SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
JALA N
NO.: 009/TBt/1995




                     TATA CARA
               PEMELIHARAAN TANAMAN
                  LANSEKAP JALAN




                         DEPARTEMEN PEKERJAN UMUM
                         DIREKORAT JENDERAL BINA MARGA
                         DIREKTORAT BINA TEKNIK
PRAKATA



Dalam rangka mengembangkan jaringan jalan yang efisien dengan kualitas yang baik, perlu
diterbitkan buku-buku standar mengenai perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian dan
pemeriharaan.

Untuk maksud tersebut Direktorat Jenderal Bina Marga, selaku pembina pembangunan jalan jalan
di Indonesia telah berusaha menyusun standar-standar yang diperlukan sesuai dengan prioritas dan
kemampuan yang ada.

Sesuai dengan ketentuan-ketentuan Dewan Standarisasi Indonesia yang diberikan oleh Panitia
Tetap Standarisasi Departemen Pekerjaan Umum, standar-standar bidang konstruksi dikelompokkan
menjadi standar mengenai Tata Cara Pelaksanaan, Spesifikasi, dan Metode Pengujian.

Buku standar "Tata Cara Pemeliharaan Tanaman Lansekap Jalan" ini merupakan salah satu
konsep dasar yang dihasilkan oleh Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga yang
masih memerlukan pembahasan-pembahasan oleh Panja dan Pantap Standarisasi untuk menjadi
Rancangan SNI atau Pedoman Teknik.

Namun demikian sambil menunggu proses tersebut, kiranya standar ini dapat diterapkan dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemeliharaan tanaman lansekap jalan, dan kami mengharapkan dari
penerapan di lapangan, dapat diperoleh masukan masukan kembali berupa saran dan tanggapan
guna penyempurnaan selanjutnya.


                                                           Jakarta,        Februari        1995

                                                             DIREKTUR BINA TEKNIK




                                                                MOHAMAD ANAS ALY
DAFTAR ISI

                                                       halaman

PRAKATA
DAFTAR ISI                                                i
DAFTAR PUSTAKA                                            ii

I.    DESKRIPSI

      1.1. Maksud dan Tujuan                              1
      1.2. Ruang Lingkup                                  1
      1.3. Pengertian                                     1


II.   KETENTUAN-KETENTUAN

      2.1. Umum 3
           2.1.1. Persyaratan Pemeliharaan Tanaman        3
           2.1.2. Persyaratan Material                    5
      2.2. Teknis 6
           2.2.1. Tenaga Kerja yang Dibutuhkan            6
           2.2.2. Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan      8


Ill. CARA PENGERJAAN

      3.1. Persyaratan Kondisi Tanaman                   11
      3.2. Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan            11
      3.3. Kapasitas Tenaga Kerja Pemeliharaan           16


IV. JADWAL PEMELIHARAAN

      4.1. Pemeliharaan Pasca Tanam                      18
      4.2. Pemeliharaan Rutin                            18

LAMPIRAN




                                                 i
DAFTAR PUSTAKA


1. Standar Geometrik Jalan Perkotaan, Ditjen Bina Marga, 1992.

2. Petunjuk Praktis Pemeliharaan Rutin jalan, UPR 02.06. Pemeliharaan Rutin Tanaman
   Jalan, Ditjen Bina Marga, 1992.

3. Hadi Susilo, Pemeliharaan Taman.
   Penebar Swadaya, Jakarta 1994.




                                        ii
BAB I
                                         DESKRIPSI


1.1.   Maksud dan Tujuan

       1). Maksud Tata Cara Pemeliharaan Tanaman Jalan dimaksudkan sebagai acuan bagi
           Pembina Jalan dalam melaksanakan tugasnya yang berkaitan dengan pemeliharaan
           tanaman lansekap jalan di dalam Daerah Milik Jalan (DAMIJA).

       2). Tujuan untuk menyeragamkan metoda pemeliharaan sehingga didapatkan suatu hasil
           yang baik.

1.2.   Ruang Lingkup

       Tata cara pemeliharaan tanaman lansekap jalan ini mencakup deskripsi, persyaratan-
       persyaratan, ketentuan-ketentuan, cara pengerjaan dan jadwal tentang pemeliharaan
       tanaman lansekap jalan.


1.3.   Pengertian

       Lansekap Jalan, ialah wajah dari karakter lahan atau tapak yang terbentuk dari
       Iingkungan jalan, balk yang terbentuk dari elemen alamiah seperti bentuk topografi lahan
       yang mempunyai panorama yang indah, dan dapat pula terbentuk elemen lansekap buatan
       manusia yang disesuaikan dengan kondisi Iahannya.

       Lansekap jalan ini mempunyai ciri khas karena harus disesuaikan dengan ketentuan
       geometrik jalan dan di-peruntukkan terutama bagi kenyamanan pemakai jalan serta
       diusahakan untuk menciptakan Iingkungan jalan yang indah, serasi, dan memenuhi fungsi
       keamanan.

       Tanaman Jalan ialah tanaman yang digunakan di dalam perencanaan lansekap jalan, yang
       mempunyai sistem perakaran yang tidak merusak konstruksi jalan, percabangan tanaman
       tidak mudah patah dan mudah dalam pemelihararaannya.

       Pupuk Organik, ialah pupuk alam yang dihasilkan dan kotoran hewan ternak dan pupuk
       hijau dari sisa-sisa tanaman.




                                               1
Pupuk Anorganik, ialah pupuk buatan yang dibuat di pabrik. Pupuk ini dapat digolongkan
berdasarkan jenis dan kandungan hara dalam pupuk tunggal dan majemuk.

- Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsur hara. Dikenal
  pupuk Nitrogen (N), pupuk fosfat (P) dan pupuk kalium (K). Pada pupuk Nitrogen (N)
  di kenal pupuk Urea, Amonium Sulfat dan Amonium Chlorida.

- Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung dua atau lebih jenis unsur hara.
  Dikenal pupuk NP, pupuk PK,pupuk NK dan pupuk NPK.

Pestisida ialah suatu senyawa kimia atau campuran beberapa senyawa kimia yang
dipergunakan untuk memberantas/ mematikan hama tanaman misalnya

- Insektisida (untuk membunuh hama yang disebabkan oleh serangga)
- Rodentisida (untuk membunuh hama yang disebabkan oleh binatang pengerat).

Fungisida ialah senyawa kimia atau campuran beberapa senyawa kimia yang dipergunakan
untuk memberantas/ membunuh cendawan yang menyebabkan penyakit.

Unsur Hara Tanah ialah unsur yang paling menentukan pertumbuhan tanaman, biasanya
ada 3 (tiga) unsur hara makro yaitu nitrogin, fosfor dan kalium. Umumnya unsur ini
terdapat dalam jumlah kurang dalam tanah dan perlu ditambah dengan melakukan
pemupukan.

Pemeliharaan Pasca Tanam yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan terhadap
tanaman sejak selesai ditanam sampai batas waktu minimal 3 (tiga) bulan dan dilaksanakan
secara intensif agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Pemeliharaan Rutin yaitu kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan terhadap semua
tanaman yang berada di median dan jalur tepi di dalam Daerah Milik Jalan (DAMIJA)
dengan mengikuti tahapan dan jadwal kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi daerah
setempat.




                                        2
BAB II
                                KETENTUAN-KETENTUAN

2.1.   Umum

       2.1.1 Persyaratan Pemeliharaan Tanaman

       1).   Penyiraman
             Penyiraman dilakukan untuk menjaga tanaman agar tidak mati kekeringan.

       2).   Pendangiran dan penyiangan
             Pendangiran dilakukan untuk penggemburan               tanah    dan    pembersihan
             tanaman/rumput liar di sekitar tanaman.

       3).   Pemangkasan

             (1) Pemangkasan pada pemeliharaan Pasca Tanam dilakukan :

                 - Untuk tanaman pohon dan semak/perdu dengan memangkas daun atau ranting
                   yang patah, mati/ kering, agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu.

                 - Untuk menjaga kesehatan tanaman bila ada daun, atau ranting yang terkena
                   penyakit setelah dipangkas harus segera dibuang agar tidak menular ke bagian
                   tanaman lainnya

             (2) Pemangkasan pada pemeliharaan rutin dilakukan :

                 - Untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman yang sudah tidak teratur dan
                   mengganggu lingkungan/penglihatan pemakai jalan.

                 - Untuk menjaga kesehatan tanaman bila ada daun, atau ranting yang terkena
                   penyakit, jamur atau parasit lainnya, perlu segera dipangkas agar tidak meluas
                   ke bagian tanaman lainnya.

                 - Untuk menghilangkan dahan/ranting yang tua/rusak dan mati.

