SlideShare a Scribd company logo
M.Hamidi Masykur SH,M.Kn
SUBYEK HUKUM
SUBYEK HUKUM:
(Pendukung hak dan kewajiban : Orang : Manusia + Badan Hukum)
Manusia ( A. Ichsan, 1969:h.68 & A. Kadir, 2000: h.27)
– Pengertian Biologis :
• Gejala dalam alam, gejala biologika yaitu mahluk
hidup yang mempunyai pancaindera dan
mempunyai budaya yang berakal, berperasaan
dan berkehendak.
– Pengertian Yuridis :
• Gejala dalam hidup bermasyarakat. Dalam hukum
yang menjadi pusat perhatian adalah orang/person
05/01/13
Setiap Manusia diakui sebagai manusia
pribadi/ subyek hukum yaitu pendukung
hak dan kewajiban (rechtspersoonlijkheid)
Hak dan Kewajiban perdata tidak
bergantung kepada agama, golongan,
kelamin, umur, warganegara ataupun orang
asing. Demikian pula hak dan kewajiban
perdata tidak bergantung kepada kaya atau
miskin, kedudukan tinggi rendah dalam
masyarakat, penguasa (pejabat) ataupun
rakyat biasa, semuanya sama.05/01/13
Badan Hukum
– Arti yuridis, sebagai gejala dalam hidup
bermasyarakat, sebagai badan ciptaan
manusia berdasarkan hukum, mempunyai
hak dan kewajiban seperti manusia pribadi.
05/01/13
05/01/13
N
O
MANUSIA BADAN HUKUM
01 Mahluk hidup ciptaan Tuhan,
mempunyai akal, perasaan,
kehendak dan dapat mati
Badan ciptaan manusia berdasarkan
hukum, dapat dibubarkan oleh
pembentuknya.
02 Mempunyai kelamin sehingga
dapat kawin, dapat beranak
Tidak punya kelamin dan tidak akan
mempunyai keturunan
03 Manusia dapat menjadi ahli waris Badan hukum tidak dapat menjadi ahli
waris.
Kapan Subyek Hukum diakui sebagai
subyek hukum?
 Sejak dalam kandungan (Pasal 2 KUHPerdata)
 Pasal 3 KUHPerdata “ Tiada suatu hukumanpun mengakibatkan kematian
perdata atau kehilangan segala hak perdataan”
Pembatasan kewenangan subyek hukum:
– Kewarganegaraan. Pasal 21 (1) UUPA “ Hanya warga negara Indonesia
yang dapat mempunyai hak milik.
– Tempat Tinggal. Pasal 3 Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1960 jo.
Pasal 1 Peraturan Pemerintah Tahun 1964 (Tambahan pasal 3a s/d 3e) jo.
Pasal 10 (2) UUPA “ larangan pemilikan tanah pertanian oleh orang yang
bertempat tinggal diluar kecamatan tempat letak tanahnya.
– Kedudukan atau jabatan. Hakim dan Pejabat hukum lainnya tidak boleh
memperoleh barang-barang yang masih dalam perkara.
– Tingkah laku/perbuatan. Pasal 49 dan 53 Undang-Undang No 1 Tahun
1974 “ kekuasaan orang tua dan wali dapat dicabut dengan keputusan
pengadilan dalam hal ini sangat melalaikan kewajibannya (berkelakuan
buruk) sebagai orang tua/wali
05/01/13
05/01/13
No KLASIFIKASI
PASAL 1653 KUHPERDATA
WEWENANG TUJUAN
01 Badan hukum yang dibentuk oleh
pemerintah (penguasa) seperti
badan-badan pemerintahan,
perusahaan negara.
Badan Hukum Publik
(Kenegaraan): yang dibentuk oleh
pemerintah dan diberi wewenang
menurut hukum publik.
(Departemen Pemerintahan MA.
dll.)
Badan Hukum yang bertujuan
memperoleh laba terdiri dari
perusahaan negara : Perum,
Jawatan (Perjan). Perusahaan
Swasta : PT
02 Badan hukum yang diakui oleh
pemerintah (penguasa) seperti
perkumpulan-perkumpulan, gereja
dan organisasi-organisasi agama
Badan Hukum yang bertujuan
bersifat ideal dibidang sosial,
pendidikan, ilmu pengetahuan,
kebudayaan, keagamaan, yayasan,
dll.
03 Badan hukum yang didirikan
untuk suatu maksud tertentu
atayang tidak bertentangan dengan
Undang-Undang dan Kesusilaan
seperti : PT, Koperasi, dan lain
sebagainya
Badan Hukum Privat
(Keperdataan)
Yang dibentuk oleh pemerintah dan
swasta diberi wewenang menurut
hukum perdata
Badan Hukum yang bertujuan untuk
memenuhi kesejahteraan para
anggotanya : Koperasi, dan Provit
orinted : PT
Tabel Klasifikasi, Wewenang dan Tujuan
Badan Hukum
BADAN HUKUM DARI SEGI WUJUDNYA
05/01/13
KORPORASI/ Corporatie YAYASAN/ Stichting
Gabungan (kumpulan orang-orang
