Dokumen tersebut membahas tentang teori produksi, termasuk definisi produksi, fungsi produksi, produksi jangka pendek, hukum menurunnya hasil marjinal, tahapan produksi, isokuan, dan garis batas substitusi. Fungsi produksi menunjukkan hubungan antara input dan output, sedangkan produksi jangka pendek melibatkan input tetap dan variabel untuk memaksimalkan output.
Pengertian ProduksiProses mengubah input menjadi output.Produksi meliputi semua kegiatan untuk menciptakan/menambah nilai/guna suatu barang/jasaTotal produksi : keseluruhan barang yang dihasilkan oleh sejumlah inputProduksi marginal : tambahan produksi setiap menambah 1 unit input
Ekonomika Mikro - Teori Perilaku ProdusenNur Widayati
Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam menghasilkan produk yang selalu berupaya untuk mencapai efesiensi dalam kegiatan produksinya.
Teori Produksi – Proses produksi merupakan salah proses yang penting dalam sebuah proses bisnis. Tanpa adanya proses produksi, konsumen tidak akan bisa memanfaatkan nilai dari barang dan/atau jasa yang dibutuhkan. Agar proses produksi dalam bisnis memberikan manfaat dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, produsen perlu untuk mengetahui teori produksi. Apa itu teori produksi dan bagaimana teori produksi dapat menguntungkan produsen dan konsumen sekaligus?
Makanan, minuman, pakaian, dan semua yang Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari merupakan hasil produksi. Bahkan, sesuatu yang bukan berupa barang pun, jasa misalnya, merupakan hasil produksi.
Dengan demikian, produksi merupakan sebuah rangkaian proses yang meliputi semua aktivitas dalam rangka menciptakan atau menambah nilai dari barang atau jasa, baik menjadi produk setengah jadi atau produk jadi. Produksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bentuk bahan, memindah bahan ke tempat lain, atau menyimpannya.
Yang menjadi catatan di sini adalah terdapatnya nilai tambah. Contoh dari proses menambah nilai barang adalah memanen padi dan diolah menjadi beras, menjahit kain sehingga menjadi baju, memasak bahan baku makanan sehingga menjadi makanan jadi, mengolah batok kelapa menjadi mangkok atau arang, dan lain-lain. Contoh-contoh di atas menunjukkan adanya pertambahan nilai dari sebuah bahan baku sehingga siap untuk dikonsumsi oleh konsumen atau diolah lagi.
Proses produksi memerlukan sebuah teori agar produksi yang dilakukan oleh perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga perusahaan yang menjalankan bisnis mendapatkan keuntungan yang optimal, kualitas dan kuantitas produk terpenuhi, dan konsumen merasa puas. Teori tersebut dapat membantu proses produksi sehingga berjalan sesuai harapan atau setidaknya mendekati harapan.
Teori produksi sendiri bisa diartikan sebagai sebuah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tujuan produksi yang diinginkan dengan faktor-faktor produksi yang terlibat. Dengan kata lain, teori produksi mengajarkan sebuah mekanisme agar produksi dapat mencapai tujuang yang diharapkan dengan memaksimalkan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh produsen.
Konsep utama yang digunakan dalam teori produksi adalah menghasilkan output semaksimal mungkin, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dengan input tertentu. Dan menghasilkan sejumlah output yang ditargetkan dengan biaya produksi seminimal mungkin. Jika kondisi tersebut tercapai, perusahaan dapat mencetak keuntungan yang optimal.
Teori produksi juga menjelaskan beberapa jenis produksi sesuai dengan output yang diproduksi.
Pengertian ProduksiProses mengubah input menjadi output.Produksi meliputi semua kegiatan untuk menciptakan/menambah nilai/guna suatu barang/jasaTotal produksi : keseluruhan barang yang dihasilkan oleh sejumlah inputProduksi marginal : tambahan produksi setiap menambah 1 unit input
Ekonomika Mikro - Teori Perilaku ProdusenNur Widayati
Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam menghasilkan produk yang selalu berupaya untuk mencapai efesiensi dalam kegiatan produksinya.
Teori Produksi – Proses produksi merupakan salah proses yang penting dalam sebuah proses bisnis. Tanpa adanya proses produksi, konsumen tidak akan bisa memanfaatkan nilai dari barang dan/atau jasa yang dibutuhkan. Agar proses produksi dalam bisnis memberikan manfaat dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, produsen perlu untuk mengetahui teori produksi. Apa itu teori produksi dan bagaimana teori produksi dapat menguntungkan produsen dan konsumen sekaligus?
