Berdasarkan data di atas, kedua negara dapat melakukan perdagangan internasional karena masing-masing memiliki keunggulan komparatif dalam produksi komoditas tertentu. Negara A memiliki biaya produksi relatif lebih rendah untuk memproduksi barang X sedangkan Negara B untuk barang Y. Dengan demikian, terjadi peningkatan kesejahteraan bagi kedua belah pihak apabila terjadi spesialisasi dan perdagangan.
1. Dokumen membahas tentang struktur pasar oligopoli dimana hanya ada beberapa produsen besar yang mendominasi pasar.
2. Terdapat interaksi antar produsen dalam menentukan harga dan output untuk memaksimalkan keuntungan.
3. Bentuk praktik yang sering dilakukan antara lain penentuan harga bersama (price-fixing) dan manipulasi pasokan.
Apakah Pasar Monopolistik itu ?
Pasar Monopolistik adalah suatu pasar di mana banyak terdapat produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan pada beberapa aspek. Setiap product yang dijual pasti mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakan dengan product lainnya.
Ciri ciri Pasar Monopolistik.
Kelebihan dan Kelemahan Pasar Monopolistik
Kelebihan :
1. Banyak produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih product yang terbaik baginya
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan productnya
3. Diferensiasi product mendorong konsumen untuk selective dalam menentukan product yang akan di belinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap product yang di pilih
4. Pasar ini relatif mudah di jumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari hari tersedia dalam pasar monopolistil
Kelemahan :
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besaruntuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga product yang harus di bayar oleh konsumen
Studi Kasus :
1. Burger
2. Air Mineral dalam kemasan
Berdasarkan data di atas, kedua negara dapat melakukan perdagangan internasional karena masing-masing memiliki keunggulan komparatif dalam produksi komoditas tertentu. Negara A memiliki biaya produksi relatif lebih rendah untuk memproduksi barang X sedangkan Negara B untuk barang Y. Dengan demikian, terjadi peningkatan kesejahteraan bagi kedua belah pihak apabila terjadi spesialisasi dan perdagangan.
1. Dokumen membahas tentang struktur pasar oligopoli dimana hanya ada beberapa produsen besar yang mendominasi pasar.
2. Terdapat interaksi antar produsen dalam menentukan harga dan output untuk memaksimalkan keuntungan.
3. Bentuk praktik yang sering dilakukan antara lain penentuan harga bersama (price-fixing) dan manipulasi pasokan.
Apakah Pasar Monopolistik itu ?
Pasar Monopolistik adalah suatu pasar di mana banyak terdapat produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan pada beberapa aspek. Setiap product yang dijual pasti mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakan dengan product lainnya.
Ciri ciri Pasar Monopolistik.
Kelebihan dan Kelemahan Pasar Monopolistik
Kelebihan :
1. Banyak produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih product yang terbaik baginya
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan productnya
3. Diferensiasi product mendorong konsumen untuk selective dalam menentukan product yang akan di belinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap product yang di pilih
4. Pasar ini relatif mudah di jumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari hari tersedia dalam pasar monopolistil
Kelemahan :
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besaruntuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga product yang harus di bayar oleh konsumen
Studi Kasus :
1. Burger
2. Air Mineral dalam kemasan
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan umum pasar uang dan barang dengan menggunakan pendekatan matematis dan grafis. Terdapat penjelasan tentang kurva permintaan agregat (IS), kurva pasokan agregat uang (LM), dan bagaimana interaksi kedua kurva tersebut menghasilkan titik keseimbangan umum. Diberikan pula contoh soal untuk menghitung dan menganalisis dampak kebijakan moneter dan fiskal terhadap perub
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyL N
Pesawat oligopoli menghadapi dua kurva permintaan tergantung reaksi pesaing. Pada harga 16, pesaing akan bereaksi dengan menurunkan harga. Perusahaan tidak akan mengubah output pada harga antara 12-20.
pengantar ekonomi mikro pasar monopoliyuniar putri
Dokumen tersebut membahas tentang monopoli, yang didefinisikan sebagai kondisi pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna. Dibahas pula ciri-ciri, penyebab, dan penentuan harga monopoli untuk memaksimalkan keuntungan. Monopoli dibandingkan dengan persaingan sempurna dari segi efisiensi, inovasi, dan distribusi pendapatan.