yang dalam pergaulan hukum
bertindak bersama-sama sebagai
suatu subyek hukum tersendiri),
karena itu korporasi merupakan
badan hukum yang beranggota,
tetapi mempunyai hak-hak dan
kewajiban tersendiri yang terpisah
dengan hak-hak dan kewajiban-
kewajiban para anggotanya : PT,
Koperasi dan sebagainya.
Harta kekayaan yang tersendirikan
untuk tujuan tertentu yaitu untuk
kepentingan sosial keagamaan dan
kemanusiaan, jadi pada yayasan
tidak ada anggota, yang ada hanya
pengurusnya.
PERBEDAAN KOPERASI DAN YAYASAN
05/01/13
KORPORASI YAYASAN
Mempunyai kekayaan dan
bermacam-macam kepentingan yang
berwujud dalam badan hukum itu
Kepentingan yayasan tidak terletak
pada para anggotanya, karena
yayasan tidak mempunyai anggota
Para anggota bersama-sama
merupakan organ yang memegang
kekuasaan yang tertinggi
Yang memegang kekuasaan tertinggi
adalah pengurusnya
Yang menentukan maksud dan
tujuannya adalam para anggotanya
Yang menentukan maksud dan
tujuannya adalah orang-orang yang
mendirikan yang selanjutnya beridiri di
luar badan tersebut
Titik berat pada kekuasaannya dan
kerjanya
Titik berat pada suatu kekayaan yang
ditujukan untuk mencapai sesuatu
maksud tertentu.
KRITERIA BADAN HUKUM PUBLIK DAN PRIVAT
05/01/13
NO KETERANGAN BH PUBLIK BH PRIVAT
01 Berdasarkan
Terjadinya
Didirikan oleh
pemerintah/Negara
Didirikan oleh
perseorangan
02 Berdasarkan
lapangan
kerjanya
Lapangan
pekerjaannya untuk
kepentingan umum
Lapangan
pekerjaannya untuk
kepentingan
perseorangan
03 Contoh: Negara Republik
Indonesia, Daerah
propinsi, Daerah
kabupaten Kota,
Bank-bank Negara
Perseoran Terbatas,
Koperasi, Yayasan.
PERATURAN BADAN HUKUM
1. Buku III Titel IX Pasal 1653- 1665
2. Stb 1870 No 64 Tentang Pengakuan Badan Hukum
3. Stb. 1927 No 156 tentang Gereja dan organisasi-organisasi
agama
4. UU No 2 Tahun 1992 Tentang usaha perasuransian
5. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
6. UU No. 01 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas
7. UU No 12 Tahun 1998 Tentang Perbankan
8. UU No 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan
05/01/13
SYARAT-SYARAT BADAN HUKUM
MENURUT DOKTRIN
1. Adanya kekayaan terpisah
2. Mempunyai tujuan tertentu
3. Mempunyai kepentingan
sendiri
4. Ada organisasi tertentu
05/01/13
HAKIKAT BADAN HUKUM
NO TEORI PENGANUT PENDAPAT
01 Fictie Von Savigny Sesuatu yang sesungguhnya tidak ada, tetapi
orang yg menghidupkannya dalam bayangannya
sebagai subyek hukum yang dapat melakukan
perbuatan hukum sebagaimana manusia
02 Harta
kekayaan
bertujuan
(Doel
Vermogents
Theory)
A.Brinz Hanya menusia yang dapat menjadi subyek
hukum, tetapi ada kekayaan yang bukan
merupakan kekayaan seseorang, tetapi kekayaan
itu terikat pada tujuan tertentu. Kekayaan yang
tidak ada yang mempunyainya yang terikat
kepada tujuan tertentu.
HAKIKAT BADAN HUKUM
NO TEORI PENGANUT PENDAPAT
03 Organ Otto Van
Gierke
BH bukanlah abstrak(fiksi) dan bukan kekayaan
(hak) yang tidak bersubyek, tetapi BH adalah
suatu organisme yang riil, yang menjelma
sungguh-sungguh dalam pergaulan hukum yang
dapat membentuk kemauan sendiri dengan
perantara alat-alat yang ada padanya
(pengurus/anggota-anggotanya) seperti manusia
biasa, yang mempunyai panca indra.
HAKIKAT BADAN HUKUM
NO TEORI PENGANUT PENDAPAT
04 Properiete
Collevtive
Planiol dan
Mollegraf
yang diikuti
oleh, Star
Busmann dan
Kranenburg
Hak dan kewajiban badan hukum pada hakikatnya
adalah hak dan kewajiban para anggota
bersama-sama.. Kekayaan badan hukum adalah
kepunyaan bersama para anggotanya. Oleh
karena itu menurut teori ini adalah BH adalah
konstruksi yuridis saja
05 Kenyataan
Yuridis/
Jurisdissche
Realiteitsleer
e
Majer BH adalah merupakan suatu realitas, konkret, riil,
walaupun tidak dapat diraba, tapi bukan hayal
melainkan kenyataan yuridis
Terimakasih

