Dokumen tersebut memberikan pedoman teknis budidaya kelapa sawit mulai dari persyaratan tanah dan iklim, pembibitan, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, panen, hingga pengendalian hama dan penyakit. Beberapa poin pentingnya adalah syarat tanah yang subur dan berdrainase baik, pola tanam 9x9x9 meter, pemupukan berkala menggunakan pupuk NPK dan borax, serta penyerbukan buatan untuk meningkatkan hasil
KAMI MENJUAL: Bermacam Benih Semangka Hibrida.
Produk Unggulan:
New TOLU F1 1 pack isi 300 seed.
Karakteristik Buah :
Bentuk buah bulat lonjong / oval.
Kulit buah berwarna hijau bergaris hijau tua.
Daging buah berwarna merah segar, bertekstur padat.
Rasa buah sangat manis.
Berat buah mencapai 6 – 11 kg.
Cocok untuk pengiriman buah jarak jauh.
Karakteristik Tanaman :
Cocok ditanam di ketinggian 400 m dpl
Dapat dipanen dalam usia 55 – 60 hari setelah pindah tanam.
Tahan terhadap serangan penyakit.
Struktur tanaman kokoh dan tumbuh subur.
Jaminan kualitas benih F1 (STOK TERBATAS)
Harga bersaing, silakan hubungi kami (SMS/WA only) di 082231782859
KAMI MENJUAL: Bermacam Benih Semangka Hibrida.
Produk Unggulan:
New TOLU F1 1 pack isi 300 seed.
Karakteristik Buah :
Bentuk buah bulat lonjong / oval.
Kulit buah berwarna hijau bergaris hijau tua.
Daging buah berwarna merah segar, bertekstur padat.
Rasa buah sangat manis.
Berat buah mencapai 6 – 11 kg.
Cocok untuk pengiriman buah jarak jauh.
Karakteristik Tanaman :
Cocok ditanam di ketinggian 400 m dpl
Dapat dipanen dalam usia 55 – 60 hari setelah pindah tanam.
Tahan terhadap serangan penyakit.
Struktur tanaman kokoh dan tumbuh subur.
Jaminan kualitas benih F1 (STOK TERBATAS)
Harga bersaing, silakan hubungi kami (SMS/WA only) di 082231782859
Prospek budidaya tanaman terong makin baik untuk dikelola secara intensif dan komersial dalam skala agribisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk kultur budidaya yang masih sampingan, belum memadainya informasi teknik budidaya di tingkat petani
Budidaya tanaman jeruk, menghemat Budidaya tanaman jeruk, cara Budidaya tanaman jeruk, teknik Budidaya tanaman jeruk, sersama kita pasti bisa dalam Budidaya tanaman jeruk, panen Budidaya tanaman jeruk
LEGALITAS PERIZINAN HTI DI PROVINSI RIAU
Pandangan terhadap komitmen Sustainable Forest Management (APP dan APRIL)
Disampaikan Pada:
Workshop Diseminasi Konflik HTI di Provinsi Riau (Scale Up dan JMGR)
Hotel Alpha Pekanbaru, 6 Februari 2015
Prospek budidaya tanaman terong makin baik untuk dikelola secara intensif dan komersial dalam skala agribisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk kultur budidaya yang masih sampingan, belum memadainya informasi teknik budidaya di tingkat petani
Budidaya tanaman jeruk, menghemat Budidaya tanaman jeruk, cara Budidaya tanaman jeruk, teknik Budidaya tanaman jeruk, sersama kita pasti bisa dalam Budidaya tanaman jeruk, panen Budidaya tanaman jeruk
LEGALITAS PERIZINAN HTI DI PROVINSI RIAU
Pandangan terhadap komitmen Sustainable Forest Management (APP dan APRIL)
Disampaikan Pada:
Workshop Diseminasi Konflik HTI di Provinsi Riau (Scale Up dan JMGR)
Hotel Alpha Pekanbaru, 6 Februari 2015
Cara menanam cengkeh agar cepat berbuah, Cara menanam cengkeh agar cepat buah, Cara menanam cengkeh agar cepat berbuah lebat, Cara menanam cengkeh biar cepat berbuah, Cara menanam cengkeh biar subur, Cara pemupukan kedelai yang benar, Cara pemupukan tanaman kedelai, Cara pemupukan pada kedelai, Dosis dan cara pemupukan kedelai, Cara pemupukan kacang kedelai, Cara pemupukan pada tanaman kedelai,
CARA PENGGUNAAN AGRODYKE PADA CENGKEH
Penaburan
1. Campurkan secara merata 5 sendok makan (100 gr) Pupuk
Agrodyke + 1 Kg Urea / NPK pada setiap pohon cengkeh
2. Arah : Galilah tanah dengan diberi jarak sekitar 10 cm di
sekitar pohon cengkeh, Taburkan secara merata ke dalam
lubang tersebut kemudian tutup kembali dengan tanah agar
terhindar dari hujan
3. Durasi : 2 Kali dalam setahun
Penyemprotan
1. Lakukan penyemprotan dengan Agrodyke, dosis 5 sendok
makan (100 gram) per 15 Liter Air.
