Makalah ini membahas program pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan zakat produktif di Rumah Zakat Batam Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre tahun 2012. Program-programnya antara lain memberikan modal usaha berupa uang dan pelatihan kepada masyarakat kurang mampu. Tujuannya adalah meningkatkan ekonomi mustahik agar mandiri.
Makalah ini membahas laporan keuangan yayasan dengan studi kasus pada Yayasan Maju Bersama. Yayasan ini bergerak dalam pemberdayaan UKM di Depok dengan program pelatihan dan jaringan. Laporan keuangan menunjukkan transaksi Januari yang terdiri atas penerimaan dana hingga Rp. 70 juta dan pengeluaran untuk operasional dan kegiatan hingga Rp. 65 juta. Laporan posisi keuangan dan aktivitas menjelaskan saldo akhir
Dokumen tersebut membahas tentang peran Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. LKM dijelaskan sebagai lembaga keuangan yang memberikan layanan keuangan kepada pengusaha kecil dan masyarakat berpenghasilan rendah untuk membantu meningkatkan perekonomian mereka. Dokumen ini juga membahas berbagai definisi LKM, jenis LKM, dan model pelayanan keuangan mikro yang ada di Indonesia.
Lembaga Amil Zakat Nasional Indonesia (LAZISMU) adalah lembaga nirlaba nasional yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, dan sumbangan untuk program-program ekonomi mikro, pendidikan, pertanian, dan sosial. LAZISMU didirikan pada tahun 2002 dan berfokus pada empat program utama yaitu pemberdayaan ekonomi mikro, pendidikan, pertanian, dan layanan sosial.
Suplemets for micro, small and medium business enterprisesSetiono Winardi
The President's briefing, Mr. Ir.H. Joko Widodo to the Cabinet Work that does not have the performance in improving the economy, especially in the micro, small and medium (MMS) sector, where the impact of the economic decline felt by the middle and lower layers of society.
On the other hand, the number of complaints by the banking sector, that the provision of financing facilities for MMS business on many failures occurred, which caused the growth of the business after receiving financing facility is still not able to compete with other businesses and grew as expected by creditors.
Based on research conducted by RBS Cipta Kreasi Nusantara, as professional institutions find fundamental problems in the lending business to MMS sector, lies in the problem as follows:
1. Less understood by banking institutions when providing financing facilities to businesses run by MMS's, because the benchmark is done, not based on the market trading system, strategy of penetration and distribution channels.
2. Actors MMS does not have the skills in doing business that is run, so that the problems that occurred in the time before receiving the financing facilities after receiving the financing facilities, always the case.
Lembaga Amil Zakat Nasional Indonesia (LAZISMU) adalah lembaga nirlaba nasional yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, dan sumbangan untuk program-program ekonomi mikro, pendidikan, pertanian, dan sosial. LAZISMU didirikan pada tahun 2002 dan memiliki jaringan di seluruh Indonesia.
Makalah ini membahas laporan keuangan yayasan dengan studi kasus pada Yayasan Maju Bersama. Yayasan ini bergerak dalam pemberdayaan UKM di Depok dengan program pelatihan dan jaringan. Laporan keuangan menunjukkan transaksi Januari yang terdiri atas penerimaan dana hingga Rp. 70 juta dan pengeluaran untuk operasional dan kegiatan hingga Rp. 65 juta. Laporan posisi keuangan dan aktivitas menjelaskan saldo akhir
Dokumen tersebut membahas tentang peran Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. LKM dijelaskan sebagai lembaga keuangan yang memberikan layanan keuangan kepada pengusaha kecil dan masyarakat berpenghasilan rendah untuk membantu meningkatkan perekonomian mereka. Dokumen ini juga membahas berbagai definisi LKM, jenis LKM, dan model pelayanan keuangan mikro yang ada di Indonesia.
Lembaga Amil Zakat Nasional Indonesia (LAZISMU) adalah lembaga nirlaba nasional yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, dan sumbangan untuk program-program ekonomi mikro, pendidikan, pertanian, dan sosial. LAZISMU didirikan pada tahun 2002 dan berfokus pada empat program utama yaitu pemberdayaan ekonomi mikro, pendidikan, pertanian, dan layanan sosial.
Suplemets for micro, small and medium business enterprisesSetiono Winardi
The President's briefing, Mr. Ir.H. Joko Widodo to the Cabinet Work that does not have the performance in improving the economy, especially in the micro, small and medium (MMS) sector, where the impact of the economic decline felt by the middle and lower layers of society.
On the other hand, the number of complaints by the banking sector, that the provision of financing facilities for MMS business on many failures occurred, which caused the growth of the business after receiving financing facility is still not able to compete with other businesses and grew as expected by creditors.
Based on research conducted by RBS Cipta Kreasi Nusantara, as professional institutions find fundamental problems in the lending business to MMS sector, lies in the problem as follows:
1. Less understood by banking institutions when providing financing facilities to businesses run by MMS's, because the benchmark is done, not based on the market trading system, strategy of penetration and distribution channels.
2. Actors MMS does not have the skills in doing business that is run, so that the problems that occurred in the time before receiving the financing facilities after receiving the financing facilities, always the case.
Lembaga Amil Zakat Nasional Indonesia (LAZISMU) adalah lembaga nirlaba nasional yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, dan sumbangan untuk program-program ekonomi mikro, pendidikan, pertanian, dan sosial. LAZISMU didirikan pada tahun 2002 dan memiliki jaringan di seluruh Indonesia.
Yayasan Nurul Hayat menerima berbagai penghargaan atas prestasinya dalam bidang sosial, termasuk Juara 1 kategori lembaga pengentasan kemiskinan provinsi Jawa Timur 2010, mendapat sertifikasi ISO 9001:2008, dan menjadi mitra siaran televisi nasional dan lokal dalam membahas topik keagamaan dan sosial. Yayasan ini juga menerbitkan majalah edukatif bagi para donor dan melayani program haji/umrah dengan pendekatan spiritual
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018Novi Siti
Modul ini membahas tentang aspek hukum lembaga pembiayaan dan asuransi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian lembaga pembiayaan, dasar pengaturannya, jenis-jenis lembaga pembiayaan, peran bisnis, dan definisi asuransi.
Business coaching for micro, small and mediumSetiono Winardi
Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan bimbingan kepada pelaku UMKM agar mampu mengelola bisnis secara berkelanjutan dan mempercepat pengembalian kredit perbankan. Program selama 12 bulan ini meliputi pengembangan bisnis, pemasaran, manajemen arus kas, dan transformasi pemikiran strategis agar UMKM mampu bertahan dan mengembalikan hutang tepat waktu.
Program "GEMBLUNG" merupakan program PT Integral Mulia Cipta yang bertujuan untuk mendengarkan masukan dan saran dari petani mitra binaan perusahaan mengenai pengelolaan gula kelapa organik. Program ini juga digunakan untuk mengedukasi petani tentang produksi gula kelapa organik. Program ini telah dilaksanakan di tiga kecamatan di Kabupaten Banyumas dengan jumlah peserta sebanyak 376 petani.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengumpulan dana (fundraising) untuk organisasi non-pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, meliputi sumber-sumber pendanaan, penyusunan proposal, dan pertimbangan etika.
2. Beberapa sumber pendanaan yang disebutkan adalah hibah dari lembaga donor, iuran anggota, inisiatif pembiayaan swadaya, dan penjualan barang
Modul ini merupakan panduan pelatihan kewirausahaan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pasar. Modul ini terdiri dari 13 sesi pelatihan yang bertujuan untuk memberikan peserta pengetahuan dan keterampilan dalam merencanakan usaha berbasis analisis pasar dan kebutuhan konsumen.
IQ Telecom is a converged communication solutions provider for business across the world.Viva is headquartered in the USA with strong presence in India,Australia and the UK.IQ Telecom offers Wholesale A-Z SIP termination primarily targeted at small to medium businesses, Calling Card providers, Wholesale Carriers and Callshops. We manage our own IP network and have united with top Tier 1 and Regional Carriers to provide you with a one-stop-shop solution for your VOIP termination needs
Lightning Talk on Metaprogramming in RubyEthan Fremen
An extremely brief intro to Metaprogramming in Ruby. Given at a Women Who Code Meetup. Feel free to contact me at i@mindlace.net if you do have questions.
The IT Project Scope outlines the requirements, objectives, metrics, deadlines, and scope of activities needed for a successful IT project. It provides the project objective, the website's purpose, evidence of success, the completion deadline, and a thorough document of the project scope to serve as the basis for proper preparation.
