Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB, termasuk tujuan penyelidikan epidemiologi, pengertian penyelidikan dan penelitian epidemiologi, serta studi epidemiologi deskriptif dan analitik.
2. Studi epidemiologi deskriptif digunakan untuk menggambarkan situasi populasi dengan membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok, sedangkan studi epidemiologi anal
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bencana bidang kesehatan, meliputi pengertian bencana, jenis bencana alam dan ulah manusia, dampaknya terhadap kesehatan, serta kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan dan rekonstruksi."
Manajemen bencana dan kedaruratan meliputi upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi sebelum, saat, dan sesudah terjadinya bencana. Kegiatan tanggap darurat mencakup manajemen dan koordinasi, perlindungan korban, logistik, penampungan, air bersih, sanitasi, kesehatan, dan pelayanan masyarakat.
Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klbHMRojali
Dokumen tersebut membahas tentang penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa penyakit (KLB). Ia menjelaskan definisi KLB, kriteria pendeteksian KLB, tujuan penyelidikan KLB, langkah-langkah penyelidikan KLB meliputi survey pendahuluan, pengumpulan data, pengolahan data, dan tindakan pencegahan serta penanggulangan. Dokumen tersebut juga membahas tentang pelaporan hasil pen
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB, termasuk tujuan penyelidikan epidemiologi, pengertian penyelidikan dan penelitian epidemiologi, serta studi epidemiologi deskriptif dan analitik.
2. Studi epidemiologi deskriptif digunakan untuk menggambarkan situasi populasi dengan membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok, sedangkan studi epidemiologi anal
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bencana bidang kesehatan, meliputi pengertian bencana, jenis bencana alam dan ulah manusia, dampaknya terhadap kesehatan, serta kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan dan rekonstruksi."
Manajemen bencana dan kedaruratan meliputi upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi sebelum, saat, dan sesudah terjadinya bencana. Kegiatan tanggap darurat mencakup manajemen dan koordinasi, perlindungan korban, logistik, penampungan, air bersih, sanitasi, kesehatan, dan pelayanan masyarakat.
Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klbHMRojali
Dokumen tersebut membahas tentang penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa penyakit (KLB). Ia menjelaskan definisi KLB, kriteria pendeteksian KLB, tujuan penyelidikan KLB, langkah-langkah penyelidikan KLB meliputi survey pendahuluan, pengumpulan data, pengolahan data, dan tindakan pencegahan serta penanggulangan. Dokumen tersebut juga membahas tentang pelaporan hasil pen
Surveilans merupakan proses sistematis pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi kesehatan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Tujuannya antara lain mengidentifikasi masalah kesehatan, mengumpulkan data faktor risiko, serta memantau dampak program kesehatan. Sumber data surveilans meliputi laporan kematian, rumah sakit, laboratorium, dan catatan kesehatan masyarakat. Jenis surveilans melip
Komunikasi risiko merupakan bagian penting dalam proses meminimalkan risiko dengan bertukar informasi secara terus menerus antara berbagai pihak. Tujuannya adalah meningkatkan peran masyarakat dalam menanggulangi risiko melalui berbagai strategi seperti pendidikan kesehatan, bina suasana, dan penanganan masa krisis sesuai dengan tingkat bahaya dan kekuatiran masyarakat.
Kegiatan pengumpulan data dan informasi dengan tujuan untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar yang diperlukan segera sebagai respon dalam suatu kejadian bencana
Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB) merupakan sistem pengawasan yang digunakan untuk mendeteksi potensi kejadian luar biasa seperti wabah penyakit secara dini. SKD-KLB mencakup pemantauan kasus penyakit dan faktor risiko penyakit serta analisis data sederhana untuk mendeteksi kluster kasus yang tidak biasa. Tujuannya adalah untuk mengurangi kerugian dengan
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bencana bidang kesehatan di Indonesia. Secara garis besar mencakup pengertian bencana alam dan buatan, dampaknya terhadap kesehatan, serta langkah-langkah penanggulangannya meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, dan rekonstruksi.
