SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
dampak galian tanah
Posted on 11 Juli 2009

8 Votes

Pelajaran tentang galian tanah memang belum tersirat utuh menjadi satu mata kuliah khusus,
seperti halnya teknik pondasi. Itu dimungkinkan karena pekerjaan galian tanah seakan-akan
dianggap sebagai kasus yang bersifat temporer, yaitu hanya diperlukan semasa kontruksi saja.
Oleh karena itu para calon engineer lebih memilih belajar teknik pondasi terkini. Padahal dari
informasi yang ada, kegagalan atau kerusakan akibat pekerjaan galian yang sembrono, lebih
banyak dijumpai. Tentang hal tersebut, mungkin beritanya relatif kecil di koran, sebagai contoh,
tempo hari ketika pembuatan jalan ring-road selatan jakarta, di Kompas diberitakan ada pekerja
yang meninggal akibat tertimbun tanah galian. Beritanya kecil, sehingga hanya dibaca sambil
lalu, dan seperti biasa di Indonesia, hal tersebut dianggap sebagai musibah. Nasib lagi apes !
Selanjutnya setelah beberapa saat, terlupakan. Alasan klasik yang biasa diketengahkan adalah
bahwa kita harus berpikir optimis, lupakan segera masa lalu. Songsong hari esok dengan cerah.

Jika cara tersebut yang digunakan, maka dalam satu sisi memang baik, yaitu tetap optimis dan
kembali normal lagi, tetapi dari sisi yang lain, kita tidak belajar dari pengalaman yang ada. Bisabisa kejadian yang sama terulang lagi, begitu dan begitu seterusnya. Jadi belajar dari pengalaman
yang sudah ada dan mensikapi secara bijak (tidak emosi) untuk antisipasi kedepannya adalah
saya kira lebih tepat. Alasan itu pulalah yang menjawab mengapa artikel ini perlu ditulis.
Kembali ke kasus gali-menggali !
Tentang pekerjaan galian tanah, memang sebagian besar orang yang awam akan melihat sebagai
sesuatu hal yang biasa-biasa, karena „setiap‟ orang bisa mencangkul, maka tentunya bukan
sesuatu yang luar biasa. Seperti halnya galian tempat sampah, atau yang lebih dalam lagi adalah
membuat sumur. Tentang membuat sumur, mungkin bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya
terasa aneh, karena selama ini, memang rasanya belum pernah melihat adanya sumur yang
terbuka, atau mungkin karena aku tinggal di kompleks perumahan (?). Kalaupun ada, paling ya
sumur bor. Tetapi kalau di Jawa (Jawa-tengah dan sekitarnya), tempatku kecil dulu, maka sumur
terbuka adalah suatu hal yang biasa dijumpai.
Pekerjaan gali-menggali dianggap sebagai pekerjaan biasa, bukan bagian teknik yang perlu
dipelajari secara mendalam bagi seorang yang ingin terjun di dunia konstruksi. Itu juga didukung
oleh fakta, karena kadang-kadang sering dijumpai ggalian tanah sembarang, artinya galian tanpa
struktur pelindung khusus dan ternyata sukses. Para kontraktor yang berorientasi pada profit
(keuntungan semata) tentu akan melihat bahwa cara ini adalah paling baik karena tidak
memerlukan biaya besar (penghematan).
Jika hanya mengandalkan pengalaman semata, hanya didasarkan pada tampilan luar semata,
maksudnya tanpa dikaitkan dengan pengetahuan tentang kondisi tanah galian maka jelas itu
sangat berbahaya. Memang benar, untuk suatu kondisi tanah tertentu, pada kondisi tertentu
(misal musim kemarau, di tempat terbuka) kadang-kadang membuat galian terbuka adalah suatu
hal gampang. Karena memang ada, kondisi tanah tertentu, yang ketika kering maka tanahnya
sangat keras dan susah sekali digali, orang awam melihat sebagai tanah yang kuat, tetapi ketika
ada air yang masuk, bisa saja langsung longsor.
Meskipun kasus di atas, kadang-kadang hanya sekali-sekali tetapi intinya bahwa menggali tanah
itu perlu dipikirkan matang dampak dan akibatnya, dan ini adalah tugas insinyur sipil, bukan
arsitek atau owner. Jadi jika pimpro-nya berlatar belakang ekonom atau arsitek, maka perintah
menggali tanpa berkonsultasi dengan ahli (teknik sipil) tentu sebagai sesuatu tindakan yang
beresiko tinggi. Dalam arti ini tentu perlu dilihat bahwa yang disebut “galian” adalah galian
konstruksi, yang tentunya ukurannya tidak sekedarnya saja.
Untuk melihat betapa kompleknya mekanisme gaya-gaya yang bekerja pada suatu struktur
penahan tanah disekitar galian, maka biasanya dapat dilihat dari bentuk keruntuhan atau
kegagalan yang terjadi. Jadi struktur penahan galian yang dipasang harus mengantisipasi tiaptiap model kegagalan tersebut, sebagaimana terlihat pada gambar berikut.
Common types of
Failures in supported excavations
(Kempfert-Gebreselassie 2006)
Adanya kesadaran akan resiko kerusakan di atas maka pada suatu galian konstruksi, meskipun
hanya dipakai sesaat, yaitu selama masa pelaksanaan memerlukan perhatian khusus bahkan
kadang diperlukan tambahan konstruksi yang khusus. Adanya konstruksi tambahan tersebut jelas
berdampak pada biaya konstruksi. Tetapi karena mempertimbangkan resiko dan biaya, maka
tentu biaya tersebut tentu dapat dianggap sebagai harga yang memang harus dikeluarkan.
Ada aneka macam strategi dan bentuk dari konstruksi khusus tersebut, seperti misalnya.
Common types of
wall support schemes
(Kempfert-Gebreselassie 2006)
Nah lho, hanya soal gali menggali saja maka strategi penyelesaiannya bisa beraneka macam.
Menguasai dan bisa menerapkan secara tepat pada suatu kondisi galian di suatu proyek adalah
tugas ahli geoteknik. Bahkan ini fee-nya bisa lebih besar daripada mendesain pondasi. Kenapa ?
Karena dari seorang ahli geoteknik yang mumpuni bahkan dapat diperoleh rekomendasi bahwa
suatu galian dapat dilakukan secara aman bahkan tanpa konstruksi tambahan seperti di atas.
Jadi dengan meng-hire ahli geoteknik yang tepat, maka dapat diperoleh suatu penghematan luar
biasa.
Bahkan kalaupun masih diperlukan, mereka bisa memberi solusi yang tepat. Setahu saya, untuk
dapat memberi suatu solusi yang tepat, maka ahli tersebut perlu melihat kasus per kasus.
Lingkungan tempat galian diadakan sangat mempengaruhi, baik kondisi bawah (tanah) maupun
kondisi luar (adanya bangunan dan hal-hal lain).
Kompleksitas penyelesaian juga dapat dilihat dari teori gaya-gaya yang bekerja pada struktur
penahan galian, karena ternyata besarnya tergantung juga dari kondisi deformasi yang terjadi.
Jadi sifatnya sangat dinamik, ini misalnya.