                 - Untuk mempertahankan bentuk atau dimensi dan ukuran tanaman.

                 - Untuk mengurangi penguapan pada musim kemarau panjang sehingga
                   tanaman tidak mati kekeringan (dilakukan pada akhir musim hujan).




                                               3
- Untuk mengurangi jumlah dadaunan sehingga dahan tidak patah pada musim
              hujan.

            - Untuk menjaga pertumbuhan tanaman dengan baik, waktu pemangkasan perlu
              diatur dengan tepat yaitu ;
                   setelah musim berbunga/berbuah,
                   pada akhir musim hujan,
                   untuk membuat bentuk pohon/tanaman yang ideal seperti yang
                   rencanakan pemangkasan harus dilakukan pada saat tanaman sedang
                   berdaun lebat.

4).   Pemupukan

      Kegiatan pemupukan dilakukan :
      (1)    Pada pemeliharaan pasca tanam untuk mempercepat pertumbuhan akar dan
             pertumbuhan vegetatif seperti daun/ dahan

      (2)    Pada pemeliharaan rutin untuk :

             - Menambah kesuburan tanah dengan memberi tambahan pupuk organik dan
               anorganik

             - Memperbaiki keadaan fisika tanah antara lain kedalaman efektif tanah
               yaitu dalamnya lapisan tanah dimana perakaran tanaman dapat berkembang
               dengan bebas, teksture, kelembab dan tata udara tanah.

             - Memperbaiki keadaan kimia tanah antara lain melakukan pemupukan,
               mengamati reaksi tanah dan tersedianya unsur hara bagi pertumbuhan
               tanaman dan untuk memperbaiki pH tanah sehingga mencapai pH sekitar
               6,5 (pH netral).

             - Memperbaiki keadaan biologi tanah yaitu keadaan mikrobia tanah sebagai
               bahan organik tanah, humifikasi, mineralisasi dan pengikatan nitrosin
               udara.




                                         4
5).   Pencegahan dan Pemberantasan Hama/Penyakit

      Pencegahan dan pemberantasan hama atau penakit tanaman diperlukan untuk
      menjaga agar tanaman tidak terserang oleh hama/penyakit yaitu dengan
      penyemprotan pestisida ke arah batang, daun serta semua percabangan.

6).   Penggantian Tanaman/Penyulaman

      Tanaman Lansekap jalan yang perlu diganti adalah :

      (1) Tanaman yang mati/hilang
      (2) Tanaman yang rusak (dapat karena tertabrak)
      (3) Tanaman yang terkeha serangan hama yang parah sehingga dapat menular ke
          tanaman lain.

2.1.2. Persyaratan Material

      1). Air.

         Air yang dipergunakan untuk menyiram tanaman harus bebas dari segala kotoran
         minyak, zat kimia atau lainnya yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
         dan temperatur air antara 15 C - 25 Celcius.

      2). Pupuk Kandang/Organik.

         Pupuk kandang adalah 'pupuk yang diperoleh dari kotoran padat dan kotoran cair
         dan hewan ternak.
         Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang yang bermutu baik, sudah
         matang/kering yang telah mengalami penimbunan cukup lama dan sudah tidak
         mengalami proses kimia lagi (biasanya sudah berumur sekitar 6 bulan).

      3). Pupuk Anorganik.

         Pupuk yang digunakan adalah pupuk yang mengandung unsur Nitrogen (N),
         unsur fosfat (P) dan unsur kalium (K) yang disesuaikan dengan kebutuhan
         tanaman dan kondisi tanah disekitar tanaman .




                                       5
Contoh : - NPK 20420+20
                Perbandingan ini merupakan suatu perbandingan prosentase kandungan antara
                unsur unsur 20% N + 20% P + 20% K dalam pupuk

           4). Obat Pemberantas Hama dan Penyakit Tanaman

                Pemberian obat pemberantas hama dan penyakit tanaman sangat ditentukan oleh
                jenis hama/penyakit dan tanaman yang diserangnya. Memilih pestisida yang
                efektif terhadap hama atau penyakit tanaman sebaiknya dipilih pestisida rendah
                (mudah terurai), dan telah direkomendasikan untuk jenis tanamannya.

2.2.   Teknis

2.2.1. Tenaga Kerja yang dibutuhkan

       1). Tenaga Pengendali

           - keahlian : minimal SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas) atau sederajat dan
             berpengalaman

           - tugasnya :   - menyusun jadwal kegiatan pemeliharaan
                          - mengawasi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan;
                          - memberikan petunjuk cara pengerjaan yang benar untuk setiap
                            tahapan pekerjaan, termasuk mengatur dosis pupuk anorganik yang
                            disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan dipupuk.

       2). Tenaga Penyiram

           - Bila menggunakan mobil tanki dibutuhkan 1 (satu) orang pengemudi dan 2 (dua)
             orang untuk penyemprot air
           - Bila menggunakan peralatan lainnya jumlah tenaga kerja disesuaikan dengan areal
             yang akan dikerjakan

       3). Tenaga Pendangir dan penyiang :          - tenaga kerja kasar yang
                                                      berpengalaman

       4). Tenaga Pemangkas Tanaman               : - tenaga kerja dengan berpengalaman
                                                      Pangkas Tanaman

       5). Tenaga Pemupuk/penyemprot hama dan penyakit
           - tenaga kerja kasar dengan pengalaman memupuk tanaman/ memberi pestisida,
             fungisida, insektisida
           - tenaga lulusan SPMP atau sederajat dan berpengalaman.




                                              6
2.2.2. Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan

      1). Penyiraman

          (1).   Peralatan yang dipergunakan :
                 - Mobil tangki air
                 - Slang air
                 - Ceret siram
                 - Ember
                 - Peralatan pengaman lalu-lintas
                 - Pakaian seragam yang berwama mencolok dan menggunakan topi.

          (2).   Bahan
                 - Air yang bebas dari kotoran, minyak, zat kimia atau lainnya yang
                   dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
                 - Jumlah air yang dibutuhkan ; untuk pohon : + 10 l/ pohon untuk
                   semak : + 5 l/pohon untuk rumput/penutup tanah + 5 l/m2




      2). Pendangiran dan penyiangan

          Pendangiran dan penyiangan dilakukan minimal 1 bulan sekali dengan
          peralatan :        - Garpu tanah
                             - Sekop
                             - Serok taman Cangkul
                             - Kereta dorong untuk mengangkut sampah
                             - Sapu lidi
                             - Peralatan pengaman lalu-lintas
                             - Pakaian seragam dengan warna mencolok dan menggunakan
                                 topi.




      Bahan : Tidak diperlukan




                                            7
3). Pemangkasan

   Jadwal pemangkasan untuk setiap jenis tanaman tidak sama dan disesuaikan dengan
   proporsi bentuk tanaman yang diharapkan (sesuai dengan rencana).

   Peralatan :         -   Gergaji dahan
                       -   Gunting rumput
                       -   Gunting ranting
                       -   Golok/sabit
                       -   Tali tambang
                       -   Karung untuk pengumpul sampah
                       -   Kereta dorong
                       -   Peralatan pengaman lalu-lintas
                       -   Sapu lidi
                       -   Pakaian seragam dengan warna mencolok dan menggunakan
                           topi.




   Bahan : tidak diperlukan bahan

4). Pemupukan

   Pemberian pupuk terhadap tanaman perlu ada kesesuaian antara jenis tanaman
   dengan jenis pupuk dan dosis yang perlu diberikan disesuaikan dengan kebutuhan
   tanaman

   Peralatan :         -   Cerek siram
                       -   Ember
                       -   Cangkul
                       -   Sekop
                       -   Alat penyemprot
                       -   Peralatan pengaman lalu-Iintas
                       -   Tongkat pelubang tanah
                       -   Pakaian seragam dengan warna mencolok dan menggunakan
                           topi.




                                    8
Bahan :

   Pupuk organik    : pupuk hewan temak yang telah matang (+ 6 bulan). Pupuk
                      ini arus bersih dad rumput liar atau tanaman liar lainnya.

   Pupuk anorganik : Jenis pupuknya adalah NPK atau TSP dengan dosis untuk
                     pohon 25 gram/pohon, untuk perdu/semak 2,5
                     gram/pohon untuk rumput 2.5 gram per M 2 (Urea).

5). Pencegahan dan Pemberantasan Hama/Penyakit

   Peralatan :      -   Alat penyemprot hama
                    -   Masker
                    -   Sarung tangan
                    -   Kaca mata
                    -   Pakaian seragam dengan        wama     mencolok     dan
                        menggunakan topi.




