yang menggunakan telaah novel sejarah akan dapat mencapai tujuan yang diinginkan jika diawali oleh kemampuan gurunya dalam mengapresiasi novel tersebut  Apresiasi lebih mengacu pada aktivitas memahami, menginterpretasi, menilai, dan pada akhirnya memproduksi sesuatu yang sejenis dengan karya yang diapresiasikan.  apresiasi tidak hanya bersifat reseptif: menerima sesuatu secara pasif. Tetapi, yang lebih penting, apresiasi juga bersifat produktif: menghasilkan sesuatu secara aktif (Tarigan,1995: 84).
  • 17.  Upaya mengapresiasi karya sastra tidak dapat dilepaskan dari masalah membaca.  Aminudin (2009: 20) mengemukakan dua konsep membaca yang berkaitan dengan apresiasi sastra, yaitu: membaca estetis dan membaca kritis.  Membaca estetis adalah kegiatan membaca yang dilatarbelakangi tujuan menikmati dan menghargai unsur-unsur keindahan yang terpapar dalam suatu teks sastra.  Membaca kritis bukan hanya bertujuan memahami, menikmati, dan menghayati saja melainkan juga memberikan penilaian.
  • 18. Problem Pada Hasil Analisis Mahasiswa  analisis mahasiswa cenderung dangkal dan terkesan “hanya membuat ringkasan” dari novel tersebut. Bahkan dari penelaahan lebih dalam, ada beberapa mahasiswa yang “copy paste” hasil analisis orang lain terhadap novel tesebut yang terdapat di artikel-artikel di internet;  hanya sebagian kecil saja mahasiswa yang membaca novel tersebut sepenuhnya bahkan ada yang tidak membacanya sama sekali sehingga tidak semua bagian mereka ungkap. Dengan demikian, ada masalah dalam hal minat membaca mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah;
  • 19. Problem Pada Hasil Analisis Mahasiswa  mahasiswa kesulitan dalam membedakan fakta dan fiksi dalam novel dan sepertinya tidak memiliki pengetahuan sejarah yang cukup untuk membandingkan cerita sejarah di novel dengan yang terdapat di buku teks;  mahasiswa kesulitan dalam mengungkap seting sosial, budaya, ekonomi, dan politik serta latar belakang sejarah yang terdapat dalam novel tersebut;
  • 20. Problem Pada Hasil Analisis Mahasiswa  sebagian besar mahasiswa tidak dapat memahami cara berpikir pengarang baik itu ideologi atau nilai yang dianut novelis, cara pandangnya terhadap realitas, apalagi membandingkan cara kerja novelis dengan sejarawan;  mahasiswa tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang teori-teori sastra baik itu teori struktural, sosiologi sastra, postkolonialisme, kajian semiotika, realisme sosialis, dan teori-teori sastra lainnya.
  • 21. Mengapa Terjadi?  Rendahnya minat dan kemampuan membaca  rendahnya pengetahuan sejarah mahasiswa.  rendahnya pengetahuan dan pemahaman mahasiswa mengenai teori-teori sastra.