Teori Pengantar Mikroekonomi bab 3 : Masalah Ekonomi dan Sistem Pengaturan Pe...Nur Fajri Irvan
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar mikroekonomi dan masalah-masalah perekonomian. Terdapat diskusi mengenai penentuan barang dan jasa yang diproduksi, cara produksi, dan target konsumen. Juga dibahas mengenai kurva kemungkinan produksi, pengangguran, pertumbuhan ekonomi, dan sistem-sistem perekonomian seperti pasar bebas, campuran, dan perencanaan pusat.
Pasar persaingan sempurna memiliki banyak penjual dan pembeli kecil yang tidak dapat mempengaruhi harga, menghasilkan barang serupa, dan memiliki informasi pasar yang sempurna. Perusahaan hanya menerima harga pasar dan memasuki atau keluar pasar secara bebas.
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang model permintaan agregat dan penawaran agregat dalam teori makroekonomi.
2. Model ini menjelaskan hubungan antara tingkat harga agregat, output agregat, dan faktor-faktor yang memengaruhinya seperti permintaan agregat, penawaran agregat, inflasi, dan keseimbangan ekonomi.
3. Model ini berguna untuk mempelajari kinerja ekonomi dalam jangka pendek dan
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan ekonomi tiga sektor (rumah tangga, perusahaan, pemerintah) dan pengaruh sistem pajak terhadap konsumsi dan tabungan rumah tangga. Secara khusus dijelaskan bahwa pungutan pajak akan mengurangi pendapatan disposible dan selanjutnya menyebabkan penurunan konsumsi dan tabungan sebesar fungsi kecondongan mengkonsumsi dan menabung marginal kali besaran pajak.
Makalah ini membahas tentang perdagangan internasional, termasuk pengertian, teori-teori, dan faktor-faktor yang mendorong perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antar negara yang saling menguntungkan, terdiri atas ekspor dan impor. Teori keunggulan mutlak dan komparatif menjelaskan mengapa perdagangan menguntungkan bagi negara. Faktor-faktor seperti kebutuhan barang tertentu,
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan umum pasar uang dan barang dengan menggunakan pendekatan matematis dan grafis. Terdapat penjelasan tentang kurva permintaan agregat (IS), kurva pasokan agregat uang (LM), dan bagaimana interaksi kedua kurva tersebut menghasilkan titik keseimbangan umum. Diberikan pula contoh soal untuk menghitung dan menganalisis dampak kebijakan moneter dan fiskal terhadap perub
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyL N
Pesawat oligopoli menghadapi dua kurva permintaan tergantung reaksi pesaing. Pada harga 16, pesaing akan bereaksi dengan menurunkan harga. Perusahaan tidak akan mengubah output pada harga antara 12-20.
pengantar ekonomi mikro pasar monopoliyuniar putri
Dokumen tersebut membahas tentang monopoli, yang didefinisikan sebagai kondisi pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna. Dibahas pula ciri-ciri, penyebab, dan penentuan harga monopoli untuk memaksimalkan keuntungan. Monopoli dibandingkan dengan persaingan sempurna dari segi efisiensi, inovasi, dan distribusi pendapatan.
Teori Pengantar Mikroekonomi bab 3 : Masalah Ekonomi dan Sistem Pengaturan Pe...Nur Fajri Irvan
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar mikroekonomi dan masalah-masalah perekonomian. Terdapat diskusi mengenai penentuan barang dan jasa yang diproduksi, cara produksi, dan target konsumen. Juga dibahas mengenai kurva kemungkinan produksi, pengangguran, pertumbuhan ekonomi, dan sistem-sistem perekonomian seperti pasar bebas, campuran, dan perencanaan pusat.