2. Arah Penyemprotan : Semprotkan dari tanah, batang sampai
cabang secara merata. Rapatkan Handsprayer pada waktu
anda melakukan penyemprotan
3. Durasi Penyemprotan : Lakukan penyemprotan pada Pohon
Cengkeh sebanyak 3 kali setahun (4 Bulan sekali).
4. 1 Tangki (15) cukup untuk 10 pohon.
CARA PEMUPUKAN PADA TANAMAN KEDELAI
Perendaman Benih
1. Benih direndam didalam baskom/ember
2. Air perendaman dicampur pupuk agrodyke dengan dosis 5
sendok makan (100 gram) per 1 liter air
3. Benih di rendam sesuai dengan kebiasaan.
Sterisasi Tanah
1. Sterilisasi tanah dilakukan 1 minggu sebelum tanam/tandur
2. Penyemprotan Agrodyke, dosis 5 sendok makan (100 gram)
per 15 liter air. Total penggunaan pupuk Agrodyke sebanyak
2 KG per hektar.
3. Sterilisasi tanah berfungsi untuk membuat tanah yang rusak
subur karena terlalu banyak mengkonsumsi bahan kimia
Pelaksanaan penanaman
1. Jarak tanam 25 x 25 cm atau sesuai kebiasaan.
2. Maksimum 2 bibit per lubang.
Penaburan
1. Pemupukan Dasar I pada umur 10 hari sesudah tanam.
Campurkan 2 Kg pupuk Agrodyke dengan 25 Kg Urea / NPK
kedalam 300 liter air lalu tuangkan ke sekitar batang kedelai.
Penyemprotan
1. Pada umur 20 hari setelah tanam, lakukan penyemprotan
dengan Agrodyke , dosis 2 sendok makan (40 gram) per 15
Liter air.
2. Pada umur 30 hari setelah tanam, lakukan penyemprotan
dengan agrodyke, dosis 5 sendok makan (100 gram) per 15
Liter.
3. Pada umur 40 hari setelah tanam, lakukan penyemprotan
dengan Agrodyke , dosis 5 sendok makan (100 gram) per 15
liter air.
Jika anda membutuhkan Pupuk Agrodyke dan ingin konsultasi seputar Pupuk AGRODYKE, Hubungi Kami di 0821 2259 5083
Dosis dan cara pemupukan padi sawah, Jenis dan cara pemupukan padi, Cara pemupukan padi yang efektif, Cara pemupukan padi hibrida, Cara pemupukan padi jarwo, Cara pemupukan padi ketan, Cara pemupukan padi kalina, Cara pemupukan padi kabir, Cara pemupukan padi kalimasada, Cara pemupukan padi ladang,
CARA PENGGUNAAN AGRODYKE PADA PADI
Perendaman Benih
1. Benih direndam didalam baskom/ember
2. Air perendaman dicampur pupuk agrodyke dengan dosis 1
sendok makan per 3 liter air
3. Benih di rendam sesuai dengan kebiasaan.
4. Lalu benih diperam/disimpan sesuai kebiasaan agar
berkecambah atau keluar akar
Persemaian
1. Sterilisasi lahan: 1-3 hari sebelum hambur benih di lahan
persemaian.