More Related Content

Viewers also liked

Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
Ega Jalaludin
 
Contoh kasus kasus perdata
Contoh kasus kasus perdataContoh kasus kasus perdata
Contoh kasus kasus perdataEga Jalaludin
 
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Sakran
 
PwC's - Redefining finance's role in the digital-age
PwC's - Redefining finance's role in the digital-agePwC's - Redefining finance's role in the digital-age
PwC's - Redefining finance's role in the digital-age
Todd DeStefano
 
環境依存しないSalesforce組織の作り方
環境依存しないSalesforce組織の作り方環境依存しないSalesforce組織の作り方
環境依存しないSalesforce組織の作り方
Taiki Yoshikawa
 
Professional Pilot November 2016
Professional Pilot November 2016Professional Pilot November 2016
Professional Pilot November 2016
Alain Mussely
 
Company Profile- CFMS.-1
Company Profile- CFMS.-1Company Profile- CFMS.-1
Company Profile- CFMS.-1
Shashi Singh
 
Infographics_book_final
Infographics_book_finalInfographics_book_final
Infographics_book_final
Vuyokazi Sodo
 
Hukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-Bayan
Hukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-BayanHukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-Bayan
Hukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-BayanMuhammad Nashiruddin
 
장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교
jdhfrter
 
Me[1][1]
Me[1][1]Me[1][1]
Me[1][1]
emilymarvin33
 
Colecionando Arte e Cultura
Colecionando Arte e CulturaColecionando Arte e Cultura
Colecionando Arte e Cultura
David Cardoso
 
Islamic
IslamicIslamic
Islamic
Heri Cahyono
 
Intertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblicoIntertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblico
Edilson A. Souza
 
Health in America and the World
Health in America and the WorldHealth in America and the World
Health in America and the World
John Grant
 
Fundamentos do design_de_interacao (1)
Fundamentos do design_de_interacao (1)Fundamentos do design_de_interacao (1)
Fundamentos do design_de_interacao (1)
Renan Pinheiro
 
Prosedur poligami
Prosedur poligamiProsedur poligami
Prosedur poligami
shahirah44
 

Viewers also liked (20)

Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Contoh kasus kasus perdata
Contoh kasus kasus perdataContoh kasus kasus perdata
Contoh kasus kasus perdata
 
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
 
PwC's - Redefining finance's role in the digital-age
PwC's - Redefining finance's role in the digital-agePwC's - Redefining finance's role in the digital-age
PwC's - Redefining finance's role in the digital-age
 
環境依存しないSalesforce組織の作り方
環境依存しないSalesforce組織の作り方環境依存しないSalesforce組織の作り方
環境依存しないSalesforce組織の作り方
 
Professional Pilot November 2016
Professional Pilot November 2016Professional Pilot November 2016
Professional Pilot November 2016
 
Edit usul fiqh 2 0506
Edit usul fiqh 2 0506Edit usul fiqh 2 0506
Edit usul fiqh 2 0506
 