Effect of wall movement on active earth pressure distribution behind a sheet pile
wall (Kempfert-Gebreselassie 2006)
Mengetahui kondisi-kondisi di atas, maka tentunya para insinyur dapat mengetahui bahwa untuk
membuat galian konstruksi adalah tidak sembarang, faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian
dalam hal ini adalah : (1) besar dan dalamnya galian yang ingin dilakukan; (2) pengetahuan
lapisan tanah dan jenisnya yang akan digali; (3) kondisi permukaan air tanah yang ada dan
mungkin juga faktor-faktor yang dapat menyebabkan kondisi air tanah berubah ; dan (4)
akhirnya adalah kondisi di atas permukaan tanah disekitarnya karena ini dapat menjadi beban
yang menyebabkan tekanan tanah lateral bertambah.
Faktor-faktor di atas kemudian di deskripsikan secara teoritis untuk dapat dibuatkan
penyelesaiannya, sbb:
Contoh pemodelan untuk perhitungan struktur penahan galian tanah
(Kempfert-Gebreselassie 2006)
Sederhana bukan bentuk pemodelan struktur penahan galian tanah di atas. Perhatikan GW
(ground water) leveling sebagai indikasi ketinggian air tanah, dengan asumsi bahwa dinding
galian tersebut tidak bocor. Kalau bocor maka jelas galian tersebut akan tergenang air, artinya
pelaksanaan konstruksi tidak dapat dilangsungkan. Kemudian beban-beban di atas permukaan
tanah juga diperhitungkan sebagai beban merata.
Metode Galian Tanah Basement
Posted on February 21, 2011 | 1 Comment