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam “vehicle” transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
Dokumen tersebut membahas tentang penyediaan air minum berkualitas bagi masyarakat di daerah bencana alam. Terdapat beberapa poin penting yaitu (1) penyediaan air bersih dapat dilakukan melalui pemboran sumur atau unit pengolahan air yang mudah dipindahkan, (2) standar kualitas air minum antara lain kadar bakteri coliform rendah dan klorin 0,2-0,5 mg/L, (3) fasilitas sanitasi se
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaChaicha Ceria
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja, yang didefinisikan sebagai kelainan atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja atau pekerjaan. Terdapat tiga jenis penyakit akibat kerja yaitu penyakit akibat kerja, penyakit terkait kerja, dan penyakit umum. Faktor penyebab penyakit akibat kerja dapat berupa faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi,
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kesehatan perkotaan dan masalah-masalah yang muncul di kawasan perkotaan. Masalah utama yang disebutkan adalah tingginya kepadatan penduduk, polusi lingkungan, dan keterbatasan sistem pelayanan kesehatan yang kurang responsif terhadap gaya hidup perkotaan. Dokumen ini juga menjelaskan sumber daya dan fasilitas kesehatan yang ada di perkotaan beserta tantangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan pemukiman. Tiga aspek utama yang dibahas adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan pemukiman, persyaratan lingkungan pemukiman yang sehat, dan upaya-upaya untuk menjamin kesehatan di lingkungan pemukiman.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan lingkungan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat agar dapat mencegah penyakit. Pelayanan kesehatan lingkungan meliputi konseling, inspeksi lingkungan, dan intervensi lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan indikator kinerja program kesehatan lingkungan serta pentingnya sanitasi total berbasis masyarakat.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kriteria inspeksi sanitasi untuk tempat-tempat umum seperti bioskop, terminal angkutan udara, dan pangkas rambut. Terdapat 10 item tempat yang dicakup beserta komponen-komponen yang dinilai untuk memastikan terpenuhinya standar kesehatan lingkungan."
1. Seperti apa sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas?
Pelayanan kesehatan dikatakan berkualitas apabila pemberi layanan mampu memenuhi kebutuhan pasiennya. Terlaksananya kebijakan keselamatan pasien diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rasa aman pasien serta menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
2. Apa yang harus dilakukan jika terjadi kesalahan dalam pencatatan rekam medis?
*Jawab:*
Bila terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang bersangkutan.
3. Bagaimana cara meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan?
*Jawab:*
Memberikan pelayanan yang ramah dengan senyum tulus salah satu cara yang bisa dilakukan agar pasien merasa puas. Gunakan Aplikasi Faskes Dari Aplikasi Trustmedis Untuk Meningkatkan Kepuasan Pasien Merekrut Tenaga Kerja yang Handal. Melakukan Komunikasi Secara Efektif. Berikan Pelayanan yang Cepat
Dokumen tersebut membahas kesiapan Indonesia dalam menghadapi virus corona, mencakup penyampaian surat edaran ke berbagai instansi terkait seperti dinas kesehatan dan rumah sakit rujukan, serta pendataan sumber daya kesehatan untuk penanganan wabah.
Surveilans merupakan proses sistematis pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi kesehatan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Tujuannya antara lain mengidentifikasi masalah kesehatan, mengumpulkan data faktor risiko, serta memantau dampak program kesehatan. Sumber data surveilans meliputi laporan kematian, rumah sakit, laboratorium, dan catatan kesehatan masyarakat. Jenis surveilans melip
Komunikasi risiko merupakan bagian penting dalam proses meminimalkan risiko dengan bertukar informasi secara terus menerus antara berbagai pihak. Tujuannya adalah meningkatkan peran masyarakat dalam menanggulangi risiko melalui berbagai strategi seperti pendidikan kesehatan, bina suasana, dan penanganan masa krisis sesuai dengan tingkat bahaya dan kekuatiran masyarakat.