Pasar persaingan sempurna memiliki banyak penjual dan pembeli kecil yang tidak dapat mempengaruhi harga, menghasilkan barang serupa, dan memiliki informasi pasar yang sempurna. Perusahaan hanya menerima harga pasar dan memasuki atau keluar pasar secara bebas.
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang model permintaan agregat dan penawaran agregat dalam teori makroekonomi.
2. Model ini menjelaskan hubungan antara tingkat harga agregat, output agregat, dan faktor-faktor yang memengaruhinya seperti permintaan agregat, penawaran agregat, inflasi, dan keseimbangan ekonomi.
3. Model ini berguna untuk mempelajari kinerja ekonomi dalam jangka pendek dan
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan ekonomi tiga sektor (rumah tangga, perusahaan, pemerintah) dan pengaruh sistem pajak terhadap konsumsi dan tabungan rumah tangga. Secara khusus dijelaskan bahwa pungutan pajak akan mengurangi pendapatan disposible dan selanjutnya menyebabkan penurunan konsumsi dan tabungan sebesar fungsi kecondongan mengkonsumsi dan menabung marginal kali besaran pajak.
Makalah ini membahas tentang perdagangan internasional, termasuk pengertian, teori-teori, dan faktor-faktor yang mendorong perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antar negara yang saling menguntungkan, terdiri atas ekspor dan impor. Teori keunggulan mutlak dan komparatif menjelaskan mengapa perdagangan menguntungkan bagi negara. Faktor-faktor seperti kebutuhan barang tertentu,
Dokumen tersebut membahas teori-teori perdagangan internasional klasik mulai dari merkantilisme, keunggulan absolut Adam Smith, hingga hukum keunggulan komparatif David Ricardo. Teori-teori tersebut menjelaskan bahwa perdagangan internasional yang saling menguntungkan dapat terjadi melalui spesialisasi berdasarkan keunggulan relatif suatu negara.
Teori perdagangan internasional klasik dan modern membahas konsep keunggulan komparatif dan faktor-faktor yang menentukan pola perdagangan antarnegara. Teori-teori tersebut mencakup teori absolute advantage Adam Smith, comparative advantage David Ricardo, teori Heckscher-Ohlin mengenai proporsi faktor produksi, paradoks Leontief, serta teori opportunity cost dan offer curve.
Teori perdagangan internasional klasik menekankan spesialisasi berdasarkan keunggulan komparatif antar negara. Negara akan memperoleh manfaat dengan mengekspor barang yang dapat diproduksi dengan biaya relatif lebih rendah dan mengimpor barang dengan biaya relatif lebih tinggi. Teori ini mendorong pembagian kerja dan peningkatan efisiensi produksi global.
Dokumen tersebut membahas tentang perdagangan internasional dan teori-teorinya, termasuk manfaat perdagangan internasional, teori klasik dan modern seperti teori keunggulan mutlak, keunggulan komparatif, dan teori H-O mengenai ketersediaan faktor produksi.
Bab II membahas teori-teori perdagangan internasional, termasuk teori klasik Adam Smith tentang keunggulan mutlak dan teori komparatif keuntungan David Ricardo. Teori-teori ini menjelaskan mengapa perdagangan terjadi dan bagaimana negara-negara dapat saling memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan pertukaran barang.
Makalah teori klasik perdagangan internasionalSumandikaAdhy
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas teori-teori klasik perdagangan internasional, termasuk pandangan Adam Smith dan David Ricardo. Teori-teori tersebut mendasarkan perdagangan pada keunggulan mutlak dan komparatif antar negara.
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
Dokumen ini membahas tentang perdagangan internasional, termasuk pengertian, teori-teori, faktor-faktor, manfaat, dampak, ekspor-impor, dan kebijakan perdagangan internasional. Secara singkat, perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antar negara yang saling menguntungkan.