1 Votes

Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U.
Praktisi HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia)
Pertanyaan: Kepada Pengaasuh rubrik. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam
suatu galian tanah untuk pekerjaan Basement pada bangunan gedung? Bagaimana metode
pelaksanan galiannya dan peralatan apa yang bisa digunakan untuk galian tanah besement
ini?
Jawaban: Karena keterbatasan lahan dan tuntutan keefektifan ruangan, di Kota Pekanbaru telah
memulai membuat bangunan dengan basement. Sebelum proses penggalian dilaksanakan, hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah:
Kedalaman galian. Cek stabilitas lereng, apakah dapat digali secara “open cut” dengan
membentuk “slope” (cek tinggi kritis & kemiringan slope). Untuk lahan yang sempit apakah
diperlukan dinding penahan tanah sementara (temporary sheet pile, sheet pile+anchor, dll)
permanent (soldier pile, diafragma wall, dll).
Pengaturan manuver arah alat berat dan dump truck yang baik dilakukan dengan memperhatikan
“site installation” yang ada. Pemilihan, jumlah, dan komposisi alat gali yang digunakan
berdasarkan waktu pelaksanaan dan lokasi proyek. Perhatikan juga jalan yang memenuhi syarat
dan pemelihraan lingkungan sekitar proyek (debu, lumpur bekas meterial galian, dll).
Metode galian tahap satu. Penggalian dilakukan backhoe dan material langsung di dumping ke
dumptruck (posisi dumptruck yang optimal di mana sudut swing bucket 45-90 derajat), tinggi
galian sesuai perhitungan tinggi kristis. Galian tahap dua, lereng hasil penggalian tahap satu
harus diproteksi dari gerusan air hujan dengan menggunakan terpal plastik (platic sheet) dan
galian tahap kedua dapat dileksanakan dengan metode yang sama dengan tahap satu.
Penggalian dilanjutkan sampai elevasi rencana, untuk penggalian di bawah permukaan air tanah
dilakukan pekerjaan “dewatering”. Hasil galian dibuang ke lokasi disposal area, diusahakan agar
jarak disposal adalah jarak terdekat dan yang perlu diperhatikan usahakan tanah galian tidak
berjatuhan di jalan dengan cara menutup bak dump truck dengan terpal.(sumber: Buku Referensi
untuk Kontraktor, PT. PP/Persero). ***

More Related Content

What's hot

Model endapan bahan galian
Model endapan bahan galianModel endapan bahan galian
Model endapan bahan galianseed3d
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasioilandgas24
 
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungheny novi
 
ppt tambang bawah tanah
ppt tambang bawah tanahppt tambang bawah tanah
ppt tambang bawah tanahAndrian M
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasioilandgas24
 
Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)
Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)
Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)Abdul Ghofur
 
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanmateri-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanMario Yuven
 
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnyaPengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnyaFauzan Barnanda
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground miningheny novi
 

What's hot (20)

Tugas ganesa bahan galian i
Tugas ganesa bahan galian iTugas ganesa bahan galian i
Tugas ganesa bahan galian i
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
Model endapan bahan galian
Model endapan bahan galianModel endapan bahan galian
Model endapan bahan galian
 
batu Andesit
batu Andesitbatu Andesit
batu Andesit
 
7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
 
Sejarah mekanika batuan.pptx
Sejarah mekanika batuan.pptxSejarah mekanika batuan.pptx
Sejarah mekanika batuan.pptx
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
K3 PADA PENGGALIAN
K3 PADA PENGGALIANK3 PADA PENGGALIAN
K3 PADA PENGGALIAN
 
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
 
ppt tambang bawah tanah
ppt tambang bawah tanahppt tambang bawah tanah
ppt tambang bawah tanah
 
Geologi struktur
Geologi strukturGeologi struktur
Geologi struktur
 
Istilah-istilah Pertambangan
Istilah-istilah  PertambanganIstilah-istilah  Pertambangan
Istilah-istilah Pertambangan
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasi
 
Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)
Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)
Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)
 
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanmateri-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
 
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnyaPengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
 
Definisi tereka, terukur dll
Definisi tereka, terukur dllDefinisi tereka, terukur dll
Definisi tereka, terukur dll
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 

Viewers also liked

Methode Ground Anchor
Methode Ground AnchorMethode Ground Anchor
Methode Ground Anchorwanter13
 
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYAJENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYALola Nurhidayaty
 
