Cryotherapy atau terapi dingin digunakan untuk mengobati berbagai gangguan kesehatan dengan cara menggunakan suhu dingin. Terapi dingin dapat menurunkan peradangan, edema, nyeri, dan spasme otot. Beberapa metode terapi dingin meliputi pemberian es, ice massage, mandi air dingin, dan semprotan dingin. Terapi dingin umumnya diberikan pada 24-48 jam pertama setelah cedera untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.
Konsep pemberian efek thermal pada jaringan dalam yang tidak dapat dijangkau oleh infrared dan modalitas lain dapat dilakukan oleh modalitas yang memiliki arus dengan frekuensi tinggi dalam satuan Megacycle, modalitas arus frekuensi tinggi yang sering dipakai dalam praktik klinis fisioterapi adalah Short Wave Diathermy (SWD) dan Micro Wave Diathermy (MWD).
Konsep pemberian efek thermal pada jaringan dalam yang tidak dapat dijangkau oleh infrared dan modalitas lain dapat dilakukan oleh modalitas yang memiliki arus dengan frekuensi tinggi dalam satuan Megacycle, modalitas arus frekuensi tinggi yang sering dipakai dalam praktik klinis fisioterapi adalah Short Wave Diathermy (SWD) dan Micro Wave Diathermy (MWD).
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. Pengertian (Cryotherapy)
Cryo = cold (dingin) dan therapy = pengobatan
Adl penggunaan temperatur dingin sbg modalitas
terapeutik.
Cryotherapy (terapi dingin) adalah pemanfaatan
dingin untuk mengobati nyeri atau gangguan
kesehatan lainnya. Terapi dingin dapat dipakai
dengan beberapa cara, seperti menggunakan es
atau Cold Baths. Terapi ini dipakai pada saat
respon peradangan masih sangat nyata (cedera
akut).
3. Tujuan pemberian cryotherapy
• Menurunkan proses peradangan
pd 24-48 jam pertama peradangan, dingin dapat
mengurangi reaksi radang.
Kontraktur
Menguraangi extensibilitas jar ikat, mempunyai efek
menekan nyeri serta tahan thdp peregangan.
• Mengurangi oedema
• Mengurangi nyeri
• Menurunkan spasme dan spastisitas otot
mengurangi proses metabolisme, mengurangi nilai ambang
nyeri,serta mengurangi kecepatan hantar rangsang saraf.
4. Fisiologis Cryotherapy
Secara fisiologis, pada 15 menit pertama
setelah pemberian aplikasi dingin (suhu 10
derajat celcius) terjadi vasokontriksi arteriola
dan venula secara lokal. Vasokontriksi
disebabkan oleh aksi reflek dari otot polos
yang timbul akibat stimulasi sistem syaraf
otonom dan pelepasan epinephrine dan
norepinephrine. Namun, jika terapi dingin
terus dilakukan hingga 15 sampai 30 menit
akan menimbulkan respon hunting.
5. Respon hunting merupakan suatu peristiwa
dimana pembuluh darah yang semula mengalami
vasokontriksi akan mengadakan vasodilatasi
secara tiba-tiba dengan interval.
Aplikasi dingin juga dapat mengurangi tingkat
metabolisme sel sehingga limbah metabolisme
menjadi berkurang. Penurunan limbah
metabolisme pada akhirnya dapat menurunkan
spasme otot. Terapi dingin biasanya digunakan
pada 24 sampai 48 jam setelah terjadinya cedera
dan dipakai untuk mengurangi sakit dan
pembengkakan.