2. Mengapa Suatu Negara Perlu Berdagang ?
Dengan berdagang suatu negara akan memperoleh
keuntungan (gain from trade), berupa kenaikan standard
hidup karena naiknya produktivitas, efisiensi dan adanya
spesialisasi sehingga dapat memperbanyak output yang
tersedia (yang dihasilkan).
Negera akan cendrung untuk melakukan spesialisasi pada
barang yang dapat dihasilkan dgn menggunakan faktor
produksi yang dimiliki dalam jumlah besar, dengan
kombinasi yg paling efisien dan kemudian ditukar dgn barang
lain yang kalau dihasilkan sendiri kurang efisien.
3. Akan tetapi ada beberapa pendapat negatif terhdp
perdagangan internasional,dgn alasan :
1. Suatu bangsa yg tergantung pada penawaran
barang dari negara lain akan mengalami
kesulitan apabila terjadi perang.
2. Perdagangan internasional dapat merupakan
sumber ketidakstabilan dan sangat
mempengaruhi perencanaan ekonomi.
3. Perdagangan internasional dapat menimbulkan
kerugian bagi industri-industri dalam negeri yg
hasil produksinya mendapat saingan dari
barang impor.
4. Namun demikian, terutama pada abad 19, perdagangan
internasional merupakan “engine of growth” (mesin
penggerak pertumbuhan ekonomi). Dan muncullah teori-
teori perdagangan internasional, seperti teori Pra Klasik
(Merkantilisme), Klasik (Adam Smith, David Ricardo dan
John Stewart Mill) dan Teori Modern (H-O/Eli Heckscher
dan Bertil Ohlin dan disingkat dengan Heckscher – Ohlin
atau H - O, G. Harberler dan lain-lain).
1. Teori Pra Klasik (Merkantilisme – yang mengutamakan
perdagangan internasional dengan campur tagan
pemerintah/regulated trade)
(sudah dijelaskan kuliah sebelumnya)
5. 2. Teori Klasik (Adam Smith – Keuntungan Mutlak)
Adam Smith mengkritik campur tangan pemerintah dlm
perdagangan internasional menurut Merkantilisme
(perdagangan tidak bebas/regulated trade) dan
menunjukkan kelebihan perdagangan bebas/free trade,
karena akan muncul pembagian kerja internasional yang
dapat memperluas pasar bagi barang-barang yang
diproduksi. Dengan adanya spesialisasi internasional ini
maka produksi dan konsumsi barang-barang dan jasa-jasa
dapat meningkat karena negara-negara menekankan
produksinya pada barang-barang tertentu yang sesuai
dengan keuntungan (baik yang dikembangkan maupun
yang alamiah/keuntungan absolut/mutlak) yang dimiliki.
6. Keuntungan disini dapat diukur dari jam atau hari kerja
yang diperlukan untuk memproduksi barang tersebut.
Suatu negara dikatakan mempunyai keuntungan mutlak
dalam memproduksi suatu jenis barang tertentu apabila
negara terebut dapat memproduksi barang tersebut
dengan jam/hari kerja yang lebih sedikit dibandingkan
kalau barang tersebut diproduksi oleh negara lain.
Keuntungan mutlak (absolute advantage ) adalah
keuntungan yang diperoleh suatu negara dari melakukan
spesialisasi dalam kegiatan menghasilkan produksi pada
barang-barang yang efisiensinya lebih tinggi dari negara
lain.
Untuk jelasnya dpt dilihat pada Contoh/Tabel berikut ini :
7. Mengapa Suatu Negara Perlu Berdagang ?
Karena ingin mendapatkan keuntungan/gain from trade
(misalnya keuntungan mutlak)
Keuntungan Mutlak dari Adam Smith
(jam Kerja per Satuan Output)
Negara Radio Kain Dasar Tukar Dalam Negeri
Indonesia
Jepang
4 jam/buah
3 jam/buah
1/10 jam/meter
1/5 jam/meter
1 Radio = 40 meter Kain
1 Radio = 15 meter Kain
8. Tabel di atas menunjukkan bahwa Indonesia dan Jepang
memproduksi dua macam barang, yaitu Radio dan Kain.
