SlideShare a Scribd company logo
Teknologi
humidifikasi/dehumidifikasi
Fikri hasfita
PENGERTIAN
• Humidifikasi adalah proses perpindahan air (A) dari fase cair ke dalam campuran gas
yang terdiri dari udara (B) dan uap air (A).
• Dehumidifikasi adalah proses perpindahan uap air (A) dari campuran uap air (A) dan
udara (B) ke dalam air pada fase cair (A)
• Syarat : gas B tidak melarut pada cairan A
kelembaban
• Kelembapan (atau kelembaban adalah konsentrasi kandungan dari uap
air yang ada di udara. Uap air yang terdapat dalam atmosfer bisa
berubah wujud menjadi cair atau padat, yang pada akhirnya jatuh ke
bumi yang dikenal sebagai hujan.
• Di industri proses ini digunakan dalam pembentukan steam untuk proses
pengeringan suatu bahan yang masih lembab . Untuk memperbesar laju
perpindahan panas dan massa diperlukan peningkatan laju sirkulasi
optimal dari cairan atau dengan memodifikasi alat yang memberikan luas
permukaan yang besar untuk meningkatkan laju perpindahan. Salat satu
alat yang menyediakan luas permukaan yang besar untuk perpindahan
massa dan panas adalah wetted wall column.
• Air hanya dapat menguap jika udara di sekitarnya dapat
menampung kandungan air. Kandungan air di udara dapat diukur
dengan persentase banyaknya jumlah kandungan air di udara atau
relative humidity. Ukuran skala kelembaban diukur dengan skala 0
sampai 100 %. Dimana untuk relative humidity dengan nilai 0%
merupakan kondisi dimana udara sangat kering dan tidak terdapat
kandungan uap air di udara. Sedangkan relative humidity 100%
merupakan kondisi dimana jumlah uap air maksimum yang dapat
ditampung oleh udara.
• Laju penguapan pada termometer yang dilapisi kain dan
perbedaan temperatur bola kering dan bola basah dipengaruhi oleh
kelembapan udara relatif (relative humidity). Penguapan akan
berkurang ketika udara mengandung lebih banyak uap
air. Temperatur bola basah selalu lebih rendah dari temperatur bola
kering tetapi akan identik dengan kelembaban relatif 100% udara
berada di garis saturasi.
• Hubungan antara komposisi gas dan suhu gas dan cairan dapat diketahui
melalui sifat termodinamis dan neraca massa dan energi. Beberapa
parameter tersebut adalah
• Temperatur dry bulb (Td) akan menentukan suhu udara kering masuk dan
keluar kolom (suhu ambien/body gas).Temperatur dry bulb tidak dapat
menentukan besarnya kandungan uap air dalam gas.
• Temperatur wet bulb dilakukan dengan menyelubungi termometer
menggunakan kapas basah untuk menentukan besarnya perpindahan
massa cairan dari kapas ke aliran gas hingga suhu konstan. Suhu
konstan ini disebut temperatur wet bulb (Tw).
Pengukuran temperatur dry bulb (Td) dan temperatur wet bulb (Tw)
dilakukan pada aliran input dan output dari gas. Data yang diperoleh
kemudian digunakan untuk menentukan humidity (kelembaban) dari gas.
Bola basah dan bola kering
• Dew point adalah temperatur udara dalam kondisi jenuh dimana udara basah
(saturated vapor) mulai mengembun saat temperatur diturunkan dan mulai
membentuk sistem campuran. https://youtu.be/HLbuapAnoqA
• Volume spesifik adalah volume udara lembab per 1 kg udara kering.
• Entalpi merupakan jumlah kalor (energi) yang dimiliki udara setiap satuan massa.
• Relative humidity adalah persentase dari perbandingan fraksi uap dengan fraksi
udara basah (uap jenuh) pada suhu dan tekanan yang sama.
• Kelembaban (humidity) merupakan persentase dari perbandingan antara berat
kandungan air dan berat udara kering. Besarnya kelembaban dapat ditentukan
menggunakan diagram psikometrik.
Psikometrik
• Psikometrik adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat termodinamika