7. Kontraindikasi
Coldtherapy sangat mudah digunakan, cepat, efisien dan ekonomis. Akan
tetapi terdapat beberapa kondisi yang dapat dipicu oleh coldtherapy. Individu
dengan riwayat gangguan tertentu memerlukan pengawasan yang ketat
pada terapi dingin. Beberapa kondisi tersebut diantaranya adalah :
a. Raynaud`s syndrom yang merupakan kondisi dimana terdapat hambatan
pada arteri terkecil yang menyalurkan darah ke jari tangan dan kaki ketika
terjadinya dingin atau emosi. Pada keadaan ini timbul sianosis yang apabila
berlanjut dapat mengakibatkan kerusakan anggota tubuh perifer.
b. Vasculitis (peradangan pembuluh darah)
c. Gangguan sensasi saraf misal neuropathy akibat diabetes mellitus maupun
leprosy
d. Cryoglobulinemia yang merupakan kondisi berkurangnya protein di dalam
darah yang menyebabkan darah akan berubah menjadi gel bila kena dingin
d. Paroxysmalcoldhemoglobinuria yang merupakan suatu kejadian
pembentukan antibodi yang merusak sel darah merah bila tubuh dikenai
dingin.
8. Metode aplikasi
• Ice pack / cold pack
• Ice massage
• Cool baths/ice water immersion
• Vapocoolant sprays
9. Pedoman aplikasi ice pack / cold
pack
• Posisikan pasien
nyaman
• Masukkan es batu yg
sdh dihaluskan ke
dalam kantong plastik
• Kompres area yang
diterapi
• Dosis waktu cidera akut
10 menit
10. • Ice pack / Cold Pack
Penggunaan kantong es dianjurkan diberi alas plastik
dan bila perlu dioleskan minyak pada kulit untuk
menghindari dingin terlalu cepat.
Perlu penggantian es secara periodik agar suhu tetap
antara 0o dan 5o C. Jangan ditindih karena dapat
menimbulkan ischemic. Waktu treatment kurang
lebih 20 menit.
11. • Ice Massage
penggunaan es batangan berbentuk lolipop dengan
tangkai kayu, mudah dibuat dan digunakan.
Tujuan penggunaan untuk mengurangi nyeri
dengan cara menggosokkan es secara lambat dalam
waktu 5 – 10 menit. Untuk merangsang kontraksi
otot gosokkan dengan cepat sekitar 4 detik.
12. Awal penerapan terapi :
2-3 menit pertama akan timbul perasaan dingin
sampai nyeri spt nyeri terbakar
Setelah 3 menit pertama akan timbul perasaan
kaku, tebal & anasthesia relative ( tdk merasa nyeri)
5-10 menit akan timbul hyperemia (kemerah2an)
13. Pedoman aplikasi ice massage
• Posisikan pasien
nyaman
• Gunakan permukaan es
batu yg tumpul, pegang
menggunakan pelapis
• Lakukan teknik ice
massage: teknik
sirkuler, longitudinal
atau melintang selalu
dari arah distal ke
proksimal
14.
15. Cold Baths / Water Immersion
Cold baths merupakan terapi mandi di dalam air dingin
dalm jangka waktu maksimal 20 menit.
• Indikasi
Terapi ini biasanya dilakukan untuk pemulihan paska
latihan maupun kompetisi
• Penggunaan
Penderita berendam di dalam air yang sudah didinginkan.
Proses ini berlangsung sekitar 10-15 menit. Ketika nyeri
berkurang, terapi dihentikan dan dilanjutkan terapi lain
seperti massage atau stretching. Pada saat nyeri kembali
dirasakan, dapat dilakukan perendaman kembali. Dalam
tiap sesi terapi, perendaman kembali dapat dilakukan
sampai tiga kali ulangan.
16. Pedoman aplikasi ice water immersion
• Masukkan pecahan es
dalam baskom/ember
yang berisi air
• Tunggu hingga 5 menit
agar terjadi
kesetimbangan
temperatur antara air &
es
• Masukkan dan rendam
bagian tubuh selama 10
– 15 menit
• Full body ice water
immersion
17. • douches/semprotan
penggunaan spray seperti chloraethyl atau
fluorimethane pada olahraga sangat populer.