ShopCast is a new mobile marketing and payment standard that uses proximity technology. It allows payments and loyalty programs through any mobile phone without needing expensive terminals or credit card connections. ShopCast uses a check-in process that takes less than 1 second to authenticate customers for payments and rewards. It provides advantages for merchants through customized offers and easy-to-use payments on any phone. Banks can offer the ShopCast product with no investment costs while making money. Merchants pay less in fees and control their own rewards programs. Customers get cash back and rewards through one simple mobile application.
Yayasan Nurul Hayat menerima berbagai penghargaan atas prestasinya dalam bidang sosial, termasuk Juara 1 kategori lembaga pengentasan kemiskinan provinsi Jawa Timur 2010, mendapat sertifikasi ISO 9001:2008, dan menjadi mitra siaran televisi nasional dan lokal dalam membahas topik keagamaan dan sosial. Yayasan ini juga menerbitkan majalah edukatif bagi para donor dan melayani program haji/umrah dengan pendekatan spiritual
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018Novi Siti
Modul ini membahas tentang aspek hukum lembaga pembiayaan dan asuransi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian lembaga pembiayaan, dasar pengaturannya, jenis-jenis lembaga pembiayaan, peran bisnis, dan definisi asuransi.
Business coaching for micro, small and mediumSetiono Winardi
Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan bimbingan kepada pelaku UMKM agar mampu mengelola bisnis secara berkelanjutan dan mempercepat pengembalian kredit perbankan. Program selama 12 bulan ini meliputi pengembangan bisnis, pemasaran, manajemen arus kas, dan transformasi pemikiran strategis agar UMKM mampu bertahan dan mengembalikan hutang tepat waktu.
Program "GEMBLUNG" merupakan program PT Integral Mulia Cipta yang bertujuan untuk mendengarkan masukan dan saran dari petani mitra binaan perusahaan mengenai pengelolaan gula kelapa organik. Program ini juga digunakan untuk mengedukasi petani tentang produksi gula kelapa organik. Program ini telah dilaksanakan di tiga kecamatan di Kabupaten Banyumas dengan jumlah peserta sebanyak 376 petani.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengumpulan dana (fundraising) untuk organisasi non-pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, meliputi sumber-sumber pendanaan, penyusunan proposal, dan pertimbangan etika.
2. Beberapa sumber pendanaan yang disebutkan adalah hibah dari lembaga donor, iuran anggota, inisiatif pembiayaan swadaya, dan penjualan barang
Modul ini merupakan panduan pelatihan kewirausahaan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pasar. Modul ini terdiri dari 13 sesi pelatihan yang bertujuan untuk memberikan peserta pengetahuan dan keterampilan dalam merencanakan usaha berbasis analisis pasar dan kebutuhan konsumen.
IQ Telecom is a converged communication solutions provider for business across the world.Viva is headquartered in the USA with strong presence in India,Australia and the UK.IQ Telecom offers Wholesale A-Z SIP termination primarily targeted at small to medium businesses, Calling Card providers, Wholesale Carriers and Callshops. We manage our own IP network and have united with top Tier 1 and Regional Carriers to provide you with a one-stop-shop solution for your VOIP termination needs
Lightning Talk on Metaprogramming in RubyEthan Fremen
An extremely brief intro to Metaprogramming in Ruby. Given at a Women Who Code Meetup. Feel free to contact me at i@mindlace.net if you do have questions.
The IT Project Scope outlines the requirements, objectives, metrics, deadlines, and scope of activities needed for a successful IT project. It provides the project objective, the website's purpose, evidence of success, the completion deadline, and a thorough document of the project scope to serve as the basis for proper preparation.
ShopCast is a new mobile marketing and payment standard that uses proximity technology. It allows payments and loyalty programs through any mobile phone without needing expensive terminals or credit card connections. ShopCast uses a check-in process that takes less than 1 second to authenticate customers for payments and rewards. It provides advantages for merchants through customized offers and easy-to-use payments on any phone. Banks can offer the ShopCast product with no investment costs while making money. Merchants pay less in fees and control their own rewards programs. Customers get cash back and rewards through one simple mobile application.
Use of LCA tools in the early stages of a research projectOlivier Talon
This document summarizes a case study on using life cycle assessment (LCA) tools early in a research project exploring an innovative process for extracting cellulose nanocrystals using ionic liquids instead of sulfuric acid. The study found that while ionic liquids may offer environmental benefits by reducing acid and water usage, the production of ionic liquids also has impacts. Modeling various scenarios showed improvements depend on optimizing ionic liquid recycling and production. Further refining the LCA model and exploring additional process optimizations could help identify ways to truly reduce the environmental impacts.
1. Sistem informasi ini dibuat untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan pembuatan serta perpanjangan surat ijin mengemudi dengan mencatat data pelanggan secara digital tanpa menggunakan kertas (digitalisasi).
2. Sistem ini memungkinkan karyawan untuk login menggunakan username dan password masing-masing untuk menginput data pelanggan secara efisien tanpa harus menulis satu per satu, serta laporan dapat dicetak dengan cepat dan pra
Priyanka Shinde is an experienced HR professional seeking a challenging position in HR. She has over 5 years of experience in talent acquisition and recruitment for IT and non-IT roles. She has expertise in sourcing candidates through job sites, social media, and employee referrals. She has worked for several companies recruiting for various technologies and industries.
The document provides a summary of the applicant's experience in graphic design. It lists their job history starting from their current role as a Senior Graphic Designer at a design firm in Providence, RI back to 2006. For each role, it provides the employer, location, dates of employment, and brief descriptions of responsibilities. It also lists the applicant's education and software skills. The summary focuses on the applicant's extensive experience in graphic design, production, and development for print, web, social media, and other mediums across several employers over the past 13 years.
The document discusses the dependence on mechanical design in railway electrification. It notes that railway electrification systems rely heavily on the mechanical design of overhead contact lines (OCLs) to ensure high quality service and performance. Complex OCL designs can be explained by the high sensitivity of service quality to OCL mechanical performance. Standards for interoperability and calculations for static and dynamic analyses are also briefly introduced. The main components of a railway electrification system are described, including the OCLs, substations, and high voltage connections. Alternating current electrification systems are the focus.
Yayasan Maju Bersama bergerak dalam pemberdayaan UKM di Depok. Pada Januari, yayasan menerima dana dari pemerintah dan sumbangan untuk kegiatan pelatihan dan jaringan UKM, serta mengadakan seminar dan pertemuan UKM. Yayasan juga melakukan pembelian aset, pembayaran gaji, dan biaya operasional lainnya. Pada akhir bulan, saldo kas dana tidak terikat Rp50,5 juta dan dana terikat Rp
MASNET - Masjid Network (Pemberdayaan Ekonomi Islam)Abdi Januar Putra
MASNET atau Masjid Network adalah jaringan masjid digital yang bertujuan untuk memberdayakan ekonomi islam.
....
Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi yang sangat besar. Menurut data dari Bappenas potensi zakat di Indonesia tahun 2019 mencapai Rp. 217 triliun.
Potensi ini tentunya sangat besar dan akan memiliki manfaat yang sama besarnya.
Dari penyaluran zakat yang dihimpun pada tahun 2016 sebesar 66,03 persen yaitu Rp. 2.931 miliar. Dan di tahun 2017 disalurkan 78,1 persen atau sebesar Rp. 4.860 miliar.
Akan tetapi potensi ini harus digenjot supaya realisasi lebih mendekati di angka Rp. 217 triliun.
Banyak potensi yang bisa digarap bersama dengan satu tujuan.
Dokumen tersebut membahas tentang Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan lembaga keuangan mikro yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil. BMT bertujuan meningkatkan bisnis usaha mikro dan mengangkat martabat kaum fakir miskin. Dokumen ini menjelaskan pengertian, fungsi, produk program, dan proses pengembangan BMT.
Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...Fajar Baskoro
Dokumen tersebut merupakan ringkasan eksekutif dari pemetaan program pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Ringkasan ini menjelaskan bahwa pemerintah telah melaksanakan berbagai program pemberdayaan UMKM namun hasilnya belum optimal, sehingga diperlukan sinkronisasi program. Laporan ini memetakan 21 program pemberdayaan UMKM terpilih beserta rekomendasinya untuk meningkatkan efektivitas program
1. Koperasi Amartha Microfinance didirikan oleh Andi Taufan Garuda Putra pada tahun 2009 untuk memberikan pinjaman modal kepada warga miskin di pedesaan tanpa jaminan.
2. Sampai saat ini, Amartha telah memberikan pinjaman kepada 1.050 kepala keluarga dan mengelola dana sebesar Rp100 juta.
3. Amartha berupaya meningkatkan akses pendanaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di seluruh Indonesia.
Program Percepatan Pembanguan Terpadu Untuk Daerah TertinggalSetiono Winardi
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan daerah terpadu yang meliputi visi, misi, tujuan, dan manfaatnya serta model edukasi yang dapat diterapkan seperti seminar, pendampingan, pelatihan, focus group discussion, dan penugasan.