Kegiatan pengumpulan data dan informasi dengan tujuan untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar yang diperlukan segera sebagai respon dalam suatu kejadian bencana
Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB) merupakan sistem pengawasan yang digunakan untuk mendeteksi potensi kejadian luar biasa seperti wabah penyakit secara dini. SKD-KLB mencakup pemantauan kasus penyakit dan faktor risiko penyakit serta analisis data sederhana untuk mendeteksi kluster kasus yang tidak biasa. Tujuannya adalah untuk mengurangi kerugian dengan
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bencana bidang kesehatan di Indonesia. Secara garis besar mencakup pengertian bencana alam dan buatan, dampaknya terhadap kesehatan, serta langkah-langkah penanggulangannya meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, dan rekonstruksi.
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam “vehicle” transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
Dokumen tersebut membahas tentang penyediaan air minum berkualitas bagi masyarakat di daerah bencana alam. Terdapat beberapa poin penting yaitu (1) penyediaan air bersih dapat dilakukan melalui pemboran sumur atau unit pengolahan air yang mudah dipindahkan, (2) standar kualitas air minum antara lain kadar bakteri coliform rendah dan klorin 0,2-0,5 mg/L, (3) fasilitas sanitasi se
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaChaicha Ceria
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja, yang didefinisikan sebagai kelainan atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja atau pekerjaan. Terdapat tiga jenis penyakit akibat kerja yaitu penyakit akibat kerja, penyakit terkait kerja, dan penyakit umum. Faktor penyebab penyakit akibat kerja dapat berupa faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi,
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kesehatan perkotaan dan masalah-masalah yang muncul di kawasan perkotaan. Masalah utama yang disebutkan adalah tingginya kepadatan penduduk, polusi lingkungan, dan keterbatasan sistem pelayanan kesehatan yang kurang responsif terhadap gaya hidup perkotaan. Dokumen ini juga menjelaskan sumber daya dan fasilitas kesehatan yang ada di perkotaan beserta tantangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan pemukiman. Tiga aspek utama yang dibahas adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan pemukiman, persyaratan lingkungan pemukiman yang sehat, dan upaya-upaya untuk menjamin kesehatan di lingkungan pemukiman.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan lingkungan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat agar dapat mencegah penyakit. Pelayanan kesehatan lingkungan meliputi konseling, inspeksi lingkungan, dan intervensi lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan indikator kinerja program kesehatan lingkungan serta pentingnya sanitasi total berbasis masyarakat.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kriteria inspeksi sanitasi untuk tempat-tempat umum seperti bioskop, terminal angkutan udara, dan pangkas rambut. Terdapat 10 item tempat yang dicakup beserta komponen-komponen yang dinilai untuk memastikan terpenuhinya standar kesehatan lingkungan."
1. Seperti apa sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas?
Pelayanan kesehatan dikatakan berkualitas apabila pemberi layanan mampu memenuhi kebutuhan pasiennya. Terlaksananya kebijakan keselamatan pasien diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rasa aman pasien serta menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
2. Apa yang harus dilakukan jika terjadi kesalahan dalam pencatatan rekam medis?
*Jawab:*
Bila terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang bersangkutan.
3. Bagaimana cara meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan?
*Jawab:*
Memberikan pelayanan yang ramah dengan senyum tulus salah satu cara yang bisa dilakukan agar pasien merasa puas. Gunakan Aplikasi Faskes Dari Aplikasi Trustmedis Untuk Meningkatkan Kepuasan Pasien Merekrut Tenaga Kerja yang Handal. Melakukan Komunikasi Secara Efektif. Berikan Pelayanan yang Cepat
Dokumen tersebut membahas kesiapan Indonesia dalam menghadapi virus corona, mencakup penyampaian surat edaran ke berbagai instansi terkait seperti dinas kesehatan dan rumah sakit rujukan, serta pendataan sumber daya kesehatan untuk penanganan wabah.