Di Indonesia, waktu yang diperlukan untuk memproduksi
satu radio adalah 4 jam dan untuk menghasilkan kain
diperlukan waktu 1/10 jam setiap meternya (6 menit) atau
satu jam dapat diproduksi 10 meter kain. Jadi untuk
setiap 4 jam di Indonesia dapat menghasilkan sebuah
radio atau kalau waktu empat jam itu digunakan untuk
membuat kain maka dapat dihasilkan 40 meter kain.
Dengan demikian nilai sebuah radio di Indonesia sama
dengan 40 meter kain (DTD/DTDN).
9. Di lain pihak di Jepang, sebuah radio dapat diproduksi
dalam waktu 3 jam dan setiap meter kain yang diproduksi
memerlukan waktu 1/5 jam (12 menit) atau 15 meter
setiap 3 jam. Jadi dasar tukar antara radio dan kain di
Jepang adalah satu radio sama dengan 15 meter kain
(DTD/DTDN).
Menurut teori keuntungan mutlak dari Adam Smith
sebaiknya Indonesia melakukan spesialisasi dalam
memproduksi kain dan Jepang berspesialisasi dalam
memproduksi radio. Kalau seandainya Dasar Tukar
Internasional (DTI) 1 Radio = 20 meter kain, apa yang
terjadi ?
10. David Ricardo melihat ada kelemahan pada teori Adam
Smith, katanya Adam Smith tidak mempersoalkan
tentang kemungkinan adanya suatu negara yg tidak
mempunyai keunggulan mutlak sama sekali. Jg Smith tdk
menjelaskan berapa dasar tukar internasional yang akan
terjadi jika negara-negara tersebut melakukan
perdagangan, dan Ricardo mencoba untuk
memperbaikinya.
Menurut Ricardo setiap nilai suatu barang yang
dihasilkan ditentukan oleh ongkos tenaga kerja yg
diperlukan untuk membuat barang tsb. Setiap negara
cendrung untuk melakukan spesialisasi dan mengekspor
barang-barang yg mempunyai ongkos komparatif yang
terkecil.
11. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut
Ongkos Komparatif dari David Ricardo
(hari Kerja per Satuan Output)
Negara Anggur Kain Dasar Tukar Dalam Negeri
Portugis
Inggris
2 hari
6 hari
4 hari
5 hari
1 unit kain = 2 unit anggur
1 unit kain = 0,833 unit anggur
12. Dari contoh di atas teori keuntungan mutlak Adam Smith
tdk dpt menjelaskan bagaimana perdagangan antara
Pertugis dengan Inggris dapat terjadi karena semua
keuntungan mutlak untuk memproduksi kedua macam
barang dimiliki oleh Portugis.
Menurut Ricardo, meskipun Inggris tidak memiliki
keuntungan mutlak akan tetapi memiliki keuntungan
komparatif dalam memproduksi kain.
13. Ongkos untuk memproduksi kain di Inggris adalah 5/4
nya di Portugis dan ongkos untuk memproduksi anggur
di Inggris adalah 6/2 nya di Portugis. Artinya ongkos
membuat anggur di Inggris sangat mahal, yaitu 3 kali
lipat ongkos pembuatan di Portugis. Sedangkan ongkos
untuk memproduksi kain di Inggris 1,25 kalinya ongkos di
Portugis. Atau dapat dikatakan bahwa di Inggris ongkos
komparatif untuk membuat kain labih murah dari ongkos
komparatif membuat anggur.