Proposal ini menjelaskan rencana pelaksanaan kegiatan untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat kecil di Desa Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kegiatannya akan berupa penyuluhan dan pembukaan usaha kecil seperti pembibitan lele, cuci motor, dan usaha kecil lainnya. Kegiatan direncanakan pada bulan Mei-Juni 2010 dan melibatkan pemuda di kecamatan tersebut.
Suplements for micro, medium and small business enterprisesSetiono Winardi
Program suplemen bisnis UMKM bertujuan meningkatkan kemampuan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengelola bisnis setelah mendapat pinjaman bank agar mampu berkembang dan melunasi hutang tepat waktu. Program ini berupa pelatihan, pendampingan, dan evaluasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajemen bisnis serta strategi pemasaran dan arus kas agar bisnis berkelanjutan dan kewajiban kepada bank terpenuhi
Dokumen tersebut membahas tentang lembaga keuangan dan perbankan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa lembaga keuangan bertugas menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat, bank umum merupakan lembaga keuangan utama yang menjalankan peran tersebut, serta membedakan bank umum dengan bank perkreditan rakyat.
Dokumen tersebut membahas tentang program Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) untuk meningkatkan kesejahteraan petani. PMUK bertujuan untuk memperkuat modal petani agar dapat mengembangkan usaha pertanian dan meningkatkan produktivitas serta pendapatan. Kelompok sasaran PMUK adalah kelompok tani yang sudah berjalan minimal 3 tahun dengan anggota minimal 20 orang dan memiliki kendala modal. Dana PMUK diharapkan dapat dimanfaatkan
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
1. TUGAS MANDIRI
Pemberdayaan Mustahik Melalui Pendayagunaan Zakat Produktif
( Studi Kasus di RZ Batam Perum. Lotus Garden No.12 A Batam Centre )
Mata Kuliah: Sistem Informasi Manajemen
Nama Mahasiswa: Hamdan
NIM : 131510084
Kode Kelas : 141-SI611-M1
Dosen : Sri Afridola, SE., M.M.
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2014/2015
2. KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya,sehingga dapat
menyelesaikan makalah akuntansi yang berjudul “Study Kasus di Rumah Zakat (
RZ Batam ) Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre”. Makalah ini
dibuat untuk menunjang nilai tugas mandiri jurusan sistem informasi di
universitas putera batam. Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis memohon maaf kepada semua pihak atas segala kekurangan
yang terdapat pada laporan akhir ini karena sebagai manusia, penulis tidak akan
pernah luput dari kesalahan. Semoga Makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak
pihak.
Batam, 13 Desember 2014
Hamdan
3. Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. latar Belakang …..................................................................................
B. Rumusan Masalah ….......................................................................................
C. Tujuan …......................................................................................
D. Sistematika penulisan …................................................................................
BAB II ISI
a. Pengertian Zakat …..........................................................................................
b. Hikmah dan Manfaat …....................................................................................
c. Sumber-Sumber Zakat Terperinci ….................................................................
d. Lembaga Pengelola Zakat …............................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …...…...........................................................................................
b. Saran …............................................................................................................
Daftar Pustaka
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zakat dalam Islam memiliki fungsi, peranan dan kesejahteraan yang cukup
penting. Zakat mulai diwajibkan pada tahun ke-2 hijriyah dan semenjak itulah
zakat tidak lepas dalam dinamika perkembangan umat Islam.
Dengan demikian, zakat sebagai sebuah ajaran sudah pasti memiliki alasan yang
kuat untuk dijadikan kewajiban bagi yang mampu. Sepanjang sejarah perjalanan
umat manusia, kemiskinan adalah suatu realitas yang dihadapi setiap bangsa dan
Negara di belahan dunia manapun. Oleh karena itu, masalah zakat, infaq dan
shadaqah akan tetap relevan untuk dikaji, agar lebih berdaya (Pedoman unit
pengelola zakat dan unit jasa keuangan syariah, 2011 : 7)
Potensi zakat di Indonesia yang dapat dikumpulkan dari masyarakat sangat besar.
Menurut sebuah sumber dari BAZNAS, potensi zakat di Indonesia mencapai
hampir 20 triliun per tahun. Hasil penelitian pusat Bahasa dan Budaya UIN Syarif
Hidayatullah dan Ford Foundation tahun 2005 mengungkapkan, jumlah potensi
filantropi (kedermawanan) umat Islam Indonesia mencapai Rp 19,3 triliun.
Diantara potensi tersebut, Rp 5,1 triliun berbentuk barang dan Rp 14,2 triliun
berbentuk uang. Jumlah dana sebesar itu, sepertiganya masih berasal dari zakat
fitrah (Rp 6.2 triliun) dan sisanya zakat harta Rp 13,1 triliun.
Secara lebih tajam, Badan Amil Zakat Nasional, bekerjasama dengan Fakultas
Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB pada awal bulan tahun 2011 melakukan
kajian dan penelitian yang disampaikan pada publik melalui press conference
hasil riset “Optimalisasi potensi zakat Indonesia” di Jakarta tanggal 8 Juni 2011
mengklasifikasikan potensi zakat nasional ke dalam tiga kelompok besar.
Pertama, potensi zakat rumah tangga secara nasional. Kedua, potensi zakat
industri menengah dan besar nasional, serta zakat BUMN.
5. Potensi yang dihitung pada kelompok yang kedua adalah zakat perusahaan, dan
bukan zakat direksi serta karyawan. Ketiga, potensi zakat tabungan secara
nasional potensi zakat rumah tangga secara nasional mencapai angka Rp 82,7
triliun. (Pedoman unit pengelola zakat dan unit jasa keuangan syariah, 2011 :11).
Pengelolaan distribusi zakat yang diterapkan di Indonesia terdapat dua macam
kategori yaitu distribusi secara konsumtif dan produktif. Perkembangan metode
distribusi zakat yang saat ini mengalami perkembangan pesat baik menjadi sebuah
objek kajian ilmiah dan penerapannya di berbagai lembaga amil zakat yaitu
metode pendayagunaan secara produktif. Zakat produktif adalah zakat yang
diberikan kepada mustahik sebagai modal untuk menjalankan suatu kegiatan
ekonomi dalam bentuk usaha, yaitu dengan mengembangkan tingkat ekonomi dan
potensi produktifitas mustahik. (Qadir, 1998 : 46).
Untuk memberikan layanan terhadap masyarakat muslim sampai saat ini banyak
lembaga dan yayasan yang mendirikan lembaga amil zakat dengan lingkup lokal
daerahnya masing-masing. Sebagai contoh telah berdiri Rumah Zakat Perumahan
Lotus Garden No.12 A Batam Centre.
Rumah Zakat di Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre adalah mitra
pengelolaan zakat yang berdiri di atas badan Hukum Baitul mal wa tamwil,
pendirian BMT dilatarbelakangi ketika terjadi krisis ekonomi dan moneter, BMT
sering melakukan observasi dan supervisi ke berbagai lapisan masyarakat untuk
menelaah bagi terbukanya peluang kemitraan usaha. Hal tersebut ditunjukan
untuk membangkitkan kembali sektor riil yang banyak digeluti oleh kalangan
usaha kecil dan menengah serta untuk memperbaiki kesejahteraan ekonomi
masyarakat secara keseluruhan. (Hadin, 2004 : 1)
Program-program yang ada di Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A
Batam Centre telah menerapkan metode distribusi dana zakat yang bersifat
produktif. Programnya antara lain yaitu memberikan modal kepada masyarakat
yang kurang mampu, dana pemberian modal tersebut diberikan dengan akad
pinjaman atau Qardhul Hasan, dengan harapan masyarakat memiliki penghasilan
6. yang cukup untuk kebutuhan hidup. Dana zakat untuk kegiatan produktif akan
lebih optimal bila dilaksanakan dengan baik Rumah Zakat Perumahan Lotus
Garden No.12 A Batam Centre sebagai organisasi yang terpercaya untuk
pengalokasian, pendayagunaan, dan pendistribusian dana zakat, mereka tidak
memberikan zakat begitu saja, melainkan mereka mendampingi, memberikan
pengarahan serta pelatihan agar dana zakat tersebut benar-benar dijadikan modal
kerja, sehingga penerima zakat tersebut memperoleh pendapatan yang layak dan
mandiri (Sartika, Mila, 2007: 3).