Desa Siaga bertujuan mencapai desa yang sehat dengan masyarakat yang sehat dan tanggap terhadap masalah kesehatan melalui kesiapsiagaan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan menangani masalah kesehatan, bencana, dan darurat secara mandiri. Surveilans berbasis masyarakat melibatkan pengamatan, pelaporan, dan tanggapan cepat terhadap kondisi kesehatan dan faktor risiko penyakit di masyar
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan keluarga dengan masalah HIV/AIDS. Mencakup tujuan pembelajaran untuk memberikan asuhan klien individu dan keluarga dengan HIV/AIDS, pokok bahasan seperti pengertian, patofisiologi, cara penularan, peran perawat dalam manajemen ARV, penatalaksanaan penderita, dan asuhan klien serta keluarga dengan masalah tersebut.
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan langkah-langkah yang diambil Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menangani dan mencegah penyebaran virus flu H1N1, termasuk melakukan surveilans di pintu masuk, mengisolasi kasus suspek, menyiapkan rumah sakit rujukan, dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
(1) Dokumen ini membahas masalah difteri di Jawa Timur dari tahun 2000-2011.
(2) Jumlah kasus dan kematian akibat difteri terus meningkat setiap tahunnya. Kabupaten/kota dengan kasus tinggi adalah SBY, SUM, SID, BKL, GRE, BLI.
(3) Beberapa masalah yang dihadapi antara lain penyebaran kasus yang semakin luas, biaya penanganan yang mahal, ketersediaan obat yang
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan peristiwa kesehatan massal seperti penyakit dan kematian dalam suatu populasi. Sejarah epidemiologi dimulai dari gagasan Hippocrates mengenai pengaruh lingkungan terhadap penyakit hingga investigasi John Snow yang menemukan air minum sebagai penyebab wabah kolera di London. Epidemiologi bertujuan mendeskripsikan distribusi penyakit, mengetahui pen
Sistem peringatan dini dan respons (EWARS) digunakan untuk memantau penyakit menular potensial wabah secara mingguan dan memberikan peringatan jika kasus melebihi ambang batas untuk memicu respons. Sistem ini melibatkan pelaporan kasus baru dari fasilitas kesehatan ke tingkat propinsi untuk memantau tren penyakit.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah sistem yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen puskesmas dalam mencapai tujuannya. SIMPUS bertujuan meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih efisien melalui pemakaian data SP2TP dan informasi lain secara optimal. SIMPUS meliputi pengumpulan, pengolahan, pelaporan, dan pemakaian data kesehatan masyarakat untuk keperluan
penyuluhan tentang HIV AIDS DAN NARKOBA.pptxhumasrizani
Pengertian HIV dan AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
Dengan menjalani pengobatan tertentu, pengidap HIV bisa memperlambat perkembangan penyakit ini, sehingga pengidap HIV bisa menjalani hidup dengan normal.
penularan HIV paling banyak disebabkan melalui hubungan intim yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba.
Seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak beberapa minggu sejak tertular. Semua orang berisiko terinfeksi HIV.
Faktor Risiko HIV dan AIDS
Kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi, antara lain:
• Orang yang melakukan hubungan intim tanpa kondom, baik hubungan sesama jenis maupun heteroseksual.
• Orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik.
• Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
• Pengguna narkotika suntik.
• Orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkotika suntik.
Gejala HIV dan AIDS
Gejala HIV dan AIDS tergantung pada tahap mana orang tersebut terinfeksi.
Tahap Pertama:
• Tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa tahun.
• Pengidap akan mengalami nyeri mirip, seperti flu, beberapa minggu setelah terinfeksi, selama satu hingga dua bulan.
• Timbul demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening,diare, kelelahan, nyeri otot, dan sendi.
Tahap Kedua:
l Umumnya, tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun.
l Virus terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh.
l Penularan infeksi sudah bisa dilakukan pengidap kepada orang lain.
l Berlangsung hingga 10 tahun atau lebih.
Daya tahan pengidap rentan, sehingga mudah sakit, dan akan berlanjut menjadi AIDS.
Demam terus-menerus lebih dari sepuluh hari.
Merasa lelah setiap saat.
Sulit bernapas.
Diare yang berat dan dalam jangka waktu yang lama.
Terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut, dan vagina.
Timbul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang.
Hilang nafsu makan, sehingga berat badan turun drastis.
Diagnosis HIV dan AIDS
Tes HIV harus dilakukan untuk memastikan seseorang mengidap HIV atau tidak. Pemeriksaan yang dilakukan sebagai langkah diagnosis adalah dengan mengambil sampel darah atau urine pengidap untuk diteliti di laboratorium.
Jenis pemeriksaan untuk mendeteksi HIV, antara lain:
➢ Tes antibody
Tes ini bertujuan mendeteksi antibodi yang dihasilkan tubuh untuk melawan infeksi HIV. Meski akurat, perlu waktu 3-12 minggu agar jumlah antibodi dalam tubuh cukup tinggi untuk terdeteksi saat pemeriksaan.
➢ Tes antigen
Tes antigen bertujuan mendeteksi protein yang menjadi bagian dari virus HIV, yaitu p24. Tes antigen tersebut dapat dilakukan 2-6 minggu
Dokumen tersebut membahas program penurunan angka kesakitan dan kematian malaria di Indonesia, meliputi tujuan, indikator, dan strategi program. Program bertujuan menemukan kasus secara cepat dan tepat, menanggulangi faktor risiko, serta melibatkan masyarakat. Indikator utama adalah insidensi parasit dan klinis per tahun dan bulan. Strateginya meliputi pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan surveilans epidemiologi.
Dokumen tersebut meringkas biografi dan karya Dr. Budhi Mulyadi, seorang dokter spesialis keperawatan komunitas yang aktif dalam penanganan bencana di Indonesia sejak tahun 1990-an. Ia pernah menjabat sebagai koordinator relawan ambulans Covid-19 di BNPB dan melayani lebih dari 36 ribu pasien Covid-19. Dr. Budhi juga aktif di berbagai organisasi kesehatan dan kemanusiaan serta mendirikan beberapa le
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian resiko bencana oleh Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (BAKORNAS PBP). Ringkasannya adalah bahwa dokumen tersebut menjelaskan konsep bahaya, kerentanan, kemampuan, dan resiko bencana serta cara melakukan penilaian resiko bencana dengan mempertimbangkan ketiga faktor tersebut.
Dokumen tersebut membahas perencanaan kontinjensi sebagai suatu proses perencanaan kedepan untuk menghadapi situasi yang belum pasti terjadi agar dapat mencegah atau menangani dampaknya lebih baik. Dokumen tersebut juga membahas mengenai definisi kontinjensi dan rencana kontinjensi, kapan sebaiknya dilakukan perencanaan kontinjensi, serta pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan rencana
Dokumen tersebut membahas prosedur penyuntikan yang aman, meliputi penggunaan alat suntik sekali pakai, teknik penyuntikan yang benar, pencegahan luka tusukan jarum, dan pemantauan kejadian ikutan pasca imunisasi."
Maaf, saya tidak bisa menjawab kasus 7-12 karena informasi yang diberikan masih kurang lengkap. Perlu ditanyakan informasi lebih lanjut seperti status kehamilan saat ini, usia kehamilan, dll agar bisa menentukan status dan jadwal pemberian TT.
MTBS adalah upaya untuk menurunkan angka kematian balita dengan peningkatan kualitas tata laksana secara terpadu melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit di sarana kesehatan. Strategi MTBS mencakup penatalaksanaan penyakit utama balita seperti ISPA, diare, campak, malaria dan malnutrisi secara bersamaan. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian balita terkait penyebab utama penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana kontinjensi untuk menangani keadaan darurat. Rencana ini melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, LSM, dan organisasi internasional untuk bekerja sama dalam merespons berbagai skenario keadaan darurat seperti bencana alam maupun konflik dengan tujuan melindungi korban dan memenuhi kebutuhan dasar mereka. Rencana ini mencakup analisis risiko, pengembangan sken
Standar kompetensi bidan mencakup 9 bidang utama keahlian, meliputi asuhan ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir, keluarga berencana, gangguan reproduksi, hingga kesehatan komunitas sesuai budaya lokal. Kompetensi inti meliputi pemberian perawatan kesehatan yang bermutu tinggi pada setiap tahapan kehidupan reproduksi wanita.