14. Dasar tukar dalam negeri (DTD/DTDN) untuk Inggris
adalah 1 unit kain = 0,833 unit anggur dan di Portugis 1
unit kain = 2 unit anggur. Jadi perdagangan mungkin
dilakukan oleh kedua negara. Inggris akan
berspesialisasi dalam membuat kain dan Portugis
membuat anggur.
Berdasarkan anggapan dari Ricardo bahwa dasar tukar
internasional (DTI) adalah 1 : 1, yang artinya 1 unit kain
buatan Inggris dapat ditukarkan dengan 1 unit anggur
Portugis, maka perdagangan masih memberi keuntungan
bagi kedua negara.
15. Jadi menurut Ricardo setiap negara dapat mengekspor
barang-barang yang mempunyai ongkos komparatif yang
lebih rendah tanpa memperhatikan apakah barang-
barang tersebut memiliki keuntungan mutlak atau tidak.
Disamping itu ia menganggap bhw dasar tukar
internasional yang terjadi adalah 1 : 1.
Akan tetapi JS. Mill melihat ada kelemahan teori David
Ricardo ini, yaitu bagaimana kalau seandainya dasar
tukar internasional (DTI) tdk 1 : 1, bahkan lebih dari 1 :
1. David Ricardo tidak bisa jawab dan munculah teori JS.
Mill tentang keuntungan berbanding, seperti contoh
berikut.
16. Keuntungan Komparatif dari JS Mill
(hari kerja per Satuan Output)
Negara Anggur Kain Dasar Tukar Dalam Negeri
Portugis
Inggris
2 hari
3 hari
4 hari
4 hari
1 unit kain = 2 unit anggur
1 unit kain = 1,33 unit anggur
17. Keutungan berbanding (Comparative Advantage) adalah
keuntungan yang diperoleh suatu negara dr melakukan
spesialisasi dalam menghasilkan barang yang
mempunyai harga-harga relatif yang lebih rendah
daripada di negara lain.
Tabel di atas menunjukkan bahwa satu unit kain di
Portugis dapat ditukarkan dengan dua unit anggur. Di
Inggris satu unit kain dapat ditukarkan dengan 1,33 unit
anggur.
18. Kalau perdagangan dilakukan dgn dasar tukar
internasional (DTI) 1 : 1 dan Inggris berspesialisasi
dalam membuat kain sedangkan anggur oleh Portugis,
maka perdagangan kedua negara itu tdk akan
menguntungkan Inggris, karna setiap unit kain yang
dibuat hanya dapat ditukarkan dengan satu unit anggur
buatan Portugis, pd hal dalam negeri Inggris setiap unit
kain dapat ditukar dengan 1,33 unit anggur. Jadi
perdagangan tidak mungkin dilakukan atas dasar
anggapan bahwa dasar tukar internasionalnya 1 : 1.
19. Menurut Mill, dasar tukar internasional tidak perlu 1 : 1,
asalkan masih berada diantara dasar tukar dalam negeri
(DTD/DTDN) kedua negara, maka perdagangan masih
menguntungkan kedua negara. Misal sekarang dasar
tukar internasional (DTI)adalah 1 unit kain = 1,8 unit
anggur. Kalau Inggris berspesialisasi dlm memproduksi
kain sedangkan Portugis memproduksi anggur, maka
perdagangan yang dilakukan akan menguntungkan
kedua belah pihak. Mengapa jelaskan .... ?
20. CONTOH LAIN
1. ABSOLUTE ADVANTAGE DARI ADAM SMITH
Dlm kritikannya, Adam Smith mengemukakan teori
absolute advantage sbb: Setiap negara akan memperoleh
manfaat perdagangan internasional (gain from trade) karena
melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang
jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak (absolute
advanage), serta mengimpor barang jika negara tersebut
memiliki ketidakunggulan mutlak (absolute disadvantage),
secara matematis dapat diilustrasikan dengan data hipotetis
sbb :
22. Teori Adam Smith didasarkan Pada asumsi :
1. Faktor produksi yang digunakan hanya
tenaga kerja
2. Kualitas barang yang diproduksi kedua
negara sama
3. Pertukaran dilakukan secara barter
4. Biaya transpor diabaikan
Berdasarkan ilustrasi di atas dapat diketahui bhw tenaga
kerja di Indonesia memiliki keunggulan absolut dlm
memproduksi teh (12Kg), sedangkan Cina memiliki
keungulan absolut dalam produksi sutra (8 meter).