dari udara basah. Secara umum digunakan untuk mengilustrasikan
dan menganalisis perubahan sifat termal dan karakteristik dari
proses dan siklus sistem penyegaran udara (air conditioning).
Diagram psikometrik adalah gambaran dari sifat-sifat
termodinamika dari udara basah dan variasi proses sistem
penyegaran udara dan siklus sistem penyegaran udara.
• Proses yang terjadi pada udara dapat diganbarkan dalam bagan psikrometrik guna
menjelaskan perubahan sifat-sifat udara yang penting seperti suhu, asio kelembaban dan
entalpi dalm proses-proses tersebut. Beberapa proses dasar dapat ditunjukkan sebagai berikut
• Proses Pemanasan dan pendinginan adalah laju perpindahan kalor yang hanya
disebabkan oleh perubahan temperatur dry bulb tanpa ada perubahan rasio
kelembaban.
• b. Pelembaban adiabatik dan non adiabatik
• c. Pendinginan dan pengurangan kelembaban dilakukan untuk menurunkan temperatur
dry bulb dan rasio kelembaban. Proses ini terjadi pada koil pendingin atau alat penurun
kelembaban.
• d. Pengurangan kelembaban kimiawi Pada proses kimiawi, uap air dari udara diserap
atau diadsorbsi oleh suatu bahan higroskopik. Jika proses tersebut
Definisi
1. Uap - Komponen ada dalam bentuk gas dan cair; disebut sebagai
komponen A.
2. Gas - komponen hanya ada dalam bentuk gas; disebut sebagai komponen
B
3. Campuran gas-uap mengikuti Hukum Gas Ideal
4. Kelembaban - massa uap yang dibawa oleh satu unit massa gas bebas uap
Setiap cairan memberikan
tekanan kesetimbangan dengan
fasa uapnya disebut sebagai
tekanan uap, yang besarnya
tergantung pada temperatur.
Tekanan uap sebagai fungsi
temperatur tergambar sebagai
kurva TBDC (di Gambar 7.1)
Gambar 7.1 Tekanan uap cairan murni
Tekanan Uap Komponen Murni
Kurva memisahkan dua daerah, yaitu kondisi dimana materi dalam keadaan
uap dan keadaan cair. Cairan dan uap yang ditunjukkan oleh kondisi pada
kurva tekanan uap dinamakan cairan jenuh dan uap jenuh. Uap diatas
temperatur jenis dinamakan uap pada keadaan “superheated”. Titik T adalah
“triple point” dimana ketiga fasa ada bersamaan
Campuran Uap-Gas
Uap : kondisi uap relatif dekat dengan temperatur kondensasi
Gas : kondisi uap sangat superheated
Kelembaban Absolut
Kelembaban absolut, Y’ adalah rasio massa uap/massa gas
Kelembaban absolut molal, Y adalah rasio mol uap/mol gas
Untuk kondisi yang memenuhi gas ideal
Dimana :
B)
dan
A
(campuran
tal
tekanan to
:
p
B
material
parsial
tekanan
:
p
A
material
parsial
tekanan
:
p
t
B
A
(7.8)
𝑌 =
𝑦𝐴
𝑦𝐵
=
𝑝𝐴
𝑝𝐵
=
𝑝𝐴
𝑃𝑇 − 𝑝𝐴
𝑌′
=
𝑦𝐴𝑀𝐴
𝑦𝐵𝑀𝐵
=
𝑝𝐴
𝑃𝑇 − 𝑝𝐴
𝑀𝐴
𝑀𝐵
mol A/mol B
massa A/massa B
Campuran Uap-Gas Jenuh
Kalau gas kering tak terlarut B dikontakkan dengan cairan A dan
membiarkan A menguap hingga tercapai kesetimbangan maka tekanan
parsial A mencapai tekanan uapnya (pA) pada temperatur campuran. Harga
kelembaban absolut jenuh (YS’) dan kelembaban absolut molal jenuh (YS)
menjadi tak terhingga pada titik didih cairan pada tekanan total yang ada.
Campuran Uap-Gas Tak Jenuh
Kalau tekanan parsial uap dalam campuran uap-gas kurang dari tekanan
uap cairan pada temperatur yang sama, campuran dalam keadaan tak
jenuh.
1. Temperatur Bola Kering
Temperatur bola kering adalah temperatur campuran uap-gas yang
terukur dengan memasukkan termometer ke campuran
ISTILAH-ISTILAH
Kelembaban relatif didefinisikan
sebagai :
Dimana :
pAs adalah tekanan uap murni dan
pA adalah tekanan parsial
pada temperatur yang sama.
2. Kelembaban Relatif (HR)
𝐻𝑅 =
𝑝𝐴
𝑃𝐴𝑆
𝑥100%
(3)Persentase Kelembaban/Saturasi
Persentase kelembaban didefinisikan sebagai :
%
100
'
'
H
atau
%
100 P 