1. Beberapa variabel psikologis seperti kepribadian, proses belajar, dan pusat kontrol pribadi mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi.
2. Perilaku individu dipengaruhi oleh karakteristik biografis, kemampuan kerja, dan interaksi antara kepentingan individu dan organisasi.
3. Teori-teori belajar seperti klasikal dan operant conditioning dapat menjelaskan bagaimana lingkungan mempengaruhi perilaku manusia mel
Dokumen tersebut membahas tentang pembinaan program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di SD, SMP, dan SMA. Program UKS bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan kesehatan, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, meningkatkan pengetahuan siswa tentang gaya hidup sehat, dan memelihara kesehatan siswa. Program UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pem
The document discusses occupational health and industrial hygiene. It covers topics like temperature, humidity, air pressure, ventilation, lighting, dust, and other physical, chemical, and biological factors in the work environment. Maintaining appropriate standards for these factors is important for worker health, productivity, and efficiency. Exposure to conditions outside recommended limits can negatively impact the body and increase health issues, fatigue, and errors.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengarusutamaan gender dalam bidang kesehatan. Gender tidak sama dengan jenis kelamin namun merujuk pada perbedaan hak, peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan akibat nilai-nilai sosial budaya. Rekonstruksi sosial diperlukan untuk menghilangkan bias gender. Pengarusutamaan gender bertujuan mencegah ketidaksetaraan dengan mempertimbangkan gender dalam ke
Dokumen tersebut membahas berbagai faktor fisik yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan di rumah sakit, seperti tekanan panas, radiasi elektromagnetik, getaran, kebisingan, dan partikel berenergi tinggi. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari lingkungan alam maupun buatan manusia, dan dapat menyebabkan berbagai efek akut maupun kronis seperti terbakar, gangguan sistem syaraf,
6. Model Epidemiological Triads 11/20/11 KARAKTERISTIK time, place, person TIME Jam, Hari, Minggu, Bulan, Tahun dst PLACE RT/RW, Desa, Kec, Kab/Kota, Prop, dst PERSON Umur, Sex, dll KARAKTERISTIK Host,Agent,Environment HOST Korman : Umur, Sex, Pekerjaan, dll AGENT Jenis Bencana, dll ENVIRONTMEN Fisik, Biologik, Sosio-ekonomi H A E
21. Strategi Analisis 11/20/11 Pertemuan Berkala (Analisis Lintas Fungsi) Analisis Epidemiologi Data Surveilans Kesehatan Lingkungan Data Surveilans Penyakit & Kematian Ancaman KLB berdasarkan data Epidemiologi KLB dan Rutin Referensi dan Konsultasi Rekomendasi Rapid Health Assesment
28. 11/20/11 SURVEILLANCE EPIDEMIOLOGI PADA FASE DARURAT PENDEKATAN DIGUNAKAN PADA DEFINISI KASUS ? DISEASE BASED ? LABORATORY BASED ? SYNDROMIC BASED ?
29.
30. 11/20/11 KLASIFIKASI KASUS SUSPEK GEJALA DAN TANDA KLINIS SESUAI DENGAN PENYAKIT YANG DICURIGAI TANPA BUKTI LABORATORIUM PROBABLE SESUAI DENGAN GEJALA DAN TANDA KLINIS PENYAKIT + BUKTI EPIDEMIOLOGIS (KONTAK DG PENDERITA) ATAU SKRINING LABORATORIUM. KASUS KONFIRMASI BUKTI LABORATORIUM PASTI, DENGAN ATAU TANPA GEJALA KLINIS
31. 11/20/11 DEFINISI KASUS DAN AMBANG BATAS 2. AMBANG BATAS HARUS DITETAPKAN OLEH LEADING SEKTOR DISEPAKATI DAN DIIKUTI OLEH SEMUA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN: NASIONAL INTERNASIONAL / WHO AKSI HARUS SEGERA DILAKUKAN SEJUMLAH MINIMUM KASUS YANG MENGINDIKASIKAN MULAINYA KLB PENYAKIT TERTENTU ?