Prospek Kerjaya TUDM 2016 - Tentera Udara Diraja Malaysia
Prospek Kerjaya TUDM 2016 - Tentera Udara Diraja MalaysiaProspek Kerjaya TUDM 2016 - Tentera Udara Diraja Malaysia
Prospek Kerjaya TUDM 2016 - Tentera Udara Diraja MalaysiaJawatan Kosong
 
Presentation on Waterproofing of Basement (Omar Faruqe Hamim,L2/T1,BUET)
Presentation on Waterproofing of Basement  (Omar Faruqe Hamim,L2/T1,BUET) Presentation on Waterproofing of Basement  (Omar Faruqe Hamim,L2/T1,BUET)
Presentation on Waterproofing of Basement (Omar Faruqe Hamim,L2/T1,BUET) Omar Hamim
 
Kompetensi 2 lengkap
Kompetensi 2 lengkapKompetensi 2 lengkap
Kompetensi 2 lengkapZul Hilmi
 
Merancang tanda tapak, asas bangunan dan binaan
Merancang tanda tapak, asas bangunan dan binaanMerancang tanda tapak, asas bangunan dan binaan
Merancang tanda tapak, asas bangunan dan binaanElmi Hamid
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiJocky Nahor
 
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)Arya Ningrat
 
Responding to Academically Distressed Students
Responding to Academically Distressed StudentsResponding to Academically Distressed Students
Responding to Academically Distressed StudentsMr. Ronald Quileste, PhD
 

Viewers also liked (15)

Methode Ground Anchor
Methode Ground AnchorMethode Ground Anchor
Methode Ground Anchor
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYAJENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
 
metode kerja beton
metode kerja betonmetode kerja beton
metode kerja beton
 
Prospek Kerjaya TUDM 2016 - Tentera Udara Diraja Malaysia
Prospek Kerjaya TUDM 2016 - Tentera Udara Diraja MalaysiaProspek Kerjaya TUDM 2016 - Tentera Udara Diraja Malaysia
Prospek Kerjaya TUDM 2016 - Tentera Udara Diraja Malaysia
 
NIOSH WPA SHO Paper 4
NIOSH WPA SHO Paper 4 NIOSH WPA SHO Paper 4
NIOSH WPA SHO Paper 4
 
Perhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanahPerhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanah
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Presentation on Waterproofing of Basement (Omar Faruqe Hamim,L2/T1,BUET)
Presentation on Waterproofing of Basement  (Omar Faruqe Hamim,L2/T1,BUET) Presentation on Waterproofing of Basement  (Omar Faruqe Hamim,L2/T1,BUET)
Presentation on Waterproofing of Basement (Omar Faruqe Hamim,L2/T1,BUET)
 
Kompetensi 2 lengkap
Kompetensi 2 lengkapKompetensi 2 lengkap
Kompetensi 2 lengkap
 
Merancang tanda tapak, asas bangunan dan binaan
Merancang tanda tapak, asas bangunan dan binaanMerancang tanda tapak, asas bangunan dan binaan
Merancang tanda tapak, asas bangunan dan binaan
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan Konstruksi
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
 
Responding to Academically Distressed Students
Responding to Academically Distressed StudentsResponding to Academically Distressed Students
Responding to Academically Distressed Students
 

Similar to GALIAN BASEMENT

TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxAkilaZaalan
 
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingGalian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingHBieb Almospy
 
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi TerowonganSeminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi TerowonganAzka Napsiyana
 
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...FitriHariyanti4
 
Pertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptx
Pertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptxPertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptx
Pertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptxAndriDwiCahyono
 
1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdf
1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdf1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdf
1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdfBelajar50
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiyeremiakons
 
GEOTUBE (alam sugeng p)
GEOTUBE (alam sugeng p)GEOTUBE (alam sugeng p)
GEOTUBE (alam sugeng p)afifsalim12
 
Sistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaSistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaBudi Suryanto
 
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdfNHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdfrahmawatipebrianata
 
Lap awal analisis_geotek
Lap awal analisis_geotekLap awal analisis_geotek
Lap awal analisis_geotektyodan
 
Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganPaper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganheny novi
 
(Unit 14) 1.2. Materi Training GH Agustus 23 des 2020.pptx
(Unit 14) 1.2. Materi Training GH Agustus 23 des 2020.pptx(Unit 14) 1.2. Materi Training GH Agustus 23 des 2020.pptx
(Unit 14) 1.2. Materi Training GH Agustus 23 des 2020.pptxEkaTrisnaSuyudi
 
