Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang kelembaban udara dan berbagai metode pengukurannya;
(2) Kelembaban udara dipengaruhi oleh suhu dan berhubungan erat dengan proses transpirasi tanaman;
(3) Tingkat kelembaban udara yang terlalu rendah atau tinggi dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan tanaman.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
4. Nilai perbandingan jumlah uap air yang ada di
atmosfer dengan jumlah uap air yang dapat dikandung
oleh atmosfer pada suhu dan tekanan yang sama.
RH = ea/es x 100%
Perbandingan massa uap air terhadap total volume
udara. (disebut : konsentrasi uap air dalam udara
lembab).
X = mv/v gram/cm³
Perbandingan antara massa uap air yang terkandung
oleh kantong udara dengan massa total kantong udara
tsb.
Q = mv/ (mv+md) g/kg
Mv = massa uap air
Md = massa udara kering
Kelembaban nisbi
(relatif humidity)
Kelembaban
mutlak
(absolute humidity)
Kelembaban
spesifik
(specific humidity)
5. Menurut Nicuwolt (1977) :
Kelembaban udara : akibat dari laju evapotranspirasi yang tinggi
pada lintang tempat (latitude) yang rendah dan adanya
pergerakan massa udara panas yang banyak mengandung uap
air.
Kapasitas untuk menampung udara : keadaan jenuh ditentukan
oleh suhu udara.
Defisit tekanan uap air : selisih antara tekanan uap jenuh dan
tekanan uap aktual
Sumber uap air : lautan dan permukaan tanah/daratan
6. Hubungan dgn
Suhu
Perubahan kelembaban udara sangat
dipengaruhi oleh perubahan suhu.
Jika suhu udara meningkat, maka
kapasitas udara menampung uap air
akan semakin besar. Jika tidak ada
penambahan uap air maka RH nya
akan turun.
7. Perubahan Kapasitas Kandungan Uap Air pada
Suhu Udara tertentu
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
-5 0 5 10 15 20 25 30 35 40
Suhu
mmHg
ea
8. Kelembaban maksimum udara biasanya terjadi pada pagi
hari, di mana pada saat ini suhu udara berada pada suhu
minimum, sedangkan kelembaban minimum biasanya
dicapai pada saat suhu maksimum yaitu setelah matahari
melewati titik kulminasinya.
Kelembaban maksimum di lautan umumnya terjadi pada
musim panas, sedangkan di daratan terjadi pada musim
basah (musim hujan)
9. Di atas lautan, kelembaban atmosfer dikontrol oleh
keadaan suhu di permukaan laut.
Di atas daratan, kelembaban udara tergantung pada sifat-
sifat massa udara serta dipengaruhi oleh unsur iklim
lainnya spt radiasi surya, CH, suhu udara, angin dan
evaporasi.
11. Kerapatan Uap Air
Massa uap air per satuan volume udara yang
mengandung uap air tersebut.(kelembaban
mutlak)
Ρv = kerapatan uap air (kg m-3)
Mv= massa uap air (kg) pada volume udara
sebesar V
V = volume udara (m3)
ρv = mv /V
12. Pada daerah lembab seperti di
daerah tropis, ρv akan lebih
tinggi daripada daerah
temperate yang relatif kering
terutama pada musim dingin
(winter).
Pada musim dingin kapasitas
udara untuk menampung uap
air menjadi kecil
13. Tekanan Uap Air
Hukum Gas Ideal :
ea = Tekanan uap air (mb)
R = Tetapan gas umum (8.3143 J K-1 mol -1)
T = suhu mutlak (K)
V = volume udara (m3)
Jumlah mol adalah n = m/Mv dan Mv = 18.016
untuk uap (H2O), serta ρv = mv /V, maka
ea = n R T/V
14. Berdasarkan persamaan di atas, maka
tekanan uap ditentukan oleh kerapatan
uap air (ρv ) serta suhu udara (T)
ea = mv RT/(18.016 V)
= 0.056 ρv RT
15. Kelembaban Spesifik
● Specific humidity (q)
● Perbandingan antara massa uap air (mv), dengan massa
udara lembab, yaitu massa udara kering (md) bersama-sama
uap air tersebut (mv)
q = m/(md + mv)
NIsbah campuran (r) (mixing ratio), massa uap air
dibandingkan dengan massa udara kering
r = mv/md
16. Kelembaban
Relatif
● Relative humidity (RH)
● Perbandingan antara kelembaban aktual dengan
kapasitas udara untuk menampung uap air.