S
S
P
Y
Y
Y
Y
H
Dimana nilai-nilainya terukur pada temperatur yang sama
Hubungan HR dan HP
𝐻𝑃 =
𝑃 − 𝑃𝐴𝑆
𝑃 − 𝑃𝐴
𝐻𝑅
(4) Titik embun (dew point)
Titik embun adalah temperatur dimana campuran uap-gas
menjadi jenuh ketika didinginkan pada tekanan total konstan
tanpa kontak dengan cairan.
Sebagai contoh, kalau campuran tak jenuh di titik F
didinginkan pada tekanan total konstan, lintasan proses
pendinginan mengikuti garis FG. Campuran menjadi lebih
jenuh ketika temperatur diturunkan dan benar-benar jenuh
pada tDP. Kalau temperatur dikurangi di bawah tDP, uap akan
mengkondensasi menjadi cairan (misalnya hingga t2).
(5) Humid Volume
Humid volume vH suatu campuran uap-gas adalah campuran per unit massa gas kering.
Untuk campuran dengan kelembaban absolut Y’ pada tG dan Pt, humid volume adalah:
 
 
t
G
M
Y
M
t
G
M
Y
M
H
P
t
P
t
v
A
B
A
B
273
8315
10
013
,
1
273
273
41
,
22
'
1
5
'
1











(7.9)
Dimana : vH dalam m3/kg gas kering
tG dalam oC
Pt dalam N/m2
Pada keadaan jenuh, Y’ = Ys’ ; Pada keadaan kering, Y’ = 0
Untuk campuran tidak jenuh, vH bisa diinterpolasi antara nilai % penjenuhan 0 hingga 100%
(6) Humid Heat
Humid heat Cs adalah adalah panas yang dibutuhkan untuk
menaikkan temperatur campuran uap-gas per unit massa gas
kering sebesar satu dderajat pada tekanan total konstan.
Untuk campuran dengan kelembaban absolut Y’, adalah :
CS = CB + Y’ CA (7.10)
Dimana CS - Joule/kg udara.K
CB - Joule/kg udara.K
dan CA –Joule/kg uap.K
7. Entalpi
Teknologi humidifikasi.pptx
Teknologi humidifikasi.pptx

More Related Content

What's hot

Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhs
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhsLession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhs
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhsMarina Natsir
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
Kiki Amelia
 
Bahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi DasarBahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi Dasar
Rizaldi Satria N
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Iskandar Tambunan
 
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Usman Usman
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
Fadelia Selvonia
 
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
Dicky Syahputra
 
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
Ricco Riyan Kurniawan
 
Termodinamika 1
Termodinamika 1Termodinamika 1
Termodinamika 1
Sitti Nurrahmi
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
Wisnu Grizzly
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimia
Ratna54
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
Kelinci Coklat
 
Perpindahan Panas
Perpindahan PanasPerpindahan Panas
Perpindahan Panas
novitasarie
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & laten
SepriSakatsila
 
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panas
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panasTermodinamika (12) b reservoar_energi_panas
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panas
jayamartha
 
Siklus daya gas
Siklus daya gasSiklus daya gas
Siklus daya gasRock Sandy
 
Presentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptx
Presentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptxPresentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptx
Presentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptx
SofyanBuluatyNasaru
 

What's hot (20)

Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhs
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhsLession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhs
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhs
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Bahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi DasarBahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi Dasar
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
 
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
 
Batch Reactor
Batch ReactorBatch Reactor
Batch Reactor
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
 
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
 
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
 
Termodinamika 1
Termodinamika 1Termodinamika 1
Termodinamika 1
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimia
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Perpindahan Panas
Perpindahan PanasPerpindahan Panas
Perpindahan Panas
 
Teknik kimia
Teknik kimiaTeknik kimia
Teknik kimia
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & laten
 
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panas
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panasTermodinamika (12) b reservoar_energi_panas
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panas
 
Sensor Suhu PTC & NTC
Sensor Suhu PTC & NTCSensor Suhu PTC & NTC
Sensor Suhu PTC & NTC
 
Siklus daya gas
Siklus daya gasSiklus daya gas
Siklus daya gas
 
Presentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptx
Presentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptxPresentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptx
Presentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptx
 

Similar to Teknologi humidifikasi.pptx

10 PENGERINGAN.pptx
10 PENGERINGAN.pptx10 PENGERINGAN.pptx
10 PENGERINGAN.pptx
PasificGrim
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Nabila Apriliastri
 