Test
TestTest
Test
 
Company Profile- CFMS.-1
Company Profile- CFMS.-1Company Profile- CFMS.-1
Company Profile- CFMS.-1
 
Infographics_book_final
Infographics_book_finalInfographics_book_final
Infographics_book_final
 
Hukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-Bayan
Hukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-BayanHukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-Bayan
Hukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-Bayan
 
장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교
 
Me[1][1]
Me[1][1]Me[1][1]
Me[1][1]
 
Colecionando Arte e Cultura
Colecionando Arte e CulturaColecionando Arte e Cultura
Colecionando Arte e Cultura
 
Islamic
IslamicIslamic
Islamic
 
Intertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblicoIntertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblico
 
Health in America and the World
Health in America and the WorldHealth in America and the World
Health in America and the World
 
Fundamentos do design_de_interacao (1)
Fundamentos do design_de_interacao (1)Fundamentos do design_de_interacao (1)
Fundamentos do design_de_interacao (1)
 
COCA COLA
COCA COLACOCA COLA
COCA COLA
 
Prosedur poligami
Prosedur poligamiProsedur poligami
Prosedur poligami
 

Similar to Subyek hukum top

Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum Perorangan.pptx
Hukum Perorangan.pptxHukum Perorangan.pptx
Hukum Perorangan.pptx
angelpaulinasiahaann
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
I Made Dermawan SH MKn
 
UIF0003-122212-931-6.ppt
UIF0003-122212-931-6.pptUIF0003-122212-931-6.ppt
UIF0003-122212-931-6.ppt
NaufalAnugrah5
 
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxMATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
winanti6
 
Isd periode bab 5 2
Isd periode bab  5 2Isd periode bab  5 2
Isd periode bab 5 2
Dhika Dhika
 
presentasi subjek dan objek hukum 1.pptx
presentasi subjek dan objek hukum 1.pptxpresentasi subjek dan objek hukum 1.pptx
presentasi subjek dan objek hukum 1.pptx
gmutiara04
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
Konveksi Gojali
 
Tugas H. Adat 06.pdf
Tugas H. Adat 06.pdfTugas H. Adat 06.pdf
Tugas H. Adat 06.pdf
JhonatanTelaumbanua
 
Sistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanSistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilan
Poetra Poernama
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
Sigit Riono
 
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan NegaraPertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
santo72
 
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARAKEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
RIFKYANDHIKAMAULANA
 
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBuku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
BataraSimbolon3
 
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBuku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
BataraSimbolon3
 
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptxSADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
AdeHerdiana5
 
Masyarakat Tanpa Hukum
Masyarakat Tanpa HukumMasyarakat Tanpa Hukum
Masyarakat Tanpa Hukum
TahtaPrakosa
 
Bab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan hamBab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan ham
goodminer
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Sentot Baskoro
 
PKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptx
PKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptxPKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptx
PKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptx
FiolisaAyuBeatrix1
 

Similar to Subyek hukum top (20)

Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Hukum Perorangan.pptx
Hukum Perorangan.pptxHukum Perorangan.pptx
Hukum Perorangan.pptx
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
UIF0003-122212-931-6.ppt
UIF0003-122212-931-6.pptUIF0003-122212-931-6.ppt
UIF0003-122212-931-6.ppt
 
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxMATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
 
Isd periode bab 5 2
Isd periode bab  5 2Isd periode bab  5 2
Isd periode bab 5 2
 
presentasi subjek dan objek hukum 1.pptx
presentasi subjek dan objek hukum 1.pptxpresentasi subjek dan objek hukum 1.pptx
presentasi subjek dan objek hukum 1.pptx
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Tugas H. Adat 06.pdf
Tugas H. Adat 06.pdfTugas H. Adat 06.pdf
Tugas H. Adat 06.pdf
 
Sistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanSistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilan
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan NegaraPertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
 
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARAKEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
 
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBuku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
 
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBuku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
 
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptxSADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
 
Masyarakat Tanpa Hukum
Masyarakat Tanpa HukumMasyarakat Tanpa Hukum
Masyarakat Tanpa Hukum
 
Bab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan hamBab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan ham
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hk
 
PKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptx
PKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptxPKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptx
PKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptx
 

More from Nuelimmanuel22

Asas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negaraAsas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negara
Nuelimmanuel22
 
Asas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negaraAsas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negaraNuelimmanuel22
 
Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2
Nuelimmanuel22
 
Peristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatPeristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatNuelimmanuel22
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatNuelimmanuel22
 
Guna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatGuna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adat
Nuelimmanuel22
 
Sistem hukum adat
Sistem hukum adatSistem hukum adat
Sistem hukum adat
Nuelimmanuel22
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1   pendahuluanBab 1   pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
Nuelimmanuel22
 
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
Bab 2   asas dan teori hukum pidanaBab 2   asas dan teori hukum pidana
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
Nuelimmanuel22
 
Bab 3 tindak pidana
Bab 3   tindak pidanaBab 3   tindak pidana
Bab 3 tindak pidana
Nuelimmanuel22
 
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4   penafsiran dalam hukum pidanaBab 4   penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 5 teori causalitet
Bab 5   teori causalitetBab 5   teori causalitet
Bab 5 teori causalitet
Nuelimmanuel22
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 7 jenis pidana
Bab 7   jenis pidanaBab 7   jenis pidana
Bab 7 jenis pidana
Nuelimmanuel22
 
Bab 8 teori pemidanaan
Bab 8   teori pemidanaanBab 8   teori pemidanaan
Bab 8 teori pemidanaanNuelimmanuel22
 
Bab 9 percobaan pidana
Bab 9   percobaan pidanaBab 9   percobaan pidana
Bab 9 percobaan pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 10 penyertaan
Bab 10   penyertaanBab 10   penyertaan
Bab 10 penyertaan
Nuelimmanuel22
 
Bab 12 kambuhan ( recidive )
Bab 12   kambuhan ( recidive )Bab 12   kambuhan ( recidive )
Bab 12 kambuhan ( recidive )Nuelimmanuel22
 

More from Nuelimmanuel22 (20)

Asas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negaraAsas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negara
 
Asas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negaraAsas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negara
 
Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2
 
Asas hukum adat
Asas hukum adatAsas hukum adat
Asas hukum adat
 
Peristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatPeristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adat
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adat
 
Guna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatGuna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adat
 
Sistem hukum adat
Sistem hukum adatSistem hukum adat
Sistem hukum adat
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1   pendahuluanBab 1   pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
Bab 2   asas dan teori hukum pidanaBab 2   asas dan teori hukum pidana
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
 
Bab 3 tindak pidana
Bab 3   tindak pidanaBab 3   tindak pidana
Bab 3 tindak pidana
 
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4   penafsiran dalam hukum pidanaBab 4   penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
 
Bab 5 teori causalitet
Bab 5   teori causalitetBab 5   teori causalitet
Bab 5 teori causalitet
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
 
Bab 7 jenis pidana
Bab 7   jenis pidanaBab 7   jenis pidana
Bab 7 jenis pidana
 
Bab 8 teori pemidanaan
Bab 8   teori pemidanaanBab 8   teori pemidanaan
Bab 8 teori pemidanaan
 
Bab 9 percobaan pidana
Bab 9   percobaan pidanaBab 9   percobaan pidana
Bab 9 percobaan pidana
 
Bab 10 penyertaan
Bab 10   penyertaanBab 10   penyertaan
Bab 10 penyertaan
 
Bab 11 perbarengan
Bab 11   perbarenganBab 11   perbarengan
Bab 11 perbarengan
 
Bab 12 kambuhan ( recidive )
Bab 12   kambuhan ( recidive )Bab 12   kambuhan ( recidive )
Bab 12 kambuhan ( recidive )
 