Makanan, minuman, pakaian, dan semua yang Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari merupakan hasil produksi. Bahkan, sesuatu yang bukan berupa barang pun, jasa misalnya, merupakan hasil produksi.
Dengan demikian, produksi merupakan sebuah rangkaian proses yang meliputi semua aktivitas dalam rangka menciptakan atau menambah nilai dari barang atau jasa, baik menjadi produk setengah jadi atau produk jadi. Produksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bentuk bahan, memindah bahan ke tempat lain, atau menyimpannya.
Yang menjadi catatan di sini adalah terdapatnya nilai tambah. Contoh dari proses menambah nilai barang adalah memanen padi dan diolah menjadi beras, menjahit kain sehingga menjadi baju, memasak bahan baku makanan sehingga menjadi makanan jadi, mengolah batok kelapa menjadi mangkok atau arang, dan lain-lain. Contoh-contoh di atas menunjukkan adanya pertambahan nilai dari sebuah bahan baku sehingga siap untuk dikonsumsi oleh konsumen atau diolah lagi.
Proses produksi memerlukan sebuah teori agar produksi yang dilakukan oleh perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga perusahaan yang menjalankan bisnis mendapatkan keuntungan yang optimal, kualitas dan kuantitas produk terpenuhi, dan konsumen merasa puas. Teori tersebut dapat membantu proses produksi sehingga berjalan sesuai harapan atau setidaknya mendekati harapan.
Teori produksi sendiri bisa diartikan sebagai sebuah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tujuan produksi yang diinginkan dengan faktor-faktor produksi yang terlibat. Dengan kata lain, teori produksi mengajarkan sebuah mekanisme agar produksi dapat mencapai tujuang yang diharapkan dengan memaksimalkan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh produsen.
Konsep utama yang digunakan dalam teori produksi adalah menghasilkan output semaksimal mungkin, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dengan input tertentu. Dan menghasilkan sejumlah output yang ditargetkan dengan biaya produksi seminimal mungkin. Jika kondisi tersebut tercapai, perusahaan dapat mencetak keuntungan yang optimal.
Teori produksi juga menjelaskan beberapa jenis produksi sesuai dengan output yang diproduksi.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
2. Definisi produksi
O Produksi : Suatu kegiatan memproses input (faktor
produksi) menjadi suatu output.
O Produksi merupakan konsep arus (flow consept),
bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-
barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode
waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa
yang dihasilkan tidak berubah.
3.
4. O Produsen dalam melakukan kegiatan produksi,
mempunyai landasan teknis, yang didalam teori
ekonomi disebut “fungsi produksi”
O Fungsi Produksi : suatu persamaan yang
menunjukan hubungan ketergantungan
(fungsional) antara tingkat input yang digunakan
dalam proses produksi dengan tingkat output
yang dihasilkan.
5. O Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan
sebagai berikut
O Q = jumlah output (hasil produksi)
O K = modal (kapital)
O L = tenaga kerja (labor)
O R = kekayaan alam (raw material)
O T = teknologi
O Perlu diketahui bahwa teknologi tidak dianggap
sebagai faktor produksi.
Q = f (K, L, R, T)
6. Produksi Jangka Pendek
O Fungsi Produksi :
Menunjukkan hubungan antara output yang dihasilkan dengan berbagai
macam input yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut.
O Secara spesifik tujuan dari produksi adalah memaksimumkan output
yang diproduksi dengan menggunakan kombinasi input tertentu atau
meminimumkan penggunaan input untuk memproduksi output tertentu.
O Produksi Jangka Pendek :
Produksi yang menggunakan 2 jenis input, yaitu input tetap (misal : K)
dan inpur variabel (misal :L).
O Secara umum fungsi produksi dinyatakan dengan persamaan sbb :
O Q = f ( K,L)
O Dimana Q = output L = Labor dan K = kapital (modal)
12. Tahap- Tahap Produksi
Pada hakekatnya the law of dimishing return menyatakan bahwa hubungan antara
tingkat produksi dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi
3 tahap :
(1) Tahap Pertama : Produksi Total (Total Product) mengalami
pertambahan yang semakin cepat.
Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva
total product dimana AP (produksi rata-rata) maksimum, dan pada
titik ini AP=MP (marginal product).
(2) Tahap Kedua : Produksi Total (Total Product) pertambahannya
semakin lama semakin kecil.
Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana
MP=0, atau TP maksimum.