RH = 100 ea / es
ea = kelembaban aktual/tekanan uap air aktual
es = kapasitas udara untuk menampung uap
air/tekanan uap jenuh
17. Kelembaban Relatif
(RH)
● Bila RH 100% maka, ea = es
● Es tergantung pada suhu udara (T)
● Makin tinggi T, kapasitas untuk menampung uap
air/ es meningkat.
● Pada ea yang tetap, RH akan lebih kecil bila suhu
udara meningkat, sebaliknya RH makin tinggi bila
suhu udara rendah.
18.
19. Saturation mixing ratio (at 1000 mb).
Temperature
Degrees Celsius
Vapor (g) per
Kilogram of Dry
Air
50 88.12
40 49.81
30 27.69
20 14.85
10 7.76
0 3.84
20. Tekanan uap jenuh
es = 6.1078 e (17.239 T/(T +
273)
● Es = tekanan ua[ jenuh (mb)
● T = suhu Udara (o C)
21. Defisit Tekanan Uap Air (vpd)
● Selisih antara tekanan uap air jenuh dengan tekanan uap aktualnya
● Semakin tinggi defisit uap air, maka udara semakin kering
vpd = es - ea
22. Suhu Titik
Embun
● Suhu titik embun (dew point,
Td)
● Pada tekanan uap air (ea)
tetap maka pendinginan
udara (suhu udara turun)
akan meningkatkan RH
sampai 100%.
● Suhu pada waktu tercapai ea
= es disebut suhu titik embun.
23. Sebaran Kelembaban
● ea yang tetap antara siang dan malam, menyebabkan RH akan
lebih rendah pada siang hari ytetapi lebih tinggi pada malam
hari
● RH lebih tinggi pada malam hari dam mencapai maksimum
pada pagi hari sebelum matahari terbit.
● Hal tersebut menyebabkan proses pengembunan bila udara
bersentuhan dengan bidang/permukaan yang suhunya lebih
rendah dari suhu titik embun.
● Embun terbentuk pada tempat-tempat yang terbuka atau tidak
ternaungi seperti bagian terluar dari tajuk pohon dan di rumput
(tidak terlindungi benda lain.
● Tempat tersebut memiliki suhu terendah karena paling banyak
kehilangan energi melalui pancaran radiasi gelombang panjang.
28. Pentingnya Uap
Air
1) Jumlah gas uap air yang terdapat dalam
suatu massa udara adalah menunjukkan
kapasitas potensial atmosfer untuk
menghasilkan hujan.
2) uap air melalui proses absorbtive radiasi
bumi merupakan regulator dari cepatnya
kehilangan panas dari bumi.
3) Lebih banyak uap air, maka makin banyak
energi potensial atau energi latent di dalam
atmosfer.
4) Jumlah uap air merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap kecepatan
29. Pengaruh
terhadap
Tanaman
Menghambat transpirasi, sehingga
mengurangi laju transportasi larutan zat
hara dari tanah ke organ tanaman.
Kondisi yang potensial untuk timbulnya
hama dan penyakit (bagi perkembangan
hama dan penyakit).
Meningkatkan perkembangan
spora dan infeksi patogen pada
tanaman
Menyulitkan untuk penanganan
pascapanen yaitu banyaknya penyakit
yang menyerang hasil panen terutama di
tempat penyimpanan.
RH Relatif Tinggi
30. Pengaruh
terhadap
Tanaman
Menyebabkan laju transpirasi
kadang-kadang berlebihan
sehingga dapat mengakibatkan
daun layu sementara, sampai
aliran air dari akar dapat
mengimbanginya.
RH Relatif Terlalu
Rendah
Menyebabkan perkembangan
vektor serangga lebih tinggi,
sehingga timbul penyakit yang
disebabkan oleh virus.