Tujuan zakat untuk mengembangkan nilai sosial ekonomi masyarakat sulit
terwujud apabila tidak ada peran aktif dari para pengelola zakat (amil) yang
dituntut harus profesional dan inovatif dalam pengelolaan dana zakat seperti yang
disebutkan di atas bahwa model pengelolaan zakat yang saat ini sedang
berkembang adalah metode produktif, dimana dengan metode ini diharapkan akan
mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat yang awalnya adalah golongan
mustahik kemudian menjadi muzaki ( Devi Hidayah, 2008 :4)
Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre yang menyalurkan
dana Zakat produktif pada suatu program yang kemudian dikembangkan yaitu
program pemberdayaan Ekonomi, program ini adalah program pemmberdayaan
pembinaan umat atau mustahik produktif dengan memberikan bantuan modal
usaha yang disalurkan dengan fasilitas Qordhul Hasan untuk bantuan modal yang
berupa uang dan mudarabah, pelatihan menjahit, pelatihan potong rambut.
Dalam pendayagunaan zakat yang dilakukan oleh Rumah Zakat Perumahan Lotus
Garden No.12 A Batam Centre ini banyak hal yang menarik untuk dicermati.
Salah satunya adalah dari program pemberdayaan. Jika zakat dimaksudkan untuk
mengurangi kemiskinan, apakah program pemberdayaan Rumah Zakat Batam
dapat mengentaskan seseorang dari kemiskinan?.
Pada sisi lain ternyata masih terdapat beberapa pengurus badan atau lembaga
pengelola zakat atau badan pelaksana belum dapat melaksanakan tugas secara
optimal. Disamping hal itu, juga masih terdapat adanya berbagai faktor
7. penghambat berasal dari kalangan masyarakat yaitu kurangnya kesadaran untuk
menyerahkan ZIS kepada badan atau lembaga pengelola zakat.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis memandang perlu untuk mengkaji
dan menganalisis kedalam bentuk Makalah dengan judul
“PEMBERDAYAAN MUSTAHIK MELALUI PENDAYAGUNAAN ZAKAT
PRODUKTIF” ( Study Kasus di Rumah Zakat ( RZ Batam )Perumahan Lotus
Garden No.12 A Batam Centre ).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa permasalahan yang dikaji
dalam penelitan ini. Permasalahan tersebut antara lain :
1. Bagaimana rencana dan realisasi program pemberdayaan mustahik melalui
pendayagunaan zakat produktif di di Rumah Zakat Batam Perumahan Lotus
Garden No.12 A Batam Centre Tahun 2012?
2. Bagaimana faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam pemberdayaan
mustahik melalui pendayagunaan zakat produktif di di Rumah Zakat Batam
Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre Tahun 2012?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
i. Untuk mengetahui program-program pemberdayaan mustahik yang ada di
Rumah Zakat ( RZ Batam ) Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam
Centre untuk mustahik melalui pendayagunaan zakat produktif Tahun
2012.
8. ii. Mengetahui realisasi program-program pemberdayaan mustahik yang ada
di di Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre
Tahun 2012.
iii. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam
pemberdayaan mustahik di di Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden
No.12 A Batam Centre Tahun 2012.
2. Sedangkan manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Sebagai pengembangan keilmuan Manajemen Dakwah, khususnya dalam
konsentrasi Zakat dalam hubungannya dengan pemberdayaan mustahik melalui
pendayagunaan zakat produktif.
b. Manfaat Praktis
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu lembaga zakat.
2) Sebagai motivator untuk meningkatkan kualitas kerja lembaga zakat.
3) Sebagai penambah keilmuan tentang metode pemberdayaan mustahik melalui
pendayagunaan zakat produktif.
D. Sistematika Penulisan
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
9. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB II ISI
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
10. BAB II
ISI
A. PENGERTIAN ZAKAT
Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu Al Barokatu
“keberkahan”, dan Ash Shalahu “keberesan”. Sedangkan secara istilah, meskipun
para ulama mengemukakan dengan redaksi yang agak berbeda antara satu da
lainnya, akan tetapi pada prinsipnya sama, yaitu bahwa zakat itu adalah bagian
dari harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah SWT mewajibkan kepada
pemiliknya, untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya, dengan
persyaratan tertentu pula.
Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dan pengertian menurut istilah,
sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya akan
menjadi berkah, tumbuh, berkembang dan bertambah, suci dan beres (baik).
Di dalam Al-Qur'an terdapat beberapa kata, yang walaupun mempunyai arti yang
berbeda dengan zakat, tetapi kadangkala dipergunakan untuk menunjukkan
makna zakat, yaitu infaq, sedekah dan hak.
Dipergunakannya kata-kata tersebut dengan maksud zakat, karena memiliki kaitan
yang sangat kuat denganzakat. Zakat disebut infaq (at-Taubah: 34) karena
hakikatnya zakat itu adalah penyerahan harta untuk kebajikan-kebajikan yang
diperintahkan Allah SWT. Disebut sedekah (at-Taubah: 60 dan 103) karena
memang salah satu tujuan utama zakat adalah untuk mendekatkan diri (taqarrub)
kepada Allah SWT. Zakatdisebut hak, oleh karena zakat itu merupakan ketetapan
yang bersifat pasti dari Allah SWT yang harus diberikan kepada mereka yang
berhak menerimanya (mustahik).
11. B. HIKMAH DAN MANFAAT ZAKAT
Hikmah dan manfaat zakat antara lain adalah sebagai berikut:
Sebagai perwujudan keimanan kepasa Allah SWT, mensyukuri nikmatNya,
menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi,
menghilangkan sifat kikir, rakus dan matrealistis, menumbuhkan ketenangan
hidup, sekaligus membersihkan dan mengembangkan harta yang di miliki.
karena zakat merupakan hak mustahik, maka zakat berfungsi untuk menolong,
membantu dan membina mereka terutama fakir miskin, ke arah kehidupan yang
lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada Allah SWT, terhindar dari bahaya
kekufuran, sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan hasad yang mungkin
timbul dari kalangan mereka, ketika mereka melihat orang kaya yang memiliki
harta cukup banyak
Sebagai pilar amal bersama (jama’i) antara orang-orang kaya yang berkecukupan
hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya digunakan untuk berjihad di
jalan Allah, yang karena kesibukannya tersebut, ia tidak memiliki waktu dan
kesempatan untuk berusaha dan berikhtiar bagi kepentingan nafkah diri dan
keluarga.
Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang
harus di miliki umat islam, umat islam, seperti sarana ibadah, pendidikan ,
kesehatan, sosial maupun ekonomi, sekaligus sarana pengembangan kualitas
sumber daya manusia muslim.
Untuk memasyaratkan etika bisnis yang benar, sebab zakat itu bukanlah
membersihkan harta yang kotor, tetapi mengeluarkan bagian dari hak orang lain
dari harta yang kita usahakan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan
Allah SWT.
12. Dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, zakat merupakan salah satu instrumen
pemerataan pendapatan.
C. Tinjauan Pustaka
Hasil survey kepustakaan yang penulis lakukan menunjukkan bahwa ada beberapa
penelitian yang mempunyai relevansi dengan judul ini, penelitian tersebut adalah
sebagai berikut:
Penelitian Arief Budi Santoso yang berjudul “Pemberdayaan Zakat PKPU Jawa
Tengah Dalam Perspektif Hukum Islam”. Fakultas Syari’ah, 2007. Penelitian ini
mempunyai dua fokus permasalahan yaitu: 1) Bagaimana pelaksanaan
pemberdayaan zakat PKPU Jawa Tengah? 2) Bagaimana pandangan hukum Islam
terhadap pelaksanaan pemberdayaan zakat PKPU Jawa Tengah? Hasil penelitian
ini adalah pertama, dalam memberdayakan zakat, PKPU Jawa Tengah
memberlakukan manajemen modern meliputi manajemen penghimpunan,
pengelolaan dan pendayagunaan zakat. Pemberdayaan zakat PKPU Jawa Tengah
lebih mengedepankan pada upaya membangun kemandirian mustahik melalui
peningkatan produktifitas kerja.
Kedua, Pelaksanaan pemberdayaan zakat PKPU Jawa Tengah telah sesuai dengan
nilai-nilai dasar zakat sebagaiman terkandung dalam Al-Qur’an mupun Hadits.
Meski demikian, masih perlu diadakan peninjauan kembali terhadap adanya
kebijakan memberikan dana zakat dalam bentuk pinjaman modal usaha berupa
pinjaman kebajikan (qardhul hasan) di samping dana hibah, agar tidak kontra
produktif dengan ketentuan umum tentang zakat.