                                 9
Bahan : Obat pemberantas disesuaikan dengan jenis hama/ penyakit


                   Jenis Hama                Jenis                 Penggunaan
                    Penyakit                Penyakit
             1. Kutu               Kelthane                      1      cc/lt. air
                                   Malathion                     2-3    cc/lt. air
                                   Nogos                         1      cc/lt. air
             2. Ulat & Serangga    Basudin                        1-2 cc/lt. air
                                   Bayrusil                       1-2 cc/lt. air
                                   Lannate                      0.3-0.5 cc/lt. air
             3. Kiong (Bekicot)    Antislug
                                   Hortico
                                   Metadex
             4. Rayap              Clordane
                                   Dieldricn
                                   BHC
                                   Diathane                      2-3     gr./lt. air
                                   M 45
                                   Antracol                      1-2    gr./lt. air
                                   Cuprovit                      1      gr./lt. air



6). Penggantian Tanaman I Penyulaman

   Peralatan : -     Garpu tanah
               -     Sekop
               -     Serok taman
               -     Cangkul
               -     Kereta dorong
               -     Peralatan pengaman lalu-Iintas
               -     Linggis, alat pemotong, sapu lidi
               -     Pakaian seragam dengan warna mencolok clan menggunakan topi.

   Bahan    : -      Tanaman pengganti
              -      Tanah subur (top soil)
              -      Pupuk kandang/ pupuk anorganik
              -      Penopang tanaman (Bambu, kayu atau besi)
              -      Tali




                                  BAB III


                                    10
CARA PENGERJAAN


3.1.   Jenis Pemeliharaan

       Untuk dapat menentukan tahapan dan jadwal pemeliharaan terhadap tanaman lansekap
       jalan, perlu diadakan pengamatan/evaluasi terhadap kondisi tanaman yang tumbuh di lokasi
       yang akan ditangani pemeliharaan lansekap jalan antara lain


                   Jenis Pemeliharaan         Kondisi Tanaman        Jenis Tanaman

            o    Pasca Tanam - 3 bulan    - Baru ditanam (masa       Pohon, semak
                 dihitung sejak selesai     pertumbuhan).            rumput/penutup
                 penanaman.                                          tanah.



            o    Pemeliharaan Rutin       - Tanaman yang ada         Pohon, semak
                                            (tanaman lama dan        Penutup tanah/
                                            tanaman baru atau        rumput.
                                            sisipan).


3.2.   Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan

       1)   Pemeliharaan Pasca Tanam

            Pekerjaan pemeliharaan pasca tanam meliputi pekerjaan pemangkasan dahan yang
            kering/mati, penggemburan tanah dan membersihkan tanaman/rumput liar di sekitar
            tanaman pokok, perbaikan saluran-saluran yang tererosi, penggunaan fasilitas
            perlindungan bagi tanaman, memperbaiki/mengganti daerah-daerah di mana
            lempengan rumput tidak tumbuh dengan balk dan penggantian tanaman yang mati
            serta penyiraman secara teratur sampai tanaman tumbuh dengan subur. Secara terinci
            jadwal pemeliharaan pasca tanam dapat dilihat pada tabel 1.

       2)   Pemeliharaan Rutin

            Pekerjaan pemeliharaan rutin meliputi pekerjaan penyiraman, pendangiran dan
            penyiangan, pemangkasan, pemupukan, pengendalian/pencegahan dan pemberantasan
            hama/penyakit tanaman, dan penggantian tanaman yang rusak/mati.

            Tata cara pelaksanaan pekerjaan utama pada pemeliharaan pasca tanam dan
            pemeliharaan rutin.




                                              11
1)   Cara Penyiraman :

     -   Siraman tidak terlampau keras agar media tanam dan tanaman tidak
         terganggu, dilakukan merata pada seluruh tanaman.

     -   Dilakukan rutin setiap hari terutama pada musim kemarau, yaitu pada:

                                 pagi hari pukul 06.00 - 09.00
                                 sore hari pukul 15.00 - 18.00




2)   Cara Pendangiran dan Penyiangan :

     (a) Tanaman liar harus dicabut sampai ke perakarannya dan penggemburan tanahnya
         harus dilaksanakan sedemikian rupa agar tidak merusak perakaran tanaman.

     (b) Pendangiran dan penyiangan dilakukan minimal 1 bulan sekali.

     (c) Pekerjaan ini tidak perlu dilakukan apabila
         - Tanaman mempunyai perakaran dalam, terutama jenis pohon.
         - Pada lokasi yang curam (lereng) karena pekerjaan tersebut dapat
           menyebabkan terjadinya erosi/longsor.




                                       12
3)   Cara Pemangkasan :

     (a) Pohon/perdu dan semak.

         - Dilakukan     miring   (450)   dan    rata  agar     air    hujan       tidak
           tergenang dan dapat mengakibatkan pembusukan batang.

         - Arah memangkas dari bawah ke atas, dan setelah tanaman dipangkas
           sebaiknya dilakukan pemupukan agar tunas yang baru dapat terbentuk
           kembali.




     (b) Rumput

         - Dipangkas dengan ketinggian/tebal rumput + 5 cm dari permukaan tanah.

         - Untuk perapihan rumput pada daerah tepi dilakukan pengetrekan dengan alat
           cangkul kecil atau gunting rumput.




                                      13
4)   Cara Pemupukan :

     (a) Diberi dengan cara menabur pada tanah yang telah didangir sedalam 15 -20 cm di
         sekeliling batang pohon selebar diameter tajuk, kemudian pupuk ditutup tanah
         kembali dan disiram dengan air agar cepat larut.

     (b) Pupuk kandang diberikan dengan ditaburkan di tanah kemudian dicampur dengan
         tanah subur (top soil).

     (c) Cara lain pemupukan dengan pupuk anorganik yaitu campuran pupuk dengan air
         yang kemudian disiramkan di sekeliling perakaran tanaman, sedangkan untuk
         pupuk daun disemprotkan pada daun.

     (d) Pemakaian pupuk dilaksanakan minimal 1 bulan setelah penanaman dan
         setelahnya dilakukan minimal 1 bulan sekali.




5)   Cara Pencegahan dan Pemberantasan Hama/Penyakit :

     (a) Pemberantasan hama dilakukan dengan insektisida secara berulang-ulang tiap 1
         minggu sekali, sampai tanaman bebas dari hama yang menyerang. Apabila
         serangan cukup berat, penyemprotan dapat dilakukan 2 kali seminggu.

     (b) Untuk pemberantasan penyakit tanaman, digunakan fungisida tiap 1 (satu)
         minggu sekali. Apabila cukup parah sebaiknya tanaman dibongkar dan bekas
         lubang tanaman dibiarkan terbuka dan disinari matahan untuk beberapa lama,
         baru ditanam kembali.




                                       14
Apabila serangan bersama-sama, dapat dilakukan penyemprotan secara berganti-
         ganti menggunakan insektisida dan fungisida, atau dapat keduanya dicampur
         pada pemakaiannya. Penyemprotan jangan dilakukan pada waktu matahari
         bersinar dengan terik karena dapat menimbulkan terbakamya daun. Usahakan
         agar penyemprotan merata pada seluruh bagian tanaman.

         Hama perusak tanaman yang dapat diberantas oleh pestisida digolongkan :

         - Hama perusak akar; nematoda, larva kumbang, larva lalat, kepik akar, kutu
           akar, rayap dan semut.
         - Hama perusak batang/cabang ; binatang pengerek, tikus.
         - Hama perusak daun; bangsa ulat, kumbang, belalang, thrips, kutu tumbuh-
           tumbuhan, kepik, sikeda dan tungau.
         - Hama perusak buah; binatang pengerek buah, kepik, tikus.




6)   Cara Penggantian Tanaman :

     (a) Tanaman yang mati atau rusak dicabut kemudian siapkan lubang tanaman
         dengan ukuran :

         - pohon, l m l m × l m
         - semak, 60cm × 40cm panjang (m')




                                       15
Isi lubang dengan media tanam dengan komposisi tanah subur dan pupuk kandang
           dengan perbandingan = 3 : 2 , masukkan tanaman pengganti secara hati-hati, setelah
           kaleng atau plastik pembungkus tanaman dibuka dan dibuang keluar lokasi. Kemudian
           media tanam dipadatkan

           Untuk menjaga agar perakaran tanaman tidak patah, perlu ditunjang dengan bambu
           penahan (steger) sampai pohon tumbuh dengan baik

           (b) Untuk penggantian rumput dilakukan setelah area dibersihkan dan rumput
               yang mati dan tanahnya digemburkan lalu dicampur dengan tanah subur dan
               upuk urea dengan komposisi 2 : 1.