2. Lahan persemaian disemprot dengan pupuk agrodyke
dengan dosis 5 sendok makan per tangka (15 liter air).
3. Bibit pada umur 10 hari, disemprot agrodyke dengan dosis 4
sendok per tangki
4. Sebaiknya pada umur 15 - 18 hari, bibit sudah
dipindahkan/dicabut untuk ditanam
Sterisasi Tanah
1. Sterilisasi tanah dilakukan 1 minggu sebelum tanam/tandur
2. Penyemprotan Agrodyke dengan dosis 5 sendok makan (100
gram) per 15 liter air. Total penggunaan pupuk Agrodyke
sebanyak 2 KG per hektar.
3. Total Agrodyke untuk sterilisasi lahan adalah 2 Kg per 1
hectare
Sterisasi berfungsi untuk menggemburkan tanah yang rusak akibat penggunaan bahan kimia yang berlebihan
Pelaksanaan penanaman
1. Bibit dicabut di persemaian setelah berumur 15 - 18 hari agar
bertumbuh anakan maksimal.
2. Jarak tanam 27 x 27 cm atau sesuai kebiasaan.
Maksimum 2 bibit per lubang.
Penaburan
1. Pemupukan Dasar I pada umur 7-10 hari sesudah tanam.
Campurkan 2 Kg pupuk Agrodyke dengan 100 Kg Urea /
NPK per hektar.
2. Pemupukan Susulan pada umur 35-40 hari setelah tanam.
Campurkan 1 Kg Agrodyke dengan 50 Kg Urea / NPK per
hektar
Penyemprotan
1. Pada umur 15 hari setelah tanam, lakukan penyemprotan
dengan Agrodyke ,5 sendok makan (100 gram) per 15 Liter
air. Total penggunaan Pupuk Agrodyke 1 kg per hektar.
2. Pada umur 30 hari setelah tanam, lakukan penyemprotan
dengan agrodyke, dosis 5 sendok makan (100 gram) per 15
Liter. Total penggunaan Pupuk Agrodyke sebanyak 1 kg per
hektar.
3. Pada umur 45 hari setelah tanam, lakukan penyemprotan
dengan Agrodyke , dosis 5 sendok makan (100 gram) per 15
liter air. Total penggunaan Pupuk Agrodyke sebanyak 1 Kg
per hektar.
Jika anda membutuhkan Pupuk Agrodyke dan ingin konsultasi seputar Pupuk AGRODYKE, Hubungi Kami di 0821 2259 5083
Budidaya tanaman cengkeh, Cara Budidaya tanaman cengkeh, Teknik Budidaya tanaman cengkeh, cara Menghasilkan
Budidaya tanaman cengkeh, Cara Budidaya tanaman cengkeh, Teknik Budidaya tanaman cengkeh, cara Menghasilkan
Budidaya tanaman cengkeh, Cara Budidaya tanaman cengkeh, Teknik Budidaya tanaman cengkeh, cara Menghasilkan
Budidaya tanaman cengkeh, Cara Budidaya tanaman cengkeh, Teknik Budidaya tanaman cengkeh, cara Menghasilkan
Penanaman Padi organik sistem SRI, pupuk organik Cap Lumbung Mas, jika anda hendak berniat menanam Padi Organik silahkan menghubungi kami mail caplumbungmas@yahoo.com or kontak 081331099601
1. TEKNIS BUDIDAYA KELAPA SAWIT
BUDIDAYA KELAPA SAWIT
________________________________________
I. PENDAHULUAN
Agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang berorientasi pasar lokal maupun
global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian lingkungan selain
tentunya kuantitas produksi. PT. Natural Nusantara berusaha berperan dalam peningkatan
produksi budidaya kelapa sawit secara Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian
lingkungan (Aspek K-3).