Subyek hukum top

  • 2. SUBYEK HUKUM: (Pendukung hak dan kewajiban : Orang : Manusia + Badan Hukum) Manusia ( A. Ichsan, 1969:h.68 & A. Kadir, 2000: h.27) – Pengertian Biologis : • Gejala dalam alam, gejala biologika yaitu mahluk hidup yang mempunyai pancaindera dan mempunyai budaya yang berakal, berperasaan dan berkehendak. – Pengertian Yuridis : • Gejala dalam hidup bermasyarakat. Dalam hukum yang menjadi pusat perhatian adalah orang/person 05/01/13
  • 3. Setiap Manusia diakui sebagai manusia pribadi/ subyek hukum yaitu pendukung hak dan kewajiban (rechtspersoonlijkheid) Hak dan Kewajiban perdata tidak bergantung kepada agama, golongan, kelamin, umur, warganegara ataupun orang asing. Demikian pula hak dan kewajiban perdata tidak bergantung kepada kaya atau miskin, kedudukan tinggi rendah dalam masyarakat, penguasa (pejabat) ataupun rakyat biasa, semuanya sama.05/01/13
  • 4. Badan Hukum – Arti yuridis, sebagai gejala dalam hidup bermasyarakat, sebagai badan ciptaan manusia berdasarkan hukum, mempunyai hak dan kewajiban seperti manusia pribadi. 05/01/13
  • 5. 05/01/13 N O MANUSIA BADAN HUKUM 01 Mahluk hidup ciptaan Tuhan, mempunyai akal, perasaan, kehendak dan dapat mati Badan ciptaan manusia berdasarkan hukum, dapat dibubarkan oleh pembentuknya. 02 Mempunyai kelamin sehingga dapat kawin, dapat beranak Tidak punya kelamin dan tidak akan mempunyai keturunan 03 Manusia dapat menjadi ahli waris Badan hukum tidak dapat menjadi ahli waris.
  • 6. Kapan Subyek Hukum diakui sebagai subyek hukum?  Sejak dalam kandungan (Pasal 2 KUHPerdata)  Pasal 3 KUHPerdata “ Tiada suatu hukumanpun mengakibatkan kematian perdata atau kehilangan segala hak perdataan” Pembatasan kewenangan subyek hukum: – Kewarganegaraan. Pasal 21 (1) UUPA “ Hanya warga negara Indonesia yang dapat mempunyai hak milik. – Tempat Tinggal. Pasal 3 Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1960 jo. Pasal 1 Peraturan Pemerintah Tahun 1964 (Tambahan pasal 3a s/d 3e) jo. Pasal 10 (2) UUPA “ larangan pemilikan tanah pertanian oleh orang yang bertempat tinggal diluar kecamatan tempat letak tanahnya. – Kedudukan atau jabatan. Hakim dan Pejabat hukum lainnya tidak boleh memperoleh barang-barang yang masih dalam perkara. – Tingkah laku/perbuatan. Pasal 49 dan 53 Undang-Undang No 1 Tahun 1974 “ kekuasaan orang tua dan wali dapat dicabut dengan keputusan pengadilan dalam hal ini sangat melalaikan kewajibannya (berkelakuan buruk) sebagai orang tua/wali 05/01/13
  • 7. 05/01/13 No KLASIFIKASI PASAL 1653 KUHPERDATA WEWENANG TUJUAN 01 Badan hukum yang dibentuk oleh pemerintah (penguasa) seperti badan-badan pemerintahan, perusahaan negara. Badan Hukum Publik (Kenegaraan): yang dibentuk oleh pemerintah dan diberi wewenang menurut hukum publik. (Departemen Pemerintahan MA. dll.) Badan Hukum yang bertujuan memperoleh laba terdiri dari perusahaan negara : Perum, Jawatan (Perjan). Perusahaan Swasta : PT 02 Badan hukum yang diakui oleh pemerintah (penguasa) seperti perkumpulan-perkumpulan, gereja dan organisasi-organisasi agama Badan Hukum yang bertujuan bersifat ideal dibidang sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, keagamaan, yayasan, dll. 03 Badan hukum yang didirikan untuk suatu maksud tertentu atayang tidak bertentangan dengan Undang-Undang dan Kesusilaan seperti : PT, Koperasi, dan lain sebagainya Badan Hukum Privat (Keperdataan) Yang dibentuk oleh pemerintah dan swasta diberi wewenang menurut hukum perdata Badan Hukum yang bertujuan untuk memenuhi kesejahteraan para anggotanya : Koperasi, dan Provit orinted : PT Tabel Klasifikasi, Wewenang dan Tujuan Badan Hukum