               Rumput yang digunakan dapat berbentuk gebalan/ lempengan, tunas atau biji.
               setelah selesai penanaman perlu dilakukan penyiraman dengan jumlah air yang
               dibutuhkan :
               - Untuk pohon :        +U 10 l/pohon
               - Untuk semak :        +U 5 l/pohon
               - Untuk rumput /penutup tanah :       + 5 l/m2

3.3.   Kapasitas Tenaga Kerja Pemeliharaan

       Kapasitas kerja dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan tanaman lansekap jalan dapat
       dilihat pada tabel berikut :




                                             16
Tabel 1.        KAPASITAS PEKERJA DALAM KEGIATAN PEMELIHARAAN
                TANAMAN


  NO                   Jenis Kegiatan Pemeliharaan              Kapasitas kerja/jam
   1.      Pembersihan/penyapuan rumput                            400    m2
   2.      Pembersihan/penyapuan perkerasan                        800    m2
   3.      Penyiraman rumput dengan sprinkler                      500    m2
   4.      Penyiraman rumput dan tanaman penutup tanah dengan      150    m2
           selang plastik 3/4"
   5.      Penyiraman rumput dan tanaman penutup tanah dengan      700    m2
           mobil tangki air
   6.      Penyiraman pohon dengan selang plastik 3/4"              15    pohon
   7.      Penyiraman pohon dengan mobil tangki                    150    pohon
   8.      Pemangkasan rumput dengan mesin dorong rover            500    m2
   9.      Pemangkasan rumput dengan mesin gendong                 250    m2
  10.      Pemangkasan tanaman semak dan penutup tanah              10    m2
           dengan gunting pangkas
  11.      Pemangkasan bentuk tanaman perlu dan pohon kecil          5    pohon
           dengan gunting pangkas
  12.      Penyiangan dan penggemburan tanah untuk pohon
           dengan cangkul dan kored                                  7    pohon
  13.      Penyiangan dan penggemburan tanah untuk tanaman
           semak dan penutup tanah dengan kored                     40    pohon
  14.      Pemupukan pupuk anorganik pada rumput dan tanaman
           penutup tanah                                           100    m2
  15.      Pemupukan pupuk anorganik pada rumput dan tanaman
           penutup tanah                                           200    m2
  16.      Pemupukan pupuk organik pada pohon                        7    pohon
  17.      Pemupukan pupuk anorganik pada pohon                      7    pohon
  18.      Penyemprotan pestisida pada tanaman penutup tanah       500    m2
           dan semak dengan sprayer gendong
  19.      Penyemprotan pestisida pada pohon dengan sprayer         15    pohon
           gendong
  20.      Penyulaman tanaman rumput (tandur)                        2    m2
  21.      Penyulaman tanaman rumput (lempengan)                    10    m2
  22.      Penyulaman tanaman penutup tanah dan semak                3    m2
  23.      Penyulaman tanaman pohon                                  3    pohon
  24.      Penyikatan perkerasan/keramik                             9    m2




                                             17
BAB IV
                                 JADWAL PEMELIHARAAN


4.1.   Pemeliharaan Pasca Tanam

       Pemeliharaan pasca tanam dilakukan sejak selesai penanaman tanaman lansekap jalan dan
       berlangsung minimal selama 3 (tiga) bulan. Pemeliharaan ini merupakan pemeliharaan
       selama masa tumbuh dan dilakukan secara intensif dengan memperhatikan jenis
       tanamannya. Setiap jenis tanaman mempunyai perlakukan penanganan yang berbeda dan
       untuk memberikan kemudahan, jadwal pemeliharaan dibedakan menurut pembagian
       sebagai berikut :
       - Jenis Tanaman Pohon
       - Jenis Tanaman Semak/Perdu
       - Jenis Tanaman penutup tanah/ rumput.

4.2.   Pemeliharaan Rutin

       Pemeliharaan Rutin pada lansekap jalan dilakukan balk pada tanaman lama yang sudah ada
       maupun merupakan kegiatan lanjutan setelah selesai pemeliharaan pasca tanam. Pekerjaan
       pemeliharaan rutin jalan dengan tahapan dan jadwal kegiatan seperti terlihat pada tabel 3.




                                               18

More Related Content

What's hot

11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasiKharistya Amaru
 
Manajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiManajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiNurul Angreliany
 
Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...
Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...
Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...Ellan Syahnoorizal Siregar
 
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringanMetode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringanHandry J
 
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan PemetaanPedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan PemetaanCv. Ainayya
 
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptxSDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptxSantriBiologiKonserv
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseinfosanitasi
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"E Sanjani
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanJoy Irman
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Joy Irman
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiJocky Nahor
 
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASCONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASadedudi
 
07. rab perencanaan apbk ck 2015
07. rab perencanaan apbk ck 201507. rab perencanaan apbk ck 2015
07. rab perencanaan apbk ck 2015Dafa Adunt
 
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...inideedee
 
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPGHybrid1
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2infosanitasi
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANMOSES HADUN
 
slide power point kontruksi bangunan
slide power point kontruksi bangunanslide power point kontruksi bangunan
slide power point kontruksi bangunannaikko manik
 

What's hot (20)

11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
Manajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiManajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksi
 
Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...
Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...
Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...
 
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringanMetode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
 
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan PemetaanPedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
 
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptxSDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
Draf Dokumen RMK
Draf Dokumen RMKDraf Dokumen RMK
Draf Dokumen RMK
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan Konstruksi
 
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASCONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
 
07. rab perencanaan apbk ck 2015
07. rab perencanaan apbk ck 201507. rab perencanaan apbk ck 2015
07. rab perencanaan apbk ck 2015
 
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
 
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
 
slide power point kontruksi bangunan
slide power point kontruksi bangunanslide power point kontruksi bangunan
slide power point kontruksi bangunan
 

Viewers also liked

[AyoCariRumah.Com] Tabloid ProBiz Property Edisi 12, Panduan Cerdas Cari Rumah
[AyoCariRumah.Com] Tabloid ProBiz Property Edisi 12, Panduan Cerdas Cari Rumah[AyoCariRumah.Com] Tabloid ProBiz Property Edisi 12, Panduan Cerdas Cari Rumah
[AyoCariRumah.Com] Tabloid ProBiz Property Edisi 12, Panduan Cerdas Cari RumahBursa Jual Beli Rumah
 
Th3813 11 cahaya & persekitaran
Th3813 11 cahaya & persekitaranTh3813 11 cahaya & persekitaran
Th3813 11 cahaya & persekitaranMasyarah Zulhaida
 
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.Tazkirah PTAR
 
Hadis dan sunnah (atherah bt azman)
Hadis dan sunnah (atherah bt azman)Hadis dan sunnah (atherah bt azman)
Hadis dan sunnah (atherah bt azman)Dania Azmy
 
Proposal ras nursery & gardening jakarta
Proposal ras nursery & gardening jakartaProposal ras nursery & gardening jakarta
Proposal ras nursery & gardening jakartaRiong2000
 
Dalil dalil hadis dan al-quran tentang dakwah dalam pendidikan
Dalil dalil hadis dan al-quran tentang dakwah dalam pendidikanDalil dalil hadis dan al-quran tentang dakwah dalam pendidikan
Dalil dalil hadis dan al-quran tentang dakwah dalam pendidikanUstajah ILa AzieLa
 
Proposal penawaran produk
Proposal penawaran produkProposal penawaran produk
Proposal penawaran produkOki SHandy
 
Surat penawaran jro
Surat penawaran jroSurat penawaran jro
Surat penawaran jroulin nuha
 

Viewers also liked (20)

Perawatan tanaman
Perawatan tanamanPerawatan tanaman
Perawatan tanaman
 
[AyoCariRumah.Com] Tabloid ProBiz Property Edisi 12, Panduan Cerdas Cari Rumah
[AyoCariRumah.Com] Tabloid ProBiz Property Edisi 12, Panduan Cerdas Cari Rumah[AyoCariRumah.Com] Tabloid ProBiz Property Edisi 12, Panduan Cerdas Cari Rumah
[AyoCariRumah.Com] Tabloid ProBiz Property Edisi 12, Panduan Cerdas Cari Rumah
 
Marketing plan transforindo community
Marketing plan transforindo communityMarketing plan transforindo community
Marketing plan transforindo community
 
Th3813 11 cahaya & persekitaran
Th3813 11 cahaya & persekitaranTh3813 11 cahaya & persekitaran
Th3813 11 cahaya & persekitaran
 
hadis dan sunnah
hadis dan sunnahhadis dan sunnah
hadis dan sunnah
 
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
 
Ushul fiqh bab hadis sebagai hujjah
Ushul fiqh bab hadis sebagai hujjahUshul fiqh bab hadis sebagai hujjah
Ushul fiqh bab hadis sebagai hujjah
 