03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptx
03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptx03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptx
03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptx
anisa321586
 
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.pptMateri-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
PasificGrim
 
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.pptMateri-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
KOKOKUSUMAYANTO
 
Laporan tetap
Laporan tetapLaporan tetap
Laporan tetap
Jack Tigabelass
 
Pertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptxPertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptx
ssuserfe6496
 
Materi VI (Kelembaban Udara).pptx
Materi VI (Kelembaban Udara).pptxMateri VI (Kelembaban Udara).pptx
Materi VI (Kelembaban Udara).pptx
ssuserfe6496
 
Pertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.okPertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.ok
Marfizal Marfizal
 
kelembaban-udara1.ppt
kelembaban-udara1.pptkelembaban-udara1.ppt
kelembaban-udara1.ppt
uppagriculture
 
V kelembapan udara gtr
V kelembapan udara gtrV kelembapan udara gtr
V kelembapan udara gtr
Gusti Rusmayadi
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4isanuri
 
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsxDASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
AgungKurnianto8
 
4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembaban4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembabanRahma Dwi
 
4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembaban4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembabanRahma Dwi
 
Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)
Muhammad Luthfan
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udara
Diajeng Ramadhan
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
PTIK BB
 
PARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANPARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANAslam Muh
 
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah HidrlogiMateri Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Nurul Afdal Haris
 

Similar to Teknologi humidifikasi.pptx (20)

10 PENGERINGAN.pptx
10 PENGERINGAN.pptx10 PENGERINGAN.pptx
10 PENGERINGAN.pptx
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
 
03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptx
03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptx03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptx
03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptx
 
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.pptMateri-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
 
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.pptMateri-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
 
Laporan tetap
Laporan tetapLaporan tetap
Laporan tetap
 
Pertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptxPertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptx
 
Materi VI (Kelembaban Udara).pptx
Materi VI (Kelembaban Udara).pptxMateri VI (Kelembaban Udara).pptx
Materi VI (Kelembaban Udara).pptx
 
Pertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.okPertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.ok
 
kelembaban-udara1.ppt
kelembaban-udara1.pptkelembaban-udara1.ppt
kelembaban-udara1.ppt
 
V kelembapan udara gtr
V kelembapan udara gtrV kelembapan udara gtr
V kelembapan udara gtr
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4
 
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsxDASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
 
4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembaban4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembaban
 
4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembaban4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembaban
 
Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udara
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
 
PARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANPARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABAN
 
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah HidrlogiMateri Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
 

Recently uploaded

436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
UmiKalsum53666
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
PES2018Mobile
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 

Recently uploaded (11)