  • 8. BADAN HUKUM DARI SEGI WUJUDNYA 05/01/13 KORPORASI/ Corporatie YAYASAN/ Stichting Gabungan (kumpulan orang-orang yang dalam pergaulan hukum bertindak bersama-sama sebagai suatu subyek hukum tersendiri), karena itu korporasi merupakan badan hukum yang beranggota, tetapi mempunyai hak-hak dan kewajiban tersendiri yang terpisah dengan hak-hak dan kewajiban- kewajiban para anggotanya : PT, Koperasi dan sebagainya. Harta kekayaan yang tersendirikan untuk tujuan tertentu yaitu untuk kepentingan sosial keagamaan dan kemanusiaan, jadi pada yayasan tidak ada anggota, yang ada hanya pengurusnya.
  • 9. PERBEDAAN KOPERASI DAN YAYASAN 05/01/13 KORPORASI YAYASAN Mempunyai kekayaan dan bermacam-macam kepentingan yang berwujud dalam badan hukum itu Kepentingan yayasan tidak terletak pada para anggotanya, karena yayasan tidak mempunyai anggota Para anggota bersama-sama merupakan organ yang memegang kekuasaan yang tertinggi Yang memegang kekuasaan tertinggi adalah pengurusnya Yang menentukan maksud dan tujuannya adalam para anggotanya Yang menentukan maksud dan tujuannya adalah orang-orang yang mendirikan yang selanjutnya beridiri di luar badan tersebut Titik berat pada kekuasaannya dan kerjanya Titik berat pada suatu kekayaan yang ditujukan untuk mencapai sesuatu maksud tertentu.
  • 10. KRITERIA BADAN HUKUM PUBLIK DAN PRIVAT 05/01/13 NO KETERANGAN BH PUBLIK BH PRIVAT 01 Berdasarkan Terjadinya Didirikan oleh pemerintah/Negara Didirikan oleh perseorangan 02 Berdasarkan lapangan kerjanya Lapangan pekerjaannya untuk kepentingan umum Lapangan pekerjaannya untuk kepentingan perseorangan 03 Contoh: Negara Republik Indonesia, Daerah propinsi, Daerah kabupaten Kota, Bank-bank Negara Perseoran Terbatas, Koperasi, Yayasan.
  • 11. PERATURAN BADAN HUKUM 1. Buku III Titel IX Pasal 1653- 1665 2. Stb 1870 No 64 Tentang Pengakuan Badan Hukum 3. Stb. 1927 No 156 tentang Gereja dan organisasi-organisasi agama 4. UU No 2 Tahun 1992 Tentang usaha perasuransian 5. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian 6. UU No. 01 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas 7. UU No 12 Tahun 1998 Tentang Perbankan 8. UU No 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan 05/01/13
  • 12. SYARAT-SYARAT BADAN HUKUM MENURUT DOKTRIN 1. Adanya kekayaan terpisah 2. Mempunyai tujuan tertentu 3. Mempunyai kepentingan sendiri 4. Ada organisasi tertentu 05/01/13
  • 13. HAKIKAT BADAN HUKUM NO TEORI PENGANUT PENDAPAT 01 Fictie Von Savigny Sesuatu yang sesungguhnya tidak ada, tetapi orang yg menghidupkannya dalam bayangannya sebagai subyek hukum yang dapat melakukan perbuatan hukum sebagaimana manusia 02 Harta kekayaan bertujuan (Doel Vermogents Theory) A.Brinz Hanya menusia yang dapat menjadi subyek hukum, tetapi ada kekayaan yang bukan merupakan kekayaan seseorang, tetapi kekayaan itu terikat pada tujuan tertentu. Kekayaan yang tidak ada yang mempunyainya yang terikat kepada tujuan tertentu.
  • 14. HAKIKAT BADAN HUKUM NO TEORI PENGANUT PENDAPAT 03 Organ Otto Van Gierke BH bukanlah abstrak(fiksi) dan bukan kekayaan (hak) yang tidak bersubyek, tetapi BH adalah suatu organisme yang riil, yang menjelma sungguh-sungguh dalam pergaulan hukum yang dapat membentuk kemauan sendiri dengan perantara alat-alat yang ada padanya (pengurus/anggota-anggotanya) seperti manusia biasa, yang mempunyai panca indra.
  • 15. HAKIKAT BADAN HUKUM NO TEORI PENGANUT PENDAPAT 04 Properiete Collevtive Planiol dan Mollegraf yang diikuti oleh, Star Busmann dan Kranenburg Hak dan kewajiban badan hukum pada hakikatnya adalah hak dan kewajiban para anggota bersama-sama.. Kekayaan badan hukum adalah kepunyaan bersama para anggotanya. Oleh karena itu menurut teori ini adalah BH adalah konstruksi yuridis saja 05 Kenyataan Yuridis/ Jurisdissche Realiteitsleer e Majer BH adalah merupakan suatu realitas, konkret, riil, walaupun tidak dapat diraba, tapi bukan hayal melainkan kenyataan yuridis

Editor's Notes

  1. 05/01/13 Hukum Perdata