DIMPIE
DIMPIEDIMPIE
DIMPIE
 
Ppt bunga
Ppt bungaPpt bunga
Ppt bunga
 
Surat Penawaran harga
Surat Penawaran hargaSurat Penawaran harga
Surat Penawaran harga
 
Hadis dan sunnah (atherah bt azman)
Hadis dan sunnah (atherah bt azman)Hadis dan sunnah (atherah bt azman)
Hadis dan sunnah (atherah bt azman)
 
Proposal ras nursery & gardening jakarta
Proposal ras nursery & gardening jakartaProposal ras nursery & gardening jakarta
Proposal ras nursery & gardening jakarta
 
Surat penawaran kolam
Surat penawaran kolamSurat penawaran kolam
Surat penawaran kolam
 
Dalil dalil hadis dan al-quran tentang dakwah dalam pendidikan
Dalil dalil hadis dan al-quran tentang dakwah dalam pendidikanDalil dalil hadis dan al-quran tentang dakwah dalam pendidikan
Dalil dalil hadis dan al-quran tentang dakwah dalam pendidikan
 
Grand Desain HTR I-GIST
Grand Desain HTR I-GISTGrand Desain HTR I-GIST
Grand Desain HTR I-GIST
 
Proposal penawaran produk
Proposal penawaran produkProposal penawaran produk
Proposal penawaran produk
 
Contoh proposal penawaran kerjasama
Contoh proposal penawaran kerjasamaContoh proposal penawaran kerjasama
Contoh proposal penawaran kerjasama
 
Penawaran harga barang dan jasa
Penawaran harga barang dan jasaPenawaran harga barang dan jasa
Penawaran harga barang dan jasa
 
Surat penawaran jro
Surat penawaran jroSurat penawaran jro
Surat penawaran jro
 
Proposal penawaran jasa advertising
Proposal penawaran  jasa advertisingProposal penawaran  jasa advertising
Proposal penawaran jasa advertising
 

Similar to Tatacara pemeliharaan tanaman_lansekap

Manual Tanaman Orkid
Manual Tanaman OrkidManual Tanaman Orkid
Manual Tanaman OrkidRidzaludin
 
Laporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapLaporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapFerli Dian SAputra
 
08 123 209 1979 (Telkomsel), Kerajinan Daur Ulang Botol Plastik, Kerajinan Da...
08 123 209 1979 (Telkomsel), Kerajinan Daur Ulang Botol Plastik, Kerajinan Da...08 123 209 1979 (Telkomsel), Kerajinan Daur Ulang Botol Plastik, Kerajinan Da...
08 123 209 1979 (Telkomsel), Kerajinan Daur Ulang Botol Plastik, Kerajinan Da...Jual Kerajinan Daur Ulang Malang
 
landskap bab 1, landskap , landskap , pokok
landskap bab 1, landskap , landskap , pokoklandskap bab 1, landskap , landskap , pokok
landskap bab 1, landskap , landskap , pokokzamarulaiman2004
 
Manajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpaduManajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpadupdatarawa
 
Contoh tugas mhs ugm2
Contoh tugas mhs  ugm2Contoh tugas mhs  ugm2
Contoh tugas mhs ugm2cobybryn
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasiWarnet Raha
 
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoDasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoAndrew Hutabarat
 
Penerapan ril dalam pembalakan hutan
Penerapan ril dalam pembalakan hutanPenerapan ril dalam pembalakan hutan
Penerapan ril dalam pembalakan hutanRagil Niti Putro
 
Paper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdf
Paper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdfPaper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdf
Paper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdfEkaKim
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanBondan the Planter of Palm Oil
 
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam Indah Pratiwie Pratiwi
 

Similar to Tatacara pemeliharaan tanaman_lansekap (20)

Modul siri 2
Modul siri 2Modul siri 2
Modul siri 2
 
Manual Tanaman Orkid
Manual Tanaman OrkidManual Tanaman Orkid
Manual Tanaman Orkid
 
Laporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapLaporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkap
 
08 123 209 1979 (Telkomsel), Kerajinan Daur Ulang Botol Plastik, Kerajinan Da...
08 123 209 1979 (Telkomsel), Kerajinan Daur Ulang Botol Plastik, Kerajinan Da...08 123 209 1979 (Telkomsel), Kerajinan Daur Ulang Botol Plastik, Kerajinan Da...
08 123 209 1979 (Telkomsel), Kerajinan Daur Ulang Botol Plastik, Kerajinan Da...
 
landskap bab 1, landskap , landskap , pokok
landskap bab 1, landskap , landskap , pokoklandskap bab 1, landskap , landskap , pokok
landskap bab 1, landskap , landskap , pokok
 
Paper kesesuaian lahan mijen
Paper kesesuaian lahan mijenPaper kesesuaian lahan mijen
Paper kesesuaian lahan mijen
 
Manajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpaduManajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpadu
 
Contoh tugas mhs ugm2
Contoh tugas mhs  ugm2Contoh tugas mhs  ugm2
Contoh tugas mhs ugm2
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
 
Presentasi iis
Presentasi iisPresentasi iis
Presentasi iis
 
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoDasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
 
strategi pengelolaan
strategi pengelolaanstrategi pengelolaan
strategi pengelolaan
 
Penerapan ril dalam pembalakan hutan
Penerapan ril dalam pembalakan hutanPenerapan ril dalam pembalakan hutan
Penerapan ril dalam pembalakan hutan
 
5 penghijauan
5 penghijauan5 penghijauan
5 penghijauan
 
Makalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaMakalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten muna
 
Paper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdf
Paper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdfPaper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdf
Paper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdf
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
 
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 

More from Ketut Swandana

More from Ketut Swandana (20)

Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Stat d3 6
Stat d3 6Stat d3 6
Stat d3 6
 
Stat d3 5
Stat d3 5Stat d3 5
Stat d3 5
 
Stat d3 4
Stat d3 4Stat d3 4
Stat d3 4
 
Stat d3 3
Stat d3 3Stat d3 3
Stat d3 3
 
Stat d3 2
Stat d3 2Stat d3 2
Stat d3 2
 
Stat d3 1
Stat d3 1Stat d3 1
Stat d3 1
 
Biodata dosen hindu universitas lampung
Biodata dosen hindu universitas lampungBiodata dosen hindu universitas lampung
Biodata dosen hindu universitas lampung
 
Putu ganteng
Putu gantengPutu ganteng
Putu ganteng
 
Mineral dan air
Mineral dan airMineral dan air
Mineral dan air
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
 
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radinAnalisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
 
Garis garis besar program kerja
Garis garis besar program kerjaGaris garis besar program kerja
Garis garis besar program kerja
 
Kalender kegiatan op ukm
Kalender kegiatan op ukmKalender kegiatan op ukm
Kalender kegiatan op ukm
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pelatihan progja
Pelatihan progjaPelatihan progja
Pelatihan progja
 
Building winning attitude for kmhdi
Building winning attitude for kmhdiBuilding winning attitude for kmhdi
Building winning attitude for kmhdi
 
Pertemuan v
Pertemuan vPertemuan v
Pertemuan v
 
Port designers handbook
Port designers handbookPort designers handbook
Port designers handbook
 