II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm.
Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian tempat yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan
angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.
2.2. Media Tanam
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik,
permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak
berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara
sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.
III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Penyemaian
Kecambah dimasukkan polibag 12x23 atau 15x23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas
yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab.
Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan
berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40x50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-
30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah dengan POC
NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan
jarak 90x90 cm.
3.1.2. Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau disesuaikan dengan
pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus
dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9 bulan.
Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut :
Pupuk Makro
> 15-15-6-4 Minggu ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr); minggu ke 6 & 8 (6gr);
minggu ke 10 & 12 (8gr)
> 12-12-17-2 Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr), minggu
ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), minggu ke 38 & 40 (20gr).
> 12-12-17-2 Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 & 25 (6gr); minggu ke 27, 29 & 31
(8gr)
> POC NASA Mulai minggu ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali).
Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPER NASA 1-3 kali dengan
dosis 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air
dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk
penyiraman
2. 3.2. Teknik Penanaman
3.2.1. Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman penutup tanah (legume cover
crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-
sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan
menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan
sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.
3.2.2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50x40 cm sedalam 40 cm.
Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit,
dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.
3.2.3. Cara Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum
tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke
dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang
selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas.
Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau
semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA.
Adapun cara penggunaan SUPER NASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPER NASA
diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air
diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
3.3. Pemeliharaan Tanaman
3.3.1. Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145
pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.
3.3.2. Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.
3.3.3. Pemupukan
Anjuran pemupukan sebagai berikut :
Pupuk Makro
Urea 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
225 kg/ha
1000 kg/ha
TSP 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 48 & 60
115 kg/ha
750 kg/ha
MOP/KCl 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
200 kg/ha
1200 kg/ha
Kieserite 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
75 kg/ha
600 kg/ha
Borax 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
3. 2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
20 kg/ha
40 kg/ha
NB. : Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September - Oktober)
dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April).
POC NASA
a. Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0-36 bln 2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 4 -
5 bulan sekali
>36 bln 3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4
bulan sekali
b. Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC
NASA
Tahap 1 : Aplikasikan 3 - 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun
dengan dosis 1 botol untuk + 200 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.2.3.)
3.3.4. Pemangkasan Daun
Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:
a. Pemangkasan pasir
Membuang daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.
b. Pemangkasan produksi
Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) untuk persiapan panen
umur 20-28 bulan.
c. Pemangkasan pemeliharaan
Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat
sejumlah 28-54 helai.
3.3.5. Kastrasi Bunga
Memotong bunga-bunga jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tanaman berumur 12-20
bulan.
3.3.6. Penyerbukan Buatan
Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh
manusia atau serangga.
a. Penyerbukan oleh manusia
Dilakukan saat tanaman berumur 2-7 minggu pada bunga betina yang sedang represif (bunga
betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga represif adalah kepala putik
terbuka, warna kepala putik kemerah-merahan dan berlendir. Cara penyerbukan:
1. Bak seludang bunga.
2. Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik
dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala putik
dengan menggunakan baby duster/puffer.
b. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit
Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada bau bunga jantan. Serangga
dilepas saat bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini adalah tandan buah lebih
besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti
(minyak inti) meningkat sampai 30%.
3.4. Hama dan Penyakit
3.4.1. Hama
a. Hama Tungau
Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun menjadi
4. mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot Pestona atau Natural BVR.
b. Ulat Setora
Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga
tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.
3.4.2. Penyakit
a. Root Blast
Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di
persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar.
Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim kemarau,
penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO.
b. Garis Kuning
Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna
kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi
penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO
semenjak awal.
c. Dry Basal Rot
Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah mudah patah,
daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan
menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum
mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida
kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO
810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif
dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .
3.5. Panen
3.5.1. Umur Panen
Mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen
jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon
terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah
yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah
yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.