Semprotan 5 detik, jarak 15cm 600 pada
permukaan.
Pedoman aplikasi Teknik
douches/semprotan
18. Vapocoolant Spray merupakan semprotan yang
berisi fluoromethane atau ethyl chloride.
Semprotan ini sering digunakan untuk mengurangi
nyeri akibat spasme otot serta meningkatkan range
of motion (ROM). Terdapat beberapa prosedur
dalam terapi ini, yakni semprotan membentuk
sudut 30 derajat dengan kulit dengan jarak 30
samapi 50 cm dari kulit. Penyemprotan dilakukan
dari arah proximal ke distal otot, dengan kecepatan
semprotan 10 cm/detik. Penyemprotan dapat
dilakukan 2 - 3 kali pengulangan.
19. • Posisikan area yg
diterapi terulur
• Posisi sprayer 30° thd
permukaan area yg
diterapi
• Jarak sprayer 25 cm
• Dosis 2 – 5 kali
semprotan, kecepatan
10 cm/detik
20. Untuk cedera akut, terapi dingin sering digunakan
bersama-sama dengan teknik pertolongan pertama
pada cedera yang disebut RICE (rest, ice,
compression and elevation). Teknik ini meliputi :
a. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera.
b. Memberikan es selama dua hari setelah cedera
untuk mencegah pembengkakan luka.
c. Mempergunakan kompresi elastis selama dua hari
untuk mencegah pembengkakan.
d. Berusaha agar bagian yang cedera ada di atas letak
jantung untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
pembengkakan.
21. Aquatic therapy atau pool therapy
merupakan program latihan yang pelaksanaannya di
dalam air. Jenis terapi ini merupakan bentuk latihan
yang dapat digunakan untuk menangani berbagai
kasus atau kondisi. Aquatic therapy menggunakan
keberadaan air untuk membantu proses
penyembuhan dan pelaksanaan latihan.
22. Metode Program
Halliwick.
• Mental Adjustment
Menjadi mampu merespon dengan cara sewajarnya
perbedaan lingkungan, situasi, atau tugas yang sulit,
belajar kontrol pernafasan. Salah satu contohnya
adalah menyesuaikan untuk bergerak di dalam air.
23. • Disengage-ment
Sebuah proses yang terus menerus, seluruh
pembelajaran dengan seorang therapis yang ahli fisik
dan mental.
• Transversal Rotation Control(Formally Vertical
Rotation).
Kemampuan untuk mengontrol rotasi yang mana
saja yang dibuat frontotransversal axis.
24. • Sagittal Rotation Control
Kemampuan mengontrol rotasi yang mana saja yang
dibuat sagittotransversal (anterior/posterior) axis
• Longitudinal Rotation Control(formally Lateral
Rotation).
Kemampuan mengontrol rotasi yang mana saja yang
dibuat sagitto-frontal (longitudinal) axis.
25. • Combined Rotation Control
Kemampuan mengontrol kombinasi rotasi.
• Upthrust
Mempercayai air akan menyokong tubuh, kadang
dinamakan
”pembalikan mental” (karena therapis harus
membalikpikiran mereka dan menyadari mereka akan
mengapung dan tidak tenggelam
• Balance in Stillness
Mengapung dan rileks didalam air dan ini tergantung
pada mental kedua dan kontrol keseimbangan fisik.
Ketika seimbang, aktifitas lain bisa dilakukan lebih
mudah.
26. • Turbulent Gliding
Terapungnya perenang adalah termasuk bergerak di
dalam air dengan seorang instruktur tanpa kontak
fisik diantara mereka. Therapis mengontrol rotasi
yang tidak dikehendaki tetapi tidak membuat gerakan
yang bersifat mendorong.
• Simple Progression and Basic Swimming Movement
Pengembangan dari gerakan sedehana yang
mendorong, dibuat oleh gaya therapis yang mana
bersifat individu ke therapis yang lain.