Pasang surut
Pasang surutPasang surut
Pasang surut
 

Tatacara pemeliharaan tanaman_lansekap

  • 1. JALA N NO.: 009/TBt/1995 TATA CARA PEMELIHARAAN TANAMAN LANSEKAP JALAN DEPARTEMEN PEKERJAN UMUM DIREKORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT BINA TEKNIK
  • 2. PRAKATA Dalam rangka mengembangkan jaringan jalan yang efisien dengan kualitas yang baik, perlu diterbitkan buku-buku standar mengenai perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian dan pemeriharaan. Untuk maksud tersebut Direktorat Jenderal Bina Marga, selaku pembina pembangunan jalan jalan di Indonesia telah berusaha menyusun standar-standar yang diperlukan sesuai dengan prioritas dan kemampuan yang ada. Sesuai dengan ketentuan-ketentuan Dewan Standarisasi Indonesia yang diberikan oleh Panitia Tetap Standarisasi Departemen Pekerjaan Umum, standar-standar bidang konstruksi dikelompokkan menjadi standar mengenai Tata Cara Pelaksanaan, Spesifikasi, dan Metode Pengujian. Buku standar "Tata Cara Pemeliharaan Tanaman Lansekap Jalan" ini merupakan salah satu konsep dasar yang dihasilkan oleh Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga yang masih memerlukan pembahasan-pembahasan oleh Panja dan Pantap Standarisasi untuk menjadi Rancangan SNI atau Pedoman Teknik. Namun demikian sambil menunggu proses tersebut, kiranya standar ini dapat diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemeliharaan tanaman lansekap jalan, dan kami mengharapkan dari penerapan di lapangan, dapat diperoleh masukan masukan kembali berupa saran dan tanggapan guna penyempurnaan selanjutnya. Jakarta, Februari 1995 DIREKTUR BINA TEKNIK MOHAMAD ANAS ALY
  • 3. DAFTAR ISI halaman PRAKATA DAFTAR ISI i DAFTAR PUSTAKA ii I. DESKRIPSI 1.1. Maksud dan Tujuan 1 1.2. Ruang Lingkup 1 1.3. Pengertian 1 II. KETENTUAN-KETENTUAN 2.1. Umum 3 2.1.1. Persyaratan Pemeliharaan Tanaman 3 2.1.2. Persyaratan Material 5 2.2. Teknis 6 2.2.1. Tenaga Kerja yang Dibutuhkan 6 2.2.2. Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan 8 Ill. CARA PENGERJAAN 3.1. Persyaratan Kondisi Tanaman 11 3.2. Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan 11 3.3. Kapasitas Tenaga Kerja Pemeliharaan 16 IV. JADWAL PEMELIHARAAN 4.1. Pemeliharaan Pasca Tanam 18 4.2. Pemeliharaan Rutin 18 LAMPIRAN i
  • 4. DAFTAR PUSTAKA 1. Standar Geometrik Jalan Perkotaan, Ditjen Bina Marga, 1992. 2. Petunjuk Praktis Pemeliharaan Rutin jalan, UPR 02.06. Pemeliharaan Rutin Tanaman Jalan, Ditjen Bina Marga, 1992. 3. Hadi Susilo, Pemeliharaan Taman. Penebar Swadaya, Jakarta 1994. ii
  • 5. BAB I DESKRIPSI 1.1. Maksud dan Tujuan 1). Maksud Tata Cara Pemeliharaan Tanaman Jalan dimaksudkan sebagai acuan bagi Pembina Jalan dalam melaksanakan tugasnya yang berkaitan dengan pemeliharaan tanaman lansekap jalan di dalam Daerah Milik Jalan (DAMIJA). 2). Tujuan untuk menyeragamkan metoda pemeliharaan sehingga didapatkan suatu hasil yang baik. 1.2. Ruang Lingkup Tata cara pemeliharaan tanaman lansekap jalan ini mencakup deskripsi, persyaratan- persyaratan, ketentuan-ketentuan, cara pengerjaan dan jadwal tentang pemeliharaan tanaman lansekap jalan. 1.3. Pengertian Lansekap Jalan, ialah wajah dari karakter lahan atau tapak yang terbentuk dari Iingkungan jalan, balk yang terbentuk dari elemen alamiah seperti bentuk topografi lahan yang mempunyai panorama yang indah, dan dapat pula terbentuk elemen lansekap buatan manusia yang disesuaikan dengan kondisi Iahannya. Lansekap jalan ini mempunyai ciri khas karena harus disesuaikan dengan ketentuan geometrik jalan dan di-peruntukkan terutama bagi kenyamanan pemakai jalan serta diusahakan untuk menciptakan Iingkungan jalan yang indah, serasi, dan memenuhi fungsi keamanan. Tanaman Jalan ialah tanaman yang digunakan di dalam perencanaan lansekap jalan, yang mempunyai sistem perakaran yang tidak merusak konstruksi jalan, percabangan tanaman tidak mudah patah dan mudah dalam pemelihararaannya. Pupuk Organik, ialah pupuk alam yang dihasilkan dan kotoran hewan ternak dan pupuk hijau dari sisa-sisa tanaman. 1
  • 6. Pupuk Anorganik, ialah pupuk buatan yang dibuat di pabrik. Pupuk ini dapat digolongkan berdasarkan jenis dan kandungan hara dalam pupuk tunggal dan majemuk. - Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsur hara. Dikenal pupuk Nitrogen (N), pupuk fosfat (P) dan pupuk kalium (K). Pada pupuk Nitrogen (N) di kenal pupuk Urea, Amonium Sulfat dan Amonium Chlorida. - Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung dua atau lebih jenis unsur hara. Dikenal pupuk NP, pupuk PK,pupuk NK dan pupuk NPK. Pestisida ialah suatu senyawa kimia atau campuran beberapa senyawa kimia yang dipergunakan untuk memberantas/ mematikan hama tanaman misalnya - Insektisida (untuk membunuh hama yang disebabkan oleh serangga) - Rodentisida (untuk membunuh hama yang disebabkan oleh binatang pengerat). Fungisida ialah senyawa kimia atau campuran beberapa senyawa kimia yang dipergunakan untuk memberantas/ membunuh cendawan yang menyebabkan penyakit. Unsur Hara Tanah ialah unsur yang paling menentukan pertumbuhan tanaman, biasanya ada 3 (tiga) unsur hara makro yaitu nitrogin, fosfor dan kalium. Umumnya unsur ini terdapat dalam jumlah kurang dalam tanah dan perlu ditambah dengan melakukan pemupukan. Pemeliharaan Pasca Tanam yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan terhadap tanaman sejak selesai ditanam sampai batas waktu minimal 3 (tiga) bulan dan dilaksanakan secara intensif agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Pemeliharaan Rutin yaitu kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan terhadap semua tanaman yang berada di median dan jalur tepi di dalam Daerah Milik Jalan (DAMIJA) dengan mengikuti tahapan dan jadwal kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi daerah setempat. 2
  • 7. BAB II KETENTUAN-KETENTUAN 2.1. Umum 2.1.1 Persyaratan Pemeliharaan Tanaman 1). Penyiraman Penyiraman dilakukan untuk menjaga tanaman agar tidak mati kekeringan. 2). Pendangiran dan penyiangan Pendangiran dilakukan untuk penggemburan tanah dan pembersihan tanaman/rumput liar di sekitar tanaman. 3). Pemangkasan (1) Pemangkasan pada pemeliharaan Pasca Tanam dilakukan : - Untuk tanaman pohon dan semak/perdu dengan memangkas daun atau ranting yang patah, mati/ kering, agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu. - Untuk menjaga kesehatan tanaman bila ada daun, atau ranting yang terkena penyakit setelah dipangkas harus segera dibuang agar tidak menular ke bagian tanaman lainnya (2) Pemangkasan pada pemeliharaan rutin dilakukan : - Untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman yang sudah tidak teratur dan mengganggu lingkungan/penglihatan pemakai jalan. - Untuk menjaga kesehatan tanaman bila ada daun, atau ranting yang terkena penyakit, jamur atau parasit lainnya, perlu segera dipangkas agar tidak meluas ke bagian tanaman lainnya. - Untuk menghilangkan dahan/ranting yang tua/rusak dan mati. - Untuk mempertahankan bentuk atau dimensi dan ukuran tanaman. - Untuk mengurangi penguapan pada musim kemarau panjang sehingga tanaman tidak mati kekeringan (dilakukan pada akhir musim hujan). 3