23. Jika Indonesia dan Cina tidak melakukan perdagangan
luar negeri (ekpor dan impor) maka berdasarkan DTDN
(Dasar Tukar Dalam Negeri) antara produsen teh dan
sutra kedua negara itu akan menjadi sbb :
Di Indonesia :
1 kg teh dinilai sama dengan 1/4 meter sutra
1 meter sutra dinilai sama dengan 4 kg teh
Di Cina
1 kg teh dinilai sama dengan 2 meter sutra
1 meter sutra dinilai sama dengan ½ kg teh.
24. Berdasarkan DTDN di atas dapat dilihat sbb :
1. Harga 1 kg teh di Indonesia lebih murah
(hanya 1/4 sutra) dibandingkan di Cina yang
lebih mahal (yaitu 2 meter sutra).
2. Sebaliknya, harga 1 meter sutra di Cina lebih
murah (hanya 1/2 kg teh) dibandingkan dgn
di Indonesia yang lebih mahal (yaitu 4 kg teh)
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan sbb :
1. Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam
produksi teh sehingga akan melakukan
spesialisasi produksi dan ekspor teh ke Cina.
Sebaliknya Indonesia akan mengimpor sutra dari
Cina.
25. 2. Cina memiliki keunggulan absolut dalam
produksi sutra sehingga akan melakukan
spesialisasi produksi dan ekspor sutra ke
Indonesia. Sebaliknya, Cina mengimpor teh
dari Indonesia.
Manfaat dari spesialisasi produksi :
1. Dengan spesialisasi dan mengekspor 1 kg teh
ke Cina, Indonesia akan mendapat 2 m sutra,
sedangkan di dalam negeri hanya dinilai
atau dapat ditukarkan dengan 1/4 sutra.
26. Dengan demikian melalui spesialisasi produksi dan
perdagangan internasional Indonesia akan mendapat
keuntungan (gain from trade) sebesar 2 m – 1/4 m =
1 3/4 m sutra.
2. Sebaliknya, dgn spesialisasi dan mengekspor
1 m sutra ke Indonesia, Cina akan mendapat 4
kg teh, sedangkan dalam negeri hanya dinilai
atau dapat ditukar dengan ½ kg teh. Dengan
demikian melalui spesialisasi produksi dan
perdagangan internasional, Cina akan
mendapat keuntungan sebesar 4 kg – 1/2 kg =
3 ½ kg teh.
27.
28. Analisa Grafik
Melalui grafik, teori absolute advantage dapat
dianalisa dengan menggunakan PPC (Production
Possibility Curve)
29. Berdasarkan analisis metematika dan grafik di atas
dapat diketahui bahwa DTI (Dasar Tukar Internasional)
akan memberikan manfaat perdagangan internasional
kedua negera. Dengan kata lain, akan menguntungkan
satu negara tanpa merugikan negara lain dengan
perhitungan sbb:
1. Untuk teh : 1/4 m < DTI teh < 2 m
2. Untuk sutra : 1/2 kg < DTI sutra < 4 kg
30. 2. COMPARATIVE ADVANTAGE DARI D.
RICARDO
Teori David Ricardo didasarkan pada nilai tenaga
kerja atau theory of labor value yg menyatakan
bahwa nilai atau harga suatu produk ditentukan
oleh jumlah waktu atau jam kerja yg diperlukan
untuk memproduksinya.