Perbedaan penulis dengan penelitian Arief Budi Santoso adalah mengenai
pemberdayaan dipandang dalam perspektif hukum Islam dalam rangka
pemberdayaan zakat yang memberlakukan manajemen modern meliputi
manajemen penghimpunan, pengelolaan dan pendayagunaan zakat, Sedangkan
penulis fokus kepada pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan zakat
13. produktif. Penelitian Devi Hidayah Fajar S. Syaban, yang berjudul
“Pendayagunaan Zakat Produktif Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus
Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)”. Fakultas Syari’ah, UMS,
2008. Penelitian ini mempunyai dua fokus permasalahan yaitu:
1) Bagaimana manajemen zakat produktif di L-ZIS Asslaam ? 2) Bagaimana
perkembangan perekonomian para mustahik yang diberi dana zakat
produktif dari L-ZIS Assalam? Hasil penelitian ini adalah pertama
membahas mengenai pengelolaan zakat namun lebih terfokus pada
pengelolaan yang bersifat produktif serta meneliti tingkat perkembangan
masyarakat atau para mustahik binaan L-ZIS Assalam yang diberikan dana
zakat produktif.
2) Menerapkan metode distribusi dana zakat yang bersifat produktif yang
khususnya pada orang-orang (mustahik) tertentu atau dengan sebutan
masyarakat Binaan L-ZIS Assalaam, dana tersebut diberikan kepada orang
yang berhak dengan akad pinjaman atau qardhul hasan sebagai modal
usaha, dengan harapan mmasyarakat binaan tersebut mampu untuk
memiliki hubungan ukhuwah islamiyah antar sesama. Metode yang
digunakan adalah menggunakan analisa deduktif induktif. Perbedaan
penulis dengan penelitian Devi Hidayah adalah mengenai pengelolaan
zakat namun lebih terfokus pada pengelolaan yang bersifat produktif serta
meneliti tingkat perkembangan masyarakat atau para mustahik binaan L-
ZIS Assalam yang diberikan dana zakat produktif, Sedangkan penulis
fokus kepada Pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan zakat
produktif di RZ Batam . Awalnya, harta hasil zakat oleh BAZIS
didistribusikan kepada para mustahik berupa uang dan makanan pokok.
Sistem pengelolaan tersebut dirasa tidak berdampak baik terhadap
perekonomian mustahiik, hingga kemudian pada tahun 2008 muncul
gagasan zakat produktif. Pendistribusian hasil zakat ini diwujudkan seekor
kambing untuk alternatif solusi pengentasan kemiskinan. Keberhasilan
tersebut dikarenakan sebagian besar para mustahik mampu mengelola
14. kambing yang mereka terima untuk dikembangbiakan. Perbedaan penulis
dengan penelitian Arif adalah mengenai pendayagunaan zakat
produktifnya penelitian Arif dengan menggunakan binatang ternak untuk
memprokduktifkan masyarakat sedangkan penulis lebih menekankan pada
program-program di Baitul maal yang sudah menggunakan
pendayagunaan zakat produktif.
Perbedaan penulis dengan penelitian Mila Sartika adalah pada bagaimana
pengaruh jumlah dana zakat yang disalurkan untuk kegiatan produktif di LAZ
Yayasan Indonseia Juara Peduli terhadap jumlah pendapatan yang diperoleh
mustahik pada periode 2007, Sedangkan penulis fokus kepada pemberdayaan
mustahik melalui pendayagunaan zakat produktif.
Penelitian ini mengungkap bagaimana strategi serta hasil dakwah Dompet Dhuafa
dalam membantu mengentaskan kemiskinan masyarakat Semarang. Strategi yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a) Memberi modal usaha melalui jalur kredit kepada penduduk miskin yang
diawasi oleh BMT pasar tanpa menggunakan jaminan.
b) Memberikan sarana usaha yang diberikan kepada keluarga anak jalanan,
melakukan kerjasama dengan rumah singgah di kota Semarang.
c) Memberikan bantuan kepada yang terkena musibah, seperti musibah
banjir, tanah longsor dan lain-lain.
d) Memberikan santunan pendidikan kepada anak sekolah yang tidak
mampumulai tingkat dasar sampai menengah perbedaan antara penulis
dengan tulisanyang dilakukan Laila Karimatun Nisa’ adalah bagaimana
strategi Dakwah Dompet Dhuafa dalam mengentaskan kemiskinan,
sedangkan penulis focus kepada pemberdayaan mustahik melalui zakat
produkltif .
15. Penelitian Lia Qatifah yang berjudul “Peran Dakwah Dompet Peduli Umat Daarut
Tauhid Melalui Program Microfinance Syari’ah Berbasis Masyarakat Misykat
dalam pemberdayaan ekonomi anggota (Studi Kasus Lembaga Amil Zakat
Nasional DPU-DT Cabang Batam)”.Hasil dari Penelitian ini adalah bahwa
program microfinance syariah berbasis masyarakat Misykat yang digulirkan oleh
DPU-DT mempunyai peranan dakwah.
Di antaranya pertama, pembentukan karakter pendamping sebagai dai yang
mempunyai kafaah keilmuan dan kepribadian Islami. Kedua, pembinaan insentif
terhadap anggota Misykat dalam setiap peran dengan menggunakan sarana
halaqah pertemuan. Ketiga, pengguliran dana kepada anggota Misyarakat
didasarkan akad pinjaman tanpa bunga. Akad yang diterapkan merupakan bentuk
nyata penerapan dakwah Islamiyah. Adapan untuk biaya program Masyarakat
menggunakan dana zakat, infak dan shadaqah. Secara keseluruhan program ini
merupakan bentuk aplikasi dakwah dibidang ekonomi, yang merupakan bagian
dari metode al hikmah bil lisan al hal. Sedangkan perbedaan antara penulis dengan
tulisan Lia Qatifah adalah bagaimana peran dakwah dompet peduli umat daarut
tauhid melalui program microfinance syariah berbasis masyarakat (misykat).
Sedangkan penulis fokus kepada pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan
zakat produktif.
Keenam penelitian ini memiliki beberapa kemiripan, diantaranya umat miskin.
Kekhasan masing-masing peneliti bisa dilihat dari obyek penelitian dan
metodelogi analisis yang dilakukan. Hal ini terjadi karena masing-masing
mempunyai tujuan berbeda. Pada penelitian yang penulis lakukan memandang
program pemberdayaan melalui zakat produktif sebagai program pengentasan
kemiskinan dan pengangguran dengan memberikan zakat produktif kepada
mereka yang memerlukan sebagai modal usaha.
Untuk penelitian yang penulis lakukan dengan judul “ Pemberdayaan Mustahik
melalui Pendayagunaan Zakat Produktif ( Study Kasus di di Rumah Zakat
Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre Tahun 2012), menggunakan
16. metode analisis induktif dengan jenis penelitian case study and field research
(penelitian studi kasus dan lapangan). Perbedaannya, kelima penelitian diatas
pemberdayaan zakat masih bersifat umum, karena hanya mengkaji tentang upaya
penggalian dan pemanfaatan /pendistribusian. Oleh karena itu, penelitian
pemberdayaan ini difokuskan kepada pemberdayaan zakat produktif.
D. Kerangka Teoritik
Untuk mengetahui sumber rujukan yang relevan dengan masalah yang penulis
lakukan perlu disusun kerangka teoritik. Kerangka teoritik merupakan tuntutan
untuk memecahkan masalah dan menemukan prinsip-prinsip hipotesis dan teori.
Pemberdayaan Menurut Ken Blancard Pemberdayaan merupakan potensi untuk
membuka jalan menuju sumber mata air, yaitu kemampuan manusia yang harus
dimanfaatkan, agar organisasi dapat bertahan dan maju dalam dunia yang semakin
kompleks dan dinamis ini. (Ken, 2008 : 1) Pemberdayaan dalam arti yang luas
ialah memandirikan mitra, sehingga mitra dalam hal ini mustahik tidak selamanya
tergantung kepada amil.
Menurut Muhammad hasan pemberdayaan merupakan penyaluran zakat yang
disertai target besar yang tidak dapat dengan mudah atau dalam waktu yang
singkat dapat terealisasi. Karena itu, penyaluran zakat harus disertai dengan
pemahaman yang utuh terhadap permasalahan yang ada pada penerima. Apabila
permasalahannya adalah kemiskinan, harus diketahui penyebab kemiskinan
tersebut, sehingga dapat mencari solusi yang tepat demi tercapainya target yang
telah direncanakan. (Hasan Muhammad, 2011: 72). Mustahik adalah orang-orang
yang berhak menerima zakat. Yang telah diatur dalam ajaran syariat Islam, yakni
ada delapan golongan (asnaf) yaitu fakir, miskin, amillin, muallaf, riqab, gharim,
17. fisabilillah, dan ibnu sabil. Ketentuan ini diatur dalam al-Qur’an surat at-Taubah
ayat 60:
إِنَّمَا لإصَََِِّت ُ َُلَُِِلَاءَ َلاَمإَِِنا ُ ِِ ِلاَءَإاِلا ُ ِِ إِلالِءِا َاََِّ َِلنا ُ ِِ اللللُهلءلَ وَف ِِ َرإَِ َاُ ُ ِلاَا َِإاما ُ ِِ وَف ِِ َبلَلِِ َ َُّه َااَُُ ِِ
ََّ َُبلَل َاِيض َُِف ِاَا َ َُّه ل َُّه ِِ َللَءِا َللَمٌِ
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil
zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk memerdekakan hamba sahaya,
untuk membebaskan orang yang berhutang, untuk yang berada di jalan Allah dan
untuk orang yang sedang di dalam perjalanan sebagai kewajiban dari Allah. Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”[At-Taubah 60.]