Proses Geoteknik dalam Perancanaan Lereng Tambang
Proses Geoteknik dalam Perancanaan Lereng TambangProses Geoteknik dalam Perancanaan Lereng Tambang
Proses Geoteknik dalam Perancanaan Lereng TambangAdi Handarbeni
 
22018005 wawan gl5027_psa01
22018005 wawan gl5027_psa0122018005 wawan gl5027_psa01
22018005 wawan gl5027_psa01Wawan Septian
 
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...Reski Aprilia
 

Similar to GALIAN BASEMENT (20)

Soiltest
SoiltestSoiltest
Soiltest
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
 
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingGalian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise building
 
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi TerowonganSeminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
 
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
 
pertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdfpertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdf
 
Pertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptx
Pertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptxPertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptx
Pertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdf
1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdf1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdf
1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdf
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
 
GEOTUBE (alam sugeng p)
GEOTUBE (alam sugeng p)GEOTUBE (alam sugeng p)
GEOTUBE (alam sugeng p)
 
Sistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaSistem Panel Serbaguna
Sistem Panel Serbaguna
 
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdfNHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
 
Lap awal analisis_geotek
Lap awal analisis_geotekLap awal analisis_geotek
Lap awal analisis_geotek
 
Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganPaper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowongan
 
(Unit 14) 1.2. Materi Training GH Agustus 23 des 2020.pptx
(Unit 14) 1.2. Materi Training GH Agustus 23 des 2020.pptx(Unit 14) 1.2. Materi Training GH Agustus 23 des 2020.pptx
(Unit 14) 1.2. Materi Training GH Agustus 23 des 2020.pptx
 
Proses Geoteknik dalam Perancanaan Lereng Tambang
Proses Geoteknik dalam Perancanaan Lereng TambangProses Geoteknik dalam Perancanaan Lereng Tambang
Proses Geoteknik dalam Perancanaan Lereng Tambang
 
22018005 wawan gl5027_psa01
22018005 wawan gl5027_psa0122018005 wawan gl5027_psa01
22018005 wawan gl5027_psa01
 