436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 

Teknologi humidifikasi.pptx

  • 2. PENGERTIAN • Humidifikasi adalah proses perpindahan air (A) dari fase cair ke dalam campuran gas yang terdiri dari udara (B) dan uap air (A). • Dehumidifikasi adalah proses perpindahan uap air (A) dari campuran uap air (A) dan udara (B) ke dalam air pada fase cair (A) • Syarat : gas B tidak melarut pada cairan A
  • 3. kelembaban • Kelembapan (atau kelembaban adalah konsentrasi kandungan dari uap air yang ada di udara. Uap air yang terdapat dalam atmosfer bisa berubah wujud menjadi cair atau padat, yang pada akhirnya jatuh ke bumi yang dikenal sebagai hujan. • Di industri proses ini digunakan dalam pembentukan steam untuk proses pengeringan suatu bahan yang masih lembab . Untuk memperbesar laju perpindahan panas dan massa diperlukan peningkatan laju sirkulasi optimal dari cairan atau dengan memodifikasi alat yang memberikan luas permukaan yang besar untuk meningkatkan laju perpindahan. Salat satu alat yang menyediakan luas permukaan yang besar untuk perpindahan massa dan panas adalah wetted wall column.
  • 4. • Air hanya dapat menguap jika udara di sekitarnya dapat menampung kandungan air. Kandungan air di udara dapat diukur dengan persentase banyaknya jumlah kandungan air di udara atau relative humidity. Ukuran skala kelembaban diukur dengan skala 0 sampai 100 %. Dimana untuk relative humidity dengan nilai 0% merupakan kondisi dimana udara sangat kering dan tidak terdapat kandungan uap air di udara. Sedangkan relative humidity 100% merupakan kondisi dimana jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara.
  • 5. • Laju penguapan pada termometer yang dilapisi kain dan perbedaan temperatur bola kering dan bola basah dipengaruhi oleh kelembapan udara relatif (relative humidity). Penguapan akan berkurang ketika udara mengandung lebih banyak uap air. Temperatur bola basah selalu lebih rendah dari temperatur bola kering tetapi akan identik dengan kelembaban relatif 100% udara berada di garis saturasi.
  • 6. • Hubungan antara komposisi gas dan suhu gas dan cairan dapat diketahui melalui sifat termodinamis dan neraca massa dan energi. Beberapa parameter tersebut adalah • Temperatur dry bulb (Td) akan menentukan suhu udara kering masuk dan keluar kolom (suhu ambien/body gas).Temperatur dry bulb tidak dapat menentukan besarnya kandungan uap air dalam gas. • Temperatur wet bulb dilakukan dengan menyelubungi termometer menggunakan kapas basah untuk menentukan besarnya perpindahan massa cairan dari kapas ke aliran gas hingga suhu konstan. Suhu konstan ini disebut temperatur wet bulb (Tw). Pengukuran temperatur dry bulb (Td) dan temperatur wet bulb (Tw) dilakukan pada aliran input dan output dari gas. Data yang diperoleh kemudian digunakan untuk menentukan humidity (kelembaban) dari gas.
  • 7. Bola basah dan bola kering
  • 8. • Dew point adalah temperatur udara dalam kondisi jenuh dimana udara basah (saturated vapor) mulai mengembun saat temperatur diturunkan dan mulai membentuk sistem campuran. https://youtu.be/HLbuapAnoqA • Volume spesifik adalah volume udara lembab per 1 kg udara kering. • Entalpi merupakan jumlah kalor (energi) yang dimiliki udara setiap satuan massa. • Relative humidity adalah persentase dari perbandingan fraksi uap dengan fraksi udara basah (uap jenuh) pada suhu dan tekanan yang sama. • Kelembaban (humidity) merupakan persentase dari perbandingan antara berat kandungan air dan berat udara kering. Besarnya kelembaban dapat ditentukan menggunakan diagram psikometrik.
  • 9. Psikometrik • Psikometrik adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat termodinamika dari udara basah. Secara umum digunakan untuk mengilustrasikan dan menganalisis perubahan sifat termal dan karakteristik dari proses dan siklus sistem penyegaran udara (air conditioning). Diagram psikometrik adalah gambaran dari sifat-sifat termodinamika dari udara basah dan variasi proses sistem penyegaran udara dan siklus sistem penyegaran udara.