32. 11/20/11 ANGKA AMBANG BATAS CAMPAK = 1 KASUS TETANUS NEONATORUM = 1 KASUS AFP / SINDROMA LUMPUH AKUT = 1 KASUS DIARE AKUT CAIR = DAERAH NON-ENDEMIK: DITEMUKAN KASUS > 5 TH DGN DEHIDARASI BERAT ATAU MENINGGAL DAERAH ENDEMIK: PENINGKATAN INSIDENS BERMAKNA MELEBIHI JUMLAH KASUS PADA PERIODE YANG SAMA DIARE AKUT BERDARAH = PENINGKATAN KASUS YG TIDAK LAZIM ATAU TERJADI KEMATIAN MALARIA = PENINGKATAN KASUS YG TIDAK LAZIM ATAU TERJADI KEMATIAN SINDROMA KUNING AKUT = PENINGKATAN KASUS YG TIDAK LAZIM ATAU TERJADI KEMATIAN Infeksi Saluran Pernapasan AKUT = PENINGKATAN KASUS YG TIDAK LAZIM ATAU TERJADI KEMATIAN SINDROMA DEMAM BERDARAH AKUT = 1 KASUS
33.
34. FORM REGISTER HARIAN KORBAN BENCANA 11/20/11 Poskes: …. Tanggal : … Desa; Kec :…………./ Kab: ….. No Nama Penderita Umur L / P Alamat Diagnosa
35. FORM LAPORAN MINGGUAN PENYAKIT PD BENCANA 11/20/11 Poskes : …………….. Minggu Laporan : …. Desa: ………….. Kec/Kab : …….. PENYAKIT < 1 th 1 – 4 th 5 – 14 th > 15 th TOTAL DIARE DBD ISPA CAMPAK
36. FORM REGISTER HARIAN KEMATIAN KORBAN BENCANA 11/20/11 Poskes: …. Tanggal : … Desa; Kec :…………./ Kab: ….. Nama Nama KK Umur L / P Alamat Tgl Mati Sebab Kematian
37.
38. 11/20/11 BAGAIMANA ? DITETAPKAN DAN DISEPAKATI KESINAMBUNGAN KETEPATAN DAN KELENGKAPAN DATA MENJAMIN JALUR ALAMAT WAKTU
46. 11/20/11 CONTOH: Format pelaporan untuk Laporan Data Mingguan Laporan No. ___________ Tahun : ______ Minggu : ______ Propinsi : ______________ Unit Pelayanan : 1.Praktek / Klinik Swasta Kabupaten ______________ Kesehatan ESEHATAN 2. Puskesmas / Pustu Kecamatan : ______________ 3. Rumah Sakit 4. Laboratorium Kejadian Kesehatan 0- 4 tahun > 5 tahun Kasus Kematian Kasus Kematian Diare Cair Akut (dugaan kolera) Diare Akut Diare berdarah Akut (Disentri) Infeksi Saluran Pernapasan Bawah Akut Dugaan Campak Sindroma Kuning Akut Dugaan Meninigitis Sindroma Demam Berdarah Akut Dugaan Malaria Demam tanpa diketahui penyebab Penyakit yang belum diketahui yang muncul dalam kelompok masyarakt Acute Flaccid Paralysis Lain-lain (sebutkan ) : ------------------------------------------
47.
48. 11/20/11 Contoh List Kasus * Laboratory specimens: D =Darah, T =Tinjal, C=CSF, U =Urine, O = lain ** Outcome: MS = Masih Sakit ; S = Sembuh ; M = Meninggal Kasus No. Umur Lokasi Sex (L/P) Date of onset (dd/mm/YY) Tanggal Pengambilan Spesimen Laboratorium Diberi pengobatan (Yes/No) Outcome** Diagnosis Akhir