Menurut teori cost comparative advantage (labor
efficiency), suatu negara akan memperoleh
manfaat dari perdagangan internasional jika
melakukan spesialisasi produksi & mengekspor
barang di mana negara tsb dapat berproduksi
relatif lebih efisien serta mengimpor barang di
mana negara tsb berproduksi relatif tidak/kurang
efisien. Lihat contoh demikian.
31.
32. Berdasarkan contoh di atas, jika ditinjau dari keunggulan
mutlak A. Smith, maka Indonesia unggul mutlak kedua
produk tersebut, karena labor cost-nya lebih efisien
dibandingkan Cina, baik dalam produksi 1 kg gula
maupun 1 m kain. Dengan demikian tentu tidak akan
terjadi perdagangan antara kedua negara jika
didasarkan pada teori Adam Smith. Akan tetapi,
berdasarkan teori cost comparative advantage atau
labor efficiency dari David Ricardo tetap terjadi
perdagangan internasional yang menguntungkan kedua
negara melalui spesialisasi produk masing-masing
negara. Seperti contoh berikut
33.
34. Berdasarkan perbandingan cost comparative advantage
atau labor efficiency di atas dapat dilihat bhw tenaga
kerja Indonesia lebih efisien dibandingkan tenaga kerja
Cina dalam produksi 1 kg gula (3/6 atau ½ hari kerja) dari
pada produksi 1 m kain (4/5 hari kerja). Hal ini akan
mendorong Indonesia melakukan spesialisasi produksi
dan ekspor gula. Sebaliknya, tenaga kerja Cina ternyata
lebih efisien dibandingkan tenaga kerja Indonesia dalam
produksi 1 m kain (5/4 hari kerja) dari pada produksi 1 kg
gula (6/3 atau 2/1 hari kerja). Hal ini mendorong Cina
melakukan spesialisasi produksi dan ekspor kain,
sehingga diperoleh manfaat perdagangan (gain from
trade) seperti matrik perhitungan berikut ini.
35.
36. Berdasarkan matriks di tas dapat dilihat sbb :
a. Bila Indonesia melakukan spesialisasi produksi
dan mengekspor 1 kg gula ke Cina, mk akan
memperoleh 6/5 m kain, sedangkan
berdasarkan DTDN hanya memperoleh ¾ m
kain. Jadi dengan spesialisasi produksi dan
ekspor gula, Indonesia akan memperoleh
keuntungan sebesar (6/5 m – ¾ m = 9/20 m).
b. Sebaliknya, bila Cina melakukan spesialisasi
produksi dan mengekspor 1 m kain ke
Indonesia, maka akan diperoleh 4/3 kg gula,
sedangkan berdasarkan DTDN hanya
memperoleh 5/6 kg gula. Jika dengan
spesialisasi produksi dan ekspor kain, Cina
akan memperoleh keuntungan sebesar (4/3 kg
37. c. Keuntungan yang diperoleh masing-masing
negara dari perdagangan internasional ini
merupakan gain from trade atau manfaat
perdagangan internasional karena adanya
perbedaan labor efficiency atau cost
comparative advantage.
Dengan adanya spesialisasi pada masing-masing negara
berdasarkan cost comparative advantage di atas, maka
akan terjadi penghematan hari kerja sebagaimana
ditunjukkan pada matriks berikut. Penghematan hari kerja
ini tentu akan meningkatkan jumlah produksi kedua
negara.
38.
39. Dari matriks di atas dpt dilihat bahwa dengan spesialisasi
akan dapat diproduksi 2 kg gula dan 2 m sutra dengan
hari kerja yang lebih singkat, yaitu 16 hari kerja. Jika
tanpa spesialisasi, untuk produksi 1 kg gula dan 1 m
sutra diperlukan 18 hari kerja. Jadi jika masing-masing
negara melakukan spesialisasi, maka dalam 18 hari kerja
akan diperoleh produksi yang lebih banyak, yaitu 22/3 kg
gula dan 22/5 m sutra. Ini berarti produksi akan
meningkat sehingga kesejahteraan akan meningkat pula.