  • 10. • Proses yang terjadi pada udara dapat diganbarkan dalam bagan psikrometrik guna menjelaskan perubahan sifat-sifat udara yang penting seperti suhu, asio kelembaban dan entalpi dalm proses-proses tersebut. Beberapa proses dasar dapat ditunjukkan sebagai berikut • Proses Pemanasan dan pendinginan adalah laju perpindahan kalor yang hanya disebabkan oleh perubahan temperatur dry bulb tanpa ada perubahan rasio kelembaban. • b. Pelembaban adiabatik dan non adiabatik • c. Pendinginan dan pengurangan kelembaban dilakukan untuk menurunkan temperatur dry bulb dan rasio kelembaban. Proses ini terjadi pada koil pendingin atau alat penurun kelembaban. • d. Pengurangan kelembaban kimiawi Pada proses kimiawi, uap air dari udara diserap atau diadsorbsi oleh suatu bahan higroskopik. Jika proses tersebut
  • 11.
  • 12. Definisi 1. Uap - Komponen ada dalam bentuk gas dan cair; disebut sebagai komponen A. 2. Gas - komponen hanya ada dalam bentuk gas; disebut sebagai komponen B 3. Campuran gas-uap mengikuti Hukum Gas Ideal 4. Kelembaban - massa uap yang dibawa oleh satu unit massa gas bebas uap
  • 13. Setiap cairan memberikan tekanan kesetimbangan dengan fasa uapnya disebut sebagai tekanan uap, yang besarnya tergantung pada temperatur. Tekanan uap sebagai fungsi temperatur tergambar sebagai kurva TBDC (di Gambar 7.1) Gambar 7.1 Tekanan uap cairan murni Tekanan Uap Komponen Murni Kurva memisahkan dua daerah, yaitu kondisi dimana materi dalam keadaan uap dan keadaan cair. Cairan dan uap yang ditunjukkan oleh kondisi pada kurva tekanan uap dinamakan cairan jenuh dan uap jenuh. Uap diatas temperatur jenis dinamakan uap pada keadaan “superheated”. Titik T adalah “triple point” dimana ketiga fasa ada bersamaan
  • 14. Campuran Uap-Gas Uap : kondisi uap relatif dekat dengan temperatur kondensasi Gas : kondisi uap sangat superheated Kelembaban Absolut Kelembaban absolut, Y’ adalah rasio massa uap/massa gas Kelembaban absolut molal, Y adalah rasio mol uap/mol gas Untuk kondisi yang memenuhi gas ideal Dimana : B) dan A (campuran tal tekanan to : p B material parsial tekanan : p A material parsial tekanan : p t B A (7.8) 𝑌 = 𝑦𝐴 𝑦𝐵 = 𝑝𝐴 𝑝𝐵 = 𝑝𝐴 𝑃𝑇 − 𝑝𝐴 𝑌′ = 𝑦𝐴𝑀𝐴 𝑦𝐵𝑀𝐵 = 𝑝𝐴 𝑃𝑇 − 𝑝𝐴 𝑀𝐴 𝑀𝐵 mol A/mol B massa A/massa B
  • 15. Campuran Uap-Gas Jenuh Kalau gas kering tak terlarut B dikontakkan dengan cairan A dan membiarkan A menguap hingga tercapai kesetimbangan maka tekanan parsial A mencapai tekanan uapnya (pA) pada temperatur campuran. Harga kelembaban absolut jenuh (YS’) dan kelembaban absolut molal jenuh (YS) menjadi tak terhingga pada titik didih cairan pada tekanan total yang ada. Campuran Uap-Gas Tak Jenuh Kalau tekanan parsial uap dalam campuran uap-gas kurang dari tekanan uap cairan pada temperatur yang sama, campuran dalam keadaan tak jenuh.
  • 16. 1. Temperatur Bola Kering Temperatur bola kering adalah temperatur campuran uap-gas yang terukur dengan memasukkan termometer ke campuran ISTILAH-ISTILAH
  • 17. Kelembaban relatif didefinisikan sebagai : Dimana : pAs adalah tekanan uap murni dan pA adalah tekanan parsial pada temperatur yang sama. 2. Kelembaban Relatif (HR) 𝐻𝑅 = 𝑝𝐴 𝑃𝐴𝑆 𝑥100%
  • 18. (3)Persentase Kelembaban/Saturasi Persentase kelembaban didefinisikan sebagai : % 100 ' ' H atau % 100 P     S S P Y Y Y Y H Dimana nilai-nilainya terukur pada temperatur yang sama Hubungan HR dan HP 𝐻𝑃 = 𝑃 − 𝑃𝐴𝑆 𝑃 − 𝑃𝐴 𝐻𝑅
  • 19. (4) Titik embun (dew point) Titik embun adalah temperatur dimana campuran uap-gas menjadi jenuh ketika didinginkan pada tekanan total konstan tanpa kontak dengan cairan. Sebagai contoh, kalau campuran tak jenuh di titik F didinginkan pada tekanan total konstan, lintasan proses pendinginan mengikuti garis FG. Campuran menjadi lebih jenuh ketika temperatur diturunkan dan benar-benar jenuh pada tDP. Kalau temperatur dikurangi di bawah tDP, uap akan mengkondensasi menjadi cairan (misalnya hingga t2).
  • 20. (5) Humid Volume Humid volume vH suatu campuran uap-gas adalah campuran per unit massa gas kering. Untuk campuran dengan kelembaban absolut Y’ pada tG dan Pt, humid volume adalah:     t G M Y M t G M Y M H P t P t v A B A B 273 8315 10 013 , 1 273 273 41 , 22 ' 1 5 ' 1            (7.9) Dimana : vH dalam m3/kg gas kering tG dalam oC Pt dalam N/m2 Pada keadaan jenuh, Y’ = Ys’ ; Pada keadaan kering, Y’ = 0 Untuk campuran tidak jenuh, vH bisa diinterpolasi antara nilai % penjenuhan 0 hingga 100%
  • 21. (6) Humid Heat Humid heat Cs adalah adalah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur campuran uap-gas per unit massa gas kering sebesar satu dderajat pada tekanan total konstan. Untuk campuran dengan kelembaban absolut Y’, adalah : CS = CB + Y’ CA (7.10) Dimana CS - Joule/kg udara.K CB - Joule/kg udara.K dan CA –Joule/kg uap.K