Ayat ini turun ketika orang-orang munafik yang bodoh itu mencela Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang pembagian zakat , kemudian Allah
menjelaskan bahwa Allah –lah yang mengatur pembagian zakat tersebut dan tidak
mewakilkan hak pembagian itu kepada selain-Nya, tidak ada campur tangan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Allah membaginya hanya untuk mereka
yang disebutkan dalam ayat tersebut.
إِنَّمَا لإصَََِِّت ُ maksud dari ayat ini adalah zakat-zakat yang wajib, berbeda dengan
sadaqah mustahabah yang bebas diberikan kepada semua orang tanpa ada
pengkhususan.[Taisir Karim Ar-Rahman fi Tafsir Al-Kalamil Manan oleh
Abdurrahman bin Nasir As-Sa’di, hal 341 Muasasah Risalah]
Para ulama’ berbeda pendapat berkaitan dengan delapan kelompok ini, apakah
pembagian zakat harus meliputi semuanya, atau sebatas yang memungkinkan.
Dalam hal ini terdapat dua pendapat :
Pertama, harus meliputi semuanya. Ini adalah pendapat Imam As-Syafi’I dan
sekelompok ulama’.
Kedua, tidak harus semuanya. Harta zakat boleh diberikan kepada satu kelompok
saja, meskipun terdapat kelompok yang lain. Ini adalah pendapat Imam Malik dan
sekelompok ulama’ salaf dan khalaf, di antaranya, Umar, Hudzaifah, Ibnu Abbas,
18. Abul ‘Aliyah, Said bin Zubair dan Mimun bin Mihran. Ibnu Jabir berkata, “Ini
adalah pendapat sebagian besar ulama’.
Penyebutan kelompok-kelompok dalam ayat tersebut adalah untuk menjelaskan
mereka yang berhak, bukan karena keharusan memenuhi semuanya.[Terjemahan
Tafsir Ibnu Katrsir jilid 4 hal 150-151. Pustaka Imam Asy-Syafi’i.]
Masharif Zakat
Pertama dan kedua, َُلَُِِلَاءَ لاَمإَِِنا ُ ِِ
Pada dasarnya kedua keadaan tersebut adalah sama dan sejenis, akan tetapi fakir
keadaannya lebih memprihatinkan dari pada miskin, sehingganya Allah
Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan fakir lebih dahulu dari pada miskin dalam
ayat tersebut. Di bawah ini kami akan sebutkan beberapa perbedaan dan
pengertian antara fakir dan miskin.
Imam Abu Ja’far berkata : Zakat hanyalah untuk orang fakir dan miskin.
Para ulama’ berselisih pendapat mengenai siapakah yang disebut dengan orang
fakir dan miskin itu :
Waqi, Ibnu Jarir, As’as dan Hasan berpendapat, “Bahwasanya yang disebut
dengan fakir ialah orang yang tidak punya apa-apa sedangkan ia hanya berpangku
tangan dirumahnya, sedangkan miskin ialah orang yang tidak punya tetapi ia
masih berusaha untuk mencukupi kehidupannya”.
Mujahid, “Fakir ialah orang tidak punya tetapi ia tidak minta-minta, sedangkan
miskin ialah orang tidak punya dan ia meminta-minta. [Jami’ Al-Bayan ‘an
Ta’wiliil Ayil Qur’an Tafsir Tobari oleh Abu Ja’far Muhammad Ibnu Jarir At-
Tobari jilid 5 hal 4021. Dar As-Salam.]
Orang fakir ialah orang tidak punya dan ia berhijrah, sedangkan miskin ialah
orang yang tidak punya dan ia tidak berhijrah.[Ad-Dauru Al-Mansur fi Tafsir Al-
Mansur oleh Abdurrahman Jalaludin As-Suyuthi jilid 4 hal 222. Dar Al-Fikr.]
Fakir ialah orang yang tidak mendapatkan apa-apa, atau hanya mendapatkan
sebagian kecil dari kebutuhannya.
19. Miskin ialah seseorang yang mendapatkan atau bisa memenuhi sebagian besar
dari kebutuhannya, namun tidak mencukupi secara keseluruhan. Jika ia dapat
mencukupi secara kesuluruhan maka ia bisa dikatakan sebagai orang yang
kaya.[Taisir Karim Ar-Rahman fi Tafsir Al-Kalamil Manan oleh Abdurrahman
bin Nasir As-Sa’di, hal 341 Muasasah Risalah.].
Ketiga, . لاَءَإاِلا ُ
Masharif zakat yang ketiga adalah amil zakat, yaitu orang bertugas mengelola
atau mengambil zakat dari orang-orang yang berhak mengeluarkan zakat
kemudian membagikannya kepada orang yang berhak pula.[ Ensiklopedi Islam
Al Kamil Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri hal 776. Dar
us Sunnah].
Mereka berhak mendapatkan bagian zakat. Seorang Amil tidak boleh dari kerabat
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, karena mereka tidak berhak menerima
zakat berdasarkan hadits shahih dari yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abdul
Muthalib bin Rabi’ah bin al-Harits, bahwa ia dan Fadl bin Abbas memohon
kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam agar dijadikan sebagai amil
zakat, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “ Sesunguhnya
zakat itu tidak dihalalkan bagi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan
keluarganya. Sesungguhnya zakat itu adalah kotoran (harta) manusia.”[Terjemaha
n Tafsir Ibnu Katrsir jilid 4 hal 151. Pustaka Imam Asy-Syafi’i.]
Para ulama’ berselisih pendapat mengenai kadar yang diberikan kepada amil zakat
:
Dlohak ia berpendapat bahwasanya amil zakat mendapatkan seperdelapan dari
zakat.
Yunus, Ibnu Wahab dan Ibnu Zaid mereka berpendapat bahwa seorang amil
mendapatkan sesuai dengan kadar apa yang dikerjakannya.
20. Adapun pendapat yang paling shahih dan mendekati kebenaran menurut Ibnu Jarir
dalam kitabnya Jami’ul Bayan adalah pendapat yang kedua, yaitu seorang amil
diberikan zakat sesuai dengan kadar apa yang telah diperbuatnya.
Keempat, َاََِّ َِلنا ُ اللللُهلءلَ
Yaitu orang-orang yang perlu dilunakkan hatinya kepada Islam, supaya mereka
memberikan sumbangsinya kepada Islam, atau Rais kaum yang baru masuk Islam
dan dia diberikan zakat supaya mereka menegetahui bahwasanya agama Islam
adalah agama yang benar dan shalih, dan supaya bertambah keimanannya.[Taisir
Karim Ar-Rahman fi Tafsir Al-Kalamil Manan, hal 341.] Diantara mereka yang
dilunakkan hatinya pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah
Sufyan bin Harb, Uyainah bin Badr dan Aqra’ bin Habis.[Tafsir At-Tobari jilid 5
hal 4026.]
Mereka ada tiga golongan :
Yang dilunakkan hatinya supaya masuk Islam.
Mereka yang masih lemah keislamannya atau lmannya.
Mereka yang diberi zakat untuk mencegah kejelekan yang mereka timbulkan buat
kaum mukminin.[.Ruhul Ma’ani Sihabuddin Sayyid Mahmud Al-Alusi jilid 6 hal
169. Maktabah Taufiqiyah.]
Kelima, َرإَِ َاُ ُ
Yaitu budak-budak yang sedang dalam proses memerdekakan diri, atau membeli
diri mereka dari majikannya. Mereka dimerdekakan dan dibantu dengan harta
zakat. Diriwaytakan dari Hasan al-Bashri ,Muqatil bin Hayyan, Umar bin Abdul
Aziz, Said bin Zubar an-Nakha’I, az-Zuhri dan Ibnu Zaid bahwa yang dimaksud
dengan riqab adalah “al-Mukatib” yaitu hamba sahaya yang mengadakan
perjanjian bebas.[ Terjemahan Tafsir Ibnu Katsir jilid 4 hal 152.]
Keenam, ِالَا َِإاما ُ
21. Yaitu orang yang terlilit utang tetapi bukan dalam bermaksiat kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, kemudian ia tidak bisa melunasi hutangnya tersebut.