(3) Tahap Ketiga : Produksi total (total product) semakin lama semakin
menurun.
Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif.
13. O Inflection point (titik belok) : yaitu titik dimana
slope (lereng kurva total product (TP) mulai berubahan.
O Faktor produksi tetap (fixed input) : yaitu input
faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat dirubah
dengan segera mengikuti perubahan output. Contoh :
Gedung, mesin, managerial, dll.
O Faktor produksi variabel (variabel input) : yaitu
input yang dapat mengikuti perubahan jumlah output
yang dihasilkan.
14. Tahap Produksi Paling Efisien
1) T a h a p I menunjukan bahwa pada saat penggunaan input tenaga kerja ( la b o r,
L ) masih sedikit, bila dinaikan penggunaannya, maka produksi rata-rata
(average product, AP) naik dengan ditambahkannya input variabel.
Dengan asumsi harga
input tenaga kerja (L) tetap, maka dengan naiknya produksi rata-rata (cost
of production per-unit) akan menurun dengan ditingkatkannya produksi
(output).
Dalam pasar persaingan sempurna (perfect competition), produsen tidak
akan pernah beroperasi (berhenti berproduksi) pada tahap I ini, karena dengan
memperbesar volume produksi, biaya produksinya perunit akan menurun, hal ini
berarti akan memperbesar keuntungan yang ia terima. Jadi pasa tahap I ini
“efisiensi produksi” belum maksimal.
2) Tahap III meliputi daerah dimana produksi marginal (marginal product,
MP) negatif. Pada tahap III ini penggunaan input tenaga kerja (L)
sudah terlalu banyak, sehingga produksi total (total product, TP) justru
akan menurun, jika penggunaan input tenaga kerja (L) tersebut
diperbesar, karena MP negatif (efisiensi produksi telah melampaui
kondisi maksimal).
3) Diantara tahap I dan tahap III terdapat tahap II.
Maka berdasarkan pada keadaan tahap I dan tahap III dapat disimpulkan
bahwa
“efisiensi produksi maksimal” terjadi pada tahap
II.
15.
16. Isokuan : suatu kurva yang menunjukan berbagai kombinasi input faktor tenaga kerja
(L) dan modal (K) yang dapat menghasilkan sejumlah output yang sama (tertentu).
Q=60
Titik-titik A, B, C, dstnya yang terletak pada isokuan (Q1=60) menunjukkan berbagai
kombinasi (gabungan) faktor produksi tenaga kerja (L) dan modal (K) yang dapat
menghasilkan output = 60 unit.
Kurva isokuan itu, menunjukan suatu tingkat ouput tertentu makin tinggi kurva isokuan
menunjukan tingkat output yang makin besar pula.
Sedangkan berbagai kumpulan (himpunan) kurva isokuan yang mungkin dapat dicapai
oleh produsen disebut “peta kurva isokuan” (isoquant curve map).
Karakteristik Kurva Isokuan
1. Cembung kearah titik origin
2. Didaerah yang relevan mempunyai slope (berlereng) negatif.
3. Antara kurva isokuan yang satu dengan yang lain tidak pernah berpotongan.
17. K
Q
3
Q
2
Q
1
L
Garis Batas Substitusi (Ridge Line of Substitution)
Apabila dicari semua kemungkinan penggunaan faktor produksi pada
isokuan, maka bentuk isokuan tidak akan asimtotis terhadap sumbu L (tenaga
kerja) dan sumbu K (modal). Hal ini karena kemampuan suatu faktor produksi untuk
menggantikan faktor produksi yang lain, agar tetap menghasilkan tingkat
produksi yang sama adalah terbatas. Keterbatasan ini dikarenakan produktivitas
faktor-faktor produksi juga terbatas.
Ingat ! bahwa produk marginal (MP) akan sama dengan “nol” bila
penggunaan faktor produksinya terlampau besar, sedangkan faktor produksi lain
yang mendukungnya tidak berubah atau terlalu sedikit.
Apabila titik ini dicapai, maka MRTS.LK=0, selewatnya dari titik ini pada
“isokuan” tidak mungkin terjadi “substitusi”.
Apabila titik ini ditemukan pada semua isokuan atau isokuan map dalam
ruang faktor produksi atau relevant range (yaitu daerah yang memungkinkan bagi
produsen untuk berproduksi dengan kombinasi dua input dibeberapa tingkat isokuan)
dan kemudian dihubungkna satu dengan yang lain, maka akan diperoleh “garis batas
substitusi” (ridge line of substitution).