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
 

GALIAN BASEMENT

  • 1. dampak galian tanah Posted on 11 Juli 2009 8 Votes Pelajaran tentang galian tanah memang belum tersirat utuh menjadi satu mata kuliah khusus, seperti halnya teknik pondasi. Itu dimungkinkan karena pekerjaan galian tanah seakan-akan dianggap sebagai kasus yang bersifat temporer, yaitu hanya diperlukan semasa kontruksi saja. Oleh karena itu para calon engineer lebih memilih belajar teknik pondasi terkini. Padahal dari informasi yang ada, kegagalan atau kerusakan akibat pekerjaan galian yang sembrono, lebih banyak dijumpai. Tentang hal tersebut, mungkin beritanya relatif kecil di koran, sebagai contoh, tempo hari ketika pembuatan jalan ring-road selatan jakarta, di Kompas diberitakan ada pekerja yang meninggal akibat tertimbun tanah galian. Beritanya kecil, sehingga hanya dibaca sambil lalu, dan seperti biasa di Indonesia, hal tersebut dianggap sebagai musibah. Nasib lagi apes ! Selanjutnya setelah beberapa saat, terlupakan. Alasan klasik yang biasa diketengahkan adalah bahwa kita harus berpikir optimis, lupakan segera masa lalu. Songsong hari esok dengan cerah. Jika cara tersebut yang digunakan, maka dalam satu sisi memang baik, yaitu tetap optimis dan kembali normal lagi, tetapi dari sisi yang lain, kita tidak belajar dari pengalaman yang ada. Bisabisa kejadian yang sama terulang lagi, begitu dan begitu seterusnya. Jadi belajar dari pengalaman yang sudah ada dan mensikapi secara bijak (tidak emosi) untuk antisipasi kedepannya adalah saya kira lebih tepat. Alasan itu pulalah yang menjawab mengapa artikel ini perlu ditulis. Kembali ke kasus gali-menggali ! Tentang pekerjaan galian tanah, memang sebagian besar orang yang awam akan melihat sebagai sesuatu hal yang biasa-biasa, karena „setiap‟ orang bisa mencangkul, maka tentunya bukan sesuatu yang luar biasa. Seperti halnya galian tempat sampah, atau yang lebih dalam lagi adalah membuat sumur. Tentang membuat sumur, mungkin bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya terasa aneh, karena selama ini, memang rasanya belum pernah melihat adanya sumur yang terbuka, atau mungkin karena aku tinggal di kompleks perumahan (?). Kalaupun ada, paling ya sumur bor. Tetapi kalau di Jawa (Jawa-tengah dan sekitarnya), tempatku kecil dulu, maka sumur terbuka adalah suatu hal yang biasa dijumpai. Pekerjaan gali-menggali dianggap sebagai pekerjaan biasa, bukan bagian teknik yang perlu dipelajari secara mendalam bagi seorang yang ingin terjun di dunia konstruksi. Itu juga didukung
  • 2. oleh fakta, karena kadang-kadang sering dijumpai ggalian tanah sembarang, artinya galian tanpa struktur pelindung khusus dan ternyata sukses. Para kontraktor yang berorientasi pada profit (keuntungan semata) tentu akan melihat bahwa cara ini adalah paling baik karena tidak memerlukan biaya besar (penghematan). Jika hanya mengandalkan pengalaman semata, hanya didasarkan pada tampilan luar semata, maksudnya tanpa dikaitkan dengan pengetahuan tentang kondisi tanah galian maka jelas itu sangat berbahaya. Memang benar, untuk suatu kondisi tanah tertentu, pada kondisi tertentu (misal musim kemarau, di tempat terbuka) kadang-kadang membuat galian terbuka adalah suatu hal gampang. Karena memang ada, kondisi tanah tertentu, yang ketika kering maka tanahnya sangat keras dan susah sekali digali, orang awam melihat sebagai tanah yang kuat, tetapi ketika ada air yang masuk, bisa saja langsung longsor. Meskipun kasus di atas, kadang-kadang hanya sekali-sekali tetapi intinya bahwa menggali tanah itu perlu dipikirkan matang dampak dan akibatnya, dan ini adalah tugas insinyur sipil, bukan arsitek atau owner. Jadi jika pimpro-nya berlatar belakang ekonom atau arsitek, maka perintah menggali tanpa berkonsultasi dengan ahli (teknik sipil) tentu sebagai sesuatu tindakan yang beresiko tinggi. Dalam arti ini tentu perlu dilihat bahwa yang disebut “galian” adalah galian konstruksi, yang tentunya ukurannya tidak sekedarnya saja. Untuk melihat betapa kompleknya mekanisme gaya-gaya yang bekerja pada suatu struktur penahan tanah disekitar galian, maka biasanya dapat dilihat dari bentuk keruntuhan atau kegagalan yang terjadi. Jadi struktur penahan galian yang dipasang harus mengantisipasi tiaptiap model kegagalan tersebut, sebagaimana terlihat pada gambar berikut.
  • 3. Common types of Failures in supported excavations (Kempfert-Gebreselassie 2006)
  • 4. Adanya kesadaran akan resiko kerusakan di atas maka pada suatu galian konstruksi, meskipun hanya dipakai sesaat, yaitu selama masa pelaksanaan memerlukan perhatian khusus bahkan kadang diperlukan tambahan konstruksi yang khusus. Adanya konstruksi tambahan tersebut jelas berdampak pada biaya konstruksi. Tetapi karena mempertimbangkan resiko dan biaya, maka tentu biaya tersebut tentu dapat dianggap sebagai harga yang memang harus dikeluarkan. Ada aneka macam strategi dan bentuk dari konstruksi khusus tersebut, seperti misalnya.