Mujahid berkata, “AlGharimin ialah orang yang terbakar rumahnya, kemudian ia
berhutang untuk membangun kembali rumahnya.” Wajib bagi seorang Imam
memerinya harta atau zakat dari Baitul Mal.[Tafsir At-Tobari jilid 5 hal 4029.]
Dalam keadaan ini ada dua golongan :
Berhutang untuk kebaikan orang yang berselisih sehinga diberi sesuai dengan
kadar utangnya.
Berutang untuk pribadi, yakni menanggung banyak utang tapi tidak mampu
membayarnya.[ Ensiklopedi Islam Al-Kamil hal 776.]
Orang yang mempunyai tanggungan denda atu hutang yang harus dipenuhi,
sedangkan untuk memenuhinya ia harus menguras harta kekayaannya atau ia
harus berhutang kepada orang lain, atau berhutang dan melakukan kemaksiatan
lalu ia bertaubat. Maka orang yang seperti ini diberi zakat.
Hal ini berdasarkan hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari bu Sai’d Al-
Khudri ia berkata, “Pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ada
seseorang yang menderita banyak kerugian karena buah-buahan yang barui saja
dibelinya terkena hama, hingga hutangnya menumpuk. Maka Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bersedekahlah kepadanya,” maka
orang-orangpun bersadaqah kepadanya, akan tetapi tidak mencukupi untuk
melunasi hutangnya. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata
kepada para piutang tersebut, “Ambillah apa yang kalian dapati, hanya itu saja
bagaian yang kalian dapatkan. (HR. Muslim).[ Terjemahan Tafsir Ibnu Katsir jilid
4 hal 153-254.]
Ketujuh, وَف ِِ َبلَلِِ َُّه
Para ulama’ berselisih pendapat mengenai pengertian fi sabilillah dalam ayat
tersebut :
22. Abu Yusuf berkata, “Yang dimaksud adalah orang yang berjihad atau di dalam
peperangan (mujahidin) yang berjuang untuk menegakkan kalimat Allah dan
melawan musuh-musuh-Nya.”
Muhammad,“Orang yang berhaji.” Sebagian ulama’ berpendapat mereka adalah
orang yang sedang menuntut ilmu.
Adapun yang paling mendekati kebenaran adalah setiap orang yang berusaha
untuk taat kepada Allah dan orang-orang yang berada di jalan kebenaran. Wallahu
‘alam bi Shawab.[Ruhul Ma’ani Sihabuddin Sayyid Mahmud Al-Alusi jilid 6 hal
171. Maktabah Taufiqiyah.]
Kedelapan, َِِااَُُ َبلَلََّ ُ
Ialah seorang musafir di suatu negeri yang bekalnya tidak mencukupi untuk
dipakai pulang ke negerinya meskipun ia orang kaya, maka ia diberi bagian zakat
yang mencukupi untuk pulang ke negerinya. Begitu pula dengan orang yang ingin
bepergian, akan tetapi tidak memiliki bekal, maka ia diberi dari bagian zakat
untuk perbekalannya pergi dan pulang. Namun ia tidak diperbolehkan mengambil
lebih dari kebutuhannya.[Terjemahan Tafsir Ibnu Katsir jilid 4 hal 154.]
َاِيض َُِف اَا َ َُّه ِ Maksudnya ialah pembagian ini adalah langsung dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala yang diwajibkan kepada orang yang mempunyai harta dari
orang muslimin. Allah Maha Mengetahui kemaslahatan mahluknya terhadapa apa
saja yang diwajibkan kepada mereka, tidak ada sesuatu apapun yang samar bagi-
Nya. Tidak mungkin Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan zakat pada kaum
muslimin melainkan ada maslahat di dalamnnya. Dialah Maha Bijaksana yang
mengatur segala sesuatu.[Tafisr At-Tobari jilid 5 hal 4031.]
ل َُّه ِِ َللَءِا َللَمٌِ
Dari kedelapan masharif zakat tersebut, bisa disimpulkan dalam dua hal :
Orang yang diberi zakat untuk memenuhi kebutuhannya. Orang yang diberi zakat
dengan tujuan untuk kemaslahatan bagi Islam dan muslimin.[Taisir Karim Ar-
Rahman hal 341.]
23. Memperhatikan paparan mengenai mustahik, maka di sinilah zakat berperan untuk
merubah dan sekaligus meningkatkan perekonomian dan taraf hidup mereka.
Mereka yang sudah punya potensi dikembangkan potensinya. Bagi yang tidak
mempunyai potensi, namun mempunyai skill untuk bekerja, bahkan diberikan
modal untuk mengembangkan skillnya. (Hasan Muhammad, 2011 : 73, 87). Atas
dasar pengertian di atas, maka yang dimaksud pemberdayaan mustahik adalah
pembinaan atau pemberdayaan yang dikembangkan untuk merubah dan sekaligus
meningkatkan perekonomian dan taraf hidup mustahik. Pendayagunaan berasal
dari kata daya-guna yang berarti kemampuan yang mendatangkan hasil atau
manfaat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993: 189). Istilah pendayagunaan
dalam konteks ini mengandung pemberian zakat kepada mustahik (Hasan
Muhammad, 2011 : 71) .
Agar mengarah pada sasaran pendayagunaan yang berdaya guna dan berhasil
guna, tepat dan cepat, produktif, edukatif, dan ekonomis perlu juga adanya
pengarahan dan pembinaan terhadap para mustahik, baik mustahik individual
maupun yang berbentuk badan hukum (M. Zaidi, 2003: 34).
Berikut beberapa bentuk pendayagunaan untuk pemberdayaan mustahik antara
lain:
a. Pendayagunaan dalam bentuk pemberian bantuan uang sebagai modal kerja
usaha mikro dalam meningkatkan kapasitas dan mutu produksi usahanya.
b. Dukungan kepada mitra binaan untuk berperan serta dalam berbagai upaya
untuk pemberdayaan usaha mikro.
c. Penyediaan pendamping lapangan untuk menjamin keberlanjutan usaha,
misalnya pendampingan usaha yang mengembangkan usaha mikro dalam bentuk
alih pengetahuan, keterampilan dan informasi.
d. Pembangunan industri untuk pemberdayaan yang ditujukan bagi masyarakat
mustahik melalui program-program yang bertujuan yakni penciptaan lapangan
24. kerja, peningkatan usaha, pelatihan, pembentukan organisasi. (Pedoman unit
pengelola zakat dan unit jasa keuangan syariah, 2011 : 33).
Zakat Produktif adalah zakat yang diberikan kepada mustahik sebagai modal
untuk menjalankan suatu kegiatan ekonomi, yaitu untuk menumbuhkembangkan
dan potensi produktifitas mustahik (Qadir, 1998: 46).
Maka pendayagunaan zakat produktif adalah pemberian zakat kepada para
mustahik secara produktif dengan tujuan agar zakat mendatangkan hasil dan
manfaat bagi yang memproduktifkan (Hasan Muhammad, 2011: 71). Rumah
Zakat adalah rumah perbendaharaan yang bersifat sosial. Rumah Zakat dirancang
untuk banyak melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat miskin, atau
sangat miskin, kelompok tersebut dibantu dengan mengguunakan dana-dana sosial
yang juga di dapat dari masyarakat, seperti Zakat, Infaq, dan Shadaqah serta tidak
dibolehkan mengambil keuntungan sama sekali atas dana tersebut. Pemberdayaan
yang dilakukan berupa pendidikan dan pelatihan kemandirian, modal usaha dan
pendamping usaha. Selain itu kelompok masyarakat miskin juga mendapatkan
pelayanan kesehatan dan beasiswa pendidikan.
E.Metode Penelitian
Untuk mendapatkan penelitian yang akurat, ilmiah dan sistematis maka
diperlukan metodologi yang tepat, Sehingga penelitian ini memenuhi prosedur
penelitian yang benar.
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, Penelitian kualitatif
umumnya digunakan dalam dunia ilmu-ilmu sosial dan budaya. Penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang
tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik
atau dengan cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Menurut Miles dan
Huberman sebagaimana dikutip oleh Tanzeh dan Suyitno (2006:109) bahwa
25. penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertitik tolak dari realitas dengan
asumsi pokok bahwa tingkah laku manusia mempunyai makna bagi pelakunya
dalam konteks tertentu.
Adapun spesifikasi penelitian ini adalah penelitian studi kasus dan lapangan (case
study and field research). Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif
mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi,
suatu program, atau suatu situasi sosial. Penelitian studi kasus berupaya menelaah
sebanyak mungkin data mengenai subyek yang diteliti (Mulyana, 2003: 201).
Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara
intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu
unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat (Narbuko dan Achmadi,
2005: 46).
2. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode atau cara pengumpulan data mengenai tingkah
laku individu atau kelompok secara langsung.( Dalam penelitian ini observasi
dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap aktifitas kerja
Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre.
b. Metode Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui percakapan dan bertatap muka
dengan orang (Informan) yang memberikan informasi (Arikunto, 2002: 202).
Dalam penelitian ini, interview dilakukan kepada Branch Manager Rumah Zakat
Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre Bapak Agus Suprianto, Kepala
Bidang, dan Bagian Admin & Keuangan Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden
26. No.12 A Batam Centre Ibu Mawar Indah dan Masyarakat Penerima Zakat
Produktif (Mustahik).
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu metode yang dilakukan dengan cara mencari
dan mempelajari data-data dari catatan, transkip, berkas, notulen, surat, surat
kabar, majalah, buku, makalah, serta jenis-jenis karya tulis lainnya yang berkaitan
dengan penelitian ini (Arikunto, 2002:206). Studi dalam penelitian ini dilakukan
dengan dokumen19 dokumen atau berkas-berkas yang berkaitan dengan Rumah
Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre dan realisasi program
pemberdayaannya, disamping dokumen-dokumen lain yang mendukung penelitian
ini.
3. Sumber dan Jenis Data
Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan berhubungan dengan fokus
penelitian. Untuk memudahkan mengidentifikasi sumber data, maka penulis
mengklasifikasikan sumber data sebagai berikut
a) Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat
(tempat) baik yang dilakukan melalui wawancara dengan mustahik, observasi dan
cara lainnya. Data ini diperoleh mentahmentah dari masyarakat dan masih
memerlukan analisis lebih lanjut (Subagyo, 1991 : 87).
b. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh
penulis atau data yang diperoleh dari perpustakaan, data ini digunakan untuk
melengkapi data primer, mengingat bahwa data primer dapat dikatakan sebagai
data paket yang ada secara langsung dalam praktek dilapangan karena penerangan
suatu teori (Subagyo, 1991 : 88). Dalam hal ini sebagai sumber sekunder
penelitian menggunakan literatur berupa buku, majalah, arsip, surat kabar, buletin
27. rumah peduli yang diterbitkan oleh Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12
A Batam Centre dan hal-hal yang kaitannya dengan penelitian ini.
4. Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara
sistematis hasil catatan observasi untuk meningkatkan pemahaman peneliti
tentang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan, sedangkan untuk
meningkatkan pemahaman, analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari
makna (Muhajir, 1998 : 104). Dalam analisis data penelitian ini, penulis
menggunakan metode analisis interaktif (interaktif model) dan metode analisis
SWOT dimana penulis harus mengetahui faktor penghambat dan pendukung pada
suatu lembaga. Menurut Miles dan Huberman dalam Tanzeh dan Huberman (2006
:173) analisis ini terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan
(interaktif), yaitu
(1) reduksi data,
(2) penyajian data dan
(3)penarikan kesimpulan.
Ketiga alur tersebut dapat dilihat dalam uraian
sebagai berikut:
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu kegiatan proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, mengabstrakkan dan transformasi data mentah
yang didapat dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dengan demikian reduksi
data ini akan berlangsung.
28. Dimulai pada awal kegiatan penelitian sampai dilanjutkan selamakegiatan
pengumpulan data dilaksanakan, membuat ringkasan, membuat kode, membuat
memo, menyortir data.
b. Penyajian data
Di dalam penelitian ini data yang didapat berupa kalimat, katakata yang
berhubungan dengan fokus penelitian, sehingga sajian data merupakan
sekumpulan informasi yang tersusun secara sistematis yang memberikan
kemungkinan untuk ditarik kesimpulan. Dengan kata lain, penyajian data ini
merupakan proses penyusunan informasi secara sistematis dalam rangka
memperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai temuan penelitian.
29. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di depan dapat di terik berbagai kesimpulan sebagai berikut:
Zakat adalah ibadah maaliyah ijtima'iyyah, artinya ibadah di bidang harta yang
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam membangun masyarakat. Jika
zakat dikelola dengan baik, baik pengambilan maupun pendistribusiannya,
pastiakan dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat. Karena itu, di dalam Al
Qur'an dan Hadits, banyak perintah untuk berzakat, sekaligus pujian bagi yang
melakukannya, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Sebaliknya banyak pula Al
Qur'an da Hadits Nabi yang mencela orang yang enggan melakukannya, sekaligus
ancaman duniawi dan ukhrawi bagi mereka.
Banyak hikmah dan manfaat dari ibadah zakat ini, baik yang akan di rasakan para
pemberi zakat (muzakki), penerima (mustahik), maupun masyarakat secara
keseluruhan. Muzakki akan meningkatkan kualitas keimanannya, rasa syukurnya,
kejernihan dan kebersihan jiwa dan hartanya, sekaligus akan mengembangkan
harta yang di milikinya. Mustahik akan meningkatkan kesejahteraan hidupnya,
akan terjaga agama dan akhlaknya, sekaligus akan termotifasi untuk
meningkatkan etos kerja dan ibadahnya. Bagi masyarakat luas, hikmah zakat akan
dirasakan dalam bentuk tumbuh dan berkembang rasa solidaritas sosialnya,
keamanan dan ketentramannya, berputarnya roda ekonomi, karena dengan zakat,
harta akan terdistribusi dengan baik, sekaligus akan menjaga dan
menumbuhkembangkan etika akhlak dalam bekerja dan berusaha.
Di dalam menentukan sumber atau obyek zakat atau harta yang wajib dikeluarkan
zakatnya, Al Qur'an dan Hadits menggunakan dua metode pendekatan, yaitu
30. pendekatan tafsil (terurai) dan pendekatan ijma' (global). Dengan pendekatan
tafsil, Al Qur'an dan Hadits nabi menjelaskan secara rinci beberapa jenis harta
wajib zakat, yaitu pertanian (tanaman dan buah-buahan), peternakan, emas dan
perak, perdagangan, hasil tambang dan barang temuan.
Zakat yang dikumpulkan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat
(BAZ) bisa di beriak secara konsumtif untuk keperluan memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari dan bisa pula secara produktif untuk meningkatkan usaha yang
dilakukan para mustahik. Dengan cara ini mudah-mudahan zakat bukan sekedar
dibagikan habis kepada mustahik, melainkan dapat mengubah kesadaran mereka
untuk meningkatkan kehidupannya melalui usaha sendiri.
B. SARAN-SARAN
1. Sosialisasi zakat secara komprehensif yang berkaitan dengan hukum, hikmah,
tujuan dan sumber-sumber zakat secara rinci serta tata cara perhitungannya, harus
terus dilakukan. Sosialisasi ini dilakukan dengan menggunakan berbagai media,
seperti Khotbah Jum'at. Majlis Ta'lim, audio visual, brosur, surat kabar dan
majalah. Sosialisasi ini dilakukan oleh para da'i dan tokoh agama dan terutama
oleh lembaga-lembaga pengumpul zakat.
2. Untuk mengetahui perkembangan sumber zakatsejalan dengan
perkembangannya ekonomi moder, lembaga-lembaga pengumpul zakat, baik
Badan amil Zakat (BAZ) maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ) lainnya, perlu
mengurangi sumber-sumber zakat pada koom penerimaannya dan rincian asnaf
pada kolom pengeluaran.
3. Sejalan dengan salah satu tujuan dan hikmah zakat, yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan kaum fakir miskin maupun asnaf lainnya, maka sumber-sumber
zakat yang bervariasi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah penerima zakat.
Karenanya usaha penggalian sumber zakat harus terus menerus dilakukan,
terutama oleh Badan Amil Zakat (BAZ) maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ).
31. Daftar Pustaka
Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIE YKPN.
Badan Pusat Statistik. 2011. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-
Ekonomi Indonesia. Jakarta-Indonesia: Badan Pusat Statistik.
Daud Ali, M. 1995. Lembaga-Lembaga Islam Indonesia. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Hikmat dan Hidayat. 2008. Panduan Pintar Zakat. Jakarta: Qultummedia.
Hafidhuddin, Didin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani,
2002
Hafidhuddin, Didin. 2006. Zakat Sebagai Tiang Ekonomi Syari’ah. Disampaikan
pada acara
Halal bi Halal dan Seminar Bulanan Masyarakat Ekonomi Syari’ah, “Arsitektur
Ekonomi Islam: Membangun Sistem Ekonomi Berbasis Syari’ah”. Jakarta, Aula
Bank Mandiri Tower, Senin 28 Syawal 1427 H/20 November 2006.
Qadir, Abdurrahman. 2001. Zakat (Dalam Dimensi Mahdah dan Sosial). Jakarta:
Raja Grafindo Persada.