  • 8. - Untuk mengurangi jumlah dadaunan sehingga dahan tidak patah pada musim hujan. - Untuk menjaga pertumbuhan tanaman dengan baik, waktu pemangkasan perlu diatur dengan tepat yaitu ; setelah musim berbunga/berbuah, pada akhir musim hujan, untuk membuat bentuk pohon/tanaman yang ideal seperti yang rencanakan pemangkasan harus dilakukan pada saat tanaman sedang berdaun lebat. 4). Pemupukan Kegiatan pemupukan dilakukan : (1) Pada pemeliharaan pasca tanam untuk mempercepat pertumbuhan akar dan pertumbuhan vegetatif seperti daun/ dahan (2) Pada pemeliharaan rutin untuk : - Menambah kesuburan tanah dengan memberi tambahan pupuk organik dan anorganik - Memperbaiki keadaan fisika tanah antara lain kedalaman efektif tanah yaitu dalamnya lapisan tanah dimana perakaran tanaman dapat berkembang dengan bebas, teksture, kelembab dan tata udara tanah. - Memperbaiki keadaan kimia tanah antara lain melakukan pemupukan, mengamati reaksi tanah dan tersedianya unsur hara bagi pertumbuhan tanaman dan untuk memperbaiki pH tanah sehingga mencapai pH sekitar 6,5 (pH netral). - Memperbaiki keadaan biologi tanah yaitu keadaan mikrobia tanah sebagai bahan organik tanah, humifikasi, mineralisasi dan pengikatan nitrosin udara. 4
  • 9. 5). Pencegahan dan Pemberantasan Hama/Penyakit Pencegahan dan pemberantasan hama atau penakit tanaman diperlukan untuk menjaga agar tanaman tidak terserang oleh hama/penyakit yaitu dengan penyemprotan pestisida ke arah batang, daun serta semua percabangan. 6). Penggantian Tanaman/Penyulaman Tanaman Lansekap jalan yang perlu diganti adalah : (1) Tanaman yang mati/hilang (2) Tanaman yang rusak (dapat karena tertabrak) (3) Tanaman yang terkeha serangan hama yang parah sehingga dapat menular ke tanaman lain. 2.1.2. Persyaratan Material 1). Air. Air yang dipergunakan untuk menyiram tanaman harus bebas dari segala kotoran minyak, zat kimia atau lainnya yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan temperatur air antara 15 C - 25 Celcius. 2). Pupuk Kandang/Organik. Pupuk kandang adalah 'pupuk yang diperoleh dari kotoran padat dan kotoran cair dan hewan ternak. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang yang bermutu baik, sudah matang/kering yang telah mengalami penimbunan cukup lama dan sudah tidak mengalami proses kimia lagi (biasanya sudah berumur sekitar 6 bulan). 3). Pupuk Anorganik. Pupuk yang digunakan adalah pupuk yang mengandung unsur Nitrogen (N), unsur fosfat (P) dan unsur kalium (K) yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah disekitar tanaman . 5
  • 10. Contoh : - NPK 20420+20 Perbandingan ini merupakan suatu perbandingan prosentase kandungan antara unsur unsur 20% N + 20% P + 20% K dalam pupuk 4). Obat Pemberantas Hama dan Penyakit Tanaman Pemberian obat pemberantas hama dan penyakit tanaman sangat ditentukan oleh jenis hama/penyakit dan tanaman yang diserangnya. Memilih pestisida yang efektif terhadap hama atau penyakit tanaman sebaiknya dipilih pestisida rendah (mudah terurai), dan telah direkomendasikan untuk jenis tanamannya. 2.2. Teknis 2.2.1. Tenaga Kerja yang dibutuhkan 1). Tenaga Pengendali - keahlian : minimal SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas) atau sederajat dan berpengalaman - tugasnya : - menyusun jadwal kegiatan pemeliharaan - mengawasi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan; - memberikan petunjuk cara pengerjaan yang benar untuk setiap tahapan pekerjaan, termasuk mengatur dosis pupuk anorganik yang disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan dipupuk. 2). Tenaga Penyiram - Bila menggunakan mobil tanki dibutuhkan 1 (satu) orang pengemudi dan 2 (dua) orang untuk penyemprot air - Bila menggunakan peralatan lainnya jumlah tenaga kerja disesuaikan dengan areal yang akan dikerjakan 3). Tenaga Pendangir dan penyiang : - tenaga kerja kasar yang berpengalaman 4). Tenaga Pemangkas Tanaman : - tenaga kerja dengan berpengalaman Pangkas Tanaman 5). Tenaga Pemupuk/penyemprot hama dan penyakit - tenaga kerja kasar dengan pengalaman memupuk tanaman/ memberi pestisida, fungisida, insektisida - tenaga lulusan SPMP atau sederajat dan berpengalaman. 6
  • 11. 2.2.2. Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan 1). Penyiraman (1). Peralatan yang dipergunakan : - Mobil tangki air - Slang air - Ceret siram - Ember - Peralatan pengaman lalu-lintas - Pakaian seragam yang berwama mencolok dan menggunakan topi. (2). Bahan - Air yang bebas dari kotoran, minyak, zat kimia atau lainnya yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman - Jumlah air yang dibutuhkan ; untuk pohon : + 10 l/ pohon untuk semak : + 5 l/pohon untuk rumput/penutup tanah + 5 l/m2 2). Pendangiran dan penyiangan Pendangiran dan penyiangan dilakukan minimal 1 bulan sekali dengan peralatan : - Garpu tanah - Sekop - Serok taman Cangkul - Kereta dorong untuk mengangkut sampah - Sapu lidi - Peralatan pengaman lalu-lintas - Pakaian seragam dengan warna mencolok dan menggunakan topi. Bahan : Tidak diperlukan 7
  • 12. 3). Pemangkasan Jadwal pemangkasan untuk setiap jenis tanaman tidak sama dan disesuaikan dengan proporsi bentuk tanaman yang diharapkan (sesuai dengan rencana). Peralatan : - Gergaji dahan - Gunting rumput - Gunting ranting - Golok/sabit - Tali tambang - Karung untuk pengumpul sampah - Kereta dorong - Peralatan pengaman lalu-lintas - Sapu lidi - Pakaian seragam dengan warna mencolok dan menggunakan topi. Bahan : tidak diperlukan bahan 4). Pemupukan Pemberian pupuk terhadap tanaman perlu ada kesesuaian antara jenis tanaman dengan jenis pupuk dan dosis yang perlu diberikan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman Peralatan : - Cerek siram - Ember - Cangkul - Sekop - Alat penyemprot - Peralatan pengaman lalu-Iintas - Tongkat pelubang tanah - Pakaian seragam dengan warna mencolok dan menggunakan topi. 8
  • 13. Bahan : Pupuk organik : pupuk hewan temak yang telah matang (+ 6 bulan). Pupuk ini arus bersih dad rumput liar atau tanaman liar lainnya. Pupuk anorganik : Jenis pupuknya adalah NPK atau TSP dengan dosis untuk pohon 25 gram/pohon, untuk perdu/semak 2,5 gram/pohon untuk rumput 2.5 gram per M 2 (Urea). 5). Pencegahan dan Pemberantasan Hama/Penyakit Peralatan : - Alat penyemprot hama - Masker - Sarung tangan - Kaca mata - Pakaian seragam dengan wama mencolok dan menggunakan topi. 9
  • 14. Bahan : Obat pemberantas disesuaikan dengan jenis hama/ penyakit Jenis Hama Jenis Penggunaan Penyakit Penyakit 1. Kutu Kelthane 1 cc/lt. air Malathion 2-3 cc/lt. air Nogos 1 cc/lt. air 2. Ulat & Serangga Basudin 1-2 cc/lt. air Bayrusil 1-2 cc/lt. air Lannate 0.3-0.5 cc/lt. air 3. Kiong (Bekicot) Antislug Hortico Metadex 4. Rayap Clordane Dieldricn BHC Diathane 2-3 gr./lt. air M 45 Antracol 1-2 gr./lt. air Cuprovit 1 gr./lt. air 6). Penggantian Tanaman I Penyulaman Peralatan : - Garpu tanah - Sekop - Serok taman - Cangkul - Kereta dorong - Peralatan pengaman lalu-Iintas - Linggis, alat pemotong, sapu lidi - Pakaian seragam dengan warna mencolok clan menggunakan topi. Bahan : - Tanaman pengganti - Tanah subur (top soil) - Pupuk kandang/ pupuk anorganik - Penopang tanaman (Bambu, kayu atau besi) - Tali BAB III 10
  • 15. CARA PENGERJAAN 3.1. Jenis Pemeliharaan Untuk dapat menentukan tahapan dan jadwal pemeliharaan terhadap tanaman lansekap jalan, perlu diadakan pengamatan/evaluasi terhadap kondisi tanaman yang tumbuh di lokasi yang akan ditangani pemeliharaan lansekap jalan antara lain Jenis Pemeliharaan Kondisi Tanaman Jenis Tanaman o Pasca Tanam - 3 bulan - Baru ditanam (masa Pohon, semak dihitung sejak selesai pertumbuhan). rumput/penutup penanaman. tanah. o Pemeliharaan Rutin - Tanaman yang ada Pohon, semak (tanaman lama dan Penutup tanah/ tanaman baru atau rumput. sisipan). 3.2. Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan 1) Pemeliharaan Pasca Tanam Pekerjaan pemeliharaan pasca tanam meliputi pekerjaan pemangkasan dahan yang kering/mati, penggemburan tanah dan membersihkan tanaman/rumput liar di sekitar tanaman pokok, perbaikan saluran-saluran yang tererosi, penggunaan fasilitas perlindungan bagi tanaman, memperbaiki/mengganti daerah-daerah di mana lempengan rumput tidak tumbuh dengan balk dan penggantian tanaman yang mati serta penyiraman secara teratur sampai tanaman tumbuh dengan subur. Secara terinci jadwal pemeliharaan pasca tanam dapat dilihat pada tabel 1. 2) Pemeliharaan Rutin Pekerjaan pemeliharaan rutin meliputi pekerjaan penyiraman, pendangiran dan penyiangan, pemangkasan, pemupukan, pengendalian/pencegahan dan pemberantasan hama/penyakit tanaman, dan penggantian tanaman yang rusak/mati. Tata cara pelaksanaan pekerjaan utama pada pemeliharaan pasca tanam dan pemeliharaan rutin. 11