  • 5. Common types of wall support schemes (Kempfert-Gebreselassie 2006) Nah lho, hanya soal gali menggali saja maka strategi penyelesaiannya bisa beraneka macam. Menguasai dan bisa menerapkan secara tepat pada suatu kondisi galian di suatu proyek adalah tugas ahli geoteknik. Bahkan ini fee-nya bisa lebih besar daripada mendesain pondasi. Kenapa ?
  • 6. Karena dari seorang ahli geoteknik yang mumpuni bahkan dapat diperoleh rekomendasi bahwa suatu galian dapat dilakukan secara aman bahkan tanpa konstruksi tambahan seperti di atas. Jadi dengan meng-hire ahli geoteknik yang tepat, maka dapat diperoleh suatu penghematan luar biasa. Bahkan kalaupun masih diperlukan, mereka bisa memberi solusi yang tepat. Setahu saya, untuk dapat memberi suatu solusi yang tepat, maka ahli tersebut perlu melihat kasus per kasus. Lingkungan tempat galian diadakan sangat mempengaruhi, baik kondisi bawah (tanah) maupun kondisi luar (adanya bangunan dan hal-hal lain). Kompleksitas penyelesaian juga dapat dilihat dari teori gaya-gaya yang bekerja pada struktur penahan galian, karena ternyata besarnya tergantung juga dari kondisi deformasi yang terjadi. Jadi sifatnya sangat dinamik, ini misalnya. Effect of wall movement on active earth pressure distribution behind a sheet pile wall (Kempfert-Gebreselassie 2006) Mengetahui kondisi-kondisi di atas, maka tentunya para insinyur dapat mengetahui bahwa untuk membuat galian konstruksi adalah tidak sembarang, faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dalam hal ini adalah : (1) besar dan dalamnya galian yang ingin dilakukan; (2) pengetahuan lapisan tanah dan jenisnya yang akan digali; (3) kondisi permukaan air tanah yang ada dan mungkin juga faktor-faktor yang dapat menyebabkan kondisi air tanah berubah ; dan (4) akhirnya adalah kondisi di atas permukaan tanah disekitarnya karena ini dapat menjadi beban yang menyebabkan tekanan tanah lateral bertambah. Faktor-faktor di atas kemudian di deskripsikan secara teoritis untuk dapat dibuatkan penyelesaiannya, sbb:
  • 7. Contoh pemodelan untuk perhitungan struktur penahan galian tanah (Kempfert-Gebreselassie 2006) Sederhana bukan bentuk pemodelan struktur penahan galian tanah di atas. Perhatikan GW (ground water) leveling sebagai indikasi ketinggian air tanah, dengan asumsi bahwa dinding galian tersebut tidak bocor. Kalau bocor maka jelas galian tersebut akan tergenang air, artinya pelaksanaan konstruksi tidak dapat dilangsungkan. Kemudian beban-beban di atas permukaan tanah juga diperhitungkan sebagai beban merata.
  • 8. Metode Galian Tanah Basement Posted on February 21, 2011 | 1 Comment 1 Votes Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U. Praktisi HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia) Pertanyaan: Kepada Pengaasuh rubrik. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam suatu galian tanah untuk pekerjaan Basement pada bangunan gedung? Bagaimana metode pelaksanan galiannya dan peralatan apa yang bisa digunakan untuk galian tanah besement ini? Jawaban: Karena keterbatasan lahan dan tuntutan keefektifan ruangan, di Kota Pekanbaru telah memulai membuat bangunan dengan basement. Sebelum proses penggalian dilaksanakan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: Kedalaman galian. Cek stabilitas lereng, apakah dapat digali secara “open cut” dengan membentuk “slope” (cek tinggi kritis & kemiringan slope). Untuk lahan yang sempit apakah
  • 9. diperlukan dinding penahan tanah sementara (temporary sheet pile, sheet pile+anchor, dll) permanent (soldier pile, diafragma wall, dll). Pengaturan manuver arah alat berat dan dump truck yang baik dilakukan dengan memperhatikan “site installation” yang ada. Pemilihan, jumlah, dan komposisi alat gali yang digunakan berdasarkan waktu pelaksanaan dan lokasi proyek. Perhatikan juga jalan yang memenuhi syarat dan pemelihraan lingkungan sekitar proyek (debu, lumpur bekas meterial galian, dll). Metode galian tahap satu. Penggalian dilakukan backhoe dan material langsung di dumping ke dumptruck (posisi dumptruck yang optimal di mana sudut swing bucket 45-90 derajat), tinggi galian sesuai perhitungan tinggi kristis. Galian tahap dua, lereng hasil penggalian tahap satu harus diproteksi dari gerusan air hujan dengan menggunakan terpal plastik (platic sheet) dan galian tahap kedua dapat dileksanakan dengan metode yang sama dengan tahap satu. Penggalian dilanjutkan sampai elevasi rencana, untuk penggalian di bawah permukaan air tanah dilakukan pekerjaan “dewatering”. Hasil galian dibuang ke lokasi disposal area, diusahakan agar jarak disposal adalah jarak terdekat dan yang perlu diperhatikan usahakan tanah galian tidak berjatuhan di jalan dengan cara menutup bak dump truck dengan terpal.(sumber: Buku Referensi untuk Kontraktor, PT. PP/Persero). ***