  • 16. 1) Cara Penyiraman : - Siraman tidak terlampau keras agar media tanam dan tanaman tidak terganggu, dilakukan merata pada seluruh tanaman. - Dilakukan rutin setiap hari terutama pada musim kemarau, yaitu pada: pagi hari pukul 06.00 - 09.00 sore hari pukul 15.00 - 18.00 2) Cara Pendangiran dan Penyiangan : (a) Tanaman liar harus dicabut sampai ke perakarannya dan penggemburan tanahnya harus dilaksanakan sedemikian rupa agar tidak merusak perakaran tanaman. (b) Pendangiran dan penyiangan dilakukan minimal 1 bulan sekali. (c) Pekerjaan ini tidak perlu dilakukan apabila - Tanaman mempunyai perakaran dalam, terutama jenis pohon. - Pada lokasi yang curam (lereng) karena pekerjaan tersebut dapat menyebabkan terjadinya erosi/longsor. 12
  • 17. 3) Cara Pemangkasan : (a) Pohon/perdu dan semak. - Dilakukan miring (450) dan rata agar air hujan tidak tergenang dan dapat mengakibatkan pembusukan batang. - Arah memangkas dari bawah ke atas, dan setelah tanaman dipangkas sebaiknya dilakukan pemupukan agar tunas yang baru dapat terbentuk kembali. (b) Rumput - Dipangkas dengan ketinggian/tebal rumput + 5 cm dari permukaan tanah. - Untuk perapihan rumput pada daerah tepi dilakukan pengetrekan dengan alat cangkul kecil atau gunting rumput. 13
  • 18. 4) Cara Pemupukan : (a) Diberi dengan cara menabur pada tanah yang telah didangir sedalam 15 -20 cm di sekeliling batang pohon selebar diameter tajuk, kemudian pupuk ditutup tanah kembali dan disiram dengan air agar cepat larut. (b) Pupuk kandang diberikan dengan ditaburkan di tanah kemudian dicampur dengan tanah subur (top soil). (c) Cara lain pemupukan dengan pupuk anorganik yaitu campuran pupuk dengan air yang kemudian disiramkan di sekeliling perakaran tanaman, sedangkan untuk pupuk daun disemprotkan pada daun. (d) Pemakaian pupuk dilaksanakan minimal 1 bulan setelah penanaman dan setelahnya dilakukan minimal 1 bulan sekali. 5) Cara Pencegahan dan Pemberantasan Hama/Penyakit : (a) Pemberantasan hama dilakukan dengan insektisida secara berulang-ulang tiap 1 minggu sekali, sampai tanaman bebas dari hama yang menyerang. Apabila serangan cukup berat, penyemprotan dapat dilakukan 2 kali seminggu. (b) Untuk pemberantasan penyakit tanaman, digunakan fungisida tiap 1 (satu) minggu sekali. Apabila cukup parah sebaiknya tanaman dibongkar dan bekas lubang tanaman dibiarkan terbuka dan disinari matahan untuk beberapa lama, baru ditanam kembali. 14
  • 19. Apabila serangan bersama-sama, dapat dilakukan penyemprotan secara berganti- ganti menggunakan insektisida dan fungisida, atau dapat keduanya dicampur pada pemakaiannya. Penyemprotan jangan dilakukan pada waktu matahari bersinar dengan terik karena dapat menimbulkan terbakamya daun. Usahakan agar penyemprotan merata pada seluruh bagian tanaman. Hama perusak tanaman yang dapat diberantas oleh pestisida digolongkan : - Hama perusak akar; nematoda, larva kumbang, larva lalat, kepik akar, kutu akar, rayap dan semut. - Hama perusak batang/cabang ; binatang pengerek, tikus. - Hama perusak daun; bangsa ulat, kumbang, belalang, thrips, kutu tumbuh- tumbuhan, kepik, sikeda dan tungau. - Hama perusak buah; binatang pengerek buah, kepik, tikus. 6) Cara Penggantian Tanaman : (a) Tanaman yang mati atau rusak dicabut kemudian siapkan lubang tanaman dengan ukuran : - pohon, l m l m × l m - semak, 60cm × 40cm panjang (m') 15
  • 20. Isi lubang dengan media tanam dengan komposisi tanah subur dan pupuk kandang dengan perbandingan = 3 : 2 , masukkan tanaman pengganti secara hati-hati, setelah kaleng atau plastik pembungkus tanaman dibuka dan dibuang keluar lokasi. Kemudian media tanam dipadatkan Untuk menjaga agar perakaran tanaman tidak patah, perlu ditunjang dengan bambu penahan (steger) sampai pohon tumbuh dengan baik (b) Untuk penggantian rumput dilakukan setelah area dibersihkan dan rumput yang mati dan tanahnya digemburkan lalu dicampur dengan tanah subur dan upuk urea dengan komposisi 2 : 1. Rumput yang digunakan dapat berbentuk gebalan/ lempengan, tunas atau biji. setelah selesai penanaman perlu dilakukan penyiraman dengan jumlah air yang dibutuhkan : - Untuk pohon : +U 10 l/pohon - Untuk semak : +U 5 l/pohon - Untuk rumput /penutup tanah : + 5 l/m2 3.3. Kapasitas Tenaga Kerja Pemeliharaan Kapasitas kerja dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan tanaman lansekap jalan dapat dilihat pada tabel berikut : 16
  • 21. Tabel 1. KAPASITAS PEKERJA DALAM KEGIATAN PEMELIHARAAN TANAMAN NO Jenis Kegiatan Pemeliharaan Kapasitas kerja/jam 1. Pembersihan/penyapuan rumput 400 m2 2. Pembersihan/penyapuan perkerasan 800 m2 3. Penyiraman rumput dengan sprinkler 500 m2 4. Penyiraman rumput dan tanaman penutup tanah dengan 150 m2 selang plastik 3/4" 5. Penyiraman rumput dan tanaman penutup tanah dengan 700 m2 mobil tangki air 6. Penyiraman pohon dengan selang plastik 3/4" 15 pohon 7. Penyiraman pohon dengan mobil tangki 150 pohon 8. Pemangkasan rumput dengan mesin dorong rover 500 m2 9. Pemangkasan rumput dengan mesin gendong 250 m2 10. Pemangkasan tanaman semak dan penutup tanah 10 m2 dengan gunting pangkas 11. Pemangkasan bentuk tanaman perlu dan pohon kecil 5 pohon dengan gunting pangkas 12. Penyiangan dan penggemburan tanah untuk pohon dengan cangkul dan kored 7 pohon 13. Penyiangan dan penggemburan tanah untuk tanaman semak dan penutup tanah dengan kored 40 pohon 14. Pemupukan pupuk anorganik pada rumput dan tanaman penutup tanah 100 m2 15. Pemupukan pupuk anorganik pada rumput dan tanaman penutup tanah 200 m2 16. Pemupukan pupuk organik pada pohon 7 pohon 17. Pemupukan pupuk anorganik pada pohon 7 pohon 18. Penyemprotan pestisida pada tanaman penutup tanah 500 m2 dan semak dengan sprayer gendong 19. Penyemprotan pestisida pada pohon dengan sprayer 15 pohon gendong 20. Penyulaman tanaman rumput (tandur) 2 m2 21. Penyulaman tanaman rumput (lempengan) 10 m2 22. Penyulaman tanaman penutup tanah dan semak 3 m2 23. Penyulaman tanaman pohon 3 pohon 24. Penyikatan perkerasan/keramik 9 m2 17
  • 22. BAB IV JADWAL PEMELIHARAAN 4.1. Pemeliharaan Pasca Tanam Pemeliharaan pasca tanam dilakukan sejak selesai penanaman tanaman lansekap jalan dan berlangsung minimal selama 3 (tiga) bulan. Pemeliharaan ini merupakan pemeliharaan selama masa tumbuh dan dilakukan secara intensif dengan memperhatikan jenis tanamannya. Setiap jenis tanaman mempunyai perlakukan penanganan yang berbeda dan untuk memberikan kemudahan, jadwal pemeliharaan dibedakan menurut pembagian sebagai berikut : - Jenis Tanaman Pohon - Jenis Tanaman Semak/Perdu - Jenis Tanaman penutup tanah/ rumput. 4.2. Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin pada lansekap jalan dilakukan balk pada tanaman lama yang sudah ada maupun merupakan kegiatan lanjutan setelah selesai pemeliharaan pasca tanam. Pekerjaan pemeliharaan rutin jalan dengan tahapan dan jadwal kegiatan seperti terlihat pada tabel 3. 18